Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Berna Elya
"ABSTRAK
Tanaman puding (Polyscias guilfoylei) merupakan tanaman perdu yang termasuk suku Araliaceae, yang digolongkan sebagai salah satu suku yang kaya akan saponin. Tanaman ini secara tradisional digunakan untuk mengobati flu dan borok di kepala.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur senyawa kimia serta uji pendahuluan aktivitas antimikroba dalam fraksi metanol yang berasal dari daun puding.
Isolasi senyawa dilakukan dengan menggunakan tehnik kromatografi (kromatografl kolom dan HPLC) dan penentuan struktur molekulnya dilakukan dengan menggunakan data spektroskopi (JR, MS, 1H-NMR, 13C-NMR). Pada uji antimikroba digunakan metode difusi cakram dengan mengamati zona hambatan yang terbentuk.
Tiga senyawa kimia yang berhasil diisolasi diduga adalah asam 3-0-[ß-D-glukopi-ranosil(1-->2)ß-D-gtukuronopiranosil] oleanolat (A), asam 3-0-[J3-1)-glukopiranosil (1>2)[ß-D-glukuronopiranosil] 7-okso-oleanolat {B) dan asam 3-0-[ß-D-giukopiranosil(1-->4)ß-D-glukopiranosil(1-->2)ß-D-glukuronopiranosil] oleanolat (C). Hasil uji antirnikroba menunjukkan bahwa ketiga senyawa yang dihasilkan mempunyai daya hambat terhadap jamur Microsparum canis, tetapi tidak terhadap bakteri Stapylacaccus aureus dan Pseudomanas aeruginosa.

ABSTRACT
Polyscias guilfoylei is one of shrubs belongs to Araliaceae containing a rich of saponin substances. This plant is traditionally used for cold medicine and head ulcer.
This study was intended to isolate and determine the chemical structures and a preliminary investigation of antimicroba activity in methanol fractions from the leaves of Polyscias guilfoylei (called Puling in bahasa Indonesia).
Isolation of pure compounds have been carried out, using combine technique of chromatography (column chromatography and IIPLC) and structure of isolated compounds were established by spectroscophic data (IR, MS, 1H-NMR, 13C-NMR). Antimicrobial assay used the diffusion method by observing the inhibitation zone that was created.
Three isolated constituents were probably3-0-[ß-D -glucopyranosyl (1-->2)ß-D -glucoronopyranosyl] oleanolic acid (A), 3-0-[ß-D -glucopyranosyl (1>2)[ß-D- glucoronopyranosyl] 7-oxo-oleanolic acid (B) and 3-0-[ß-D-glucopyranosyl (1-->4)ß-D-glucopyranosyl (1-->2)ß-D-glucopyranosyl]oleanolic acid (C). Antimicrobial assay showed that three isolated compounds showed significant activities tocrosporum cams but these compounds were not. active to Stapylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Azizah
"6-Merkaptopurin merupakan obat antineoplastik golongan antimetabolit yang digunakan dalam terapi pengobatan leukemia limfositik akut. 6-Merkaptopurin memiliki indeks terapi sempit sehingga diperlukan pemantauan terapi obat. Pemantauan terapi obat tersebut memerlukan metode analisis yang sensitif, selektif, dan valid untuk menganisis kadar analit dan metabolit dalam plasma manusia. Penelitian ini dilakukan untuk mengoptimasi kondisi analisis dan melakukan validasi metode analisis 6-merkaptopurin dan 6-metilmerkaptopurin dalam plasma. Kondisi optimum kromatografi adalah menggunakan kolom C18 SunfireTM (5μm, 250 x 4,6 mm); suhu 30°C; fase gerak air-metanol-asetonitril pada kondisi elusi gradien; laju alir 1,00 mL/menit; dan dideteksi dengan detektor photodiode array pada panjang gelombang 303 nm. Sebagai baku dalam digunakan 5-fluorourasil. Ekstraksi plasma dilakukan dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan diklormetan sebagai pengekstrak. Hasil validasi metode analisis yang diperoleh valid dan linear pada rentang konsentrasi merkaptopurin 2,0 - 200,0 ng/mL dengan nilai r > 0,9991 dan rentang konsentrasi 6-metilmerkaptopurin 20 - 2000 ng/mL dengan nilai r > 0,9993. Akurasi dan presisi intra-hari dan antar-hari memenuhi persyaratan yaitu nilai koefisien variasi ≤ 20% (LLOQ) dan ≤ 15% (sampel QC). Pada uji stabilitas, 6-merkaptopurin dan 6-metilmerkaptopurin stabil dalam plasma suhu -20°C selama 21 hari. Metode analisis yang diperoleh memenuhi persyaratan EMEA bioanalytical guideline.

