Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95757 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laela Saroya
"Salah satu cara yang dilakukan oleh Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik adalah dengan membentuk Unit Pelayanan Masyarakat Terpadu. Tujuan dibentuknya Unit Pelayanan Masyarakat Terpadu adalah agar proses pelayanan lebih cepat, tepat dan murah, karena masyarakat tidak perlu ke beberapa tempat untuk memproses suatu jenis layanan. Akan tetapi karena masyarakat mempunyai penilaian yang berbeda terhadap kualitas pelayanan yang diterimanya, sehingga ada masyarakat pengguna jasa yang puas dan tidak puas. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan, pertama untuk mengetahui bagaimana kualitas layanan Unit Pelayanan Masyarakat Terpadu, kedua untuk mengetahui faktor apa yang menjadi pertimbangan pengguna jasa dalam mempersepsikam kualitas layanan dan ketiga untuk menentukan urutan prioritas faktor yang menjadi pertimbangan pengguna jasa dalam mempersepsikan kualitas layanan.
Pengukuran tingkat kualitas layanan menggunakan Konsep Gaps Model Of Service Quality, khususnya customer gap (gap 5) yang dikembangkan oleh Valarie A. Zeithaml, Parasuraman A. Tingkat kualitas layanan didapat dari selisih penilaian pengguna jasa atas pelayanan yang dibetikan dengan harapan yang menjadi keinginan pengguna jasa. Pengukuran tingkat kualitas layanan menggunakan 5 dimensi kualitas jasa yang terdiri dari: Tampilan Fisik (Tangible), Daya Tanggap (Responsiveness), Keandalan (Reliability), Jaminan (Assurance) dan Empati (Emphaty).
Dilihat dari tingkat penjelasannya jenis penelitian ini adalah deskriptif dan jika dilihat dari jenis data yang digunakan memakai pendekatan kuatitatif, dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan dan pengukuran jawaban menggunakan skala likert. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengurus atau meminta informasi mengenai sesuatu jenis layanan di Unit Pelayanan Masyarakat Terpadu. Jumlah sampel ditetapkan sebesar 150 dengan teknik pengambilan secara aksidental. Analisis yang pertama dilakukan pengukuran tingkat kualitas layanan, dilanjutkan dengan analisis uji beda nilai rata-rata kualitas layanan yang dilakukan terhadap kelompok unit layanan yang sibuk dan kurang juga terhadap pengguna jasa yang memberikan uang extra dan yang tidak memberikan uang extra. Selanjutnya dilakukan teknik analisis faktor untuk mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan pengguna jasa dalam mempersepsikan kualitas Iayanan serta bagaimana urutan prioritas faktor tersebut.
Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata tingkat kualitas layanan menurut dimensi tangible sebesar -1.0336, Reliability sebesar -1.4253, Responsiveness sebesar -1.2984, Assurance sebesar -1.2517 dan Empathy sebesar - 1.2244. Dan hasil uji beda, ternyata tidak ada indikator variabel yang mempunyai signifikansi perbedaan nilai rata-rata kualitas layanan antara kelompok unit layanan yang sibuk dengan kelompok unit layanan yang kurang sibuk. Dari hasil uji beda nilai rata-rata kualitas layanan antara pengguna jasa yang memberikan uang extra dengan pengguna jasa yang tidak memberikan uang extra ternyata ada 9 indikator variabel yang berbeda secara signifikansi. Dari hasil analisis faktor, ternyata terbentuk 3 faktor baru berikut urutan prioritasnya yaitu faktor 1, dijelaskan oleh variabel yang berasal dari dimensi responsiveness dan empathy dengan total variance explained 47.448%, faktor 2 dijelaskan oleh variabel yang berasal dari dimensi reliability dan assurance dengan total variance explained 7.468% dan faktor bukti fisik, seluruhnya dijelaskan oleh variabel yang berasal dari dimensi tangible dengan total variance explained 5.695%.
Dari hasil analisis diatas tidak satupun nilai rata-rata kualitas layanan yang bertanda positif. Hal ini berarti rata-rata responden memberikan penilaian bahwa pelayanan yang diberikan unit pelayanan masyarakat terpadu belum memenuhi harapan pengguna jasa ( belum memuaskan ). Hasil analisis faktor terbentuk 3 faktor baru yang merupakan faktor yang dipertimbangkan oleh responden dalam mempersepsikan kualitas layanan pada Unit Pelayanan Masyarakat Terpadu Kotamdya Jakarta Pusat yaitu faktor 1 yang merepresentasikan faktor manusia, faktor 2 yang merepresentasikan faktor kehandalan dan faktor 3 yang merepresentasikan faktor bukti fisik.
