Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8341 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bondan Tiara Sofyan
"Bronze (Cu - Sn) are the most commonly used materials for self lubricating bearings produced by powder metallurgy process. The characteristics and the performance of these bearings are highly dependent on the chemical composition and the microstructure, especially the fraction of open porosity. While the microstructure fully dependent on the control of the compaction and sintering process. In this study, the effects of three parameters were investigated : (1) the Sn content (5 % , 10 % and 15 %); (2) the compaction pressure (200 MPa, 300 MPa and 400 MPa); and (3) the sintering temperature (800°C, 850°C and 900°C) on the characteristics of Cu-Sn P/M alloys.
The increase in compaction pressure will increase the green density and the green strength, while the increase in Sn content will decrease the green strength. In general, the increase in sintering temperature will decrease the sintered density followed by the swelling of the sintered. The increase in sintering temperature also decrease the macrohardness and the compressive strength. The amount of porosity and the second phase , 8 phase - Cu31Sna, formed during sintering is increased with the increase in Sn content and then followed by the increase in grain size."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
04/Tia/e
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Windi Jatmiko
"Penggunaan bearing dengan bahan dasar tembaga banyak dibutuhkan karena sifatnya yang memiliki kelahanan aus dan kekuatan yang relatif lebih baik dibandingkan dengan bahan dasar lainnya. Saiah satu proses pembuatannya adalah melalui proses metalurgi serbuk Keunggulan dari metode metalurgi serbuk adalah dapat diiakukannyo pengontrolan jumlah pori dan kontrol dimensi yang baik. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan material bantalan perunggu Cu-Sn-Zn-C grqjit (bronze bearing) dengan metode metalurgi serbuk mulai dari tahapan karakterisasi serbuk, pencampuran serbuk, kompaksi, sampai sintering (pemanasan) Tujuan khusus peneiitian ini adalah unfuk melihat pengaruh penambahan fraksi berat grafit terhadap sifat mekanis dan struktur milafo. Dari hasii penelitian diperoleh bahwa poda penambahan aktif berat grafit antara 1-1,5% diperoleh Studi mekanis bronze bearing yang bail; Hal ini berkaitan dengan peran grafit sebagai penguai dan pelumas, yang rerbasahi dengan baik oleh Sn dan Zn. Pado penambahan fraksi berat grafit diatas 1,5% menjadi 2%, Sn dan Zn yang kadornya temp tidal: mompu uniuk membasahi Cu dan Grajit dengan sempurna sehingga sifat mekanis bronze bearing menurun. Pada penambahan fraksi berat grafit 1% , densilas, kekerasan, kuat Ie/can mencapai nilai opiimal, berturur-turu! sebesar 6,67 g/cmj, 55 BHM dan 538 MPa sedangkan porosiias dan kyu aus mencapai niioi minimal, berlurut-turui sebesar 233% dim 1.38 x 10? mm/mms."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Zahra Afiyah
"Pengecoran merupakan proses kerja utama pada pekerjaan Bronze Casting yang memiliki berbagai macam bahaya, seperti paparan panas (heat exposure), bahan kimia berbahaya, kontaminan udara, bahaya pekerjaan manual, kebisingan, getaran, paparan logam cair, serta bahaya dari pabrik dan mesin. Diantara bahaya tersebut, heat exposure merupakan bahaya paling signifikan melihat pengecoran memiliki pekerjaan utama peleburan menggunakan tungku dengan suhu tinggi dalam durasi yang panjang. Operator pengecoran yang mengalami heat exposure melebihi batas memiliki risiko terkena heat-related illnesses, cedera, hingga kematian. Sebagai kegiatan utama dalam Bronze Casting, perlu dibentuk metode kontrol panas untuk menghindari risiko tersebut dengan cara merancang rotasi kerja yang memiliki objektif untuk meminimalisir paparan panas yang diterima oleh operator. Perancangan akan diawali dengan pengukuran WBGT Index tiap jenis kerja yang dilakukan, metabolic heat yang dihasilkan subjek, serta batas paparan panas yang dapat diterima oleh suatu individu dalam bentuk Recommended Exposure Limit (REL). Rotasi Kerja kemudian disusun menggunakan metode program linear dan memperoleh hasil yang mampu memastikan tiap operator pengecoran bekerja pada ambang batas REL pada tiap tempat kerja. Hasil rancangan rotasi kerja merupakan solusi tanpa biaya yang dapat meminimalisir risiko heat-related illnesses pada operator pengecoran PT. Alpha Austenite dalam proses kerja Bronze Casting.

