Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120620 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ali Maulana Hakim
"Pendapatan asli daerah merupakan urat nadi dan pembangunan daerah khususnya di Propinsi DKI Jakarta. Kontribusi bagian laba perusahaan daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Provinsi DKI Jakarta selama periode Tahun 1997/1998 sampai dengan Tahun 2001 masih kecil. Hal ini salah satunya disebabkan masih adanya beberapa BUMD yang merugi. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus terus berupaya untuk meningkatkan kontribusi bagian laba usaha daerah terhadap Pendapatan Asli Daerahnya. Seiring dengan hal tersebut, menurut Greytak (dalam Nick Devas, 1989:111) sebuah BUMD harus mampu menutup seluruh biaya yang dikeluarkan dan menghasilkan keuntungan. Namun dalam hal kegiatan layanan masyarakat, tujuan yang lebih tepat adalah mencapai normal return.
Setoran bagian laba usaha daerah tersebut berdasarkan perhitungan APBD DKI Jakarta Tahun 2001 secara keseluruhan, terdapat beberapa perbedaan yang mencolok antara target dan realisasi. Oleh karena itu, ketepatan pengukuran kinerja keuangan Badan Usaha Milik Daerah menjadi hal yang amat panting dalam penentuan kesehatan perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Weston, Brigham (1985:111) bahwa pentingnya analisis rasio keuangan karena dapat melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan, hal senada juga diungkapkan oleh Emery dan Finnerty (1997:105). Pengukuran kinerja tersebut berkaitan langsung dengan penetapan target bagian laba usaha daerah terhadap PAD dan kemampuan perusahaan dalam pencapaian target tersebut yang kadang-kadang terjadi ketidak tepatan dalam melakukan prediksi dan penentuannya. Pemda DKI Jakarta juga harus dapat menentukan prospek kepemilikan saham Pemda DKI Jakarta pada perusahaan patungan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara empiris rasio laporan keuangan dapat digunakan sebagai prediktor ketagori tingkat kesehatan BUMD Provinsi DKI Jakarta di masa yang akan datang. Selain itu dilakukan pula pengujian untuk mengetahui rasio laporan keuangan kapankah yang lebih tepat dan rasio keuangan apa saja yang dapat digunakan untuk memprediksi kinerja BUMD di masa datang.
Dalam menjawab persoalan tersebut maka penulis berangkat dari sejumlah teori yang telah dibangun oleh para ahli khususnya di bidang manajemen keuangan dan metodologi serta dari beberapa penelitian terdahulu. Misalnya adalah teori yang dibangun oleh J. Fred Weston & Thomas E. Capeland, Eugene Brigham, Emery & Finnerty, J.A. Pearse II, R.B.Robinson Jr, Leslie Chadwick, Hair dkk, Greytak, Nick Devas, K.J Davey, S.Munawir, dan Lukman Syamsudin. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Beaver (1966), kemudian diteruskan antara lain oleh Altman (1968,1977) dan Gilbert (1990), penelitian Machfoedz (1994,1999) dan Payamta, serta penelitian yang dilakukan oleh V.R. Lyviana Lie (2002).
Penelitian ini bersifat kuantitatif dan menggunakan Metode Multiple Discriminant Analysis dengan tiga kategori tingkat kesehatan dan delapan jenis rasio keuangan. Dimana sebelum diterapkan analisis MDA apabila terdapat korelasi yang signifikan antar variabel independen, maka dilakukan analisis faktor terlebih dahulu. Penelitian ini menggunakan sampel 30 BUMD di DKI Jakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan audited dalam kurun waktu lima tahun, yaitu laporan keuangan Tahun 1997, 1998, 1999, 2000 dan 2001. Data penelitian tersebut terdiri atas data variable dependen (tiga kategori tingkat kesehatan BUMD dari tiga puluh perusahaan) dan 8 variable independen (delapan rasio laporan keuangan dari tiga puluh perusahaan selama empat tahun berturut-turut).