Atas dasar kesimpulan diatas, diberikan beberapa saran seperti : perlunya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia khususnya pegawai yang bertugas diloket Unit Pelayanan Masyarakat Terpadu, perlu adanya peningkatan kehandalan dalam memberikan pelayanan dan perlu adanya peningkatan dari sisi faktor bukti fisik seperti papan petunjuk pelayanan, penampilan petugas layanan dan sebagainya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmantoro
"Balai Latihan Kesenian (BLK) mempunyai tugas melaksanakan pelatihan kesenian dan evaluasi pelatihan kesenian serta penyediaan fasilitas pelatihan kesenian. Dalam melaksanakan tugasnya dilengkapi sumber daya manusia dan sarana prasarana. Tetapi dalam melaksanakan program kegiatannya, dirasakan fungsi pelayanan yang diberikan oleh BLK kepada masyarakat sebagai pengguna jasanya kurang optimal. Untuk itu dirasakan perlu untuk melihat tingkat kepuasan pengguna jasa terhadap kualitas layanan yang diberikan BLK dilihat dari dimensi Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy, dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas pelayanan tersebut.
Kualitas diukur atas dasar kinerja pelayanan dan harapan dari pengguna jasa layanan di BLK. Kinerja diukur dari persepsi pengguna jasa layanan di BLK mengenai layanan yang telah diterima, sedangkan harapan diukur dari aggapan pengguna jasa layanan di BLK tentang idealnya suatu pelayanan. Tingkat kepuasan pengguna jasa diukur berdasarkan mean skor dari 110 orang responden, dengan menggunakan model pengukuran kualitas jasa SERVQUAL yang terdiri dari dimesi Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy. Dimensi-dimensi itu kemudian dijabarkan menjadi 22 indikator variabel yang dijadikan dasar penyusunan peryataan-pemyataan yang terdapat dalam kuesioner. Dari data yang diperoleh dilakukan analisis validitas dan reliabilitas, analisis tingkat kepuasan, dan analisis faktor.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 22 indikator variabel yang digunakan seluruhnya dinyatakan valid dan reliabel untuk dianalisis lebih lanjut. Dari analisis tingkat kepuasan menunjukkan secara keseluruhan tidak ada satupun indikator variabel yang dapat memenuhi kepuasan pengguna jasa layanan di BLK. Didapat mean skor tingkat kepuasan tertinggi adalah indikator variabel Q7 (Pelatih dan staf rapih) sebesar -0.60, sedangkan skor terendah sebesar -2.05 untuk indikator variabel Q12 (Jumlah materi sesuai kebutuhan). Hasil analisis faktor terbentuk 5 faktor utama yang menjadi pertimbangan pengguna jasa layanan di BLK. Kelima faktor yang terbentuk dengan urutan persentase varian data masing-masing faktor adalah sebagai berikut : (1). Faktor Kemudahan mendapatkan pelayanan (39.429%); (2) Faktor Hubungan baik (11.316%); (3) Faktor Ketepatan dan kegunaan pelayanan (8.384%); (4) Faktor Keandalan dan profesionalisme (5.809); dan (5) Faktor Kenyataan fisik (4.861%).
Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dengan penelitian untuk meningkatkan semua faktor, dirasakan tidak bisa dilakukan sekaligus, penulis menyarankan, prioritas utama pada Faktor Kemudahan Mendapatkan Pelayanan karena pada faktor tersebut mempunyai nilai yang sangat besar (39,429%) dalam mempengaruhi persepsi kepuasan pengguna jasa terhadap kualitas layanan yang diberikan pihak BLK, dan dilihat dari tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pengguna jasa BLK di Lima Wilayah Kotamadya juga rata-ratanya rendah.
Daftar Pustaka : 38 buku, 2 tesis, 4 lain-lain (Tahun 1990 s.d. 2004)

Artistry Practice Hall (BLK) have duty execute training of evaluation and artistry training of ready artistry and also facility training of artistry. In executing its duty equipped by human resource and of infrastructure. But in executing its activity program, felt by service function given by BLK to society as its service user less optimal. For that felt to need to know satisfaction level of service user to quality of given by service of BLK seen from dimension of Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance and of Empathy, and factors any kind of influencing the quality of service.
Measured of quality on the basis of service performance and expectation of service user of service in BLK. Performance measured from perception of service user of service in BLK concerning services which have been accepted, while expectation measured from perception service user of service in BLK about ideally a service.
Satisfaction measured of service user measured pursuant to score mean from 110 responder people, by using model measurement of service quality of SERVQUAL which dimensions consist of Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance and of Empathy. That Dimensions is then formulated to become 22 variable indicator taken as base compilation of argue which there are in questioner. Of obtained to be data to be conducted by validity and reliability analysis, analysis of satisfaction, and factor analysis.
