Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113263 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Razak
"Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mendapatkan data tentang jumlah koleksi manuskrip terjilid yang dimiliki oleh Perpustakaan Nasional RI, bagaimana kondisi fisik manuskrip dan bentuk mikronya serta kondisi lingkungan tempat penyimpanan manuskrip tersebut; (2) Mendapatkan data tentang pelaksanaan pelestarian manuskrip, baik konservasi preventif, konservasi pasif maupun konservasi aktif; (3) Mengkaji kebijakan pelestarian dan negara-negara yang sudah maju dari berbagai sumber untuk menyusun kebijakan pelestarian manuskrip yang akan direkomendasikan kepada Perpustakaan Nasional RI.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu: (1) survei kuantitatif untuk mengetahui jumlah koleksi manuskrip berdasarkan tingkat kerusakan fisik manuskrip, tingkat keasaman kertas manuskrip, pengaruh tinta iron gall pada kertas manuskrip, adanya indikasi serangan serangga dan jamur serta tingkat kerusakan mikrofilm positif, (2) survei kualitatif untuk mengetahui kondisi lingkungan tempat penyimpanan manuskrip dan bentuk mikronya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kondisi fisik manuskrip yang masih baik sebesar 23,8 %, kondisi sedang 29,9 %, sedangkan yang kondisinya rusak 46,3 %; kertas manuskrip bersifat asam sebesar 71,8 % dan sangat asam 20,3 % dan 7,9 % bersifat netral; berlubang karena dimakan serangga sebesar 30,8 % dan ditumbuhi jamur sebesar 1,3 %. Data hasil survei menunjukkan bahwa dari 17 % koleksi yang rusak berdasarkan hasil survei The IRT for Conservation & Preservation pada tahun 1989 menjadi 46,3 % berdasarkan hasil penelitian ini; (2) Kerusakan mikrofilm positif didominasi oleh faktor lingkungan tempat penyimpanan, diikuti oleh salah penanganan dan kurang telitinya dalam kontrol kualitas, termasuk di dalamnya tidak diterapkannya methylene blue test untuk mengetahui adanya residu tio sulfat; (3) Kondisi lingkungan tempat penyimpanan manuskrip dan bentuk mikronya kurang optimal karena suhu dan kelembaban udara tidak terkontrol serta tidak adanya usaha-usaha pengendalian pencemar udara dan kerusakan oleh pencahayahaan.
Untuk melestarikan koleksi manuskrip Nusantara diperlukan perencanaan yang sistematis, baik tentang perencanaan konservasi preventif yang di dalamnya mencakup penyusunan kebijakan pelestarian, konservasi pasif maupun konservasi aktif dan restorasi. Implementasi dan perencanaan dan kebijakan pelestarian tersebut di atas dapat mewujudkan pelestarian manuskrip Nusantara yang menyeluruh di Perpustakaan Nasional RI, baik pelestarian fisik maupun informasi yang terkandung di dalamnya.
The objectives of this research are: 1) to collect data of hounded manuscript collection owned by The National Library of Indonesia, especially on physical condition of manuscript and their microform and also their repository environmental condition. 2) To gain data on the implementation of preservation policy such as preventive conservation, passive conservation, active conservation and restoration. 3) To study other countries preservation policy through sources, in order to prepare a preservation policy planning to be recommended to The National Library of Indonesia.
The research methods used are survey techniques consisting of 1) quantitative survey to collect data on the physical condition of the manuscripts, such as the level of physical damage, pager acidities, influence of iron gall ink, indication of insect and fungus attack, including the physical condition of microform collection. 2) Qualitative survey, to gain data on the repository environment condition of manuscript and their microform.
