Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177672 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuni Erni Aguslin
"ABSTRAK
Akumulasi limbah padat rumah tangga di DKI Jakarta merupakan salah satu masalah lingkungan perkotaan menunjukkan kecenderungan yang semakin mengkhawatirkan. Sampah yang dihasilkan oleh penduduk Jakarta yang berjumlah 9.537.800 jiwa setiap hari mencapai 29.567 m3 dengan laju timbulan sampah kurang lebih 2,92 liter/orang/hari. Sementara itu yang mampu dilayani oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta baru sekitar 76,12 % atau 22.507 m3 setiap hari, 2.500 m3 ditangani oleh instansi terkait; dan hanya sebagian kecil yang didaur-ulang atau diolah oleh masyarakat. Sisanya terakumulasi di alam, di tempat-tempat terbuka, saluran, dan lain-lain. Berdasarkan hal tersebut, maka Pemerintah DKI Jakarta bekerjasama dengan CPIS (Centre for Policy /mplemenfufion Studies) membuat studi tentang Program Usaha Daur-ulang dan Produksi Kompos yang lebih dikenal dengan Program UDPK.
Program ini pada awalnya dilaksanakan sebagai proyek percontohan di 4 (empat) lokasi di DKI Jakarta dan kemudian berkembang menjadi 13 lokasi yang tersebar di lima wilayah kota. Selain dapat meningkatkan efisiensi pengangkutan dan tempat pembuangan akhir sampah, program UDPK memberikan kesempatan kerja dan menghasilkan kompos yang berguna bagi konservasi tanah, pertamanan, pertanian, perikanan, dan kehutanan.
Gagasan pembangunan UDPK sebagai upaya untuk memecahkan masalah sampah pada skala kawasan di Jakarta ternyata dalam pelaksanaannya mengalami banyak kendala, hanya beberapa UDPK yang mampu bertahan sehingga kurang dapat mencapai hasil yang diharapkan. Penyebabnya diduga sangat bervariasi, mulai peran serta masyarakat, peran Pemerintah Daerah terkait, dan faktor pengelolaan di dalam UDPK itu sendiri.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei dengan variabel terikat adalah keberhasilan UDPK dan variabel bebas adalah pengelolaan UDPK, peran serta masyarakat, dan peran unit Pemda terkait. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan program UDPK di DKI Jakarta, perolehan informasi tentang keberhasilan program minimisasi limbah padat rumah tangga skala kawasan dan mencari alternatif pemecahan masalah dalam rangka meningkatkan kinerja UDPK tersebut. Maka dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan kebijakan program minimisasi limbah padat rumah tangga di DKI Jakarta dalam rangka menanggulangi masalah pencemaran sampah seperti yang tertuang dalam Agenda 21 Indonesia.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
- Terdapat hubungan antara pengelolaan UDPK dengan tingkat keberhasilan UDPK.
- Terdapat hubungan antara peranserta masyarakat dengan tingkat keberhasilan UDPK.
- Pemerintah Daerah terkait mempunyai peran dalam peningkatan keberhasilan UDPK.
- Pengelolaan UDPK adalah faktor yang paling berpengaruh dalam menunjang keberhasilan UDPK dibanding peranserta masyarakat dan peran Pemda terkait.
Penelitian dilakukan di seluruh UDPK yang masih aktif menjalankan kegiatan operasionalnya yang terletak di tujuh (7) kelurahan, yaitu Kelurahan Kebon Melati, Petamburan, Harapan Mulya, Sunter Jaya, Cipinang Besar Utara, Cipedak, dan Jagakarsa. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang bertempat tinggal di kelurahan yang memiliki UDPK, sedangkan populasi terjangkau adalah kepala keluarga yang bertempat tinggal di RW di mana UDPK berada.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif serta kuantitatif dengan analisis statistik, yaitu analisis univariat, bivariat dan multivariat.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa keberhasilan UDPK di DKI Jakarta masih rendah, yaitu 49,14 %. Hal ini ditentukan oleh kinerja pengelolaan UDPK, peranserta masyarakat di sekitar UDPK, dan peran unit-unit pemerintah daerah terkait. Kemampuan manajerial pengelola UDPK yang sangat terbatas berdampak pada pemasaran dan pendanaan, sehingga kinerja UDPK menurun. Rendahnya peranserta masyarakat (19,4 %) dan kurangnya perhatian unit-unit pemerintah daerah terkait juga turut mengakibatkan kemunduran UDPK.
Hasil analisis statistik menjelaskan adanya hubungan antara variabel terikat, yaitu keberhasilan UDPK dengan peranserta masyarakat melalui indicator-indikator keikutsertaan dalam penyuluhan, jenis kelamin, jenis pekerjaan, pengetahuan dan persepsi tentang UDPK, serta bentuk-bentuk peranserta. Selain itu adanya hubungan antara keberhasilan UDPK dengan pengelolaannya terbukti melalui indikator-indikator pembiayaan, tenaga kerja, pasokan sampah, langkah pengomposan, produksi kompos, dan pemasaran produk.