Result of research of concluded that from 22 variable used indicator is entirely expressed valid and reliable to be analyzed furthermore. Than analysis of satisfaction show as a whole there no one variable indicator able to fulfill satisfaction of service user of service in BLK. Score mean got highest satisfaction variable indicator of Q7 (Coach and perfect staff) equal to - 0.60, while score of lowest equal to - 2.05 for the indicator of variable of Q12 (Amount of items according to requirement). Result of factor analysis formed by 5 primary factor becoming consideration of service user of service in BLK. Fifth of formed factor with sequence percentage of data variant of each of factor shall be as follows : (1). Amenity get service factor (39.429%); (2) Good Relation Factor (11.316%); (3) Accuracy and usefulness of service Factor (8.384%); (4) Reliability and professionalism Factor (5.809%); and i 5) Fact of physical Factor (4.861%).
Pursuant to pickings which obtained in this research, to increase all factor, felt cannot be conducted at the same time, writer suggest, especial priority at the Amenity get service factor because at the point have very big value (39.429%) in influencing perception of satisfaction of service user to quality of given by service side of BLK, and result from satisfaction level felt by service user of BLK in Five Region Municipality also flatten low him.
Bibliogaphy : 38 books, 2 thesis, 4 others (Year 1990 - 2004)
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Erika
"Terjadinya peningkatan jumlah kantor cabang bank menimbulkan persaingan yang semakin ketat di dalam dunia perbankan. Persaingan ini menyebabkan bank-bank harus berpikir bagaimana caranya agar bank tetap menjadi bank pilihan masyarakat dan tidak ditinggalkan nasabahnya. Di antaranya dengan berusaha memahami dan memenuhi kebutuhan nasabah, sehingga bank dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Dalam dunia perbankan pelayanan merupakan hal yang panting karena produk utama dari bank adalah jasa untuk melayani transaksi keuangan pelanggannya. Tanpa pelayanan berkualitas tinggi maka bank akan ditinggalkan pelanggannya. Penyusunan strategi Pelayanan Prima merupakan salah satu elemen nyata atas "differentiator" yang perlu dibuat untuk dapat mewujudkan keunggulan bersaing pada dekade ini. Sedangkan persepsi konsumen terhadap nilai dan mutu suatu produk (barang dan jasa) banyak dipengarahi oleh pelayanan prima sebagai suatu atribut yang melekat pada produk inti itu sendiri. Oleh karena itu, bagi dunia perbankan kualitas pelayanan perlu mendapat perhatian khusus agar dapat bersaing dengan bank lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan dan menganalisis komponen yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan nasabah Bank. Model awal yang digunakan untuk menganalisis jasa, terdiri dari lima dimensi yaitu Tangible, Reability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty. Selain itu dilakukan pula analisa faktor dengan perspektif eksploratory dimana data dibiarkan dengan sendirinya mengelompok menjadi beberapa faktor. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah penyebaran kuestioner pada nasabah yang menggunakan jasa perbankan di Bank DKI Cabang Utama Djuanda dimana didapatkan 125 kuestioner sebagai sampel data penelitian.
Hasil analisis penelitian menunjukan bahwa pertama secara keseluruhan terdapat kesenjangan kualitas pelayanan sebesar 1,4847 dengan tingkat kepuasan sebesar 77,05 %. Hal ini menunjukan bahwa kualitas layanan yang diberikan masih belum sesuai dengan harapan pelanggan. Dimensi Reliability dan indikator ketelitian (Q10) yang terdapat di dalam dimensi Reliability memiliki skor kepuasan tertinggi sedangkan dimensi Tangibility dan indikator peralatan dan teknologi modern (Q3) yang terdapat di dalam dimensi Tangibility memiliki skor kepuasan terendah. Hasil uji beda menunjukan bahwa pada kelompok sampel pegawai pemerintah dan pegawai swasta terdapat perbedaan tingkat kepuasan yang cukup signifikan, terutama pada indikator sikap karyawan (Q22), keluwesan waktu layanan (Q24), keadilan layanan (Q23), dukungan pada nasabah (Q21) dan kepercayaan (Q16).
Pada kelompok sampel jenis produk dan kelompok sampel pemilik rekening tidak terdapat perbedaan tingkat kepuasan. Kedua, Berdasarkan analisis faktor terbentuk 3 komponen Baru yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan Bank DKI Cabang Utama Djuanda yaitu : (1) Faktor Karyawan (orang), yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dan kemampuan karyawan dalam melayani nasabah; (2) Faktor Proses, berkaitan dengan ketepatan, keandalan serta ketanggapan karyawan dalam memproses pelayanan kepada nasabah; (3) Faktor Bukti Fisik, berkaitan dengan peralatan dan sarana yang mendukung pelayanan. Dari hasil penelitian ini diharapkan Bank DKI Cabang Utama Djuanda dapat memberikan perhatian yang lebih besar terhadap ketiga faktor tersebut dalam merencanakan strategi di dalam meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12412
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Ratna Febyanti
"Kualitas layanan dalam bidang pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi seluruh pelaku dalam bidang pendidikan di Indonesia. Universitas Indonesia adalah salah satu Universitas terbaik negeri yang terus meningkatkan segala macam bentuk pelayanannya dalam berbagai bidang, terutama bidang layanan pendidikan. Salah satu layanan yang dikelola oleh Universitas Indonesia adalah Layanan Legalisasi Dokumen Akademik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat eksplanatif untuk mengetahui bagaimana kepuasan Alumni tentang Kualitas Layanan Legalisasi Dokumen Akademik Universitas Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui kuesioner.