Research shows, that: 1) 23.8 % manuscripts are in good physical condition, 29.9 % are in moderate condition, 46.3 % are in damage or bad condition; 20.3 are in % highly acidity of papers condition, 71.8 % are in moderate acidity and 7.9 % are in neutral; 30.8 % are damage by insects, and 1.3% are caused by fungus. Research finding shows, there are 17 % degradation of collections according to the IRT for conservation & Preservation in 1989, become 46.3 % according to this research. 2) Positive microfilm damage is predominated by repository environmental factors, mainly by lack of handling and minimum quality control, including unused methyline blue test to detect thio sulfate residue existences. 3) Unfavorable conditions of repository environment of the manuscript and their microforms are especially caused by uncontrolled temperatures, dampness and lighting repository rooms system.
Preserving Nusantara manuscript collections needs a systematic preservation planning, including: preventive conservation planning such as preparing preservation policy, passive conservation, active conservation and restoration. The implementation of planning and preservation policy would be of some use by The National Library of Indonesia concerning the manuscript preservation physically or their information contents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T 11803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammadin Razak
"Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mendapatkan data tentang jumlah koleksi manuskrip terjilid yang dimiliki oleh Perpustakaan Nasional RI, bagaimana kondisi fisik manuskrip dan bentuk mikronya serta kondisi lingkungan tempat penyimpanan manuskrip tersebut; (2) Mendapatkan data tentang pelaksanaan pelestarian manuskrip, baik konservasi preventif, konservasi pasif maupun konservasi aktif; (3) Mengkaji kebijakan pelestarian clan negara-negara yang sudah maju dari berbagai sumber untuk menyusun kebijakan pelestarian manuskrip yang akan direkomendasikan kepada Perpustakaan Nasional RI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu: (1) survei kuantitatif untuk mengetahui jumlah koleksi manuskrip berdasarkan tingkat kerusakan fisik manuskrip, tingkat keasaman kertas manuskrip, pengaruh tinta iron gall pads kertas manuskrip, adanya indikasi serangan serangga dan jamur serta tingkat kerusakan mikrofilm positif; (2) survei kualitatif untuk mengetahui kondisi lingkungan tempat penyimpanan manuskrip dan bentuk mikronya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kondisi fisik manuskrip yang masih baik sebesar 23,8 %, kondisi sedang 29,9 %, sedangkan yang kondisinya rusak 46,3 %; kertas manuskrip bersifat asam sebesar 71,8 % dan sangat asam 20,3 % dan 7,9 % bersifat netral; berlubang karena dimakan serangga sebesar 30,8 % dan ditumbuhi jamur sebesar 113 %.
Data hash survei menunjukkan bahwa dari 17 % koleksi yang rusak berdasarkan basil survei The IRT for Conservation & Preservation pada tahun 1989 menjadi 46,3 % berdasarkan basil penelitian ini; (2) Kerusakan mikrofilm positif didominasi oleh faktor lingkungan tempat penyimpanan, diikuti oleh salah penanganan dan kurang telitinya dalam kontrol kualitas, termasuk di dalamnya tidak diterapkannya methylene blue test untuk mengetahui adanya residu do sulfat; (3) Kondisi lingkungan tempat penyimpanan manuskrip dan bentuk mikronya kurang optimal karena suhu dan kelembaban udara tidak terkontrol serta tidak adanya usaha-usaha pengendalian pencemar udara dan kerusakan oleh pencahayahaan. Untuk melestarikan koleksi manuskrip Nusantara diperlukan perencanaan yang sistematis, baik tentang perencanaan konservasi preventif yang di dalamnya mencakup penyusunan kebijakan pelestarian, konservasi pasif maupun konservasi aktif dan restorasi. Implementasi dari perencanaan dan kebijakan pelestarian tersebut di atas dapat mewujudkan pelestarian manuskrip Nusantara yang menyeluruh di Perpustakaan Nasional RI, baik pelestarian fisik maupun informasi yang terkandung di dalamnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T39165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Suraya AE
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendapatkan gambaran menyeluruh tentang pelaksanaan pelestarian surat kabar Indonesia, hambatan dalam pelaksanaan, kondisi fisik surat kabar koleksi Perpustakaan Nasional RI, serta perkembangan surat kabar Indonesia tahun 1996-2005 (2) memberikan data tentang anggaran, sumberdaya manusia, metoda pelestarian, serta komitmen Perpustakaan Nasional RI dalam pelestarian surat kabar Indonesia (3) mengidentifikasi beban Perpustakaan Nasional RI dalam pelestarian surat kabar Indonesia selama 10 tahun (1996-2005) (4) mendapatkan alternatif pemikiran tentang upaya pelestarian surat kabar sesuai dengan kondisi peramalan selama 10 tahun mendatang.
