Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190816 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Susanna
"Di kampus UI Depok, dengan jumlah mahasiswa lebih dari 15,000 orang, terdapat lebih darn 50 kantin resmi (fakultas) dan puluhan penjual makanan yang dijajakan dengan gerobak (terutama ketoprak), dan sejauh ini belum ada data pasti mengenai kesehatan makanan dan minuman yang dijual di Kampus UI Depok, khususnya kontaminasi oleh E.coli. Ketoprak dan Gado-gado merupakan jenis makanan yang siap saji dan penjaja lebih banyak menggunakan tangan secara langsung dalam meramu dan menyajikan barang dagangannya. Hal ini menyebabkan sangat rentannya ketoprak dan gado-gado untuk mendapatkan kontaminasi bakteri, baik yang berasal dari bahan-bahan sayuran yang digunakan, piring, sendok, gelas, kain lap, air cucian dan perilaku penjaja yang tidak sehat.
Dari hasil survei yang dilakukan dalam penelitian ini ternyata di peroleh jumlah 9 penjaja gado-gado dan 10 penjaja ketoprak. Para penjaja itu menjajakan makanannya dengan gerobak (3), pada balsem (5) dan selebihnya pada kantin. Disamping itu dari hasil observasi mengenai PHBS para penjaja maka diperoleh informasi bahwa tingkat pengetahuan kesehatan mereka masih sangat rendah.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarkat. Universitas Indonesia. Depok. Tahapan utama dari penelitian ini adalah pengukuran jumlah E.coli pada ketoprak, gado-gado, air cucian dan peralatan makan. Dari hasil pengukuran tersebut diperolah data bahwa jumlah E.coli pada ketoprak dan gado-gado yang ada di lingkungan kampus Universitas Indonesia sangat tinggi ( lebih dari 100.000 koloni/gr) pada tempat-tempat tertentu (Balsem FISIP, Balsem FKM, Gerobak Mesjid UI, Balsem Hutan Fisip 1, Balsem Hutan Fisip 2. dan Kantin F. Sastra).
Sedangkan untuk pengukuran jumlah E.coli pada alat makan dan air pencuci didapati jumlah yang cukup tinggi (lebih dari 50 koloni/mL) pada tempat-tempat tertentu (Balsem FKM, Balsem MIPA, Balsem FISIP, Kantin F. Hukum. Gerobak Mesjid UI, Gerobak Gedung Biru, Gerobak Bank BNI, dan Balsem Hutan Fisip 2).
Dari hasil yang diperoleh pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas makanan (ketoprak dan gado-gado) di lingkungan kampus Universitas Indonesia sangat buruk, begitu pula dengan Fasilitas sanitasi yang digunakan para penjaja."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Susanna
"Pemeriksaan bakteri Escherichia coli (E. coli) telah dilakukan pada dua jenis makanan yaitu ketoprak dan gado-gado yang dijual di kantin, pedagang kaki lima dan balsem di lingkungan Kampus Universitas Indonesia, Depok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontaminasi kedua jenis makanan tersebut terhadap E. coli. Untuk pengukuran E. coi digunakan metode Total Plate Count (TPC) yang dilakukan pada pirin, sendok dan air pencuci, dari para penjaja ketoprak dan gado-gado tersebut. Sebelum dilakukan pengukuran E. coli dilakukan survey pendahuluan untuk mengetahui jumlah dan lokasi masing-masing penjual gado-gado dan ketoprak. Pengumpulan data juga dilakukan dengan observasi dan wawancara mengenai higienis perorangan para penjual dengan menggunakan kuesioner. Penddikan penjamah makanan sebagian besar berpendidikan tamat SMA. Fasilitas sanitasi sebagian besar belum memenuhi persyaratan kesehatan. Penangganan terhadap bahan-bahan makanan sudahbaik, namun penjamah makanan belum berperilaku hidup bersih dan sehat. Kandungan E. coli pada air, pada ketoprak dan gado-gado sebagian besar tidak memenuhi persyaratan kesehatan demikian juga pada alat makan yaitu piring dan sendok. Disarankan untuk melakukan monitoring kualitas mikrobiologis makanan dan minuman secara berkala, perbaikan sanitasi bagi para penjaja makanan di kantin, balsem/gerobak yang memenuhi persyaratan sanitasi dan kesehatan.