Dari serangkaian penelitian diperoleh temuan bahwa pertama Secara keseluruhan rasio keuangan 1 s/d 4 tahun sebelumnya adalah signifikan atau dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kesehatan BUMD, kedua Model diskriminan yang digunakan untuk memprediksi pengaruh rasio laporan keuangan 2 tahun sebelumnya terhadap penentuan kategori tingkat kesehatan BUMD, merupakan model yang paling signifikan. Ketiga Secara parsial yang signifikan untuk data 4 tahun sebelumnya hanya variable ROI, untuk 3 tahun sebelumnya hanya variabel modal/aktiva, untuk 2 tahun sebelumnya variable ROI dan modal/aktiva, sedangkan untuk 1 tahun sebelumnya hanya variable modal/aktiva. Hal ini disebabkan karena adanya interaksi antara variabel independen. Dengan menggunakan analisis faktor, 8 variabel independen yang merupakan rasio-rasio laporan keuangan 2 tahun sebelumnya dapat direduksi menjadi hanya 2 faktor saja, yaitu Fl dan F2. Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian Multiple Discriminant Analysis terhadap faktor-faktor tersebut, diketahui bahwa semua variabel rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kesehatan BUMD di masa datang_ Ketepatan prediksi rasio keuangan 2 tahun sebelumnya untuk tingkat kesehatan BUMD di DKI Jakarta secara keseluruhan kemampuan prediksinya rata-rata adalah 60%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rasio-rasio laporan keuangan BUMD di DKI Jakarta dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kesehatan, dan tingkat ketepatan prediksi yang tertinggi adalah rasio 2 tahun sebelumnya. Oleh karena itu, Pemda DKI Jakarta dalam penentuan target bagian laba BUMD nya dan dalam menentukan kebijakan terhadap kepemilikannya pada perusahaan patungan pada masa yang akan datang, dapat berdasarkan pada rasio laporan keuangan 2 tahun sebelumnya dengan memperhatikan faktor Rentabilitas dan Likuiditas perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrianti Putri Ardely
"Pandemi covid-19 yang terjadi diawal tahun 2020 telah menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia. Salah satu langkah yang diambil dengan tujuan pemulihan ekonomi adalah dengan meningkatkan konsumsi pada jalur kredit atau non-kredit seperti bantuan sosial. Tesis ini membahas tentang pengaruh rasio loan to value terhadap KPR dan KPA di Indonesia. KPR dan KPA termasuk ke dalam kredit konsumsi dan rasio loan to value merupakan salah satu dari instrumen kebijakan makroprudensial. Metode yang digunakan pada tesis ini adalah regresi linier berganda (OLS) dengan KPR dan KPA sebagai variabel terikat, variabel dummy dari rasio loan to value sebagai variabel bebas, dan suku bunga kredit konsumsi, produk domestik bruto, inflasi, kredit bermasalah, dan dana pihak ketiga sebagai variabel kontrol. Selain itu, digunakan juga variabel interaksi antara dummy dari rasio loan to value dengan suku bunga kredit konsumsi. Tesis ini mengunakan data sekunder bulanan dan diolah dengan alat analisis Stata 15.1. Sebagai syarat dari metode penelitian regresi linier berganda, sebelum menguji hipotesis yang dibangun, dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio loan to value baik itu yang bersifat pengetatan ataupun pelonggaran tidak signifikan terhadap KPR dan KPA. Selanjutnya, PDB yang merupakan variabel kontrol, berpengaruh signifikan terhadap KPR dan KPA.