Sesuai hasil evaluasi dan dalam rangka meningkatkan kinerja UDPK yang sekaligus dapat memberikan kontribusi terhadap pengelolaan kebersihan di DKI Jakarta maka diperlukan beberapa langkah perbaikan yang melibatkan pengelola UDPK, unit-unit pemerintah daerah terkait dan peranserta masyarakat.
Langkah-langkah perbaikan yang perlu segera dilaksanakan antara lain memasukkan upaya 3-M (mengurangi, menggunakan kembali dan mendaurulang) melalui UDPK sebagai salah satu pirantinya, ke dalam kebijakan dan strategi pengelolaan sampah di DKI Jakarta. Selain itu perlu segera dilakukan upaya perbaikan sistem pengelolaan UDPK melalui pembinaan, pengaturan dan pengawasan oleh Pemda terkait. Sistem pengelolaan UDPK yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan mencakup subsistem organisasi, pembiayaan, hukuni/peraturan dan teknis operasional.

ABSTRACT
The Evaluation Of Determinant Factors On UDPK Programme Performance (Case Study of Compost Production and Recycle Programme in DKI Jakarta)The accumulation of domestic solid waste production in DKI Jakarta as one of the most generating urban environmental problems tends to be seriously overwhelmed. Domestic solid waste produced by urban community of 9,537,800 population generates 29,567 m3 per day at the rate of about 2,92 litter/person per day, while the present level of service of DKI Jakarta Cleansing Department only up to 76,12 % equivalent to 22,507 m3 per day; ± 2,500 m3 covered by another related institutions. The rest accumulated elsewhere and only small amount of them are recycled by community.
Due to the conditions as such, DKI Jakarta Local Government cooperates with CPIS (Center for Policy Implementation Studies) are conducting a scheme Study on Compost Production and Recycle Program, namely UDPK Program. Recently the program was successfully developed as a pilot project at 4 (four) sites in Jakarta, and is now developed at 13 sites throughout five municipalities within DK1 Jakarta region. UDPK has been increasing the efficiency of transportation and final disposal, and created a possibly opportunities such as employment opportunity, and produce compost that which useful for many necessity such as soil conservation, gardening, farming, fishing and forestry.
However, the development of UDPK for solving domestic solid waste problems in small scale area within Jakarta apparently is facing several constrains, when only a few of them remained survive. The causal factor of this unexpected result due to several reasons varied from community participation, local government concerns and management aspect in the UDPK itself.
The methodology of this research is using survey method and was done to find out some factors that affect the success of UDPK program in DKI Jakarta particularly the most influenced factor; in order to gain information about domestic waste minimization and problems solving alternatives for improving the UDPK program. This study is expecting to develop the policy of domestic waste minimization program, as stated in Agenda 21 Indonesia especially on solid waste pollution and control.
Based on the above discussion, hypothesis of this research will try to prove:
1. The existence of relationship between UDPK management and the success of UDPK.
2. The existence of relationship between community participation and the success of UDPK.
The concerned local government has a pivotal role to improving success of UDPK program. The UDPK management is the most influencing factor to support the success of UDPK compared to the other two variable stated above.
The research was located in UDPK site which that still actively operated at seven sub district i.e.: Kebon Melati, Petamburan, Harapan Mulya, Sunter Jaya, Cipinang Besar Utara, Cipedak, and Jagakarsa. The population target of this research is the head of family living in sub district close to UDPK unit and the reached population target is the whole Head of Family living close to RW (Rukun Warga) with UDPK unit.
The data analysis technique used in this research is qualitative and statistical quantitative methods.
Base on the result of' this research, the performance of UDPK in DKI Jakarta is still low, reach 49,14 %. The factors that have influenced and determined the success of UDPK in DKI Jakarta consist of UDPK management, active participation of the community and the role of local government. The constrains faced by UDPK unit is the limitation of managerial capability/performance of the manager which has an impact to the marketing of product and affecting to the operation and maintenance budget. Lack of community participation (19,4 %) and local government role also cause the decline of UDPK management.
The result of statistic analysis describe a relationship between community participation and the success of UDPK through indicators i.e.: participation in campaign, knowledge on UDPK, gender, profession. Beside that, there is a relationship between UDPK management and the success of UDPK that achieved through several indicators i.e.: financial, employment, supply of solid waste, composting processing steps, compost production, quality of compost and marketing effort.
On the basis of evaluation in increasing UDPK performance and could simultaneously contribute to solid waste management in D.K.I Jakarta it is necessary to improve actions that involve UDPK management, concerned local government and community participation.
