Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139712 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shantie Srie Widowatie
"Penelitian ini bertolak dari temuan hasil penelitian terhadap pola penerjemahan idiom dari bahasa Mandarin atau 1 chengyu ke bahasa Indonesia pada kasus penerjemahan cerita pendek zhengchuan karya Lu Xun yang diterjemahkan menjadi 'Kisah si A Q' . Temuan tersebut adalah adanya idiom dalam bahasa Mandarin yang konstituennya dapat disisipi atau diganti dengan unsur lain, serta adanya makna idiom dalam Bahasa Mandarin yang dapat diduga atau diketahui dari makna konstituennya. Temuan ini berbeda dengan konsep idiom secara umum yang menyatakan bahwa idiom memiliki bentuk yang cenderung beku sehingga tidak dapat disisipi serta maknanya nonkomposisional. Temuan ini menimbulkan pertanyaan tentang idiom dalam bahasa Mandarin dari perspektif sintaktis dan semantis.
Data dalam penelitian ini berjumlah 164 buah. Data ini dianggap cukup mewakili karena penelitian ini bersifat kualitatif. Hasil analisis data dari perspektif sintaktis memperlihatkan bahwa mayoritas idiom bahasa Mandarin memiliki pola empat karakter. Idiom dalam bahasa Mandarin dikenal sebagai rase tetap, tetapi dalam penelitian ditemukan idiom yang dapat menjadi kalimat Selain itu, ditemukan idiom dalam bahasa Mandarin yang di antara konstituennya dapat disisipi oleh adverbia atau konstituennya dapat diganti dengan unsur lain yang bersinonim, berhomofon, berhomograf atau berkategori sama. Idiom dalam bahasa Mandarin dapat dikategorisasikan menjadi idiom yang bersifat nominatif atau substantif dan yang bersifat predikatif. Idiom bahasa Mandarin selain dapat menjadi kalimat juga dapat berfungsi sebagai subjek, predikat, objek, keterangan atau pelengkap di dalam kalimat.
Dari perspektif semantis, idiom bahasa Mandarin dapat diklasifikasikan menjadi idiom yang bermakna nonidiomatis, semi-idiomatis dan idiomatis, Makna nonidiomatis idiom mencakupi idiom yang setiap konstituennya masih mempertahankan makna leksikalnya sehingga makna idiom dapat diduga dari maims konstituennya tersebut atau makna idiom merupakan makna konstituennya. Makna semi-idiomatis idiom adalah makna idiom yang beberapa konstituennya masih mempertahankan makna leksikalnya. Sedangkan, makna idiomatic pada idiom bahasa Mandarin mencakupi makna figuratif dan makna yang berdasarkan konvensi sehingga makna idiom nonkomposisional."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Im, Young Ho
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Im, Young Ho
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutiman
"Negation as a modality has been interest scholars. At first, negation was described in the logical approach, but this description did not satisfie by linguists. As we know, Jespersen (1917) described it from a linguistic poini of view. I lis approach was developed by Klima (1964), Payne (1985), and Quirk el cri. (1985). In my thesis I try to describe the concept of negation in Javanese by referring to the concept which Payne has developed using a syntactic and semantic approach. The data collected for this thesis belong to the Ngoko variety of Javanese in magazines i.e. Jawa Anyar, Jaya Baya, Jaka Lot/hang, Alekar Seri, and l'wiyehar Semangal, further from the recording of a waywig kalif performance: Dewa Ruci. Being a Javanese native speaker. I have also included intuitive data. Negation in Javanese can De expressed syntactically by placing negative constituent in the sentence. The negative constituent can be a free or bounded form. The placement of the negative constiuent before the predicate, establishes standard negation. The negative constituent preceeding an adverbial forms a constituent- or special-negation. Negative constituents in Javanese can also form idiomatic expressions. Negation can be found in all types of sentence in the language. Syntactically, idiomatic expressions function as adverbials and semantically express modality. The negative marker ora 'not' underlies the derived affixed form, i.e. ngorakake 'say Not' which functions as a predicate and which semantically suggests the concept of denying ngiyakake 'say Yes'. Its derived form by reduplication, i.e. ora-ora functions as an adverbial and expresses the epistemic modality. Double negation causes the negative sentence to an affirmative one. Furthermore, double negative forms result in idiomatic expressions and syntactically function as adverbials. Semantically, it expresses the deontic modality."
