Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148926 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kusmardi
"Banyak penelitian mengenal upaya pengobatan kanker yang telah dilakukan, namun cara pengobatan dengan bedah, radioterapi dan kemoterapi dewasa ini masih memerlukan biaya tinggi yang sering tidak terjangkau oleh penderita dari galongan masyarakat menengah dan bawah. Walaupun berbagai kemajuan telah dicapai, namun hasil pengobatan umumnya kebanyakan kasus di Indonesia, sudah ada pada stadium lanjut, masih kurang memuaskan yang ditunjukkan dengan survival rate yang masih rendah. Oleh karena itu senantiasa dicari cara yang lebih baru untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dengan biaya yang secara ekonomis lebih rendah. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan jalan menggali dan memanfaatkan sumber daya alam nabati.
- karoten merupakan salah satu pilihan yang bisa diambil.
- karoten banyak terdapat sebagai pigmen oranye yang ada pada tumbuhan dan hewan terutama pada mentega, telur, ubi merah, wortel, keiapa sawit, dan sebagainya. Kandungan - karoten di dalam minyak kelapa sawit sekitar 600.000 µg/kg, Ekstrak minyak kelapa sawit (EMKS) selain mengandung karoten yang sangat tinggi juga mengandung vitamin E.
Latar belakang
Walaupun penyebab timbulnya kanker sampai saat ini masih banyak lagi yang belum diketahui secara pasti, namun menurut beberapa peneliti kebiasaan makan atau diet dapat menyebabkan timbulnya kanker, seperti di Amerika Serikat yang golongan makanannya hanya bahan nabati (vegetarian) ternyata menunjukkan insides kanker payudara lebih rendah bila dibandingkan dengan golongan lain yang banyak makan daging.
Hal itu juga didukung oleh peneliti lain yang menyatakan bahwa rendahnya pemakaian (jumlah yang masuk ke dalam tubuh) sayuran, buah-buahan, β -karoten secara kansisten berkaitan dengan risiko mendapatkan kanker paru, baik yang dibuktikan melalui studi retrospektif maupun prospektif. Juga dibuktikan bahwa rendahnya kadar β -karaten dalam plasma atau serum selalu berkaitan dengan timbulnya kanker paru. Hai ini terjadi karena β -karoten bersifat protektif dan agaknya tidak perlu dikonversi ke vitamin A."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
LP 1998 65
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Eka Wuyung
"Ruang Lingkup dan Cara Penelitian:
Di Indonesia angka kematian karena kanker terus meningkat dari 1,45 dalam tahun 1972 menjadi 4,4% dalam tahun 1992. Dari studi prospektif dan retrospektif diketahui bahwa karotenoid mengurangi risiko mendapatkan kanker payudara, (β -karoten adalah salah satu karotenoid yang dikandung oleh minyak kelapa sawit (600.000 µg/Kg). Karena cara pengobatan pembedahan, radioterapi dan kemoterapi cukup mahal dan acapkali tidak terjangkau oleh sebagian golongan masyarakat, maka perlu dicari cara lain, di antaranya memanfaatkan β -karoten yang ada dalam minyak kelapa sawit, namun perlu diteliti dosis ekstrak minyak kelapa sawit (EMKS) yang tepat.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian EMKS yang mengandung β -karoten sebanyak 0,02 µg /ml, 0,1 µg/ml dan 0,5 µg /ml terhadap pertumbuhan in vitro set tumor kelenjar susu mencit C3H. Digunakan 5 kelompok masing-masing 6 ulangan yang terdiri atas 3 kelompok uji dan 2 kelompok kelola (kelola babas dan kelola pelarut). Selain itu dilakukan pula penelitian secara in vivo dengan dosis 1000 µg/0,1 ml dan 2000 µg/0,1 ml per hari selama 21 hari dengan menggunakan 24 ekor mencit yang dibagi dalam 2 kelompok kelola dan 2 kelompok uji.
