Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48852 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sar Sardy
"In this research, it is designed a simple inspection model for defect detection on woven fabrics at the weaving stage of processing, based on texture analysis. Textural features that extracted by using the NGLDM (Neighboring Greylevel Dependence Matrices) from the several avail-able samples either for normal or defective weaving products, are intelligently recognized by a neural network computational system. The model is useful in textile industry, which provide woven qualities produced by weaving machines, therefore, from the defect's information one can separates those products which have different grades to be processed at the dye finishing stage, and may check previous yarn's treatment, mechanical failures, etc. The inspection system is equipped by a flatbed conveyor, a CCD camera, and a microcomputer IBM-PC/AT 386 with a Computer Eyes image grabber card. The testing results of defect detection on the available samples, indicate more than 80% of recognition level can be achieved. In the future, it is anticipated that the system may be developed, in order to reduce much more human intervention for the defect detection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Daud D. Talo
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di desa Limaggu kecamatan Sawu Timur, Kabupaten Kupang -- Nusa Tenggara Timur (NTT). Fokus perhatiannya adalah tentang pergeseran kebudayaan orang Sawu pada fungsi kain tenun ikatnya.
Kain tenun ikat orang Sawu, dibuat oleh masyarakat setempat dengan memakai bahan baku dan teknologi yang mereka ciptakan sendiri. Bahan baku yang mereka gunakan adalah kapas dan zat pewarna, yakni terbuat dari akar mengkudu dan nila, yang mereka tanam di kebun dan/atau di pekarangan rumah. Bahan baku itu diolah melalui proses yang panjang, yakni mulai dari pemau wangngu, kui wangngu, mengeri wanggu, kepali wangngu, wuhu wangngu, poro wangngu, menyaru wangngu, lore wangngu, kedia wangngu, mane wangngu, tali wangngu, pallo wangngu, dan akhirnya sampai kepada menanu, sehingga terbentuklah kain tenun ikat yang siap mereka gunakan. Tenaga kerja yang terlibat dalam proses pembuatan kain tenun ikat adalah tenaga wanita. Pada tahap-tahap tertentu dalam proses pembuatan kain itu dikenal adanya spesialisasi kerja. Hal ini tampak pada tahap mane wangngu, tali wangngu, pallo wangngu, dan menanu. Hal ini tidak saja karena jenis-jenis pekerjaan itu memerlukan ketrampilan yang khusus, tetapi juga berlandaskan kepada kepercayaan tertentu sehingga tidak sembarang orang bisa melakukannya. Keterampilan membuat tenun ikat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, lewat sosialisasi primer pada lingkungan keluarga.
hubungan ini motif ai ledo dan motif ai wokelakku berhubungan dengan kelompok wanita, sedangkan motif higi wo happi dan motif higi wo kekama baba berhungan dengan kelompok laki-laki. Selanjutnya motif ai ledo berkaitan dengan kelompok wanita yang berasal dari hubi iki dan motif ai wo kelakku berkaitan dengan kelompok wanita yang berasal dari hubi ae. Begitu pula motif higi wo hapi untuk kelompok laki-laki yang berasal dari hubi iki, dan motif higi wo kekama baba untuk laki-laki yang berasal dari kelompok hubi a e. Keseluruhan motif asli pada hakekatnya bersumber dari dasar yang sama, yakni rahim yang kemudian distilir sehingga melahirkan keragaman bentuk luar. Pemanfaatan rahim sebagai motif adalah lambang.kesuburan, keselamatan, kehidupan, kesehatan, dan kebahagiaan. Kain tenun ikat itu tidak saja digunakan untuk pakaian sehari-hari tetapi digunakan pula sebagai perlengkapan ritual daur hidup seperti upacara lakku ru kalli, upacara metana anti, upacara daba, upacara peloko nga'a dan upacara made yang terdiri dari dua tahap, yakni upacara pedana do made dan upacara pemau do made. Di samping itu, kain tenun ikat juga digunakan dalam upacara-uapacara yang lain, seperti upacara peiu manu dan upacara pasca panen. Pemakaian kain tenun ikat pada upacara-upacara tersebut harus sesuai dengan hubu seseorang. Pengembangan NTT sebagai salah satu daerah tujuan wisata, maka kain tenun ikat Sawu mengalami perubahan fungsi yakni berfungsi pula sebagai