6-Mercaptopurin is antineoplastics drug that included in antimetabolite group used in acute lymphocytics leukemia medication. 6-Merkaptopurin has narrow therapeutic index, so it requires therapeutic drug monitoring. Therapeutic drug monitoring requires sensitive, selective, and valid method to anlyze the level of anlyte and it's metabolite in human plasma. This study aimed to optimize the analytical conditions and do validation for analysis of 6-mercaptopurine and it's one of metabolites (6-methylmercaptopurine) in plasma. Optimal chromatographic condition for analysis was performed using C18 SunfireTM column (5μm, 250 x 4.6 mm); temperature 30°C; the mobile phase contains water-methanol-acetonitril bellow gradient elusion condition; and detected at PDA wavelength of 303 nm. 5-Fluorouracil was used as internal standard. Plasma extraction was done by liquid-liquid extraction method using dichlormethane. The method was valid and linear at concentration range of 2.0 - 200.0 ng/mL with r > 0.9991 for 6-mercaptopurine and 20 - 2000 ng/mL with r > 0.9993 for 6-methylmercaptopurine. Accuracy and precision within-run and between-run fulfill the acceptance criteria, coefficient of variation ≤ 20% (LLOQ) and ≤ 15% (QC samples). 6-Mercaptopurine and 6-methylmercaptopurine was stable in plasma at least for 21 days when stored at -20ºC. This method fulfill the acceptance criteria based on EMEA bioanalytical guideline."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Dwi Kurnia
"ABSTRAK
Bromelain merupakan nama umum enzim proteolitik yang terdapat pada jaringan tanaman nanas suku Bromeliaceae. Pada penelitian ini, isolasi dan pemurnian bromelain dari bonggol nanas Bogor Ananas comosus [L.] Merr dilakukan dengan pengendapan amonium sulfat dan kromatografi kolom penukar ion menggunakan DEAE-Selulosa. Aktivitas enzim dievaluasi dengan menggunakan kasein sebagai substrat. Aktivitas spesifik tertinggi fraksi bromelain hasil fraksinasi amonium sulfat terdapat pada tingkat kejenuhan 20-80 , yaitu sebesar 51,75 U/mg dengan tingkat kemurnian 24 kali ekstrak kasarnya. Pemurnian dengan Diethylaminoethyl-Selulosa DEAE-Selulosa meningkatkan aktivitas spesifik menjadi 60,57 U/mg dengan tingkat kemurnian 28 kali ekstrak kasarnya. Reaksi hidrolisis oleh enzim hasil pemurnian dengan variasi konsentrasi substrat kasein dilakukan pada kondisi optimum pH 7 dan 370C. Dari reaksi tersebut didapatkan nilai konstanta Michaelis-Menten Km dan kecepatan maksimum reaksi vmax berturut-turut sebesar 0,61 w/v dan 6,22 U/min. Uji in vitro aktivitas bromelain sebagai antiplatelet terhadap Platelet Rich Plasma PRP manusia menunjukkan hasil positif untuk seluruh fraksi, dengan persen inhibisi tertinggi pada fraksi DEAE-Selulosa sebesar 54,16 dan nilai IC50 sebesar 31,37 ?L/mL.

