Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Glory Hastanto
"ABSTRAK
Pentransmisian sinyal video (video signal) membutuhkan lebar pita frekuensi (bandwidth) dan kapasitas memori yang sangat besar. Untuk mengefisienkan penggunaan bandwidth dan kapasitas memori serta mereduksi biaya transmisi perlu dilakukan proses pemampatan (kompresi) pada sinyal video tersebut. Salah satu teknik kompresi yang banyak digunakan adalah Transform Coding berbasis DCT (Discrete Cosine Transform).
Proses transmisi sinyal video dapat dilakukan dengan dua cara yaitu transmisi dengan laju bit yang tetap (Constant Bit Rate/CBR) dan transmisi dengan laju bit yang bervariasi (Variable Bit Rate NBR). CBR digunakan pada proses transmisi menggunakan media transmisi dengan bandwidth yang terbatas, sehingga tidak dapat menampung volume data yang ada. Sedang VBR digunakan pada proses transmisi menggunakan media transmisi dengan bandwidth yang besar sehingga dapat menampung volume data yang ada. Untuk dapat melayani proses transmisi sinyal video VBR diperlukan suatu media transmisi yang mampu memfasilitasi hal tersebut. Salah satunya adalah jaringan ATM (Asynchronous Transfer Mode). Pentransmisian sinyal video VBR melalui jaringan transmisi ATM dilakukan melalui proses pengkodean data pada sinyal video tersebut dan membentuk kode-kode data tersebut ke dalam bentuk struktur sel ATM melalui proses pemaketan (paketisasi).
Proses pemaketan dapat dilakukan dengan menggunakan metode Layered Coding yang membagi data-data menjadi dua prioritas yaitu data prioritas tinggi (High Priority Data/HPD) dan data prioritas rendah (Low Priority Data/LPD), dimana data HPD adalah data-data yang mengandung nilai informasi yang terbesar. Kemudian masing-masing data tersebut dibentuk menjadi paket-paket (sel) ATM dan ditransmisikan melalui kanal yang berbeda.
Dari simulasi yang dilakukan diperoleh hasil bahwa metode Layered Coding pada pentransmisian sinyal video VBR dapat mempertahankan kualitas gambar yang dikirim dengan mengirimkan data HPD melalui kanal prioritas tinggi (High Priority Channel). Hilangnya (tidak dikirim) data LPD tidak akan berpengaruh besar pada kualitas gambar yang dihasilkan (PSNR 17,2 dB std 26,5 dB), sedangkan hilangnya sebagian kecil (t 1,5%) data HPD akan menimbulkan pengaruh yang besar (degradasi) pada gambar yang dihasilkan (PSNR 8,62 dB).

ABSTRACT
Generally, wide bandwidth and large memory capacities are needed to transmit the video signal. Using bandwidth and memory capacity efficiently and also reducing the transmission cost, the video signal needs a compression process before transmitted. One of the compression technique which is commonly used is Transform Coding based on DCT (Discrete Cosine Transform).
The video signal transmission process could be done in two ways i.e. : constant bit rate (CBR) and variable bit rate (VBR). CBR is a constant rate trans-mission which is used in the transmission process where the bandwidth has incapability to accommodate available data volume. VBR is a variable rate trans-mission which is used in the transmission process where the bandwidth has a capability to accommodate available data volume. ATM (Asynchronous Transfer Mode) network is one of the capable transmission media which is used for transmitting the VBR video signal. The VBR video signal transmission through the ATM network has two processes, coding process and packet process.
A Layered Coding method is used for the data packet process. This method divides the data into two priorities i.e.: high priority data (HPD) and low priority data (LPD). The HPD is used for the important data stream and the LPD is used for the rest of the data stream (unimportant data). The data (HPD and LPD) is performed into the ATM cells structure and transmitted through a different channel.
The simulation results showed that the layered coding method could maintain the VBR video signal quality by transmitting the HPD through a high priority channel. The lost data of LPD does not annoy the reconstructed video quality (PSNR 17.2 dB - 25.5 dB). The lost data of HPD, however, causes degradation in the quality of the reconstructed video (PSNR 8.62 dB)."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uke Kurniawan Usman
"Dalam teknologi telekomunikasi, pemrosesan sinyal menyandang peran vital. Penerapan teknik tersebut telah merambah ke berbagai bidang seperti halnya bidang pengolahan suara dan ucapan, bidang pengolahan citra, kompresi data, dan estimasi spektral waktu frekuensi.
