Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6995 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soegiharto Soebijanto
"ABSTRAK
Kebutuhan reagen uji kehamilan pada saat ini masih tergantung pada impor dari negara maju dengan harga relatif mahal. Selain itu mereka yang menderita mola hidatidosa adalah mereka dari kalangan dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah. Sehingga untuk pelaksanaan pengobatannya sering terhambat oleh masalah biaya. Untuk menanggulangi masalah tersebut perlu diusahakan produksi reagen uji hCG. Regaen uji kehamilan yang akan diproduksi adalah uji yang didasarkan pada prinsip ELISA (enzyme-linked imuno sorbent assay). Dengan reagen jenis ini tidak diperlukan alat khusus sehingga dapat dipakai di laboratorium yang sederhana.
Bahan yang diperlukan untuk uji ini adalah antibodi anti beta hCG dilabel dengan enzim dan antibodi anti beta hCG yang terikat pada manik (bead). Pada penelitian ini bahan tersebut akan diproduksi dalam tiga tahap. Tahap pertama yaitu produksi antibodi anti beta hCG dari, serum kelinci. Tahap kedua yaitu penandaan antibodi anti beta hCG dengan enzim den perlekatan antibodi anti beta hCG pada manik. Tahap ketiga yaitu uji, diagnostik dari reagen yang telah diproduksi.
Pada tahap pertama penelitian ini telah dilakukan produksi antibodi anti beta hCG pada 5 ekor kelinci betina galur "New Zealand White". Lima ekor kelinci umur lebih kurang 6 bulan dan berat sekitar 2 kg disuntik dengan 100 ug beta hCG yang telah dibuat emulsi dengan Complet Freund adjuvan pada 30-50 tempat di tubuh kelinci (imunisasi primer)
Penyuntikan ulangan (booster) dilakukan setelah titer antibodi anti beta hCG nencapai 400. Konsentrasi beta hCG untuk penyuntikan booster yaitu 20 ug dan dilakukan setiap 2 ninggu. Antibodi anti beta hCG yang diperoleh diukur titernya de ngan teknik Radioinunoassay (RIA), yang didasarkan pada ikatan 50 % (binding 50%).
Antibodi anti beta hCG yang diperoleh pada pengambilan darah minggu kedua setelah imunisasi primer tidak diperoleh titer antibodi yang memenuhi syarat. Hasil ini sangat berbeda dengan pangalaman-pengamalan terdahulu. Dapat disinpulkan bahwa respon pembentukan antibodi anti beta hCG tidak terjadi. "
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fauziah
Jakarta: Kencana Prenada Media, 2012
612.63 SIT k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan , 2001
618.2 IND b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fandiar Nur Isdiaty
"Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu adalah komplikasi kehamilan yang dapat muncul melalui tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya dapat menjadi salah satu penentu perawatan kehamilan untuk mencegah komplikasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan responden berjumlah 96 ibu hamil trimester III yang sedang melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas Cimanggis dan Puskesmas Sukmajaya.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III (p value: 0,135; α = 0,05). Peneliti memberikan rekomendasi kepada petugas kesehatan agar lebih memotivasi ibu hamil untuk merawat kehamilan dengan baik.

One of causes of high maternal mortality rate is obstetric complications which rise through obstetric danger signs. Women knowledge in recognizing danger signs can be one of the determinations of pregnancy care behavior to prevent further complications.
The aim of this study was to determine the relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care behavior among third trimester pregnant women. This study used descriptive correlative design with cross sectional approach. Consecutive sampling used as sampling technique. Samples of this study were 96 third trimester pregnant women who attended antenatal care in Puskesmas Cimanggis and Puskesmas Sukmajaya.
This study showed that there was no statistically significant relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care behavior among third trimester pregnant women (p value: 0,135; α = 0,05). This study recommended health care professional to motivate pregnant women in practicing better pregnancy care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helen Sofiyana
"ABSTRAK
Preeklampsia ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuri. Vitamin
D diduga berperan pada pengaturan tekanan darah dengan menghambat
pembentukan renin dan angiotensin II. Penelitian ini merupakan penelitian dengan
disain potong lintang komparatif yang bertujuan untuk melihat perbandingan
status vitamin D pada ibu hamil normal dan preeklampsia. Perempuan hamil
berusia 18-40 tahun, terdiri dari 33 hamil normal dan 33 preeklampsia yang
datang di poliklinik dan ruang bersalin Rumah Sakit Tarakan, Jakarta
diikutsertakan dalam penelitian ini. Data umur, usia kehamilan, paritas,
pendidikan, paparan sinar matahari, asupan vitamin D dengan cara FFQ
semikuantitatif didapatkan dengan wawancara, dan dilakukan pengukuran lingkar
lengan atas dan kadar vitamin D serum. Tidak ada perbedaan yang bermakna
dalam hal umur, usia kehamilan, paritas, paparan sinar matahari, asupan vitamin
D, lingkar lengan atas dan kadar vitamin D serum antara hamil normal dengan
preeklampsia.Asupan vitamin D lebih rendah dibandingkan dengan angka
kecukupan gizi yang dianjurkan pada hamil normal maupun preeklampsia.
