Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59354 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Donna Asteria
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis konstruksi identitas perempuan pada tiga majalah perempuan di Indonesia, yaitu: Cosmopolitan, Femina, dan Kartini, melalui representasi gaya hidup, nilai individual, dan relasi gender. Metode analisis yang digunakan adalah analisis wacana dari pemikiran Norman Fairclough dan analisis framing dan pemikiran Gamson & Modigliani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa artikel pada majalah perempuan masih mengaitkan identitas perempuan dengan ketubuhan dan kecenderungan membentuk nilai femininitas. Selain itu, masih ditemukan bahasa yang seksis dalam teks. Meskipun artikel pada majalah perempuan dapat memotivasi perempuan untuk aktualisasi eksploitasi perempuan dalam artikel tetap ada. Ini menunjukkan bahwa jumalis perempuan pads majalah perempuan masih bias dalam penulisan dan reportase isu perempuan. Kondisi tersebut dikarenakan ideologi patriarki yang masih dominan di tempat keija dan masyarakat. Di sisi lain, kapitalisme masih mempengaruhi aktivitas media sehingga turut mempengaruhi pembentukan identitas perempuan. Akibat ketergantungan majalah perempuan pada iklan, mendorong pembaca menjadi konsumtif karena secara tidak disadari, pembaca telah dijadikan sebagai target sasaran iklan tersebut, melalui Cara mempromosikan femininitas dalam tampilan praktik konsumsi.

Representation of Women's Identity: Construction of Identity's Consciousness By Women's Magazine (Text Feature Analysis in Femina, Martini, and Cosmopolitan Magazine on April The aim of this research analyze women's identity construction in three women's magazine in Indonesia, with samples: Cosmopolitan, Femina, and Kartini by representing the lifestyle, personal values, and gender relation. Adopting to the Norman Fairciough's discourse analysis and Gamson & Modigliani's framing analisys, this research shows that articles in the women's magazines is still relating the women identity with the women's body and tendencies to construct the feminine values. Also found in this research that sews language is still used in the texts. Although the articles can motivate women for self actualization, but exploiting women in the articles is still exist. It shows that women reporters in the women `s magazine is still bias in writing and reporting women issues. It's because of the patriarchy ideology are still dominant in the work place and society. In other hand, capitalism in economic is also influencing the media activities, so it also influencing the construction of women identities. Dependencies of the women magazine to advertisement, without notice by the reader, it makes them becoming the main target of commercialization, with promoting feminity through appearance of practical comsuption, that will encourage the readers become consumtive."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T11884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Sofiani Zaimar
"Tesis ini merupakan penelitian tentang konstruksi identitas perempuan Aceh dan hubungannya dengan ideologi patriarki. Data utama penelitian diambil dari majalah Inong Aceh, yang merupakan salah satu majalah perempuan yang beredar di Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, tetapi tidak menggunakan seluruh isi yang terdapat dalam majalah Inong Aceh. Ada pun artikel yang digunakan dalam penelitian adalah artikel fokus, hukum dan opini. Dalam menggunakan artikel hokum dan opini, penelitian ini hanya memilih artikel yang berkaitan dengan artikel fokus.
Dewasa ini banyak media massa yang mengedepankan permasalahan tentang perempuan, karena saat ini berita perempuan saat ini dinilai memiliki daya jual yang cukup tinggi. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana identitas perempuan Aceh dikonstruksikan dalam majalah Inong Aceh. Selain itu penulis juga ingin melihat bagaimana hubungan konstruksi identitas perempuan Aceh dalam majalah tersebut dengan ideologi patriarki yang terdapat dalam masyarakat Aceh.
Hasil akhir penelitian dapat dilihat dan dikatakan bahwa identitas perempuan Aceh yang ada saat ini merupakan konstruksi masyarakat yang berideologi patriarki. Eksistensi perempuan Aceh pada masa lau akan tetap menjadi kenangan apabila kaum perempuan Aceh tidak ingin merubah nasib mereka dengan berusaha hidup mandiri. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28649
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Sekartaji
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis karya sastra drama yang berjudul OvertonesA karya Alice
Gerstenberg (1916) dengan menggunakan teori Feminis Psikoanalisa. Melalui
drama Overtones, Alice Gerstenberg menyoroti isu beban domestik perempuan
pada awal abad 20 yang berat sehingga berdampak bagi kondisi psikis mereka;
perempuan dikondisikan untuk tidak memiliki hak atas diri dan suaranya sendiri
sehingga mereka rentan terhadap keretakan diri. Hal tersebut diungkap melalui
dua tokoh perempuan Harriet dan Margaret sebagai cultured woman; sebuah hasil
konstruksi diri patriarki yang harus tampil dengan sikap tidak murni sedangkan
suara dan keinginan mereka yang murni, yang disebut sebagai primitive self, tidak
diizinkan untuk tampil ke permukaan. Melalui Feminis Psikoanalisa milik Nancy
Chodorow terungkap bahwa masalah psikis perempuan yang berpotensi
meretakkan diri perempuan telah dimulai sejak perempuan sejak masih kanak–
kanak, bukan karena penis–envy melainkan dikarenakan adanya dominasi
patriarki yang konstruktif terhadap diri perempuan. Hal ini menyebabkan
perempuan tidak dapat mencapai identitas diri mereka sendiri dan malah
menghasilkan diri perempuan yang manipulatif serta obsesif .