Measuring E. coli on Ketoprak and Gado-gado Sold at Campus University of Indonesia, Depok. Escherichia coli (E. coli) bacteria was measured from ketoprak and gado-gado which sold in food retailer in the area of University of Indonesia. The research was conducted to know the level of contamination of E. coli bacteria in two type of food that easily find in the food retailer in the area of the University of Indonesia. The Total Plate Count (TPC) method was applied to measure the level of the E. coli bacteria from each type of the food, which are gado-gado and ketoprak, from local registered cafeteria in each faculty, stationary and not stationary, using carriage or moveable unregistered food retailer around the University. The measurement was performed for the plate, spun and the sanitation water used by the retailers. Questioners were also used to collect information about the knowledge and practice, in related to the personal and environmental hygiene, along with observation to the observe the way the retailer to prepare, make and serve the food to the customers, and also to clean and store the utensils. The seventyfour retailers around the University were surveyed and observed. The result showed that the educational level of the respondents quite high, they were mostly graduated from Senior high school, sanitation facility were poor, the food server mostly had little knowledge and practice on healthy and good sanitation, since preparation to serving the food to the costumers and also clean the utensils. E. coli bacteria found above the healthy level from almost to the food retailer around the University, it found from the food, the utensils such as plates and spun, and also in the water used for cleaning the utensils. The research suggests a periodic microbiology monitoring for foods and drinks sale in the campus, to assure the quality of food that served for the civitas accademica for maintaining health. Is also need to develop a good sanitation facility used by the food retailers in the campus."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian tentang pengaruh vegetasi di Kampus Universitas Indonesia
Depok terhadap iklim mikro dan kenyamanan lingkungan telah dilakukan
pada bulan Januari--Desember 2008. Lokasi dan unit sampel ditentukan
secara purposive. Jenis-jenis vegetasi yang diteliti adalah jati (Tectona
grandis L.f.), karet (Hevea brasiliensis M.A.), akasia (Acacia mangium Willd.),
kirai payung (Filicium decipiens Thw.), dan flamboyan (Delonix regia Raf.).
Parameter biotik yang diukur meliputi tinggi pohon, diameter batang, diameter
kanopi, dan luas daun, sedangkan parameter abiotik yang diukur meliputi
suhu udara, intensitas cahaya matahari, kelembapan relatif udara, dan
kecepatan angin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis vegetasi di
Kampus UI Depok dapat memengaruhi iklim mikro. Flamboyan mempunyai
kemampuan terbesar dalam mengurangi suhu udara (6,97%) dan intensitas
cahaya matahari (75,60%). Jati mempunyai kemampuan terbesar dalam
meningkatkan kelembapan relatif udara (9,23%) dan menurunkan kecepatan
angin (50%). Flamboyan dapat memberikan tingkat kenyamanan lingkungan
yang tertinggi, yaitu termasuk kategori hangat nyaman (26,9° C ET)."
Universitas Indonesia, 2008
S31479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Hadi
"Makanan yang sehat dan aman merupakan faktor penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia saat ini masih sering diketemukan kasus-kasus penyakit yang disebabkan oleh makanan yang tidak hygienis. Tempat penjualan makanan merupakan salah satu tempat dimana makanan diolah dan disajikan yang diperuntukkan bagi masyarakat dan perlu mendapat perhatian, karena masih banyak ditemukan tempat-tempat yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Disamping itu pengetahuan penjamah makanan sangat berpengaruh terhadap perlakuan makanan, sehingga makanan tersebut hygienis serta aman untuk dikonsumsi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran sejauh mama tingkat pengetahuan penjamah makanan pada kantin di lingkungan Kampus Universitas Indonesia Depok tentang praktek hygiene dan sanitasi makanan.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tenaga penjamah makanan pada kantin di lingkungan Kampus Universitas Indonesia Depok, sudah cukup baik. Tingkat pengetahuan tenaga penjamah makanan yaitu 91 sangat baik, 38,2 % cukup baik, 18,2 % kurang baik dan 4,5 % sangat kurang. Walaupun masih ada 10 orang yang mempunyai pengetahuan kurang baik.