Tidak semua tujuan penelitian dicapai melalui pembuktian hipotesis akan tetapi tetap dijawab sebagai permasalahan penelitian. Hipotesis digunakan untuk mencapai tujuan penelitian nomor tiga, yaitu: (1) Ada pengaruh yang maknawi antara perubahan tahun dengan perubahan jurnlah judul surat kabar harian; (2) Ada pengaruh yang maknawi antara perubahan tahun dengan perubahan jumlah judul surat kabar mingguan; (3) Ada pengaruh yang maknawi antara perubahan tahun dengan perubahan jumlah halaman surat kabar harian; (4) Ada pengaruh yang maknawi antara perubahan tahun dengan perubahan jumlah halaman surat kabar mingguan.
Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian terdiri dari dua kelompok, pertama adalah surat kabar Indonesia tahun 1982-1994; dan yang kedua adalah pembuat kebijakan di kalangan Perpustakaan Nasional RI. Sampel untuk pembuat kebijakan diambil secara total sampling, yaitu 26 Perpustakaan Daerah dan 1 Perpustakaan Nasional RI di Jakarta sedangkan sampel untuk surat kabar diambil secara acak sederhana. Data tentang pelaksanaan pelestarian, hambatan dalam pelaksanaan pelestarian, dan kondisi koleksi surat kabar Indonesia diperoleh melalui kuesioner serta wawancara sebagai alat pengumpul data pelengkap. Data surat kabar diperoleh dari dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif analitik serta dengan analisis kuantitatif dengan uji statistik regresi liner sederhana.. Perhitungan menggunakan perangkat lunak Microstat.
Hasil penelitian adalah:(1) pelaksanaan pelestarian surat kabar Indonesia oleh Perpustakaan Nasional RI belum memperhatikan kebutuhan kondisi fisik dan kondisi lingkungan penyimpanan, (2) terdapat hambatan dalam pelaksanaan pelestarian seperti belum adanya kebijakan tertulis tentang pelestarian surat kabar Indonesia, rendahnya pengetahuan tentang pelestarian, rendahnya anggaran, rendahnya sumberdaya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas, dan sulitnya mendapatkan peralatan dan bahan yang sesuai standar, (3) surat kabar koleksi Perpustakaan Nasional RI mengalami penurunan kondisi fisik berupa pemudaran warna kertas maupun kerapuhan, (4) Perpustakaan Nasional RI melestarikan bentuk fisik maupun isi intelektual surat kabar terbitan Indonesia, mekanisme pelaksanaannya diatur Undang-undang No.4 tahun 1990, (5) anggaran dan sumberdaya manusia Perpustakaan Nasional RI belum sesuai dengan beban yang harus dipikul (6) pertumbuhan persuratkabaran Indonesia mengalami peningkatan relatif pesat untuk skala nasional tetapi bila dilihat per daerah ditemui beberapa daerah tidak mengalami peningkatan, bahkan ada yang mengalami penurunan, (7) berdasarkan ramalan pertumbuhan surat kabar Indonesia selama kurun waktu 10 tahun didapatkan gambaran beban Perpustakaan Nasional RI untuk pelestarian surat kabar Indonesia tahun 1996-2005 yang dideskripsikan dalam bentuk jumlah eksemplar fisik asli, jumlah media penyimpan informasi (mikrofilm), perlengkapan penyimpanan berupa rak dan kotak, beban ruangan penyimpanan; beban juga dinyatakan dalam bentuk rupiah, 8) dengan pertimbangan rendahnya sumber daya dan saran pelestarian di Perpustakaan Nasional RI, perlu dilakukan pembatasan jumlah eksemplar yang disimpan dan pembagian tugas dalam pelaksanaan penyimpanan dan alih media.