ABSTRACT
This thesis analyzes a one – act drama entitled Overtones by Alice Gerstenberg
(1916) using Feminist Psychoanalysis theory. Overtones by Alice Gerstenberg
highlight the issue of women's domestic burden in the early 20th century that
made women were vulnerable to the mental health issue. In this matter, women
were conditioned not to have the right for their own voice even for their own
selves. This situation lead them to the splitting self and it was revealed by two
female characters Harriet and Margaret as cultured woman – a self constracted
by patriarchy – should appear without pure desire. Unlike the pure desire, which
is referred to primitive self, was not allowed to come out to the surface. Nancy
Chodorow sees this problem through her theory, Feminist Psychoanalysis. She
discovered that women psychic is vulnerable to such problem as it started since
the younghood, not the penis – envy; women had experienced a sever constructive
self under the patriarchy domination. This problem stands as a major point
toward the failure on women self identity achievement."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Yuliawati
"ABSTRAK
Makalah ini membahas konstruksi perempuan dalam korpus majalah Mangl 1958 ndash;2013 dari sudut pandang linguistik korpus dan semiotik Barthes. Konstruksi perempuan itu dikaji berdasarkan bukti penggunaan lima kata dalam bahasa Sunda yang merujuk perempuan berdasarkan empat kerangka periode masa Demokrasi Terpimpin ndash;Reformasi . Analisis korpus menunjukkan bahwa perempuan cenderung dikonstruksi dengan identitas yang berbeda oleh setiap kata karena dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya. Perempuan juga semakin digambarkan sebagai kelompok sosial yang mandiri dan berperan tidak hanya dalam ranah domestik, tetapi juga ranah publik. Analisis semiotik menunjukkan bahwa pemaknaan perempuan yang ditandai dengan berbagai ekspresi baru untuk mengungkapkan makna perempuan adalah suatu pengembangan makna melalui jalur metabahasa. Sementara itu, munculnya pengertian baru yang diberikan kepada setiap kata karena perubahan nilai dan pandangan dalam masyarakat Sunda menunjukkan proses perluasan makna melalui jalur konotasi. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kekerapan penggunaan kata yang melambangkan perempuan dan pola kemunculannya bersama kata-kata lain yang menyertainya secara berulang adalah upaya untuk menaturalisasi konsep perempuan melalui bahasa. Dengan memadukan linguistik korpus dan semiotik, proses menaturalisasi konsep perempuan itu dapat dilacak melalui bukti penggunaan bahasa dalam skala besar dan rentang waktu yang cukup panjang. Dengan demikian, konstruksi perempuan secara diakronis dapat dijelaskan secara lebih objektif dan terperinci.

ABSTRACT
The paper examines the construction of women in the corpus of Sundanese Mangl magazine 1958 ndash 2013 from the perspectives of corpus linguistics and Barthes rsquo semiotics. The construction is studied based on the usage of five Sundanese nouns referring to women found in the corpus within four periods Guided Democracy ndash Reformation . The result of corpus analysis shows that women are constructed in various identities by every noun referring to them due to the influence of social and cultural factors. Women are getting portrayed as a social group that is more independent and has a significant role not only in the private spheres domestic domain , but also the public spheres. The result of semiotic analysis shows that the signification of women indicated by many expressions to signify them is the extension of meaning through metalanguage. In the meantime, a new sense given to every noun because of new values or perspectives in Sundanese society indicates the extension of meaning resulted from connotation process. Based on the research findings, it can be concluded that the frequency of nouns referring to women and the recurrent patterns of the noun co occurring with other words are the way that language naturalizes the concept of women. By combining corpus linguistics with Barthes rsquo semiotics, the process of naturalizing the concept of women is possible to be examined through a large quantity of linguistic evidence in within a quite long time span. As a result, the construction of woman in the corpus of Mangl can be explored diachronically in a more objective and detailed way."
