Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50032 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sriyati Kiban
"ABSTRAK
Pengunaan paduan aluminium berkembang sangat pesat terutama untuk keperluan komponen mesin dan transportasi. Paduan Al-Si dengan kadar 9 sampai 12% Si di Indonesia sudah lama dipakai dan diimport seperti J1S ADC12 dan sekarang sedang dicoba dipasok dari bahan dalam negri. Kebutuhan paduan Al-Si mencapai sekitar ser atus ribu ton pertahun. Pemakaian utama adalah untuk komponen mesin dan kendaraan bermotor, yang dibuat melalui proses cor cetak bertekanan.
Penelitian ini mencoba meningkatkan karakteristik paduan Al-Si dengan penambahan NaF sekitar 1%. Paduan yang digunakan adalah A1-5%Si, Al-12% Si dan Al-13% Si. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kekuatan tank masing-masing sebesar 20% dui 10,8 MPa menjadi 13 MPa untuk paduan AI-5% Si. Serta 17% dan !3% untuk paduan A1-12% Si dan AL-13%Si. Peningkatan kekerasan paduan mencapai 20%, 18% clan 4,8% masing-masing untuk paduan Al-5%Si, A1-12%Si.
Dari tiga variasi komposisi yang digunakan dapat disimpulkan, bahwa peningkatan kekuatan dan kekerasan tertinggi dicapai pada paduan Al-5% Si yaitu 20%. Sedangkan angka kekerasan tertinggi adalah paduan Al-13%Si dengan penambahan 1 % Si yaitu 75,29 HV dan kekuatan tank sebesar 104,33 Mpa. "
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro Purwanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Villando Thursdiyanto
"Aluminium tuang AC 4B merupakan salah satu bahan baku dalam proses pembuatan komponen otomotif. Beberapa perosahaan otomotif di lndonesia masih menggunakan material ingot Aluminium AC 4B yang masih di impor dari negara Cina. Padahal terdapat juga beherapa industri pengecoron yang berada di da!am negeri dan dapat memproduksi aluminium ingot dengan kualitas yang bervariasi. Upaya supaya pensubstitusian ingot impvr dengan ingot lokal terus dilakuktm akon tetapi kendala-kendala yang ditemui juga bervari'asi. Salah satu kendala yang utama adalah kualilas produk lokal yang masih rendah dimana hal ini sangat berkaitan dengan mmalah impurities, porositas dan komposisi kimia. Dalam penelitian ini, dilokulum karakterisasi yang meliputi pengujlan kekerasan, pengujian tarik, peng?fiian strnkJur mikro dan pengujian SEM EDAX terhadap ingat impor dan ingot lokal. Tahapan-tahapan proses pembuatan ingot aluminium AC 4B lokal adalah : pemilihan bahan baku, pelelJlJran, pengaturan komposisi kimia, degassing, jho:ing tmtuk mr::ngikat impurities tialam aluminium cair dan tapping dengan menggtn~akan founder yang dilcpisi dengan kapur bakar. Bahan baku yang digunakan adalah ingot primer sejumlah 20 % dan scrap sejumlah 80 % dan sampel diambil pada saat awal penuangan, pertengahan pcnuongan dan akhir penuangan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Mabe
"Roket diluncurkan untuk melakukan missi tertentu. Pada saat peluncuran, roket menahan beban dinamis, statis dan gaya. Keperluan tersebut menggunakan material tabung paduan Aluminium 2024, dan melakukan perancangan supaya relatif ringan serta dapat menahan beban tersebut, tapi hasilnya belum memadai. Supaya perancangan yang akan datang dapat berhasil, perlu dilakukan penelitian material tabung paduan Aluminium 2024. Penelitian yang dilakukan yaitu pemeriksaan material awal yang meliputi pengujian komposisi kimia, kuat tarik, kekerasan, impak dan metalografi. Selanjutnya dilakukan pemanasan spesimen dengan dapur pemanas pada temperatur 450 °C, 500 °C dan 550 °C dengan masing-masing spesimen ditahan selama 15 menit selanjutnya didinginkan di air, udara dan dalam dapur pemanas. Setelah itu dilakukan lagi pengujian kuat tarik, kekerasan, impak dan metallografi.
