Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130774 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Yunis Miko Wahyono
"AIDS menjadi perhatian dunia karena penyebarannya yang pesat. Diperkirakan pada tahun 2000 akan terdapat sekurang-kurangnya 38 juta orang dewasa yang sudah terinfeksi HIV. Sebagian besar penderita AIDS diseluruh dunia terinfeksi melalui perilaku seksual dan mereka yang terkena HIV kebanyakan berada pada kelompok usia produktif, yaitu 15 - 64 tahun. Penyebarannya yang cepat, diduga antara lain semakin tingginya angka hubungan seksual pre marital di kalangan remaja dan pemuda dan rendahnya pengetahuan dan kepedulian terhadap permasalahan AIDS. Salah satu upaya pencegahan penyebaran AIDS adalah memberikan pendidikan dan penyuluhan. Khusus remaja/siswa sekolah, lingkungan sekolah berperan penting sebagai sumber pengetahuan dan fasilitas pembentukan sikap dan perilaku seksual, oleh karena itu guru dapat menjadi sumber informasi mengenai permasalahan HIV/AIDS. Untuk itu perlu diketahui lebih dahulu bagaimana persepsi guru mengenai HIV/AIDS yang merupakan tujuan penelitian ini.
Penelitian ini merupakan penelitian desktriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan, pengolahan dan analisia data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif., dengan populasi yaitu guru sekolah dibeberapa SLTP dan SLTA di Kabupaten Bogor. Hasil penelitian menunjukan secara umum pengetahuan responden terhadap gejala, penularan dan pencegahan cukup memadai. Walaupun demikian, masih ada sikap disksiminasi diantara mereka, tampak clan ketidak setujuan responden bila ada murid atau rekan mereka terkena AIDS tetapi masih ingin belajar atau mengajar di sekolah tersebut.
Mengenai pemberian informasi HIV/AIDS, lebih dari separuh responden menyetujuinya, selain itu didukung pula oleh hampir separuh responden yang bersedia menjadi penyuluh. Namun mereka berharap, sebelumnya mereka lebih dulu di "tatar" mengenai permasalahan HIV/AIDS ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masih diperlukan informasi yang jelas dan lengkap mengenai permasalahan HIV/AIDS untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap HIV/AIDS, yang selanjutnya diharapkan dapat mengurangi sikap diskriminasi terhadap penderita AIDS."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1997
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Teti Ernawati
"Cara kerja : Selama bulan Juni hingga September 2006, 97 perempuan dengan HIV positif baik yang telah mendapat terapi ARV atau belum, mengikuti penelitian di Poliklinik POKDISUS AIDS RSCM. Data didapatkan dari status dan wawancara serta pengambilan tes Pap. Dari status diketahui kadar CD4 yang telah diperiksa terakhir. Karena masalah dana hanya diambil sepuluh sampel untuk mengetahui jenis DNA HPV serviks peserta penelitian. Dilihat jugs bagaimana karakteristik penularan HIV pada perempuan yang diteliti. Pelaporan hasil tes Pap dengan sistem Bethesda.
Hasil : Temuan tes Pap abnormal adalah 23,7%, terbanyak adalah LIS derajat rendah yakni 11,3%, diikuti ASCUS 10,3% dan LIS derajat tinggi 2,1%. Pada perempuan HIV positif yang diteliti kadar CD4 kurang dari 200 sel/mm3 adalah 40,2% ; antara 200-500 adalah 47,4% dan lebih dari 500 adalah 12,4%. Dari sepuluh peserta yang diperiksa DNA HPV diketahui enam orang didapatkan jenis high risk. Penularan infeksi HIV pada perempuan yang diteliti adalah melalui kontak seksual dengan suami pengguna putau 44,3%, suami yang multipartner 18,6%, perilaku seksual multipartner peserta penelitian sebanyak 26,8% dan peserta penelitian yang mengkonsumsi narkoba putau 10,3%.