Untuk itu dirasa perlu untuk meningkatkan pengetahuan dari yang kurang baik tersebut dengan cara mengadakan pelatihan tentang praktek hygiene dan sanitasi makanan. Kualitas makanan yang dijual oleh pedagang makanan, berkualitas baik. Berdasarkan hasil penelitian, perlu ditingkatkan upaya pembinaan dan pengawasan terhadap tempat penjualan makanan agar makanan yang dihasilkan memenuhi syarat kesehatan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Ayu Ambarwati
"Penelitian jumlah kromosom Asteraceae di lingkungan Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok telah dilakukan sebelumnya pada tahun 2013. Dilaporkan bahwa jumlah kromosom 8 dari 21 spesies Asteraceae yang ada di lingkungan tersebut telah berhasil dihitung, dan 5 di antaranya memiliki variasi jumlah kromosom. Penelitian ini dilakukan untuk melengkapi data jumlah kromosom Asteraceae yang ada di lingkungan Kampus UI Depok. Telah dilakukan penghitungan jumlah kromosom ujung akar Porophyllum ruderale, Youngia japonica, Cosmos caudatus, Synedrella nodiflora, Ageratum conyzoides, Cyanthillium cinereum, dan Chromolaena odorata pada bulan April hingga Juni 2015. Jumlah kromosom 5 spesies Asteraceae yang berhasil ditentukan adalah Cosmos caudatus (2n=ca.22, 2n=ca.26, 2n=ca.32, 2n=ca.36, 2n=ca.38, 2n=ca.40, dan 2n=ca.44), Synedrella nodiflora (2n=ca.18, 2n=ca.26, 2n=ca.29, 2n=ca.34, 2n=ca.36, 2n=37, 2n=39, dan 2n=40), Ageratum conyzoides (2n=37 dan 2n=ca.42), Cyanthillium cinereum (2n=9, 2n=16, dan 2n=18), dan Chromolaena odorata (2n=ca.40, 2n=ca.44, 2n=57, dan 2n=60). Cosmos caudatus, Synedrella nodiflora, Cyanthillium cinereum, dan Chromolaena odorata bersifat mixoploid. Mixoploidi tidak dapat ditentukan pada spesies Ageratum conyzoides.

Study of chromosome number of Asteraceae at Universitas Indonesia (UI) Campus Depok has been conducted previously in 2013. Result has been reported on chromosome numbers of 8 from 21 Asteraceae species at Universitas Indonesia, and 5 of them have variation in chromosome number. This study was addressed to complete chromosome number data of Asteraceae at Universitas Indonesia Campus Depok. Root tips chromosome counting of Porophyllum ruderale, Youngia japonica, Cosmos caudatus, Synedrella nodiflora, Ageratum conyzoides, Cyanthillium cinereum, dan Chromolaena odorata has been done from April to June 2015. Result shows that 5 species chromosome numbers are Cosmos caudatus (2n=ca.22, 2n=ca.26, 2n=ca.32, 2n=ca.36, 2n=ca.38, 2n=ca.40, and 2n=ca.44), Synedrella nodiflora (2n=ca.18, 2n=ca.26, 2n=ca.29, 2n=ca.34, 2n=ca.36, 2n=37, 2n=39, and 2n=40), Ageratum conyzoides (2n=37 and 2n=ca.42), Cyanthillium cinereum (2n=9, 2n=16, and 2n=18), and Chromolaena odorata (2n=ca.40, 2n=ca.44, 2n=57, and 2n=60). Cosmos caudatus, Synedrella nodiflora, Cyanthillium cinereum, and Chromolaena odorata are mixoploid. Mixoploidy cannot be determined on Ageratum conyzoides."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Suharso
"Pengisian air melalui waduk resapan di Universitas Indonesia, Depok telah menimbulkan pencemaran. Dari hasil pengujian melalui laboratorium, parameter DO, COD, Nitrogen dan Phosfat melebihi nilai yang disyaratkan menurut Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 (Kelas I) Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Untuk mengetahui sebaran pencemaran maka diperlukan pemodelan. Pemodelan didasarkan pada hukum kekekalan massa dengan mempertimbangkan proses adveksi dan dispersi. Pemodelan komputer dalam Visual Basic Application for Excel dibuat dengan pendekatan metode beda hingga dan menghasilkan visualisasi berupa grafik konsentrasi dan jarak. Dari berbagai variasi didapat jarak pencemaran terjauh 3500 m dengan konsentrasi tertinggi 370,30 mg/l.