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T37253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katarina Mellyna
"Skripsi ini membahas penggunaan kata serapan dan kata non-serapan sebagai padanan nomina dalam bahasa Prancis. Data yang digunakan dalam skripsi ini diambil dari dua karya terjemahan, Orang Asing dan Sang Pemberontak, serta karya aslinya, L?Étranger. Untuk melihat kedekatan makna denotatif akan digunakan analisis komponen makna, sedangkan untuk menganalis makna konotatif dari suatu kata akan digunakan angket yang diisi oleh penutur asli. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata serapan tidak selalu dapat menjadi padanan yang tepat dari kata asing, sekalipun memiliki kemiripan grafis.

This study discusses the application of the loanword and the non-loanword as the equivalent of French noun. The data are taken from two translated books, Orang Asing and Sang Pemberontak, as well as their original book, L?Étranger. In order to examine the denotative meaning, this research employs the semantic components analysis. On the other hand, the analysis of connotative meaning is based on a form filled by the native speaker. This qualitative research uses the library research method. The result of this research shows that loanword is not always a good equivalent of French word, despite the fact that their graph is similar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S42391
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmawati Sarang
"Penelitian ini bermaksud membahas ciri-ciri Verba Resiprokal (VR) dalam Bahasa Indonesia (BI). Hasil pembahasan mengenai VR dalam BI selama ini menunjukkan bahwa pola pembentukan VR bervariasi. Pola pembentukan yang bervariasi itu umumnya dianggap sama saja, yaitu mengungkapkan makna resiprokal atau berbalasan. Di lain pihak, pola pembentukan yang sama ternyata dapat juga mengungkapkan makna yang bukan resiprokal. Dalam penelitian ini, VR dalam BI ditinjau dari segi sintaksis dan semantik. Dari segi sintaksis, pembahasan dititikberatkan pada fungsi sintaksis, yaitu hubungan antara VR yang berfungsi sebagai Predikat (P) dan fungsi-fungsi sintaksis lainnya dalam kalimat, seperti fungsi Subjek (S), Objek (0), Pelengkap (Pel), dan Keterangan (Ket). Dari segi semantik, penelitian ini membahas tipe-tipe VR berdasarkan ciri semantis kewaktuan yang dikandung verba.
Data penelitian diambil dari kumpulan cerpen dan artikel. Penggunaan cerpen dan artikel sebagai sumber data didasari oleh pemikiran bahwa cerpen dan artikel umumnya merupakan narasi, dan dalam narasi terdapat cukup banyak verba yang di dalamnya terkandung peristiwa berbalasan atau timbal balik. Selain itu, pemilihan cerpen dan artikel dimaksudkan agar dapat mewakili berbagai ragam bahasa tubuh, yaitu ragam bahasa sastra dan media massa. Dengan penulis yang berbeda-beda, diharapkan akan didapatkan gaya penulisan yang berbeda-beda, dan dengan demikian kemungkinan untuk mendapatkan berbagai bentuk VR Pill lebih besar.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa VR mempunyai ciri-ciri yang bersifat umum dan khusus. Ciri umum, artinya ciri itu dimiliki oleh setiap VR yang dibentuk dengan pola apa pun. Ciri umum itu adalah makna berbalasan dalam melakukan kegiatan yang dinyatakan oleh verbanya. Sebaliknya, ciri khusus adalah ciri yang hanya dimiliki oleh VR tertentu. VR umumnya berbentuk intransitif atau semitransitif. Dalam VR berbentuk intransitif, tidak diperlukan hadirnya Nomina (N) di belakang verba, baik yang berfungsi sebagai O maupun Pel. Dalam VR berbentuk semitransitif, dituntut hadirnya N di belakang verba, dan N itu berstatus sebagai Pel. VR dapat ditandai secara gramatikal, atau VR tanpa penanda leksikal, dan secara leksikal, atau VR dengan penanda leksikal. VR tanpa penanda leksikal dapat diturunkan melalui proses afiksasi dan reduplikasi, sedangkan VR dengan penanda leksikal dapat berupa verba dasar dan verba berafiks yang disertai penanda leksikal seperti saling, Baku, satu sama lain, dan batik.