Radar (Radio Detection and Ranging) adalah suatu metode penggunaan gelombang radio untuk mendeteksi kehadiran objek sasaran dan menentukan posisinya (lokasi/jaraknya) serta kecepatannya. Secara umum sinyal echo radar terdiri dari clutter c(t) yang merupakan hamburan dari benda-benda lain, noise n(t) atau derau yang lebih didominasi oleh penerima sendiri (kecuali pada frekuensi rendah), dan sinyal yang mungkin jika ada sasaran.
Melalui bentuk pemodelan pembangkitan sinyal echo radar dengan bantuan program berbasiskan Matlab Simulink dan Matlab versi 4.2, maka dapat dianalisa sejauh mana penerapan dari untuk kerja transformasi Wavelet dan membandingkannya dengan transformasi Fourier dalam mengidentifikasi sinyal echo radar . Pemrosesan sinyal ditujukan untuk mengetahui kandungan frekuensi Doppler, dengan kata lain untuk tujuan mengetahui besar kecepatan radial benda terhadap radar. Dalam setiap deteksi diasumsikan selalu ada sasaran yang sudah berhasil dideteksi, sehingga yang harus dilaksanakan adalah mengetahui besar kecepatan radialnya.

Signal processing plays an important role in communication technology. Application of the technique has broadly expanded to various fields such as sound and utterance processing, image processing, data compression and frequency time spectral estimation.
Radar (Radio Detection and Ranging) is one method of using radio wave to detect the targeted objects, their positions (in terms of location and distance) and speeds. Signally radar echo signal consists of clutter c(t), scattering from other objects, noise n(t) or roaring sound, dominantly controlled by the internal receiver (except for low frequency), and possible signal, when the target exist.
In form of radar echo signal erection modeling supported with the program-based Matlab Simulink and Matlab Version 4.2, we may analyze application of Wavelet transforms displays as far as possible and compare to the Fourier transforms to identify radar echo signal. Signal processing is aimed at knowing the Doppler frequency ingredients. In other words, it is purposed to see the objects radial speed against the radar. It is assumed that there are always targeted objects already successfully detected. In this care, it is our task to determine the radial speed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Purnomo
"Physical behavior of models can be measured in the laboratory, which, in turn are often used to assess the behavior of more complicated structures. Mechanical responses present physical behavior of a structure. By using three different transducer, one can measure acceleration, velocity and displacements directly. Determination of velocity and displacements from acceleration data is preferable from point of view economics; but on the other hand this procedure, at present, is still causing problem. This study shows that displacements and velocity can be calculated from its acceleration which is obtained by using one transducer.
The acceleration data are obtained from a cantilever steel plate which is subjected to a transient force at a discrete location on its surface or an initial deflection on its tip. An acquisition program was first designed before starting the experimental program. By means of a piezoelectric accelerometer, a conditioning amplifier and a digital oscilloscope, acceleration data are captured and then transferred to a personal computer.
The transformation of these two responses, displacements and velocity from the acceleration data are performed in two domains, time domain and frequency domain. Two integration techniques, Newton-Cotes formula and Simpson's rule were used for the calculation in the time domain. For both techniques, adjustment of basis line is performed by End Zero Time Technique Modified. Programmation has been done for both types of domain analysis.
The Simpson's rule gives sufficient results and Newton-Cotes formulation gives good results only for moderate values of Cotes coefficient. High values of the coefficient give unrealistic calculated velocity and displacements. Drifting character are present on the displacements calculated by both methods.
In the frequency domain, the velocity and displacements are obtained from acceleration data by means of Fast Fourier Transform and its Inverse Fourier Transform. This method give satisfactory results only for the calculation of velocity. The displacements obtained show also drifting character. Nevertheless, realistic forms of this displacements are moderately accepted.
Results comparison of the two methods, both in time domain and frequency domain, show that none of the method is better than another. Analysis in frequency domain give more accurate results, but this method is not definitely a principal method for the solution of this type of problems. The two methods shall be used for the calculation of velocity and displacements. This procedure can verify one result to another to avoid wrong interpretation of transformed responses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Purnomo
"ABSTRAK
Pendekatan penyelesaian permasalahan dinamika struktur, terutama dalam memperoleh parameter dinamik dapat dilakukan secara numerik atau secara percobaan. Salah satu cara percobaan untuk menjawab masalah tersebut adalah analisis pola percobaan (experimental modal analysis).
