Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119574 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nazaruddin
"Tesis ini menganalisa bagaimana out put kualitas yang dihasilkan oleh Pusat Peralatan Militer TNI AD, dalam kriteria, fungsi, aman dipakai, ergonomi, dan performance dengan subkriteria variabel elemen, kemampuan daya tembak, daya gerak, operasional, pemeliharaan, suku cadang, fleksibilitas, kekhususan, kompetitif, tahan model, original serta bagaimana strategi yang memungkinkan Indonesia dapat survival dalam mengantisipasi pengaruh perkembangan teknologi dalam dunia peralatan militer.
Penggunaan Metoda Analytical Hierarchy Process (AHP), generasi Hierarchical Preference Analysis (Hipre 3 +) memperoleh suatu keputusan alternatif dan prioritas strategi yang berjalan saat ini dan alterternatif perencanaan strategi yang konprehensif diimplementasikan sebagai antisipasi masa depan secara proporsional. Strategi yang ditampilkan terdiri tiga alternatif yakni, Statis, sebagai kelanjutan keberadaan yang ada baik dari segi kepemimpinan, operasional maupun fasilitas tanpa ada perubahan yang signifikan. Perubahan bertahap dengan pembenahan baik disisi Standar operasional prosedur (SOP), kepemimpinan, kultur kerja yang lebih modren serta pendukung fasilitas secara bertahap dan terprogram. Perubahan dinamis, suatu tantangan yang memerlukan penyesuaian secara keseluruhan dengan mengadakan perubahan secara modrenisasi.
Hasil yang diperoleh dari ketiga alternatif prioritas kriteria dalam penelitian ini sesuai dengan kondisi saat ini adalah implikasi prioritas menggunakan strategi perubahan bertahap.
This thesis analyses the output quality achieved by the TNI AD Military Equipment center, utilizing the criteria of: safety, ergonomic, and performance and variable sub criteria of shooting ability, active ability, easements operation of maintenance, availability of spare parts, flexibility, unique nets, competitiveness, model duration, originality, including a possible strategy that enables Indonesia to survive in anticipating the impact of technological development in the field of military equipment.
The use of Analytical Hierarchy Process (AHP), Hierarchical Preference Analysis (Hipre 3 +) generation results in alternative decision and priority strategy that is valid at this moment and an alternatives strategy planning which is comprehensive to implement in anticipation for the future. The strategy shown is made up of three alternatives: Static, which is to continue the existence from the point of leadership, operational, and without significant change. Gradual change means restoring from the point of Operational Standard Procedure (OSP), leadership, modernized work culture with accommodating facility gradually and programmed. Dynamic change, which means adaptation of the wholly modem change.
The result obtained from the three alternative priorities in this research which is appropriate for the present condition, is the strategy by gradual change.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11394
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Budi Rusmana
"

Penelitian ini mengkaji hambatan yang dihadapi Itjenad dalam mengimplementasikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sesuai Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 19 Tahun 2020. Analisis mendalam mengungkap berbagai factual problem, seperti keterbatasan sumber daya, infrastruktur, dan teknologi. Penelitian ini juga menemukan adanya resistensi dari pihak internal maupun eksternal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan post-positivisme. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pejabat di Itjenad, serta pihak-pihak eksternal yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat berbagai tantangan, seperti keterbatasan sumber daya manusia, resistensi terhadap perubahan, dan kurangnya pemahaman tentang pengawasan intern, namun beberapa kemajuan telah dicapai. Hal ini terlihat dari meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengawasan dan dilakukannya perbaikan dalam proses pengawasan intern di lingkungan Itjenad. Penelitian ini merekomendasikan beberapa langkah untuk meningkatkan efektivitas SPIP di Itjenad, antara lain pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Kemudian, sosialisasi intensif tentang pentingnya pengawasan internal dan peran SPIP dalam mewujudkan tata kelola yang baik. Serta, peningkatan koordinasi dan komunikasi antar pihak terkait dalam proses pengawasan di lingkungan TNI AD. Dengan upaya perbaikan ini, diharapkan kebijakan pengawasan internal dapat diterapkan dengan lebih optimal, sehingga tujuan utama dari kebijakan ini, yaitu mewujudkan tata kelola yang baik dan akuntabel di lingkungan Itjenad, dapat tercapai.


