Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192900 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Defiardi
"Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas layanan suatu rumah sakit dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pihak manajemen rumah sakit. Kepuasan pasien adalah suatu outcome yang diinginkan dari setiap pelayanan dan berhubungan secara signifikan dengan tingkat minat kunjungan ulang pasien, yang akhirnya menentukan kesinambungan dan berdampak terhadap citra sebuah rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat kepuasan pasien dan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan pada poliklinik obgin RSUD Kayuagung. Penelitian telah dilakukan pada tanggal 07 Mei s/d 05 Juli 2003. Cara pengambilan sample dengan menggunakan tekhnik sensus (non probability sampling).
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, diambil data dari 100 responden yang menjadi sample penelitian. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif cross sectional, dengan menggunakan analisis univariat, Bivariat dengan uji chi square serta multivariat dengan regresi logistik.
Dari hasil penelitian diperoleh rata rata angka kepuasan pasien rawat jalan terhadap keseluruhan jenis pelayanan pada poliklinik obgin ini adalah 29,39 % (95 % CI = 27,88 - 30,90) dengan nilai median 26,50 %, standar deviasi = 7,59. Sedangkan rata rata minat kunjungan ulang pasien rawat jalan poliklinik obgin RSUD Kayuagung ini adalah sebesar 4,37% (95 % CI = 3,62 -5,12) dengan nilai median 2 % dan standar deviasi = 3,76.
Setelah dilakukan analisis statitik secara bivariat dengan uji chi square pada level of significant a 5 % diperoleh kemaknaan hubungan antara tingkat kepuasan pasien dengan variabel jenis layanan yang diterima dan preferensi pasien pada layanan konsultasi, layanan pemeriksaan umum dan khusus obgin, layanan pemeriksan penunjang, ketersediaan layanan dokter spesialis obgin, ketersediaan layananan bidan, ketersediaan layanan pemeriksaan penunjang, ketersediaan obat/BHP, serta kualitas layanan. Setelah dilakukan uji interaksi pada regresi logistik didapatkan variable yang paling dominan dan berhubungan secara bermakna terhadap kepuasan pasien adalah : layanan pemeriksaan umum dan khusus obgin, dan ketersediaan layanan bidan.
Sedangkan variabel preferensi dan kepuasan pasien yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat minat berkunjung ulang pasien adalah faktor-faktor ; ketersediaan layanan dokter spesialis obgin, ketersediaan layanan bidan, ketersediaan layanan pemeriksaan penunjang, ketersediaan layanan obat dan BHP serta kualitas layanan. Dan setelah dilakukan uji interaksi pada regresi logistik, maka diperoleh faktor yang paling dominan dan berhubungan secara bermakna terhadap minat kunjungan ulang adalah ketersediaan layan bidan.
Dalam rangka perbaikan citra dan meningkatkan angka kunjungan pasien poliklinik obgin RSUD Kayuagung dimasa yang akan datang, maka perlu disarankan kepada pihak manajemen RSUD untuk; menyelenggarakan supervisi, self assessment terhadap petugas dan staf poliklinik obgin, pemberian reward dan punishment dengan aturan yang jelas. Sedang kepada petugas dan staf poliklinik ini dianjurkan untuk membuat kotak saran pasien dan melakukan benchmarking.
Daftar kepustakaan : 37 (1986-2002)

The factors related to outpatient satisfaction and revisit desire to Obstetry and Ginecology Clinical at RSUD Kayuagung in 2001Patients' satisfaction is one of the indicators which could be used to measure the service quality of a hospital and could be used as a ricochet by the hospital management. Patients' satisfaction is a desired outcome of every services which relates significantly to the level of patients' revisiting interest, which ultimately determines the continuality and gives an impact to the hospital image.
The objective of this study is to acquire a description of the level of patients' satisfaction and revisiting interest on the nursing and pregnancy polyclinic of Kayuagung General Hospital. This study had been carried out on 07 May to 05 July 2003. The sampling method is through census (non probability sampling). After validity and reliability test was carried out, data is taken from 100 respondents which are the study samples. The type of this study is cross sectional quantitative, using univariat analysis, bivariat with chi square, and multivariate with logistic regression.
