Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97533 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abu Hanifah, 1906-
Jakarta: Depsos, 1995
369.4 ABU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endro Winarno
Yogyakarta: Departemen Sosial, 2004
369.4 END p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kalimantan Timur: Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur, 2000
155.5 PED
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan Depertemen Pendidikan Nasional RI, 2000
390.598 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga, 2008
R 342.08772 IND r
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: BPNB, 2013
782.42 APR (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Sayyid Mahfuzh
"Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan antara driving anger dan kualitas hidup pada pengemudi di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuatitatif dengan desain korelasional. Partisipan penelitian ini adalah 124 pengemudi dewasa muda yang tinggal di DKI Jakarta dengan pengalaman mengemudi minimal enam bulan dan mengemudi kendaraan pribadi. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur yaitu World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF) dan Driving Anger Scale. Hasil penelitian ini adalah dimensi kesehatan fisik merupakan dimensi dengan skor kualitas hidup paling tinggi pada pengemudi dewasa muda di DKI Jakarta. Selain itu, hasil penghitungan driving anger menghasilnya rentang skor antara 50 hingga 117. Berdasarkan hasil uji korelasi antara driving anger dengan kualitas hidup, terlihat hubungan yang signifikan antara driving anger dengan dimensi kesehatan fisik, dengan r = -0,206 pada level 0,05 dan dimensi kesejahteraan psikologis dengan r = -0,258 pada level 0,01 dan dimensi lingkungan dengan r= -0.188. Oleh sebab itu, terdapat hubungan negatif yang signifikan antara driving anger dengan kualitas hidup pada pengemudi dewasa muda di DKI Jakarta.

The main aim of this research is to investigate the relationship between driving anger and quality of life of young adulthood in DKI Jakarta. Quantitative methods and correlational research design was used in this study. It involved participants of 124 young adulthood drivers who live in DKI Jakarta with a criteria of minimum six months driving experience and usign private car. Two instument was used, World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF) from WHO and Driving Anger Scale by Deffenbacher, Oetting and Lynch (1994). The result of this research found that physical health dimension have the highest quality of life score in young adulthood drivers in DKI Jakarta. In addition, based on the driving anger scale the range of score varies between 50 to 117. Moreover, the result of correlation test between driving anger and quality of life indicated significant correlation between driving anger and physical health dimension with, r = -0,206 and significant at l.o.s 0.05, psychological dimension with, r = -0,258 and significant at l.o.s 0.01 and r= -0.188 and significant at l.o.s 0.05. Therefore, this study found that there is a negative correlation between driving anger and quality of life."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Agustina
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis proses kaderisasi kepemimpinan yang dilakukan oleh Karang Taruna di wilayah DKI Jakarta serta untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara, kaji pustaka, dan penelusuran dokumen penelitian. Penelitian ini menjelaskan kaderisasi kepemimpinan yang dilakukan oleh Karang Taruna tingkat Kelurahan, Forum Pengurus Karang Taruna tingkat Kecamatan, tingkat Kota, sampai tingkat Provinsi di wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Analisis dilakukan menggunakan tahapan succession planning yang diutarakan oleh Matan (2010). Hasil penelitian menyarankan bahwa kaderisasi kepemimpinan di Karang Taruna harus terus dioptimalkan melalui konsolidasi yang baik di antara pengurus Karang Taruna. Terutama dengan lebih mengoptimalkan lagi proses rekrutmen, seleksi, serta pengembangan dan pelatihan kepemimpinan.

