Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140502 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Wachid Abdullah
"Energi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam seluruh kegiatan pembangunan nasional. Pertumbuhan konsumsi energi di negara berkembang seperti di Indonesia cenderung lebih tinggi dari negara maju. Konsumsi tersebut berkaitan dengan semakin banyaknya pekerjaan yang menggunakan energi listrik dan mesin industri, serta berbagai kegiatan ekonomi lainnyal. Salah satu sumber energi yang terpenting sampai saat ini adalah minyak bumi. Antares tahun 1994/95 dan proyeksi pada tahun 1998/99 memperiihatkan bahwa minyak bumi masih merupakan andalan sumber energi. Hal ini bisa dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1 : Tingkat Permintaan Energi Tabun 1994/95 s.d. 1998/99 (dalam satuan MBOE : Million Barrels of Oil Equivalent)*
Sumber : Departemen Pertambangan dan Energi, 1998 ** Setara dengan 3uta Bard Minyak
* Angka Sementara
11 Saddayao, Corazon Morales, 1778: 3
Tabei diatas menunjukkan bahwa antra tahun 1994/95 s.d. 1998/99 lebih dari 60% permintaan energi dalam negeri diperoleh dari minyak bumi. Pada tahun 1998/99 proporsi permintaan energi 61,11% energi dari minyak bumi. Disamping untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, bagi Indonesia minyak bumi juga merupakan andalan bagi pemasukan devisa negara. Gambaran penerimaan dalam negeri dari minyak & gas (migas). ditunjukkan pada tabei berikut :
Tabei 2 Kuantitas dan Nilai Ekspor Minyak dan Gas Indonesia, 1990-1997
Sumber : Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Ekspor/lmpor 1997
Data diatas menunjukkan bahwa memang ketergantungan ekspor dari migas semakin lama semakin menurun. Hal ini diakibatkan oleh adanya peningkatan ekspor di bidang non-migas yang mendapat prioritas khususnya pada dasawarsa terakhir. Penurunan ekspor minyak dan gas bumi tersebut juga dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan minyak di dalam negeri sendiri yang telah mengalami kenaikan sesuai dengan kenaikan kebutuhan masyarakat, seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 3 : Banyaknya Produksi Migas Menurut jenis Pengilangan 1992-1996 (Gasoline, Premium, Minyak Tanah/ Kerosene, Solar) dalam satuan Barrel
Sumber : Statistik Pertambangan minyak dan Gas Bumi, 1996
Data diatas menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan produksi beberapa hasil migas khususnya premium, kerosene, dan solar dari tahun ke-tahun. Jika angka-angka diatas kita konfirmasikan terhadap pertumbuhan kendaraan bermotor yang menggunakan produk migas tersebut, maka terlihat adanya hubungan yang erat antara peningkatan produk migas tersebut terhadap peningkatan jumlah kendaraan bermotor.
Antara tahun 1992-1997 produksi rakitan seluruh kendaraan bermotor mengalami kenaikan kecuali penurunan jeep antara tahun 1996-1997, dan penurunan produksi bis antara tahun 1995-1997. Dengan demikan terlihat indikasi yang kuat bahwa peningkatan beberapa jenis produksi migas dipengaruhi oleh kendaraan bermotor yang menggunakan jenis produk tersebut?"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Indonesia merupakan Salah satu negara berkembang yang pertumbuhan tingkat populaslnya mengalarni peningkatan yang cukup tinggi dari tahun ke tahun.
Pertumbuhan tingkat populasi ini mengakibatkan tingginya tingkat konsumsi energi Indonesia pada sumber daya yang jumlahnya terbalas ini. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kelangl-caan sumber daya alam tersebut perlu dipikirkan cara unluk mencari altematif sumber daya atau sumber energi serta cara unruk mempergunakan sumber daya tersebut dengan efektif dan etlsien.
Salah satu cara untuk mempergunakan energi secara eflsien adalah dengan penerapan label hemat energi pada peralatan listrik yang memiliki potensi penghematan yang cukup tinggi, yakni kulkas, Air Conditioning, dan lampu listrik.
Penerapan label ini merupakan bagian dari kegiatan slandarisasi energi yang dapat rnemberikan dampak positif bagi para pelaku pasar, yakni produsen, konsumen dan juga bagi negara.
Hal terpenting dalam labelisasi peralatan listrik ini adalah mengetahui besamya potensi penghematan yang clihasilkan. Besarnya potensi penghematan ini panting untuk diketahui untuk dapat lebih merangsang masyarakat untuk berperan serta secara aktif dalam program konservasi energi di Indonesia.
