Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77663 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jaleswari Pramodhawardani
"Penelitian ini mengungkapkan konstruksi kaum lesbian atas realitas homoseksual, khususnya bagaimana mereka mengidentifikasi, mencari solusi dan memilih strategi persoalan yang mereka hadapi, di tengah-tengah heteronormativitas yang dianggap sebagai satu-satunya identitas seksual yang sah dan normal. Untuk memahami persoalan tersebut, pembahasan dalam tesis ini merujuk pada kerangka teori yang disodorkan Michel Foucault, Judith Butler dan Gayle Rubin. Dengan metode penelitian kualitatif dan berperspektif perempuan, penelitian ini merupakan suatu studi kasus yang mengungkap bagaimana kaum lesbian berjuang melawan heteronormativitas. Subyek penelitian utama adalah "pengunjung" situs web Swara Srikandi dan empat orang subyek pendukung melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan tujuh topik persoalan. Persoalan-persoalan tersebut mencerminkan bagaimana kaum lesbian menghadapi hereroseksisme dan homophobia.
Proses coming out menjadi penting sebagai modal untuk mengimplementasikan strategi tersebut. Pada kasus Swara Srikandi, coming out masih dalam tahap penerimaan karena penguatan identitas kelompok merupakan prioritas. Strategi semacam ini hanya menghasilkan koreksi wacana secara terbatas.

This research is to explore lesbian construct on homosexual realities, especially on how they identify, search for solution, and decide strategy to cope with problems that arise from dominant norms of heteronormativity, considered to be the only valid and normal sexual identity.
To this purpose, analyses in this thesis is found on Michel Foucault, Judith Butler, and Gayle Rubin's theoretical constructs. Woven through qualitative analyses and feminist perspectives, this research focuses on a case study that explore how lesbian struggle against heterononnativity. Data analysis is based on respondents, active participant to discussion in the Internal Forum of Swara Srikandi's website, and in depth interview to prominent lesbian figures. This research shows seven topical problems that reflect how lesbian dealing with heterosexism and homophobia. Coming out appear to be an important part of overall strategies. In the case of Swara Srikandi, however, coming out appear to be in its initial stage, simply to advance lesbian identity. Embryonic as it may, this strategy seems able to produce correctional discourse on lesbianism.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Arina Puspa Dewi
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis mengenai perkembangan Lesbian, Gay, Bisex, dan Transgender di
wilayah Jakarta Selatan. Permasalahan yang berkembang dimasyarakat bahwa salah satu badan
PBB yakni United Nations Development Programme (UNDP) akan mengucurkan dana untuk
mendukung dan membesarkan komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di
Indonesia. Dalam menganalisis permasalahan tersebut, penulis menggunakan teori Etika
Imperatif Kategoris Immanuel Kant dan Etika Situasi menurut Joseph Fletcher, Teori Sosiologi
tentang Perubahan Sosial menurut Parsudi Suparlan, Teori Penyimpangan Seksual menurut Tb.
Ronny Nitibaskara, Teori Hak Asasi Manusia menurut Koesparmono Irsan, Teori Hiperrealitas
dalam Media Massa menurut Jean Baudrillard, dan konsep Pemolisian Masyarakat (Community
Policing). Penulis menggunakan teori tersebut sebagai pisau analisis untuk mengupas teori dan
dikaitkan dengan fakta yang ada. Analisis yang penulis tuangkan pada tesis ini akan dikaitkan
antara teori dan fakta yang ada, tiap teori dihubungkan dengan fakta-fakta yang ada. Fakta
menunjukkan bahwa kelompok LGBT diperlukan pendekatan secara persuasif oleh anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam merangkul mereka sebagai kelompok masyarakat.