Populasi penelitian ini adalah seluruh Alumni Universitas Indonesia yang telah merasakan layanan legalisasi dokumen akademik pada Direktorat Pendidikan Universitas Indonesia. Hasil dari analisis penelitian ini membuktikan bahwa Alumni Universitas Indonesia tidak puas dengan Kualitas Layanan Legalisasi Dokumen Akademik yang telah dikelola oleh Universitas Indonesia.

Quality services in the field of education is a major need for all actors in the field of education. Universitas Indonesia is one of the best public university that continues to improve all forms of service in all areas and especially educational services. One service that is managed by the University of Indonesia is the Academic Document Legalization Services. This research was conducted using a quantitative approach that is explanatory to know about how satisfaction Alumni Academic Quality Document Legalization Services University of Indonesia. The data was collected through a questionnaire survey method.
The study population was all Alumni of the University of Indonesia, which has the feel of an academic document legalization services at the Directorate of Education, University of Indonesia. The results of this study demonstrate that the analysis Alumni Universitas Indonesia not satisfied with the Academic Quality Document Legalization Services that have been managed by the University of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Setiawaty
"Berdasarkan hasil kegiatan Residensi didapatkan bahwa ada penurunan Aktivitas Gugus Kendali Mutu (GKM) sejak tahun 1996. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan aktivitas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan Cross-Sectional secara kuantitatif dan kualitatif. Alat pengukur data kuantitatif adalah kuesioner terstsuktur yang disusun berdasarkan penskalaan Likert. Pengunaan data kualitatif dilakukan dengan metode wawancara mendalam. Variabel-variabel yang diteliti adalah : Faktor Lingkungan, Visi & Komitmen Manajemen, Pelatihan, Penghargaan, Keeratan, Pengetahuan, Peran Kelompok, Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan, Komunikasi, Peran Fasilitator. Analisis data terdiri dari analisis data univariat, bivariat serta analisis data kualitatif untuk memperjelas analisis kuantitatif.
Hasil penelitian niunjukkan bahwa : Ada hubungan antara Visi & Komitmen Manajemen, Pelatihan, Penghargaan, Keeratan dengan Proses GKM; tidak ada hubungan antara factor lingkungan, pengetahuan dengan proses GKM; Ada hubungan antara keeratan dengan aktivitas GKM; Ada hubungan antara proses secara keseluruhan dengan aktivitas GKM.
Saran yang diusulkan : Keterlibatan den Kanitmen Manajamenperlu terus dikembangkan;Kegiatan monitoring dan pemberian motivasi oleh Kanite QKI atau fasilitator perlu ditingkatkan; Pelatihan perlu dilaksanakan secara kontinyu, sesuai kebutuhan; Manbuat sistem penghargaan yang baik. Selanjutnya perlu diteliti lebih lanjut dari aktivitas GKM terhadap kinerja masing-masing unit.

Based on the result of resident study, it is discovered that the Quality Control Circle (QCC) Activities has been declining since 1996. Therefore, this research is aimed at analyzing and identifying the factors related to the Quality Control Circle Activities. The type of this research is descriptive-analytical which is conducted by means of quantitative and qualitative Cross-Sectional approach. The instrument for measuring the quantitative data is structured questionnaire which is compiled based on Likert Scale. The qualitative data collection is conducted by means of In-depth Interview method. The variables which are researched are : The Environment Factor, The Management's Vision and Commitment, Training, Reward System, Cohesiveness, Knowledge, Group Roles, Problem Solving & Decision Making, Communication, and The Role of Facilitators. The data analysis consists of univariate analysis, bivariate analysis, and qualitative data analysis to make the quantitative analysis clearer.
The finding of the research indicate that : There is correlation between The Management's Vision & Commitment, Training, Reward System, Cohesiveness and QC Process; There is no correlation between The Environment Factor, Knowledge and a Process; There is a correlation between Cohesiveness and 01 Activities; There is a correlation between The Process as a k hole and The ¢x Activities.
The recommendations which are put forward : The involvement and commitment of the Management should be increased; The monitoring activities should be increased and the QCC Committee or The Facilitators should be provide more motivation; The training should be conducted continually, as required; A proper reward system should be created. Subsequently it is necessary to research further the QCC Activities towards the performance of each units."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Simon B.P.
