Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72560 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Hartini
"Salah satu Bahan Bakar yang masuk dalam kelompok Non-Bahan Bakar Minyak (NBBM) yang dipasarkan di dalam negeri atas Pertamina adalah LPG (Liquified Petroleum Gas) yang berupa campuran propana dan butanra, kondisi bertekanan. Pemasaran LPG ini dimaksudkan untuk mendapatkran keuntungan bagi perusahaan.
Kebutuhan LPG dalam negeri yang dipakai untuk keperluan rumuh tangga maupun industri terus meningkat dari tahun ketahun, seperti selama ini ditunjukkan laju pertumhuhannya sekitar 15 % per tahun. Laju tersebut dapat lebih besar lagi dengan adanya rencana penggalakan penggunaan LPG sebagai bahan bakar bersih untuk transportasi maupun sebagai bahan baku industri petrokimia. Untuk melihat besarnya jumlah kebutuhan LPG dalam negeri dimasa mendatang dilakukan dengan permalan yang didasarkan pada realism; kebutuhan LPG selama 1 18 tahun terakhir. Konsentrasi kebutuhan terbesar adalah berada di Pulau Jawa yakni sebesar 80,30%, diantaranya khusus di DK.I dan Jawa Barat sekitar 52 %.
Kenaikan kebutuhan LPG dalam negeri yang pesat tersebut tidak diimbangi dengan kemampuan sarana untuk supply. Pengadaan LPG dalam negeri yang selama ini berasal dari kilang - kilang minyak dan LPG yang ada maupun rencana produksi yang ada hanya akan mencukupi sampai tahun 2003 (data perkiraan produksi lebih didasarkan pada rencana produksi yang dikeluarkan oleh Dit. Pengolahan PERTAMINA), sehingga untuk seterusnya akan dijumpai defisit yang semakin lama semakin membengkak Oleh karena itu perlu dicarikan alternatif pengadaan dari sumber produksi LPG yang lain, yakni dari Kilang LNG Bontang (berupa bahan brrku LPG Refrigerated) yang selama ini diekspor. Kontrak ekspor LPG tersebut telah berakhir pada tahun 1998, sehingga ini merupakan potensi pengadaan LPG dalam negeri. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan fasilitas terminal LPG untuk menampung, mengkanversi, menjadikan LPG Pressurized maupun menyiapkan distribusinya ke konsumen.
Pada penelitian ini akan dibandingkan beberapa alternatif strategi untuk memenuhi kekurangan pasokan LPG tersebut yakni menggunakan Fasilitas LPG Bantang, atau menggunakan fasilitas terminal LPG yang telah ada di Tanjung Uban , atau membangun terminal LPG baru di Pulau Jawa di daerah yang paling dekatdengan D KI Jakarta.
Setelah dikaji dengan penekanan pembahasan pada Analisa Keekonomian Proyek dari segi PW of Cost dan IRR, alternatif yang terbaik untuk memenuhi kekurangan pasokan LPG terutama untuk Pulau Jawa adalah dengan membangun Terminal LPG Refrigerated di T anjung Gerem - Merak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T2427
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Rafiandi
"Proses pembakaran bahan bakar cair umumnya melibatkan dua fase aliran, yaitu fase gas dan fase cair. Untuk memfasilitasi pencampuran kedua fase tersebut, bahan bakar yang terkondensasi kemudian dikabutkan dan disemprotkan pada ruang bakar. Kedua proses tersebut mengakibatkan proses pembakaran bersinggungan dengan proses pembakaran tetesan. Tetesan bahan bakar pada ruang bakar saling bertumbukan, baik dengan sesama tetesan, maupun dengan ruang bakar.
Tetesan bahan bakar yang berinteraksi dengan permukaan ruang bakar yang memiliki temperatur lebih tinggi dibandingkan dengan temperatur didih bahan bakar tersebut dianalogikan sebagai fenomena Leidenfrost, di mana zat cair yang memiliki kontak dengan massa yang memiliki temperatur jauh lebih tinggi dibandingkan dengan temperatur didih zat cair tersebut, akan membentuk lapisan uap tipis yang mengisolasi dan menjaga agar zat cair tersebut tidak mendidih dengan cepat.