The stepwise of improvement is needed to be implemented among others incorporate th concept of 3-R (means reduce, reuse and recycle) and UDPK into a policy and strategy of integrated solid waste management in DKI Jakarta. Also it is necessary to improve UDPK management system through development, regulation and control by concerned local government. UDPK management system is needed to be improved and upgraded includes institution, financial, operation technique, regulation and community participation.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Wijayanti
"Kegiatan industri yang semakin meningkat di Indonesia, baik secara kualitas maupun kuantitas, menimbulkan dampak negatif berupa pencemaran lingkungan. Salah satu dampak negatif akibat adanya kegiatan industri tersebut adalah menumpuk dan tidak terolahnya limbah, baik padat maupun cair sehingga meningkatkan peluang pencemaran lingkungan.
Penggunaan perekat kayu lapis dalam industri kayu semakin lama semakin tinggi sesuai kebutuhan akan kayu olahan baik bagi industri maupun rumah tangga. PT. Lakosta Indah mempunyai kapasitas produksi sebesar 40.000 MT/Tahun. Seiring dengan itu pula limbah sludge perekat kayu lapis hasil sisa industri perekat kayu lapis semakin tinggi (735 ton/Tahun), sehingga dikawatirkan menimbulkan dampak negatif karena menumpuknya limbah tersebut. Limbah ini digolongkan sebagai limbah B3 sehingga perlu penanganan khusus supaya tidak mencemari lingkungan.
Beberapa akibat merugikan yang disebabkan oleh adanya limbah sludge perekat kayu lapis ini adalah : 1.Gangguan terhadap kesehatan; 2. Gangguan terhadap kehidupan biotik ; dan 3. Gangguan terhadap keindahan dan kenyamanan.
Limbah tersebut biasanya dibakar dalam insenerator dan dapat menimbulkan masalah baru karena selain biayanya cukup mahal juga menghasilkan gas buang dan debu yang dapat mengganggu kenyamanan. Sisa pembakarannya pun masih harus disimpan karena tetap digolongkan sebagai bahan B3.
Untuk mengantisipasi semakin menumpuknya limbah tersebut, saat ini sedang dikembangkan bermacam- macam penelitian untuk menanggulangi limbah tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Pedoman Minimisasi Limbah (Bapedal,1992). Di antaranya yang penulis lakukan yaitu studi pendaur ulangan limbah sludge perekat kayu lapis menjadi bahan pengisi dalam campuran perekat kayu lapis.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan di laboratorium Research and Development PT. Lakosta Indah - Samarinda.
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data tentang pengaruh ukuran dan komposisi campuran tepung limbah sebagai bahan pengisi perekat kayu lapis terhadap keteguhan dan daya rekat kayu lapis dalam pendaur ulang limbah guna mengurangi pencemaran lingkungan. Sedangkan manfaat penelitian adalah sebagai bahan informasi kepada industri kayu lapis sehingga dapat membantu menekan biaya maupun menanggulangi dampaknya terhadap lingkungan.
Sampel limbah sludge diambil dari bak penampung limbah yang sudah dikeringkan. Prinsip dasar dari penelitian ini adalah mengubah sludge menjadi tepung dengan cara fisis yang sederhana yaitu dikeringkan, ditumbuk dan disaring dengan ukuran butiran sebesar 100 mesh, 140 mesh,dan 200 mesh. Dengan komposisi limbah di dalam campuran perekat kayu lapis sebagai bahan pengisi sebesar 5 gram, 10 gram,dan 20 gram.
Data hasil eksperimen dianalisis secara deskriptif dan terhadap parameter utama dilakukan analisis statistik berupa uji ANOVA untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh antara parameter-parameter tersebut. Hasil eksperimen dapat disimpulkan sebagai berikut.
Dengan diperolehnya limbah sludge yang dapat didaur ulang, akan memberikan banyak keuntungan di antaranya mengurangi limbah B3 yang selama ini pengolahannya hanya dibakar. Selain itu akan mengurangi penggunaan sumberdaya alam dan memberikan sumbangan informasi kepada industri kayu lapis sehingga dapat membantu menekan biaya pengelolaan limbah dan mendapat keuntungan yang lebih banyak dari hasil pendaur ulangan limbah tersebut.

Sludge Glue Plywood Recycle as a Filler (A Case Study in PT. Lakosta lndah - Samarinda)The increasing Industrial activities in Indonesia, in quantity as well as quality, caused a negative impact on the environment. One of the negative impacts is the increasing industrial residue/waste in solid or liquid form which increased the environment pollution.
The increasing utilization of plywood glue is in accordance with the demand for processed wood for the industry as well as for the household. Pt. Lakosta Indah has the capacity of 40.000 MT/year. As a consequence the sludge of the plywood glue as waste of the industry increases (735 ton/year). This caused a grave concern because the waste keeps on increasing. The waste is regarded as a B3 waste so that it needs special handling to prevent it from polluting the environment.