From the study, the approximate amount of check up patients' satisfaction acquired towards all types of services of the polyclinic is 29,39% (95% CI = 27,88 - 30,9) with the median value 26,50%, deviation standard = 7,59. While the revisiting interest of the polyclinic is 4,37% (95% CI = 2,62 - 5,12) with 2% median value and standard deviation = 3,76.
After a statistical analysis is carried out bivariatly with chi square test on a 5% level of significant, the significance relation between patients' satisfaction level with acquired service types variables is obtained and the patients' preference is on: consultation service, polyclinic general and specific check up services, provided supporting check up service, provided specialist doctor, provided nursing service, provided medication/BHP, and the service quality. After interaction test is carried out on the logistic regression, the most dominant and significantly related variable on the patients' satisfaction obtained is: polyclinic general and specific check up services and provided nursing service.
While the preference and patients' satisfaction variables which are related significantly with the level of patients' revisiting level are the such factors as: : polyclinic general and specific check up services, provided nursing service, provided supporting check up service, provided medication/BHP, and the service quality. And after the interaction test is carried out on the logistic regression, thus the most dominant and significantly related to the revisiting interest is provided nursing service.
In order to secure the image and improve the patients' visit number on the nursing and pregnancy polyclinic of Kayuagung General Hospital in the future, thus it is advised to the hospital management to: undertake supervision, self assessment to the polyclinic workers and staffs, provide reward and punishment with clear regulations. While to the polyclinic workers and staffs, it is advised to make a patients' suggestion box and carried out benchmarking.
Bibliography lists: 37 (1986-2002)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T11207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Bimo Satrio R.
"Masalah kepuasan pelanggan, menjadi isu penting pada era persaingan bisnis pelayanan yang semakin kompetitif dewasa ini. Tanpa memperhatikan kebutuhan konsumen (pasien dan keluarganya), maka pelayanan kesehatan akan ditinggalkan oleh konsumen. Dengan melihat kondisi di Kecamatan Bantar Gebang dimana kepadatan penduduk yang tinggi, heterogenitas masyarakat tinggi. Puskesmas masih menjadi alternatif pilihan berobat bagi masyarakat, meskipun semakin banyak pelayanan kesehatan swasta. Meskipun Puskesmas masih tetap menjadi pilihan berobat masyarakat, tetapi masih sering muncul keluhan dari masyarakat tentang pelayanan yang tidak menyenangkan diantaranya petugas datang siang, dokter tidak memeriksa pasien kalaupun memeriksa hanya sekedarnya, tidak ada informasi yang jelas untuk pasien Puskesmas kotor dan sebagainya yang pada intinya pasien merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas. Dari hasil survei sesaat dari 10 responden yang ditanya 4 responden menyatakan tidak puas. Melihat kenyataan ini penulis ingin meneliti karakteristik kepuasan pasien di Puskesmas Bantar Gebang I Bekasi.
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan Cross sectional. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap pasien rawat jalan di Puskesmas Bantar Gebang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2003 sampai dengan bulan Agustus 2003. Populasi target penelitian ini adalah seluruh pasien yang berobat jalan di Poliumum Puskesmas Bantar Gebang Bekasi, sedangkan populasi studinya adalah pasien rawat jalan di poli umum, dimana pasien dibawah umur 15 tahun tidak disertakan, karena dikwatirkan belum dapat memberikan penilaian yang baik akan tetapi apabila di antar oleh orang tuanya maka dapat diwakilkan oleh orang tuanya dalam mengisi kuesioner tersebut. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah secara Systematic sampling size dan jumlah sampel yang diambil sesuai dengan rumus Lamesow sebanyak 97 orang.
Dari hasil penelitian didapatkan pasien yang puas terhadap pelayanan rawat jalan Puskesmas Bantar Gebang Bekasi sebesar 53 %. Hasil uji bivariat pada P = 0,05 dari 4 variabel yang diuji terhadap kepuasan menunjukan hasil yang bermakna, sehingga dapat dikatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik antara jenis kelamin dengan kepuasan dengan nilai P = 0,001, antara umur dengan kepuasan dengan nilai P = 0,002, antara tingkat pendidikan dengan kepuasan dengan nilai P =0,028 dan jenis pekerjaan dengan kepuasan dengan nilai P = 0,001 . Sedangkan hasil uji multivariat. Model yang dihasilkan adalah : Tingkat Kepuasan = - 0,7538 - 0,3989 (Umur) + 2,3630 (Jenis Kelamin) - 2,0858 (Umur*Jenis Kelamin).