bahan cenderamata. Proses pembuatannyapun diperbaharui yakni dengan memanfatkan hasil teknologi moderen. Kain tenun ikat yang dipakai sebagai cenderamata tidak semata-mata dalam bentuk kain, tetapi diolah lebih lanjut dalam bentuk dompet, tas, sepatu, baju, dll. Motifnyapun bertambah kaya, yakni dengan mengambil dari binatang dan tumbuh-tumbuhan. Bahkan masyarakat setempat tidak hanya berperan sebagai penenun tetapi ikut juga terlibat dalam kegiatan pariwisata, yakni sebagai penjual barang cenderamata. Masyarakat setempat menerima perubahan ini tidak saja karena mereka memperoleh keuntungan ekonomis, tetapi juga karena kegiatan pariwisata berkaitan langsung atau memperkuat ketrampilan yang mereka miliki."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Musman
Yogyakarta: Andi, 2015
677.028 AST l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sar Sardy
"In this research it is applied a pattern recognition system by using an artificial neural networks to recognize several samples on weaving products, such as plain weave, twill weave, and sateen weave. In order to extract textural characteristics or features from sample images, it is used the Neighboring Grey Level Dependence Matrix (NGLDM)-method as proposed by Sun, which is invariant under rotation and linear grey level transformation. Five textural features i.e. Small Number Emphasis, Large Number Emphasis, Number Non uniformity, Second Moment, and Entropy will be used as the representative features of sample images. Those features are used as input to the neural networks, which have learned by the back propagation method. Baths methods (continuous and periodic) for changing the interconnection weights, and the performances of the two types of neuron transfer functions are also observed and investigated, in order to obtain an optimal network configurations. The results of experiment will be very useful for the next stage of research in designing an integrated vision system for the recognition of weaving product's quality in textile industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wingate, Isabel B. (Isabel Barnum)
Englewood Cliff, N.J. : Prentice-Hall, 1955
677 WIN t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Bayu Widhi Antari
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan inovasi Pemerintah Kota Denpasar dan faktor yang mendukung serta menghambatnya dalam mendukung sumber daya industri kreatif kain tenun ikat endek. Teori yang digunakan adalah inovasi di sektor publik, faktor pendukung dan penghambatnya, dukungan sumber daya dalam pembangunan ekonomi suatu wilayah, serta industri kreatif. Pendekatan penelitian ini adalah positivist dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, existing statictic, dan studi literatur.
Hasil penelitian ini adalah Pemerintah Kota Denpasar melakukan tujuh kegiatan/kebijakan inovatif antara lain himbauan menggunakan produk kain endek, pelaksanaan Denpasar Festival, Pemilihan Duta Endek, Denpasar Design Center, pelaksanaan Misi Dagang, pembangunan Imperium Kumbasari, dan pendirian Asosiasi Endek, Bordir, dan Songket Kota Denpasar. Faktor-faktor pendukung inovasi Pemerintah Kota Denpasar antara lain faktor internal, eksternal, dan politik, sedangkan faktor penghambatnya adalah internal dan eksternal.

This research aims to desrcibe the Denpasar Goverment innovation in enhancing the resources of endek woven cloth creative industry. Besides, It will describe the driver and barrier of it. This research use innovation in the public sector, the driver and barrier of it, enhancing the resources in regional economic development, and creative industry concept. The appoach is positivist that utilize in-depth interview, existing statictic, and literature study.
The result are Denpasar Government has done suggestion for using endek products, holding Denpasar Festival and trade mission, promoting Endek Ambassador, building Imperium Kumbasari and Denpasar Design Center, and establishing Denpasar’s Endek, Bordir, and Songket Association; The driver of Government Innovation are internal, external, and political factors; The barrier of Government Innovation are internal and external factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koerner, Robert M.