Defisiensi vitamin D terlihat pada 50% preeklampsia dan 33% hamil normal.
Kesimpulan: kadar vitamin D serum tidak berbeda bermakna pada hamil normal
maupun preeklampsia.

ABSTRACT
Preeclampsia is a condition with high blood pressure and proteinuria during
pregnancy. Vitamin D plays a role in the regulation of blood pressure by
inhibiting renin and angiotensin II formation. This study was a comparative crosssectional
study aiming to compare serum vitamin D concentration among normal
pregnancy and preeclampsia. Pregnant women aged 18-40 years,were
recruitedconsisting of 33 subjects with normal pregnancy and 33 subjects with
preeclampsia. Data on age, gestational age, parity, education , MUAC, vitamin D
intake using semi-quantitative FFQ, sun exposure and serum vitamin D
concentration were assessed. There were no significant differences of age,
gestational age, parity, education, vitamin D intake, sun exposure, MUAC and
serum vitamin D concentration between normal and preeclamptic pregnancy. In
both groups, vitamin D intake was lower than recommended dietary allowance.
Half of preeclampsia suffered from vitamin D deficiency, while it was only 33%
among normal pregnancy. Conclusion: serum vitamin D was not different among
normal pregnancy and preeclampsia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indang Trihandini
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrani Ibrahim
"Upaya yang memiliki dampak yang relatif cepat dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan menyediakan layanan kebidanan yang berkualitas dan sedekat mungkin berhubungan dengan masyarakat, yang dapat diwujudkan dalam bentuk pelayanan konseling kehamilan. AKI dan AKB masih cukup tinggiuntuk daerah DKI Jakarta, oleh sebab itu maka penelitian mengenai pelayanan konseling kehamilan dirasa perlu untuk dilakukan, dengan daerah acuan Puskesmas Kecamatan Wilayah Jakarta Timur (PKWJT).
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2004 di PKWJT, DKI Jakarta. Jenis penelitian yang dilakukan ialah penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan metode Diskusi kelompok terarah, observasi, wawancara mendalam dan Exit interview. Sebagai informan dalam penelitian ini dipilih para peserta FGD yang terdiri dari 17 orang bidan dari kelompok Puskesmas dengan kunjungan banyak dan 14 orang bidan dari Puskesmas dengan kunjungan kurang. Untuk mengetahui pelaksanaan konseling kehamilan secara langsung oleh bidan PKWJT maka dilakukan observasi, dan untuk mengetahui tanggapan pasien terhadap konseling maka dilakukan exit interview (wawancara singkat begitu pasien selesai pemeriksaan).
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelayanan konseling kehamilan oleh bidan di PKWJT telah dijalankan dengan menggunakan komunikasi interpersonal yang dilakukan secara sederhana dalam waktu relatif singkat. Puskesmas dengan kunjungan kurang mempunyai kesempatan memberikan pelayanan konseling kehamilan lebih baik kepada klien. Hal yang mendukung pelaksanaan konseling kehamilan antara lain keterampilan bidan yang didapatkan dari pengalaman kerja di atas 10 tahun. Hal yang menghambat pelaksanaan konseling adalah keterbatasan, tenaga, tempat, dan waktu serta pengetahuan/keterampilan khusus mengenai konseling.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, disarankan kepada Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur, untuk memberikan dukungan kepada Puskesmas yang telah memulai penataan ruang untuk konseling kehamilan, merencanakan pembaharuan program pelayanan KIA berbasis konseling. Kepala Puskesmas se Jakarta Timur khususnya, dan wilayah DKI pada umumnya, memberikan pelatihan konseling kehamilan bagi para petugas kesehatan, meningkatkan mutu pelayanan konseling di puskesmas, para bidan dan calon bidan menyadari peran dan fungsi bidan baik di tempat pelayanan maupun di tengah masyarakat, menerapkan langkah konseling secara maksimal, menyesuaikan praktik lapangan teori dan evidence based guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Effort to prepare qualified midwifery service and as close as possible related to public has a relative fast effect on degradation of Maternal Mortality Rate (MMR) aid Infant Mortality Rate (IMR), that may be formed as pregnancy counseling service. Since there is a fact that MMR and IMR are still high for DKI Jakarta Area, research about pregnancy counseling service is necessary to do, with the reference area of Sub-District Public Health Center East Jakarta Area (PKWJT).