Water recharge through artificial pond at university of indonesia, Depok caused water pollution. From the laboratory test, DO, COD, Nitrogen and phosphat parameter exceed the value that admitted by Goverment Regulation No. 82 year 2001 (class I) about Water quality management and water pollution control. For that, to understand the pollution distribution, it is necessary a numerical simulation. Numerical simulation based on the conservation of mass law by considering the advection and dispersion process. Numerical simulation by computer in visual basic application for excel made with finite-difference method approach and produce concentration and distance graphic visualitation. from many variation result that the longest pollution distance 3500 m with the highest concentration 370,30 mg/l."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1143
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldy Dalimi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Gunawan Jati
"Universitas sebagai tempat beraktifitas dan menghasilkan manusia terdidik harus memiliki kenyamanan untuk beraktifitas, Berbagai aktivitas yang terjadi di Universitas Indonesia menyebabkan perubahan pada kelembaban dan suhu udara lokal di kampus Universitas Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat kenyamanan cuaca menurun. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kenyamanan cuaca secara spasial dan temporal di kampus univeritas Indonesia Depok. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik dan deskriptif spasial antara indeks kenyamanan dan persepsi kenyamanan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada fase 1 tingkat kenyamanan di Universitas Indonesia Depok masuk kategori agak nyaman dan fase 2 serta fase 3 masuk kategori tidak nyaman. Karakteristik wilayah yang masuk pada kategori tidak nyaman menurut pengukuran dan persepsi masyarakat diketahui berada pada daerah yang penggunaan tanahnya berupa bangunan fisik seperti gedung atau jalan raya yang dimana daerah tersebut sedikit vegetasi. Sedangkan daerah yang masuk kategori agak nyaman dan nyaman terdapat pada wilayah yang penggunaan tanahnya berupa badan air serta hutan yang memiliki vegetasi yang lebih banyak.
Pola kenyamanan spasial di setiap daerah tidak berubah secara signifikan pada hari kerja dan hari libur. Pola kenyamanan spasial terjadi perubahan dibagian utara dan selatan Universitas Indonesia. Akan tetapi, pada bagian barat dan timur tidak terjadi perubahan. Semakin mendekati lahan terbangun tingkat kenyamanan menurun. Sedangkan semakin menjauh dari lahan terbangun dan mendekati daerah bervegetasi tingkat kenyamanan meningkat.

The university as a place to move and produce products mainly highly educated human should have the comfort of of their activities, various activities that take place at the University of Indonesia caused changes in humidity and local temperature at the University of Indonesia and caused decreasing weather comfort level. This study aims to determine the comfort level of spatial and temporal weather in Univeritas Indonesia Depok campus. The analysis method used in this research is descriptive statistics and spatial analysis between index comfort of and comfort of perceptions
The analysis showed that the first phase of the comfort level in the UI categorized rather uncomfortable and phase 2 and 3 categorized uncomfortable. Regional characteristics uncomfortable categorized according to the measurement and reinforced by the public perception that the area is known to be the land use such as physical structures buildings or roads of the area where minimal vegetation. While the areas are categorized somewhat comfortable and comfort found in areas such as land use and forest water bodies that have quite a lot of vegetation.
