Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72842 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwiek Awiati
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1996
363.738 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Amiati
"Particulate Matter2.5 merupakan polutan yang menjadi perhatian karena sifatnya yang unik. Dengan ukuran kurang dari 25 mikron, polutan ini dapat masuk hingga alveoli. Terdiri dari berbagai bahan dan mampu ditempeli oleh polutan kimia toksik, toksisitas PM2.5 belum dapat ditentukan secara pasti, sumber PM2.5 yang penting yaitu jalan raya. Sekolah yang dekat dengan jalan raya dapat menjadi tempat terpajannya siswa dengan PM2.5. Siswa merupakan kelompok rentan yang menghirup lebih banyak konsentrasi polutan dibandingkan dengan orang dewasa, diperlukan suatu analisis risiko kesehatan pajanan PM2.5 pada siswa sekolah. Asupan harian PM2.5 siswa berada pada rentang 7.30×10-5-14.4×10-4 mg/kg/hari, perhitungan risiko non karsinogenik bernilai dari 0.02-0.36 rentang ini berada dibawah nilai 1 sehingga dapat dikatakan aman

Particulate Matter2.5 is becoming international concern due to its unique nature. With a size less than 25 microns, these pollutants can penetrate deep to the alveoli. Consisting of a variety of materials and capable of plastering by toxic chemical pollutants, the toxicity of PM2.5 can not yet be determined with certainty. One of the important sources of PM2.5 is the road traffic. Populations close to the source of exposure will have potential hazards, one place with a densely populated such as school. Schools close to the highway may be the site of exposure to students with PM2.5. Students are a vulnerable group that inhale more concentrations of pollutants than adults, a risk analysis of PM2 exposure to school students is required. The daily intake of PM2.5 students is in the range of 7.30 × 10-5-14.4 × 10-4 mg / kg / day, the calculation of non carcinogenic risk is 0.02-0.36, this range is below the value of 1 so it can be that the hazards are not considered a threat to public health."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arina Qonitah
"Terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas pada air tanah menyebabkan perlunya penggunaan sumber air alternatif. Air hujan dapat menjadi sumber alternatif air. Kondisi perkotaan yang banyak pencemar menyebabkan perlunya pengolahan lebih lanjut sebelum air hujan digunakan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh konsentrasi aktivator terhadap penyisihan polutan, menganalisis pengaruh durasi paparan terhadap penyisihan polutan, dan menganalisis kombinasi pengolahan yang efektif menyisihkan polutan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan unit karbon aktif dengan aktivator H3PO4 10%, 20%, 30%, serta unit Solar Disinfection dengan durasi paparan 6 jam, 8 jam, dan 12 jam. Parameter yang digunakan dalam penelitian adalah logam berat seng (Zn), nitrat, kekeruhan, pH, dan total coliform. Didapatkan bahwa karbon aktif dengan aktivator H3PO4 20% dapat menyisihkan parameter Zn sebesar 83,6% dan total coliform sebesar 91,73%, aktivator H3PO4 30% menyisihkan kekeruhan sebesar 89,59%. Solar Disinfection (Sodis) dengan durasi 12 jam dapat menyisihkan parameter Zn sebesar 89,8% dan kekeruhan sebesar 63,82%, durasi 8 jam menyisihkan total coliform sebesar 91,95%. Sementara parameter nitrat relatif meningkat dan nilai pH menurun menjadi asam. Dengan melihat hasil penyisihan yang paling optimal maka didapatkan kombinasi pengolahan yang efektif adalah karbon aktif dengan aktivator H3PO4 20% dan Sodis dengan durasi paparan 12 jam. Menggunakan uji korelasi metode Pearson dan Spearman didapatkan bahwa variasi aktivator karbon aktif memiliki pengaruh yang signifikan (sig. <0,05) terhadap kekeruhan dan durasi Sodis memiliki pengaruh yang signifikan (sig. <0,05) terhadap pH pada penelitian ini.