ABSTRACT
The research has four purposes, namely: (I) to draw the feature of conservation of Indonesian newspapers performed by the National Library of Indonesia, constraint under with the conservation is carried out, physical condition of the newspaper collection owned by the National Library of Indonesia, and the trend of Indonesian newspapers development during 1996-2005, (2) to get data about the budget set for, human resources available for, and method applied in the conservation performed by the National Library of Indonesia and the commitment of the institution regarding the matters, (3) to identify the load put on the shoulder of the National Library of Indonesia for a ten-year period (1996-2005) concerning the conservation of Indonesian newspapers, (4) to suggest alternative conception of conservation to meet the forecast made for the next ten years.
Three of the above purposes are answered as problems of the research. Following hypothesis are proposed to obtain the third purpose: (1) changing of year has considerable influence to the number of titles of existing daily newspaper, (2) changing of year has considerable influence to the number of titles of existing weekly newspaper, (3) changing of year has considerable influence to the number of pages of existing daily newspaper, (4) changing of year has considerable influence to the number of pages of existing weekly newspaper.
The research is descriptive one. The population consists of two groups, namely: Indonesian newspaper published in 1982-1994 and the decision makers of the National Library of Indonesia. Simple random method for sampling is applied for the first group, while total sampling is applied to the second group of population. Data about the conservation, it?s performing and constrain as well as the condition of the Indonesian newspaper collection is gathered by means of questionnaire. Interviews are held to obtain additional data needed. Data about Indonesian newspaper is taken from documentation. Analysis method used here are analytical descriptive and quantitative methods with simple linear regression statistic test. Computer software is used in computation in Microstat.
The results of the research are as follow: (1) in carrying out the conservation of Indonesian newspaper, the National Library of Indonesia has not give proper attention concerning the physical and environmental aspects of storage, (2) conservation is performed under the following constraints, lacking of knowledge about conservation, lacking of budget, quantitative as well as qualitative lacking of human resources, difficulties in obtaining conservation material and equipment which meet the standard qualification, (3) there is physical degradation of the Indonesian newspaper of the National Library of Indonesia collection, concerning both color and the fragility of the paper, (4) the National Library of Indonesia is to conservate both physical form and intellectual content of the newspaper. The mechanism is arranged is the W No.4 1990, (5) budget provided and human resources available do not meet the conservation load put on to the National Library of Indonesia, (6) Indonesian newspaper undergoes rapid growth as far as national scale is concern; however, the fact for regional scale appears different since several provinces show no increase at all and even a decrease, (7) based on development forecast of Indonesian newspaper for ten-year period, the views of conservation load beared by the National Library of Indonesia during 1996-2005 can be drawn, describe in the forms of: number of exemplars of the originals, number of the information storage media (microfilm), storage equipment such as boxes and shelves, and the load of the storage areas; the load is described in the forms of rupiahs, (8) considering the lack of human resources and conservation utilities available at the National Library of Indonesia, it is of great urgency to limit the number of exemplars deposited and to allocate the depositing and the medium-transferring tasks.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Priyatna