The COVID-19 pandemic that occurred at the beginning of 2020 has caused economic growth declining in many countries, including Indonesia. One of the steps taken with the aim of economic recovery is by increasing the consumption in credit chanel or non-credit channel, such as the social aid. This thesis discusses loan to value ratio effects to property loans, KPR and KPA in Indonesia. Property loans, KPR and KPA, are included in consumer credits and loan to value ratio is one of the macroprudential policy instruments. The method used in this thesis is ordinary linear regression (OLS) with property credit, KPR and KPA as the dependent variable, the dummy variable of the loan-to-value ratio as the independent variables, and consumer credit interest rates, gross domestic product, inflation, non-performing loan and third-party funds as the control variables. In addition, the interaction variable between dummy variable of loan to value ratio and consumer credit interest rate is also used. This thesis used monthly secondary data and processed by using Stata 15.1 analysis tool. As a requirement of the ordinary linear regression research method, before testing the hypothesis built, the classical assumption test is carried out first. The results showed that loan to value ratio which is tightening or easing is not significant to property loans, KPR and KPA. Furthermore, GDP, which are control variables, have a significant effect to property loans, KPR and KPA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Prabandari
"Dalam rangka memperoleh dana yang besar guna mendukung kegiatan ekspansi usaha, perusahaan tidak boleh mengabaikan upaya untuk memperkokoh struktur finansialnya. Struktur finansial mencerminkan bagaimana aktiva perusahaan dibelanjai, dan hal ini tercermin pada komposisi pasiva dalam neraca. Berdasar asumsi bahwa pendanaan perusahaan yang sehat pada awalnya harus dibangun dengan modal sendiri, maka aturan struktur finansial vertikal yang konservatif menetapkan Batas perimbangan yang harus dipertahankan suatu perusahaan mengenai besarnya modal asing (hutang) dan modal sendiri yang tercermin dalam Debt-to-Equity Ratio tidak boleh lebih dari 1.
Dengan mempertimbangkan aspek FRICT (flexibility, risk income, control, dan timing), upaya memperkokoh struktur finansial perusahaan dengan menambah modal sendiri dianggap sebagai cara yang paling aman dan menguntungkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjual saham kepada masyarakat melalui pasar modal.
Didasarkan pada asumsi bahwa debt-to-equity ratio (DER) perusahaan akan turun setelah perusahaan go publik penelitian ini dimaksudkan untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signikan antara DERt-1dan DERt-0, DERt-1 dan DERt+1,, DERt-0 dan DERt+1, DERt-0 dan DERt+2, serta antara DER t+I dan DERt+2. Penelitian terhadap 147 emiten Baru yang tercatat di Bursa Efek Jakarta pada periode tahun 1989-1993 ini dilakukan dengan mengelompokkan objek penelitian kelompok sub sektor, kelompok tahun listing, dan masing-masing perusahaan secara keseluruhan.
Dengan menggunakan alat uji statistik "matched pairs samples method"dalam melakukan analisa, penelitian ini memberikan hasil bahwa ada perbedaan yang signifikan antara DERt-0 dan DERt-1, yaitu DERt-o < DERt-1, untuk seluruh kelompok penelitian yaitu pengelompokan berdasar sub sektor, tahun listing, dan masing-masing emiten secara keseluruhan. Demikian pula halnya penelitian ini juga memberikan kesimpulan bahwa DERt+1< DER t-1, atau dengan kata lain ada perbedaan yang sign ifikan antara DERt+1 dan DERt-1 untuk seluruh emiten yang diobservasi.
Pengujian antara DERt+1 dan DERt-0 memberikan kesimpulan bahwa untuk kelompok sub sektor maka diluar sub sektor real estate and property terdapat perbedaan yang signifikan antara DER t+1 dan DERt-0, Atau dengan kata lain hanya sub sektor real estate and property menunjukkan DERt+1 > DERt-0. Sementara untuk kelompok tahun listing, hanya emiten yang listing tahun 1991 dan 1992 saja yang menunjukkan perbedaan yang signifikan antara DER t+1 dan DERt-0 Atau dengan kata lain emiten yang listing tahun 1989, 1990 dan 1993 menunjukkan DERt+1 > DERt-o. Namun demikian secara keseluruhan emiten yang diobservasi menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara DER t+1 dan DERt-o. Atau dengan kata lain secara keseluruhan emiten yang diobservasi menunjukkan DER,+1 >DERt-o."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T5889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Penelitian-penelitian relevansi rasio keuangan terhadap return saham kebanyakan mengadopsi
asumsi linieritas. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan relevansi nilai rasio keuangan
dengan return serta membandingkan tingkat akurasi model-model linier dan non-linier. Persamaan
regresi linier dan non linier multivariat disusun dari berbagai rasio keuangan terhadap return
saham untuk mencari rasio-rasio yang menunjukkan pengaruh signifikan dan kemudian kedua
model regresi tersebut dibandingkan tingkat determinasinya. Perusahaan sampel adalah seluruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2009 sampai 2016 yang berjumlah 97
perusahaan. Hasil regresi bivariat menunjukkan hubungan yang konsisten berupa hubungan positif
kuadratik untuk profitabilitas (ROA dan ROE) dan negatif logaritmik untuk rasio-rasio likuiditas
dan solvabilitas (CR, QR dan DER). Secara umum, rasio-rasio profitabilitas masih mendominasi
pengaruh terhadap return saham.