Kesimpulan Temuan tes Pap abnormal terbanyak adalah LIS derajat rendah yakni 11,3%. Kadar CD 4 sebagian besar perempuan dalam penelitian ini adalah kurang dari 500 sel per mm3 (87,6%). Enam dari sepuluh peserta penelitian yang diperiksa DNA HPV didapatkan jenis high risk (risiko tinggi). Karakteristik penularan infeksi HIV terbanyak pada perempuan yang diteliti adalah penularan melalui kontak seksual dengan suami yang telah terinfeksi HIV Iebih dulu 62,9%.

Objective: to investigate Pap smear test result of the HIV positive women at POKDISUS AIDS RSCM.
Method: Between June and September 2006, 97 HIV-positive women from POKDISUS AIDS RSCM policlinic were enrolled. Some of the women have received the ARV treatment, while some others have not. Data were obtained from the medical records, interview and Pap test of the participant. From the medical records, the last CD4 level was obtained. Causes of financial problem only ten experiment samples were collected to investigate the type of cervical HPV DNA. It was also inspected how the HIV transmission characteristic of the women involved. The Pap's test report was using the Bethesda system.
Result: the Pap test outcome shown: abnormal 23.7%, consisting: LGSIL 11.3%, followed by ASCUS 10.3% and HGSIL 2.1%. At the HIV positive women, the CD4 level less than 200 cells/mm3 is 40.2%; ranges between 200 - 500 cells/mm3 is 47.4% and more than 500 is 12.4%. From the 10 (ten) participants investigated, it is known that 6 (six) of them got the high-risk type. The transmission of HIV infection of the participants: through the sexual activity of the drug/putaw abuse spouses is 44.3%, through the sexual activity of the multipartners spouses is 18.6%, and by the multipartners sexual activity is 26.8% and by the drug/putaw abuse is 10.3%
Conclusion: the Pap test outcome shown the most occurrences is L;GSIL 11.3%, the CD4 level of the HIV positive women is mostly less than 500 cells/mm3 (86,7%). Further, 6 (six) out of 10 (ten) participants investigated got the high-risk type. Most of the transmission of HIV infection of the participants is through the sexual activity of the drug/putaw abuse spouses, who have been infected already.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T18161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mustika Maulidina Karima Haris
"Faktor risiko penularan HIV/AIDS tertinggi menurut Laporan Kementerian Kesehatan (2020) adalah heteroseksual, homoseksual dan penggunaan jarum suntik bergantian. Remaja khususnya pria merupakan salah satu kelompok rentan untuk melakukan seks bebas dan penyalahgunaan narkoba yang merupakan perilaku berisiko HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku berisiko HIV/AIDS pada remaja pria berusia 15-24 tahun di Indonesia. Penelitian bersifat kuantitatif menggunakan data sekunder yaitu SDKI tahun 2012 dan 2017 dengan desain studi cross sectional. Hasil uji regresi logistic didapati bahwa usia, sikap terhadap seks pranikah dan pengaruh teman sebaya berhubungan dengan perilaku berisiko HIV/AIDS di tahun 2012, kemudian pada tahun 2017 usia, sikap terhadap seks pranikah, pengaruh teman sebaya dan pendidikan berhubungan dengan perilaku berisiko HIV/AIDS pada remaja pria. Faktor yang paling berhubungan adalah sikap terhadap seks pranikah dengan nilai AOR 6,65 di tahun 2012 dan 9,13 di tahun 2017.

The highest risk factors for HIV/AIDS transmission according to the Ministry of Health Report (2020) are heterosexual, homosexual and sharing needles. Adolescents, especially men, are one of the vulnerable groups to have free sex and drug abuse, which are risk behaviors for HIV/AIDS. This study aims to determine the risk behavior factors for HIV/AIDS in male adolescents aged 15-24 years in Indonesia. The research is quantitative using secondary data from the 2012 and 2017 IDHS with a cross sectional study design. The results of the logistic regression test found that age, attitudes towards premarital sex and peer influence were related to HIV/AIDS risk behavior in 2012, then in 2017 age, attitudes towards premarital sex, peer influence and education were associated with HIV/AIDS risk behavior in teenage boys. The most related factor was attitudes towards premarital sex with AOR values of 6.65 in 2012 and 9.13 in 2017."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Epidemi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) ---suatu penyakit
yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia--- memang tidak dapat
disangkal Iagi keberadaannya di Indonesia. Kasus HIV positif dan AIDS
di negara kita sudah menjangkau seluruh golongan usia dan semua kelas
sosial ekonomi. Data terakhir menunjukkan Iebih 50% dari pengidap
HIV/AIDS merupakan generasi muda yang berusia antara 15-29 tahun.