"Masalah penelitian ini yaitu mengenai Pelaksanaan Proses Transformasi Digital di Perpustakaan Nasional RI. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan proses transformasi digital dan mengidentifikasi berbagai kendala yang dihadapi dalam implementasi proses transformasi digital di Pusat Preservasi _Perpustakaan Nasional RI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan metode penelitiannya menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan informan yang dipilih secara purposive sampling serta dengan melakukan kajian pustaka terhadap literatur yang terkait dengan proses transformasi digital di Perpustakaan Nasional RI. Dari hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa Bidang Transformasi Digital di Pusat Preservasi _Perpustakaan Nasional RI melakukan pelestarian bahan pustaka dengan cara mengalihmediakan kandungan informasi bahan pustaka dengan melalui 3 tahapan utama yaitu, pertama proses pemindaian (scanning), kedua proses penyuntingan (editing) dan ketiga proses pengemasan (packaging). Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan proses transformasi digital adalah masalah peralatan yang sudah serba elektronik dan terkomputerisasi yang membutuhkan keahlian khusus baik dalam penggunaannya maupun bila terjadi masalah atau kerusakan. Selain itu kurangnya anggaran untuk pelaksanaan proses transformasi digital menghambat dalam proses alih media sehingga tidak dapat memenuhi target dan tujuan yang ingin dicapai. Kurangnya pengembangan pelatihan dan pendidikan sumber daya manusia mempengaruhi dalam kinerja pelaksanaan proses transformasi digital"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15375
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurazizah
"Penelitian ini mengangkat permasalahan digitalisasi koleksi manuskrip dan buku langka dilihat dari segi kebijakan dan praktiknya di Perpustakaan Nasional RI. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan digitalisasi telah diatur dalam UU No. 43 Tahun 2007 pasal 7d dan Undang-Undang No. 4 Tahun 1990. Kedua aturan tesebut belum mengatur digitalisasi secara eksplisit. Sedang pelaksanaannya diatur dalam Surat Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional No. 3 Tahun 2001 yang menyebutkan bahwa Bidang Transformasi digital mempunyai tugas melaksanakan pelestarian informasi bahan pustaka melalui alih media digital. Pelaksanaan digitalisasi di Perpustakaan Nasional RI sudah sesuai dengan SOP namun tidak dilaksanakan secara ketat bahkan terdapat beberapa prosedur tidak dilakukan karena keterbatasan waktu, peralatan, sarana dan prasarana. Hal tersebut mengakibatkan munculnya risiko bagi pustakawan dan bahan pustaka. Dalam praktiknya, pustakawan menyadari tujuan digitalisasi koleksi sehingga mereka melakukan berbagai cara untuk mencapai tujuan tersebut. Perpustakaan Nasional juga berusaha untuk meningkatkan kemampuan pustakawan dengan mengikutkan mereka dalam seminar, workshop, diklat, dsb. Namun, pelatihan yang dimaksud belum dilaksanakan secara berkala. Terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam digitalisasi yaitu terkait dengan anggaran, peralatan, dan koordinasi yang kurang baik. Namun semua hal tersebut tidak menjadikan pustakawan patah semangat dalam melaksanakan tugasnya.

This research raises issue of digitization of manuscripts and rare books collection in terms of policy and practice at National Library of Indonesia. This research is using qualitative approach with case study method. Data was collected by interview, observation and document study. The results show that digitization policy has been regulated in Act No. 43 of 2007 Article 7d and Act No. 4 of 1990. Both rules have not explicitly regulate digitization. Meanwhile, the implementation is regulated in the Decree of the Director of National Library No. 3 of 2001 which states that Digital Transformation Division has the task of carrying out preservation of library material information through digital media transformation. Implementation of digitization at National Library of Indonesia is in accordance with SOP but not strictly implemented, there are even some procedures which are not performed because of time, equipment, facilities and infrastructure constraints. This condition results in risks for librarians and library materials. In practice, librarians are aware of the purpose of digitizing collections, thus they perform various ways to achieve the goal. National Library seeks to improve the ability of librarians by involving them in seminars, workshops, trainings and so on. However, the training has not been implemented on a regular basis. There are several problems that occur in digitization related to budget, equipment, and poor coordination. However, all these things do not discourage librarians in performing their duties. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T48637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Rancangan Undang-Undang Perpustakaan menyebutkan salah satu kegiatan penting perpustakaan adalah melakukan pelestarian khazanah budaya bangsa"