This study aims to analyze leadership regeneration process carried out by Karang Taruna in DKI Jakarta area as well as to determine its influence factors. The data in this study collected through interviews, literature review, and document research. This study describes the leadership regeneration carried out by Karang Taruna at Village level, Forum Pengurus Karang Taruna at District level, State level, to the Provincial level in the DKI Jakarta area. This study is a descriptive qualitative research design. Analyses were performed using succession planning steps expressed by Matan (2010). The result of this study suggests that the leadership regeneration carried out by Karang Taruna should be optimized through good consolidation among Karang Taruna members. Especially with further optimizing the recruitment process, the candidate selection, and also the development and training future leaders."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakhrudin
"Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah kelompok pemuda keturunan Tionghoa yang ada di masyarakat, ada yang bersifat eksklusif dan ada pula yang bersedia melibatkan dalam organisasi seperti Karang Taruna. Apabila pemuda keturunan Tionghoa yang bersifat eksklusif dibiarkan terus menerus dimungkinkan dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang memicu terjadinya konflik antar etnik. Sebaliknya, ada pemuda keturunan Tionghoa yang bersedia melibatkan diri dalam organisasi seperti Karang Taruna yang memungkinkan dapat mempererat hubungan dengan. pemuda pribumi.
Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran mengenai keterlibatan pemuda keturunan Tionghoa dalam kegiatan Karang Taruna di Kelurahan Pasar Baru Jakarta Pusat, yang mungkin dapat berpengaruh terhadap proses pembauran dalam rangka menciptakan integrasi sosial. Untuk mengetahui hal tersebut perlu diperoleh data mengenai karakteristik informan (pemuda keturunan Tionghoa), minat/motivasi informan dalam kegiatan Karang Taruna, aktivitas informan dalam kegiatan Karang Taruna dan pandangan informan mengenai interaksinya dengan pemuda pribumi.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap enam informan dimana mereka sebagai anggota dan pengurus Karang Taruna, dengan tujuan untuk mendapat kejelasan terhadap informasi yang dibutuhkan yang kemudian disajikan secara deskriptif.
Hasil atau temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemuda keturunan Tionghoa yang terlibat aktif dalam kegiatan Karang Taruna nampaknya lebih mudah membaur dengan pemuda keturunan pribumi.
Motivasi para pemuda keturunan Tionghoa aktif dalam kegiatan Karang Taruna yaitu untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam memperluas wawasan dan menambah pengalaman, mengembangkan kreativitas yang mereka miliki serta yang tak kalah penting yaitu untuk memperluas pergaulan. Hal ini juga memperlihatkan bahwa para pemuda keturunan Tionghoa yang masuk dan aktif dalam kegiatan Karang Taruna mempunyai motivasi yang beragam.
Aktivitas yang dilakukan oleh pemuda keturunan Tionghoa dalam kegiatan Karang Taruna meliputi kegiatan olah raga dan seni, kegiatan rekreatif dan kegiatan sosial. Berbagai aktivitas yang dilakukan oleh para pemuda keturunan Tionghoa, nampak ada kecenderungan bahwa keterlibatan mereka masih memakai ukuran pertemuan secara fisik, dimana frekuensi tatap muka menjadi tolok ukur dari keaktifan seseorang. Dan ternyata ini masih belum disadari oleh para pemuda keturunan Tionghoa yang aktif dalam organisasi Karang Taruna.
Pemuda keturunan Tionghoa memandang bahwa interaksinya dengan pemuda pribumi, terlihat sudah berjalan cukup bagus. Hal tersebut terlihat dari kohesivitas diantara mereka dalam kegiatan Karang Taruna. Terdapat konflik kecil tetapi itu sebatas pemahaman tentang organisasi dan masalah kaderisasi. Sedangkan di luar Karang Taruna mereka yang aktif dalam kegiatan sosial seperti Karang Taruna lebih mudah diterima oleh masyarakat. Namun masyarakat sulit menerima mereka yang termasuk dalam Cina Totok, yang selalu menutup dan kurang berinteraksi dengan masyarakat. Pembauran melalui organisasi dipandang lebih efektif karena ada tujuan bersama yang selalu mengikat individu yang ada di dalamnya. Semakin mudahnya komunikasi diantara kelompok-kelompok masyarakat dengan berbagai sarana pendukungnya telah membawa semakin longgarnya sentimen-sentimen kelompok. Masyarakat semakin terdorong dan mampu untuk berfikir dalam lingkup solidaritas kehidupan bersama yang semakin besar. Sehingga dalam setiap tindakannya masing-masing unsur bangsa semakin banyak dilandasi dengan perhitungan untuk kepentingan bersama sebagai suatu bangsa.
Berpijak pada hasil penelitian bahwa pemuda keturunan Tionghoa yang aktif dalam kegiatan Karang Taruna nampaknya lebih mudah membaur dengan pemuda pribumi dan masyarakat yang ada di lingkungannya, maka organisasi kepemudaan Karang Taruna akan dapat menjadi alternatif solusi bagi pembauran dalam rangka mewujudkan integrasi sosial."
2001
T5465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanuva Endang Tri Setyaningsih
"Populasi lansia yang meningkat memerlukan perawat yang cukup di panti werdha. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran motivasi perawat untuk bekerja di panti werdha Pemerintah DKI Jakarta melalui cross sectional dengan deskriptif sederhana. Perawat yang bekerja di panti werdha pemerintah DKI Jakarta sebanyak 15 orang merupakan responden secara total sampling. Hasil penelitian menunjukkan 86,7% perawat mempunyai motivasi sedang dan lainnya mempunyai motivasi yang tinggi, dimana sifat pekerjaan, penghargaan dan hubungan interpersonal menjadi motivator untuk bekerja di panti werdha pemerintah. Dari hasil penelitian tersebut, disarankan agar meningkatkan kualitas kondisi kerja, status dan jenjang karir, pendapatan dan keamanan kerja untuk menjaga motivasi perawat.

Nurses are needed to handle increased number of elderly. The purpose of this study was describing nurses motivation to work in Jakarta government institution. This is a descriptive research design using total sampling in 15 nurses. The result showed that 86,7% nurses have enough motivation level to work in goverment institution, and the others have high level of motivation, where the work itself, appreciation, and relationship are the motivator to work in government institutions. The result suggest that to keep the nurse’s motivation with improving the quality of working condition, career status, income and job security in government institutions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>