Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184606 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ali Nina Liche Seniati
"Latar Belakang Masalah
Dalam dunia organisasi, setiap orang yang bekerja dalam organisasi tertentu disebut karyawan. Dari karyawan-karyawan tersebut, ada sebagian besar yang merupakan kelompok profesi tertentu, seperti misalnya akuntan, insinyur, pengacara dan sebagainya. Di dalam dunia kedokteran, profesi yang umum adalah dokter baik dokter umum maupun spesialis. Di dalam dunia pendidikan, terutama pendidikan tinggi, istilah profesi belum banyak digunakan meskipun istilah ini dapat disandang oleh seorang staf akademik.
Morrow & Goetz (1988) mengemukakan bahwa seseorang yang melakukan pekerjaan tertentu dapat dikatakan memiliki profesi tertentu. Hasil penelitian All Nina dan Tjut Rifameutia (1999) tentang persepsi staf akademik Universitas Indonesia mengenai karakteristik staf akademik yang profesional, juga menunjukkan bahwa hampir seluruh responden penelitian yaitu staf akademik di lingkungan Universitas Indonesia menyatakan bahwa pekerjaan sebagai staf akademik merupakan suatu profesi.
Pembicaraan mengenai profesi tidaklah dapat dilepaskan dengan istilah profesional dan profesionalisme. Menurut Tris Budiono (1998), istilah profesional dalam pendidikan tinggi adalah kata benda yang mengidentifikasi kemampuan individual di bidang profesi tertentu yang terukur dan teruji keandalannya serta memiliki potensi martabat dan nilai imbal kesepadanan proporsional yang dapat menjamin hidup dan kehidupan profesi termasuk terselenggaranya proses belajar sepanjang hayat untuk kepentingan aktualisasi serta relevansi kemampuannya tersebut. Sedangkan profesionalisme adalah kata sifat yang mengandung "konsekuensi legal" yang mencerminkan akuntabilitas sebagai aktualisasi tanggung-gugat profesi yang menjamin si penerima manfaat terhadap berbagai resiko serta dampak yang mungkin ditimbulkan dari jasa kemampuan profesional yang diterimanya.
Sementara itu, dari hasil penelitian All Nina dan Tjut Rifameutia (1999), disimpulkan bahwa definisi profesional mengandung pengertian bahwa seseorang yang memegang profesi tertentu antara lain harus menguasai, mahir, atau ahli dalam bidangnya; melakukan tugas sesuai aturan atau standar profesilkode etik profesi; serta memiliki disiplin, bertanggung jawab, serius dan bermoral. Selain itu, staf akademik haruslah profesional dalam bidang pengajaran dan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dalam kualitas pribadinya, serta dalam hubungan pribadinya dengan orang lain. Namun demikian, dalam penelitian .tersebut belum diteliti secara mendalam mengenai profesionalisme staf akademik Universitas Indonesia.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian mengenai komitmen kerja (work commitment), Morrow & Goetz (1988) menyimpulkan bahwa banyak konsep yang saling berkaitan dan tumpang tindih dalam konsep komitmen kerja. Oleh karena itu, mereka mengusulkan konsep alternatif yaitu profesionalisme. Sejalan dengan konsep profesionalisme ini, Aranya, Pollock, dan Armenic (1981) mengemukakan konsep komitmen profesi yang menunjukkan kekuatan relatif dari identifikasi dan keterlibatan seseorang terhadap profesi tertentu."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
LP 2000 26
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Asriwandari
"Penelitian ini merupakan suatu usaha untuk melihat keberlakuan teori Robert K. Merton mengenai anomi, untuk menganalisa permasalahan di dalam institusi pendidikan dasar. Robert K. Merton menyoroti keadaan 'disequilibrium' antara 'means' dan 'goals' dalam masyarakat, yang berakibat munculnya tipe perilaku adaptasi individual. Diantara tipe-tipe yang dikemukakan, yaitu conformity, innovative, rebellion, retreatisme dan ritualisme, salah satunya menjadi kerangka teoritis dalam penelitian ini. Tipe perilaku adaptasi individual yang dimaksud adalah ritualisme. Ritualisme adalah suatu tipe perilaku yang ditandai oleh kepatuhan pada sarana institusional, dengan menghindari tuntutan budaya untuk melakukan suatu mobilitas yang pesat. Dalam hal ini seseorang akan menekan aspirasinya untuk maju dan senantiasa setia pada sarana institusional.
