Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169905 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hikmah Thoha
"ABSTRAK
Penelitian mengenai Struktur Komunitas Diatom dari Dinoflagellata di perairan sekitar Pulau Pari, yang termasuk wilayah Kepulauan Seribu, telah dilakukan pada bulan Juni 1997, Oktober 1997, dan Januari 1998. Pengambilan sampel dilakukan di 8 (delapan) stasiun. Sampling menggunakan jaring Kitahara bentuk kerucut panjang 1 m, diameter 31 mikrometer dan mata jarinq 20 mikrometer, pengambilan sampel dilakukan secara horizontal. Sampel yang tersaring ditetesi formalin 4 %, dicacah dibawah- mikroskop perbesaran 40-,100 kali. Parameter lingkungan yang diamati adalah suhu, salinitas dan curah hujan.
Dari hasil identifikasi ditemukan sebanyak- 68 jenis, 26 marga dan 17 suku. Kelompok diatom melimpah dengan jumlah anggota 31 jenis, 20 marga, dan 14 suku. Frekuensi kehadiran tertinggi ditemukan pada Chaetoceros decipiens (100 %), Thalassiothrix nitzschioides (87,50 %) dan Thrachyneis debyi (75,00 %). Chaetoceros decipiens paling melimpah pada bulan Januari 1998 dengan kepadatan 26.693,3 sell]. Thalassiothrix nitzschioides melimpah pada bulan Juni 1997 dengan kepadatan sel 889,9 sell]. Pada bulan Oktober 1997 Thrachyneis debyi melimpah dengan kepadatan 817,5 sell]. Keanekaragaman jenis diatom berkisar antara-0,31 - 0,73, kemerataan jenis 0,23 - 0,41, kekayaan jenis 0,43 - 0,91.
Kelompok dinoflagellata mempunyai jumlah anggota 37 jenis, 6 marga, dan 2 suku. Frekuensi kehadiran tertinggi ditemukan pada Ceratium furca (62,50 %), Prorocentrum micans. (25,00%) dan Peridinium depressum (37,50 %). Ceratium furca melimpah pada bulan Juni 1997 dengan kepadatan 130,4 sell. Prorocentrum micans melimpah pada- bulan Oktober 1997 dengan kepadatan 10,3 sell. Peridinium depressum melimpah pada bulan Januari 1998 dengan kepadatan 33,1 sell: Pengaruh musim turut menentukan komposisi dan kelimpahan jenis diatom dan dinoflagellata.
Hasil analisis kluster diatom dengan batas keputusan 50 % dari ke tiga musim pengamatan membentuk 3 --6. kelompok komunitas; diperkirakan karena sangat bervariasinya jumlah jenis di stasiun-stasiun penelitian. Hasil analisis kluster antar stasiun untuk dinoflagellata bulan Juni- 1997, Oktober 1997, dan Januari 1998 tidak membentuk pengelompokan (7 kelompok / komunitas) sehingga terpisah satu-sama lain, kecuali- St4 (Tanah. Miring)-dan- St 5-( Kelapa Tinggi) (Juni 1997), Stasiun 2 ( Goba Kuanji) dan St 7 (Goba Labangan Pasir) (Oktober 1-997) dan St 6 ( Pari Rataan- Terumbu} dan St 8- ( Goba Chris) (Januari 1998).

ABSTRACT
Diatoms and Dinoflagellates are dominant groups- of marine- phytoplankton, and are important in the marine food chain. Diatoms and Dinoflagellates live in various habitats, freshwater, estuarine and marine; Information about diatoms in Indonesia is especially from reports of Lebour(1925) ; Delsman (1939) ; Zeitzschel (1978) ; and Taylor (1979). information concerning diatoms and dinoflagellates in Pari Islands waters (estuarine) is very limited. The water of Pari Islands is- a unique- ecosystem. This area- has various living organism i.e. diatoms and dinoflagellates. A study on the community Structure of Diatoma and Dinoflagellate in Pari Islands Waters. was conducted in June 1997, October 1997 and January 1998.
The aim of the study is to find out the species diversity and the fluctuation of diatoms and dinoflagellates communities , the relationship of the community structure of diatoms and dinoflagellates related the environmental factors in Pari Islands waters at three seasons.