Untuk dapat mengetahui besamya potensi penghematan energi ketiga peralatan listrik yang dibahas pada skripsi ini, data yang diperlukan adalah perkembangan produksi yang terjadi dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil produksi kernudian dilakukan peramalan sampai dengan tahun 2010. Dan setelah hasil peramalan diperoleh, langkah terakhir adalah menghitung potensi penghematan energi dengan mempergunakan asumsi-asumsi yang ada."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T.J. Djatmiko Adi
"ABSTRAK
Energi merupakan salah satu faktor produksi yang perlu dipertimbangkan pemakaiannya pada suatu industri. Karena dengan menggunakan energi yang cukup, proses produksi akan berjalan lancar sehingga produk yang dihasilkan akan memenuhi kebutuhan konsurnen. Namun, sering kali pemakaian energi ini melebihi kebutuhan minimal Hal ini disebabkan karena adanya kebocoran pada peralatannya ataupun manajemen energi yang kurang baik Sehingga pemakaian energi ini harus dioptimalkan.
Salah satu cara dalam menekan pemakaian energi tersebut adalah dengan melakukan konservasi energi, yaitu dengan memanfaatkan energi secara efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar diperlukan.
Konservasi energi ini dapat dilakukan dengan memeriksa kembali jarringan penukar panasnya. Dengan perbaikan jaringan penukar panas ini akan dapat dioptimalkan pemakaian energinya. Metode yang digunakan adalah dengan teknologi pinch, yaitu dengan mengoptimalkan pemakaian panas yang dipertukarkan diantara dua aliran proses - aliran panas dan aliran dingin.
Sebagai studi kasus adalah pabrik gula PT GPM di Lampung. Pabrik gula ini dalam proses produksinya menggunakan sepuluh unit evaporator yang dipasang secara serf (multiple-effect). Uap yang dihasilkan dari flap badan evaporator dimanfaatkan oleh alat penukar panas lainnya, seperti primary heater, secondary heater, vacuum pan, dan continous vacuum pan. Permasalahamya adalah dengan evaporator yang ada, apakah uap yang dihasilkan evaporator tersebut kurang mampu untuk mencukupi peralatan penukar panasnya atau bahkan berlebih. Untuk menganalisa masalah tersebut, digunakan teknologi pinch dengan lingkup bahasan seperangkat evaporator dan peralatan penukar panas yang menggunakan uap yang dihasilkan evaporator.
Dari base case design chdapatkan utilitas panasnya sebesar 1.515 kW dan utilitas dingin sebesar 2.623, 61 kW. Setelah dianalisa dengan pinch melalui perhitungan problem table algoritm, dapat diketahui target energi untuk utilitas panas 0 kW dan utilitas dingin 2.014, 28 kW. Sedangkan titik pinch berada pada temperatur 117, 5° C dengan d Tmin 5° C. Setelah dilakukan perbaikan pada jaringan penukar panasnya, yaitu dengan menambah dua unit peralatan penukar panas, maka ditemukan peluang untuk konservasi energi sebesar 116,84 kW atau 7,7 %."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahpudi Baisir
"Proses throttling adalah proses entalpi tetap. Pada proses ini, fliuda berekspansi dari tekanan tinggi ke tekanan yang bertemperatur jenuh lebih rendah sehingga terjadi perubahan fasa dan penurunan temperatur. Selain itu, kerja yang dilakukan, energi kinetik serta perpindahan kalor yang melalui lubang katup throttling juga sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
Penelitian ini bertujuan untuk konservasi energi dengan melakukan simulasi perhitungan efisiensi thermal PLTU melalui penambahan alat Throttling Process ke dalam siklus PLTU yang sudah ada. Berdasarkan simulasi didapat bahwa efisiensi thermal PLTU meningkat sampai 4 % dari PLTU konvensional-nya. Bahkan bukan hanya itu, dari modifikasi ini juga dihasilkan produk air destilat sampai 117 ton/jam melebihi kebutuhan air penambah siklus PLTU berdaya 50 MW yang hanya sebesar 7 ton/jam.
Perancangan miniatur alat uji Throttling Process dimaksudkan untuk meneliti lebih lanjut proses termodinamika ini. Berdasarkan hasil penelitian terhadap alat tersebut diperoleh kesimpulan bahwa uap serta temperatur air yang lebih rendah dari sebelum proses penceratan sudah berhasil ditunjukan walaupun masih terdapat beberapa kendala selama penelitian berlangsung.