020 VIS 8:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Wahyulestari
"Skripsi ini mengangkat masalah proses pengumpulan angka kredit oleh pustakawan fungsional dengan meninjau iklim kerja, kendala-kendala yang mungkin muncul dalam pengumpu1an angka kredit dan rincian kegiatan kerja pustakawan sesuai dengan isi SK dan SEBnya. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa dalam 5 tahun berjalan , pelaksanaan SK ini menemukan baberapa masalah dalam proses pengumpulan angka kredit yang diperngaruhi oleh faktor dan ptistahawari yang berssangkutan, faktor Tim Penilai, faktur- lingkungan kerja, dan faktor isi atur-an dalam SK dan SEB tersebut.SK MENPAN ini pada dasarnya merupakan peluang bagi pustakawan dalam melaksanakan fungsi kerjanya secara profesi_onal dan merupakan kesempatan memperbaiki mutu kerja, kesejah-teraan sosial dan ekanomi pustakawan. Namun demikian, masih perlu adanya perjuangan yang terus menerus memperbaiki isi SKdan Petunjuk Pelaksanaan SK ini agar tercapai kondisi yang stabil dan mapan untuk diterapkan secara tepat. Kemungkinan disiplin ilmu lain untuk masuk ke bidang kerja perpustakaan dan informasi akan sangat membantu Pengembangan kualitas koleksi dan infomasi yang dikelola oleh pustakawan sesuai subjek perpustakaan tersebut. Kondisi bahwa masih banyaknya pustakawan fungsional yang belum naik pangkat menjadi masalah yang cukup serius untuk diperhatikan, mengingat batas waktu 'dead line' pengumpulan jumlah minimal angka kredit yang harus diselesaikan sudah dekat (max 6 tahun ). Salah satu cara untuk melaksanakan kabijaksanaan SK ini agar efektif dan efisien adalah dengan memfungsikan kembali Kelompok Pustakawan yang sudah terbentuk di kedua lukasi penelitian. Agar SK ini dapat dilaksanakan sebagaimana ide dasar awal pembuatannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S15252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perpustakaan Nasional, 1995
027.598 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Akbar
"Tesis ini mengkaji kaligrafi dalam mushaf kuno Nusantara berdasarkan sebelas naskah Al-Qur'an koleksi Perpustakaan Nasional RI, yaitu A.47, A.49, A.50, A.51, A.52, A.53, A.54, W.728, A.221, A.694, dan 13r.204. Kaligrafi dalam mushaf terdiri atas empat bagian: (1) kaligrafi teks Al-Qur'an, (2) kaligrafi nama-nama surah (`unworn), (3) kaligrafi teks pias (pinggir halaman), berupa tulisan juz', hizb, nisf hizb, rubu', sumun, gira'at sab `ah, atau catatan-catatan lain yang biasanya ditulis di bagian pinggir naskah, dan (4) kaligrafi teks-teks sebelum dan sesudah teks mushaf, terutama berupa doa dan kolofon. Kaligrafi pada masing-masing bagian tersebut memiliki ciri khas penulisan tersendiri, dan gaya yang dipakai berbeda-beda. Para penyalin mushaf Nusantara mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan fungsi masing-masing bagian tersebut. Gaya-gaya kaligrafi yang digunakan adalah Naskhi, "kaligrafi floral", Sulus, dan Farisi, suatu gaya yang sering dipakai masyarakat Nusantara dalam menulis Jawi. Sesuatu yang unik dalam kaligrafi mushaf Nusantara adalah gejala "kaligrafi floral". Kaligrafi floral adalah suatu komposisi kaligrafi yang hurufnya distilisasi menyerupai bentuk floral, sesuai dengan motif iluminasi yang mengitarinya. Di samping untuk kepala surah, kaligrafi tersebut juga digunakan untuk tanda-tanda pembacaan Al-Qur'an, seperti juz', ruku `, ni;sf, rubu', dan sumun, yang biasanya ditampilkan di tengah medalion. Karakter kaligrafi tersebut dibuat dan dikembangkan oleh para iluminator mushaf, yang dikerjakan bersamaan dengan pembuatan iluminasinya. Selain kaligrafi floral, ada pula kecenderungan penggayaan lain, seperti tampak dalam mushaf dari Aceh, dengan ekspresi huruf yang bersifat bebas. Pengembang corak ini pun adalah para iluminator mushaf. Dengan keunikannya sendiri, meskipun masih belum dapat dikatakan sampai ke tingkat seni tulis yang tinggi, kekayaan bentuk kaligrafi Nusantara merupakan bagian yang penting dari khazanah kaligrafi dunia Islam.