ABSTRACT
Bromelain is a mixture of the proteolitic enzymes found in pineapple plant tissues within the Bromeliaceae family. In this research, the isolation and purification of bromelain from Nanas Bogor Ananas comosus L. Merr core were carried using ammonium sulphate precipitation and Diethylaminoethy Cellulose DEAE Cellulose chromatography. The enzyme activities were evaluated using casein as substrate. The highest specific activity of bromelain from ammonium sulphate fractination was obtained at 51,75 U mg in the range of 20 80 saturation with a purity level of enzyme is 24 times from its crude extract. Later on, the purification with DEAE Cellulose resulted in increasing the specific activity to 60,57 U mg with a purity level of enzyme is 28 times from its crude extract. Hydrolysis of various casein concentration with purified bromelain was carried out at optimum reaction condition of pH 7,0 and 370C. The results obtained revealed the Km and Vmax value of 0,61 w v and 6,22 U min respectively. In vitro study of antiplatelet agent activity using human Platelet Rich Plasma PRP revealed that all bromelain fractions show activity as an antiplatelet agent. The highest inhibition was shown by DEAE Cellulose fraction of 54,16 with IC50 of 31,37 L mL."
2017
S69881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Sonia Sahara
"

Latar belakang: Pada penelitian sebelumnya telah dibuktikan bahwa sitoglobin (Cygb) dapat mengikat beberapa jenis gas dengan jenis spektrum yang berbeda. Disisi lain juga ditemukan bahwa Cygb teroksidasi dapat direduksi dengan supernatan homogenat sel hati sapi yang dibuktikan dengan peningkatan produksi Cygb-Fe2+ dari Cygb-Fe3+. berdasarkan penemuan ini diduga bahwa di jaringan hati sapi, terdapat suatu protein yang berperan sebagai reduktase yang analog dengan diaphorase pada metHb dan cytochrome b5 reductase 3 (CYB5R3) pada metMb.

Metode: dugaan enzim pada homogenat hati sapi diisolasi menggunakan RIPA lysis buffer dan dipurifikasi oleh kromatografi Cibacron blue dikonfirmasi dengan SDS-PAGE dan Western blot. Aktivitas dari dugaan enzim reduktase ditentukan dengan ratio absorbansi maksimum antara Cygb-Fe3+ (metCygb) dan Cygb-Fe2+ (deoksiCygb).

Hasil: dugaan enzim dari sel lisat dengan RIPA buffer dimurnikan menggunakan kromatografi Cibacron blue ditunjukkan puncak B diduga sebagai CYB5R3. hasil tersebut dikonfirmasi dengan Western blot, yang mampu mereduksi Cygb-Fe3+ menjadi Cygb-Fe2+ dan menunjukkan kesamaan karakteristik dengan lisat hati sapi. lisat hati sapi menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam mereduksi Cygb-Fe3+ menjadi Cygb-Fe2+ dibandingkan puncak A eluat kromatografi Cibacron blue. Analisis berat molekul dengan SDS-PAGE dibuktikan adanya satu pita dengan berat molekul ~50 kDa pada puncak A, ~60 kDa pada puncak B, dan lisat hati sapi, sedangkan CYB5R3 ditampilkan satu pita dengan berat molekul 34 kDa. Cygb-Fe3+ tidak dapat direduksi oleh diaphorase.

