Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135730 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Ratna Wulan
"Salah satu masalah yang dihadapi Indonesia dalam perdagangan komoditi adalah fluktuasi harga. Akibatnya risiko kerugian yang dihadapi oleh petani, produsen dan produsen Ianjutannya menjadi sangat besar. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen risiko yang dapat mengurangi risiko kerugian akibat perubahan harga. Salah satunya dengan penerapan sistem hedging. Hedging adalah strategi yang dilakukan hedger untuk mengamankan usahanya dari risiko kerugian akibat perubahan harga yang merugikan. Hedger terdiri dari produsen dan konsumen. Harga Emas berfluktuasi sepanjang waktu, sehingga metode peramalan time series diharapkan dapat membantu hedger untuk memprediksi harga Emas.
Masalah yang dihadapi adalah:
(1) Metode peramalan time series apa yang paling sesuai dalam memperkirakan pergerakan harga komoditi Emas? dan
(2) Pada tingkat berapa Hedger harus melakukan hedging?. Tujuan penelitian adalah menentukan metode peramalan time series yang paling sesuai bagi pergerakan harga Emas.
Penelitian dilakukan di BAPPEBTI, Bursa Berjangka Jakarta, Aneka Tambang dan Bank Indonesia. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil wawancara dengan ahli perdagangan berjangka dan hedging. Data sekunder berupa serial data dan harga rata-rata bulanan komoditi Emas dari tahun 1971 sampai Pebruari 2003 yang diperdagangkan di pasar fisik London. Alat analisis data menggunakan metode peramalan time series, dan untuk membantu digunakan program Exel 5.0, QSB, Minitab 10 dan EVIEWS Versi 3.0.
Pemilihan metode peramalan terbaik untuk harga emas dilakukan secara statistik, serta secara manajemen dan ekonomi. Secara statistik, pemilihan metode peramalan tergantung pada:
(a) Pada data (stationer 1 non stationer), dan (b) Efisiensi parameternya. Dapat disimpulkan bahwa metode ARIMA adalah metode peramalan yang paling tepat untuk pola data harga emas karena pola data harga emas adalah pola data non stationer.
Pemilihan metode peramalan time series terbaik secara manajerial dan ekonomi mempertimbangkan:
(1) Emas merupakan komoditi tahunan yang dapat disimpan.
(2) Biaya, kemudahan serta kepraktisan penerapan metode peramalan. Peramalan harga emas dilakukan untuk periode Maret - Desember 2003 dengan mengunakan model ARIMA (1. 1. 1) pada selang kepercayaan 95 pesen. Hasil ramalan harga Emas menunjukkan fluktuasi harga sekitar nilai USD 323.301ons sampai USD 436.22/ons.
Berdasarkan hasil ramalan harga emas bulan Maret Desember 2003 dengan menggunakan metode ARIMA (1. 1. 1), produsen harus melakukan hedging di perdagangan berjangka dengan cara menjual kontrak perdagangan emas pada harga USD 358.371 ons dan metutup posisi pada harga terendah yaitu pada bulan Juli 2003. Bagi konsumen, jika kestabilan harga yang diinginkan, maka konsumen akan melakukan hedging dengan cara membeli kontrak perdagangan emas di Perdagangan Berjangka komoditi dengan harga USD 358.371ons dan menutup kontrak pada harga tertinggi, yaitu pada bulan Desember 2003. Hal ini dikarenakan Hedger yang telah melakukan hedging tidak memperoleh keuntungan yang besar sekali dan tidak juga menderita kerugian yang besar pula. Oleh karena itu fluktuasi harga Emas (baik yang menguntungkan maupun yang merugikan) harus diantisipasi oleh produsen dan konsumen dengan melakukan hedging di Perdagangan Berjangka Komoditi.
Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal sebaiknya Hedger juga menggunakan basis trading, serta melakukan hedging untuk mata uang yang digunakan dalam Perdagangan Berjangka, yang dalam penelitian ini adalah USD."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernawan Priarto
"ABSTRAK
Berdasarkan evaluasi terhadap prospek industri kilang minyak swasta, Indonesia mempunyai potensi dan peluang yang besar untuk menambah kilangnya baik untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor
Bagi Kilang minyak swasta, penerapan Strategi Hedging adalah penting untuk mengelola resiko dan fluktuasi harga minyak mentah maupun produk kilang minyaknya. Strategi hedging ini belum dikenal di Indonesia.