Dari penelitian diperoleh data yaitu untuk spesimen awal paduan aluminium 2024 mengandung unsur 0,464 Fe, 0,87 Mn, 4;802 Cu, 0,0234 Cr, 0,0672 Zn, 1;171 Mg dan 89,5 Al, δy- 37,80 kg/mm2, 6? -47,40 kg/mm2, HV-157,435 dan Ur-19,19 Joule/cm2. Untuk spesimen yang mengalami perlakuan panas nilai ay yang terbesar adalah δy-42,77 kg/mm2 dan terkecil adalah δy-18,76 kglmm2, 6u yang terbesar adalah δu-52,33 kg/mm2 dan terkecil adalah 6?-24,70 kg/mm2, HV yang terbesar adalah HV'-100,41 dan terkecil adalah HV-'47,67 dan Ur yang terbesar adalah Ur-22,27 Joule/cm2 dan Ur-22,32 Joule/cm2 sedangkan terkecil adalah Ur-16,37 Joule/cm2. Dari data tersebut dapat. disimpulkan bahwa material tabung adalah paduan Aluminium 2024, dan akibat dari perlakuan panas yang diterima material telah mengubah. kuat tank, kekerasan, energi impak dan metalografi dari material tersebut.

Rocket is launched for certain mission. When it is launched, the rocket is to support the dynamic and static load and the force. This requires to make use of the cylindrical material Aluminum alloy 2024, and is to do the design where the material is relatively light and can support the loads however result is not perfect. In order to make a good design, it is important to study cylindrical Aluminum alloy 2024. The research involves a preliminary test of the material which consists of a chemistry composition, tensile strength, hardness, impact and metallography. The specimens were then heated with furnace at the temperatures 450 °C, 500 °C and 550 °C, with each specimens were retained as long as 15 minutes, then it's cooled in water, air and in furnace. After that, the test of tensile strength, hardness, impact and metallography were performed again.
From the research are finding of a results for a preliminary specimen of Aluminum alloy 2024 which consists of a 0,464 Fe, 0,87 Mn, 4,802 Cu, 0,0234 Cr, 0,0672 Zn, 1,171 Mg and 89,5 Al, ay-37,80 kg/mm2, au-47,40 kg/mm2, HV-157,435 and Ur-19,19 Joule/cm2. For the specimens were (hen heat treatment, the biggest value of ay is δy-42,77 kg/mm2 and the smallest is ay--18,76 kg/mm2, the biggest value of au is δu-52,33 kg/mm2 and the smallest is δu --24,70' kg/mm2, the biggest value of HV is HV-100,41 and the smallest is HV-47,67 and the biggest value of Ur is Ur-22,27 Joule/cm2 and Ur-22,32 Joule/cm2 and the smallest is Ur-16,37 Joule/cm2. The results are that the Cylinderis of material was Aluminum alloy 2024, and the heat treatment which received was changed the tensile strength, hardness, impact energy and metallography of materials.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilarius Wibi Hardani
"Salah satu metode penguatan logam yang paling banyak diterapkan pada logam-Iogam ringan seperti Aluminium adalah penambahan unsur penghalus butir. Pada proses pengecoran logam, struktur halus benda tuang dapat diperoleh dengan cara memberikan unsur-unsur perangsang nukleasi ke dalam logam cair. Pada saat pembekuan, unsur-unsur tambahan ini diharapkan dapat mendorong nukleasi dan membentuk inti bagi pertumbuhan kristal logam dasar. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh penambahan penghalus butir Titanium-Boron terhadap penghalusan butir paduan Al-Si ADC-12 yang mengandung kadar Si sekitar 12%. Dalam penelitian ini, komposisi tuangan dihasilkan dengan dapur krusibel, sedangkan cetakan yang digunakan adalah cetakan ingot. Kuantitas penghalus butir divariabelkan, dan selanjutnya dilihat pengaruh penghalusan butir tersebut terhadap kekerasan dan konduksivitasnya. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penambahan penghalus butir Titanium-Boron sebesar 0.2% berat logam menghasilkan benda tuang yang nilai kekerasamqya paling tinggi (82 BHN) namun nilai konduktivitas Iistriknya paling rendah (21.9 %IACS) , sedangkan dari hasil penuangan yang tampa penghalus butir didapatkan nilai konduktivitas Iistrik yang paling tinggi (24.4 % IACS), namun nilai kekerasannya paling rendah (78 BHN). Hasil yang optimum didapat dari AELT-2, dengan penambahan Ti-B 0.1% berat Iogam, di mana nilai kekerasan yang diperoleh cukup tinggi (81 BHN) dan nilai konduktivitas listriknyajuga cukup baik (22.5 %IACS)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Satria
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S40777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Baktiyono