New York : John Wiley & Sons, 1980
624.189 7 KEO c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Riefky Ichsan Baihaqi
"Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang menyebabkan angka kematian tertinggi di dunia. Metode tradisional untuk analisis kandungan glukosa secara invasive melalui darah memiliki beberapa kekurangan, salah satunya membutuhkan pengambilan darah dari ujung jari secara berulang kali. Keringat manusia merupakan cairan biologis yang dapat dianalisis secara non-invasive dan memiliki korelasi dengan konsentrasi glukosa dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk memfabrikasi sensor elektrokimia non-enzimatik dari material yang ramah lingkungan melalui modifikasi kain katun dengan polipirol dan CuNPs. Secara keseluruhan, metode yang digunakan untuk memfabrikasi elektroda dilakukan pada temperatur kamar melalui polimerisasi dengan metode in-situ dip-coating polymerization dan deposisi logam dengan electrochemical deposition. Pada penelitian ini didapatkan nilai R2 sebesar 0,95452 untuk rentang linearitas 0,399 – 428,232 μM dan nilai R2 sebesar 0,98709 untuk rentang linearitas pada konsentrasi rendah 0,399 – 3,191 μM dengan nilai LOD sebesar 0,838 μM dan sensitivitas 3937,862 μA mM-1 cm-2. Penelitian ini menunjukkan fabrikasi sensor glukosa non-enzimatis melalui modifikasi kain katun menjadi elektroda kerja dengan polipirol dan CuNPs (CF/Ppy/CuNPs) memberikan sensitivitas dan selektivitas yang tinggi.

Diabetes mellitus (DM) is a non-communicable disease that causes the highest mortality rate in the world. Traditional methods for glucose content analysis are invasive and involve blood sampling, which has several drawbacks, one of which is the need for repeated blood collection from the fingertip. Human sweat is a biological fluid that can be analyzed non-invasively and correlates with blood glucose concentration. This research aims to fabricate a non-enzymatic electrochemical sensor from environmentally friendly materials by modifying cotton fabric with polypyrrole and CuNPs. Overall, the method used to fabricate the electrode was conducted at room temperature through polymerization with in-situ dip-coating polymerization and metal deposition with electrochemical deposition. In this study, an R2 value of 0.95452 was obtained for the linear range of 0.399 – 428.232 μM and an R2 value of 0.98709 for the linear range at low concentrations of 0.399 – 3.191 μM with an LOD value of 0.838 μM and a sensitivity of 3937,862 μA mM-1 cm-2. This research demonstrates that fabricating a non-enzymatic glucose sensor by modifying cotton fabric into a working electrode with polypyrrole and CuNPs (Cotton/Ppy/CuNPs) provides high sensitivity and selectivity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilianti
"ABSTRACT
Penelitian ini mempelajari mengenai pengaruh penggunaan geotextile woven pada lapisan tanah yang tidak homogen melalui uji triaxial unconsolidated undrained. Variabel yang meliputi pada penelitian ini adalah jumlah dari lapisan geotextile woven, tekanan sel dan ukuran sampel pengujian yang berbeda. Pengujian ini menunjukkan bahwa dengan berbedanya ukuran sampel dan tekanan sel yang diberikan akan memberikan hasil yang berbeda mulai dari hasil parameter kuat gesernya seperti nilai kohesi c dan sudut geser ? , pola keruntuhan serta peak strength yang terjadi. Pola keruntuhan yang terjadi pada sampel kecil yang berdiameter 35,6 mm dengan tekanan sel yang diberikan sebesar 50, 100 dan 150 kPa menunjukkan bahwa mayoritas terjadi kegagalan pada lapisan pasirnya. Sedangkan pada tekanan sel sebesar 500, 1000 dan 1500 kPa untuk sampel besar yang berdiameter 99,1 mm mengalami kegagalan pada lapisan tanah merah. Selubung keruntuhan yang terjadi pada sampel besar dengan adanya perkuatan memiliki pola yang lebih linier jika dibandingkan dengan sampel kecil.

ABSTRACT
This research studies the influence of geotextile woven in different layers of soil with triaxial unconsolidated undrained tests. The variables include the number of geotextile layers, cell pressure and size of sample. This test indicates the difference of sample size will give different results in parameters of shear strength such as cohesion c dan friction angle , collapse pattern and peak strength. The pattern of collapse occuring in a small sample of 35.6 mm in diameter with a given cell pressure of 50, 100, and150 kPa indicates that the majority of failures occur in sand layer. Whereas in cell pressure of 500, 1000 and 1500 kPa for large sample of 99.1 mm in diameter failure occurring at red soil layer. Failure envelope in large sample with reinforcement have more linear pattern if compared with the small size sample."
2017
S68275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>