Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138469 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurprapti Wahyu Widyastuti
"Suatu produk baik itu barang maupun jasa, untuk mendapatkan "tempat" di hati konsumen/kliennya haruslah mempunyai Consumption Value. Konsumen dalam memilih suatu produk biasanya dipengaruhi oleh lima hal yaitu : nilai fungsional, nilai sosial, nilai emosional, nilai epistemik dan nilai kondisional. Consumption value merupakan suatu kondisi dimana konsumen mempersepsi kegunaan suatu produk, baik secara individual maupun kolektif yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan memilih dan mambeli suatu produk. Begitu juga halnya ketika akan memilih perguruan tinggi, mahasiswa juga memperhitungkan consumption value suatu perguruan tinggi dalam memenuhi kebutuhannya. Disamping itu dalam memenangkan persaingan antar perguruan tinggi juga diperlukan strategi pemasaran dan komunikasi pemasaran yang tepat.
Dari uraian di atas, masalah pertama dan yang utama muncul karena para pengelola institusi pendidikan kurang menyadari atau bahkan belum mengetahui akan pentingnya consumption value terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi, kurang memperhatikan strategi pemasaran jasa dan program komunikasi pemasaran terpadu.
Penelitian ini dimaksudkan sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan strategi pemasaran dan bauran komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Perguruan Tinggi Swasta dengan melihat respon responden terhadap program pemasaran dan bauran komunikasi pemasaran yang telah dilaksanakan, bagaimana persepsi khalayak terhadap consumption value, dan bagaimana hubungannya dengan keputusan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi swasta.
Secara teoritis. hasil penelitian ini sejalan dengan apa yang dikatakan Terence A. Shimp mengenai consumption value yaitu bahwa, ketika seseorang memutuskan untuk membeli produk baik barang maupun jasa, ia mengacu pada nilai-nilai yang dipunyai produk tersebut. Ketika seorang calon mahasiswa memilih suatu lembaga pendidikan tinggi dimana ia akan melanjutkan studinya, mereka akan menimbang dan memperhatikan dengan seksama nilai-nilai dan keunggulan suatu lembaga pendidikan dibandingkan dengan lembaga pendidikan lainnya. Disini nilai-nilai fungsional, nilai sosial, nilai emosional, nilai epistemik dan nilai kondisional akan dipertimbangkan secara serius.
Metoda yang digunakan adalah deskriptif eksplanatif, pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara. Data diolah dengan program SPSS 11.5 dan dianalisa dengan label distribusi frekuensi untuk analisiis deskriptif, sedangkan untuk keperluan analisi inferensial, dilakukan analisis Pearson correlation dan regresi sedarhana dan regresi ganda. Populasi penelitian adalah mahasiswa Universitas Mercu Buana tahun pertama yang berjumlah 983 orang sedangkan sampel penelitian ini adalah 200 orang dengan teknik penarikan sampel secara acak sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perguruan tinggi dalam melakukan aktivitas pemasaran belum menerapkan strategi bauran pemasaran dan bauran komunikasi pemasaran yang terintegrasi. Kemudian, hasil penelitian juga menunjukan ada hubungan yang signifikan antara Consumption value dengan keputusan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gusti Nyoman Surendra
"Pemasaran yang tepat sangat diperlukan oleh setiap institusi untuk dapat mencapai tujuannya. Demikian juga tidak terkecuali Peguruan Tinggi memerlukan pemasaran. Jakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia memiliki 240 PTS yang terdiri dari 41 Universitas, 104 Sekolah Tinggi, 6 Institut, 86 Akademi dan 3 Politeknik, dengan sendirinya memiliki tingkat persaingan yang tinggi. Sehingga untuk dapat bertahan hidup bahkan berkembang menjadi PTS terkemuka dibutuhkan strategi pemasaran yang baik dan tepat karena layaknya perusahaan, PTS juga hanya dapat hidup jika memiliki pelanggan yang loyal kepadanya.
Calon mahasiswa saat ini semakin sadar bahwa agar nantinya memiliki daya saing tinggi dan menjadi tenaga kerja yang berkualitas, maka mau tidak mau dalam melanjutkan pendidikan harus dipilih perguruan tinggi yang baik dan bermutu serta memberikan layanan terbaik adalah satu-satunya pilihan yang tepat.