Pada sepuluh tahun terakhir ini penggunaan komputer personal semakin popular dalam membantu penyelesaian masalah-masalah struktur. Perkembangan analisis pola percobaan didukung pula dengan hal ini. Selain itu, perkembangannya juga dibantu dengan semakin baiknya peralatan elektronik percobaan pendukung analisis pola percobaan tersebut.
Pada studi ini dicoba dikembangkan satu perangkat lunak berbasiskan metode penentuan parameter dinamik dalam domain frekuensi untuk analisis pola percobaan. Benda uji yang digunakan adalah satu struktur sederhana yaitu pelat tipis. Parameter sistim dinamik dapat diperoleh secara percobaan dengan melakukan percobaan pola pada pelat tersebut Pelat tersebut mengalami satu eksitasi yang dapat diketahui besarannya dan respons percepatan yang dihasilkan juga dapat diukur. Sistim identifikasi yang menggunakan hasil pengukuran eksitasi dan responsnya membutuhkan satu sistim yang dapat dikontrol dan dapat diobservasi setiap waktu.
Cara penentuan parameter dinamik yang digunakan adalah berbasiskan teknik fungsi respons frekuensi. Satu model matematik dipergunakan untuk mempresentasikan sistim fisik dari pelat dimana model tersebut diasumsikan teredam viskos. Dengan mengacu pada keterbatasan kemampuan alat pengukur diasumsikan bahwa titik-titik pengukuran dapat mewakili satu model diskrit dari struktur pelat. Pemakaian akselerometer piezoelektrik, alat pengkondisian, palu dan satu osiloskop digital memungkinkan diperolehnya data percepatan maupun eksitasi; kemudian dengan memakai satu komputer mikro dan program akuisisi yang telah dikembangkan pada penelitian sebelumnya, data tersebut disimpan untuk pengolahan lebih lanjut dengan perangkat lunak yang dikembangkan pada studi ini. Dua program utama dikembangkan dalam studi ini dimana yang pertama untuk mendapatkan fungsi respons frekuensi dari kedua data yang ada dan yang kedua untuk mendapatkan parameter dinamik sistim lewat satu algoritma pencocokan kurva.
Pada akhirnya parameter pola yang didapatkan dengan cara diatas dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dengan perangkat lunak berbasiskan metode elemen hingga.

ABSTRACT
Processing of Signal Responses From A Vibrating Structure And Its Application On Thin Plate Problem
Structural dynamic problem can be solved with numerical approach or experimental approach. One of the latter method is experimental modal analysis.
In the last ten years, the use of personal computer as a tool for solving structural problem became more popular. The development of experimental modal analysis is also influenced by this factor. Another supporting factor is a better quality of experimental instrument.
In this study, one program based on the parameter estimation method in the frequency domain is developed. The test structure is a thin plate. Dynamic system parameter can be obtained experimentally by the performance of modal test on the plate. The plate undergoing testing is excited by applying known dynamic forces while the resulting accelerations are measured. System identification utilizing input/output measurement requires the system to be controllable and observable at any time.
Dynamic parameter estimation method utilized is based on the frequency response function technique. One mathematical model is used to represent the physical system of the plate. It is assumed that the system is viscously damped. With respect to the performance of measurements it is assumed the measurement points are appropriately distributed to yield a sufficiently accurate discrete model of the test structure.
By means of a piezoelectric accelerometer, a conditioning amplifier, an impulse hammer and a digital oscilloscope, accelerations and impulse data are captured and then transferred to a diskette by means of a personal computer and an acquisition program developed in the first year study. Program developed in this study then processes the data in the diskette to obtain dynamic system parameters. Two main routines are developed in this study, the first routine calculates the frequency response function from the two existing data and the second determines the dynamic system parameter by using a curve-fitting algorithm.
Finally the modal parameter result obtained are compared to those obtained by a software which is based on the finite element method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Radarina
"ABSTRAK
Metode pensinyalan adalah metode yang mengkodekan bit-bit input menjadi sinyal yang siap djitransmisikan. Contoh dari metode pensinyalan adalah pensinyalan 8-QAM yang merupkan pensinyalan bandpass dan 4B3T yang merupakan penslnyalan baseband Pensinyalan 8-QAM mempakan suatu metode modulasi yang mengkodekan setiap 3 bit menjadi sinyaf yang dimodulasi amplitudo dan fasa carriemya. Sedangkan pensinyalan 4B3T mengkodckan sinyal menjadi 4 big binmy dan-méhtt&x\SmiSikdniiyainié>iijdHi-3`~l-éihabbli(bérdd)°3§ébeigI1i¥§inya}-~3-rér}zki}j».