Some detrimental effects caused by the plywood sludge are : 1. Health hazard ; 2. Disturbance of the biotic life ; 3. Disturbance about the landscape and comfort.
The waste is usually burned in an incinerator that can cause new problems because apart from the high expenses incurred it emits gas and dust that makes living uncomfortable. The residue after incineration must be kept saves because it is still regarded as B3 material.
In anticipation of the increase of waste, at this moment several kinds of research is being conducted to handle the waste in accordance with the government policy contained in Pedoman Minimisasi limbah (Bapedal, 1992). Among others what the writer is doing the recycling of glue sludge form plywood to make it as an ingredient in the plywood glue mixture.
This is an experimental research conducted in the Research and Development Laboratory of PT. Lakosta Indah-Samarinda. The purpose of the research is to get data about the effect of measurements and composition of the mixture of waste powder as an ingredient for filling the plywood glue in connection with the powder and glue capacity for plywood, in order to reduce the environment pollution.
The benefit of the research is in providing information for the plywood industry so that they can reduce cost as well as to overcome the problem of environment pollution.
The sludge waste is collected from the waste basin which, is already dried. The basic principle is to alter the sludge into powder by ordinary. physical process of drying, grinding and seeping into granules of 100, 140 and 200 mesh. The composition of waste material in the mixture of plywood glue is 5, 10 and 20 grams. The experiment data is analyzed by description and to the main parameters a statistical analysis is made by applying the ANOVA test to know the strength of influences among the parameters.
The availability of recycled waste sludge brings advantages among others the reduction of B3 waste that up to now was only burned. Besides that it will reduce the use of natural resources and will reduce the use of natural resources and will provide information to the plywood industry so that it can reduce the cost of waste processing and get more profit from the recycling of waste.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T10137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrin Gabriela Janet Karafir
"Timbunan sampah di Pasar terus meningkat berasal dari aktivitas pengunjung di Pasar setiap harinya. Pasar Youtefa merupakan pasar tradisional yang berada di Kota Jayapura. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi daur ulang dan alur perjalanan material sampah daur ulang serta upaya meningkatkan daur ulang sampah di TPS Pasar Youtefa. Pengumpulan data dilakukan dengan pemilahan sampah sesuai SNI 19-3964-1994, wawancara serta survey lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan nilai potensi recycling rate sebesar 97,31 walaupun nilai recycling rate dari penjualan material daur ulang sebesar 0,08. Keuntungan ekonomi yang diperoleh setiap harinya adalah Rp 1.789.300,- dan setiap bulannya adalah Rp 53.679.000,- belum termasuk keuntungan kompos dan material lain yang berpotensi didaur ulang. Perjalanan material daur ulang sampah, dimulai dari TPS Pasar Youtefa, lapak kecil, lapak besar dan industri daur ulang.
Residu sampah yang diperoleh di TPS Pasar Youtefa, terdiri dari tisu, tekstil, plastik kemasan, tisu, debu, kayu, dan spons. Sedangkan upaya peningkatan daur ulang adalah memaksimalkan pemilahan di sumber, perbaikan kinerja pelaku daur ulang di Kota Jayapura, serta dibangun industri plastik di Kota Jayapura untuk mempersingkat alur perjalanan material sampah daur ulang dan menghemat biaya. Nilai recycling rate eksisting menunjukkan pemanfaatan sampah dari TPS Pasar Youtefa belum maksimal mencapai nilai recycling rate yang seharusnya bisa diperoleh, sehingga pencapaian nilai ekonomi belum maksimum.
Solid waste generation in market continues to increase as a result of the activity of visitors in the market every day. Youtefa market is a traditional market located in Jayapura City. This research was conducted to know the potential and the material flow of recycle waste and measures to increase recycling waste of Youtefas Market MRF.To obtained the data, can be done by sorting waste according to SNI 19 3964 1994, interview and surveying.
From the research, MRFs Youtefa Market showed the potential of recycling rate is 97,31, only reach 0,08, while the economic value which is obtained every day is about Rp 1.789.300, and every month is about Rp 53.679.000, but excludes compost and other materials potential to recycling. Flow of material recycle waste from Youtefas Market MRF, small stalls, large stalls and recycling industries.