2017
D2353
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mamik Sri Supatmi
Depok: Pusat Kajian Perlindungan Anak dan Departemen Kriminologi FISIP-UI, 2012
305.4 MAM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Listya Ayu Saraswati
"Tesis ini menganalisis konstruksi identitas perempuan Islam dalam Hijabers Community. Tesis ini mempertanyakan konstruksi identitas perempuan Islam yang direpresentasikan dalam Hijabers Community, dan bagaimana anggota komunitas merespon konstruksi tersebut. Pemerolehan data dilakukan melalui pendekatan etnografi dengan wawancara mendalam kepada komite dan anggota Hijabers Community, dan observasi kegiatan komunitas. Tesis ini menggunakan konsep identitas dan representasi identitas oleh Stuart Hall (1990, 1996, dan 1997). Hasil analisis tesis ini menunjukkan adanya negosiasi antara nilai-nilai kesederhanaan (modesty) dan kemodernan gaya hidup urban (sophisticated) terhadap konstruksi identitas perempuan Muslim dalam Hijabers Community.

This thesis analyses the construction of Indonesian Muslim women's identity in Hijabers Community. It questions the construction of Muslim women's identity represented by Hijabers Community and how its members react towards the construction of identity. This thesis uses ethnography approach with observation and depth-interview with the committees and members of Hijabers Community. This thesis deploys the concept of identity and the representation of identity by Stuart Hall (1990, 1996, and 1997). The results show the negotiation between modesty and modern sophisticated urban living in the construction of Muslim women's identity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Fajarsari
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai strategi politik Bharatiya Janata Party dalam meraih suara pemilih pemula pada pemilihan umum Lok Sabha di India tahun 2014. Pemilih pemula menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hasil pemilihan Lok Sabha tahun 2014, melihat peningkatan signifikan jumlah pemilih dibandingkan pemilu sebelumnya. Diperkirakan dari 834 juta, 120 juta diantaranya adalah pemilih pemula. Pemilihan Lok Sabha tahun 2014 menjadi babak baru dalam perpolitikan India, di mana untuk pertama kalinya dalam 30 tahun, suatu partai berhasil meraih kursi mayoritas di Lok Sabha dan itu bukanlah Kongres melainkan BJP. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data dari studi literatur. Teori yang digunakan yaitu Model Marketing Politik oleh Wojclech Cwalina, Andrzej Falkowski dan Bruce I. Newman. Cwalina, Falkowski, dan Newman mengemukakan bahwa dalam proses marketing politik terdapat setidaknya tiga elemen kunci, yakni pengembangan pesan politik, penyebaran pesan, dan pembangunan hubungan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ketiga elemen ini sejalan dengan strategi yang digunakan BJP dalam meraih suara pemilih pemula sehingga mempengaruhi hasil akhir pemilu. Penelitian ini berkesimpulan, bahwa dalam meraih kemenangannya BJP pertama-tama mencoba memahami wawasan para pemilihnya sebelum menyebarkan pesan, di mana menghasilkan bahwa masyarakat India lebih terktarik dengan Narendra Modi dibanding partainya sehingga kampanye BJP berfokus pada brand Modi. Selanjutnya BJP membangun hubungan dengan pemilihnya dengan menawarkan solusi-solusi terhadap keresahan masyarakat pada pemerintahan United Progressive Alliance (UPA) yang dipimpin oleh partai Kongres selama dua periode. Strategi yang digunakan BJP dinilai lebih unggul dan efektif dibandingkan BJP, terutama dalam penggunaan media sosial.