Hasil dan Kesimpulan:
Dengan melakukan analisis varian pada hasil penelitian diketahui tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kelola dan kelompok uji dosis 0,02 µg /ml. Kemaknaan terjadi pada dosis 0,1 µg/ml dan 0,5 µg/ml. Ditemukan bahwa makin besar dosis yang diberikan makin kecil rasio pertumbuhan biakan sel tumor. Selain itu analisis varian indek label (IL) BUdR menunjukkan bahwa makin besar dosis EMKS yang diberikan, makin rendah nilai Ilnya. Sedangkan penelitian in vivo dengan dosis 1000 µg/0,1 ml dan 2000 µg/0,1ml tidak memperlihatkan pengaruh EMKS terhadap volume dan berat tumor kelenjar susu mencit C3H.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian EMKS dapat menghambat bertumbuhan sel tumor kelenjar susu mencit C3H secara in vitro pada dosis 0,1 µg/ml dan 0,5 µg/ml. Sedangkan secara in vivo dengan dosis 1000 µg/0,1 ml dan 2000 µg/0,1 ml pertumbuhan se tumor kelenjar susu mencit belum dihambat.
Scope and methods of study:
The mortality of cancer in Indonesia had been increasing from 1.4% in 1972 to 4.4% in 1992. Through prospective and retrospective studies it was known that carotenoid could lessen the risk for getting breast cancer. 0-carotene was one of the carotenoids contained in palm oil (600.000 µg/Kg). Because the treatment of breast cancer by surgery, radiotherapy and chemotherapy was rather expensive and often not within reach by part of the people, so other way of treatment should be sought, among others by using f3-carotene in palm oil of which the precise dose should be first determined.
This investigation was done to know the effect of putting palm oil extract (POE) containing respectively 0.02 µgl0,/ml; 0.1 µg/0,1ml and 0.5 µg/0,lml on the in vitro growth of C3H mouse mammary tumor cells. Five groups of each six repetitions consisting of three treated and two control groups. Besides an in vivo investigation was done with doses of 1000 µg/0,1 ml and 2000 µg/0,1 ml per day respectively for 21 days, by using 24 mice which was divided into two control and two treatment groups.
Result and conclusion:
By using variance analysis it was found that there was no significant difference between the control groups and the 0.02 µg/0, l ml treated group; significant difference occurred at groups of 0.1 µg/0, l ml and 0.5 µg/0,1 ml doses. It was found that the bigger the dose given the smaller ratio of tumor cell growth. Beside this it was known also from the variance analysis of the BUdR labeling index that putting palm oil extract on the tumor cell culture lessen the value of the labeling index conform with the dose given.
Whereas the in vivo investigation of 0-carotene contained in POE given in doses of 1000 µg/0,1 ml and 2000 µg/0,1 ml showed no significant difference on the tumor volume and tumor weights between the control and treatment groups.
Based on the above investigation was concluded that treatment with POE containing 0-carotene in doses of 0.1 µg/0,1 ml and 0.5 µg10, l ml could inhibit the in vitro growth of C3H mouse mammary tumor cells. While with doses of 1000 µg/0,1 ml and 2000 µg/0,1 ml the in vivo growth of mouse mammary tumor cells had not inhibited yet.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Puspita Eka Wuyung
"Dari studi Epidemiologi diketahui bahwa karotenoid cenderung mengurai risiko timbulnya kanker. Karena pengobatan kanker cukup mahal sehingga tidak terjangkau sebagian masyarakat, maka perlu dicari cara lain, di antaranya memanfaatkan β -karoten dalam EMKS, namun perlu dicari dosis yang tepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pemberian EMKS dapat menghambat laju pertumbuhan sel tumor.
Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit yang telah diinokulasi dengan bubur tumor dibagi kedalam 2 kelompok kelola dan 2 kelompok perlakuan yang dicekok EMKS dengan dosis 1000 µg/0,1 ml dan 2000 µg/0,1 m1/hari selama 21 hari. Pengukuran volume tumor dilakukan satu minggu sekali . Setelah 21 hari semua mencit dimatikan, lalu diukur volume akhir tumor, berat tumor dan dibuat sediaan mikroskopik yang diwarnai secara imunoperoksidase dengan anti BUdR, lalu dihitung IL (sel yang berada pada fase S).