Foundry is the main work process in Bronze Casting, which has various hazards, such as heat exposure, hazardous chemicals, air contaminants, manual work, noise, vibration, exposure to molten metal, as well as hazards from factories and machines. Among these hazards, heat exposure is the most significant as foundry mainly consists of smelting using a high temperature furnace for an extensive duration. Foundry operators who experience heat exposure exceeding the limit, have a risk of getting heat-related illnesses, injury, and even death. As the main activity in Bronze Casting, it is necessary to provide a method of heat control to prevent risks by designing a work rotation with an objective to minimize heat exposure received by the operator. The design will begin with measuring WBGT Index for each type of work, metabolic heat produced by each subject, and the heat exposure limit that can be tolerated by an individual in the form of Recommended Exposure Limit (REL). Work rotation is then designed using linear programming method and obtained results that can ensure each foundry operator is well within the REL threshold at each workplace. Results of the work rotation design is a non- monetary solution that are able to minimize the risk of heat-related illnesses for foundry operators in PT. Alpha Austenite during Bronze Casting work process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Maru
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarti Prijono
"Pasir Angin site is located in the western part of Java Island kept many artifacts coming
from metal materials bronze. Bronze at the site was found in context as a means or equipment
worship ancestral spirits. The context also shows that Bronze at the time it was considered a
luxury item, and community allegedly Pasir Angin was first exposed to goods of metal materials
that are the result of high technology. On this site can not be found the remains of bronze
production, so it alleged that no local production of bronze artifacts, but to come from surplus
areas such objects and how spreading. Through metallographic analysis showed that bronze
objects Pasir Angin site making techniques have similarities with the Dong Son bronze objects. In
addition, there were traces of shipping and commercial activities that have ever taken place
between the Chinese in this case with Indonesia Dong Son bronze objects strengthens the case
originated from the region. Thus the site became Pasir Angin setrategis region that gave birth to
early civilizations utilization of high technology. The findings of bronze objects on this site
strengthens the case that Java has entered International network since the perundagian."
Balai Arkeologi Jawa Barat, 2016
930 ARKEO 36:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Endah Susilowati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39832
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.S Pintar
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deswan
"ABSTRAK
Perunggu Aluminium merupakan paduan tembaga yang banyak digunakan dalam bidang industri, karena mempunyai sifat mekanik yang baik. Perunggu Aluminium merupakan paduan tembaga, dengan paduan utama Cu dan Al dengan penambahan unsur lain yaitu besi (Fe). Penambahan unsur Fe dimaksudkan untuk meningkatkan sifat mekanik yang dibutuhkan. Selain itu sifat mekanik dapat ditingkatkan dengan perlakuan panas.
Paduan perunggu Aluminium pada penelitian mempunyai komposisi 85% Cu, 9% Al dan 2% Ni dengan penambahan Fe sebesar 2%, 4% dan 6%. Paduan mendapat perlakuan panas kondisi celup ( oli dan air ) dan proses tempering pada temperatur 200 C, 400 C dan 600 C. Kemudian dilakukan pengujian sifat mekanik dan pengamatan struktur mikro paduan hasil tuang.
Dari hasil pengujian yang dilakukan diketahui bahwa pada kondisi ascast menunjukan nilai kekuatan tarik dan kekerasan tertinggi dibandingkan pada kondisi lainnya seperti proses celup temper, sedangkan nilai regangan dan kekuatan impak rendah.
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini antara lain pada daerah plastis, peningkatan dan penurunan nilai dari tegangan tarik dan regangan tidak sama pada kondisi perlakuan panas yang sama, semakin tinggi temperatur temper akan terjadi peningkatan kekuatan tarik dan peningkatan keuletan (regangan), sedangkan ketangguhan (kekuatan impak) mengalami penurunan."
1998
T 1462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Childe, V. Gordon
London: Cambridge University Press, 1930
571.3 CHI b (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>