Comfort of spatial pattern in each area did not change significantly on weekdays and holidays. Comfort of spatial pattern changes occur in the north and south of the University of Indonesia and on the west and east didn't change. Getting closer to the build up area comfort level decreases. While getting away from the build up area and approached the vegetated areas increased comfort level.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwina Salsabila Larasati
"Peristiwa Pandemi Covid-19 membuat adanya penerapan kebijakan study from home work from home pada Kawasan Universitas Indonesia. Di tahun yang sama, pencemar mikroplastik juga diketahui meningkat di sejumlah badan air. Dari sini, Danau UI yang merupakan rencana sumber air baku bagi Sistem Penyediaan Air Minum di Universitas Indonesia perlu ditinjau kualitas airnya. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kualitas air Danau UI dengan membandingkan kondisi historis parameter kualitas air Danau UI dari sebelum pandemi hingga saat masa pandemi selama 10 tahun kebelakang. Parameter kualitas air yang ditinjau berupa Suhu, TSS, TDS, pH, DO, BOD, Nitrat, Fosfat, Total Coliform, dan Fecal Coliform. Parameter-parameter tersebut nantinya dapat digunakan untuk membantu menggambarkan status mutu air Danau UI dengan metode STORET. Kemudian, identifikasi pencemar mikroplastik Danau UI disini dilakukan dengan menggunakan larutan jenuh NaCl, Mikroskop Cahaya, serta Sedwigck Rafter Chamber. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya sejumlah parameter yang mengalami peningkatan pada masa pandemi, yakni 5 dari 6 Danau di UI mengalami peningkatan nilai DO dengan 50% diantaranya melewati standar baku mutu kelas 1 yakni 6 mg/l, 100% parameter pH pada kondisi netral yakni 7, serta parameter Suhu dan TDS pada Danau UI seluruhnya memenuhi standar baku mutu kelas 1. Kemudian hasil dari penilaian dengan metode STORET pada tahun yang memiliki sejumlah parameter yang lengkap terukur dan dapat dibandingkan menunjukkan kondisi air Danau UI yang buruk. Terlihat pada tahun 2016, 2017, 2018, dan 2019 penilaian STORET Danau UI memiliki nilai yakni -130, -124, -128, dan -128. Hasil tersebut menggambarkan kondisi air Danau UI yang sama dari tahun ke tahunnya pada masa sebelum pandemi hingga saat masa pandemi tahun 2019. Selain itu, mikroplastik yang teridentifikasi disini memiliki rata-rata sebanyak 391,76 partikel/L dengan jenis yang paling dominan berupa fiber sebanyak 64,94% dan microbeads sebanyak 30,79%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Danau UI masih perlu menerapkan sejumlah strategi pengelolaan kualitas air danau.

The Covid-19 Pandemic event led to the implementation of study-from-home and work-from-home policies in the University of Indonesia Area. In the same year, microplastic contaminants are also known to increase in several water bodies. From here, UI Lakes, which are planned to be the raw water source for Drinking Water Supply System at University of Indonesia, needs to be reviewed for its water quality. Therefore, the purpose of this study is to analyze the water quality of UI Lakes by comparing the historical conditions of UI Lake's water quality parameters from before the pandemic to the time of the pandemic for the past ten years. The water quality parameters reviewed were Temperature, TSS, TDS, pH, DO, BOD, Nitrate, Phosphate, Total Coliform, and Fecal Coliform. These parameters can later be used to help describe the water quality status of UI Lake with the STORET method. Then, the identification of Lake UI microplastic contaminants here was carried out using saturated solution of NaCl, Light Microscope, and Sedwigck Rafter Chamber. The results of the study show that several parameters have increased during the pandemic, namely 5 of 6 lakes in UI experienced an increase in DO values ​​with 50% of them passing the class 1 quality standard, which is 6 mg/l, 100% of the pH parameters in neutral conditions, namely 7, as well as the Temperature and TDS parameters in UI Lakes all meet the class 1 quality standard. Then the results from the STORET method which have parameters that are completely measurable and can be compared show the poor condition of UI Lake's water. It can be seen in 2016, 2017, 2018, and 2019 that the UI Lakes STORET assessment has a value of -130, -124, -128, and -128. These results illustrate the same water conditions at UI Lakes from year to year from the pre-pandemic to the 2019 pandemic. In addition, the microplastics identified here have an average of 391.76 particles/L with the most dominant type being fiber as much as 64.94% and microbeads as much as 30.79%. These results indicate that UI Lakes still needs to implement some lake water quality management strategies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Agus Fitrah Akbar