Bertolak dari itu maka penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan penerimaan mahasiswa dalam kerangka kualitas total yang dirasakan (total perceived quality), serta dapat merumuskan strategi pemasaran apa yang dapat memperkecil kesenjangan (gap) antara kualitas pelayanan yang diharapkan dan kualitas pelayanan yang dialami pada Universitas Pancasila.
Penelitian ini dilakukan secara deskriptif analitis dengan melakukan analisis data primer melalui jawaban responden diukur berdasarkan skala Linkert. Pengukuran variabel pada indikator kualitas pelayanan digunakan model pengukuran Service Quality dari Parasuraman yang mengukur kualitas pelayanan dan kepuasan mahasiswa berdasarkan pada dimensi tangibility, reability, responsiveness, assurance dan empathy.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan yang diterima berada dibawah batas titik kritis yaitu tangibilty (75.37%), reability (70.00%), respociveness (68,85), assurance (73.39%) dan empathy (68,60%) dengan skor rata-rata dari kelima dimensi kualitas ini adalah+ 71.36% (tingkat kepuasan ideal adalah 90% - 100%, batas titik kritis tingkat kepuasan adalah 80%).
Hasil penelitian terhadap karyawan menunjukan bahwa tingkat kepuasan karyawan untuk seluruh strata sebagian besar menyatakan cukup puas (43.35%). Puas 22.75%, tidak puas 20.70%, sangat tidak puas 8.25% dan yang sangat puas 4.95%.
Rasio dosen tetap : mahasiswa perlu ditingkatkan, seat ini rasio dosen tetap : mahasiswa adalah 1 : 35.
Pengangkatan dosen tidak tetap sebaiknya hanya yang berpendidikan S-2. Saat ini dosen tidak tetap ada sebanyak 671, yang berpendidikan S-1 = 390 (58.12%), S-2 = 235 (35.02%) dan S-3 46 (6.86%).
Tidak adanya ujian masuk dan belum ada keseragaman dalam penerimaan mahasiswa baru serta adanya uang sumbangan sukarela yang besarnya ditentukan berdasarkan hasil wawancara yang dirasakan memberatkan mahasiswa baru.
Pengenalan mahasiswa terhadap Universitas Pancasila sebagian besar dari word-of-mouth (53%).
Universitas Pancasila membutuhkan kerja keras untuk dapat meningkatkan kualitas layanan pada kelima dimensi kualitas, juga meningkatkan kualitas karyawan, dan dosen. Bila hal ini tidak cepat dilakukan maka Universitas Pancasila akan dapat kehilangan talon mahasiswa karena had-word-of-mouth."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T8893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Melani Setio Hati
"Industri di bidang jasa itu cukup bervariasi. Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain , yang pads dasarnya tidak terwujud. Salah satunya adalah Institusi keuangan atau bank yang rnerupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa, di mana sifatnya adalah memberikan pelayanan dan kepuasan kepada nasabahnya. Jasa juga muncul pada internet .
Tidak hanya produk yang bersifat tangibel , atas produk yang bersifat intangibel seperti jasa ini tetap harus "ditouch" dengan strategi komunikasi yang baik , Sepatutnya keberhasilan strategi komunikasi itu juga mengacu pada nilai-nilai (consumption value) yang terkandung di dalam produk tersebut. Nilai -nilai tersebut mencakup nilai fungsional, nilai sosial, nilai emosional , nilai kondisional dan juga nilai epistemik . Begitu juga dengan keputusan nasabah dalam menggunakan produk Internet Banking.
Penulis dalam penelitian ini ingin mengetahui bentuk komunikasi yang sudah dijalankan oleh BCA dan ingin pula mengetahui hubungan antara consumption value yang dimiliki produk dengan keputusan penggunaan intemet banking .
Metoda yang digunakan adalah analisis pendahuluan yaitu deskriptif dan analisa eksplanatif sebagai analisa lanjutan. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui sikap dan perilaku konsumen terhadap produk ini dan wawancara kepada pihak BCA untuk mengetahui strategi komunikasi yang telah dijalankan. Data diolah dengan program SPSS 11.5 dan dianalisa dengan tabel distribusi frekuensi untuk analisis desktiptif, sedangkan untuk keperluan analisis lanjutan , dilakukan analisis Pearson correlation dan Multiple Regre. Populasi penelitian adalah karyawan yang bekerja di Jakarta , usia produktif 20-50 tahun dengan jumlah sample 100 orang.