ABSTRACT
Researches on relevance of financial ratios on stock returns mostly adopt linearity assumptions.
This research aims to show the relevance of financial ratios on stock return and to compare the
accuracy of linear and non linear models. Linear and non linear multivariate regression models
are constructed from several financial ratios towards stock return to identify ratios with significant
influences and subsequently compared in regard of their determinations. The samples consist of
manufacturing companies listed on IDX from 2009 through 2016 totaling 97 companies. Results of
bivariate regressions show consistent relationships exist in form of positive-quadratic relationships
for profitability ratios (ROA and ROE) and negative-logarithmic relationships for liquidity and
solvability ratios (CR, QR and DER). In general, profitability ratios remain the dominant ratios
affecting stock returns."
Jakarta : Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis , 2019
657 ATB 12:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khikin Indahsari
"Sektor industri property merupakan salah satu sektor yang paling terkena dampak krisis ekonomi. Sektor ini sempat terpuruk dalam sekali, dan saat ini masih berusaha untuk bisa pulih dari serangan krisis tersebut. Walau kejatuhan sektor ini cukup terasa, akan tetapi industri ini tetap berusaha untuk terns berkembang dan memenuhi permintaan pasar. Industri property tetap harus memperhatikan rasio-rasio keuangannya agar tetap stabil dan membaik.
Penulisan karya akhir ini berusaha untuk memperlihatkan pengaruh dari variable rasio-rasio keuangan dan variabel resiko sistematik. Adapun rasio-rasio keuangan yang diteliti secara lebih lanjut adalah Current Ratio, Total Debt to Equity, Net Profit Margin, Return on Equity, Earning per Share dan juga ukuran total aktiva perusahaan-perusahaan dalam sektor industri ini Rasio-rasio keuangan ini diambil dari laporan keuangan 33 perusahaan yang sahamnya terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta dan minimal sudah IPO dalam jangka waktu 2 tahun lalu.
Pembahasan dan penelitian dilakukan pada periode 2000-2004, secara keseluruhan peri ode maupun analisa pertahun. Selain dibagi pertahun, penelitian ini juga membagi perusahaan ke dalam tiga skala, yaitu skala keseluruhan, skala besar dan skala kecil. Pembagian ini didasarkan dari besaran rata-rata total aktiva.
Penganalisaan menggunakan beberapa metode seperti regresi tunggal dan regresi berganda. Adapun tahapannya adalah dilakukannya regresi berganda untuk mencari beta, selanjutnya dilakukan regresi berganda untuk melihat tingkat signifikansi, hubungan antar variabel dan lainnya.
Penelitian ini menggunakan software E-Views 4.1 dan SPSS 12 dalam perhitungan regresi maupun pengujian-pengujian lainnya, seperti UJI F dan Uji Multikolinieritas. Pengelolaan data atas 33 saham perusahaan ini memberikan hasil yang cukup sesuai dengan harapan.
Pengolahan data ini memperlihatkan bahwa variabel rasio keuangan memang mempunyai pengaruh terhadap resiko saham. Adapun pengaruh yang diberikan oleh tiap rasio berbeda, begitu juga tingkat hubungan antar rasio tersebut yang juga termasuk dalam pembahasan. Variasi yang terdapat dalam hasil penulisan karya akhir ini bertambah banyak dengan penambahan skala perusahaan.