Sebagai akhir dari penelitian ini saran yang diberikan adalah, Pasien yang tidak puas terhadap kehandalan, dimana pada poin pertanyaan nomor 8 dan 9 pasien umumnya menyatakan tidak puas sehingga diharapkan dokter dan paramedis dapat memberitahukan diagnosa penyakit dan tindakan pengobatan yang akan diberikan menurut kode etik kedoktelan. Pasien yang tidak puas terhadap tanggapan, dimana pada poin nomor 13 dan 16 pasien umumnya menyatakan tidak puas sehingga diharapkan dokter dan paramedis dalam keadaan gawat darurat dapat memberikan bantuan dengan cepat dan tepat kepada pasien. Perlunya pendidikan tambahan bagi tenaga puskesmas dalam meningkatkan pelayanan yang lebih professional."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Torry Duet Irianto
"Berlakunya Undang-Undang Nomor 22 tentang Pemerintah Daerah, dengan isu Desentralisasi Kesehatan, kemudian adanya Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional Tahun 2000-2004 dengan isu pemerataan dan mutu upaya kesehatan dasar (puskesmas), selanjutnya diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom dan selanjutkan ditegaskan dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan tentang Kewenangan Minimal yang wajib dilaksanakan oleh Kahupaten dan Kota ,dengan isu penyelenggaraan upaya/sarana kesehatan puskesmas.
Permasalahan yang terjadi adalah menurunnya kunjungan rawat jalan puskesmas rata-rata perbulan(3,26 % dari jumlah penduduk) di Kota Metro Propinsi Lampung tahun 2003 dibandingkan kunjungan rata-rata perbulan(5,3 % dari jumlah penduduk ) di Kota Metro Propinsi Lampung tahun 2002.
Tujuan secara umum penelitian ini adalah mendapatkan informasi faktor-faktor yang berhubungan dengan trend kunjungan pasien rawat jalan puskesmas Se-kota Metro Propinsi Lampung dengan objek penelitian masyarakat Kota Metro yang mengunakan jasa pelayanan puskesmas di Kota Metro dan lokasi di 5 puskesmas rawat jalan Kota Metro.
Farasuraman dan kawan-kawan yang meliputi, Tangible, Reliability. Responsiveness, Assurance dan Empathy ditambah dengan Preference serta faktor Confounding (usia pasien, jenis kelamin pasien , pekerjaan pasien, pendidikan pasien dan status sosial ekonomi pasien).
Desain penelitian meliputi jenis penelitian Cross sectional ,dengan uji Reliabilitas dan Validitas menggunakan rumus Corelalian Product Moment dari Pearson. sampel ditentukan dengan rumus Lemeshow dan kawan-kawan dengan demikian didapat jumlah sampel 100 orang. Uji hubungan variabel Dependent dengan variabel Independent memakai rumus Anova dan uji varibel Dependent dengan variabel Confounding memakai rumus Chi Square.
Hasil penelitian analisis Univariat ; variabel Independent didapat rata-rata nilai terbanyak yang diberikan oleh responden sedang untuk variabel Independent( Preference, Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy )adalah nilai 7 dan 8.
Sampel responden variabel Confimnding ((usia pasien, jenis kelamin pasien, pekerjaan pasien, pendidikan pasien dan status sosial ekonomi pasien) seluruhnya secara proposional sama dengan populasinya di Kota Metro, sehingga data dikatakan cukup merepresentasikan populasinya.
Hasil penelitian bivariat untuk variabel Independent adalah variabel Kebersihan tempat dari Tangible didapat p Vulue 0,020, variabel Waktu pelayanan dari Responsiveness didapat p Value 0,013 dan variabel kompetensi petugas dari Assurance didapat p Value 0,042 lebih kecil dari Alpha 0,05.