Teknik sampling menggunakan sampling probabilitas dengan menggunakan system Sampling cluster, yaitu peneliti membagi populasi berdasarkan wilayah pekerjaan di Jakarta, yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Pusat , Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa BCA sudah mendapat tempat bagi para penggunanya terlihat bahwa 100% pengguna produk ini mengetahui iklan atau publisitas yang dijalankan oleh BCA. Selain karena produk Internet Banking yang dikenal dengan Klik BCA mempunyai nilai fungsional dan nilai kondisional yang besar dimana nilai tersebut mempunyai hubungan yang positif terhadap penggunaan Internet Banking tersebut. Konsumen lebih melihat nilai kegunaan atau fungsinya dan jugs nilai kondisional yang dimiliki oleh produk tersebut untuk mengkonsumsi produk ini disamping BCA memang giat dalam mempromosikannya dan sungguh-sungguh dalam menangani masalah keamanan bertransaksi .

Service Industry has many variations. Service is the activity that can be offered between one party to another and its very intangible. One of the example is financial institution , the company that has service product which is giving the best service to their client. Service is also shown in the internet industry .
Not only in the tangible product, the intangible product is also have to be touch by the perfect communication strategy. It should be depend on the consumption values that include in the product. The consumption values including fungtional value, social value, emotional value, conditional value, and epistemic value.
In this opportunity , the writer wants to know about the type of communication strategy that have been done by BCA and wants to know about the relationship between the consumption values and the consumer behavior.
The Method that used by the writer is descriptive analysis and explanative analysis. Survey is the way on this method.
Data is taken by questioners to know about the attitude and consumer behavior of this product. It also taken from the management of BCA by interview to know about the communication strategy that they have done.
Data is processed by software, named SPSS 11.5 and analyzed by the distribution frequency for descriptive analysis, and for the explanative analysis using the pearson's corellation coeficient, and the multiple regretion . The population if this research is the customer of bank BCA which has age between 20 -50 years old (productive age) with total sample is 100 persons. The technique of sampling is using cluster sampling analysis, it means the population is devided by the job area in Jakarta, such as Jakarta Barat, Timur, Selatan, Pusat and Utara.
The output if this research shows that BCA has been had a place from the user that shown that 100% users kow about the advertisement and the publicity of the products beside this product, click BCA is famous by the big fungtional and conditional value. That values are also have a positive relationship with the consumer behavior . The facilitator , BCA, is also has a willingness to promote their secure transaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrie Handayani
"Pemasar menyadari bahwa tidak ada gunanya memberlakukan seluruh pasar sebagai potential customers. Sebaliknya kini pemasar mulai memilah dan memilih bagian yang paling menarik untuk dilayani, atau yang disebut niche marketing.
Strategi komunikasi pemasaran untuk niche product harus disesuaikan agar pesan yang disampaikan bisa sampai sesuai ke khalayak sasaran yang terbatas tersebut. Selain itu, suatu produk yang niche harus dapat memuaskan konsumennya agar dapat berhasil di pasarnya. Kepuasan konsumen dapat terpuaskan apabila suatu produk memiliki consumption values, atau nilai-nilai yang diharapkan konsumen ada pada suatu produk, baik berupa nilai fungsional, sosial, emosonal, epistemik dan kondisional. Produk yang merniliki consumption values yang baik akan mempengaruhi penilaian/keputusan konsumen terhadap suatu produk/merek.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara consumption values dengan penilaian konsumen terhadap merek `Equil' dan mengetahui elemen consumption values mana yang memberikan kantribusi terbesar. Tujuan Iainnya adalah mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan perusahaan dan bagaimana efek terpaannya terhadap konsumen. Sehingga pada akhirnya dapat dirancang suatu strategi komunikasi pemasaran yang tepat dengan menonjolkan values yang paling dirasakan konsumen.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksplanatif dengan pengumpulan data berupa kuesioner dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisa dengan Label frekuensi untuk analisa deskriptifnya dan analisa regresi ganda untuk analisa eksplanasinya. Responden penelitian adalah manajer Food & Beverages di hotel bintang empat dan lima, serial beberapa cafe/restoran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan strategi komunikasi pemasaran, karena responden telah merasakan paparan komunikasi pemasaran tersebut. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara consumption values dan penilaian terhadap merek. Responden telah mendapatkan kesan/penilaian terhadap merek yang sesuai dengan tujuan komunikasi pemasaran perusahaan, yaitu prestis dan alami. Dan sesuai produk yang menawarkan keprestisan, elemen consumption values yang paling besar konstribusinya terhadap persepsi terhadap merek adalah emotional values Sementara nilai epistemik dan nilai kondisional tidak memberikan kontribusi yang berarti terhadap persepsi terhadap merek.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat dirancang suatu program komunikasi pemasaran yang efekrif, yang semua toolsnya diintegrasikan untuk menonjolkan segi keprestisan dan kehigienisan produk.