Hasil analisis varian tidak ada perbedaan baik pada volume akhir tumor minggu ke dua, ketiga, setelah mencit dimatikan, berat tumor maupun IL BUdR antara kelompok kelola dan perlakuan. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian β-karoten dalam EMKS dosis 1000 µg10,1 ml dan 2000 µg/0,1 m1/hari beium dapat menghambat laju pertumbuhan sel."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Khairinal
"Kurkumin adalah senyawa biokatif yang diisolasi dari Curcuma xanthorrhiza telah diketahui mempunyai efek anti-kanker payudara. Perkembangan sel tumor payudara mempunyai hubungan yang erat dengan respon imun yang dimediasi oleh sel limfosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kurkumin terhadap respon imun pada sel limfosit dari limpa mencit C3H bertumor payudara secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sel limfosit diisolasi dari limpa mencit C3H bertumor payudara setelah 2 minggu transplantasi tumor, kemudian diberi perlakuan kurkumin dan dikultur dalam inkubator pada 37 oC dan CO2 5%. Pada penelitian ini perlakuan dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu perlakuan P1 dengan dosis kurkumin 5 ppm, perlakuan P2 dengan dosis kurkumin 25 ppm, perlakuan P3 dengan dosis kurkumin 50 ppm, dan perlakuan K tanpa perlakuan kurkumin sebagai kontrol. Respon imun ditentukan berdasarkan proliferasi sel limfosit melalui pengamatan dan penghitungan jumlah sel limfosit selama lima hari yakni hari ke 1, 2, 3, 4, dan 5. Penghitungan jumlah sel limfosit dilakukan dengan metode haemositometer dibawah mikroskop fase kontras. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan sel limfosit dengan kurkumin sampai hari ke 5 menyebabkan penekanan/supresi pada sel limfosit sebesar: perlakuan kurkumin 5 ppm 52%, perlakuan kurkumin 25 ppm 55%, dan perlakuan kurkumin 50 ppm 41%. Hasil analisis statistik dengan uji ANOVA satu arah dan uji Post Hoc Duncan menunjukkan tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah sel limfosit dengan perlakuan dosis kurkumin yang berbeda (5,25, dan 50 ppm).

Curcumin is a bioactive compound isolated from Curcuma xanthorrhiza having biological activities as anti-breast cancer. The development of tumor cell has a strong relationship with cellular immune response mediated by lymphocyte cell. The aim of this study was to find out the effects of curcumin on proliferation of lymphocyte cells from the spleen of breast cancer C3H mice in vitro. This research applied experimental method by using lymphocyte cell isolated from the spleen of breast cancer C3H mice after two weeks of mammary tumor transplantation. Lymphocyte cells were treated with curcumin then cultured in incubator at 37 oC, 5% CO2 . The treatments divided into 4 groups: P1 was group treated with 5 ppm of curcumin, P2 was group treated with 25 ppm of curcumin, P3 was group treated with 50 ppm of curcumin and K group without curcumin treatment as a negative control. Immune response was determined based on cell proliferation through lymphocyte cell amount counting at day-1, day-2, day-3,day- 4, and day-5. The amount of lymphocyte cells were counted using haemocytometer methode under contrast phase microscope. The result of this study indicated that curcumin treatment suppressed the proliferation of lymphocyte cell: 52% of lymphocyte supression for treatment with 5 ppm of curcumin, 55% of lymphocyte supression for treatment with 25 ppm of curcumin, 41% of lymphocyte supression for treatment with 50 ppm of curcumin. one way-ANOVA and Post Hoc Duncan test showed that there were not significant differentiation against lymphocyte cell amount with the variety of doses of curcumin (5, 25, 50 ppm)."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30068
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Eka Wuyung