Dengan demikian disimpulkan Kebersihan tempat, Waktu pelayanan dan Kompetensi petugas mempunyai hubungan yang signifikan.
Disaran bagi petugas kesehatan dipuskesmas untuk lebih mempercepat waktu pelayanan kepada pasien dan lebih menjaga kebersihan tempat pelayanan serta meningkatkan kecakapan dan kesanggupan dalam memberikan pelayanan kepada pasien di puskesmas.
Daftar Bacaan 42 (1972-2002)

Factors Related to Out-Patient Visits of Metro City's Public Health Centers in Lampung ProvinceThe prevailing of Law no. 22 on the subject of Local Government, with the issue of Health Decentralization, and the availability of Law no. 25 year 2000 on the subject of National Health Development 2000-2004 with the main issue of health quality wide spreading and basic health efforts (Public health Centers), and then by issuing Government's Regulation No. 25 year 2000 on the subject of Province's Authority as Autonomous Region, which is clarified then by Health Minister's Decree on the subject of Minimum Authority that must be carried out by Regency and City with the issue of health efforts/facilities administration.
The current problem is the decrease of out-patient visits, where their average is 3.26 % from the whole number of population in Metro City of Lampung Province in 2003, if compared with monthly average visit. 5.3 % the whole number of population in 2003.
The general aim of this study was to obtain information on factors related to public health center out-patient visits trend of Metro City of Lampung Province. The object of the study was population of Metro City who used the service of the centers. The location of the study was five out-patients public health centers in Metro City.
The study acquired in formation by using Servqual dimension 1'arasuraman, which involved: tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy and added by preference and confounding factor (patients' age, sex, education, and social and economic status).
Design of the study was included in cross sectional type. Test of reliability and validity is by using Correlation Product Moment formula from Pearson. Samples were determined by using the formula from Lemeshow, Cs. The number of sample acquired was 100 samples. Test of relation of dependent variable and independent variable was by using Anova formula, whereas test of relation of dependent variable and confounding variable was by using Chi Square.
The result of univariat analysis showed that independent variable obtained higher scores that were provided by the respondents, while the independent variable (preference, tangible, responsiveness, assurance and empathy) obtained 7 and 8 scores. Respondent samples of confounding variables are all proportionally similar with the population in Metro City, therefore the data were representative of their population.
The result of bivariat analysis for independent variable was the place cleanliness of tangible obtained p Value 0.020, while service time of responsiveness obtained p Value 0.013 and staff competency variable of assurance obtained p Value 0.042, which is smaller than alpha 0.05. To sum up, place cleanliness, service time and staff competency variable were significantly related.
It is suggested to the public health centers staff to shorten time of services process to the patients, to keep the place cleaned, and to improve their competence and ability in providing services to the patient.
References: 42 (1972-2002)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T13039
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridwan
"Kepuasan pasien adalah dasar suatu ukuran mutu pelayanan keperawatan dan merupakan alat yang dipercaya dan sahih dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pengelolaan rumah sakit. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan mutu layanan yang berada di bawah standar. Kepuasan pasien yang rendah akan berdampak terhadap citra rumah sakit. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya karakteristik pasien.
Studi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kepuasan pasien serta karakteristik pasien yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien terhadap mutu layanan rumah sakit. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Pekanbaru dari tanggal 12 Mei -- 10 Juni 2003. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional pada 200 pasien rawat jalan. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat. Uji statistik yang digunakan adalah chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian didapat bahwa pasien yang menyatakan puas terhadap mutu layanan rumah sakit sebesar 41 %. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah variabel umur, pendidikan, jumlah kunjungan dan akses/kemudahan. Sedangkan hasil uji regresi logistik didapat bahwa faktor dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah variabel umur dan jumlah kunjungan.
