Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156234 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nilda Elfemi
"Pelaksanaan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Sourtcurse) dalam penanggulangan penyakit tuberkulosis sudah dilaksanakan semenjak tahun 1995. Strategi ini merupakan strategi yang paling cost-effective dengan pencapaian kesembuhan yang tinggi (beberapa hasil penelitian menunjukkan pencapaian kesembuhan diatas 90%). Dalam pelaksanaan strategi DOTS ini, puskesmas ditetapkan sebagai ujung tombak program dengan target pencapaian cakupan pelayanan penderita secara nasional pada tahun 2000 adalah 70%. Permasalahannya adalah bahwa sampai saat ini (saat penelitian dilakukan) cakupan pelayanan penderita yang berhasil dicapai sangat rendah (secara nasional hanya 10%, dan di daerah penelitian adalah 30%). Berdasarkan kondisi tersebut, maka pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: bila tingkat kesembuhan yang dapat dicapai dengan strategi DOTS ini sangat tinggi, mengapa cakupan pelayanan tuberkulosis di puskesmas sangat rendah, faktor apa saja yang mempengaruhi cakupan pelayanan penderita tuberkulosis di puskesmas, dan aspek sosial kultural apa saja yang mempengaruhi perawatan kesehatan penderita tuberkulosis.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang berbentuk deskriptif interpretif, yang didasarkan pada data kualitatif dan data kuantitatif. Analisa dan penyajian data dilakukan secara kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipasi, dengan memanfaatkan pedoman wawancara mendalam sebagai alat pengumpulan data.
Untuk ketajaman analisa, penelitian menggunakan dua kerangka berpikir. Pertama, kerangka berpikir yang dikemukakan oleh Foster (1986:50), terutama digunakan untuk memahami konsepsi masyarakat di daerah penelitian berkenaan dengan sehat dan sakit serta keputusan perawatan kesehatannya. Kedua, kerangka berpikir yang dikemukakan oleh Nico S. Kalangie (1994:5), terutama digunakan untuk memahami berbagai faktor yang mempengaruhi masyarakat (penderita tuberkulosis) dalam perawatan kesehatannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di daerah penelitian terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi perawatan kesehatan penderita tuberkulosis yaitu :
1. Pengetahuan, terutama pengetahuan yang berkaitan dengan penyebab penyakit tuberkulosis. Beragamnya pengetahuan tentang penyebab penyakit tuberkulosis ini ternyata telah mengakibatkan terjadinya berbagai bentuk tindakan perawatan kesehatan dan pilihan tempat berobat.
2. Persepsi. Adanya bahwa penyakit tuberkulosis bukanlah penyakit berbahaya (terutama pada gejala awal), mengakibatkan sebagian besar masyarakat tidak melakukan perawatan secara serius.
3. Masih adanya kepercayaan di masyarakat bahwa penyakit tuberkkulosis tidak bisa disembuhkan, sehingga tidak mempunyai semangat untuk berobat.
4. Masih terdapat sikap kurang peduli dari sebagian besar masyarakat terhadap penyakit tuberkulosis terutama pada gejala awal penyakit tersebut.
5. Berkaitan dengan faktor ekonomi adalah harga obat yang dianggap mahal oleh sebagian besar penderita tuberkulosis, terutama bila penderita penyakit tersebut harus mendapat perawatan di rumah sakit.
6. Faktor aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan (puskesmas) relatif tidak terkait dengan kondisi geografis, melainkan dengan mahalnya biaya transportasi untuk mencapai pelayanan kesehatan yang harus menggunakan "ojek motor" khususnya ke puskesmas.
7. Permasalahan yang dirasakan oleh mayarakat khususnya penderita penyakit tuberkulosis berkaitan dengan kualitas pelayanan adalah bahwa hasil pemeriksaan dahak di laboratorium yang tidak dapat langsung dilihat pada hari pertama kunjungan, tetapi harus menunggu 1-2 hari berikutnya. Kondisi ini bagi pihak penderita tuberkulosis jelas akan menjadi biaya tambahan (ongkos ojek) yang memberatkan mengingat tingkat ekonominya yang relatif rendah.