Hasil dari pengolahan data memperlihatkan bahwa investor masih tetap membutuhkan rasio keuangan sebgai sarana pertimbangan sebelum melakukan investasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armi Tunggal Yuwani
"Dalam melak:ukan investasi, seorang investor akan memperhitungkan resiko dan return yang diperoleh dari investasi yang dilak:ukan. Untuk mengurangi resiko dan memperoleh return yang maksimal, para investor membuat suatu portofolio dari asset yang optimal. Hasul dari portofolio tersebut berupa risk premium, yaitu selisih antara return yang diharapkan dengan return aktual yang tersedia pada investasi risk free.
Pada dasamya terdapat dua resiko yang mempengaruhi return suatu saham yaitu systematic risk dan unsystematic risk. Systematic risk adalah resiko yang ditimbulkan oleh pengaruh dari luar perusahaan. Risiko jenis ini tidak dapat dikurangi atau disebar dengan diversifikasi. Unsystematic risk adalah risiko yang ditimbulkan dari dalam perusahaan sendiri. Risiko ini bersifat unik dan dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel rasio keuangan dengan risiko sistematik saham yang berada di sektor restoran, hotel, pariwisata, printing, advertising dan media karena berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Chun dan Ramasamy (1989) menyatakan bahwa perbedaaan data keuangan/ akuntansi yang digunakan oleh setiap perusahaan akan memberikan informasi yang berbeda untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko sistematik suatu saham.
Penyusun melakukan analisa terhadap 16 perusahaan dari sektor restoran, hotel, pariwisata, printing, advertising dan media dengan pengumpulan data harian harga saham pada tahun 2000-2004 yang digunakan untuk menentukan parameter dari individual return saham. Selain itu penyusun meiakukan pengumpulan harga saham IHSG harian untuk menentukan nilai dari market return. Variabel keuangan yang digunakan oleh penyusun adalah rasio ROE (Return on Equity), ROI (Return on Investment), PBV (Price to Book Value), NPM (Net Profit Margin), Current ratio dan Debt ratio.
Pengolahan data dilakukan dengan menghitung nilai koefisien beta dari setiap saham individu. Untuk menentukan koefisien beta suatu saham, maka digunakan hubungan tinier antara tingkat pengembalian saham dan tingkat pengembalian pasar. Model ini diturunkan dari model Capital Asset Pricing Model (CAPM). Kemudian dilakukan regresi berganda untuk menentukan hubungan antara variabel bebas rasio keuangan dan risiko sistematik.
Tujuan utama dari model regresi ini hanyalah untuk melihat besar kecilnya pengaruh variabel rasio keuangan dan ukuran perusahaan terhadap resiko sistematik, sehingga dapat diasumsikan tidak terdapat multikolinieritas. Model regresi ini dijelaskan sesuai kondisi aktual karena tidak dilakukan penyesuaian terhadap variabel bebas yang tidak mencerminkan model. Dari basil model regresi berganda tersebut, dilakukan beberapa pengujian lain untuk meningkatkan model regresi yang baik. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji heterokedastisitas, uni multikolinieritas, dan uji autokorelasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syukri Syaukani
"Laporan Keuangan merupakan sarana utama untuk membuat laporan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan seperti pemegang saham, manajemen, karyawan, kreditor, instansi pajak, dan sebagainya. Dari Iaporan keuangan tersebut juga dapat dihitung besarnya rasio keuangan perusahaan dari segi likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas serta dapat dihitung besarnya pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
Dalam penelitian ini mengkaji apakah terdapat hubungan rasio keuangan (current ratio, debt to total asset, total asset turn over dan profit margin) dengan pajak penghasilan. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara rasio keuangan (current ratio, debt to total asset, total asset turn over, dan profit margin) dengan pajak penghasilan, dan untuk mengetahui rasio keuangan mana yang mempunyai hubungan kuat dengan pajak penghasilan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif studi kasus, dimana pembahasannya didasarkan pada landasan teoritis dan kasusnya diambil dari PT. X. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan metode analisis korelasi linear berganda menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 13.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial debt to total asset mempunyai hubungan yang kuat dan negatif dengan pajak penghasilan, dan profit margin mempunyai hubungan yang kuat dan positif dengan pajak penghasitan sedangkan current ratio mempunyai hubungan yang Iemah dan negatif dengan pajak penghasilan dan total asset turnover mempunyai hubungan yang Iemah dan positif dengan pajak penghasilan secara bersama-sama atau simultan current ratio, debt to fetal asset, total asset turnover dan profit margin mempunyai hubungan yang kuat dan signifikan dengan pajak penghasilan.