Sebagai langkah pertama penerapan strategi hedging, kilang minyak harus dapat dilakukan dengan dua metode: Analisa Fundamental dan Analisa Teknik. Sedangkan minyak mentah Indonesia ditentukan oleh pemerintah dengan metode Basket Crude Oil, yang disebut Indonesian Crude Price (ICP).
Langkah berikutnya, penerapan strategi hedging dilakukan dengan dua alat: Kontrak Futures dan Kontrak Options. Tujuan akhir dari strategi ini adalah unruk meminimumkan resiko dalam kombinasi Crack Spread yang optimal antara komoditi input dan output. Beberapa contoh kasus dengan menggunakan data aktual dari harian The Asian Wall Street Journal dan The Wall Street Journal akan dibahas dalam karya akhir ini. "
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Rakhman
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas hedging komoditi di Bursa Berjangka Jakarta. Pada penelitian ini dilakukan pendekatan ekonometrika dengan menggunakan 4 model, yaitu OLS, VAR, VECM dan ARCH-GARCH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil estimasi efektivitas hedging model VECM superior dibandingkan dengan model lain. Secara kesuluran, efektivitas hedging komoditi yang diperdagangkan di BBJ rendah, hanya komoditi Robusta dan Arabika yang baik sebagai alat mitigasi risiko. BBJ sebaiknya mengkondisikan iklim perdagangan semakin mendekati kondisi perfect hedge, sementara dalam bertransaksi sebaiknya hedger memerhatikan bulan jatuh tempo kontrak sehingga mendapatkan utilitas semaksimal mungkin.

This research is to analyze hedging effectiveness of commodity on the Jakarta Futures Exchange. Analysis on the research done with the approach of econometrics, i.e. regression analysis using 4 models, namely OLS, VAR, VECM and ARCH-GARCH. The results show that VECM models is superior from other models in analyzing hedging effectiveness of commodity in BBJ. Overall, commodities traded at Jakarta Futures Exchange is low, only Robusta and Arabica has high capability of mitigating risk. BBJ should customize the trading climate approaching to the condition of perfect hedge, while in a transaction should be looking at the maturity month contracts so hedger can get the most utility.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anju Ayunda
"abstrak
Nilai kredit dan pembiayaan valas dalam rupiah yang disalurkan oleh bank umum
di Indonesia, baik konvensioal maupun syariah, cenderung terus mengalami
peningkatan. Dalam rangka melindungi nilai aset dari risiko nilai tukar, pelaku
usaha dapat melakukan Islamic hedging dengan underlying transaksi komoditi
(aqd al tahawwuth fi suq al-silah). Tesis ini melakukan simulasi perhitungan
transaksi Islamic hedging dengan komoditi dan menganalisis hasilnya agar dapat
memberikan panduan dalam menerapkan lindung nilai. Simulasi dilakukan dengan
dua asumsi: (i) skenario pertama berupa simulasi Islamic hedging dengan komoditi
secara on the spot, yaitu tidak terjadi penahanan kepemilikan sampai dengan jatuh
tempo (not held to maturity) dan (ii) skenario dua berupa simulasi Islamic hedging
dengan penahanan kepemilikan komoditi sampai jatuh tempo (held to maturity).
Hasil simulasi dua skenario tersebut dibandingkan dengan kondisi yang terbentuk
tanpa lindung nilai dan ditemukan bahwa potensi saving valas pada skenario
pertama relatif lebih baik dan stabil daripada skenario kedua, khususnya pada saat
rupiah terdepresiasi dan harga komoditi jatuh. Namun demikian, pilihan skema
Islamic hedging dengan komoditi secara not held to maturity dapat mengundang
isu khusus karena tidak terjadi transaksi jual beli komoditi secara riil yang menjadi
ciri khas transaksi jual beli syariah.