Solusi yang dapat dilakukan oleh anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam
medekatkan diri kepada kelompok LGBT yakni menonjolkan sifat kasih sayang pada mereka dan
menjalankan tugas pokoknya sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan
penuh rasa tanggung jawab secara moral dengan kata lain demi kewajiban. Kesimpulan yang
dapat penulis ambil dari tesis ini bahwa kelompok LGBT bukan kelompok yang dijauhi karena
mereka memiliki hak yang sama dan sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
wajib memberikan pendekatan kepada mereka. Selain itu, dalam bertindak anggota Kepolisian
Negara Republik Indonesia senantiasa menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) termasuk
dalam memberikan arahan dan pendekatan kepada kelompok LGBT

ABSTRACT
This thesis analyses the phenomenon of Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender
in South Jakarta. Rumour has shown that United Nations Development Program
(UNDP) will donate their movement in Indonesia. Within the context of analysis,
there are several theories and one concept will be put to use, such as categorical
imperative theory by Immanuel Kant, situation ethic by Joseph Fletcher,
sociological theory of social change by Parsudi Suparlan, sexual deviance theory
by Tb. Ronny Nitibaskara, human rights theory by Koesparmono Irsan, hyperreality
theory in mass media by Jean Baudrillard, and community policing
concept. In terms of police duty, Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender need to
care with persuasive approach as a part of society. Indonesian National Police
(INP) must get closer to them in order to fulfil their social responsibilities. As a
conclusion, Lesbian, Gay, Bisex, and Transgender isn?t prohibited group in
society because they are equal in society. Indonesian National Police needs to
uphold human rights value in every way. In terms of police duty, Lesbian,Gay,
Bisexual, and Transgender need to care with the persuasive approach as a part of
society. Indonesian National Police must use persuasive approach to encourage
them as a social group. They need to treat them carefully by using their
consciousness (moral value) as a human. Indonesian National Police must closer
to them in order to fulfil their social responsibilities. As a conclusion, LGBT
aren?t prohibited group in society because they are equal in society. Indonesian
National Police needs to uphold human rights value in every way"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Washington, D.C. : American Psychological Association, 2007
R 158.3 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
London: Roudledge, 2001
R 306.766 209 2 WHO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tini Ismiyani
"Membahas perjuangan lesbian dalam NOW untuk mendapatkan pengakuan atas eksistensinya oleh NOW. 1969 merupakan titik tolak munculnya gay/lesbian liberation movement, sebuah gerakan kaum gay dan lesbian yang terorganisir untuk menuntut pengakuan dan perlindungan atas hak-hak mereka. Tindakan-tindakan diskriminasi yang diterima oleh lesbian telah menyaapkan iklim perlawanan dan para lesbian dan akhirnya melahirkan sebuah gerakan yang kongkrit ketika terjadi peristiwa Stonewall pada tahun 1969. Seiring meningkatnya kesadaran para lesbian untuk memperjuangkan hak-haknya serta pengakuan atas eksistensinya, semakin mendorong keberanian para lesbian untuk membuka dirinya. Begitupun juga para lesbian dalam NOW, mereka mulai berani mengakui identitas dirinya yang lesbian. Menjadi permasalahan bagi NOW, ketika kemudian anggota-anggotanya yang ternyata lesbian menuntut NOW untuk mengakui lesbian dan menjadikan permasalahan lesbian sebagai salah satu fokus perhatian NOW. Di tengah-tengah upaya NOW untuk menepis citra negatif masyarakat Amerika terhadap gerakan feminis, kini NOW dihadapkan pada permasalahan mengenai lesbianisme. Sebuah posisi sulit dan dilematis bagi NOW karena bagaimanpun juga NOW tidak bisa mengabaikan permasalahan lesbian yang notabene adalah perempuan juga. Namun untuk mengakui eksistensi lesbian, hampir tidak mungkin dilakukan NOW karena akan membuat NOW terlihat radikal dan juga akan melegitimasikan asumsi masyarakat terhadap feminisme yang telah lebih dulu dianggap negatif. Pro dan kontra dalan NOW akibat isu lesbianisme akhirnya mendapatkan penyelesaiannya dalam konferensi nasional NOW ke-5 di Los Angeles pada tahun 1971. Konferensi tersebut memutuskan bahwa NOW mengakui eksistensi lesbian dan juga mengakui diskriminasi yang dialami lesbian serta akan menjadikan permasalahan lesbian sebagai salah satu fokus perhatian NOW."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S12531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Routledge, 1995
305.906 64 DEF
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"How are sexuality and erotic desire expressed in language?Do gay men and lesbians have a language of their own? Does ‘no’ always mean no? Is sexual desire beyond words? This lively and accessible textbook looks at how we talk about sex and why we talk about it the way we do.
Drawing on a wide range of examples, from personal ads to phone sex, from sadomasochistic scenes to sexual assault trials, the book provides a clear introduction to the relationship between language and sexuality.Using a broad definition of ‘sexuality’, the book encompasses not only issues surrounding sexual orientation and identity, for instance whether gay men and lesbians use language differently from straight people, but also questions about the discursive construction of sexuality and the verbal expression of erotic desire.