This research examines the obstacles faced by Itjenad in implementing the Government Internal Control System (SPIP) by the Minister of Defense Regulation Number 19 of 2020. In-depth analysis reveals various factual problems, such as limited resources, infrastructure, and technology. This research also found resistance from internal and external parties. This research uses a qualitative method with a post-positivism approach. Data was collected through in-depth interviews with officials at Itjenad and relevant external parties. The results show that some progress has been made despite challenges such as limited human resources, resistance to change, and a lack of understanding of internal control. This can be seen from the increased awareness of the importance of supervision and the improvements made in the internal control process within Itjenad. This study recommends several steps to improve the effectiveness of SPIP in Itjenad, including training and development to increase the capacity of human resources. Then, intensive socialization of the importance of internal control and the role of SPIP in realizing good governance. As well as increasing coordination and communication between related parties in the supervision process within the Army. With this improvement effort, it is hoped that the internal control policy can be implemented more optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tria Sri Wahyuni
"ABSTRAK
Operasi Militer Seroja yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah Timor Timur pada masa pemerintahan Soeharto menghasilkan permasalahan baru yang menimpa keluarga dan mantan prajurit Seroja, banyaknya prajurit yang gugur dan cacat misalnya. Permasalahan tersebut menyebabkan pemerintah Soeharto harus melakukan tindakan lanjutan untuk mengapresiasi perjuangan prajurit yang telah berjuang dalam Operasi Seroja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan dan aplikasi kebijakan pemerintah Soeharto tersebut dalam menangani nasib keluarga dan mantan prajurit Operasi Seroja yang mengalami kerugian baik fisik maupun psikis pascaoperasi militer. Selain itu, penelitian ini juga ingin mengetahui reaksi keluarga dan mantan prajurit Operasi Seroja di Bekasi terhadap program bantuan pemerintah Soeharto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan sumber utama wawancara, yaitu keluarga dan mantan prajurit Operasi Seroja di Bekasi. Skripsi ini memberikan kontribusi terhadap kajian Sejarah Indonesia era Orde Baru di bidang militer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah berperan besar terhadap nasib kelangsungan hidup keluarga dan mantan prajurit Operasi Seroja di Bekasi.

ABSTRACT
The Military Operation of Seroja that was carried out to solve the East Timor problem during the Soeharto rsquo s administration led to new problems affecting the Serojas Operation former soldiers and their families. For example, many of soldiers died and got handicapped. The problem caused the Soehartos administration to take further action to appreciate the struggle of soldiers who have fought in Seroja Operation. The purpose of this thesis is to know the efforts of Soehartos administration in dealing with the fate of the Serojas Operation former soldiers and their families who suffered both physical and psychological problem after military operation. Secondly, it is to find out the reactions of the Serojas Operation former soldiers and their families especially in Bekasi on Soehartos administration assistance program. This thesis uses historical method by conducting interviews as the main source. The respondens are Serojas Operation former soldiers and their families in Bekasi. This thesis aimed to complete the study of Indonesian military history in the Soehartos era. This thesis shows that Soehartos administration has a big role for the fate of Serojas Operation former soldiers and their families in Bekasi."
2017
S68725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahakundini Laspetrini
"ABSTRAK
Besarnya desakan reformasi terhadap militer pasca jatuhnya Orde Baru, menyebabkan TNI mereposisi dan meredefinisi fungsi dan perannya sebagai alat pertahanan negara. Namun demikian, persoalan pembangunan kekuatan TNI yang profesional di Indonesia sampai sewindu masa reformasi sekarang ini masih menyisakan dua permasalahan mendasar. Pertama, menyangkut perumusan dan penyusunan Iandasan serta kerangka hukum yang mengatur peran dan posisi TNI dan hubungannya dengan lembaga Iain dalam penyelenggaraan pertahanan negara. Kedua, menyangkut persoalan rendahnya anggaran pertahanan negara sehingga diperlukan peramalan (defence forecasting) dan pengelolaan yang tepat mengenai pengaturan alokasi sumber daya nasional yang ada ke sektor pertahanan.