abstract
The value of foreign currency credit and financing in rupiah disbursed by
commercial banks in Indonesia, both conventional and sharia, tends to be
continuously improved. In order to protect the value of assets from exchange rate
risks, business actors can conduct Islamic hedging with the underlying commodity
transactions (aqd al tahawwuth fi suq al-silah). This thesis simulates the
calculation of Islamic hedging transactions with commodities and analyzes the
results to produce guidelines for implementing hedges. The simulation is carried
out with two considerations: (i) the first scenario consists of simulating Islamic
hedging with commodities in place, i.e. no holding is held until maturity (not held
to maturity) and (ii) scenario two islamic hedge simulation of commodities up to
maturity (held to maturity). The results of the simulation of the two scenarios are
compared with values made without hedging and it was found that the potential for
foreign exchange savings is relatively better and stable in the first scenario
compared to scenario two. However, the choice of Islamic hedging with
commodities not held to maturity can invite special issues because there is no real
commodity buying and selling transactions that characterize sharia sale and
purchase transactions.
"
2019
T54602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuzulul Haq
"ABSTRAK
Sebagai salah satu negra pengekspor migas, Indonesia sangat menggantungkan
pendapatan negaranya pada komoditi ini. Rata-rata pendapatan nasional (GDP) Indonesia
dari sektor minyak dan gas bumi sekitar 10%.
Perubahan harga minyak mentah dunia sangat mempengaruhi perekonomian nasional.
Hal ini menyebabkan kebutuhan akan adanya perkiraan harga minyak yang cukup dekat
dengan realitas sehingga perekonomian dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
Namun demikian tingginya tingkat fluktuasi harga minyak dunia akibat adanya
kepentingan pihak produsen dan konsumen menyebabkan perkiraan harga minyak dimasa
yang datang secara pasti sangat sulit dilakukan. Hal ini yang mendorong para praktisi
perminyakan untuk melakukan hedging (lindung nilal) terhadap resiko tersebut.
Perubahan lharga minyak di masa yang akan datang perlu dicermati karena hal ini
berkaitan dengan strategi hedging yang akan diterapkan.
Dalam melakukan hedging terhadap perubahan harga spot minyak kim, perlu
dilakukan peramalan terhadap harga spot yang akan terjadi di masa yang akan datang. Salah
satu cara untuk melakukan perkiraan harga spot tersebut dengan menggunakan salah satu
model ekonometrik yaitu error correction mechanism (ECM) yang melibatkan pengetahuan
mengenai kointegrasi dari suatu runtun waktu. Model ECM dari dua atau lebih runtun waktu
akan memberikan gambaran atas hubungan jangka panjang dan dinamika dari runtun waktu
yang dimaksud.
Dengan bantuan model ini kita dapat melakukan analisis peramalan terhadap harga
spot minyak kita di masa yang akan datang sehingga pada akhirnya dapat digunakan sebagai
dasar pertimbangan dalam melakukan hedging terhadap minyak nasional.
Penelitian ini merupakan studi lanjutan dan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Ir Agus Mujiwinarno MM (KP/99) dimana dari penelitian tersebut diketahui bahwa
dengan menggunakan vector error correction model (VECM) dihasilkan hubungan yang kuat
antara harga spot minas dengan kontrak future West Texas Intermediate (WTI) terutama
untuk pengiriman satu tahun kedepan (CLYR).
Dari penelitìan lanjutan ini diketahui bahwa prediksi harga spot minas dengan dasar
harga kontrak future WTI untuk pengiriman 1 tahun (CLYR) tidak menghasilkan model
koreksi kesalahan (ECM) yang stabil. Hasil yang berbeda dihasilkan apabila dasar prediksi
yang digunakan adalah harga spot WTI (SWTJ) dimana dari hasil uji kekuatan peramalan
dihasilkan bahwa tidak adanya kekuatan peramalan dapat ditolak pada tingkat kepercayaan
95%.
Dalam penelitian ini pula dihasilkan bahwa untuk memprediksi harga spot WTI
dengan model ECM sebaiknya digunakan dasar harga kontrak futures untuk pengiriman 3
bulan kedepan (CLIQ).
