Ditemukan 147864 dokumen yang sesuai dengan query
Dina Nawangningrum
"Erotisme yang cenderung ditabukan dalam karya-karya sastra modern ternyata banyak dijumpai dalam karya-karya sastra Jawa khususnya Jawa Kuna. Erotisme dalam karya-karya sastra Jawa ,Kuna ternyata muncul juga dalam karya sadurannya.
Berdasarkan pengolahan data dijumpai bahwa erotisme dalam Kakawin Arjuna Wiwaha dan Serat Wiwaha Jarwa menunjukkan adanya keberlanjutan. Dalam keberlanjutan tersebut terdapat pengembangan-pengembangan yang dilakukan oleh pengarangnya, baik itu berupa penambahan atau pengurangan. Selain itu, erotisme dalam Kakawin Arjuna Wiwaha dan Serat Wiwaha Jarwa mengikuti suatu pola tertentu. Berdasarkan kategori isi dalam struktur naratif erotisme terdapat dalam adegan percintaan khususnya pada rasa asmara dan ulah cinta penuh kesenangan. Sementara itu, erotisme dalam Kakawin Arjuna Wiwaha berdasarkan sandhi terdapat dalam pratimukha, vimarsa, dan nirvahana, begitu juga dalam Serat Wiwaha Jarwa. Erotisme berdasarkan empat tujuan hidup muncul dalam kama.
Erotisme dalam Kakawin Arjuna Wiwaha tampaknya tidak terlepas dari tujuan ibadah. Hal tersebut disadari oleh pujangga Serat Wiwaha Jarwa, sehingga sang pujangga cenderung untuk mengikuti pola yang terdapat dalam karya Jawa Kunanya. Walaupun itu tidak menutupi adanya perubahan baik itu pengurangan maupun penambahan erotisme dalam karya gubahannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional , 2001
899.231 09 ERO (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Izzatunnisa Galih Widyasari
"Unsur seksual biasanya dimunculkan dalam bentuk deskripsi erotis pada karya novel populer. Namun, seringkali deskripsi tersebut dianggap berlebihan dan condong ke arah pornografi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat unsur seksual dalam novel populer berjudul How to Stay Single. Analisis tokoh, latar, dan alur dapat menunjukkan deskripsi unsur seksual yang muncul dalam novel. Desain sampul juga menjadi salah satu faktor dalam penyampaian unsur seksual. Meskipun unsur seksual yang dimunculkan dalam novel cenderung berlebihan, hasil analisis menunjukkan bahwa novel How to Stay Single tidak termasuk kategori novel porno, melainkan novel populer dengan kategori erotis.
Sexual element usually appear in the form of erotic descriptions on the work of the popular novel. But often these descriptions were considered redundant and leaning towards pornography. This study aims to see the element of sexuality in a popular novel titled How to Stay Single. Analysis of characters, backgrounds, and grooves can show a description of the element of sexuality that appears in the novel. Cover design is also one of the factors in the delivery of sexual element. Although elements of sexuality are raised in the novel tends to be excessive, the analysis shows that the novel How to Stay Single is not categorized as pornographic novels, but the popular novel with erotic category."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67218
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1994
499.221 ERO
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Depok: Program Studi Jawa FIB-UI, 2005
899.222 SEM p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Diana Priantini
"Di dalam rangka melestarikan Kebudayaan Nusantara yang diwariskan oleh nenek moyang kita sebagai dokumen budaya baik yang tertulis maupun tidak tertulis agar tidak punah, maka diperlukan wadah untuk menyimpan serta memeliharanya dengan baik. Dokumen budaya dapat diwujudkan dalam bentuk abstrak dan konkrit. Di dalam bentuk konkrit dapat berupa seni sastra misalnya: buku dalam bentuk karya sastra, dluwang, rontal dan lain-lain, bisa pula berupa seni tari, semi suara. Sedangkan dalam bentuk abstrak berupa kepercayaan, tingkah laku, serta adat Istiadat. Semua itu sudah merupakan sebuah wadah untuk melestarikannya. Sebagai bukti untuk ikut meleatarikan dokumen budaya ini, misalnya pada nilai perkawinan di dalam tiga karya sastra ini dilukiskan dengan masih terikat pada konvensi budaya Jawa dan kode budaya Jawa.
Perkawinan merupakan bagian dari siklus kehidupan manusia dan memiliki nilai yang suci. Perkawinan pun menjadi salah satu unsur dari kebudayaan. Kebiasaan di dalam penyelenggaraan perkawinan pada kehidupan orang Jawa khususnya pada tiga Rarya sastra yang menjadi pokok bahasan dalam analisis skripsi inipun merupakan suatu dokumen budaya. Untuk menuju ke arah perkawinan perlu satu kebiasaan memakai cara atau jalan di dalam menentukan teman hidup yang berpegang pada pedoman lama yaitu tiga kriteria nilai bobot, bibit, serta bebet yang merupakan suatu proses sebagai sesuatu yang bernilai. Khususnya di dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha mencoba untuk menggali dan mengungkapkan makna budava yang terkandung di dalam tiga karya sastra yaitu Serat Rijanto, Ngulandara dan Srikuning sabagai pokok bahasan dan usaha ikut melestarikan budaya bangsa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13110
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Alam lingkungan yang harmonis dan seimbang yang tergambar dalam karya sastra Jawa merupakan sebuah bentuk kearifan lokal yang menjadi cita-cita masyarakat Jawa pada masa lampu
"
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
I. Kuntara Wiryamartana
Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 1990
899.29 KUN a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Di antara ribuan karya sastra Jawa, jenis babad merupakan salah satu yang sangat mengesankan. Ratusan babad menceritakan perkembangan historis dan mistis dalam masyarakat Jawa, biasanya terfokus kepada lingkungan keraton. Babad itu sering terdiri dari ratusan halaman dan tembang, ada yang isinya tidak bisa dipertanggungjawabkan nilai sejarahnya tetapi masih bermanfaat sebagai pintu masuk ke dalam dunia pikiran penulis. Ada pula babad yang dapat disandingkan dengan surat kontrak serta laporan Belanda yang merupakan sumber sejarah yang dapat dimanfaatkan. Akan tetapi, juga ada beberapa kesulitan mengenai babad jika digunakan sebagai sumber sejarah, yang paling penting di antaranya adalah anonimitas babad sehingga sulit untuk melakukan pendekatan historis."
JMN 5:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Dwi Woro Retno Mastuti
"Old Javanese tales like Adiparwa and Sudamala are full of elements of curse cast by a man or a god. The curses take the form of words uttered full of emotion and anger to the addressee. Curses may result in a physical transformation or a change in the fate of the person cursed. A curse cast by a god demonstrates the power. A curse, however, eventually produces blessing. Curse and blessing are two things that are different from and opposite to one another."
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library