Berangkat dari pemikiran tersebut, penelitian ini memiliki dua tujuan, pertama, merumuskan kebiakan sipil yang ideal mengenai pengaturan mekanisme kerjasama antar lembaga negara yang terkait dengan persoalan pertahanan, baik menciptakan efisiensi birokrasi dalam penurunan anggaran TNI maupun efektifitas dan efisiensi kerjasama antar lembaga negara dalam mengelola sumber daya pertahanan. Kedua, merumuskan perencanaan pembangunan Postur TNI yang ideal dalam menjaIankan fungsi pertahanan negara dimasa mendatang secara efektif dan efisien sesuai defence forecasting selain berdasarkan anggaran yang terbatas.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik wawancara baku dan terbuka dengan Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Kasad, Kasal, Kasau, serta Mantan Pangkostrad, Irjen TNI, dan Dansesko dengan pertimbangan bahwa perwira tinggi tersebut dapat mewakili (representatif) pihak militer.
Berangkat dari persepsi ancaman berdasarkan perubahan Iingkungan internasional yang memandang globalisasi dengan karakter teknologi yang dibawanya sebagai ancaman utama terhadap kedauIatan negara kedepan, dan juga melakukan identifikasi terhadap kendaIa dan kelemahan nyata dalam pembangunan postur TNI dibandingkan dengan kekuatan militer Asia Pasifik, serta merumuskan kebijakan eksternal dan internal dalam penyelenggaraan pertahanan negara, maka penelitian ini menyimpuIkan bahwa;
Dalam mewujudkan Postur TNI yang tangguh, kuat, berwibawa dan profesional sebagai upaya penyelenggaraan pertahanan nasional seperti diamanatkan dalam UUD 1945, membutuhkan berbagai kebijakan sipil yang Iengkap dan mendetail, baik pengaturan kerjasama antara TNI dan Polri, pelibatan rakyat, mobilisasi dan demobilisasi, mekanisme hubungan dengan Iembaga Iain, penggunaan dan pengelolaan semua sumber daya pertahanan, serta pengembangan teknologi pertahanan.
Strategi pertahanan dilakukan dengan pendekatan outside-inside we are dove menuju outside we are fox, inside we are dove berdasarkan kapasitas alutsista yang berbasis teknologi melalui formulasi Postur TNI yang ideal yang dirumuskan berdasarkan hitungan rata-rata dan trend analisis kekuatan jumlah, komposisi serta spesifikasi prajurit dan alutsista yang dibandingkan dengan militer Singapura, Asia Tenggara, maupun Asia Pasifik.
Berdasarkan teknik forecasting dengan menggunakan metode Mickey Finn, Blindman?s Buff dan Tranquilizer, kebutuhan anggaran pertahanan guna memenuhi pembangunan Postur TNI ideal yang telah dirumuskan dapat dilakukan melalui tiga tahap langkah yang dapat dimulai dengan meningkatkan anggaran gaji prajurit TNI, anggaran operasional, dan anggaran pengadaan Alutsista dengan catatan pemerintah sipil harus secara pro-aktif mendukung usaha pembangunan militer yang profesionaI dan berwibawa guna meningkatkan kekuatan dan ketahanan bangsa dalam pergaulan di dunia intemasional, terutama demi peningkatan bargaining position di bidang ekonomi."
2007
T22424
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gde Armyn Gita
"Tesis ini membahas penerapan prinsip smart power di dalam strategi militer AS terhadap al-Qaeda, kelompok afiliasi, dan pendukungnya di Afghanistan dan Pakistan, periode 2009-2012. Analisis dalam tesis ini menggunakan dasar pemikiran konsep strategi dan prinsip smart power. Kajian literatur dalam penelitian ini menemukan sejumlah faktor-faktor di dalam perumusan kebijakan keamanan nasional yang mempengaruhi perubahan strategi militer AS terhadap al-Qaeda.