"Pelaksanaan Otonomi Daerah menuntut adanya reformasi birokrasi, dimana kedudukan pemerintah dan rakyat menjadi sejajar. Dalam hal ini Pemda DKI Jakarta sebagai pelaksana isi dari otonomi daerah, harus mampu menyediakan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Akuntabilitas Publik merupakan salah satu indikator dalam pelaksanaan otonomi daerah, sehingga dapat menciptakan pelayanan yang Akuntabel. Konsep Akuntabilitas Pelayanan ini merupakan paradigma baru yang menjadi tanggung jawab Pemda DKI Jakarta kepada masyarakatnya, dalam menciptakan Good Governance.
Salah satu pelayanan umum yang dilakukan oleh Pemda adalah perpanjangan STNK Kendaraan Bermotor, yang memiliki fungsi penghimpun dana (Budgetter) maupun pengaturan (Regulation). Pelayanan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah melalui Unit Pelaksana Teknisnya yaitu Kantor SAMSAT DKI Jakarta, yang salah satunya adalah Kantor SAMSAT Timur DKI Jakarta yang terletak di JL. DI. Panjaitan.
Konsep Kantor SAMSAT ini merupakan upaya pemerintah yang berorientasi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dimana masyarakat tidak perlu lagi mengurus suatu jenis pelayanan ke beberapa tempat. Masyarakat hanya perlu datang ke satu tempat, dimana pelayanan dapat dilakukan sekaligus. Kantor SAMSAT merupakan integrasi unsur Kepolisian, Dipenda, Kas Daerah, Jasa Raharja, Kantor Pengolahan Teknologi dan Infromasi (KPTI) serta Sudin Kependudukan, dalam memberikan pelayanan perpanjangan STNK kepada masyarakat khususnya di wilayah Jakarta Timur.
Dalam penelitian ini dilakukan terhadap 100 responden dengan menggunakan teknik sampling Aksidental dan metode pengumpulan data yaitu observasi, kuesioner, pedoman wawancara dan studi kepustakaan. Kuesioner ditujukan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan, yaitu dengan membandingkan persepsi pelanggan dengan harapan yang menjadi keinginan pelanggan, dengan Indikator 5 (lima) dimensi pengukuran kualitas jasa yang terdiri dari : Tampilan Fisik (Tangible), Daya Tanggap (Responsiveness), Keandalan (Reliability), Jaminan (Assurance) dan Empati (Emphaty). Model pengukurannya dengan menggunakan Konsep Gaps Model Of Service Quality, yang dikembangkan oleh Valarie A. Zeithaml, Parasuraman A. Di samping itu juga akan di analisis implementasi konsep Akuntabilitas Pelayanan sehingga akan terlihat sampal sejauhmana telah dilaksanakan dalam pelayanan perpanjangan STNK Kendaraan Bermotor pada Kantor SAMSAT Timur DKI Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan menurut dimensi Tangible sebesar 107 %, Resposiveness sebesar 71 %, Reliability sebesar 68 %, Assurance sebesar 76 % dan Emphaty sebesar 72 %. Dari skor-skor tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan tertinggi terdapat pada dimensi Tangible (107 %) dan terendah terdapat pada dimensi Reliability (68 %). Secara keseluruhan diperoleh tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan perpanjangan SINK Kendaraan Bermotor sebesar 78 % dari harapan pelanggan. Sementara dari analisis Akuntabilitas Pelayanan menunjukkan indikator Akuntabilitas secara umum belum dilaksanakan dalam memberikan pelayanan.
Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan pelayanan perpanjangan STNK kendaraan bermotor cukup memuaskan, sementara pelayanan belum Akuntabel. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan belum tentu menunjukkan Pelayanan yang Akuntabel karena faktor sosial-budaya masyarakat, sementara Akuntabilitas Pelayanan lebih mengacu kepada standar kualitas pelayanan kliersg dari kesimpulan di atas, diberikan beberapa saran seperti perlu adanya loket khusus bagi penanganan berkas bermasalah maupun loket komplain atas pelayanan,perlu adanya standar waktu pelayanan di tiap loket maupun secara keseluruhan, perlu dibuat suatu produk hukum yang menunjuk penanggungjawab SAMSAT secara keseluruhan atas pelayanan yang diberikan, perlu dibuat kesepakatan bersama tentang pola pelayanan yang terpadu, perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem dan prosedur pelayanan secara berkesinambungan, serta perlu adanya payung hukum yang melindungi kepentingan pelanggan atas pelayanan yang diterimanya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12420
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ahfat Faishal
"Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini, suatu perusahaan akan memenangkan persaingan bila dapat menciptakan nilai dan memberi kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian produk atau jasa yang berkualitas dan harga yang bersaing. Kepuasan pelanggan menimbulkan hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, memungkinkan pembelian ulang dan terciptanya loyalitas serta pelanggan memberi rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan perusahaan.
Guna mengkaji dan mengevaluasi hasil penerapan program pelayanan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau disingkat Bank BNI, dilakukan penelitian di, mana pendekatan penelitian ini merupakan evaluasi formatif untuk keperluan feedback bagi manajemen perusahaan.