Fenomena - Crackle - terjadi ketika bahan bakar menumbuk sebuah permukaan kemudian - memantul - dengan bobot massa yang lebih kecil dibandingkan awal tumbukan. Fenomena ini serupa dengan fenomena Leidenfrost, hanya saja zat cair yang digunakan adalah bahan bakar. Fenomena ini merupakan fondasi awal dari penelitian fenomena nyala api pada pembakaran tetesan. Pengujian pemunculan fenomena dilakukan dengan bahan bakar cair yang beredar di pasaran, dengan temperatur alas tumbukan maksimum 500 °C.

Liquid fuel combustion process generally involves a two-phase flow, the gas and liquid phase. To facilitate the mixing of the two phases, the condensed fuel first atomized and sprayed in the combustion chamber. Both processes result in the combustion process is tangent to the droplet combustion process. Fuel droplets in combustion chamber collide with each other, both with fellow droplets, as well as with the engine.
Fuel droplets that interact with the surface of the combustion chamber which has a temperature higher than the boiling temperature fuel is analogous to a phenomenon Leidenfrost, where the liquid that has contacts with the masses who have a much higher temperature than the liquid boiling temperature, will forming a thin layer of steam that isolate and keep the liquid does not boil fast.
The phenomenon of "Crackle" occurs when the fuel strike a surface and then 'bounce' with the weight of mass smaller than the initial collision. This phenomenon is similar to the phenomenon Leidenfrost, only liquid that is used is the fuel. This phenomenon is an initial foundation of research on the phenomenon of flame in burning droplets. Tests conducted by the appearance of the phenomenon of liquid fuel on the market, with a maximum temperature of 500 °C collision mat.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50867
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pipih Sopian
"Peningkatan performance mesin sangat diharapkan oleh pengguna kendaraan bermotor, salah satu cara untuk meningkatkannya adalah dengan mencampur bahan bakar standar dengan toluene (C7H8). Penambahan toluene yang dilakukan sebesar 10% dan 20%, yang Selanjutnya disebut bentol 10% dan bentol 20%. Pengujian yang menggunakan bahan bakar bentol untuk mengetahui kenaikan performance dari mesin jika dibandingkan dengan bahan bakar standar atau premium analisa yang dilakukan yaitu lorsi dan horse power yang dihasilkan mesin serta peningkatan akselerasinya. Emisi gas buang dan fuel consumption juga menjadi parameter perubahan karakteristik dari pencampuran toluene dau premium. Faktor ekonomis dijadikan perbandingan selain faktor performance, fuel consumption dan emisi gas buang anlara benlol dan pertamax. Penggunaan bahan bakar bentol 20% mempunyai karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan bentol 10%. Peningkatan yang dihasilkan untuk torsi scbesar 1,6% horse power 1,5% , sedangkan emisi gas buang yang dihasilkan Iebih ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan manusia jika dibandingkan dengan bahan bakar premium, sedangkan jika dibandingkan dengan pertamax lebih ekonomis sebesar 7,5% tiap liter, dengan perbandingan torsi dan horse power tidak besar yaitu 0,5% dan 0,7%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felisa Dwi Pramesthi
"Penggunaan batubara yang dikategorikan sumberdaya tak terbarukan sebagai bahan bakar tanur semen memberikan kontribusi emisi CO2 sebagai Gas Rumah Kaca (GRK). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan energi terbarukan dengan pemanfaatan limbah dalam rangka penurunan konsumsi batubara dan penurunan emisi CO2. Kajian mendalam mengenai pemanfaatan kembali energi yang terkandung pada limbah dengan teknologi co-processing dilakukan di Plant 8, PT. Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Tbk, Citeureup. Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif. Penelitian lapangan dilakukan pada bulan Januari 2009 untuk menganalisis penggunaan bahan bakar alternatif (BBA) pada periode 2007-2008. Kesimpulan yang dapat diambil, bahwa co-processing memenuhi unsur-unsur keberlanjutan seperti economically profitable, socially acceptable dan environmentally sound manageable. Secara khusus, kesimpulannya yaitu: (1) Kriteria pemilihan BBA dalam industri semen: nilai kalori, kandungan air dan kemudahan penanganan, (2) Kendala pemanfaatan BBA: kualitas biomassa yang fluktuatif, kuantitas limbah yang memenuhi syarat belum mencukupi dan kendala berupa biaya investasi serta operasional yang tinggi, (3) BBA jenis sekam, cangkang kelapa sawit dan limbah industri memiliki keberlanjutan pasokan relatif stabil, sedangkan serbuk gergaji tidak dapat mencukupi konsumsi BBA di masa mendatang. Perkiraan kontinuitas pasokan BBA ini tidak memperhitungkan penggunaan BBA sebagai bahan bakar rumah tangga dan bahan dasar pupuk organik, (4) Penggunaan BBA (2007-2008) mampu mensubstitusi kalor sebesar 9,69% dan memberikan penurunan biaya bahan bakar sebesar 8,95%, (5) Pemanfaatan biomassa yang dikategorikan memiliki energi bebas CO2 (2007-2008) memberikan penurunan emisi CO2 sebesar 7,49%, (6) Teknologi co-processing pada tanur semen, memberikan penerimaan (kompensasi) untuk tiap LB3 yang masuk sebesar US$ 5-30/ton, sesuai dengan karakteristik limbah. Selain itu, lumpur minyak ITP juga dapat diolah secara mandiri sehingga mengurangi biaya yang seharusnya dikeluarkan jika pengolahanya diserahkan kepada instansi pengolah limbah"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada kasus kontrol mesin bensin, atau lebih dikenal sebagai mesin pengapian busi, upaya untuk meningkatkan kinerja mesin sekaligus mengurangi konsumsi bahan bakar adalah masalah yang cukup kompleks. Umumnya, upaya peningkatan performa mesin akan menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar. Namun, hal ini
dapat diselesaikan dengan melakukan kontrol torsi mesin berdasarkan peraturan cerdas seperti sistem inferensi logika fuzzy
. Dalam studi ini, regulasi torsi mesin dengan logika fuzzy
digunakan untuk mengontrol posisi throttle yang
dimasukkan oleh pengemudi untuk mencapai torsi mesin yang optimal. Pemetaan torsi mesin vs posisi throttle dan kecepatan putar mesin untuk kendaraan dengan tujuan ekonomis digunakan untuk mendesain
aturan proses kontrol. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa strategi kontrol dengan logika fuzzy sangat efektif untuk mengurangi
konsumsi bahan bakar dan sekaligus mengoptimalkan kinerja mesin.

Abstract
In the case of injection gasoline engine, or better known as spark ignition engines, an effort to improve engine performance as well as to reduce fuel consumption is a fairly complex problem. Generally, engine performance improvement efforts will lead to increase in fuel consumption. However, this problem can be solved by implementing
engine torque control based on intelligent regulation such as the fuzzy logic inference system. In this study, fuzzy logic engine torque regulation is used to control the throttle position entered by the driver to achieve optimal engine torque. An engine torque vs. throttle position and engine speed mapping for vehicles with economical function is used to build this control process regulation. From the simulation result, it can be concluded that this control strategy is very effective to reduce fuel consumption and simultaneously to optimize the engine performance."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro. Fakultas Teknik], 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kebutuhan manusia akan bahan bakar semakin hari semakin meningkat,
terutama kebutuhan akan bahan bakar minyak. Saat ini tersebar informasi yang
menyatakan cadangan minyak bumi di seluruh dunia telah mengalami pengurangan
yang drastis. Efisiensi pembakaran yang rendah, bahan bakar yang tak terbakar, dan
polusi udara masih menjadi masalah yang serius yang belum bisa diselesaikan
secara optimal dengan teknik - teknik yang telah berkembang saat ini. Magnetisasi
adalah salu teknik yang masih belum banyak diketahui oleh orang, yang masih
menjadi perdebatan. Untuk itu diperlukan suatu penelitian untuk membuktikan
hipotesa dan perdebatan yang berkembang di masyarakat.