Guru SD Negeri menghadapi keadaan yang kurang menguntungkan di dalam menjalankan tugas-tugasnya. Keadaan itu antara lain adalah keterbatasan-keterbatasan yang ada, baik yang berkaitan dengan status sosial mereka, maupun dalam hal sarana dan prasarana pendidikan. Selain dari pada itu, para guru SD Negeri ini juga menghadapi tuntutan untuk memenuhi nilai-nilai profesionalisme. Dari dasar pemikiran ini maka kemudian dirumuskanlah suatu permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana kecenderungan munculnya ritualisme pada guru SD Negeri di Kotamadya Pekanbaru, Riau ?
2. Sejauh mana variabel status sosial, tekanan sistem dan keterbatasan sarana berpengaruh terhadap aspirasi guru SD Negeri untuk meningkatkan profesionalisme mereka ?
Pengkajian terhadap permasalahan tersebut dilakukan di Pekanbaru, Riau, dengan mengamati 243 responden, yang dipilih melalui tahap 'proporsional stratified random sampling'. Hasil pengumpulan data dengan kuesioner dianalisa dengan menggunakan teknis analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspirasi untuk mencapai profesionalisme berkisar pada peringkat sedang dan rendah, dan ditekankan pada peningkatan kemampuan mengajar serta keberhasilan siswa. Harapan terbesar yang diungkapkan oleh para guru SD Negeri tersebut adalah peningkatan kesejahteraan, dan keberhasilan siswa. Harapan sedemikian ini merupakan perwujudan dari ketaatan pada aturan-aturan dalam bertugas, dan kurang mencerminkan tingginya aspirasi kearah profesionalisme. Dengan demikian terjadi kecenderungan munculnya ritualisme pada guru SD Negeri di Kotamadya Pekanbaru, Riau.
Sebagaimana dikatakan oleh R.K. Merton bahwa ritualisme adalah perilaku yang bersifat adaptif. Maka berkaitan dengan permasalahan guru SD Negeri di Pekanbaru, rendahnya aspirasi merupakan perilaku adaptasi individual para guru dalam menghadapi keadaan-keadaan yang kurang mendukung di dalam menjalankan tugas-tugas profesi mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambun, Agatha V. Savefina
"Penelitian ini mengenai hubungan data personal, karakteristik pekerjaan, dan kepuasan kerja dengan komitmen keija petugas Cater yang bekerja untuk PT PLN (Persero). Usaha PT PLN (Persero) mengalihkan pengelolaan petugas Cater kepada perusahaan swasta dengan tujuan untuk rneningkatkan kinerja mereka, ternyata tidak berdampak positif bagi peningkatan kualitas kinerja petugas Cater. Diduga, ada faktor lain yang membuat rnereka tidak merasa terikat dengan pekeljaan, sehingga merasa tidak termotivasi untuk bekerja dengan baik.
Subyek penelitian berjumlah 232 petugas Cater yang bekerja untuk PT PLN (Persero), berstatus karyawan Perusahaan Jasa Pemborongan Pekeijaan, berpendidikan SLTA-sederajat dan telah bekerja minimal 1 tahun sebagai petugas Cater- Alat ukur dalam penelitian ini menggtmakan alat ukur komitmen kerja Meyer Allen dan Smith (1993), kuesioner karakteristik pekerjaan Hackman dan Oldham (1976), dau kuesioner kepuasan kelja Spector (1985). Semua alat ukur dimodiiikasi agar sesuai dengan persepsi responden terhadap ciri-ciri intrinsik pekeijaannya dan kepuasan kerja mereka. Metode penelitian adalah studi lapangan non eksperimental. Pengolahan data menggunakan teknik analisis statislik multiple regression.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat komitmen kerja petugas Cater tergolong tinggi, memiliki persepsi yang cukup positif tentang pekerjaannya, dan merasa cukup puas dengan pekerjaan yang dilakukan. Untuk penelitian dengan topik yang sama, disarankan untuk menyesuaikan karakteristik pekeljaan dan kepuasan kerja dengan pekerjaan yang akan diteliti, dan menggunakan faktor lain sebagai anteseden komitmen kerja."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfan
"Penelitian ini membahas mengenai hubungan komitmen profesi dan komitmen organisasi pada guru. Model penelitian yang digunakan adalah model kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, sedangkan analisis dilakukan dengan metode statistik. Responden dalam penelitian ini adalah 67 orang guru tersertifikasi yang telah bekerja selama minimal 1 tahun di sekolah tempat dia mengajar saat ini. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen profesi dengan komitmen organisasi. Hasil analisis tambahan menyatakan bahwa tingkat pendidikan memiliki perbedaan mean yang signifikan terhadap komitmen profesi dan organisasi responden.