"Paduan aluminium ADC 12 merupakan paduan yang banyak digunakan dalam industri otomotif yang dewasa ini industri tersebut berkembang dengan pesat. Paduan harus memiliki sifat mekanis seperti yang diinginkan. Sifat mekanis tuangan diantaranya adalah sifat kekerasan, dipengaruhi oleh struktur mikro. Sedangkan struktur mikro dipengaruhi kecepatan pembekuan dari tuangan. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kecepatan pembekuan pada benda uji yang memiliki variasi ketebalan 15, 35, 55 dan 80 mm dan pengaruh penggunaan cil dan riser (penambah) untuk mempenga uhi kecepatan pembekuan. Dari hasil pengujian kekerasan memperlihatkan, bahwa pada ketebalan 15 mm yang menggunakan cil memiliki kecepatan pembekuan yang tinggi dan struktur mikro yang halus dengan nilai kekerasan terbesar (14 HN). Sedangkan penggunaan penambah (riser) sebagai kompensasi untuk mencegah cacat akibat penyusutan pada ketebalan 35 mm, menyebabkan kecepatan pembe kuannya lambat dan bentuk struktur mikro yang kasar dengan nilai kekerasan terendah (68 BHN)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hotma, Julius
"Kegiatan ini diarahkan untuk mempelajari dan berupaya !mJuk meneliti dan meningkatkan sifat mampu air paduan aluminium cor dimana cacat yang puling banyak terjadi adalah cacat purositas lebih banyak dialribalkan karena masuknya gas H ke dalam cairan aluminium terutama jika temperatur tuang terlalu tinggi. Sedangkan. cacat shrinkage lebih banyak diakibatkan aleh 'gating system' yang lcurang sesuai at au sifat mampu alir (llowability) aluminium cor yang kurang baik. Sifat mampu alir aluminium cair akan meningkat dengan kenaikan temperatur luang, namun hal ini justru akan berakibat pada masuknya gas hidrogen dalam jumlah yang besar pada aluminium cair. fJl Metode pengujian dilakukan dengan pengujian fluitas terhadap temperatur baban baku ingot dari suplier A, B. C dan D dari temperatur 640-75(/'C. dengan temperatur cetakan 28Cf'C Kemudian dibandingkan nilai fluiditas tiap ingot setelah itu dilanjutkan dengan pengujian SEM dan EDAX untuk mengetahui pengotor yang terdapat dalam ingot. Setelah itu dilakukan penambahan grain refiner untuk penghalus butir dan untuk optimatisasi ditambahkan selain grain refiner (I'IB) juga ditambahkan Modifier (Sr) untuk menghalu.tkan dan membulatkan mikrostruktur sililwn dengan rasio charging 45 ingot: 55 scrapt. diharapko.n nilai fluidi!as dari campuran ini akan lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian Hendra Kurniawan
"Penambahan AlTiB yang berbentuk master alloy pada saat proses pengecoran aluminium akan menghasilkan efek penghalusan butir pada aluminium tersebut antara lain pembentukan inti selama proses pembekuan, mengurangi dan mendistribusikan porositas, mengurangi cacat retak panas dan meningkatkan kekerasan. Penelitian ini mempelajari pengaruh penambahan penghalus butir 0.067 wt. % Ti, 0.081 wt. % Ti, dan 0.115 wt. % Ti dalam bentuk rod setelah proses degassing pada paduan AC4B hasil Low Pressure Die Casting.
Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian K-Mold untuk mengetahui kualitas dari aluminium cair AC4B yang digunakan, pengujian vakum untuk menganalisa pendistribusian porositas serta pengujian tarik dan kekerasan untuk mengetahui sifatsifat mekaniknya. Pengamatan metalografi dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik, SEM dan juga EDS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seiring bertambahnya wt. % Ti pada paduan AC4B, maka sifat mekaniknya pun meningkat. Nilai optimum kekerasan, UTS, ductility, dan penurunan nilai DAS terjadi pada komposisi 0.115 wt. % Ti. Pengamatan SEM dan EDS menunjukkan terdapat fasa TiAl3 yang ditempeli oleh fasa AlSi.

An addition of rod AlTiB to melt aluminum during casting process will affect its characteristic such as improve feeding while solidification, reduce and distribute microporosity, reduce the tendency of hot tearing and improve hardness. This research studies the effect of addition of Ti for 0.067, 0.081 and 0.115 wt. % as Al-5Ti-1B rod grain refiner to aluminum AC4B alloy by using Low Pressure Die Casting (LPDC) process. The grain refiner was added after degassing.
The tests include K-Mold test to study the quality of melt aluminum alloy AC4B, vacuum test to analyze porosity distribution, and tensile and hardness testing to know its mechanical properties. Metallographic evaluation was also conducted by using optical microscope, Scanning electron Micrograph (SEM), and also EDS.
The results shows that, the increase of Ti content will increase the mechanical properties of AC4B alloy. The optimum value of hardness, tensile strength, ductility and Dendrite Arm spacing (DAS) occurred by addition of 0.115 wt. % Ti. The SEM and EDS evaluation shows that there are TiAl3 phases that is bounded by AlSi phase.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51086
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>