Sixty-eight species belonging to twenty-six families were recorded. They consist of 31 species of diatoms, 20 families ,14 genus and 37 species of dinoflagellates, 6 families and 2 genus. Two species showed high frequency of occurrence and abundance at dry seasons and wet seasons i.e. Thalassiothrix nitzschioides and Chaetoceros decipiens, Ceratium furca, and Prorocentrum emarginatum at dry seasons and wet seasons. This indicated that two spesies were common and more widely distributed than others. The highest diversity, richness and evennes indices of diatom spesies were found in Kelapa Tinggi (St 5) at three seasons
Cluster analysis resulted one group throughout the study in June 1997, October 1-997 and- January- 1-998. Stations 1.,2,8;5,4,7 had closer relationship than Station 3 and St 6. The- conditions of Pari Islands- waters showed. that the- salinity ranged from 30 - 33 ° loq- the- temperature. ranged from .27 - -29 °C, and the. rainfall ranged from 25,4 - 494 milimetre/month.
The Environmental conditions. were- also monitored. Result showed- than the environmental conditions of the Pari Islands water were still appropriate for nursery grounds. of several. biota- and suitable for spawning ground- of certain spesies . The great varieties of species (phytoplankton) i.e : diatoms and dinoflagellates in- the- Pari Islands- water show that this ecosystem its very productive site for marine biota.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian mengenai struktur komunitas diatom di Pulau Penjaliran
Timur dan Teluk Jakarta telah dilakukan masing-masing pada bulan Juni
2007 dan Maret 2008. Sampel diambil secara horizontal dari 10 stasiun di
sekeliling perairan Pulau Penjaliran Timur dan 6 muara sungai di Teluk
Jakarta. Hasil identifikasi sampel fitoplankton berupa 57 jenis diatom dari
perairan Pulau Penjaliran Timur dan 30 jenis dari Teluk Jakarta. Kepadatan
diatom di Pulau Penjaliran Timur berkisar antara 24.232--127.079 plankter/m3
yang didominasi oleh Coscinodiscus sp. dan Rhizosolenia alata. Kepadatan
diatom di perairan Teluk Jakarta berkisar antara 15.148--854.192 plankter/m3
yang didominasi oleh Skeletonema costatum. Indeks kekayaan, kemerataan,
dan keanekaragaman jenis diatom di perairan Pulau Penjaliran Timur lebih
tinggi dibandingkan Teluk Jakarta. Skeletonema costatum tidak terdapat
pada perairan Pulau Penjaliran Timur, namun sangat mendominasi di Teluk
Jakarta. Berdasarkan struktur komunitas, jenis Skeletonema costatum
diduga merupakan jenis spesifik pada perairan tercemar sehingga dapat
digunakan sebagai indikator kerusakan lingkungan perairan."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Research on the occurence of benthic diatoms that were belong to harmful algal bloom (HAB) members at Ciamis bay was important to be done,because so far no research in this regard was done in the area and the in crease of in cidents of HAB outbreak in Indonesian seas recently
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nico Joko Kristianto
"ABSTRAK
Pasang surut di suatu perairan dapat mempengaruhi komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, kemerataan dan dominansi Bacillariophyceae. Menurut beberapa penelitian, kemungkinan Bacillariophyceae pada saat pasang memiliki struktur komunitas yang tinggi dibandingkan saat surut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian tentang komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, keragaman dan dominansi Bacillariophyceae saat pasang dan surut menggunakan metode sub sampel. Sampel Bacillariophyceae diambil pada saat pasang dan surut di Muara Sungai Cibanten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillariophyceae yang ditemukan terdiri dari 11 marga yaitu Bacteriastrum, Chaetoceros, Coscinodiscus, Ditylum, Navicula, Nitszchia, Odontella, Pleurosigma, Rhizosolenia, Skeletonema dan Thalassiothrix. Secara keseluruhan, nilai kelimpahan tertinggi dari setiap marga terdapat pada saat pasang. Kesuburan perairan tersebut tergolong sedang dengan kestabilan marga Bacillariophyceae saat pasang lebih baik dibandingkan saat surut.