This study discussed the correlation of the professional and organizational commitment among teachers. The research method used was the quantitative model. The data was collected by questionnaire, while the analysis is done with statistical method. Respondent in this research are 67 certified teachers who have worked for at least one year in their current school. From the result of the analysis can be condluded that there is a positive and significant correlation between professional and organizational commitment. Additional result states that educational level has a significant mean difference toward professional and organizational commitment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Olivia Ramadani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor bahaya psikososial yang mempengaruhi tingkat stres kerja pada guru sekolah dasar. Penelitian ini menilai bahaya psikososial faktor yang diteliti yang terdiri dari beban kerja, jadwal kerja, peran dalam organisasi, budaya dan fungsi organisasi, pengambilan keputusan lintang-kontrol, hubungan interpersonal, antarmuka pekerjaan rumah, lingkungan dan peralatan kerja, dan perilaku ofensif. Ini penelitian menggunakan desain cross-sectional. Kuesioner dan wawancara tidak terstruktur adalah digunakan untuk mengumpulkan data. Jumlah sampel dalam penelitian ini 120 guru di sekolah dasar, terdiri dari dua kelompok, 60 guru di Sekolah Dasar Umum dan 60 guru di Sekolah Dasar Swasta. Data dilakukan dengan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square Perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja, jadwal kerja, peran dalam organisasi, budaya dan fungsi organisasi, hubungan interpersonal, antarmuka pekerjaan rumah, lingkungan dan peralatan memiliki hubungan yang signifikan untuk bekerja tingkat stres. Proporsi tertinggi stres kerja pada guru sekolah dasar mengalami stres ringan mencapai 79,2%, sedangkan stres sedang hanya 20,8%.

This study aims to determine the psychosocial hazard factors that effect the level of work stress in primary school teachers. This research assessed psychosocial hazard factors studied that consists of workload, work schedule, role in the organization, culture and function of the organization, decision latitude-control, interpersonal relationships, homework interface, environment and work equipment, and offensive behavior. This research using cross-sectional design. Questionnaires and unstructured interviews were used to collect data. Numbers of samples in these study 120 teachers in primary school, consisting of two groups, 60 teachers in Public Primary School and 60 teachers in Private Primary School. Data performed by bivariate analysis with Chi-Square test using SPSS software. The results showed that workloads, work schedules, roles in the organization, culture and organizational functions, interpersonal relationships, homework interfaces, environment and equipment presence of a significant association to work stress level. The highest proportion of work stress in primary school teachers experienced mild stress reaching 79.2%, while moderate stress was only 20.8%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juanda
"Hubungan Karakteristik dan Beban Kerja Perawat Dengan Stres Kerja Perawat Rawat Inap Rumah Sakit di JakartaPerawat merupakan satu profesi dari pelayanan kesehatan yang berisiko tinggi mengalami stres kerja karena beban kerja yang berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat dan beban kerja dengan stres kerja perawat rawat inap rumah sakit di Jakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dan dilakukan pada bulan Juni 2017. Penelitian ini melibatkan 243 perawat yang bekerja di rawat inap rumah sakit di Jakarta dan dipilih berdasarkan metode random sampling. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden penelitian mengalami stres kerja ringan 65 dan mempunyai beban kerja sedang 95. Hasil uji chi square ada hubungan karakteristik status pernikahan p value = 0,002 ,masa kerja p value = 0,001 dan beban kerja p value = 0,009 dengan stress kerja. Rumah sakit diharapkan dapat lebih memberikan perhatian terhadap stres dan beban kerja para perawatnya agar dapat memberikan situasi kerja yang lebih kondusif.

Relation of Characteristics of Nurses and Workload with Nurses Job Stress In patient Unit of Hospital in Jakarta Nurse are one of the health care profession at high risk of job stress because of heavy workload. This study that aims to know the relation of workload and nurses job stress In patient Unit of hospital in Jakata.
This is a descriptif correlation research method and performed in June 2017. This study was conducted involving 243 nurses who work In patient Unit of hospital in Jakata selected by random sampling method. The data were analyzed using Univariat and Bivariat analyses.