Pada skripsi ini disimulasikan pcrbandingan antara metode pensinyalan 8-
QAM dengan metode pensinyalan 4B3T yang memiliki perbandingan periode I baud yang nama. Simulasi yang dilakukan bermjuan untuk mcndapatkan parameter uxquk keljja Bit Error Rate (BER) pada kedua metode.
Hasil yang didapat dari simulasi adalah metode 8-QAM memiliki BER yang lebih baik dibandingkm 4B3T pada nilai BER l0`3 dengzm selisih nnai SNR sekimr 6 dB. Dari hasil simujasi dapat dikatakan bahwa unjuk kerja 8-QAM Iebih baik dari 4B3T.

"
2001
S39937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiyanto Adhi Kusumo
"ABSTRAK
Aplikasi-aplikasi transformasi wavelet telah banyak digunakan, terutama
aplikasi yang berhubungan dengan sinyal gambar, suara, video, dan sinyal elektrik
lainnya. Pada skripsi ini dibahas aplikasi transformasi wavelet untuk memprediksi
fluktuasi trafik internasional. Besarnya trafik internasional sangat dipengaruhi oleh
faktor teknologi, ekonomi, hubungan bilateral negara satu dengan yang lain dan
kerjasama antar operator internasional.
Fluktuasi trafik internasional berupa sinyal satu dimensi. Sinyal ini akan
didekomposisi dari level I sampai dengan level 3 dengan menggunakan metode
Discrete Wavelet Transform (DWT) untuk fungsi dasar Daubechies 18, Daubechies
12, Daubechies 8 dan Haar . Hasil dekomposisi ini akan berupa sinyal aproksimasi dari
filter lowpass dan sinyal detail dari filter highpass. Sinyal aproksimasi ini
menggambarkan gambaran umum dari keseluruhan sinyal asli. sedangkan sinyal detail
akan menentukan seberapajauh tingkat naik dan turunnya fluktuasi sinyal asli. Sinyal
aproksimasi ini nantinya akan menjadi model sinyal pendekatan yang akan
diprediksikan pada masa ke depan dengan asumsi kondisi keadaan yang hampir sama.
Bentuk sinyal demi pada masa depan akan ditentukan oieh sinyal-siyal detail pada
masa sebelumnya demikian pula dengan sinyal aproksimasinya yang dalam hal ini
diprediksikan secara polinomial. Metode yang digunakan adalah Regresi Polinomial
Selanjutnya proses prediksi fluktuasi sinyal merupakan proses rekonstruksi dari sinyal
aproksimasi dan detail hasil prediksi. Untuk mendapatkan fluktuasi yang lebih smooth
ditambahkan proses denoising dengan menggunakan metode soft thresholding model
Donoho yang telah dimodifikasi dengan menggunakan harga rata-rata dan standart
deviasi pada koefisien sinyal detailnya.
Dari hasil simulasi dapat diketahui bahwa dengan penerapan dekomposisi level
I untuk fungsi dasar Daubechies 18 dengan kombinasi denoising metode soft
thresholding model Donoho modifikasi dengan menggunakan nilai standart deviasi
akan didapatkan nilai error prediksi yang terkecil.

"
2001
S39928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Irawan Umar Said
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadel Muhammad Ali
"ABSTRACT
Spatial Audio Object Coding SAOC merupakan standar pengkodean audio yang diluncurkan oleh Moving Picture Expert Group MPEG yang dapat melakukan kompresi dan koding audio berbasis objek dan telah diaplikasikan ke banyak bidang telekomunikasi, multimedia, dan hiburan. Salah satu kelemahan dari SAOC adalah kurang dapat diandalkan untuk menjamin kualitas audio yang baik untuk aplikasi pemisahan sumber audio. Hasil beberapa penelitian mengungkapkan bahwa ternyata SAOC memiliki struktur sistem yang mirip dengan algoritma pemisahan sumber suara yang bernama Informed Source Separation, Informed Source Separation ISS, yaitu algoritma sistem yang dapat memprediksi sinyal objek audio masukan untuk memisahkan objek audio dengan kualitas yang baik. Pada penelitian ini, telah dirancang algoritma pemisahan sumber audio di MATLAB yang diadopsi dari persamaan matematis standar SAOC serta ditambahkan filter Wienerpada algoritma tersebut. Algoritma yang diajukan diuji dengan memisahkan beberapa rekaman musik profesional dan kualitas audio rekonstruksinya akan dibandingkan dengan algoritma pemisahan sumber audio lain secara objektif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa adanya peningkatan nilai Source-to-Distortion Ratio SDR dalam hasil rekonstruksi pemisahan sinyal dengan algoritma SAOC yang ditambahkan filter Wiener dari algoritma pemisahan sumber suara yang lain sebesar maksimum 10,42232904 dB untuk objek audio bass, 13,95175919 dB untuk drum, 17,73005926 dB untuk vokal, dan 8,266838319 dB untuk instrument lain.