Dalam mengkaji kualitas pelayanan yang diberikan oleh manajemen perusahaan serta mengukur tingkat kepuasan nasabah, digunakan metode SERVQUAL DIMENSION yang terdiri dari 5 (lima) dimensi, yaitu :
1. Tampilan fisik (tangible)
2. Kemampuan mewujudkan janji (reliability)
3. Ketanggapan dalam memberi layanan (responsiveness)
4. Kemampuan memberi jaminan layanan (assurance)
5. Kemampuan memahami kebutuhan nasabah (empathy)
Berdasarkan kelima dimensi tersebut di atas, dan dari hasil penelitian terhadap persepsi responden, dapat diketahui bahwa kepuasan nasabah terhadap kualitas layanan Bank BNI terutama dalam hal ketanggapan dalam memberi layanan (responsiveness) dan tampilan fisik (tangible), sedang tanggapan responden yang menilai cukup puas atas layanan Bank BNI diperoleh melalui kemampuan petugas bank memahami kebutuhan nasabah (empathy) dan kemampuan mewujudkan janji (reliability). Ketidakpuasan nasabah terhadap kualitas layanan Bank BNI terjadi pada dimensi jaminan layanan yang diberikan (assurance) di mana bank dinilai kurang mampu memberikan jaminan layanan kepada nasabah.
Secara umum kualitas layanan yang diberikan oleh Bank BNI termasuk dalam kategori "cukup puas", dan dengan demikian dari hasil pengukuran tingkat kepuasan nasabah ternyata masuk dalam klasifikasi "cukup puas". Hal ini menunjukkan bahwa baik kualitas layanan maupun tingkat kepuasan nasabah perlu segera mendapat perhatian manajemen Bank BNI untuk lebih ditingkatkan, baik terhadap layanan produk dan jasa perbankan yang ditawarkan bank maupun terhadap sumber daya manusia masih perlu ditingkatkan melalui program pelatihan dan penyegaran yang berkesinambungan."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Marijahal
"Perkembangan dunia usaha khususnya industri manufaktur di Indonesia kurang menggembirakaa yang disebabkan kurang mampu bersaing secara global dengan produk-produk dari luar negeri yang jauh lebih memberikan keuntungan. Beberapa faktor penyebabnya di antaranya kualitas produk dalam negeri tidak mampu memenuhi permintaan pasar (pembeli) dan harga yang ditawarkan jauh lebih tinggi dari pesaing dengan tingkat kualitas yang sama.
Berbicara tentang kegagalan kualitas terdapat beberapa variabel yang terkait di dalamnya secara kolektif akan menghasilkan jaminan kualitas produk. Penulis memilih meneliti dua variabel yang dianggap berpengaruh pada jaminan kualitas produk yaitu variabel kalibrasi (X1) dan variabel pengendalian kualitas (X2).
Untuk meneliti pengaruh dari kedua variabel tersebut, dipilih PT. Bakrie Pipe Industries sebagai studi kasus dengan unit kerja meliputi Quality Assurance (QA) dari Produksi, dimana perusahaan ini cukup representative dalam mendukung kegiatan penelitian karena perusahaan ini telah lama menerapkan sistem manajemen kualitas melalui ISO 9000 dan sertifikasi produk API yang didalamnya terdapat kegiatan kalibrasi dan pengendalian kualitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara rinci pelaksanaan kalibrasi dan pengendalian kualitas serta jaminan kualitas produk di PT. Bakrie Pipe Industries dan lebih jauh lagi untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel kalibrasi dan pengendalian kualitas serta hubungan interaktif keduanya terhadap variabel jaminan kualitas produk. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang pelaksanaan kalibrasi dan pengendalian kualitas, data-data diperoleh melalui wawancara langsung, melihat kondisi lapangan (on the spot) dan hasil survey melalui pengisian kuesioner oleh para responden (data-data primer) sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen-dokumen dan rekaman kualitas. Data tersebut kemudian dibahas dan dianalisis. Sedang untuk mengetahui tingkat hubungan (korelasi) antar variable dilakukan dengan analisis korelasi menggunakan SPSS versi 10.
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis pelaksanaan kalibrasi dan pengendalian kualitas, ternyata PT. Bakrie Pipe Industries sangat antusias dan komitmen dalam kedua kegiatan tersebut, terbukti dari implementasi di lapangan, bahwa semua peralatan dikalibrasi ke laboratorium eksternal sesuai dengan jadwal. Kemudian pengendalian kualitas dilakukan dengan penerapan rencana kualitas yang baik dan pemeriksaan kualitas pada produk akhir secara total (100 %), dan hasilnya menunjukkan 99,3 % memenuhi persyaratan.