"Di Indonesia kenaikan angka kematian karena kanker mencapai 4,3% pada tahun 1986. Dari studi prospektif dan retrospektif diketahui bahwa karotenoid mengurangi risiko timbulnya kanker payudara. Beta-karoten adalah salah satu karotenoid yang dikandung oleh minyak kelapa sawit (600.000 ug/kg) karena cara pengobatan kanker payudara yang berlaku selama ini (dengan pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi) cukup mahal, dan acapkali tidak terjangkau oleh sebagian golongan masyarakat, maka perlu dicari cara lain, di antaranya memanfaatkan beta-karoten yang ada dalam minyak kelapa sawit, namun perlu diteliti dosis ekstrak minyak kelapa sawit yang tepat.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak minyak kelapa sawit sebesar 120 ug/0,1 ml dan 500 ug/0,1 ml per hari terhadap pertumbuhan sel tumor transplantabel kelenjar susu mencit C3. Penelitian ini menggunakan 42 ekor mencit C3H, dengan berat badan berkisar antara 18 - 20 gram. Mencit tersebut dibagi menjadi 7 kelompok dengan masing-masing 6 ulangan yang terdiri atas 3 kelompok kontrol dan 4 kelompok uji. Dua kelompok uji masing-masing dicekok dengan dosis 1.20 ug dan 500 ug ekstrak per hari selama penelitian, sedangkan kepada 2 kelompok uji lainnya pemberian ekstrak hanya sampai pada hari ke-14. Facia hari ke 14 semua mencit diinokulasi dengan bubur tumor yang diambil dari mencit donor dengan menggunakan trokar secara subkutis di aksila kanan sebanyak 0,2 ml/ekor.
Dengan melakukan analisis varian diketahui hasil pada ketujuh kelompok tidak berbeda bermakna secara statistik, baik pengaruhnya terhadap volume tumor, berat akhir tumor maupun lama bertahan hidup mencit. Namun demikian hasil pengamatan sediaan mikroskopis menuniukkan adanya pengaruh pemberian ekstrak walaupun tidak terlalu menyolok, berupa penambahan fibrosis/kepadatan jaringan stromanya. Ketiadaan pangaruh pemberian ekstrak minyak kelapa sawit mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yaitu masih kurang tingginya dosis yang diberikan, tingkat oksidasi menjadi asam retinoat cukup tinggi, terjadinya autooksidasi nonbiologik betakaroten sebelum digunakan dan kekurang cukupan Zn sebagai pembentuk REP."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Dyah Kusumo
"Berdasarkan beberapa hasil penelitian di Jepang ' teh hijau diketahui mempunyai efek anti kanker, oleh karenanya potensi tersebut perlu dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak air teh hijau {Camelia sinensis . Kuntze terhadap proliferasi sel tumor kelenjar susu mencit {Mus musculus L.) galur C3H. Bubur tumor kelenjar susu mencit donor ditransplantasikan pada mencit resipien dan setelah masa laten, mencit resipien dicekok ekstrak air teh hijau dengan dosis 250 mg/kg berat badan mencit, 500 mg/kg berat badan mencit dan 1000 mg/kg berat badan mencit setiap hari selama tiga minggu. Sebagai kontrol pelarut digunakan akuades. Pengamatan dilakukan setiap hari, meliputi perubahan besar volume tumor dan berat akhir tumor. Hasil analisis secara statistik menunjukkan adanya pengaruh bermakna daya hambat ekstrak air teh hijau terhadap proliferasi sel tumor kelenjar susu mencit {Mus musculus L. ) galur C3H pada = 0,05. Daya hambat ini dapat disimpulkan dari perbedaan persentasi pertambahan volume antara mencit kontrol positif dan kontrol pelarut dibandingkan dengan mencit yang diberikan perlakuan dosis 500 mg/kg berat badan mencit dan dosis 1000 mg/kg berat badan mencit. Daya hambat terbesar didapat pada mencit yang diberi perlakuan dosis 500 mg/kg berat badan mencit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lies K. Wibisono
"Kalanon merupakan derivat kumarin yang diisolasi dari kulit batang Caliphyllum biflorum. Untuk mengetahui pengaruh kalanon terhadap pertumbuhan in vivo tumor transplantabel kelenjar susu, telah dilakukan penelitian dengan menggunakan mencit C3H. Mencit dibagi dalam enam kelompok yaitu kelompok kontrol tanpa perlakukan, kelompok kontrol pelarut yang disuntik 0.1 mL pelaurt PEG 400 dan 4 kelompok perlakukan masing-masing disuntik 0.1 mL larutan kalanon dalam PEG 400 dengan dosis 1 mg/mL, 2 mg/mL, 4 mg/mL dan 8 mg/mL. Penyunrikan secara subkutis di sekitar tumor dilakukan tiga kali seminggu selama 4 minggu. Dari hasil uji statistik non parametrik menurut metode Friedman terhadap besar tumor, terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok dosis 4 mg/mL dibandingkan dengan kedua kelompok kontrol dan kelompok dosis lainnya.