Dari hasil penelitian disarankan bagi pihak rumah sakit untuk lebih meningkatkan mutu layanan di instalasi rawat jalan terutama pada dimensi mutu yang berada pada kuadran 1 dan 2. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan secara menyeluruh disarankan perlu dilakukan Total Management Quality secara terpadu dengan mengikutsertakan seluruh staf atau karyawan sebagai tim kerja melalui Gugus Kendali Mutu. Perlu ditingkatkan upaya kearah pengenalan rumah sakit mengingat bahwa selain informasi yang berasal dari pasien atau keluarga yang merasa puas terhadap pelayanan rumah sakit, juga dibutuhkan informasi' dalam bentuk lain guna meningkatkan minat pembelian jasa rumah sakit seperti pembuatan brosur, leaflet, interaktif di RRI maupun di RTV, membuka website RSUD Pekanbaru dan sosialisasi program rumah sakit. Perlu adanya penelitian lebih lanjut yang mendukung penelitian ini, seperti penelitian tentang kepuasan provider (petugas pelayanan) di Rumah Sakit Umum Daerah Pekanbaru.

Patients Characteristics which Relates to the Satisfactions of Cheek Up Patients in General Hospital of Pekanbaru District in 2003Patients' satisfaction is the base for the measurements of nursing service quality and is valid and reliable approach developing plan executing, operations and conducting evaluations of hospital business. Low patients' satisfaction illustrates the service quality which is below standards. Low patients' satisfaction could result to the hospital image. Patients' satisfaction is influenced by many factors, one of them is the patients characteristics.
The objective of this study is to acquire a description of patients' satisfaction and the patients' characteristics which relates to the patients satisfaction degree toward the service quality of hospitals. This study is undertaken at the General Hospital of Pekanbaru District from 12 May-10 June 2003. The study type used is cross sectional of 200 outpatients. The analyses used are univariate, bivariate, and multivariate analysis. The statistical tests used are chi square and logistic regression. The acquired result of the study shows that patients who testify to be satisfied toward the hospital service quality are 41. The result of bivariate test shows that the factors related patients satisfactions are variables of age, education, number of visits, and access. While the logistic regression test presents that the dominant factors in determining the patients satisfactory are variables of age and number of visits.
From the result of the study it is advised that the hospital component should improve more service quality in the check up installation especially on the dimension of quadran one and two. With the intention of improving the service quality in general, it is advised that Total Quality Management needs to be achieved integratedly, through engaging every staffs or employees as a team work by Quality Improvement Circle, Efforts needs to be improved toward hospital familiarization remembering that besides information from the patients or families who feels satisfied toward the hospital service, but also a need for information in other forms to improve the desire to purchase the hospital service such as brochures, leaflet, interactive in RRI or RTV, design a website of Pekanbaru General Hospital, and socialization of the hospital programs. There is a need for further study which supports this study, such study as work/staff satisfactions of the General Hospital of Pekanbaru District.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T11212
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firly Lizarni
"Kepuasan pasien adalah kebutuhan, keinginan dan harapan yang dapat terpenuhi sesuai dengan apa yang dimiliki pemberi pelayanan kesehatan. Dikatakan puas apabila yang didapat dan dirasakan melebihi kebutuhan, keinginan serta harapan pasien.
Kepuasan pasien juga merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan dan dapat juga digunakan sebagai umpan balik bagi pihak pemberi pelayanan (manajemen). Kepuasan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor diantaranya faktor sosiodemografi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kesehatan yang dihubungkan dengan faktorfaktor sosiodemografi pasien. Faktor sosiodemografi yang akan diteliti adalah pendidikan, penghasilan, umur, jenis kelamin dan pekerjaan pasien.
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh pada bulan April 2000. Cara pengambilan sampel dengan Purposive Sample Size. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan di Puskesmas dan yang terpilih sebagai sampel sebanyak 100 pasien rawat jalan. Jenis penelitian yang digunakan Cross Sectional. Analisis yang digunakan analisis Univariat dan Bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan uji t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien rawat jalan yang menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Kuta Alam adalah 71% dan yang tidak puas 29%. Secara statistik dengan analisis uji chi-square diperoleh yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan adalah faktor umur, p=0,028 (p<0,05) dengan level of significant pada a 5% dengan uji t-test juga faktor umur yang berhubungan secara bermakna t=0,026 (t<0,05) pada Level of Significant a 5% dan yang tidak berhubungan secara bermakna adalah pendidikan, penghasilan, jenis kelamin dan pekerjaan dengan p>0,05.