Hasil korelasi sederhana antara variabel kalibrasi dan pengendalian kualitas diperoleh koefisien korelasi ( r) sebesar 0,510 dengan tingkat signifikan ( a) sebesar 0,001. Ini berarti 51,0 % kalibrasi berhubungan interaktif secara positif dengan pengendalian kualitas produk sisanya 49,0 % berhubungan dengan faktor lain. Setiap adanya perubahan dalam kalibrasi akan mempengaruhi pengendalian kualitas sebesar 51,0 % demikian sebaliknya. Dari hubungan interaktif ini menghasilkan hubungan asosiatif pada jaminan kualitas produk dengan koefisien korelasi (R) sebesar 0,616 dengan signifikan ( a ) sebesar 0,000 atau 61,6 % kedua variabel (kalibrasi dart pengendalian kualitas) berkorelasi positip dengan jaminan kualitas dan sisanya sebesar 38,4 % dengan faktor lain. Dari hubungan interaktif antara kalibrasi dan pengendalian kualitas akan mempengaruhi jaminan kualitas sebesar 61,6 %.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan dan pengaruh yang positif antara kalibrasi dan pengendalian kualitas. Dari kedua hubungan interaktif ini menghasilkan hubungan dan pengaruh positif terhaadap jaminan kualitas produk yang berarti bila ingin meningkatkan jaminan kualitas, maka PT. Bakrie Pipe Industries harus meningkatkan kalibrasi dan pengendalian kualitas.
Saran dalam penelitian ini agar manajemen PT. Bakrie Pipe Industries selalu melakukan improvement dengan skala prioritas pada kalibrasi dan pengendalian kualitas, karena pengaruhnya cukup signifikan dalam meningkatkan jaminan kualitas produk. Penelitian ini sebaiknya dapat dilanjutkan kepada penelitaian sampai tingkat kepuasan pelanggan dan biaya kualitas untuk mengetahui tingkat efisiensi dari penerapan kalibrasi dan pengendalian kualitas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Dwi Arryani
"RSIA Hermina Depok merupakan rumah sakit swasta cabang dari Hermina Grup berusaha mengembangkan konsep hotel dan restoran dalam hal pelayanannya termasuk dalam pelayanan makanan. Konsep hotel dan restoran dalam pelayanan makanan tidak saja berorientasi pada cita rasa makanan tetapi juga pada penarnpilan makanan dan pelayanannya.
Dari hasil survai yang diadakan oleh Bagian Marketing pada periode Januari-Desember 2003, pihak manajemen belum merasa puas dengan penilaian pasien terhadap pelayanan makanan ditambah banyaknya komplain pasien sepanjang periode tersebut terhadap makanan, maka untuk menjalankan misi dan motto dari RSIA Hermina yang mengutamakan mutu dalam pelayanan akan sangat bermanfaat bila diadakan suatu operational research (penelitian operational) yang menganalisis faktor eksternal dan faktor internal dari Instalasi Dapur Pantry untuk perumusan strategi agar dapat meningkatkan mutu layanannya.
Metode penelitian operational ini secara deskriptif yang menganalisa secara kualitatif dan kuantitatif yang bertujuan untuk megetahui faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi upaya peningkatan mutu layanan pada Instalasi Dapur Pantry RSIA Hermina Depok serta merumuskan strateginya melalui tahap input (keinginan pasien, pendekatan konsep hotel dan restoran), tahap proses (analisa faktor eksternal dan internal) serta pada tahap output yang menghasilkan strategi.
Hasil penelitian didapat empat strategi yang masing-masing STRATEGI I yang terdiri dari optimalisasi sarana dan fasilitas yang tersedia, melakukan terobosan produk dan melakukan pengawasan dan pengontrolan mutu makanan, STRATEGI II yang terdiri dari kontrol kepuasan & komplain pasien, dan melakukan promosi produk, STRATEGI III yang terdiri dari profesionalisme SDM, meningkatkan kualitas mutu makanan dan meningkatkan pelayanan, STRATEGI IV yang terdiri dari melakukan efisiensi pembiayaan dan mengontrol ketepatan waktu pesanan makanan pasien.
Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan strategi yang layak sehingga untuk pemilihan prioritas strategi disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Sesuai dengan keinginan pasien, disarankan pihak manajemen RSIA Hermina Depok mendahulukan untuk memperbaiki faktor rasa makanan (Strategi III) yang mempunyai nilai kepuasan paling rendah dengan harapan dapat ikut mengangkat nilai kepuasan pada faktor lainnya yaitu pada peningkatan mutu makanan dengan jalan menyediakan bumbu secara terpisah, pendalaman keahlian teknik mengolah dan menyajikan makanan dan pengajuan trolley dengan pemanas.
Kepustakaan: 32 (1986-2004)

The Improvement of the Service Quality on the Kitchen and Pantry Installation Specially in Appearance of Food, Taste and Services at RSIA Hermina Depok 2004-2007RSIA Hermina Depok is one of the private hospital which is one of the branches of Hermina Group is trying to develop the hotel and restaurant concept in food and beverages service not only oriented in the taste of food, but also in the appearance of food and it s services.