The effect of coumarin derivate from the stem bark of Calophyllum biflorum on the in vivo growth of transplantable C3H
mammary tumor cells. Calanone, is a coumarin derivate which was isolated from the stem bark of Calophyllum biflorum.To
know the effect of calanone on the in vivo growth of transplantable C3H mammary tumor cells, C3H mice were used which
were divided into : one group of untreated control, one group of solvent control (injected with 0,1 mL PEG 400) and four
treated groups, each of which were injected subcutaneously near the tumor with 0,1 mL of 1 mg/mL, 2 mg/mL, 4 mg/mL, and
8 mg/mL of calanone in PEG 400 solvent respectively. The injections were given three times a week, for four weeks. By
using Friedman test, for non parametric statistical analysis of the weekly observed tumor volume, it was shown that there
was a significant decrease in the tumor growth of the group treated with calanone solution of 4 mg/mL dosage, compared
to the control or other groups."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarto Pringgoutomo
"Di Indonesia angka kematian karena kanker terus meningkat dari 1,4% tahun 1972 menjadi 4,4% tahun 1992. Dari studi orospektif dan retrospektif diketahui bahwa karotenoid mengurangi risiko mendapatkan kanker payudara. Beta-karoten adalah salah satu karotenoid yang dikandung oleh minyak kelapa sawit (600.000 ug/Kg). Karena cara pengobatan kanker payudara yang berlaku selama ini (dengan pembedahan, radioterapi dan kemoterapi) cukup mahal, dan acapkali tidak terjangkau oleh sebagian golongan masyarakat, maka perlu dicari cara lain, di antaranya memanfaatkan beta-karoten yang ada dalam minyak kelapa sawit, namun perlu diteliti dosis ekstrak minyak kelapa sawit yang tepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak minyak kelapa sawit yang mengandung beta-karoten sebanyak 0,02 ug/ml, 0,1 ug/ml dan 0,5 ug/m1 terhadap pertumbuhan in vitro sel tumor kelenjar susu mencit C3H, menggunakan 5 kelompok masing-masing 7 ulangan dan terdiri atas 3 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol.
Dengan melakukan analisis Ovarian diketahui tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan dosis 0,02 ug/ml. Kemaknaan terjadi pada dosis 0,1 ug/ml dan 0,5 pug/ml. Ditemukan bahwa makin besar dosis yang diberikan makin kecil rasio pertumbuhan biakan sel tumor. Selain itu dari hasil analisa varian indek label BUdR diketahui bahwa pemberian EMKS memperkecil nilai indek labelnya sesuai dengan dosis yang diberikan. Dengan demikian terlihat adanya pengaruh betakaroten dalam ekstrak minyak kelapa sawit terhadap pertumbuhan biakan in vitro sel tumor kelenjar susu mencit C3H, dalam wujud menurunnya rasio pertumbuhan dan indek label BUdR yang berarti dihambat sel yang memasuki fase s, sehingga laju pertumbuhan sel dihambat."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>