The result showed the majority of study respondents were experiencing mild stress level 65 and moderate workload level 95. The chi square showed there was a significant correlation between marital status p value 0,002, length of work p value 0,001 and workload p value 0,009 with nurse job stress. The hospital is expected to give more attention to nurse stress and workload in order to provide more conducive work situation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Muhammad Ridha
"ABSTRAK
Sektor jasa memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan GDP di
Indonesia, terutama sektor jasa industri. Namun persaingan antara sektor asing dan
domestik mendorong jasa industri di Indonesia terutama Professional Service Firm
(PSF) untuk meningkatkan daya saing mereka. PSF merupakan perusahaan yang
berkerja secara internal bersama organisasi dan secara eksternal bersama klien.
Oleh karena itu PSF membutuhkan pegawai yang memiliki komitmen yang tinggi
untuk menyampaikan produk dan jasa mereka, dan juga membutuhkan tingkat
engagement yang tinggi untuk menghasilkan output yang luar biasa melebihi
kompetitor lainnya. Penelitian lebih dalam dilakukan untuk mengetahui faktorfaktor
yang mempengaruhi work engagement yaitu psychological contract breach
(PCB) dan job satisfaction. Selain itu penelitian juga melakukan analisis mengenai
dampak work engagement pada employee commitment foci seperti organizational
commitment, team commitment, profession commitment, dan client commitment.
Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada faktorfaktor
yang mempengaruhi work engagement dan tiga dimensi work engagement
memiliki pengaruh signifikan masing kepada employee commitment foci

ABSTRACT
Service sector has an important role in the growth of GDP in Indonesia,
especially industrial service sector. However, competition between foreign sector
and domestic sector encouges industrial service sector in Indonesia, especially
Professional Service Firm (PSF) to increase their competitiveness. PSF is a
company that works internally with their organization and externally with their
client. Therefore, PSF needs the commitmen of their employees to deliver products
and service, and they also need a high engagement level on their employee to
produce exceptional output to outperform their competitors. This study conducted
for knowing factors that affect work engagement such as psychological contract
breach (PCB) and job satisfaction. Furthermore, this study also did an analysis
about work engagement?s effects on employee commitment foci like
organizational, team, profession and client commitment. Results find that there are
significant relations between work engagement and its factors and three dimensions
of work engagement have siginificants effect on each employee commitment foci."
2016
S62987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mathilda Margrietha I.K.
"Tulisan ini merupakan suatu bentuk analisa dan usulan dalam meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi sehubungan dengan tidak jelasnya kesempatan karir yang dapat diraih di PT X. PT X merupakan Iink corporate dari Perusahaan Jepang yang bergerak di bidang teknologi informasi Informazion technology). Selama masa berdirinya, perusahaan telah berulang kali mengalami pergantian karyawan. Masalah kesempatan pengembangan karir yang tidak jelas jadi hal yang bisa disimpulkan dad semua alasan yang dikemukakan oleh karyawan yang mengundurkan diri.
Dalam menganalisa permasalahan yang ada, akan dipakai kerangka teori Interaksi Individu dan Organisasi dari Schein (1978) dan pandangan Steers (1977, dalam Muchinsky, 1993) mengenai komitmen terhadap organisasi. Menurut Schein, organisasi tergantung pada kinerja individu-individu yang mcreka miliki dan individu tergantung pada organisasi untuk memperoleh pekerjaan dan kesempatan karir. Dalam interaksinya, ada proses penyesuaian yang membawa organisasi dan individu pada hubungan yang saling menguntungkan. Jika proses penyesuaian ini berjalan optimal, maka organisasi akan memperoleh keuntungan berupa peningkatan produktivitas, kreativitas, efektivitas jangka panjang, dan sebagainya. Sedangkan individu akan memperoleh keuntungan berupa kepuasan kerja yang akan berlanjut pada peningkatan motivasi kerja, pengembangan personal yang optimal, keterlibatan dalam kerja dan organisasi, dan sebagainya. Mengenai komitmen terhadap organisasi, Steers mendefinisikan sebagai kekuatan identifikasi individu terhadap keterlibatan dalam organisasi yang dikarakteristikkan dengan penerimaan dan keyakinan yang kuat atas nilai dan tujuan organisasi, kesediaan berusaha bagi organisasi, dan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi.