The waste residue obtained at the Youtefa rsquo s Market MRF, consisting of tissue,textiles, plastic bag, wood,and sponge. While effort to increase recycling are to maximize the sorting at the source, improvment of performance of recycling actors, as well as constructed plastic industry in Jayapura City to shorten the flow of recycle waste material journey and save cost. Through the existing recycling rate, the Youtefas Market MRF is not yet maximum to reach the recycling rate that should be obtained, so that the economic value is also not maximized. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Lukmanul Hakim
"Penelitian ini membahas perancangan dan pengujian sistem ekonomi dengan asumsi yang diambil dari 2 dua perspektif yaitu dengan metode penyedia jasa dan metode asumsi pembelian besi tua borongan. Penutuhan kapal ship recycling telah dianggap sebagai alternatif terbaik untuk mengatasi masalah akan usia kapal yang sudah tidak produktif lagi. Saat ini teknologi untuk penutuhan di Indonesia sendiri tidak begitu maju ketimbang negara yang sudah menjalankan seperti Turki. Jika dibandingkan dengan Bangladesh maka kita bisa dikatakan mirip, hanya saja untuk jangkauan pasar masih kurang. Pengembangan galangan juga diperlukan sebagai bentuk dukungan akan sarana dan prasaran yang memadai untuk menjalankan industri ini. Selain itu juga pemerintah juga harus memberi dukungan karena akan sangat berpengaruh terhadap apa yang akan dikerjakan nantinya pada industri ini. Selain itu juga sistem kerja dan sistem ekonominya juga harus ditinjau dan diperbaharui agar industri ini layak untuk dikembangkan di Indonesia.

The focus of this study is about design and economical system testing with some assumes from two perspectives. The two perspectives is shipyard as service seller and shipyard as buyer of old scrap metal whole sale. Ship recycling has been considered the best alternative to solve problem about ageing ship to dispose of obsolete. For this time the technology of ship recycling in Indonesia is not good if we compared with country that has been running this industry for along time ago, as an example Turkey. But, if we compare with Bangladesh we have similarity about the work system and technology. About the market scope, we one step behind them. Development of shipyard also necessary as support of facilities and infrastructure to running this industry. Beside of them, the government also give their support, because will be affected for the future of this industry. Work system and economical system should more observating in order that this industry is feasible to develop in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindyolaras Cahyo Pramusinto
"Instalasi pengolahan air minum dalam prosesnya akan menghasilkan limbah yang berupa lumpur. Berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum pasal 9 ayat 3 bahwa limbah akhir dari proses pengolahan air baku menjadi air minum wajib diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sumber air baku dan daerah terbuka. Instalasi Pengolahan Air Minum Cibinong merupakan salah satu instalasi yang belum melakukan pengolahan limbah dari proses pengolahan air karena limbah yang dihasilkan langsung dibuang ke sungai Ciliwung. Jumlah timbulan debit lumpur dengan aliran kontinyu IPAM Cibinong I sebesar 394,35 m3/hari dan IPAM Cibinong II sebesar 187,44 m3/hari.
Tujuan dari penelitian ini untuk merencanakan instalasi pengolahan lumpur guna mentaati peraturan yang berlaku. Berdasarkan neraca massa dapat diketahui unit penghasil lumpur yang signifikan adalah unit sedimentasi, dikarenakan massa lumpur yang dihasilkan cukup besar. Akan direncanakan unit pengolahan lumpur yang terdiri dari proses thickening, chemical conditioning, dan dewatering. Pemilihan unit tahap dewatering pengolahan tersebut berdasarkan analisa SWOT dan metode decision matrix, kemudian diperoleh mechanical dewatering dengan menggunakan centrifuge.
Berdasarkan luas lahan, timbulan cake lumpur, dan kebutuhan polimer dipilih instalasi pengolahan lumpur yang terdiri dari 2 buah bak ekualisasi. Dimana 1 bak ekualisasi mengumpulkan lumpur dari unit flokulasi dan air pencucian filter, selanjutnya menuju chemical conditioner, recovery basin¸ dan gravity thickener. Sedangkan bak ekualisasi lainnya mengumpulkan lumpur dari unit sedimentasi menuju gravity thickener kemudian menuju centrifuge.

Water treatment plant produced sludge in a large quantity. Based on Government Regulation No. 16, 2005 in which under item 3 of the article 9, it is stipulated that the waste produced from any processing must be treated before it is discharged into water sources and open areas. The sludge generated from WTP Cibinong I and II is directly discharge into stream Ciliwung. The sludge generation of WTP Cibinong I in continuous flow is 394,35 m3/day and WTP Cibinong II is 187,44 m3/day.
The aim of this study is to plan for sludge treatment plant in order to comply with applicable regulations. Based on the mass balance, sedimentation is a unit which significantly produced sludge in large quantity. Sludge treatment plant will be planned consists of thickening process, chemical conditioning, and dewatering. The selection of dewatering processing unit is based on SWOT analysis and decision matrix method, with this tools it can be concluded that centrifuge will be used.