Kenyataan ini menandakan angka kematian kasar pada kelompok usia
produktif akan meningkat. Dampaknya akan terasa pada masalah
produktivitas kerja. SaIah satu cara yang ampuh untuk menangkal
penyebaran HIV/AIDS adalah dengan menghindari tindakan yang dapat
menularkan HIV, seperti berhubungan seks tanpa pengaman baik sejenis
maupun dengan Iawan jenis, transfusi darah yang tercemar HIV,
penggunaan alat suntik bekas dipakai penderita HIV dan pemindahan HIV
dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya. Tindakan berhubungan
seks sebagai faktor risiko utama dalam penyebaran AIDS, selama ini
paling gencar disebarluaskan kepada masyarakat, terutama kepada
remaja. Kaum remaja menjadi target penting daIam upaya pencegahan
AIDS, karena secara teoritis aktivitas seksuaInya muIai meningkat.
DiIaporkan remaja sering terlibat aktivitas seksuaI yang berisiko
seperti berhubungan keIamin tanpa kondom atau berhubungan keIamin
dengan pasangan tidak tetap. Data yang ada Juga menunjukkan rendahnya
intensi remaja untuk menggunakan kondom dalam berhubungan seks
pranikah, tingginya angka pengidap penyakit menular seksuaI di
kalangan remaja. dan cukup seringnya remaja usia sekoIah menggunakan
jasa pekerja seks. SeIuruh kasus yang dihimpun ini jelas
memperlihatkan besarnya kemungkinan remaja untuk tertuIar AIDS.
Mengapa remaja akhirnya berani terlibat da1am perilaku yang berisiko
menuIarkan AIDS? Ha] inilah yang mendorong peneIiti untuk mencari
penjeiasannya. Berbagai upaya untuk menjelaskan keterIibatan seseorang
dalam tindakan yang mengandung risiko telah dilakukan. Salah satunya
dengan menganalisis persepsi risiko. Konsep persepsi risiko yang
pernah dikaji meliputi dua variabel yakni Optimisme Yang Tidak
Realistis dan Persepsi Bahaya. Optimisme Yang Tidak ReaIistis adaIah
konsep tentang ketidakpekaan seseorang bahwa sebenarnya dirinya rentan
terhadap kejadian buruk di masa depan, sementara Persepsi Bahaya
mengacu pada peniIaian tentang seberapa besar potensi bahaya dari
keterlibatan dalam perilaku berisiko. Dari beberapa penelitian yang
pernah diIakukan terbukti remaja cenderung merasa optimis tidak akan
mengalami kejadian buruk di masa depan. Remaja juga cenderung menilai
rendah potensi bahaya dari tindakan yang mengandung risiko. PeneIiti
melihat kedua variabel ini dapat diterapkan untuk menjelaskan permasalahan yang ada. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti
berusaha mendeskripsikan terlebih dahulu kedua variabel tersebut pada
populasi pelajar dan mahasiswa sekolah swasta di Jakarta. Kemudian
untuk melihat apakah konsep ini memang terkait dengan keterlibatan
dalam tindakan yang berisiko, maka peneliti membandingkan gambaran
kedua variabel) ini pada kelompok subjek berisiko tinggi (yang
berperilaku seks tidak aman) dan pada kelompok subjek berisiko rendah
(yang berperiiaku seks aman). Penelitian ini dilakukan pada 118 subjek
pelajar dan mahasiswa di beberapa sekolah swasta di Jakarta dengan
menggunakan teknik accidental non probability sampling. Kriteria
populasi ini dipilih karena dinilai memenuhi persyaratan sebagai
populasi yang cukup heterogen. Dari seluruh subjek yang ada peneliti
membaginya menjadi 61 subjek berisiko rendah dan 57 subjek berisiko
tinggi. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang menggali Optimisme
Yang Tidak Reaiistis dan Persepsi Bahaya. Kedua alat ukur ini
diadaptasi dari penelitian Cohn et al (1995) dan Weinstein (1980).