Financial report is the main instrument to make the financial information report for them who concern with the company, for example, share holder, management. employee, creditor, tax institution, etc.
By using of financial report can also counted the number of company's financial ratio side of the liquidity, solvability, activity, and profitability and we can count the number of income tax that company should paid.
This examination studies about is there any relation financial ratio (current ratio, debt to total asset, total asset turn over and profit margin) with income tax.
This examination purpose is to know about how strong the ration between financial ratio (current ratio. debt to total asset, total asset turn over, and profit margin) with income tax, and which one that has strong relation with income tax.
The examination method uses the case study description method, that based on theory and the case of X's Company. Datas are analyzed by multiple linear correlation analyses method using Statistical Product and Service Solution (SPSS) 13.0.
The result of the study show that partiaily, debt to total asset with income tax has a strong and negative correlation, and profit margin with income tax has a strong and positive correlation. But, current ratio with income tax has a weak and negative correlation, and total asset turn over with income tax has a weak and positive correlation. Simultaneously current ratio, debt to total asset ratio, total asset turn over, and profit margin has a strong and significant correlation with income tax.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Rahardjo
"Setelah krisis melanda Indonesia membuat sektor industri perdagangan dan retail mencoba bangkit dari keterpurukan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan sektor perdagangan dan ritel untuk merestrukturisasi hutang dan mejaga rasio kelancaran (liquidity). Sektor perdagangan dan ritel hams menjaga agar harga ke tingkat konsumen tetap rendah. Untuk melakukan hal ini diperlukan strategi yang tepat terutarna dalam menjaga arus barang dan pendapatan tetap stabil.
Penelitian ini mencoba melihat bagaimana pengaruh variabel resiko saham terhadap rasio keuangan meliputi Current Ratio (CR), Total Debt to Equity Ratio(fDE), Inventory Turn Over Ratio (ITO), Return on Equity (ROE) dan Earning per Share (EPS) yang diambil dari masing-masing laporan keuangan perusahaan selama tahun 2000 sampai 2004. Penelitian ini juga membagi perusahaan sektor perdagangan dan ritel dalam 2 kategori perusahaan berdasarkan total asset perusahaan.
Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi tunggal antara pengembalian individual saham dengan pengembalian pasar untuk mendapatkan BETA. Kemudian BETA tersebut diregresi berganda dengan rasio keuangan yang didapat dari laporan keuangan. Alat bantu yang digunakan yaitu Microsof Excel 2003, E-Views 4.1 dan SPSS 12 untuk menghitung rasio keuangan, meregresikan hasil hitungan dan melakukan uji statistik dari hasil regresi.
Teknik pengambilan sampel dengan mendata perusahaan sektor perdagangan dan ritel selama 5 tahun (2000-2004) dengan minimun data saham diperdagangkan selama 3 tahun di BEJ yaitu: AIMS, AKRA, EMPT, GEMA, HEXA, INTA, INTD, KONI, LTLS, MDRN, META, SDPC, TGKA, TIRA, TMPI, TURI, UNTR, WAPO, WICO, ALFA, HERO, MPPA, MTSM, RALS, RIMO, SONA, TKGA.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel rasio keuangan mempunyai pengaruh yang beragam terhadap resik.o saham. Sekaligus apabila perusahaan apabila dibagi menjadi 2 kategori yaitu perusahan besar dan kecil mengakibatkan basil pengaruh variabel menjadi makin beragam dibandingkan dengan pengaruh variabel tanpa pembagian kategori peusahaan. Dan basil signifikansipun menjadi beragam."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Pratama