Simpulan: Kami menyimpulkan bahwa terdapat enzim reduktase yang dapat mereduksi Cygb-Fe3+ menjadi Cygb-Fe2+ dalam lisat hati sapi dan puncak B dari kromatografi gel Affi blue, tapi enzim reduktase tersebut bukan merupakan diaphorase maupun CYB5R3

Kata kunci: kromatografi, hemoglobin, purifikasi, enzim reduktase


Background: In previous studies it has been proven that cytoglobin (Cygb) is able to bind several types of gases with a typical spectrum pattern. On the other hand it was also found that oxidized Cygb can be reduced by supernatant of bovine liver cell homogenate as proven by increased production of Cygb-Fe2+ from Cygb-Fe3+. Based on these findings we suspected that in bovine liver tissue, there is a protein act as a reductase which  is analogous to diaphorase in metHb and cytochrome b5 reductase 3 (CYB5R3) in metMb.

Method: The putative enzyme in bovine liver homogenate was isolated using RIPA lysis buffer and purified by Cibacron blue chromatography confirmed by SDS-PAGE and Western blot. The activity of suspect reductase enzyme is determined by the ratio of maximum absorbance between Cygb-Fe3+ (metCygb) and Cygb-Fe2+ (deoxyCygb).

Result: The putative enzyme from lysate cell with RIPA buffer was purified using Cibacron blue chromatography showed the peak B is suspected as CYB5R3. It was confirm by Western blot, which was able to reduce Cygb-Fe3+ to Cygb-Fe2+ and showed the same characteristic with the lysate bovine liver. Lysate of bovine liver showed a better capability in reducing Cygb-Fe3+ to Cygb-Fe2+ than peak A of Cibacron blue chromatography eluate. Molecular weight analysis with SDS-PAGE showed a band with ~50 kDa in peak A, ~60 kDa in peak B, and lysate of bovine liver, while CYB5R3 showed a band with 34 kDa. Cygb-Fe3+ cannot be reduce by the diaphorase.

Conclusion: We concluded that there is a reductase enzyme which can reduce Cygb-Fe3+ to Cygb-Fe2+ in the lysate bovine liver and peak B of Affi blue gel chromatography, but it is not a diaphorase nor CYB5R3.

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karger, Barry L.
New York : John Wiley & Sons, 1973
543 KAR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Rahmawati
"Mikroalga merupakan solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah kekurangan gizi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein dan asam amino pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp. Kadar protein diukur menggunakan metode Biuret dan kurva standar BSA (Bovine Serum Albumin) yang diukur pada panjang gelombang 540 nm. Hasil pengukuran kadar protein dengan metode Biuret didapatkan persentase proteinnya yaitu 4.16 % untuk mikroalga Scenedesmus sp dan 1.64 % untuk mikroalga Coelastrum sp. Penentuan kandungan asam amino dilakukan menggunakan metode KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi).
Hasil analisis kandungan asam amino menunjukkan hasil bahwa asam amino esensial leusin merupakan asam amino esensial yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Coelastrum sp dan pada mikroalga Scenedesmus sp asam amino esensial lisin merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak. Sedangkan untuk kandungan asam amino non esensial diperoleh hasil bahwa asam amino glutamat merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp.
Pada penelitian ini dilakukan juga perhitungan jumlah sel alga dengan metode kapasitansi dimana hasil perhitungan dibandingkan dengan perhitungan jumlah sel menggunakan Counting chamber dan nilai absorbansi dengan spektrofotometer, dan didapatkan perbandingan yang sama dari besar kapasitansi, jumlah sel, dan absorbansi