Umumnya VR tanpa penanda leksikal dan VR dengan penanda leksikal adalah verba aktivitas yang memiliki ciri semantis kewaktuan [+din,+dur,-tel, -lip]. Namun, tipe aktivitas pada VR tanpa penanda leksikal itu dapat berubah menjadi verba penyelesaian yang berciri [+ din, +dur, +tel,-lip] jika kegiatan yang dinyatakan oleh verba tersebut telah selesai atau tuntas. Selesainya kegiatan itu ditunjukkan oleh pewatas telah, Adv setelah, atau adanya titik akhir dalam kegiatan tersebut. Tipe aktivitas itu juga dapat berubah menjadi verba pencapaian yang berciri [+dn, -dur ,+tel,-lip] jika selesainya kegiatan yang dinyatakan oleh verbanya berlangsung sesaat.
Demikian pula VR dengan penanda leksikal. Tipe aktivitas itu dapat berubah menjadi verba penyelesaian, yang ditunjukkan oleh sasaran yang menjadi titik akhir kegiatan itu dan keterangan waktu yang menyatakan bahwa kegiatan yang disebut dalam verba itu telah selesai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kusdaryanti
"Idiom bahasa Arab dalam Sejumlah Ayat al-Qur'an; Suatu Analisis Sintaktis-Semantis. (Di bawah bimbingan Basuni Imamuddin, M.A.). Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005. Penelitian mengenai karakteristik idiom dalam beberapa ayat al-Qur'an telah dilakukan oleh penulis dengan menggunakan 35 ayat al-Qur'an sebagai korpus untuk analisis, pada bulan Februari 2005 hingga Juli 2005, tujuannya ialah untuk mengetahui bentuk-bentuk idiom yang ada dalam al-Qur'an dan pembagian idiom-idiom tersebut berdasarkan kolokasi makna. Penulis juga sedikit membahas penerjemahan idiom. Karena pembahasan idiom tidak dapat lepas dari pembahasan penerjemahannya. Pengumpulan data diambil dari beberapa ayat al-Qur'an yang ada dalam AI_-Qur'an Terjemah Indonesia yang disusun oleh Tim DISBINTALAD. Penulis mengambil sejumlah ayat yang mewakili klasifikasi idiom dari segi bentuk maupun kolokasi makna. Kesimpulan yang penulis dapatkan dari beberapa ayat al-Qur'an yang digunakan sebagai korpus menunjukkan bahwa bentuk idiom-idiom yang ada dalam ayat-ayat tersebut paling banyak ditemukan dalam bentuk frase. Bentuk frase ini lebih khusus lagi berbentuk frase verbal, yaitu frase yang induknya berupa verba, dengan pola verba + preposisi. Dari segi kolokasi makna, idiom bahasa Arab diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu idiom opaque atau idiom mutlak, idiom transparan, dan semi-idiom. Idiom opaque banyak ditemukan dalam bentuk frase. Penulis tidak menemukan idiom opaque dalam bentuk kalimat pada korpus yang digunakan penulis. Idiom transparan banyak ditemukan dalam bentuk frase, klausa, maupun kalimat. Semi-idiom banyak ditemukan dalam bentuk klausa dan kalimat. Ada juga semi-idiom dalam bentuk frase. Penelitian mengenai idiom bahasa Arab masih sangat sedikit. Dari penelitian yang jumlahnya relatif sedikit itu pun, sebagian besar penelitian idiom bahasa Arab tersebut dilakukan oleh para linguis Barat. Baru beberapa orang saja dari para linguis Arab yang melakukan penelitian untuk tema tersebut. Penulis berharap penelitian- penelitian tentang idiom bahasa Arab terus ditingkatkan. Sebagai bahasa yang banyak mengandung idiom, bahasa Arab dapat kita pahami dengan baik bila kita memahami karakteristik dan struktur idiom bahasa Arab."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Solikhin