This thesis explains on the application of smart power principles on the US Military Strategy against al-Qaeda, its affiliates, and adherents, in Afghanistan and Pakistan, period 2009-212. The analysis applied, is based on the strategy and smart power concept. The literature review exposes several factors in the security decision making process which results into the development of the US? Military Strategy towards al-Qaeda."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30647
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sabriana Jayaputri
"Tesis ini membahas mengenai Pengaruh pengembangan senjata Iran terhadap stabilitas keamanan di Timur Tengah. Persenjataan yang difokuskan dalam penulisan tesis ini adalah persenjataan konvensionalnya. Persenjataan konvensional merupakan persenjataan yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Angkatan Udara Militer Iran disamping juga untuk memenuhi kebutuhan personel Militer Iran. Dinamika persenjataan konvesional Iran memberikan pengaruh terhadap perkembangan keamanan regional di Timur Tengah. Kawasan Timur Tengah yang sebelumnya telah memiliki berbagi konflik yang berlarut-larut, ditambah dengan adanya perkembangan persenjataan konvensional tersebut, membuat konflik serta ketegangan kawasan terhadap kemungkinan ancaman Iran. Dalam perspektif Iran dibawah pemerintahan Ahmadinejad, pengembangan persenjataan konvensional Iran ditujukan untuk sistem pertahanan Iran yang bersifat defensif sekaligus menjadi kekuatan yang signifikan di kawasan regional Timur Tengah. Hal ini membuat terjadinya security complexes di kawasan tersebut.

This thesis examines the influence of the development of Iran's weapons to security and stability in the Middle East. Weaponry that are focused in this thesis is conventional. Conventional weaponry is weaponry that used for Navy, Army and Air Force in addition to the Iranian military. The dynamics of Iranian conventional weapons influences regional security in Middle East. Middle East region who have previously had shared the protracted conflict, added with the development of conventional weapons, making the conflicts and tensions the region to the possibility of Iranian threat. In the perspective of the Iranian government under Ahmadinejad, the development of Iranian conventional weapons is aimed for Iran's defense system as well as a significant force in the Middle East region. This makes the occurrence of security complexes in the region of Middle East."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29794
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Mossadeq Bahri
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Haji Masagung, 1989
355.009 YAY b (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soekarno, 1901-1970
Jakarta: Haji Masagung , 1989
923.159 8 SOE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Tarumanegara
"ABSTRAK
Amerika menghadapi berbagai tantangan dan ancaman sepanjang periode 2002-2010. Strategi keamanan Amerika Serikat menunjukan peningkatan intensitas defensif dan kooperatif, di tengah peningkatan kapabilitas militer China pada periode yang sama, dimana China berpotensi melakukan aksi ofensif dan mengancam Amerika Serikat. Tesis ini akan fokus pada pertanyaan mengapa strategi Amerika Serikat mengalami peningkatan intensitas defensif terhadap terhadap China yang mengalami peningkatan kapabilitas militer di tahun 2002-2010. Tesis ini menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan teori dilema keamanan, dalam rangkaian pengujian hipotesa. Hasil temuan dalam tesis ini mengungkapkan bahwa intensitas defensif dan kooperatif yang ditunjukan Amerika Serikat melalui strateginya disebabkan oleh peningkatan intensitas dilema keamanan. Argumen ini juga dipengaruhi perhitungan rasional terhadap keunggulan defensif yang dimiliki AS, serta intensitas ofensif-defensif China yang tidak dapat dibedakan. Sifat defensif dalam strategi keamanan Amerika Serikat memungkinkannya untuk memitigasi peningkatan intensitas dilema keamanan, khususnya melalui peningkatan kekuatan defensif diantara tahun 2002-2010, serta melalui peningkatan kerjasama pada periode 2006-2010.

ABSTRACT
United States facing numerous challenges and threat during the period 2002-2010.
United States security strategy in this period showed an increase in the intensity of
defensive and uncooperative, in mid of the increasing of Chinese military
capabilities over the period 2002-2010, which China could potentially take
offensive action and threaten the United States. This thesis focused on the
question of why the strategy of the United States experienced an increase in
defensive intensity against China, which its military capabilities have increased in
the years 2002-2010. This thesis uses quantitative methods and security dilemma
theory, in a series of hypothesis testing. The findings in this thesis reveal that the
intensity of defensive and cooperative, caused by the increasing of the security
dilemma intensity. This argument is also influenced by rational calculations of
United States defensive advantage and China offensive-defensive that can not be
distinguished. Defensive nature of the security strategy of the United States
allowed it to mitigate the increasing intensity of security dilemmas, particularly
through increasing the defensive strength between the years 2002-2010, as well as
through increased cooperation in the period 2006-2010."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>