ABSTRACT
Spatial Audio Object Coding SAOC is an audio coding standard launched by MPEG Moving Picture Expert Group MPEG that can perform audio compression and codingand has already applied to many areas of telecommunications, multimedia, and entertainment. One of the disadvantages of SAOC is low reliability in ensuring good audio quality for audio separation. The results of several studies have found that SAOC has the same structure with an audio source separation algorithm, namely Informed Source Separation, which is an algorithm that can predict audio object signals to separate audio objects while ensuring good output audio quality. In this research, an audio source separation algorithmwhich is adopted from SAOC standard mathematical equation andWiener filter addition has been designed. The proposed algorithm is tested by separating several professional music recordings and thereconstructed audios rsquo quality werecomparedwith other audio source separation algorithms. The results show that there is an increase in Source to Distortion Ratio SDR value of reconstructed audio object that is separated with SAOC algorithmwith addition of Wiener filter compared tootheraudiosource separation algorithmsbymaximum of 10.42232904 dB for bass, 13,95175919 dB for drums, 17,73005926 dB for vocals, and 8.266838319 dB for other instruments."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Alifiansyah Ilham K.
"Kebutuhan akan kompresi data memunculkan banyak metode dan konsep untuk mengurangi ukuran sebuah informasi digital. Tujuan dari kompresi data adalah untuk menghemat kapasitas media penyimpanan dan mempermudah pengiriman informasi melalui media transmisi. Metode Huffman Code merupakan salah satu metode kompresi Lossless yang dapat memberikan kompresi bit tanpa mengurangi informasi di dalam data yang asli.
Tugas Akhir ini membahas tentang penggunaan metode Huffman Code dengan jumlah data yang besar, yaitu pada sebuah Frame Video MPEG-4 dengan menggunakan nilai intensitas warna pada setiap pixel sebagai data dan letak pixel sebagai dimensi matriks. Proses yang melibatkan berjuta bit tersebut terlalu rumit untuk diselesaikan secara manual, sehingga membutuhkan bantuan software komputer Matlab. Pemrograman Matlab dilengkapi dengan tools yang memberikan kemudahan dalam penyelesaian komputasi tesebut.
Data yang diamati adalah kecepatan proses kompresi-dekompresi, rasio antara jumlah bit sebelum dan sesudah kompresi, dan ketepatan antara data hasil dekompresi dengan data aslinya. Kecepatan proses kompresi dan dekompresi menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk mengganti setiap simbol dalam data dengan kode Huffman-nya. Kecepatan tersebut berbeda-beda tergantung pada spesifikasi alat yang digunakan. Rasio merupakan perbandingan antara data terkompresi dengan data aslinya. Ketepatan data menunjukkan perbandingan antara nilai-nilai pada data yang dikompresi dengan data aslinya. Pada kompresi Huffman data hasil dekompresi dan data asli harus sama.

The need of data compression makes a lot of methods and concepts made to reduce the size of digital information. The purpose of data compression is to save the capacity of a storage media and to ease information transmission through transmission lines. The Huffman Code Method is one of Lossless compression method which able to give bit compression without reducing the information inside the original data.
This final project examine the utilization of Huffman Code method with huge number of data, and that is an MPEG-4 video frame using the value of color intensity on each pixel as data and pixel’s position as matrix dimension. The Process which involves millions of bits is too complicated to be done manually, so a help from computer software, Matlab is required. Matlab programming is equipped with tools which gives ease on handling the complex computation.
The Data which observed are the compressing-decompressing speeds, ratio between the number of bits before and after the compression, and the accuracy between the decompressed data and the original data. Processing speed in compressing and decompressing shows the time needed to replace each symbol in data with its Huffman code. The speed varies depends on the specification of the device used for the process. Ratio is the comparison between compressed data with its original data. The accuracy of data shows the comparison between values in the decompressed data and the original data. In Huffman Code compression, the decompressed data and the original data must shows exact match.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Reza
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>