From the result of the survey held by The Marketing Department on January-December 2003 comes to conclusion that the management unsatisfied result from the patients judgment on the food and beverages service, which includes many complaints during those periods. Concerning with the issue, Hermina is now running the mission with its motto to make the quality of the service as its main priority. To achieve its mission it would be appropriate if Hermina provide an operational research that analyzes the internal and the external factors from its Kitchen and Pantry Installation, to come out with strategy to improve the quality of its service.
This operational research method descriptively analyze its quality and also quantity in order to find out internal and external factors that have an effect on the improvement of the service quality in the Kitchen and Pantry Installation at RSIA Hermina Depok and also the formulation the strategy through the input (base on what the patient wants), the hotel and restaurant concept, the process phase (analyze the internal and external factors) and also the output phase which formulated the strategy through the SWOT analyzing (Strength-Weakness-Opportunity-Threat).
The research comes out with four strategies, which are: Strategy I, to optimize the fasility in The Kitchen and Pantry Installation, doing same break trough in products and food quality supervision control. Strategy II contains the satisfaction control from the complaint of the patients and product promotion. Strategy III is professionalism of the human resources, improving the food quality and services. Strategy IV is doing financial efficiency and also to make sure that patients get their order in time.
The means of this research is to formulate the decent strategy, to make the priority of the most suitable strategy considering the hospital situation and condition. According to the patients' request, it's recommended that the management of RSIA Hermina Depok put the improvement of food flavor (Strategy III) as their first objective which has the lowest level of satisfaction with hopes that it could improve the others satisfaction points such as in the improvement of the food quality by serving the food with the sauce and spices serve separately, improving the food cooking technique and the way to serve the food by using trolley with heater.
References: 32 (1986-2004)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megawati
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa Balai Laboratorium Kesehatan Palembang sebagai salah satu Laboratorium Kesehatan yang berada di bawah Departeman Kesehatan yang berfungsi sebagai laboratorium kesehatan rujukan untuk Sumatera dan Kalimantan Barat telah berupaya dan terus melakukan perbaikan didalam meningkakan mutu layanan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal, efektif dan efisien serta permasalahannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang upaya peningkatan mutu layanan di Balai Laboratorium Kesehatan Palembang dilihat dari sisi sumber daya maupun proses yang dilakukan.
Penelitian ini dirancang dengan pendekatan kualitatif dimana data dan informasi mengenai sumber daya yang dimiliki maupun proses perbaikan yang dilakukan diperoleh dengan cara indepth interview penelusuran data sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari sisi sumber yang dimiliki sudah mencukupi, namun dari sisi sumber daya manusia masih terdapat ketidaksesuaian latar belakang pendidikan. Sumber daya lainnya seperti sarana, dana maupun metoda sudah memenuhi kecukupan maupun kesesuaian. Proses perbaikan yang telah dilakukan dengan melaksanakan metode six sigma telah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan dari jasa yang diberikan PNBP (Penghasilan Negara Bukan Pajak) serta peningkatan pemeriksaan spesimen.
Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa kesesuaian dan kecukupan faktor input sudah terpenuhi, kecuali sisi kesesuaian latar belakang pendidikan sumber daya manusia. Proses perbaikan yang telah dilakukan dengan rnelaksanakan metode six sigma telah menunjukkan hasil yang baik. Untuk terus meningkatkan mutu layanan, disarankan agar penyesuaian sumber daya yang ada melalui pelatihan dan pengembangan, sehingga tercapai standarisasi dan akreditasi sebuah Laboratorium Kesehatan yang bersifat Nasional.
Daftar Pustaka : 33 ( 1983 - 2004)

The Analysis of Improving Service Efforts for Quality with Six Sigma Method at Office of Health Laboratory in Palembang - Province of South SumatraThis research based on reality that Office of Health Laboratory in Palembang as one of health laboratory under Department of Health its function as health laboratory reference and beneath Sumatra and West Kalimantan (Borneo) has been efforts and improve it continuously in order to improving quality service with exploits actual resources optimally, effectively, and efficiency and its issues.
This research purpose is to gain information about improving effort at Office of Health Laboratory in Palembang both human resources and process point of view has done.
This research has designed in qualitative approach which data and human resources both its own and recovery process it obtain by in-depth interview way and secondary data.
This result of research shown that of resources view, it complete but in point of view human resources is inappropriate especially with educational background. Another resources as; facilities, fund and methods is properly complete. Improvement process has been doing by six-sigma method shown a good result. That can be seen with increasing of PNBP (national income not taxes) also increasing specimen investigation.
The conclusion of this research that appropriativeness and adequateness input factor is complete, except educational background. Improvement process that done by six-sigma method shown as good result. To increasing quality service continuously, it suggest to improving the current human resource actually in order to achieve the National Health Laboratory standardized and accredited.
References: 33 (1983 - 2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>