Based on land area, sludge generation, and need of polymer, will be selected sludge treatment plant which has 2 equalization basins. One equalization basin will collect the sludge from flocculation unit and backwash water and towards to chemical conditioner, recovery basin, and will be mixed in gravity thickener with outflow from other equalization basin which collects sludge from sedimentation. After that, it will toward to mechanical dewatering centrifuge.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Septianty Magdalena
"Air lindi sampah merupakan salah satu konsekuensi dari adanya aktivitas landfilling di TPA yang mengandung senyawa organik dan anorganik serta beberapa bakteri patogen yang tinggi. Karakteristik air lindi dengan nilai COD tinggi dan rasio BOD/COD yang rendah menunjukkan air lindi bersifat non-biodegradable sehingga pengolahan air lindi secara biologis kurang sesuai. Proses Fenton merupakan salah satu metode oksidasi yang menghasilkan radikal hidroksil (•OH) untuk mendegradasi polutan organik dan meningkatkan nilai biodegradabilitas pada air lindi. Pada penelitian ini akan dikaji potensi kombinasi proses Fenton heterogen menggunakan katalis daur ulang dengan proses biologis untuk mengolah air lindi dari TPST Bantar Gebang. Proses Fenton akan memanfaatkan penggunaaan limbah padat yaitu abu terbang dan lumpur aluminium. Ada tiga tahapan utama pada penelitian ini yaitu screening katalis dari dua sumber limbah berbeda, eksperimen parametrik proses Fenton serta kombinasi hybrid proses Fenton dengan pengolahan biologis. Hasil penelitian menunjukkan abu terbang dapat dijadikan sebagai katalis proses Fenton hetrogen untuk mengolah air lindi. Hasil optimum dengan penyisihan COD 42,95% dan penyisihan DOC 42,99% dengan rasio biodegradabilitas DOC/TC 0,99 (fully biodegradable) didapatkan dengan kondisi operasional proses Fenton dengan konsentrasi katalis 2 g/L; rasio H2O2 1x; dan pH 3. Hasil proses Fenton sebagai pre-treatment pengolahan biologis menunjukkan air lindi yang diolah dengan proses Fenton dapat menaikkan biodegradabilitas pada air lindi. Pengolahan hybrid proses Fenton dengan pengolah biologis lumpur aktif menunjukkan penyisihan COD 65,23% lebih tinggi dan konsentrasi akhir DOC 538 mg/L lebih rendah daripada air lindi tanpa pengolahan pendahuluan dengan penyisihan COD 47% dan konsentrasi DOC pada akhir proses 887 mg/L.
.....Landfill leachate is one of the consequences of landfilling activities in landfills which contain high levels of organic and inorganic compounds and several pathogenic bacteria. The characteristics of leachate with a high COD value and a low BOD/COD ratio indicate that leachate is non-biodegradable so that biological treatment of leachate is not suitable. The Fenton process is an oxidation method that produces hydroxyl radicals (•OH) to degrade organic pollutants and increase the biodegradability of leachate. In this study, the potential for a combination of heterogeneous Fenton processes using recycled catalysts and biological processes to treat leachate from Bantar Gebang TPST will be studied. The Fenton process will utilize the use of solid waste, namely fly ash and aluminum sludge. There are three main stages in this research, namely screening catalysts from two different waste sources, parametric experiments with the Fenton process and a hybrid combination of the Fenton process with biological treatment. The results showed that fly ash can be used as a catalyst for the heterogeneous Fenton process to treat leachate. Optimum results with 42.95% COD removal and 42.99% DOC removal with a DOC/TC biodegradability ratio of 0.99 (fully biodegradable) were obtained with Fenton process operating conditions with a catalyst concentration of 2 g/L; ratio H2O2 1x; and pH 3. The results of the Fenton process as a pre- treatment for biological treatment show that leachate treated with the Fenton process can increase the biodegradability of leachate. Fenton process hybrid treatment with activated sludge biological processor showed 65.23% higher COD removal and 538 mg/L lower final DOC concentration than leachate without pre-treatment with 47% COD removal and 887 mg/L final DOC concentration at the end of the process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Winda Anggreni
"Berdasarkan data Dinas Kebersihan DKI Jakarta (2009), timbulan limbah padat DKI Jakarta yang dihasilkan sebesar 6.594 ton/hari. Kantor Pusat PT. Pertamina, yang meliputi Pertamina Pusat dan Gedung Kwarnas, memiliki TPS sebagai fasilitas pemilahan limbah padat. Namun, kegiatan tersebut kurang berjalan dengan baik karena semua limbah padat tercampur kembali dan langsung diangkut ke TPST Bantargebang. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengurangan timbulan limbah padat dari sumber melalui perumusan Standard Operating Procedure (SOP) pengelolaan limbah padat dalam bentuk flowchart yang berlandaskan konsep Green Building.