Marketing Communications Strategy For Niche Product: A Case of Marketing Communications Strategy and Correlation between Consumption Values and Perception Toward Brand "Equil" Mineral Water Marketers realize that there is no use to treat all market as potential customers. Instead, they now select the most interesting part to serve or so-Called niche marketing.
Marketing communications strategy for a niche product must be well designed in order to deliver a message to its highly segmented audiences. A niche product must satisfy its customers' need to be succeeded in the market. Customers satisfaction could be accomplished if a product has consumption values, which consist of five forms of perceived utility, that individually or collectively acquired when choosing an alternative: functional value, soda) value, emotional value, epistemic value and conditional value. A product that has consumption values will influence consumers' choices toward a brand/product.
The objectives of this research are to see correlation between consumption values and customers' perception toward brand "Equil" and to find out which dimensions of consumption values that contributes more to the brand's perception. Beside that, the research is also intended to recognize how the company runs its marketing communications strategy to the customers and how the effect of those exposures to the customers ls. At the end, this research is intended to recommend an effective marketing communications design that brings-to-front the perceived value of the product brand.
This research uses descriptive-explanative methods. The data needed in this research are collected by questionnaire and by conducting interview. Data-analyzing use frequency tables for descriptive methods, and multiple regression analysis for explanative methods. The respondents for the survey are Food and Beverages Managers in four/Five-star hotel in Jakarta, and also Managers in cafes/restaurants.
The results show that the company has conducted communications strategy, reflected by the respond from the respondents that shows that they are already exposed to the communications programs. Beside that, this research also shows the causal relationship between consumption values and brand perception. Respondent has perceived brand perception as expected by the company: prestigious and natural. This prestigious impression of the product is also reflected by the result of consumption values analysis. Share of emotional values contributes most to the brand perception. On the contrary, epistemic and conditional values do not give significant contribution to the brand perception.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmanto
"Tesis ini tentang strategi pemasaran perpustakaan perguruan tinggi yang dilakukan di Perpustakaan Universitas ? Universitas Kristen Satya Wacana (PUUKSW) Salatiga untuk membahas dan menganalisa langkah-langkah yang telah dilakukan oleh PU-UKSW dalam kaitannya dengan strategi pemasaran. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Dalam temuan penelitian ini terungkap bahwa strategi pemasaran yang dilakukan oleh PU-UKSW tidak terencana dan terprogram dengan baik, sekalipun langkah-langkah strategi pemasaran: segmentation, targeting dan positioning serta bauran pemasaran (4P/PC) dilakukan. Dari hasil penelitian tersebut menyarankan bahwa PU-UKSW perlu merumuskan ulang visi-misi dan memasarkannya secara internal untuk dipahami staf, serta PU-UKSW membuat perencanaan marketing strategis untuk melakukan pemasaran yang berhasil dan memasukkannya dalam program kerja secara terstruktur. Untuk dunia kepustakawanan perlu memasukan satu unit dalam struktur organisasi yang menangani pemasaran secara khusus dan untuk dunia pendidikan kepustakawanan perlu membekali mahasiswa dengan bidang pemasaran perpustakaan.