Microalgae is an alternative solution to solve the problem of the lack of nutrient in Indonesia. The aims of this research is to determine protein concentration and amino acids in the microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp. Measurument of protein concentration using the Biuret method with a standard curve of BSA (Bovine Serum Albumin) is measured at a wavelength of 540 nm. The results of protein obtained with Biuret method is 4.16% to microalgae Scenedesmus sp. and 1.64% for microalgae Coelastrum sp. Determination of the amino acid is done using HPLC (High Performance Liquid Chromatography).
Results of the analysis of amino acid content shows that the highest essential amino acid of microalgae coelastrum sp is leucine, and lysine is the highest essential amino acid of microalgae scenedesmus sp. And glutamic is the highest non-essential amino acid of microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp.
In this research, we also calculate the number of algal cells with a capacitance method in which the calculation results as compared with the calculation of the number of cells using the Counting chamber and absorbance values with a spectrophotometer, and obtained the same proportion of large capacitance, the number of cells, and absorbance.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Good Will
"N-Asetilglukosamin GlcNAc merupakan suatu monosakarida derivat glukosa yang banyak terdapat di alam. Senyawa GlcNAc telah dimanfaatkan secara luas dalam bidang farmasi, pangan serta kosmetik, oleh sebab itu dibutuhkan suatu metode analisis optimum sebagai acuan untuk menganalisis GlcNAc. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode yang valid untuk analisis GlcNAc pada sampel suplemen secara KLT-Densitometri. Hasil optimasi menunjukkan kondisi optimum untuk analisis GlcNAc menggunakan n-propanol-air-NH4OH 70:30:1 sebagai fase gerak dan reagen anilin-difenilamin sebagai penampak noda. Panjang gelombang maksimum yang diperoleh adalah 302 nm. Metode analisis memenuhi semua persyaratan parameter validasi metode analisis dengan nilai koefisien korelasi r 0,99845, LOD 1191.38 g/mL dan LOQ 3971.27 g/mL. Kadar sampel yang diperoleh adalah sebesar 100.07 - 102.47.

Acetylglucosamine GlcNAc is a monosaccharides glucose derivatives that is widely available in nature. GlcNAc have been used in a pharmaceutical product , food and cosmetics. This study aimed to obtain valid method for analysis GlcNAc in supplement product sample using TLC Densitometry. The optimum condition for analysis was using n propanol water NH4OH 70 30 1 as a mobile phase and sprayed with aniline diphenylamine reagent. The maximum wavelength was 302 nm. This method fulfiled all the criteria of validation with r value of 0.99845, LOD 1191.38 g mL and the LOQ 3971.27 g mL. Conformity with the label provides the results of 100.07 102.47."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S66756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aflah Chaesara Suwarno
"ABSTRACT
Kandungan logam berat seperti nikel, vanadium, dan besi pada crude oil dapat meracuni katalis dalam proses residue catalytic cracking. Persebaran kandungan logam dalam crude oil diketahui dengan mengelompokan fraksi maltenes dan asphaltenes dengan cara ekstraksi didapatkan bobot fraksi maltenes dan asphaltenes sebesar 61,16 dan 1,004 . Pemisahan fraksi maltenes dilakukan dengan menggunakan metode kormatografi kolom dengan menggunakan eluen n-heptan:etil asetat 8,5:1,5 dan metode ekstraksi menggunakan metanol. Sementara itu, pemisahan asphaltenes dilakukan dengan menggunakan metode soxhlet dan sonikasi dengan menggunakan silika gel sebagai campuran asphaltenes dan menggunakan metanol sebagai pelarut. Hasil pemisahan pada fraksi maltenes dan asphaltenes dianalisa menggunakan FTIR menunjukkan adanya cincin pirol pada bilangan gelombang 800 cm-1 yang merupakan kerangka pembentukan porfirin. Sementara itu hasil spektrofotometer UV-Vis menunjukan terdapat porfirin bebas dan porfirin yang terikat dengan logam pada fraksi maltenes dan profirin bebas pada fraksi asphaltenes pada panjang gelombang 390-425 nm untuk porfirin bebas dan 480-700 nm untuk porfrin yang terikat pada logam. Uji kualitatif unsur dilakukan dengan menggunakan EDX ditemukan logam C, Si, S, V, Fe, Ni dan Al pada fraksi maltenes, asphaltenes dan hasil pemisahan kedua fraksi. Hasil analisa LC-MS pada hasil pemisahan maltenes dengan kolom kromatografi menunjukkan adanya senyawa C39H36N4V1O1S dan hasil pemisahan asphaltenes terdapat senyawa meso-tetra 4-carboxyphenyl porphyrin.Kata Kunci : metalporfirin, maltenes, asphaltenes, kromatografi, ekstraksi.