This thesis investigates calligraphy found in Nusantara manuscripts on the basis of eleven Al Qur'an texts from the collection of the National Library of Indonesia, including A.47, A.49, A.50, A.51, A.52, A.53, A.54, W.728, A.221, A.694, and Br.204. The calligraphy in the Al-Qur'an consists of four parts: (1) calligraphy of the text of the Al-Qur'an, (2) calligraphy stating the names of the surah ('unwan), (3) calligraphy in the margins (along the edge of the page), forming the juz' text, hizh, nisf hizb, rubu sumun, gira'at sab 'ah, or other notes usually written on the edge of a manuscript, and (4) the calligraphy inscribed before or after the main text, especially being prayers and the colophon. Each of these types of calligraphy has their own unique characteristics and varies in style. Nusantara copyists developed a creative tradition of calligraphy in accordance with each of these sections in a manuscript. The styles of wript that they used were Naskhi, `floral calligraphy', Sulus, and Farisi, a particular style popularly used for writing Jawi. One unique form of Nusantara manuscript calligraphy is the style described as `floral calligraphy.' Floral calligraphy is calligraphic composition where the letters are stylised to create floral forms in harmony with the illuminated decoration that surrounds it. This form of calligraphy is used for the headings of surah, as well as the Al-Qur'an recitation indicators such as juz', ruku', nisf, rubu', and sumun, which usually appears in the medallion. This style of calligraphy was developed by copyists working together with the illumination artists. Apart from floral calligraphy, there was also several other characteristic tendencies, such as found in the manuscript from Aceh, where the letters are inscribed in a free manner. This feature was developed by manuscript illuminators too. These unique qualities, although not sufficient to be described as achieving the highest artistic levels, form a rich tradition of Nusantara calligraphy that is an important part of the treasures of calligraphy from the world of Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37393
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuty Hendrawati
"Penerapan otomasi di perpustakaan dapat menimbulkan dampak yang sangat luas, terutama pada sistem kerja, perubahan manajerial organisasi, serta tanggapan pegawai, maupun tanggapan pemustaka. Oleh karena itu untuk mengetahui tanggapan dari pegawai perpustakaan Nasional RI terhadap implementasi Sistem Informasi perpustakaan, maka peneliti termotivasi untuk melakukan kajian penerimaan para pegawai terhadap penggunaan sistem informasi tersesbut. Model yang digunakan pada penelitian ini merupakan penggabungan dari model UTAUT Unified Theory of Acceptance and Use of Technology ), model integratif multi level abstraksi, serta menggabungkan model Task Technology Fit dan symbolic adoption. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penerimaan yang dapat mempengaruhi pegawai dalam menggunakan Sistem informasi perpustakaan. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling (SEM) pada program AMOS (Analysis of Moment Structure) dan melakukan Analisis Jalur (Path Analysis). Berdasarkan hasil analisis bahwa faktor kualitas informasi (Information Quality) memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan atas perolehan informasi (Information Satisfaction) sebesar (CR : 9.982 dan P : 0.000), serta Kapuasan perolehan informasi (Information Satisfaction) memiliki pengaruh positif terhadap harapan pegawai atas performa (Performance Expectancy) sistem INLIS sebesar (CR : 8.367 dan P : 0.000). Adapun faktor yang memiliki pengaruh positif secara lansung terhadap mental penerimaan pegawai (Symbolic Adoption) dalam mengadopsi sistem INLISadalah harapan atas performa sistem INLIS (Performance Expectancy) sebesar (CR : 2.024 dan P : 0.043) dan faktor harapan upaya pengguna sistem INLIS (Effort Expectancy) sebesar (CR : 3.348 dan P : 0.000). Selain itu pula terdapat faktor Technology Characteristic yang memiliki pengaruh positif terhadap Task Technology Fit sebesar (CR : 3.716 dan P : 0.000)."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2013
020 VIS 15:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>