Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142262 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ita Syamtasiyah Ahyat
"Pada abed ke- 19 pantai timur Kalimantan diperintah oleh oleh raja-raja yang merdeka, yang pengaruhnya sampai ke kedaulatan Pontianak, Sambas atau Banjarmasim. Di sebelah utara berbatasan dengan Brunei terletak kerajaaan Tidung atau Tanah Tidung, dan Bul ungan. Sebelah selatan kerajaaan Bulungan adalah Gunung Tabur dan Sambaliung, terletak pada sisi Sungai Kuran, yang semua ini membentuk Kesultanan Baru, yang bersatu pada tahun 1770. Sesudah perang sipil, kedaulatan kerajaan dituntut oleh Sultan Sulu dan Banjarmasin. Di sebelah kerajaan Sambaliung terletak kerajaan Kutai, yang paling besar di pantai timur Kalimantan. Antara kerajaan Kutai dan tanah Bambu terletak kerajaaan yang lebih kecil yaitu kerajaan Pasir.
Kerajaan-kerajaan pantai timur Kalimantan yang merdeka ini, kemudian menjadi kerajaan bawahan atau vazal bagi kerajaan Banjarmasin yang cukup kuat, besar dan berpengaruh di wilayah Kalimantan , letaknya di selatan Kalimantan. Sehingga pada waktu Pemerintah Belanda mengadakan perjanjian dengan kerajaan Banjaramasin, disusul dengan Inggris, dan selanjutnya diserahkan kembali oleh Inggris kepada Pemerintah Belanda pada awal abad ke- 19, kerajaan-kerajaan Pantai Timur Kalimantan menjadi wilayah mereka. Tetapi kesibukan Pemerintah Belanda di pulau Jawa dengan tanam paksa dan menghadapi perang Di ponegoro, daerah-daerah pantai timur Kalimantan. yang menjadi miliknya akibat perjanjian dengan kerajaan Banjarmasin didiamkan saja atau belum ada perhatian. Selanj utnya dengan adanya penguasa Inggris di Kalimantan utara, dan ada beberapa pedagang Inggris beserta kapal - kapal nya berdagang dengan kerajaan-kerajaan di pantai timur, serta ditemukannya sumber-sumber batu bara oleh pedagang Inggris. Hal ini membuat Belanda khawatir akan perluasan Inggris di wilayahnya di Kalimantan Timur. Dengan demikian barulah Pemerintah Hindia Belanda mengirim orang-orangnya untuk mengadakan perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di sana dengan kapal perang lengkap dengan persenjataan untuk memperkuat kedudukaannya, terutama daerah-daerah yang berbatasan dengan wilayah Inggris di Kalimantan Utara.
Dengan masuknya pengaruh Belanda di kerajaan-kerajaan di Kalimantan Timur, hal ini membuat banyak pengaruh bagi kerajaan baik dari segi politik, ekonomi, sosial-budaya maupun pertahanan keamanan. Akibatnya kerajaan-kerajaan ini tidak lagi berdaulat secara penuh, tetapi menjadi vazal bagi pemerintahan Hindia Belanda, para raja memerintah kerajaannya sebagai kerajaan yang di pinjamkan oleh Pemerintahan Hindia Belanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Geertz, Clifford
Yogyakarta: Yayasan Bentang Indonesia, 2000
959.86 GRE nt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yusri Darmadi
Yogyakarta: Kepel Pess, 2017
959.84 YUS n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Graaf, Hermanus Johannes de, 1899-1984
Jakarta: Temprint, 1985
959.8015 GRA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ita Syamtasiyah Ahyat
Tangerang: Serat Alam Media, 2012
959.88 ITA k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siwi Riatiningrum
"Peristiwa perpindahan kekuasaan dari seorang raja kepada raja yang lain, serta perpindahan pusat kerajaan, diikuti berdirinya kerajaan baru, baik yang bersifat se_bagai penerus kerajaan yang lama maupun bukan, banyak kita jumpai dalam sejarah kerajaan-kerajaan kuno di Jawa (Soebardi dan Johns 1962:39). Dalam mendirikan kerajaan baru, setiap penguasa mengharapkan kerajaannya menjadi besar dan makmur. Untuk itu perlu diusahakan adanya ke_selarasan antara kerajaan dan jagat raya. Hal tersebut menunjang adanya kepercayaan dalam masyarakat bahwa ma_nusia senantiasa berada dibawah pengaruh kekuatan yang bersumber kepada alam. Kekuatan tersebut mungkin mengaki_batkan kemakmuran atau kehancuran, bergantung kepada pribadi atau kelompok masyarakat dalam menyelaraskan kehidupan dan kegiatan mereka dengan jagat raya (Heine Geldern 1972:1)"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S12054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Watupongoh, Geraldine Y. J. Manoppo
"This thesis is an attempt to analyze and describe the Malay language used in Tjahaja Sijang, the first newspaper in Minahasa in the 19th century. Minahasa, the far end of the Northeastern peninsula of Celebes (Sulawesi) possessed eight indigenous languages, but for particular reasons Malay was used in church and school. At that time people knew two varieties of Malay. The literary variety was used in school and in church by the Protestant missionaries in the interior mountainous areas, where-as the colloquial one was used as contact language at the coastal areas. With the growing traffic between the two language societies, mutual interference was likely to happen, creating a third variety. As the contributing writers represented all levels of the Minahasaa society and language groups, the language of this newspaper is assumed to reflect the Malay varieties used during its thirty one years-of publication-(1$69-1900). The entire discussion is divided in seven chapters. Chapter I gives the rationale, objectives and significance of the project; the research methodology; the data; some information about Minahasa: its land,- its people and their language, religion and government. A brief historical account of the socio cultural and political background is given in Chapter II, to explain the historical influences and foreign cultures that had contact with the Minahasans. Chapter III attempts to trace the development of Malay and its varieties and to describe the literary and colloquial varieties' in Tjahaja Sijang. The third variety is separately discussed in Chapter IV. Chapter V focuses on the foreign lexical influence, and Chapter VI tries to explain the spelling system. Findings and conclusions are stated in Chapter VII. Lists of loanwords and samples of translated texts in Malay are in the Appendices."
Depok: Universitas Indonesia, 1983
D203
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Muhlisin
Bantul, Yogyakarta: Araska, 2017
959.82 MUH k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adi P. Talango
"Buku ini membahas tentang sejarah kerjaaan yang beraada di pulau Jawa di negara Indonesia."
Jogjakarta: FlashBooks, 2012
959.82 ADI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>