"Pada era globalisasi saat ini baik negara maju maupun negara berkembang tidak henti-hentinya mengadakan pembangunaan di segala bidang. Pembangunaan yang dilakukan ini dasarnya adalah untuk memfasilitasi penduduk dari negara tersebut. Pembangunaan yang dapat kita lihat hasilnya nyatanya secara fisik adalah pembangunaan dibidang ilmu sipil, seperti pembangunaan gedung-gedumg bertingkat, jalan layangdan pelabuhan, dimana pada dasarnya semua pembangunaan tersebut bertujuan untuk menunjang kehidupan manusia. Suatu proyek pada umumnya terdiri dari beberapa kegiatan, dimana kegiatan tersebut berkaitan satu sama lain, mulai dari kegiatan persiapan hingga kegiatan penyelesaian (finishing). Semua kegiatan tersebut memiliki penanganan yang berbeda pada waktu tertentu, serta biaya yang bervariasi antara kegiatan yang yang satu dengan kegiatan yang lainnya. Umumnya pada beberapa elemen yang mengakibatkan mahalnya biaya suatu proyek, diantaranya adalah : Kondisi proyek yang komplek Besarnya volume pekerjaan pada suatu proyek Penggunaan material yang dinilai kritis Biaya pemeliharan dan biaya operasi yang tinggi Perencanaan dan manajemen yang kurang baik. Pada saat tahapan desain suatu proyek seringkali juga terjadi biya-biaya yang tidak perlu (unnecessary cost), sehingga mengakibatkan biaya proyek menjadi besar. Unnecessary cost ini terjadi karena banyak faktor, diantaranya yang sering terjadi adalah : Kekuramgan waktu Kurangnya informasi Kurangnya ide. Dari berbagai hal diatas yang menyababkan mahalnya suatu biaya proyek bukanlah tidak mungkin untuk diantisipasi. Dengan perencanaan yang matang biaya yang sudah selesai dibangun dengan biaya yang cukup mahal, nanti dapat dilakukan suatu identifikasi penghematan biaya, sehingga terlihat jelas bahwa sebenarbya pada proyek tersebut ada kegiatan-kegiatan yang biaya dapat dihemat. Dari hasil identifikasi yang diperoleh nantinya akan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam kegiatan proyek selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untukmelakukan potensial saving pada proyek bangunaan gedung. khususnya gedung di lingkungan Universitas Indonesia depok dengan menggunakan analisa Pareto-Law. Dari penelitian kali ini diperoleh komponen pekerjaan yang berpotensial untuk dihemat, yakni : pekerjaan struktur, atap dan finishing, Disamping itu pada penelitian ini dadapat pula bahwa hukum pareto todaklah secara tepat menyatakan bahwa 20% komponen pekerjaan akan menghasilkan 80% biaya, namun 20% komponen pekerjaan manghasilkan persentase biaya yang bervariasi mulai dari 42% sampai dengan 62%.

At globalization era in this time, developed countries and also developing countries do not desist to perform development in all area. Development conducted by, basically is to facility the resident from the state. Development we which can see result of its reality in the physical form is development in civil science area, like high rise building, port and overpass, where basically all the development aim to support human life. A project is generally consisted of some activity, where the activity interconnected one another, start from activity of preparation till activity of finishing. All the activity own different handling periodically, and also the expense which vary between activity which is one with the other activity. Generally there are some element resulting its costly expense of a project, among other things are: Complex project condition Level of work volume at one particular project Material use which critical assessed High expense of maintenance and operating Unfavourable management and planning At me time of phase design of a project oftentimes is also happened the costs which need not (unnecessary cost), so that result project cost overrun. This Unnecessary Cost is happened because a lot of factor, among other things which often happened are: A Lacking Of Time Lack Of In formation Lack of Idea From above matters causing its costly expense of a project is not impossible to be anticipated. With matured planning, expense released at one particular project will be able to more efficient. As for a project have been builded with expense which costly enough, later can be conducted by an identifying the cost-saving, stand-out so that in fact at the project there is activity which its expense can be economized. From result identify obtained later will be able to be used as substance of input in activity of project hereinafter This research aim to identify potential of saving at building project, specially building in environment of University of Indonesia, depok, by using Pareto-Law analysis. From obtained by this research of work component which have the potency to be economized, namely : structure, roof and finishing. Beside that, this research got also that pareto law is not precisely express that 20% work component will yield 80% expense, but 20% work component yield expense percentage which vary start from 42% up to 62%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>