Adapun aplikasi prcdlksi spot minas ini pada strategi hedging memperlihatkan bahwa
strategi ?cross hedging? terhadap minyak minas dengan pendekatan model koreksi kesalahan
(ECM) menghasiikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan strategi ?naive hedging?.
Untuk pengembangan peneitian selanjutnya perlu kiranya dibuktikan hasil penelitian
ini untuk data pada kurun waktu 2000 ? 2001 sehingga dapat dilihat kehandalan dari model
ini.
"
2001
T2463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliefya Firnanda
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengantisipasi kerugian yang ditimbulkan karena
selisih nilai tukar mata uang asing dalam hal ini yaitu antara mata uang Rupiah
dengan US Dollar. Penelitian di khususkan untuk perusahaan BUMN, karena
terkait keluarnya Peraturan Menteri (Permen) yang memberikan kebebasan bagi
perusahaan milik negara untuk melakukan transaksi hedging atau lindung nilai.
Perhitungan hedging yang akan dilakukan mengacu kepada nilai VaR dari
portofolio fuel expense yang dimiliki oleh PT Garuda Indonesia, selanjutnya
dengan mengetahui kemungkinan potensi risiko maksimal yang bisa terjadi dalam
periode 1 hari ataupun 1 bulan kedepan, diharapkan PT Garuda Indonesia bisa
mempersiapkan langkah-langkah dan strategi yang tepat untuk melakukan atau
tidak melakukan hedging. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa setelah
melakukan perhitungan VaR dengan simulasi Monte Carlo, penerapan kebijakan
hedging yang akan dilakukan bisa jauh lebih mudah, karena memiliki dasar dan
benchmark yang jelas didalam pertimbangannya, yang selanjutnya tentu saja akan
menghasilkan penghematan terhadap anggaran.

ABSTRACT
This study aims to anticipate the losses incurred due to the difference in exchange
rates of foreign currencies in this case is between the Rupiah to U.S. Dollar.
Research in dedicated to state-owned companies, as related discharge regulation
which gives freedom for state-owned enterprises to undertake hedging
transactions. Hedging calculations to be performed referring to the VaR of a
portfolio of fuel expense owned by PT Garuda Indonesia, next to knowing the
possibility of the potential risks that could occur within a maximum period of 1
day or 1 month ahead, PT Garuda Indonesia is expected to develop measures and
strategies the right to do or not to hedge. These results prove that after performing
the calculation of VaR with Monte Carlo simulation, hedging policies can be
made much easier, because it has a base and a clear benchmark in its discretion,
which then of course will result in savings to the budget."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Yustika Ramadhani
"Perluasan Cakupan Keuangan Negara yang terdapat didalam Pasal 2 huruf g dan i Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara menyebabkan BUMN termasuk kedalam lingkup keuangan negara. Mahkamah Konstitusi dalam Putusannya No. 48/PUU-XI/2013 menguatkan ketentuan Pasal 2 huruf g dan i UU No. 17/2003.
Tesis ini membahas mengenai bagaimana keterkaitan antara manajemen risiko yang diterapkan oleh BUMN dengan risiko kerugian keuangan negara, bagaimana pengaturan mengenai pelaksanaan hedging oleh BUMN di Indonesia sebagai manajemen risiko terhadap risiko kerugian Keuangan Negara dan bagaimana perlindungan hukum bagi BUMN yang melakukan transaksi hedging terhadap risiko kerugian keuangan negara dan beberapa doktrin mengenai keterkaitan kerugian BUMN dengan kerugian keuangan Negara.
Penelitian yang menggunakan metode yuridis normatif ini mengungkapkan bahwa belum adanya kepastian hukum secara normatif mengenai perlindungan hukum terhadap pelaksanaan transaksi Hedging dari risiko kerugian keuangan Negara.

State Financial Coverage Expansion contained in Article 2 letter g and i of Law No. 17 Year 2003 on State Finance causing SOEs included in the scope of state finances. The Constitutional Court in its Decision No. 48 / PUU-XI / 2013 strengthens the provisions of Article 2 letter g and i Law 17/2003.