This Research was conducted in July, 2004 in PKWJT, DKI Jakarta. The design of the study was qualitative method using observation and in-depth interview. Sources of this research were 17 midwives from Public Health Center with high frequency of client visit and 14 midwives from Public Health Center with low frequency of client visit. The method of observation was used to collect information on implementation of pregnancy counseling.
From this research, it can be concluded that pregnancy counseling service which has been done by midwives in PKWJT have been implemented in a simple and relatively short time by using interpersonal communication. Thing that may support in implementation of pregnancy counseling is midwife's skill from at least 10 years experience. And things that may hinder in implementation of pregnancy counseling are lack of policy which support the implementation of pregnancy counseling service in public health center, lack of staff, place and time, and special knowledge/skill about counseling.
Based on above,. theauthor suggest, to Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Head of Puskesmas all over East Jakarta, specifically, and DKI Area, generally, all of midwives and midwife aspirants, and all researchers who have their interest, to support Puskemas which has begun room arrangement for pregnancy counseling, to plan the renewal of KIA services based on counseling, to give a training of pregnancy counseling for health official, to raise the quality of counseling service in Puskesmas, to realize role and function as a midwife in service area or among people, to adapt field practice as maximal as possible with theory, and to continue research for increasing quality of mother and children health service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13108
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saparinah Sadli
Jakarta: Kelompok Kerja Convention Watch, UI, 2006
612.63 SAP i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Biliater
"Sepuluh tahun terakhir ini di Indonesia jumlah pemakai AKDR meningkat dengan pesat. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBNYZ meiaporkan bahwa hingga bulan Juni 1987 tercatat 3,9 juta pemakai AKDR. Jumlah ini merupakan 23,796 dari seluruh peserta Keluarga Berencana (KB) di Indonesia. Dalam kurun waktu 1989-1990 jumlah peserta KB aktif di Indonesia adalah 18,5 juta orang, yang 26,99%. Penelitian ini akan menititikberatkan perhatian pada pemakaian AKDR, dan faktor PRP yang turut mempengaruhinya.
Tujuan umum : Meningkatkan mum pengayoman Keluarga Berencana di Indonesia, terutama kepada pemakai AKDR.
Tujuan khusus :
a. Menentukan besar risiko kehamilan ektopik pada pemakai AKDR, dibandingkan dengan pemakai kontrasepsi Iain.
b. Menentukan daya lindung alat-alat kontrasepsi non AKDR terhadap kehamjlan ektopik.
c. Menentukan faktor-faktor risiko non kontrasepsi terhadap timbulnya kehamilan ektopik."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Agar setiap kehamilan dikehendaki dan berakhir dengan keadaan ibn dan bayi sehat perlu diusalkan menekan resiko gangguan intelektual dan emosional akibat prosses reproduksi dengan pengaturan jarak dan jumlah anak. Oleh karena itu pasangan usia subur yang tidak manginginkan anak perlu menggunakan alat konirasepsi yang efektif. Apabila pasangan yang diperkirakan subur tidak memakai kontrasepsi. ulaka kuraug lebih 85 % wanita akan hamil dalam jangka waktu 1 tahun
{Pritc1u‘d and Mac Donald, 1984 :islam Bennett and Brown, 1993). Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang informasi metode menjarangkan kehamilan yang, dibutuhkan oleh ibu postpartum primipara. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dengan metode menjarangkan kehamilan yang digunakan oleh ibu postpartum primipara. Metode penelitian ini deskriptif sederhana dengan responden 30 orang Tempat penelitian di IRNA A Lantai II kanan RSUPN CM Jakarta. Instrumen penelitian yang digunakan kuisioner tersebut terdiri dari daia demografis dan pandangan ibu posipartum prinzipara terhadap metode menjarangkan kehamilan. Hsdil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 67% ibu postpartum primipara menyatakan sangat perlu informasi. Sedangkan gambaran informasi yang diperlukan oleh ibu postpartum promopara meliputi arti KB sebanyak 96,7%, manfaat KB 96,7%, cara ber-KB 96,7%, tempat pelayanan KB 96,7%, biaya pemakaian KB 96,7%, waktu konsultasi 96,7%, cara KB yang tdak menggunakan ASI 80%, keuntungan KB 96,7% dan kerugian KB 100%, masalah yang mungkin terjadi akibat KB 96,7% serta penanganannya 96,7%. Dari hasil penelitian 30 responden hanya 46,6% yang pernah mendapatkan informasi KB 23,3% ibu dapat menentukan waktu terbaik untuk ikut KB dan hanya 13,3% ibu yang menyertakan KB menimbulkan ketidakharmonisan dalam keluarganya. Untuk itu perawat perlu memahami informasi tentang metode menjarangkan kehamilan yang diperlukan bagi ibu postpartum primipara."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5021
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>