Faktor-faktor sebagaimana tersebut di atas pada kenyataannya sangat berdampak pada rendahnya cakupan pelayanan kesehatan penderita tuberkulosis di daerah penelitian. Faktor lainnya adalah karena di daerah penelitian tersedia banyak tempat untuk memperoleh perawatan kesehatan atau pengobatan, sehingga masyarakat akan memilih tempat perawatan yang sesuai dengan kemampuan dan kepercayaannya. Dalam kasus penyakit tuberkulosis di daerah penelitian, ternyata selain puskesmas, mantri kesehatan merupakan tempat yang disenangi dan banyak dipilih sebagai tempat berobat. Kondisi ini juga didukung oleh strategi pencarian penderita secara pasif.
Berdasarkan temuan penelitian tersebut, dan untuk meningkatkan pelayanan di masa datang maka perlu dilakukan penyuluhan secara rutin dan berkala, pencarian penderita secara aktif, serta ketersediaan tenaga penyuluh yang memiliki kemampuan komunikasi dan pengetahuan sosial kultural masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12047
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasa Djuarsa Sendjaja
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1978
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aranyaka Danandjaya Axioma
"Adapun tujuan dari penelitian ini pada dasarnya adalah ingin mengetahui apa yang menyebabkan nelayan sulit keluar dari lingkaran kemiskinannya. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mencoba mencari jawab melalui sebuah studi kasus di desa nelayan Carita, Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat. Dalam penelitian yang bersifat studi kasus ini yang menjadi fokus perhatian adalah kemiskinan selaku gejala sosia1 yang meliputi aspeK kultural dimana tinjauannya lebih banyak terletak di dalam diri penduduk misKin itu sendiri seperti cara hidup, tingkah laku, Kebiasaan dan pandangan hidup (sistim ni1ai) dan aspek struktural yang banyak menyangkut pola hubungan sosial yang paling dominan dalam komunitasnya. Studi tersebut dilakukan dengan metode kwalitatif yang mengutamakan teknik pengamatan biasa dan terlibat serta pedoman wawancara tak berstruktur dan mendalam.
Pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama dilakKan terhadap 20 responden yang menjadi sumber informan utama. Tahap kedua dilakukan terhadap. 40 responden sebagai pendukung temuan pada tahap pertama. Dari 40 responden tersebut kemudian dipilih 4 responden untuk penggalian lebih mendalam mengenai riwayat hidupnya, guna memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang berbagai tahap kesulitan hidup dalam proses kemiskinan mereka dan segala aspek yang turut mempengaruhi kebertahanan kemiskinannya. Gambaran empiris yang diperoleh di lapangan menunjukkan bahwa kemiskinan nelayan mempunyai berbagai aspek/dimensi yang satu saama lain saling berkait baik secara langsung maupun tidak langsung.