This thesis describes how the relationship between risk management applied by the state with the risk of financial loss to the state, how the arrangements regarding the implementation of hedging by SOEs in Indonesia as a risk management against losses from State Treasury and how the legal protection of SOEs transactions hedging against the risk of financial loss state and some doctrine of the connection losses of state companies with financial losses of the State.
Research using normative juridical method revealed that the absence of normative legal certainty regarding the legal protection of the implementation of a hedging transaction risk of financial loss to the State.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T45348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Hadinata
"ABSTRACT
One of the major risks facing multinational companies in international trade is the risk of fluctuations in foreign exchange rates. The company makes an effort to reduce the impact of these risks through risk management using a hedging decision. This study aims to test empirically the effect of the companys fundamental variables in predicting hedgings decision. Fundamental variables in this study use financial ratios, namely profitability, leverage, liquidity and growth opportunities. The data in the study used panel data from 2014 to 2017. This study used data analysis techniques using logistic regression tests. Logistic regression test is used because the dependent variable uses dummy data, namely companies that do hedging are given a score of 1 and those who do not do hedging are given a score of 0. The results of the study show that the variable profitability, leverage, and growth opportunities have a positive effect on the hedging decision. The variable liquidity has a negative effect on the hedging decision."
Jakarta: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2019
657 ATB 12:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nicolas Hapsara
"ABSTRACT
Hilangnya ketegangan antara Timur dan Barat dan
membaiknya perekonomian dunia mengakibatkan Perdagangan
Internasional meningkat. Peningkatan ini membawa dampak
positif pada perekonomian di Indonesia, hal ini terlihat
dengan meningkatnya ekspor dan impor Indonesia.
Exchange Rate (Nilai Tukar) bagi eksportir dan
importir, tidak dapat dipisahkan dan kegiatannya sehari-hari. Exchange Rate penting bukan hanya karena nilainya yang
fluktuatif, tetapi juga mendatangkan exposure.
P.T. KLMA sebagai perusahaan importir tidak lepas dari
masalah ini, oleh karena itu dalam Karya Akhir ini dicoba
menerapkan Hedging pada pembelian barang impornya. Untuk
dapat menerapkan hedging mutlak diperlukan perhitungan
peramalan nilai Tukar. Dari perhitungan peramalan nilai Tukar
per-tahun pendekatan dengan metode Purchasing Power Parity
mempunyai penyimpangan dengan standar deviasi terkecil
dibandingkan dengan pendekatan Interest Rate Parity dan
Analisis Fundamental yaitu sebesar 11% untuk peramalan
Rupiah terhadap Dollar Amerika 15% untuk peramalan Rupiah
terhadap Mark Jerman, dan 17% untuk peramalan Rupiah terhadap
yen Jepang. Sedangkan perhitungan peramalan Nilai Tukar per?
tniwulan pendekatan dengan metodee Analisis Fundamental
mempunyai penyimpangan dengan standar deviasi terkecil, yaitu
sebesar 6% untuk peramalan Rupiah terhadap Dollar Amerika. 8%
untuk pramalan Rupìah terhadap Mark Jerrnan dan 7% untuk
permalan Rupiah terhadap Yen Jepang. Melihat hasil hasil
perhitungan tersebut maka perlu dilakukan perhitungan
peramalan Nìlai Tukar (kurs) dengan dua cara, yaitu dengan
pendekatan Purchasing Power Parity, untuk memperkirakan
depresiasi Rupiah dan pendekatan Analisis Fundamental (dengan
bantuan regresj) untuk memperhitungkan hedging.
Penerapan Forward Exchange Market Hedge untuk
pembayaran pembelian barang Impor selama tahun 1990 di P.T.
KLMA akan menghasilkan penghematan Rp.83,004,557, atau
sebesar 1.65% dari transaksi, sebesar Rp.5,018,224,691.
Seaangkan apabila diterapkan Money Market Hedge akan
menghasilkan penghematan Rp.35,007,981. atau sebesar 0.7%
dan transaksi sebesar Rp.5,018,224,691.
Penghematan ini berasal dari transaksi pembelian yang
menggunakan ung yen dan mark. Sedangkan transaksi yang
merggunakan mata uang Dollar AS menghasilkan kerugian
Rp. 1,275,874 (dengan Forward Exchange), atau Rp. 1,266,227
apabila dilakukan hedging dengan Money Market.