Penelitian pengaruh magnetisasi dengan kompor minyak tanah bertekanan
dilakukan dengan menguji beberapa variasi, yaitu laju alir minyak tanah, kuat
medan magnet, volume air yang dipanaskan, jarak magnet ke bumer, dan otientasi
kutub magnet. Magnet yang digunakan terdiri dari tiga macam, yaitu Fuel Max
berkekuatan 4860 Gauss, Car Booster berkekuatan 5500 Gauss, dan magnet batang
tanpa coating berkekuatan 2370 Gauss Parameter yang akan diukur adalah waktu
pemenasan untuk mendapatkan data efisiensi termal.
Berdasarkan hasil penelitian, magnetisasi meningkatltan etisiensi termal
kompor minyak bertekanan. Efisiensi terrnal optimum yang didapatkan dari hasil
magnetisasi pada laju alir 4,1 ml/menit sebesar 33,98% dengan menggunakan
magnet batang tanpa coaling jenis monopol, untuk laju alir 2,66 ml/menit, efisiensi
optimum yang didapatkan sebesar 33,31% dengan menggunakan magnet batang
tanpa coating jenis monopol, dan umtuk laju alir 2,13 ml/menit didapat efisiensi
optimum sebesar 29,81% dengan menggunakan magnet Super Fuel Max yang
berkekuatan 4860 Gauss."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Influence of Zr element at U-Zr alloys and it interaction with the Al metal to phase forming. Have been done research of Zr element addition influence at U-Zr alloys and its interaction with the composition of 2,6,10,14 and 55% w Zr respectively are added by Al metal with the comparison of U-Zr and Al metal as one compared to half...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Qualitative analysis by using x ray diffraction technique at addition Zr elements to forming of phase in u - Zr alloys. U - Zr alloys represent one of type of uranium alloys which is used as fuel like fuel of training of radioisotope of General Atomic (TRIGA) in the form of U-ZrH, experiment Breeder Reactor (EBR) , integral of fast Reactor (IFR) and others. Making of U - Zr fuel conducted by melting U matal and Zr in arc furnace at variation of Zr content of 2,6,10 and 14% (U - 2Zr,U-6Zr,10Zr and U-14Zr)..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Widya Yanti
"Kebutuhan energi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, dimana ketergantungan terhadap minyak bumi dan terakhir terhadap LPG perlu disiasati dengan mencari sumber energi baru. Dimetil Eter dinilai sebagai sumber energi alternatif yang potensial menimbang sumber bahan baku pembuatan DME dapat diperoleh dari biomassa, batubara dan gas alam, yang mana merupakan sumber bahan baku yang terbarukan dan tidak terbarukan, menjamin ketersediaan DME secara terus-menerus. Kajian pustaka terhadap keekonomian pembuatan Dimetil Eter dari tiga bahan baku tersebut dengan menggunakan Indirect dan Direct Technology) akan dibahas, yang mana lebih lanjut analisa pada tesis ini hanya terbatas kepada bahan baku biomassa dan batubara saja.
Dengan membandingkan empat variasi yaitu BB1PI ( Biomassa ? direct technology), BB2P1 (Batubara- direct technology), BB1P2 ( Biomassa ? indirect technology), BB2P2 (Batubara- indirect technology) dengan basis kapasitas produksi DME 5.000 ton/hari (351 hari operasional) dan harga DME adalah USD 1.000/ MT DME atau USD 907.220/ ton DME diperoleh nilai CAPEX dan OPEX terendah USD 3.203.965.095,66 dan USD 373.546.794,34 berturut, dengan nilai IRR tertinggi 38% dan PBP (Pay Back Period) terendah 2.63 tahun untuk variasi BB2P1 (Batubara - direct Technology). Sehingga dengan membandingkan empat variasi tersebut diatas diperoleh kesimpulan bahwa bahan baku dan proses teknologi yang dinilai paling ekonomis didalam penerapannya adalah variasi BB2P1 (Batubara-direct technology).