Hasil sampling menunjukkan bahwa rata-rata timbulan Gedung Utama sebesar 3,36 L/orang/hari, Gedung Annex sebesar 2,26 L/orang/hari, dan Gedung Kwarnas sebesar 4,55 L/orang/hari. Hanya Gedung Perwira yang mempunyai nilai rata-rata timbulan sesuai standar SNI 3242:2008 (0,5-0,75 L/orang/hari), yaitu sebesar 0,64 L/orang/hari. Analisa hasil sampling dan kuesioner menunjukkan bahwa SOP yang efektif untuk diterapkan pada area tersebut meliputi pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan akhir.
Terdapat dua rencana upaya pengolahan limbah padat, yaitu penerapan bank sampah dan pengomposan. Target penerapan bank sampah Pertamina Pusat dan Gedung Kwarnas masing-masing sebesar 35 % dari limbah padat anorganik. Sedangkan target pengomposan Pertamina Pusat dan Gedung Kwarnas pada hari Selasa dan Kamis masing-masing sebesar 30% serta Jumat sebesar 45% dari limbah padat organik. Dengan adanya upaya pengelolaan limbah padat tersebut, diharapkan timbulan limbah padat pada Pertamina Pusat yang diangkut ke TPST Bantargebang diperkirakan berkurang sekitar 32,4% dan Gedung Kwarnas sekitar 34,1% dari total timbulan limbah padat.
Based on data from Cleansing Office DKI Jakarta (2009), waste generation in DKI Jakarta is about 6.594 ton/day. Head Office of PT. Pertamina, which includes Pertamina Pusat and Kwarnas Building, have TPS as solid waste sorting facility. However, such activities do not work well because all wastes are mixed again and instantly transported to TPST Bantargebang. Therefore, reduction of solid waste from the source is required by formulating a Standard Operating Procedure (SOP) of solid waste in form of flowchart based on the concept of Green Building.
Based on the results of measurements, the rate of generation of Utama Building is 3,36 L/person/day, Annex Building is 2,26 L/person/day, and Kwarnas Building is 4,55 L/person/day. There is only one building in Head Office of PT. Pertamina, which is Perwira Building, that has a proper rate of generation (0,64 L/person/day) with SNI 3242:2008 (0,5-0,75 L/person/day). Further analysis of sampling and questionnaire results, indicate that the effective SOP that can be applied on that area, includes storage, collection, transfer, transportation, treatment, and final disposal.
There are two plans for solid waste treatment, namely waste bank and composting. The reduction target of waste bank application in Pertamina Pusat and Kwarnas Building is 35% from inorganic wastes. While the reduction target of composting in Pertamina Pusat and Kwarnas Building on Tuesday and Thursday is 30% and 45% from organic wastes on Friday. Through this waste management plan, it is expected that the generation of solid waste in Pertamina Pusat which is transported to TPST Bantargebang will be reduced about 32,4% and Kwarnas Building about 34,1% from total waste generation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42829
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Muhammad Firdaus Syawaludin
"Penumpukan sampah di DAS menyebabkan turunnya kualitas air dan memicu terjadinya banjir karena menyumbat aliran sungai. Karena itulah, kondisi sampah pada aliran sungai perlu dipantau. Pemantauan sendiri dapat dilakukan dengan menggunakan kamera. Sayangnya, apabila ingin melakukan proses pengolahan citra sampah untuk mendapatkan beberapa informasi secara otomatis, seringkali citra yang didapat memiliki penampakan bayangan di dalamnya. Hal ini tentu saja bisa menyebabkan terjadinya kesalahan dalam melakukan proses pengolahan, seperti segmentasi, citra sampah sungai tersebut.
Karakteristik bayangan sendiri dapat dibagi menjadi bayangan yang batasnya samar-samar (bayangan lemah) dan bayangan yang batasnya kuat (bayangan kuat) dan perlakuan terhadapnya dalam citra tidak dapat disamakan. Karena itulah, Penulis melakukan observasi terlebih dahulu ke kisaran sungai untuk mengetahui dan mendapatkan citra yang mencakup kedua jenis bayangan tersebut. Kemudian, Penulis mulai melakukan studi literatur untuk mendapatkan teknik shadow removal yang cepat dan mudah pengimplementasiannya untuk diuji manakah teknik shadow removal terbaik untuk digunakan dalam mengkompensasi bayangan pada citra sungai secara umum. Teknik shadow removal yang digunakan adalah teknik Retinex, yang baik dalam mengkompensasi bayangan lemah, dan teknik teknik Finlayson, yang baik dalam mengkompensasi bayangan kuat.
Penulis melakukan pengujian dengan menggunakan 2 citra sungai yang masing-masing memiliki bayangan lemah atau bayangan yang paling kuat di atas permukaan sungai yang Penulis dapatkan. Untuk melakukan validasi keberhasilan segmentasi citra, citra hasil kompensasi tersebut kemudian diproses dengan menggunakan segmentasi Otsu dan hasilnya dibandingkan dengan citra biner ground truth yang telah Penulis tentukan.

