Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140365 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andriyanti Pusporini
"Krisis keuangan dan moneter serta deregulasi perbankan yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 menyisakan beberapa bank yang dapat hidup karena memperoleh bantuan pemerintah. Diantaranya adalah Bank X yang notabene merupakan bank "baru", yang dengan targetnya menjadi retail banking, untuk tetap exist harus berjuang memperebutkan nasabah yang ada Untuk itu, melalui Departemen Corporate Communicationnya, Bank X mengawali langkah tersebut dengan cara membangun citra perusahaan agar masyarakat mengenal Bank X .
Seperti telah diungkapkan di atas, penelitian yang dilakukan terkait dengan citra dari sebuah perusahaan bank "baru", sedangkan. unit kerja yang terkait dengan tugas tersebut adalah Departemen Corporate Communication. Secara sederhana, dapat disebutkan bahwa tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah apa saja yang dilakukan oleh Departemen Corporate Communication dalam membangun citra perusahaan, serta sejauh mana kewenangan, tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh manajemen dalam membangun citra perusahaan tersebut. Selain masalah yang dilakukan oleh Departemen Corporate Communication dari sisi intern, dari sisi ekstern perlu juga diketahui bagaimana tanggapan masyarakat terhadap hasil kerja Departemen Corporate Commmunication tersebut. Hal ini juga merupakan sesuatu yang penting untuk dilakukan, karena Departemen Corporate Communication yang menjalankan fungsi Public Relation dalam perusahaan, merupakan fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap publik , melakukan identifikasi kebijakan dan prosedur secara individual atau organisasi dengan keinginan publik juga merencanakan serta melaksanakan sebuah program yang merupakan kegiatan untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan dari publik (Scott M.Cutlip & Alien FL Center,"Effective Public Realtion," 8th edition, Prentice Hall,1999:4). Sedangkan publik yang dimaksud disini adalah publik internal yang terdiri dari karyawan, serta publik ekstern yaitu masyarakat serta pers (Khasali Rhenald, Manajemen Public Relation). Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif sedangkan pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara terhadap para informan internal yang merupakan karyawan dari Departemen Corporate Communication yang terkait dengan permasalahan. Selain itu, wawancara juga dilakukan terhadap masyarakat yang diwakili oleh beberapa orang baik yang merupakan nasabah maupun non nasabah dari Bank X serta terhadap beberapa informan yang berasal dari media massa.
Hasil penting yang ditemukan dari penelitian ini adalah Departemen Corporate Communication melalui programnya telah berhasil membangun image bagi Bank X baik pada sisi intern maupun ekstern. Langkah yang dilakukan oleh Departemen Corporate Communication tersebut disisi intern dianggap telah membuka jalan bagi unit kerja lain terkait untuk juga membangun image perusahaan dengan cara menciptakan produk-produk pendukung serta mengambil langkah-langkah yang penting untuk menjaga image perusahaan. Disisi ekstern, utamanya media menganggap Departemen Corporate Communication telah melakukan langkah-langkah yang tepat dengan cara melakukan tindakan yang kooperatif terhadap pemberitaan yang ada serta membina hubungan yang baik dengan pihak media massa. Sedangkan langkah Bank X kepada pihak ekstern dalam bentuk sponsorship terhadap acara antara lain Liga Bank X dianggap merupakan langkah yang tepat dalam membangun image dengan sasaran berbagai macam segmen. Namun demikian, Departemen Corporate Communication dirasakan perlu untuk dapat lebih bersikap profesional mengingat saat ini Bank X telah masuk dalam bursa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Adhitama
"Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merupakan suatu instansi yang berada di bawah naungan Departemen Keuangan yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi Departemen Keuangan di bidang kepabeanan dan cukai. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 68/PMK.01/2007 tanggal 27 Juni 2007 tentang Organisasi dan Tata Laksana Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dibentuklah Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai. Tujuan dibentuknya Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai atau yang disingkat KPU BC adalah untuk memperbaiki citra dan kinerja Bea dan Cukai.
Berkaitan dengan hal di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan citra Bea dan Cukai sebelum dan sesudah dibentuknya Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai.