This thesis is about the marketing strategy implemented in a university library _ Satya Wacana Christian University Library Salatiga. It discusses and analyses the stages that the library has taken in terms of marketing strategy. This research is a qualitative research with a descriptive design. The findings indicate that the library has not prepared a wellplanned marketing strategy, although it has carried out the stages in marketing strategy, which are segmentation, targeting, positioning and marketing mix (4P/PC). This research recommends that SWCU library 1). Should redefine its vision and mission statement and market it internally to its staff, 2). Prepare a strategic marketing plan and include it in the library?s program. In regards to librarianship, it is necessary to have a marketing unit within a library?s organizational structure; while in relation to library education, it is necessary to include library marketing in the curriculum.;This thesis is about the marketing strategy implemented in a university library _ Satya Wacana Christian University Library Salatiga. It discusses and analyses the stages that the library has taken in terms of marketing strategy. This research is a qualitative research with a descriptive design. The findings indicate that the library has not prepared a wellplanned marketing strategy, although it has carried out the stages in marketing strategy, which are segmentation, targeting, positioning and marketing mix (4P/PC). This research recommends that SWCU library 1). Should redefine its vision and mission statement and market it internally to its staff, 2). Prepare a strategic marketing plan and include it in the library?s program. In regards to librarianship, it is necessary to have a marketing unit within a library?s organizational structure; while in relation to library education, it is necessary to include library marketing in the curriculum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T 28640
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fachruddin Zuhri
"Keberadaan perguruan tinggi swasta dalam sistem pendidikan tinggi nasional memegang peran penting dalam menampung mahasiswa. Data terakhir menunjukkan bahwa di seluruh Indonesia terdapat 1.370 perguruan tinggi 77 (5,6%) diantaranya adalah perguruan tinggi negeri sedangkan 1.293 (94,4%) adalah perguruan tinggi swasta (PTS). Usaha pemerintah dalam melakukan pembinaan terhadap PTS dibagi dalam dua belas wilayah kerja yang disebut Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis), daerah khusus ibukota (DKI) Jakarta disebut Kopertis Wilayah III dengan binaan saat ini 209 PTS.
Penelitian ini mengkaji secara mendalam kekuatan dan kelemahan Universitas Mercu Buana dalam aspek internal, di sisi lain mengkaji peluang dan ancaman dalam aspek eksternal, dengan harapan hasil analisis dari kedua aspek tersebut dapat diperoleh alternatif strategi pemasaran yang efektif.
Metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus dengan analisis SWOT sebagai alat formulasi strategi, dalam pelaksanaan penelitian dipakai metode deskriptif analitik dengan tiga instrumen yaitu wawancara analisis data meja dan pengamatan lapangan.
Hasil analisis SWOT membuktikan bahwa Universitas Mercu Buana ada pada kuadran 3 (tiga), artinya Universitas Mercu Buana menghadapi peluang pasar yang sangat besar akan tetapi ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.
Berdasarkan analisis tersebut di atas, maka strategi pemasaran yang direkomendasikan adalah mengembangkan program studi yang ada dengan cara membuka kelas-kelas baru dan khusus seperti ; S.1 Eksekutif pada Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknologi Industri dan atau menambah program baru seperti : D.3 Kehumasan, D.3 Periklanan dan D.3 Jurnalistik pada Fakultas Ilmu Komunikasi."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Prisgunanto
Bogor: Ghalia Indonesia, 2006
658.8 Pri k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marissa Karenina
"Tesis ini membahas strategi komunikasi pemasaran sebuah perguruan tinggi dalam memasarkan program pendidikan strata satu yang diselenggarakan karena adanya perjanjian kerjasama dengan ST1E Bisnis Indonesia. Teori komunikasi pemasaran yang merupakan gabungan antara dua kajian yaitu teori komunikasi dan teori pemasaran menjadi landasan dalam penelitian ini. Penelitian ini adalah penelitian studi kasus kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa LPK Widya Bhakti menerapkan program komunikasi sesuai teori namun tidak secara menyeluruh, dan menyarankan agar lembaga pendidikan melakukan komunikasi pemasaran terpadu, membuat dan merencanakan program evaluasi agar terlihat apakan program komunikasi yang diterapkan sudah berhasil atau belum.

The focus of this study is the marketing Communications strategy of a higher institution (college) in marketing their bachelor program which was operated in result of an agreement with STIE Bisnis Indonesia. The theories used as base are communication theory and marketing theory. This research is a case study through a qualitative descriptive interpretive approach. The researcher found that the college did not fully implement as stated in the theory. It has not applied an integrated marketing Communications and suggests that the college need to develop an evaluation plan in order to know if the college had succeeded in implementing its marketing Communications program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25733
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku yang berjudul "Panduan memilih perguruan tinggi" ini membahas tentang beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Di dalamnya dijelaskan mengenai jurusan-jurusan yang ada di perguruan tinggi."
Jakarta: Pusat Data dan Analisa TEMPO, 1994
R 378.598 PAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>