Cameron and Kulick contextualize their findings within current research in linguistics, anthropology and psychology, and bring together relevant theoretical debates on sexuality, gender, identity, desire, meaning and power.
"
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2005
e20394944
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"This book provides an original insight into how families of origin of Gay, Lesbian, Bisexual and Transgender (GLBT) people are involved in negotiating meanings and experiences of sexuality and intimacy, an underexplored dimension of queer family life. Delving into the perspectives of families of origin and showing the complexity and heterogeneity of the ways people with their different gender and sexual identities "do" families across generations, it contributes to querying the very distinction between families of origin and families of choice, and questions the (hetero)normative assumptions about forms and boundaries of family this distinction rests upon. A focus on marginal contexts, such as Southern Europe, and on marginal subjects, like bisexuals or black lesbians, is proposed as a way to challenge the universality of privileged narratives within heteronormativity, homonormativity and anglocentrism, and to reveal unexpected resources families of origin mobilise to make sense of GLBT identities and lived experiences. The book poses a crucial question: how can alliances along family ties develop on the basis of shared stories of family diversity and marginalised identities, rather than of loving (and normative) support to GLBT people in need and an advocacy in their name from a position of heterosexual privilege? -- publisher description."
London : Routledge, 2015
306.76 QUE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Fauzi
"Homoseksual lesbi hidup di Indonesia sebagai sebuah subkultur. Sebagai seorang manusia biasa tentunya seorang lesbian juga memiliki lingkungan sosial yang terdiri dari pranata-pranata seperti pranata pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain. Namun tidak pada semua pranata ini tentunya mereka mampu menjadi diri sendiri, karena adanya sanksi sosial dari masyarakat sekitar ketika memiliki identitas sosial yang berbeda dari kebanyakan masyarakat. Untuk itu, mereka hanya mengaktifkan identitas sosial mereka sebagai seorang lesbian hanya pada pranata-pranata tertentu. Pengaktifan identitas ini kemudian menjadi sebuah landasan bagaimana sebuah subkultur berbatasan.
Heteronormativitas sebagai sebuah konsep yang awalnya hadir pada relasi manusia heteroseksual ternyata juga hadir pada relasi homoseksual lesbi di Indonesia. Konsep yang lahir dari heteroseksual ini mengedepankan perbedaan, baik dari ciri fisik maupun peran di dalam hubungan hingga kepada karakter dari individu ketika menjalankan hubungan. Homoseksual lesbi kemudian tergolong ke dalam dua kategori, penganut heteronormativitas dan bukan penganut heteronormativitas. Pasalnya tidak semua lesbian kemudian menganut heteronormativitas, melainkan ada pula mereka yang lebih mementingkan kenyamanan dalam relasi berpasangan

Lesbian (a female homosexual) lives in Indonesia as a subculture. As a mere human being, a lesbian also lives in social environment that consist of institutions such as education institution, occupation, etc. However, they’re not and/or can’t become themselves in all institutions, because there are norms and social sanctions from the society who embraces heterosexual as a majority in social identity. Therefore, they activate their lesbian social identities only in certain institutions. This identity activation then becomes a foundation how a subculture is bounded.
Heteronormativity as a concept in heterosexual relations turns out in lesbian relations as well. A concept that is born from heterosexual emphasize differences, and it is come and formed by physical characteristics or roles in relationship. Lesbian then being classified into two categories, lesbian who embraces heteronormativity and lesbian who doesn’t embrace heteronormativity
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lewis, Michele K.
"[Same-sex attracted, and non-gender conforming African-Americans are substantial in number, yet underrepresented in the social and behavioral science literature. This volume addresses the issues of African-American LGBT psychology as a case of indigenous psychology. The authors present the research of scholars who are developing theory, practice, and services that are couched within the specific cultural complexities of this population. Some key topics addressed in AFrican-American Issues in LGBT Psychology are gender, spirituality, family, racism, "coming out", generational differences, health and safety issues, urban vs. rural realities, and implications for researchers., Same-sex attracted, and non-gender conforming African-Americans are substantial in number, yet underrepresented in the social and behavioral science literature. This volume addresses the issues of African-American LGBT psychology as a case of indigenous psychology. The authors present the research of scholars who are developing theory, practice, and services that are couched within the specific cultural complexities of this population. Some key topics addressed in AFrican-American Issues in LGBT Psychology are gender, spirituality, family, racism, "coming out", generational differences, health and safety issues, urban vs. rural realities, and implications for researchers.]"
New York: [Springer, ], 2012
e20396257
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>