Dalam penelitian ini konsep yang digunakan adalah jenis-jenis citra yang dikemukakan oleh Frank Jefkins yang terdiri dari bayangan (mirror image), citra yang berlaku (current image), citra yang diinginkan (wish image), citra instansi (corporate image), dan citra majemuk (multiple image). Konsep lain yang digunakan adalah konsep citra yang di-down load dari www.pertamina.com dimana citra merupakan akumulasi dari lima citra unsur-unsurnya yaitu citra produk/pelayanan, citra sumber daya manusia, citra budaya, citra sistem, dan citra kinerja.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivime dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan strategi penelitian yang digunakan adalah social construcktivism. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam kepada para stakeholders baik internal maupun eksternal.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka terlihat bahwa citra bayangan (mirror image) yang terbentuk terhadap Bea dan Cukai sebelum dibentuknya KPU BC dapat dikatakan negatif dan tidak menguntungkan baik dari segi pelayanan yang diberikan, sumber daya manusia, budaya, sistem, dan kinerja. Namun dengan dibentuknya KPU BC sudah mulai berangsur membaik. Sedangkan citra yang berlaku (current image) yang terbentuk terhadap instansi bea dan cukai sangatlah beragam dan bervariasi baik sesudah maupun sebelum dibentuknya KPU BC baik dari sisi pelayanan, sumber daya manusia, budaya, sistem, dan kinerja. Selain itu citra yang diinginkan (wish image) masih jauh dari harapan dan tidak dapat terpenuhi. Citra perusahaan (corporate image) merupakan akumulasi dari kelima unsur citra tersebut. Dikarenakan citra yang terbentuk sangatlah beragam dan bervariasi antara stakeholders internal maupun eksternal terhadap instansi bea dan cukai baik sebelum maupun sesudah dibentuknya KPU BC maka terbentuklah citra majemuk (multiple image).
Kesimpulan dari penelitian ini, dengan dibentuknya KPU BC ternyata belum banyak membawa perubahan citra untuk instansi bea dan cukai. Oleh karena itu selain dilakukan pengawasan yang berkesinambungan maka perlu dibentuk divisi khusus yang menangani masalah kehumasan.
Directorate General of Customs and Excise is a unit of Finance Departemen which does main task and function of Finance Departemen specially about customs and excise. Based on The Rule of Finance Ministry Number: 68/PMK.01/2007 date June 27th, 2007 about Organisasi dan Tata Laksana Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Primary Customs Office was established. Primary Customs Office or KPU BC is to improve image and work of Customs and Excise.
This research is to describe the image of Customs and Excise before and after Primary Customs Office was established.
In this research, the concepts which are used are kinds of image which is explained by Frank Jefkin. The images are mirror, current, wish, corporate, and multiple image. The other concept which is used is image concept from www.pertamina.com. Image is the acumulation of five factors of image such as image of product/service, image of human resources, image of corporate culture, image of system, and image of work performance.
This research uses constructism paradigm with qualitative approach. Yet the research strategy is used in this research is social constructivism. The method of data finding was done by in depth interview to several intern and extern stakeholders.
Based on the data analysis, it can be seen that the mirror image of Customs and Excise before Primary Customs Office was established was negative and disadvantage seen from service, human resources, culture, system, and work side. But by Primary Customs Office, the image of Customs and Excise strats better and better. Yet current image of Customs and Excise is vary before and after Primary Customs Office established from service, human resources, culture, system, and work performance side. Beside that, the wish image is far and unfulfilled from the hope of the Directorate General of Customs and Excise. The corporate image is the acumulation of the five factors of image such as image of product/service, image of human resources, image of corporate culture, image of system, and image of work performance. Because the image of Customs and Excise before and after KPU BC which is shaped in the mind of internal and external stakeholdersis so vary so the multiple image has been shaped.
The conclution of the research, KPU BC does not bring the changes of image of Customs and Excise yet. So, beside of watching continously, it is needed to establish a new division which handles public relations problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"masalah perbatasan dapat di ibaratkan sebagai sebuah pendulum, yang suatu ketika mencuat ke permukaan, dan suatu ketika tersimpan secara terselubung sambil menanti untuk mencualt kembali ke permukaan di kemudian hari ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I.B. Sugiharta Pawitra
"Dalam perkembangan ilmu komunikasi, fenomena personal brand kian mencuat sebagai suatu hal yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan dalam memperkuat corporate identity-nya. Menyikapi hal ini, Mustika Ratu merancang brand strategy dengan memanfaatkan personal branding Mooryati Soedibyo selaku pendirinya. Namun dalam perjalanannya hal ini tidak memberikan dampak yang maksimal terhadap daya saing terhadap kompetitor. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk menganalisa lebih dalam penyebab tidak maksimalnya pemanfaatan personal brand Mooryati Soedibyo pada brand strategy Mustika Ratu dikaitkan dengan brand communication yang dirancang oleh manajemen. Data diperoleh dengan observasi dan wawancara mendalam kepada responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam penyusunan brand strategy, manajemen tidak merancang integrated marketing communication yang matang sehingga unsur brand communication dalam brand strategy Mustika Ratu tidak berdapak maksimal.