The decrease in quality and quantity of groundwater causes the need for the use of alternative water sources. Rainwater can be an alternative source of water. Urban conditions that are a lot of pollutants cause the need for further treatment before rainwater is used. This research was conducted with the aim of analyzing the effect of activator concentration on the removal of pollutants, analyzing the effect of duration of exposure on the removal of pollutants, and analyzing the combination of treatments that were effective in removing pollutants. This research was carried out using an activated carbon unit with H3PO4 activator 10%, 20%, 30%, and a Solar Disinfection unit with an exposure duration of 6 hours, 8 hours, and 12 hours. Parameters used in this study were heavy metal zinc (Zn), nitrate, turbidity, pH, and total coliform. It was found that activated carbon with 20% H3PO4 activator could set aside 83.6% of Zn parameter and 91.73% of total coliform, 30% H3PO4 activator set aside 89.59% turbidity. Solar Disinfection (Sodis) with a duration of 12 hours can remove Zn parameters by 89.8% and turbidity by 63.82%, with a duration of 8 hours removing total coliforms by 91.95%. Meanwhile, the nitrate parameter was relatively increased and the pH value decreased to acid. By looking at the results of the most optimal removal, the combination of effective treatment obtained is activated carbon with 20% H3PO4 activator and Sodis with an exposure duration of 12 hours. Using the Pearson and Spearman correlation test, it was found that the variation of activated carbon activator had a significant effect (sig. <0.05) on turbidity and the duration of Sodis had a significant effect (sig. <0.05) on pH in this study."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, B. R. Crysman
"ABSTRAK
Untuk mempelajari perubahan spektrum penyerapan akan digunakan Sun-Fotometer dengan melakukan pemantauan dan pengukuran secara berkesinambungan. Grafik spektrum yang didapat dianalisa dan dibandingkan dengan spektrum yang mengandung polutan dari literatur acuan yang ada.
Dengan menganalisa spektrum pada berbagai panjang gelombang, dapat diketahui tentang adanya penipisan yang terjadi dalam daerah ultraviolet, cahaya teriihat dan infra merah. Sun-Fotometer juga dapat digunakan untuk pemantauan bergeraknya polutan di atmosfer, terutama di daerah perkotaan, yang memiliki sumber polutan yang sangat banyak.
Sun-Fotometer yang digunakan merupakan keterpaduan komponen utama yang terdiri dari Teleskop, Monokromator, Photomultiplier, ADC/Interface, dengan unit Personal Komputer."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Glass bracelets from Samudera Pasai is made using simple technology with low temperature combustion level. It,s possible that glass bracelets are the goods in a mass production to be accessible by the public. during that period , glassmaking technique with better quality has been known much earlier in other parts of Nusantara. Glass bracelets are also known by the name of chettiar."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Neilly Iralita Iswari
"Dalam pelaksanaan jasa konstruksi seringkali terjadi bentuk sengketa yang didalamnya terkait unsur teknis, administrasi dan segi hukum, oleh karena itu penyelesaian sengketa melalui arbitrase merupakan pilihan yang tepat karena kerahasiaan dapat terjamin, hubungan antara penyedia jasa dan penguna jasa tetap baik dan dapat memilih arbiter yang menguasai bidangnya. Masalah yang timbul adalah pilihan forum dan acara arbitrase (arbitration rules) apa yang sebaiknya dipilih oleh para pihak dan bagaimana pelaksanaan putusan arbitrase dalam penyelesaian sengketa jasa konstruksi di Indonesia. Dalam menjawab permasalahan tersebut menggunakan tipe penelitian yang bersifat eksplanatoris dengan metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.