"Skripsi ini membahas kata dan dalam buku Jip en Janneke pada kajian sintaktis dan semantis. Dan merupakan kata yang memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai konjungsi dan adverbia. Penelitian ini adalah penelitian diskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu letak perbedaan kata dan sebagai konjungsi dan kata dan sebagai adverbia. Hal itu dilakukan dengan menjabarkan posisi, elemen yang menyertai, makna dan pada kedua kelas kata tersebut, serta nuansa yang ditimbulkan kata dan dalam sebuah kalimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi, elemenelemen yang menyertai, dan makna dan sebagai konjungsi, dan dan sebagai adverbial berbeda sama sekali, nuansa yang ditimbulkan juga bervariasi.

This study discusses the word dan in Jip en Janneke III on syntactical and semantic aspects. Dan has two functions, namely as conjunction and adverb. This research is descriptive qualitative. This study aims to find the differences of the word dan as conjunction and dan as adverb. It is done by explaining position, attached elements, meaning of dan as conjunction and dan as adverb, and the nuance emerged by the word in a sentence. The result reveals that the position, attached elements, and meaning of dan as conjunction and dan as adverb are obviously different. The nuance incurred is also various."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15928
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper deals with quantifier "all" as the effect of context - dependence. We propose that the lack of context understanding on quantification without restriction violate the sentences. The result shows that epistemic modality, can repair such sentences because they can serve as the restriction for the quantificational force of another expression. Basides modal verbs there exist other expression of modality refferred to as modal expressionsor stance markers, such as always, usually, or often. This expressions will help speakers to limit the amount of their assertion about their knowledge, bilief, or opinion."
Bandung: ITB (Institut Teknologi Bandung), 2010
495 JUSOS 9:19 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Permata Sari
"Objektifikasi perempuan di dalam iklan masih menjadi suatu perdebatan seiiring banyaknya iklan yang menjadikan perempuan sebagai objek. Skripsi ini membahas iklan-iklan Nike yang hadir pada kisaran tahun 2002 sampai dengan tahun 2009. Terdapat dua hal yang digarisbawahi di dalam skripsi ini. Melalui analisis 8 iklan Nike, penelitian kualitatif dilakukan untuk melihat wacana apa yang ditawarkan oleh pengiklan melalui teks dan konteks iklan. Penelitian ini juga akan melihat bagaimana iklan-iklan ini mendobrak mitos perempuan yang hadir di masyarakat melalui konotasi-konotasi teks dan konteks iklan dan teori feminisme. Dengan menggunakan konsep Cook mengenai wacana periklanan dan teori Barthes mengenai konotasi dan mitos, penelitian ini melihat bahwa pengiklan menampilkan karakter-karakter perempuan yang berbeda dari mitos perempuan yang ada di dalam masyarakat.

The objectification of women advertisements instill becomes a debate since there are many advertisements display women as the object. This thesis looks at Nike advertisements that released in around 2002 until 2009. There are two major points that this thesis attempts to highlights. First, throughout 8 Nike advertisements, the goal of this qualitative research is to depict the discourse that offered by advertiser through the advertisements' text and context. Second, this research also is to show how the advertisements fail to comply with women's myth in social through text and context's connotations and feminism theory. Using Cook's concept of discourse of advertising and Barthes' theory of connotation and mythologies, this paper shows that advertiser represents women's characters that differ from women's myths in the society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>