The buildup of waste in the watershed caused a decline in water quality and lead to flooding due to clogging streams. Therefore, the density of the waste on the stream needs to be monitored. The monitoring can be done using the camera. Unfortunately, it is difficult to do image processing to the river waste image because shadow appearance inside it. It could result a mistake while processing the river waste image.
Shadow characteristic can be categorized to weak edge and strong edge and the treatment can’t be same. Therefore, Author observed to range of river to get images have the shadow types. Thereafter, Author did literature study to get shadow removal techniques which is fast and easy implementable to test which which technique is best to compensate shadow generally. The techniques used are : Retinex, which is good for weak shadow, and Finlayson, which is good for strong shadow.
Author did the test by using 2 kind of river waste images, each of them has weak or strong shadow on river. To validate the success, Author then segmented the image by using Otsu segmentation to be compared with ground truth image which was determined by Author manually before.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Puspita
"Tesis ini membahas mengenai analisis strategi pengolahan sampah Kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan sampah melalui bank sampah khususnya Bank Sampah Resik dengan menggunakan metoda analisis SWOT. Penelitian ini menggunakan pendekatan post positivis dengan teknik pengumpulan data secara mix method.
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan sampah melalui Bank Sampah Resik adalah faktor kelembagaan yang baik, jaringan yang baik serta kapabilitas personil yang tinggi. Sedangkan strategi yang perlu diambil berdasarkan hasil analisis SWOT adalah strategi mendukung pertumbuhan yang agresif.

This thesis studying about analyzing of waste management strategy of Bandung. The purpose of this research are to see the factors that influence the success of waste management through Bank Sampah especially Bank Sampah Resik with SWOT method. This research using post positivism approach with mix method data collecting technique.
According the result of this research, the factors which influence the success of waste management strategy that using Bank Sampah Resik are good corporate governance, good network, and high capability of Bank Sampah Resik servant. Meanwhile the strategic that need to do based on SWOT analyze is growth oriented strategic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45615
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defiana Darmastuti
"Timbulan sampah di Tempat Rekreasi terus meningkat akibat pertambahan jumlah pengunjung wisata yang semakin meningkat setiap tahunnya. Ancol merupakan tempat rekreasi yang telah memiliki Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu TPST sebagai upaya mengurangi timbulan sampah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi daur ulang serta alur perjalanan material sampah daur ulang di TPST Ancol. Untuk pemerolehan data dapat dilakukan dengan pemilahan sampah sesuai SNI 19-3964-1994, wawancara serta survey lapangan. Dari pelaksaan penelitian diperoleh recovery rate berdasarkan literatur US EPA, 1994 adalah 89,94 , dan untuk nilai recycling rate berdasarkan literatur US EPA, 1994 adalah 20,17 walaupun nilai recycling rate dari penjualan material daur ulang mencapai 5,89. Keuntungan ekonomi yang diperoleh setiap harinya adalah Rp 131.900,- namun tidak termasuk keuntungan kompos. Perjalanan material daur ulang sampah, dimulai dari TPST Ancol, lapak besar, dan indsutri daur ulang. Residu sampah yang diperoleh di TPST Ancol, terdiri dari popok bayi, pembalut, tekstil, sterefoam, plastik kemasan, tisu, debu, kayu, serta ayakan kompos. Sedangkan upaya peningkatan daur ulang adalah dari segi kinerja TPST Ancol, pelaku daur ulang dan kualitas sampah yang dijual. Melalui nilai recycling rate eksisting menunjukkan TPST Ancol belum optimum mencapai nilai recycling rate yang seharusnya bisa diperoleh, sehingga pencapaiaan nilai ekonomi belum maksimum.

Solid waste generation amusement park continues to increase due to the increasing number of visitors are increasing every year. Ancol is a recreation place that has owned Material Recovery Facility MRF as an effort to reduce solid waste generation. This research was conducted to find out recycling rate with recycling of recycle waste material at Ancol s MRF. To obtain data can be done by sorting waste according to SNI 19 3964 1994, interview and observation. From the research, the recovery rate based on US EPA literature, 1994 was 89,94 , and for the recycling rate based on US EPA literature, 1994 was 20,17 although the recycling rate of recycled material sales reached 5,89. Economic profit earned per day is Rp 131.900, but excludes compost benefits. Flow of waste recycling materials, starting from Ancol s MRF, large stalls, and recycling industries. The waste residue obtained at the Ancol s MRF, consisting of baby diapers, bandages, textiles, sterefoam, plastic packaging, tissue, dust, wood, and compost sieve. While efforts to increase recycling is from the aspect of performance of Ancol TPST, recycling agents and quality of waste sold. Through the existing recycling rate, the Ancol TPST is not yet optimum to reach the recycling rate that should be obtained, so that the economic value is also not maximized.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>