Keberadaan nelayan seperti sudah terpola sedemikian rupa sehingga sulit untuk keluar dari li ngkaran kemiskinannya. Pengaruh yang umumnya sudah mengakar kuat di kalangan nelayan, adanya struktur sosial yang pincang, siap ketergantungan pola hubungan yang asimetris, proses pembagian pendapatan yang berat sebelah (Struktur ekonomi), pola konsumsi dan sikap mental yang kurang menguntungkan bagi kemajuan nelayan keseperti hidup boros dan "hedonistik" sehingga apa yang dapat disimpulkan dari proses kemiskinan nelayan ini adalah terdapatnya faktor struktural dan kultural yang saling menunjang keberadaan kemiskinan nelayan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tiara Ariestasari
"Skripsi ini membahas peranan tuan rumah (host) dalam mengembangkan kegiatan pariwisata berdasarkan nilai-nilai lokal. Tulisan ini berfokus pada penerapan nilai-nilai lokal dalam kegiatan pembangunan desa wisata adat yang dilakukan oleh komunitas adat masyarakat kampung Kuta (host). Permasalahan yang terjadi pada agenda pembangunan desa wisata adat kampung Kuta adalah adanya dua pemimpin, yaitu pemimpin tradisional dan pemimpinan formal. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kampung Kuta pun terbuka dengan perkembangan zaman akan tetapi mereka tetap mempertahankan nilai-nilai lokal yang dimiliki. Kemudian, bagaimana para pemimpin dapat melaksanakan kegiatan pengembangan desa wisata adat di kampung Kuta dengan tidak menghilangkan nilai-nilai lokal yang dimiliki masyarakat kampung Kuta. Hal ini mengingat bahwa tidak sedikit telah terjadi hilangnya nilai-nilai lokal suatu komunitas masyarakat ketika kehidupan mereka kerap mendapatkan pengaruh dari luar komunitasnya sekaligus lingkungan tempat tinggal mereka dijadikan sebagai destinasi wisata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode observasi partisipasi, in-depth interview, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini adalah bahwa nilai-nilai lokal masyarakat kampung Kuta mengalami perkembangan yang digunakan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan zaman. Terkait pariwisata, nilai-nilai lokal yang diterapkan menjadi sebuah produk pariwisata yang mendukung berbagai kegiatan wisata di kampung Kuta berdasarkan tujuan dan objek wisata yang ditawarkan kepada para wisatawan.
.....This thesis discusses the role of the host in developing tourism activities based on local values. This paper focuses on the application of local values ​​in the traditional tourism village development activities carried out by the customary community of Kuta village (the host). The problem that occurs in the development agenda of the traditional tourism village of Kuta village is that there are two leaders, namely traditional leaders and formal leaders. In everyday life, the people of Kuta village are also open to the times, but they still maintain their local values. Then, how did the leaders reach an agreement to develop a traditional tourism village in Kuta village by not eliminating the local values ​​owned by the people of Kuta village. This is considering that there has been a loss of local values ​​of a community when their lives often get influences from outside their community as well as the environment in which they live as a tourist destination. This research is a qualitative research using participatory observation method, in-depth interview, and literature study. The results of this study are that the local values ​​of the Kuta village community have developed which are used to adapt to the environment and the times. Regarding tourism, local values ​​that are applied become a tourism product that supports various tourist activities in the Kuta village based on the purpose and object of the tour offered to the tourists.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Osep Hernandi
"Penyakit kusta di Kabupaten Ciamis merupakan penyakit yang masih menjadi permasalahan bidang kesehatan, terutama pada tingkat cacat yang diderita melebihi ketentuan WHO yaitu < 10 % dari seluruh penderita terdaftar. Kabupaten Ciamis merupakan daerah non endemis kusta dengan prevalensi < 1 %o, sehingga target program bukan merupakan masalah utama, tetapi dengan tingginya angka cacat hingga 10,45 % merupakan tantangan program untuk mengantisipasi penularan kasus secara cepat dan tepat. Keterlambatan penemuan penderita dan keterlambatan pelaporan program merupakan faktor pendukung terjadinya kusta dengan cacat di Kabupaten Ciamis, hal ini dikarenakan terlambatnya pengolahan dan analisis data di kabupaten, sehingga berdampak kepada terlambatnya pengambilan keputusan untuk antisipasi permasalahan dengan kecacatan kusta di Puskesmas.
Upaya mengatasi permasalahan kusta di Kabupaten Ciamis, dilaksanakan dengan mengembangkan sistem informasi program kusta melalui pembuatan suatu prototype program untuk mempermudah dalam pengolahan dan analisis data sehingga memberikan informasi berupa keluaran tentang hasil kegiatan program yang dilaporkan Puskesmas dalam bentuk tabel dan grafik, sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat dan akurat.