A Throttling Process is defined as a isenthalpy process. In this process, it occur expansion that cause a significant pressure drop and it is often accompanied saturated temperature in the fluid. There is no work that is done, mass transfer and kinetic energy through out are neglectable.
In this simulation, the goal is for energy conservation with increasing thermal efficiency of PLTU with addition of Throttling Process equipment in it. According the simulation, thermal efficiency of PLTU increased up to 4 % compare with the convensional PLTU. Eventhough, another gained profit is 117 ton/hour destilate water whereas it is exeed necessary make up water for the PLTU 50 MW vapor cycle about 7 ton/hour.
To research detailed for this termodinamic process, it is created a little equipment of Throttling Process trial. According the experiments that already have done, it was got the conclusion that the vapour and the temperature of water have success taken in it?s product, but there was some problem that occur while testing process.
"
2008
S37322
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teten Derichar
"Meskipun diklasifikasikan sebagai teknologi berbiaya tinggi, udara bertekanan diterapkan dalam berbagai aplikasi industri. Sebagian besar penggunanya memiliki pengetahuan yang kurang tentang efisiensi sistem udara bertekanan, Tulisan ini bertujuan untuk meningkatkan konservasi energi pada sistem udara tekan di industri menufaktur dengan menyajikan perhitungan keekonomian peluang konservasi energi yang dapat dilakukan dan membandingkannya dengan penghematan berdasarkan hasil pengukuran setelah pelaksanaan pekerjaan konservasi energi dilaksanakan.
Dengan menyajikan perhitungan penghematan yang dapat diperoleh, pengguna udara tekan akan lebih meyakini bahwa program konservasi energi yang dilakukan akan menguntungkan mereka dan dapat memicu mereka melakukan investasi untuk pelaksanaan program konservasi energi, sehingga program konservasi energi dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Kebocoran udara yang berlebihan dan pipa distribusi udara tekan yang tidak efisien adalah salah satu penyebab meningkatnya biaya energi. Memperbaiki masalah ini akan mengurangi biaya konsumsi listrik kompresor secara signifikan. Dari hasil pengukuran diperoleh data bahwa dengan perbaikan kedua hal tersebut konsumsi energi dapat berkurang sebesar 25%. Deviasi antara hasil perhitungan dan hasil pengukuran setelah perbaikan adalah sebesar 2,75 %.

Although classified as a high-cost technology, compressed air is applied in a wide range of industrial applications. Most of its users have insufficient knowledge of the efficiency of compressed air sistems, this paper aims to improve the energy conservation program in compressed air sistems in the manufacturing industry by calculating the savings from energy conservation opportunities that can be done and comparing them with savings from measurement results taken after the implementation of energy conservation work is carried out.
By presenting the calculation of the savings that can be obtained, compressed air users will be more confident that the energy conservation program to be carried out will benefit them, thereby triggering them to make investments for the implementation of energy conservation programs, so that energy conservation programs can be implemented better.
Excessive air leakage and inefficient of compressed air distribution pipes are some of the causes of rising energy costs. Fixing this problem will significantly reduce the cost of compressor electricity consumption. From the results of measurements after improvement, data were obtained that with the improvement of both factors, energy consumption can be reduced by 25 percent. The deviation between the results of the calculation of savings and the results of measurements after improvement is 2.75 percent
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta : Departemen Pertambangan dan Energi, 1979
621.042 IND k (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Supiana
"Dalam manajemen energi, audit energi listrik adalah langkah awal dalam mengidentifikasi pemborosan penggunaan energi listrik. Hasil audit diperlukan untuk mengidentifikasi peluang penghematan sehingga dapat meningkatkan efisiensi pemakaian energi listrik. Pada akhirnya, penghematan energi listrik dapat menekan biaya produksi tanpa mengabaikan kualitas, misal kenyamanan pada bangunan. Dalam tugas akhir ini, audit energi listrik yang dilakukan pada gedung PT. Sweat Candy membedakan beban pada tiga sektor, yaitu; sektor penerangan, sektor Air Conditioning (AC), sektor non penerangan dan non AC. Suplai daya listrik dari PLN sebesar 1560 kVA, dari genset sebesar 1313 kVA (gas engine) dan 1910 kVA. Hasil audit energi pada bangunan ini menunjukkan bahwa suplai daya listrik dari PLN idle sebesar 47% (belum terpakai), in-efisiensi energi listrik di sektor Ac teridentifikasi dari kelebihan IKE listrik AC dari standar (184.38 kWh/m2.tahun), penurunan COP Chiller 1 (0,22) dan chiller 2 (0,15) dari batas minimum, yang mencerminkan kondisi alat yang sudah mengalami depriasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>