Dari penelitian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: pertama, BANI berpengalaman dalam menyelesaikan sengketa jasa konstruksi karena hampir sepertiga (29%) dari seluruh sengketa yang diselesaikan BANI adalah dibidang jasa konstruksi; kedua, 90% putusan arbitrase di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dapat dilaksanakan secara sukarela; ketiga, dari Putusan-putusan arbitrase yang sudah memperoleh eksekusi ditemui putusan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
T18965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
""Air tanah banyak digunakan untuk berbagai tujuan sehingga memegang peranan yang besar dalam pembangunan dan pemeliharaan suatu daerah. Tiap harinya manusia sangat bergantung akan air yang layak dan cukup untuk dikonsumsi. Oleh sebab itu kuantitas serta kualitas air tanah menjadi hal yang sangat penting. Kuantitas dan kualitas air tanah selalu mengalami perubahan sebagai akibat dari kegiatan di alam termasuk manusia di dalamnya. Untuk menentukan kualitas air yang masih layak digunakan baik untuk pertanian, industri, maupun untuk keperluan manusia sehari-hari, maka perlu adanya serangkaian tes atau uji standar. Hasil dari berbagai uji tersebut selanjutnya dibandingkan dengan standar kelayakan sesuai keperluannya. Studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air tana memungkinkan kita untuk memprediksi kualitas kehidupan masa depan bila dibandingkan dengan kondisi saat ini. Salah satu alternatif pemecahan masalah yang bisa diusahakan adalah dengan membuat suatu perangkat lunak yang handal dan terjangkau hasil pengembangan model matematika yang mampu mensimulasikan pola peyebaran polutan pada lapisan tanah jenuh air. Untuk menjawab masalah tersebut maka dikembangkanlah model komputer ""GW-Contaminant"" di Laboratorium Hidrolika, Hidrologi, dan Sungai Jurusan Sipil FTUI. Namun untuk mendapatkan suatu perangkat lunak yang handal maka perlu dilakukan serangkaian uji coba dengan melakukan validasi model dalam kemampuannya melakukan simulasi fisik tertentu. Dalam karya tulis ini simulasi fisik yang akan dilakukan adalah penyebaran polutan dua dimensi vertikal, dengan cara menghambat aliran polutan tersebut dengan turap pada lapisan tanah homogen jenuh air. Simulasi fisik dilakukan di laboratorium menggunakan alat drainage and seepage tank dengan memperhatikan kompatibilitas model fisik tersebut dengan model komputer ""GW-Contaminant"" agar diperoleh proses perbandingan yang setara. Dari hasil validasi melalui pembandingan setara tersebut diharapkan kehandalan 'GW-Contaminant"" dapat teruji dan masalah kebutuhan akan perangkat lunak air tanah yang handal dan terjangkau dapat terpenuhi.""
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Susiani
"Kasus sengketa lingkungan hidup pada umumnya diselesaikan melalui pengadilan, baik secara perdata, maupun secara pidana yang diatur diadalam Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 22 Undang-undang Nomor : 4/1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (UULH). Namun jarang sekali kasus sengketa lingkungan hidup yang menang di pengadilan. Penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui Pengadilan memerlukan waktu yang tidak sedikit, sementara itu pencemaran terus berlangsung. Penyelesaian sengketa lingkungan hidup diluar proses sidang pengadilan relatif lebih menguntungkan, karena waktu yang diperlukan lebih singkat, para pihak dapat bermusyawarah dan bermufakat sehingga dapat menghasilkan keputusan yang bersifat win-win dalam arti tidak ada pihak yang menang ataupun yang kalah. UULH tidak mengatur tentang penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar proses sidang pengadilan. Namun di dalam Rancangan Undang-Undang Lingkungan Hidup (RUULH) yang akan datang diatur tentang penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar proses sidang pengadilan. Bahkan RUULH secara tegas membuka peluang bagi tumbuh dan berkembangnya mediator swasta disamping mediator yang berasal dari aparat pemerintah. Hal itu tercermin dalam Pasal 28 RUULH. Sebagai alternatif penyelesaian sengketa lingkungan, arbitrase banyak mempunyai kelebihan yaitu, cepat, murah dan efektif. Pada umumnya arbitrase dipakai dalam penyelesaian sengketa komersial (perdagangan) baik dalam negeri maupun luar negeri. Arbitrase karena sifatnya yang menjurus kepada privatisasi penyelesaian sengketa dapat mengarah kepada situasi win-win dan bukan win-lose. Meskipun lebih menguntungkan penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui arbitrase masih kalah populer dibandingkan dengan penyelesaian sengketa melalui mediasi. Hal ini terbukti belum satu pun sengketa lingkungan hidup yang diselesaikan melalui Arbitrase. Kurang populernya penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui arbitrase, karena kurang dikenalnya lembaga tersebut di dalam negeri sendiri."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>