ABSTRACT
This thesis discusses the political strategy of Bharatiya Janata Party (BJP) in gaining the voting of first-time voters in the Election of the Lok Sabha 2014 in India. First-tme voters become one of the factors that influenced the results of the 2014 Lok Sabha election, seeing the significant increase of the voters turnout compared to previous elections. It is estimated that from 834 million voters, 120 million of them are the first-time voters. The 2014 Lok Sabha election became a new chapter in Indian politics, where for the first time in 30 years, a party secured a single majority of seats in Lok Sabha and for the first time it was not Congress but BJP. This research uses qualitative methods by collecting data from literature studies. The theory used is the Political Marketing Model by Wojclech Cwalina, Andrzej Falkowski and Bruce I. Newman. Cwalina, Falkowski, and Newman suggest that in the political marketing process there are at least three key elements: the development of political messages, message dissemination, and relationship building. The results of this study prove that these three elements are in line with the strategies used by BJP in gaining the votes of first-time voters who affects the final results of the election. This study concludes, that in achieving its victory BJP first tried to understand the views of its voters before spreading the message, which resulted that Indian voters are more interested in Narendra Modi than his party so that the BJP campaign focused on the Modi brand. Furthermore, the BJP builds relationships with its voters by offering solutions to public unrest in the government of the United Progressive Alliance (UPA) led by the Congress party for two periods. The strategy used by BJP is considered superior and effective compared to BJP, especially in the use of social media."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mina Elfira
"Para perempuan Minangkabau yang merantau ke luar Indonesia biasanya berupaya untuk membuat identitas mereka fleksibel agar supaya mereka dapat memaksimalkan hak-hak yang diberikan oleh ‘rumah kedua/negara kedua” mereka. Di sisi yang lain, mereka juga, dengan tingkatan yang bervariasi, menjaga eksistensi mereka sebagai anggota Rumah Gadang mereka, baik melalui pengiriman sumbangan pemikiran, maupun keuangan. Kedua bentuk kontribusi tersebut memiliki dua keuntungan, yaitu untuk membantu keluarga di kampung, dan juga untuk mendapatkan power sosial. Dengan melakukan “pembayaran kembali”, baik secara moral maupun finansial, kepada kampung halaman, mereka telah memenuhi kewajibankewajiban mereka sebagai perantau sebagaimana yang diharapkan oleh aturan-aturan Adat. Tindakan-tindakan tersebut juga dapat menjaga hak-hak para perempuan perantau ini di kampung halaman, terutama terkait properti dan status sosial."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
PGB-Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Diandra Kesya Thrienandya
"Media massa seperti televisi memiliki pengaruh dalam memberikan informasi mengenai berbagai hal, salah satunya adalah kecantikan. Di Korea Selatan, program televisi yang memiliki pandangan tentang kecantikan adalah Get It Beauty dan The Beauty. Kedua program televisi itu mempunyai tujuan yang sama, yaitu memberikan tutorial makeup dan tips kecantikan terhadap para penontonnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana program kecantikan Get It Beauty dan The Beauty menampilkan citra kecantikan perempuan Korea. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi kualitatif untuk memudahkan penulis menganalisis data penelitian. Hasil studi ini menunjukkan bahwa citra kecantikan perempuan Korea telah terpengaruh standar kecantikan Barat yang dapat dilihat pada program Get it Beauty. Akan tetapi, terdapat pandangan lain yang masih tetap mempertahankan kecantikan alami yang diajarkan para leluhur bangsa Korea dapat dilihat pada program The Beauty.
Mass media such as television has a role to provide information on various things, like beauty. In South Korea, television programs that have this role and views on beauty are Get it Beauty and The Beauty. These two television programs have the same goal, which are giving makeup tutorials and beauty tips to the audience. The problem in this study is how do Get it Beauty and The Beauty display Korean women`s beauty image. This study has a purpose which is to analyse how do Get it Beauty and The Beauty programs display the beauty image of Korean women. The author uses qualitative descriptive research with a qualitative content analysis method to conduct the author analysing the research. Based on the result, it is concluded that the Western has affected Korean women`s beauty image and this can be seen from Get it Beauty. However, some still maintain their natural beauty that was taught by the ancestors and this can be seen from The Beauty."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Leiliyanti
"Majalah Cosmopolitan sebagai industri media global membingkai target pembacanya ke dalam konstruksi identitas fun fearless female. Hal ini terlihat jelas dari teks visual (model sampul majalah Cosmopolitan) maupun teks verbal (judul judul artikel andalan) dalam sampul majalah (sebagai sebuah perwajahan sekaligus iklan) yang mengarah pada pengonstruksian identitas fun fearless female. Tujuan penelitian ini adalah untuk membongkar mekanisme pengonstruksian identitas perempuan dalam majalah Cosmopolitan dengan menggunakan pendekatan kajian budaya feminis. Tahapan analisis dilakukan pertama-tama dengan memakai teori semiotika Roland Barthes, kemudian dibongkar dengan metode dekonstruksi, dan teori simulasi Jean Baudrillard. Cara yang dipakai aktor majalah Cosmopolitan dalam menggiring target pembacanya ke dalam konstruksi identitas fun fearless female melalui sampul majalahnya adalah dengan menampilkan visualisasi sosok model sampul perempuan sebagai sosok yang merepresentasikan firm fearless female. Pembaca yang sebelumnya ditempatkan sebagai sosok belum fun fearless female dan ingin menjadi sosok tersebut, dirayu dengan visualisasi model sampul perempuan (yang seolah merepresentasikan sosok fun fearless female) dan judul dan isi artikel, rubrik maupun feature (sebagai teks verbal) yang sejalan dengan slogan fun fearless female. Namun, sosok fun fearless female itu sendiri merupakan sosok hyperreal (yang berada dalam simulakra) yang dibentuk aktor majalah Cosmopolitan. Sedangkan bagi pembaca setia yang sudah merasa seperti sosok fun fearless female, pembacaan atas majalah Cosmopolitan secara terus menerus akan mempertebal kepercayaan atas nilai ideologi fun fearless female."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>