Melihat hasil perhitungan hedging yang dilakukan maka
disarankara untuk melakukari hedging dengan Forward Exchange
urituk trensaksi pembelian barang dalam mata uang Hark Jerman
dan Yen Jepang. Penghematan kerugian dengan Money Market Hedge lebih rendah dikarenakan selisih antara Nilai Tukar jual dan Nilai Tukar beli cukup besar. Sedangkan untuk pembelian barang dalam mata uang Dollar Amerika disarankan untuk tidak dilakukan hedging karena Forward Rate yang ditawarkan selalu over-valued
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ritonga, P. Kokoh P.
"Bahan bakar pesawat terbang merupakan salah satu komponen biaya yang menyumbang bagian terbesar terhadap keseluruhan biaya operosi pada suatu maskapai penerbangan. PT Garuda Indonesia sebagai salah satu maskapai penerbangan yang bersifat internasional tidak terlepas dari hal tersebut. Aadapun besarnya bioya bahan bakar pesawat terbang dibandingkan bìaya operasi dalam satu tahun rata-rata mencapai 20%.
Harga bahan bakar pesawat terbang sangat bergejolak tergantung dan kondisi pasar. Meskipun dihadapkan pada kondisi harga bahan bakar pesawat terbang yang selalu bergejolak seperti itu, PT Garuda indonesia sampai saat ini belum melakukan upaya pengamanan, sebagai antisipasi dan gejolak hongo bahan bakar pesawat terbang tersebut. Hal tersebut juga mengakibatkan tingginya tingkat ketidak-pastian (Uncertaìnty), dalam Arus Kas PT. Garuda Indonesia.
Mengingat hal-hat tersebut maka sebagai Iangkah antisipasi gejolak fluktuasi harga bahan bakar pesawat udara maka PT Garuda indonesia perlu mengkaji kemungkinan melaksanakan upaya pengamanan (Hedging). Sebagai langkah awal
dalam melakukan Upaya pengamanan, Hedging maka secara internal PT Garuda Indonesia harus dapat meramalkan harga bahan bakar pesawat udara dimasa mendatang.
Penelitian ¡ni mencoba menyusun model peramalan barga bahan bakar pesawat udara serta mengkaji beberapa metode Upaya pengamanan (Hedging) yang umum terdapat di pasaran. Dalam menyusun model peramalan diambil stasiun HonoIulu dan Los
AngeIes sebagai contoh kasus.
Setelah mencoba beberapa model yaitu metode Exponential Smoothing, Moving Average serta Regresi Linier ternyata hasil terboik ialah dengan metode Moving Average dengan penode 2 (duo), yang setelah diuji tingkat akurasi diperoleh nilai RMSE 7,424 untuk stasiun Honolulu dan RMSE 4,852 untuk stasiun Los Angeles.
Pada periode Januori-September 1996 harga bahan bakar pesawat udara ternyata menanjak tinggi diatas harga patokan yang diapakai dalam menyusun anggaran biaya bahan bakar pesawat udara. Hal ini terutama disebabkan oleh menaikknya ketegangan
politik di kawasan Timur Tengah.
Setelah mengamati gejolak harga bahan bakar pesawot udara serta pemikiran pemikiran yang melandasi adanya praktek Upaya pengamanan, Hedging di dunia penerbangan yang telah dilakukan sebagian besar maskapai penerbongan tingkat dunia, maka disarankan bahwa PT Garuda Indonesia juga melaksanakan Upaya pengamanan, Hedgïng. Tujuan utama utoma melokukan hal tersebut ialah mengurangi faktor resiko yang akan dihadapi sebagai okibat gejolak harga bahan bakar pesawat udara dan bukan sebagai upaya penghemotan biaya atau motif mencari keuntungan.
Setelah mengkaji beberapa metode Upaya pengamanan, Hedging maka dipilih metode Cops and Floor sebagai alternatif terbaik, dengan tidak menutup kemungkinan adanya modifikasi metode tersebut agar benar-benar sesuai dengan kondisi PT Garuda Jndonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>