ABSTRACT
The most abundant and undesireable presence in heavy oil is nickel, iron and vanadium. abundant and undesireable presence in the heavy oil is nickel and vanadium. The existence of these metals can poison the catalyst in catalytic cracking process. Distribution of metal content in crude oil is known by classifying phase asphaltene and maltene using extraction, fraction asphaltenes and maltenes on petroleum was found 61,16 dan 1,004 . The separation of the maltenes fraction is performed using the method of chromatography column by using eluen n heptan ethyl acetate 8,5 1.5 and the method of extraction using methanol. Meanwhile, the separation of asphaltenes is done using soxhlet method and sonikasi using silica gel as a mixture of asphaltenes and uses methanol as the solvent. The results of the maltenes fraction separation and asphaltenes were analyzed using FTIR pyrrol rings showed a wavenumber 800 cm 1, which is the framework for the formation of porphyrins. Meanwhile the results of UV Vis spectrophotometry showed there is a porphyrin and metal porphyrin bound on the fraction of maltenes and asphaltenes in the free fraction of profirin at a wavelength of 390 425 nm free porphyrin and 480 700 nm for porphyrin that are bound to the metal. The qualitative element of the test is carried out using EDX found metal C, Si, S, V, Fe, Ni and Al on the fraction of maltenes and asphaltenes. LC MS analysis of the results on the results by column chromatography separation of the maltenes showed a C39H36N4VOS compounds and separation results of asphaltenes contained compound meso tetra 4 carboxyphenyl porphyrin. Keyword metal porphyrin, maltenes, asphaltenes, chromatography, extraction."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manggala Pasca Wardhana
"Penelitian ini bertujuan menentukan massa optimum kamper sebagai sumber karbon dalam pertumbuhan carbon nanotube (CNT) menggunakan reaktor flame synthesis. Stainless steel (SS)-316 tipe gauze akan berperan sebagai substrat media katalis. Preparasi substrat dilakukan oxidative heat treatment pada suhu 850oC selama 20 menit untuk menghilangkan lapisan krom sebagai tempat pertumbuhan CNT. Suhu dekomposisi kamper yang digunakan adalah 450oC dan suhu sintesis CNT adalah 800 oC. Laju oksigen yang digunakan adalah 33,3 dalam rentang waktu sintesis selama 1 jam. Variasi yang dilakukan adalah variasi massa kamper pada laju alir O2 tetap (W/F) sebesar; 0,15 gram menit/ml ; 0,3 gram menit/ml dan 0,45 gram menit/ml. Karakterisasi yang akan dilakukan yaitu SEM (Scanning Electron Microscopy), EDX (Energy Dispersive Xray spectroscopy), Gas Chromatography (GC- MS) dan XRD (X-Ray Diffraction). Hasil dekomposisi kamper menunjukan benzena sebesar 16 %, toluena 56% dan xylena 26%. Hasil penelitian menunjukan CNT tumbuh di 2σ ; 26o dan 43o. Meningkatnya jumlah massa kamper memperbesar jumlah yield yang dihasilkan. Kuantitas terbaik diperoleh pada variasi 0,45 gram menit/ml dengan yield yang diperoleh sebesar 56 % dan diameter 54,14 nm.