Subjek diminta untuk menilai seberapa besar kemungkinan mereka
mengalami kejadian buruk di masa depan dibanding teman sebaya. Mereka
juga diminta untuk menilai risiko ari keterlibatan sekali dua kali.
kadang-kadang dan sering daiam sejumlah tindakan yang mengandung
bahaya. Hasil utama penelitian menunjukkan seluruh subjek merasa
optimis tidak akan mengalami kejadian buruk di masa depan dibanding
orang Iain. Subjek cenderung kurang peka akan kerentanan dirinya
mengalami kejadian buruk. Sementara pada aspek Persepsi Bahaya, subjek
cenderung meningkatkan kadar bahaya dari keterlibatan daiam perilaku
berisiko sejalan dengan meningkatnya intensitas keterlibatannya.
Penilaian tersebut meningkat mulai dari sekali dua kali -- kadang-
kadang -- sering. Perbandingan aspek Optimisme Yang Tidak Realistis
pada kedua kelompok subjek memperlihatkan perbedaan optimisme yang
signifikan. Remaja Berisiko Tinggi cenderung kurang optimis dirinya
bisa menghindari kejadian buruk di masa depan dibandingkan remaja
berisiko rendah. Hal ini menunjukkan arti subjek berisiko tinggi lebih
peka terhadap kemungkinan mengalami kejadian buruk dibanding subjek
berisiko rendah. Sementara pada aspek Persepsi Bahaya. perbandingan
antara kedua kelompok juga memperlihatkan adanya perbedaan yang
signifikan pada ketiga macam tingkat keterlibatan. Secara umum subjek
berisiko tinggi cenderung menilai rendah (underestimate) potensi
bahaya dari keterlibatan mereka daiam perilaku berisiko dibandingkan
subjek berisiko rendah. Hasil akhir pada aspek Persepsi Bahaya ini
mengarah pada satu hipotesis yakni remaja yang terlibat perilaku seks
berisiko tinggi cenderung kurang memperhitungkan potensi bahaya dari
keterlibatan mereka dalam tindakan-tindakan yang mengandung risiko.
Dugaan yang muncul ini perlu dibuktikan daiam penelitian selanjutnya."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ratrieh Nurmala Dewi
"Data surveilan nasional HIV dan AIDS departemen kesehatan mengindikasikan penularan HIV/AIDS yang terus meningkat. Terdapat 12-19 juta orang rawat untuk terkena HIV. Dalam kampanye pencegahan HIV/AIDS sering diinformasikan tentang penggunaan kondom namun sampai saat ini masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi remaja tentang penggunaan kondom sebagai upaya pencegahan penyakit HIV/AIDS. Desain yang digunakan deskriptif dengan pendekata cross sectional. Karakteristik responden adalah mahasiswa Universitas Indonesia Depok yang berusia antara 17-24 tahun. Sampel dalam penelitian ini yaitu 96 oresponden dipilih melalui purposis sampling. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh mahasiswa memiliki persepsi yang buruk tentang penggunaan kondom untuk mencegah HIV/AIDS. Peneliti merekomendasikan agar perawat dapat berperan aktif memberikan edukasi kepada remaja mengenai penyakit HIV/AIDS dan kondom. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5606
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ifah Haryanti
"Di seluruh dunia saat ini diperkirakan sebanyak 11,8 juta remaja usia 15-24 tahun hidup dengan HIV/AIDS. Remaja merupakan kelompok usia yang paling berisiko terhadap HIV/AIDS. Di Indonesia, kasus AIDS terus meningkat tiap lahunnya.
Akibat minimnya informasi tentang kesehatan reproduksi. maka remaja merupakan kelompok umur yang rentan untuk menderita penyakit HIV/AIDS.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi terkait penularan HIV/AIDS. Penelitian deskriptif sederhana ini dilakukan pada 96 remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai kesehatan reproduksi terkait penularan HIV/AIDS. Hal ini disebabkan karena sebagian besar remaja aktif mencari informasi mengenai kesehatan reproduksi. Selain itu, kemudahan mengakses informasi melalui berbagai media juga turut mendukung remaja dalam mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi.