The need for energy is increasing from year to year, where the dependence on petroleum and LPG should last to overcome by finding new sources of energy. Dimethyl Ether assessed as a potential alternative sources of energy considering its raw material can be obtained from biomass, coal and natural gas, which is the renewable source of raw materials and non-renewable, ensuring the availability of DME continuously. Literature review on the economical manufacture of Dimethyl Ether from three raw materials by using Indirect and Direct Technology will be discussed, which further analysis in this thesis is limited to biomass and coal feedstock only.
By comparing the four variations of the BB1PI (Biomass - direct technology), BB2P1 (Coal - direct technology), BB1P2 (Biomass - indirect technology), BB2P2 (Coal - indirect technology), with base DME production capacity of 5,000 tons / day (351 operational days) with price USD 1,000/MT DME or USD 907.220/ ton DME, obtained lowest CAPEX and OPEX values USD 3,203,965,095.66 and USD 373,546,794.34 respectively, with the highest value of IRR 38% and the lowest value of PBP (Payback Period) 2.63 years for BB2P1 variation (Coal - Direct Technology). Therefore, by comparing the four variations of the above it is concluded that the raw materials and process technologies are considered the most economical in its application is BB2P1 (Coal-direct technology).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Pratiwi
"Dalam penelitian ini dilakukan pengujian tentang potensi dari Minyak Jarak Pagar untuk minyak transformator setelah melalui proses metode esterifikasi dan transesterifikasi untuk menghasilkan metil ester. Kemudian dilakukan pengujian viskositas, kandungan asam, masa jenis, titik tuang, titik nyala kandungan air, sifat tampak, warna, kestabilan oksidasi dan tegangan tembus yang merupakan salah satu komponen sifat fisika-kimiawi yang penting dalam memenuhi syarat sebagai material isolasi cair pada transformator dimana viskositas yang berpengaruh pada transfer panas dalam isolasi cair, sedangkan kandungan air sangat penting untuk diketahui karena semakin banyak kandungan air dapat berpengaruh pada sifat dielektriknya karena air dapat menjadi konduktor. Untuk sifat-sifat fisik, kimia dan tegangan tembus akan dilakukan dengan menggunakan beberapa metode ASTM dan IEC 60422.
Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan analisis dari data yang diperoleh dari hasil meterial tersebut dan dapat diketahui apakah minyak jarak pagar ini dapat memenuhi persyaratan sebagai material isolasi cair pada minyak transformator berdasarkan sifat fisika-kimiawi dan tegangan tembus (Dielectric breakdown voltage) sebagai bahan alternaif pengganti minyak transformator yang sudah ada.
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada ester minyak jarak pagar dilihat dari viskositas, densitas, kandungan air, flash point, dan tegangan tembus telah memenuhi baku-mutu (standar syarat) dari IEEE dan IEC 60422:2005 untuk dijadikan bahan isolasi pada transformator. Sedangkan bila dilihat pada pengujian kandungan asam, pour point, dan kestrabilan oksodasi masih perlu perbaikan karena belum memenuhi baku-mutu (standar syarat) dari IEEE.

In the present study conducted a test about the potential of Jathropa Oil for transformer oil after going through the process of esterification and transesterification methods to produce methyl esters. Then performed testing viscosity, acid content, density, pour point, flash point, water content, moisture content of nature views, color, oxidation stability and breakdown voltage which is one component of the physical and chemical properties that are important to qualify as liquid insulating material in transformers where viscosity effect on heat transfer in insulating liquid, while the water content is very important to know because the more water content can affect the dielectric properties of water can be a conductor since. For physical properties, chemical and breakdown voltage will be done using several methods ASTM and IEC 60422.
So that in the end will result from the analysis of data obtained from the results of the meterial and Jathropa oil can be known whether this could qualify as a liquid insulating material in transformer oil based on chemical properties, physical and breakdown voltage (dielectric breakdown voltage) as a substitute alternatif transformer oil that already exist.
From the results of the testing that has been done in the jathropa oil esters views of viscosity, density, water content, flash point, and the breakdown voltage in compliance with standard-quality (standard conditions) of the IEEE and IEC 60422:2005 to be used as insulating materials in transformers. Whereas when viewed on testing the acid content, pour point, and kestrabilan oksodasi still needs improvement as yet meet the standard-quality (standard conditions) of the IEEE.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>