Nowadays, personal brand become a phenomenon increasingly sticking as an important thing to be considered by the company to strengthen its corporate identity. Mustika Ratu respond the situation by designing brand strategy in order to strengthen its corporate identity by utilizing personal branding the founder. As time goes by, the strategy doesn?t impactful in term of competitiveness against competitors. The study was conducted with descriptive qualitative method to analyze the reason of ineffectiveness personal brand of Mooryati Soedibyo on brand strategy of Mustika Ratu associated with brand communication that is designed by management. Data obtained by observation and depth interviews with respondents. The results showed that in the formulation phase, management is not designing a proper integrated marketing communication as part of brand communication. That?s makes brand strategy doesn?t work and gives maximum impact to the company."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriani Sutoyo
"Tesis ini membahas mengenai reposisi perusahaan dan pembangunan kembali citra perusahaan penerbangan Mandala Airlines yang dilakukan melalui strategi komunikasi oleh Public Relations. Dalam jangka waktu satu tahun, pemsahaan telah berhasil menciptakan citra baru perusahaan sebagai maskapai generasi modem dengan standar keselamatan penerbangan intemasional. Penelitian ini adalah penelirian kualitalif dengan desain deskriptifi Penelitian dilakukan dengan teknik wawancara menclalam dan dukungan dokumentasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa reposisi perusahaan harus segera diikuti dengan pelaksanaan strategi komunikasi yang tepat dan proaktif, unluk keberhasiian membangun citra barunya.

The focus of this study is compa.ny’s repositioning and rebuilding of the new image of Mandala Airlines, with Public Relation strategy. In one year time, the company has succeded in creating its new image as a modem generation fleet with intemational safety Standard. This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by means of deep interview and other documents. The research describe that the positioning strategy of a company should be followed by a good communication strategy to develop its new image."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33895
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Nuranissa Ardiwidjaya
"Penelitian ini membahas tentang hubungan antara efektivitas implementasi program CSR 21+ Campaign dan Citra Perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi komunikasi perusahaan melalui program CSR terhadap citra perusahaan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif. Data pada penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 161 responden dan melalui literatur. Penelitian ini mengukur tiga dimensi komunikasi yaitu awareness, attitudes, dan Actions. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara efektifitas implementasi program CSR 21+ Campaign dengan pembentukan citra perusahaan. Dari ketiga dimensi tersebut, dimensi attitudes yang memiliki pengaruh paling kuat dalam mempengaruhi citra perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk.

This research discuss about the effectiviness of implementing a CSR Program 21+ Campaign and corporate image of PT Multi Bintang Indonesia Tbk. The purpose of this study is to analyze corporate communications strategy through CSR Programs towards corporate image. This research is using quantitative explananatory design. The data were collected by questionere and literature. This research analyzes three dimentions of CSR Program 21+ Campaign, which are awareness, attitudes, and actions. Result from this research shows that there are correlation between effectiveness of implementing CSR Program 21+ Campaign and Corporate Image. From three dimention of CSR Program, attitudes is the most dominant to influence corporate image of PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachman Ariella Erasputranto
"Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh citra perusahaan terhadap return saham. Citra perusahaan diukur dengan menggunakan checklist penilaian citra perusahaan yang dikembangkan dari teori Spector (1961). Sementara return saham diukur dengan menggunakan market adjusted return (Bodie et al., 2011). Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan model regiresi berganda dengan sampel sebanyak 298 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

The objective of this research is to examine the effect of corporate image on company`s stock return. The corporate image will be measured based on quality assessment score built upon the Spector (1961)`s basic theory of corporate image. The stock return, on the other hand, will be quantified using the adjusted market return (Bodie et al., 2011). The research hypothesis was tested using multiple regression model with 298 samples from companies that are listed in Indonesia Stock Exchange during 2013. The empirical result show that corporate image significantly and positively influences company`s stock return."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Duddy Pramudyanto
"Sebagai industri perkebunan yang berorientasi keuntungan, ketika akan melakukan perubahan yang bersifat kultural, proses komunikasi yang bertahap sangat perlu diperhitungkan. Proses komunikasi yang bertahap dilandasi pada argumentasi bahwa (1) terdapatnya keberagaman fungsi dan peran, latar belakang pendidikan dan nilai-nilai yang dianut oleh aktor-aktor yang terlibat di perkebunan, dari tingkat pekerja, hingga estate manager; (2) nature tanaman kebun yang produktif dalam kisaran usia 15-20 tahun dan (3) nilai-nilai kolonial yang lekat dengan paternalistik dan feodalistik, membutuhkan teknik-teknik komunikasi yang tepat sasaran, agar perubahan secara bertahap dapat diterima dan diserap oleh kelompok sosial di organisasi.