Pada PT X, proses penyesuaian bagi karyawan terhadap perusahaan tidak berjalan dengan lancar. Tidak adanya sistem perekrutan dan seleksi yang jelas, penilaian kinerja yang memberikan umpan balik, dan jejang karir yang membuka kesempatan pada tingkat yang lebih tinggi, membuat karyawan khawatir bahwa apa yang rnenjadi harapan mereka dalam perusahaan tidak dapat tercapai Keyakinan karyawan akan nilai dan tujuan perusahaan tidak terbangun dengan baik, sehingga ketika mereka melihat ada kesempatan yang Iebih baik untuk dapat berkembang di perusahaan lain, mereka memilih untuk mengundurkan diri.
Untuk menangani masalah ini, perlu adanya sistem pengembangan karir yang direncanakan dan dikelola dengan baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh pihak manajemen PT X adalah (1) melakukan analisa pekerjaan untuk membuat uraian pekerjaan yang jelas, (2) memperjelas sistem rekruitmen dan seleksi, (3) melakukan survei terhadap kebutuhan karyawan berkenaan masalah karir, (4) melakukan tahap pengukuran untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan, (5) melakukan tahap pengarahan dengan mengadakan konseling karir atau memberikan pelayanan informasi, (6) melakukan tahap pengembangan dcngan memilih program pengembangan karir yang sesuai dengan kondisi dan harapan perusahaan. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38201
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Topo Ashari
"Banyaknya keluhan dan dalam beberapa hal penilaian miring yang dialamatkan kepada birokrasi pemerintah, pada dasarnya merupakan salah satu indikasi yang memperkuat dugaan bahwa PNS yang profesional umumnya masih di bawah standar yang diharapkan. Makna profesional menuntut konsekuensi aplikatif yang tercermin dari sikap dan perilaku orang yang profesional, antara lain, memiliki komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaannya, mempunyai disiplin kerja yang tinggi, dan memiliki integritas yang tinggi dan mendalam, serta seseorang yang profesional harus memperoleh dan diberi imbalan yang memadai atas pekerjaan yang dilakukan yang memungkinkan untuk hidup secara layak sebagai manusia. Ia adalah orang yang tahu menjaga nama baiknya, komitmen moralnya, tuntutan profesi, serta nilai dan cita-cita yang diperjuangkan oleh profesinya."
Jakarta: Badan Kepegawaian Negara (BKN), 2010
350 CSJKM 4:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alessia Anindiya Melinda
"Skripsi ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat kohesivitas kelompok terhadap tingkat komitmen organisasi karyawan. Kohesivitas kelompok dikatakan tinggi jika anggota kelompok terlibat dalam interaksi yang mengarah pada menguatkan kelompok, sedangkan komitmen organisasi tinggi jika karyawan bersedia bekerja keras dan memilih melanjutkan keanggotaannya dalam perusahaan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui survey yang dilakukan di PT. Bank Syariah X, Jakarta. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 46 orang yang terdiri dari seluruh staf pada divisi bisnis institusi komersial. Teknik penarikan sampel menggunakan total sampling karena jumlah populasi sedikit.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa tingkat kohesivitas kelompok memberikan pengaruh yang cukup atau moderat positif terhadap tingkat komitmen organisasi karyawan, setelah mengeluarkan dimensi turnover anggota kelompok dari variabel tingkat kohesivitas kelompok. Lebih lanjut, penelitian ini juga melihat pengaruh tingkat kohesivitas kelompok terhadap tingkat komitmen organisasi karyawan dengan menggunakan variabel kontrol identitas responden. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa memang terdapat hubungan antara kohesivitas kelompok dengan komitmen organisasi karyawan, namun variabel itu hanya berhubungan dalam kondisi karyawan laki-laki, bersuku bangsa Jawa, berusia tua, dan berpendidikan rendah ataupun tinggi.

This undergraduate thesis discusses the influence of group cohesiveness on employees' organizational commitment. Group cohesiveness is high when group members involve in an interaction which lead to the integration of the group. Meanwhile the employees' organizational commitment is categorized as high when the employees have willingness to work hard and choose to continuing their membership in the company.
This study uses quantitative methode by doing survey as the technique to collect the data from PT. Bank Syariah X. The sample consists of 46 workers who work as the staff at the bussiness institution and commercial division. Total sampling is used as the techinque to get the sample since the amount of population is small.
The findings of the study indicate that group cohesiveness has a moderate and positive influence on employees' organizational commitment after taking out the turnover membership dimension. Furthermore this study also test the relationship between group cohesiveness with employees' organizational commitment by using the control variable respondent identity. Statistical test show that there is a relationship between group cohesiveness with employees' organizational commitment. But that relationship only applied for male respondent, javanese respondent, old responden, and respondent who have high and low educational background.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>