This study aims to determine the optimum camphor mass as a carbon source in the growth of carbon nanotubes (CNT) using flame synthesis reactors. Stainless steel (SS) -316 type gauze will act as a substrate of catalyst media. Substrate preparation was carried out oxidative heat treatment at 850oC for 20 minutes to remove the chrome layer as a place for CNT growth. The variation carried out is the variation of camphor mass at a fixed O2 flow rate (W / F) of; 0.15 gram minutes / ml; 0.3 gram minutes / ml and 0.45 gram minutes / ml. Characterization that will be carried out is SEM (Scanning Electron Microscopy), EDX (Energy Dispersive Xray spectroscopy), Gas Chromatography (GC-MS) and XRD (X-Ray Diffraction). The results of the characterization show that CNT grows on the surface of the SS 316 plate substrate for each variation. The best quantity is obtained at variations of 0.45 gram minutes / ml with the yield obtained at 56% and diameter 54.14 nm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Amalia
"Temu mangga (Curcuma amada) adalah salah satu jenis tanaman herbal yang termasuk dalam genus Curcuma dan famili Zingiberaceae. Dari beberapa penelitian, tanaman ini diketahui memiliki aktivitas biologi yang menarik seperti antijamur, antibakteri, antioksidan, antikanker, antihelmitik, antihiperglikemik, antiturbekular, dan berperan dalam penurunan kolesterol. Senyawa yang sebelumnya telah diisolasi dan diidentifikasi dari temu mangga diantaranya adalah senyawa volatil (minyak atsiri), asam fenolik, flavonoid, kurkuminoid, dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa fenolik dari ekstrak etanol rimpang temu mangga serta mengulas aktivitas antibakterinya dari berbagai jurnal internasional. Rimpang temu mangga dimaserasi dalam etanol (3 x 24 jam) hingga diperoleh ekstrak etanol sebesar 50,73 g dengan rendemen 5,084% (b/b). Uji fitokimia terhadap ekstrak etanol menunjukkan bahwa rimpang temu mangga mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, terpenoid, tanin, dan saponin. Hasil fraksinasi dan purifikasi ekstrak etanol dengan berbagai teknik kromatografi seperti kromatografi cair vakum (KCV), kromatografi kolom (KK), dan kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP) menghasilkan tiga isolat sederhana (fraksi C1, F1, dan F2). Ketiga isolat tersebut kemudian dikarakterisasi dengan instrumen UV-Vis, FT-IR, dan LC-MS untuk mengetahui struktur senyawanya. Berdasarkan hasil karakterisasi, ketiga fraksi diidentifikasi sebagai senyawa fenolik yaitu kurkumin (fraksi C1), naringenin (fraksi F1), serta gabungan kurkumin dan naringenin (fraksi F2). Berdasarkan studi literatur dari berbagai jurnal internasional diketahui rimpang temu mangga memiliki potensi antibakteri, baik terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif.

Mango ginger (Curcuma amada) is herbal plant belonging to Curcuma genus and Zingiberaceae family. Several studies proved that this plant had interesting biological activities such as antifungal, antioxidant, antibacterial, anticancer, antihelmytic, antihyperglycemic, antitubercular, and plays a role in lowering cholesterol. Research on isolated compounds from mango ginger showed that this plant consisted of volatile compounds (essential oil), phenolic acids, flavonoids, curcuminoids, and terpenoids. This study aims to isolate phenolic compounds from ethanol extract of mango ginger rhizomes and to analyze its antibacterial activity based on literary review from various international journals. The rhizomes of mango ginger were macerated in ethanol (3 x 24 hours) to obtain 50.73 g ethanol extract with the percentage yield of 5.084% (w/w). Phytochemical tests on the ethanol extract exhibited the presence of flavonoids, alkaloids, terpenoids, tannins and saponins. The results of fractionation and purification of ethanol extract using various chromatography techniques such as vacuum liquid chromatography (VLC), column chromatography (CC), and preparative thin layer chromatography (PTLC) produced three simple isolates (fractions C1, F1, and F2). The three isolates then were characterized using UV-Vis, FT-IR, and LC-MS instruments to determine their structures. According to the characterization data, three isolates were identified as curcumin (C1 fraction), naringenin (F1 fraction), and the mixture of curcumin and naringenin (F2 fraction). Literary studies from various international journals showed that mango ginger rhizomes had
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>