Menyadari pentingnya akan hal tersebut, dalam rangka proses transformasi yang sedang berlangsung, melalui instrumen corporate identity, pihak manajemen PT PP London Sumatra Tbk., menginginkan terjadinya proses transformasi nilai-nilai (values) kultural agar dapat mengarahkan perilaku kelompok sosial organisasi mencapai tujuan bersama yang dapat memberi kontribusi yang juga bermanfaat bagi pengembangan wilayah sekitar. Instrumen corporate identity merupakan representasi visual dan bentuk identitas terhadap status-pentingnya organisasi dan karyawan yang menjadi kekhasan organisasi satu dengan organisasi lainnya.
Secara Iebih spesifik, rumusan masalah dalam tesis ini adalah "Bagaimanakah instrumen corporate identity dapat menjadi faktor pemicu proses sosialisasi perubahan corporate culture yang berlangsung di internal organisasi?" dan "Bagaimanakah alai komunikasi dapat berfungsi efeIaif untuk jaringar/komunikasi yang berbeda? ". Sehingga, tujuan dalam penelitan ini adalah menjawab pertanyaan diatas yang pada intinya bagaimana suatu corporate identity akan disosialisasikan kepada karyawan PT PP London Sumatra Tbk yang tersebar dan mempunyai Tatar belakang yang berlainan serta komitrnen pejabat kunci dari fungsi perusahaan untuk menyampaikannya dan pembuatan suatu patron program komunikasi yang berbasis perencanaan perusahaan.
Pendekatan evaluasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah action research yang berusaha mendekatkan teori dan konsep ke dalam bentuk-bentuk operasional dan praktis. Action research ini sangat efektif untuk memahami fenomena secara apa adanya. Peneliti yang melakukan action research hanya menginterpretasikan data dan fakta tentang fenomena yang diteliti berdasarkan konsep dan teori yang dipilihnya.
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data pada proses sosialisasi corpoarate identity kepada seluruh level karyawan dengan menggunakan berbagai media komunikasi, tatap muka dan media non tatap muka seperti surat elektronik, majalah, dan intranet diperoleh kenyataan bahwa media tatap muka merupakan media yang disukai oleh karyawan dan efektif dalam penyampaian informasi. Selain itu terlihat dari observasi penelitian ini, secara umum iklim komunikasi di PT PP London Sumatra dapat ditandai dengan iklim yang cukup demokratis, cukup mendukung, namun kurang terbuka, diskriminatif dalam keterbukaan, dan memiliki perhatian yang besar pada tujuan pencapaian kinerja yang tinggi.
Berkaitan dengan kepuasan organisasi, umumnya karyawan merasa puas dengan rekan sejawat tetapi tidak puas dengan penilaian prestasi kerja, peluang dan promosi kerja serta masalah renumerasi. Karyawan menggunakan berbagai media komunikasi dalam menjalin hubungan komunikasi diinternal perusahaan. Berkaitan dengan budaya organisasi, karyawan merasa unggul memiliki potensi tumbuh dan iklim positif untuk berprestasi.
Penelitian ini memberi kontribusi berupa: (1) status terkini dari efektifitas sistem komunikasi di internal perusahaan; (2) penggunaan pendekatan action research dalam menentukan rencana, iangkah pelaksanaan, umpan batik, dan refleksi untuk penetapan program komunikasi internal yang efektif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sardy S.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ekayasa Destimanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (a) Hubungan antara variabel Independen yaitu Humas dengan variabel dependen yaitu citra perusahaan (b) Hubungan antara Variabel Independen yaitu Publisitas terhadap variabel dependen yaitu citra perusahaan (c) Hubungan antara variabel independen yaitu iklan terhadap variabel dependen yaitu citra perusahaan.
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder, data primer yang digunakan adalah berasal dari data kuesioner sedangkan data sekunder yang dipergunakan adalah data yang didapat dari tinjauan kepustakaan dan data-data lain yang mendukung penelitian.
Dengan menggunakan metode statistik non-parametric korelasi rank spearman diperoleh basil bahwa semua variabel independen yang diuji yaitu Variabel Humas, Publisitas dan Iklan mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan variabel dependen yaitu citra perusahaan. Dari hasil penelitian juga didapatkan basil bahwa meskipun seluruh variabel independent memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap variabel dependen tetapi hasilnya tidak terlalu kuat, sehingga untuk data meningkatkan citra diperlukan kombinasi atau gabungan dari beberapa variabel dan tidak bisa hanya dilakukan dengan satu variabel saja.

The research is aimed to measure (a) relation between public relation and corporate image (b) relation between publicity and corporate image (c) relation between advertising and corporate image.
The database used in this research is primary and secondary data, primary data used in this research is based on questionnaire data, secondary data used in this research is based on data obtained from library research and other data supporting this research.
Using non parametric statistic method rank spearman shows that all independent variable in this research: Public Relation, Publicity and advertising have statistically significant positive relation with dependent variable in this research: corporate image. Therefore although all independent variable used in this research have statistically significant positive relation with dependent variable the result is not strong enough."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>