Nowadays, for about 11,8 million teenagers up to 15 -24 year live with HIV/AIDS in the world. Instead of adults and children, teenagers have high risk to get it. In Indonesia, HIV/AIDS issues increased each year. Lack of genital hygiene information is the reason why the amount of someone who get on HIV/AIDS increase and the teenagers become object that easy to infect. The aint of this research is to get description about level of teenagers knowledgement about genital hygiene related to transmission of HIV/AIDS. The object of this descriptive research is 96 teenagers. The result shows that teenagers have high level of knowledgement about genital hygiene related to transmission of HIV/AIDS. It is caused by their initiative to out about genital hygiene. Besides that, there are many ways to access the information through media that make the teenagers get the right information about genital hygiene.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5784
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Dewi Puspita
"Penyakit HIV-AIDS memunculkan beragam persepsi. Persepsi tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, pemahaman perawat tentang HIV-AIDS, dan pengalaman perawat. Penelitian dengan judul "Persepsi Perawat terhadap Pasien HIV-AIDS di RS Meilia Cibubur" dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai persepsi perawat terhadap pasien HIV-AIDS di RS Meilia Cibubur.
Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana. Tehnik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Responder adalah perawat rawat inap RS Meilia Cibubur dengan jumlah sampel 72 orang. Data dianalisa dengan menggunakan metode analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan prosentase.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar perawat mempunyai persepsi positif tentang pasien HIV-AIDS (73,61%) dan sebanyak 26,39% mempunyai persepsi ngatif tentang pasien HIV-AIDS. Peneliti menyarankan untuk memperbanyak sampel pada peneliti selanjutnya agar mendapatkan hasil yang dapat digeneralisasi dan diharapkan pihak manejemen RS dapat melaksanakan peran pengarahan dan pelatihan bagi perawat agar kualitas asuhan keperawatan terhadap pasien HIV-AIDS lebih optimal.

HIV-AIDS diseases show a variety of perceptions. Perceptions can be influenced by the level of knowledge, the nurses understanding and experience on HVI-AIDS. Research with the title "Nurse Perceptions of the HIV-A.lI)S patients in the Meilia hospital Cibubu1"' conducted to obtain information on the perception of nurses towards HIV-AIDS patients in the Meilia hospital Cibubur.
This research design using a simple descriptive method. Sampling technique using simple random sampling. The respondent is a nurse Inpatient Meilia Hospital Cibubur sample with the number of people 72. Data analyzed using analysis with univariat Percentage and frequency distribution.
Results of research show the majority of nurses have a positive perception about HIV-AIDS patients (73.61%), and as much as 26.39% have a negative perception about HIV-AIDS patients. Researchers have suggested for further research on tl1e sample to get results that can be expected and generalized and the hospital management can implement the role of guidance and training for nurses so that the quality of nursing care to patients with HIV-AIDS can be more optimal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5840
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Muryani
"Penyakit HIV/AIDS memunculkan persepsi yang beragam. Persepsi tersebut tergantung pada tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa tentang HIV/AIDS, selain itu terpaparnya siswa-siswi dengan lingkungan (keluarga, sekolah, dan teman sebaya) serta berbagai media cetak maupun elektronik juga mempengaruhi pembentukan persepsi.
Penelitian dengan judul "Persepsi siswa terhadap bahaya HIV/AIDS di SMK Amaliyah, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan". Dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai persepsi siswa terhadap bahaya HIV/ AIDS di SMK Amaliyah, Srengseng Swah, Jakarta Selatan.
Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif sederhana. Tekhnik pengambilan sampel simple random sampling dengan jumlah sampel 65 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan prosentase.
Hasil penelitian menunjukan sebagian besar siswa mempunyai persepsi positif (69,4 %), pengetahuan yang baik (56,5 %), lingkungan yang positif (61,3 %), dan terpapar sumber informasi dengan baik (61 ,3 %),"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5295
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>