Tujuan dibuatnya sistern informasi Program Pemberantasan Penyakit Kusta di Kabupaten Ciamis adalah untuk membantu mempermudah proses pengumpulan, pengolahan dan analisis data di tingkat kabupaten, agar pengelola program kusta kabupaten dapat mengelola program secara cepat melalui sistem yang mudah dioperasikan sesuai dengan kebutuhan pengguna data dan pengambil kebijakan di tingkat kabupaten.
Proses pengembangan sistem informasi Program Pemberantasan Penyakit Kusta dibuat berdasarkan hasil analisis sistem terhadap kebutuhan program dan sumber daya yang ada di Kabupaten Ciamis, untuk kemudian dibuat desain sistem sesuai kebutuhan informasi yang dapat menghasilkan keluaran sesuai indikator yang telah ditetapkan, sehingga diperlukan dalam perencanaan dan evaluasi program kusta melalui penyederhanaan pelaporan, kemudahan operasional sistem dan keakurasian data keluaran yang dapat dibaca dengan mudah oleh pengelola program di kabupaten.
Hasil akhir dari pembuatan sistem informasi adalah layak atau tidaknya sistem diterapkan di tempat penelitian melalui ujicoba sistem di Laboratorium Komputasi Informatika Kesehatan, Junisan Informatika Kesehatan Universitas Indonesia, dimana ujicoba sistem meliputi; efesiensi, reliabilitas, efektifitas, akurasi dan aksesibilitas sistem. Hasil ujicoba sistem juga menilai kelemahan dan kelebihan sistem, untuk kemudian kelemahan yang ada agar dapat dikembangkan lebih lanjut di Kabupaten Ciamis, sehingga sistem yang dibuat dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pengelola program di kabupaten dalam mengantisipasi setiap permasalahan program yang muncul.
Daftar Pustaka : 44 (1982 - 2002).

Development Information System Eradication Program Leprosy Disease in Health Office Ciamis DistrictLeprosy disease in Ciamis district is disease which still become problems of healthy area, especially at defect level which suffered exceed rule of WHO that is < 10 % from entire ail patient enlist- Ciamis regency is area of non leprosy endemis with prevalence < 1 %o, so that program goals is not such a main problem, but with defect number of height till 10,45 % representing program challenge to anticipate infectious case quickly and precisely. Delay of Invention and patient delay of reporting program is supplementary factor the happening leprosy with handicapped in Ciamis regency, this matter because of losing time of data analysis and processing in this regency, so it affects to losing of decision making for the anticipation of problem with leprosy handicapped in Puskesmas.
The effort overcome the problem of leprosy in Ciamis regency is executed by developing leprosy program information system through making prototype program to make eiser in data analysis and processing so that it give information in the form of output about result of activity reported by Puskesmas in the form of graph and table, so that the decision can be whisked away and is accurate.
The target of making Eradication Disease Leprosy Information Program System in Ciamis regency is to water down of collecting process, data analysis and processing in the regency in order that the organizer of leprosy program can manage the program quickly through the system which is easy to be operated as according to need of data consumer and policy taker in the regency.
Developing Program of Eradication Disease Leprosy information system made pursuant to result of systems analysis to need of resource and program in Ciamis regency, then it is made by system design according to the information need which is able to yield output according to indicator which have been specified, so that it is needed in the plan and leprosy program evaluation through reporting moderation, amenity of operational system and output data accuration which is able to be read easily by program organizer in the regency.
The end of result from making information system is competent or Computing Laboratory of Healthy Information Faculty of Indonesia University, where the experiment in valves efficiency, reliability, effectively, accessible and accuration. Result of experiment system also assess and weakness excess of system, then existing weakness so that can be developed furthermore in Ciamis regency, so that system made can be exploited in an optimal fashion by program organizer in the regency in anticipating every problems of program happens.
Bibliography : 44 ( 1982 - 2002).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13010
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudu Prawiratmaja
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979
499.221 7 DUD g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yudinto
Universitas Indonesia, 2006
T39434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudu Prawiratmaja
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1979
499.27 P 439 g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>