ABSTRACT
Pasang surut di suatu perairan dapat mempengaruhi komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, kemerataan dan dominansi Bacillariophyceae. Menurut beberapa penelitian, kemungkinan Bacillariophyceae pada saat pasang memiliki struktur komunitas yang tinggi dibandingkan saat surut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian tentang komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, keragaman dan dominansi Bacillariophyceae saat pasang dan surut menggunakan metode sub sampel. Sampel Bacillariophyceae diambil pada saat pasang dan surut di Muara Sungai Cibanten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillariophyceae yang ditemukan terdiri dari 11 marga yaitu Bacteriastrum, Chaetoceros, Coscinodiscus, Ditylum, Navicula, Nitszchia, Odontella, Pleurosigma, Rhizosolenia, Skeletonema dan Thalassiothrix. Secara keseluruhan, nilai kelimpahan tertinggi dari setiap marga terdapat pada saat pasang. Kesuburan perairan tersebut tergolong sedang dengan kestabilan marga Bacillariophyceae saat pasang lebih baik dibandingkan saat surut."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifah Nurdahlanti
"Penelitian mengenai struktur komunitas diatom di Pulau Penjaliran Timur dan Teluk Jakarta telah dilakukan masing-masing pada bulan Juni 2007 dan Maret 2008. Sampel diambil secara horizontal dari 10 stasiun di sekeliling perairan Pulau Penjaliran Timur dan 6 muara sungai di Teluk Jakarta. Hasil identifikasi sampel fitoplankton berupa 57 jenis diatom dari perairan Pulau Penjaliran Timur dan 30 jenis dari Teluk Jakarta. Kepadatan diatom di Pulau Penjaliran Timur berkisar antara 24.232--127.079 plankter/m3 yang didominasi oleh Coscinodiscus sp. dan Rhizosolenia alata. Kepadatan diatom di perairan Teluk Jakarta berkisar antara 15.148--854.192 plankter/m3 yang didominasi oleh Skeletonema costatum. Indeks kekayaan, kemerataan, dan keanekaragaman jenis diatom di perairan Pulau Penjaliran Timur lebih tinggi dibandingkan Teluk Jakarta. Skeletonema costatum tidak terdapat pada perairan Pulau Penjaliran Timur, namun sangat mendominasi di Teluk Jakarta. Berdasarkan struktur komunitas, jenis Skeletonema costatum diduga merupakan jenis spesifik pada perairan tercemar sehingga dapat digunakan sebagai indikator kerusakan lingkungan perairan."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S31506
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 2006
S31411
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Trisnawati
"Penelitian mengenai struktur komunitas meiofauna di substrat padang lamun Pulau Pari, Kepulauan Seribu telah dilakukan pada bulan November tahun 2011. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara struktur komunitas meiofauna interstisial dengan substrat padang lamun yang berbeda. Sampel diambil secara purposive random sampling pada 2 stasiun, 15 titik di padang lamun bagian utara dan barat daya Pulau Pari. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 8 takson yang berasal 6 filum yakni Nemathelminthes, Annelida, Platyhelminthes, Arthropoda, Protozoa dan Gnathostomulida. Kelimpahan jenis meiofauna interstisial berkisar antara 109.000 -- 194.000 individu / m2. Kelimpahan tertinggi dimiliki oleh kelompok Nematoda jenis Daptonema sp. sedangkan terendah ada pada kelompok Foraminifera. Komposisi butiran sedimen memengaruhi komposisi kehadiran jenis meiofauna yang hidup di antara rongga interstisialnya. Berdasarkan data parameter abiotiknya, padang lamun Pulau Pari memiliki kondisi lingkungan yang sesuai untuk kehidupan meiofauna.

Research on the community structure of the interstitial meiofauna in substrate of seagrass bed in Pari Island was conducted on November 2011. The objective of this study was to determine the relationship between interstitial meiofauna community structure and the different substrate of different sea grass community. Samples were taken by purposive random sampling methods in 2 stations, 15 sites in north side and south west side seagrass bed in Pari Island. The identification on the interstitial meiofauna obtained 8 taxons from 6 phyla, they are Nemathelminthes, Annelida, Platyhelminthes, Arthropoda, Protozoa and Gnathostomulida. The abundance of the interstitial meiofauna was between 109.000 - 194.000 individual/m2. The highest abundance belonged to the group of nematode class Daptonema sp. while the lowest belonged to the group of Foraminifera. The grain size composition influences the composition of meiofauna who lived in the interstitial space of its substrates. Based on abiotic parameters data, the waters of Pari Island still have the appropriate environmental condition for the optimal growth of meiofauna."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1323
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>