"Hipotesis Pasar Efisien menyatakan bahwa harga saham mencerminkan semua informasi yang tersedia sesegera mungkin, tetapi adanya kemungkinan jeda waktu dalam penyerapan informasi tersebut memunculkan gagasan bahwa rasio finansial dapat mempengaruhi harga dan tingkat imbal hasil saham di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rasio finansial perusahaan berpengaruh terhadap tingkat imbal hasil saham-saham LQ45, dan untuk mempelajari faktorfaktor yang menyebabkan deviasi dalam pengaruh tersebut. Peneliti menggunakan data panel dari saham-saham indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia Februari–Juli 2019 dan/atau Agustus 2019–Januari 2020, diamati dari Desember 2014 hingga Desember 2019. Variabel independen adalah rasio finansial, dan variabel dependen adalah tingkat imbal hasil saham kuartalan. Data dikumpulkan pada Juni 2020. Analisis saham tunggal menunjukkan hasil yang bervariasi dengan nilai beta dan adjusted R-squared yang bervariasi, dengan kecenderungan PER dan PBV sebagai faktor dominan namun menunjukkan faktor idiosinkratik yang kuat. Analisis seluruh saham menunjukkan bahwa tidak ada rasio finansial yang mempengaruhi tingkat imbal hasil saham kuartalan, namun menemukan pengaruh negatif DY terhadap tingkat imbal hasil tahunan dengan nilai adjusted R-squared yang rendah, menunjukkan bahwa rasio finansial tidak dapat menjelaskan tingkat imbal hasil saham secara universal. Analisis tambahan dengan periode jeda informasi 2–4 kuartal menunjukkan hasil yang bervariasi sepanjang jeda, antara lain pengaruh signifikan dari ROE dan NPM, mengesankan adanya jeda waktu dalam penyerapan informasi. Sebagai kesimpulan, rasio finansial tidak mempengaruhi tingkat imbal hasil saham LQ45 2019. Penyebab adalah faktor idiosinkratik dan pasar yang inefisien, yang kemudian menyebabkan variasi yang tinggi antar saham. Manajemen dan investor masih dapat memprediksi tingkat imbal hasil saham melalui analisis saham tunggal.

Efficient Market Hypothesis states that stock price immediately reflects all available information, but evidence on delay in information absorption gave rise to the idea that current financial ratios may affect future stock price and return. This study aimed to determine whether financial ratios affect stock return in Indonesian market, represented by stocks in LQ45 2019 index, and to study factors that may cause deviation in this regard. We obtained panel data from stocks in LQ45 index of Indonesia Stock Exchange February–July 2019 and/or August 2019–January 2020, observed from December 2014 to December 2019. Independent variables were financial ratios, and dependent variables were quarterly stock returns. Data were collected in June 2020. Single-stock analyses showed varying results with varying beta and adjusted R-squared values, with trend of PER and PBV being prominent factors but otherwise suggesting strong idiosyncratic factor. All-stocks analysis revealed no financial ratios affecting quarterly stock return, but found negative influence of DY on annual return with poor adjusted R-squared value, suggesting that financial ratios were unable to universally explain stock returns. Additional analyses with information lag of 2–4 quarters showed varying results across quarters, among which were significant effects of ROE and NPM, suggesting delay in information absorption. In conclusion, financial ratios did not affect LQ45 2019 stock return. Possible causes were idiosyncratic factor and inefficient market, which in turn caused high variance among stocks. Management and investors may still be able to predict stock return by performing single-stock analyses."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryanti Dwi Astuti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2012-2016, baik secara parsial maupun simultan. Rasio keuangan yang diteliti yaitu: current ratio CR, debt to equity ratio DER, return on assets ROA , total assets turnover TATO dan earning per share EPS. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2012 sampai 2016. Sampel penelitian sebanyak 31 perusahaan energi yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel CR, ROA, dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan TATO dan DER tidak berpengaruh signifikan.

ABSTRACT
This research explain about the influence of financial ratio against stock price trend in energy companies listed in Indonesia Stock Exchange period 2012 to 2016. The financial ratios that has been researched are current ratio CR, debt to equity ratio DER, return on assets ROA, total assets turnover TATO dan earning per share EPS. The population in this research is all energy companies listed in Indonesia Stock Exchange period 2012 to 2016. Sample of this research is 31 energy companies that gatherd by purposive sampling method. The Analyze data is doing by panel data. The result of this research shown that current ratio CR, return on assets ROA , and earning per share EPS has significant result to stock price trends. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>