Daftar bacaan: 42 (1979-1999)

The Factors are Related with Satisfaction Out Patient in Health Center of Kuta Alam Banda Aceh in 1999
Patient satisfactions are need, willingness, expectation and which can be fulfilled by health service provider. It is called satisfied if patients got and felt everything exceeded their needs, willingness and expectation everything.
Patient satisfaction is also one of indicator that measures service quality and used to give feedback to service provider. Patient satisfaction is influenced by many factors, such as social demography factors.
The objective of this study is to know the description of out patient's satisfaction toward health services, and its relationship with then social demography condition, such as education, earnings, ages, sex and job as well.
This study was conducted in the Health Center of Kuta Alam Banda Aceh in April 2000. Samples when taken by purposive method. The populations is out patient of the Health Center, from which they are chosen 100 to be respondent. The design of this study was a cross sectional approach. The analyses used univariate and bivariate, those were chi-square and t-tests.
This study resealed that 71% of out patient were satisfied by health service in Health Center of Kuta Alarn. Either by chi-square test or t-test, it shown these there are a significant relationship between satisfaction level and age at 95% confidence level. While there were not significant relationship between satisfaction level with education, income, sex and job as well.
Reference: 42 (1979 - 1999)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T 3970
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi Mukhtiar
"Pada era globalisasi dan persaingan bebas dunia kesehatan yang sudah di depan mata, kualitas pelayanan rumah sakit yang bermutu adalah tuntutan masyarakat yang perlu menjadi prioritas. Salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit adalah kepuasan pelanggan. Kepuasan adalah kesamaan harapan dan pengalaman yang dirasakan pasien sesudah mendapat pelayanan kesehatan di sebuah rumah sakit.
Rumah Sakit Internasional Bintaro, sebagai sebuah rumah sakit swasta di daerah Tangerang, Banten, senantiasa melakukan pelayanan yang terbaik buat pelanggannya. Untuk mengevaluasi kepuasan pelanggan setiap bulannya senantiasa dilakukan survei kepada pasien rawat inap dan rawat jalan. Hasil survei menunjukan 10 - 15 % dari responden merasakan tidak puas terhadap pelayanan yang mereka terima, tetapi belum pernah dilajutkan penelitian yang lebih detail, faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidak puasan tersebut.
Bertolak dari data ini, maka penulis mencoba melakukan penelitian, dengan fokus pasien rawat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kepuasan pasien dan melihat hubungan karakteristik umur, jenis kelamin, pendidikan dan cara bayar. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional menggunakan data primer dari 149 responden pasien rawat jalan, dengan analisa univariat, bivariat dan diagram kartesius.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2004 selama 15 hari. Dari penelitian ini didapatkan sebanyak 52,3 % responden puas, dan 47.7 % tidak puas. Hasil ini jauh berbeda dari titik tolak awal penelitian.
Dari penelitian ini faktor yang berhubungan dengan kepuasan responden adalah tingkat pendidikan, dimana 47.7 % pendidikan tinggi menyatakan puas dengan p= 0.002 Dari diagram kartesius terdapat 19 buah pemyataan kegiatan' berada pada kuadran A. Posisi pada kuadran ini membutuhkan prioritas utama dari manajemen rumah sakit untuk dicarikan solusi pemecahan masalahan sehingga tidak mengganggu keseimbangan kudran yang lain.
Disarankan kepada manajemen rurnah sakit untuk senantiasa mengembangkan kualitas sumber daya manusia (customer care, standor operating procedure),karena kunci pelayanan kesehatan yang berorientasi pelanggan sepenuhnya terletak ditangan seluruh karyawan rumah sakit. Disisi lain diharapkan selalu mengevaluasi pelayanan yang sudah diberikan, sehingga pihak rumah sakit dapat merasakan kebutuhan pelanggannya.

Factors are Related to the Out Patients Customer Satisfaction Rumah Sakit Internasional Bintaro 2004In the new future which globalization era and free trade health industry is coming up. The best quality assurance of hospital services is a top priority requirement in society. One of the indicators of quality assurance of the hospital services is customer satisfaction. Satisfaction is a meet point between the expectation and actual requirement with patient receive in certain hospital.
Rumah Sakit Internasional Bintaro, as a private hospital in Tangerang Banten, has always been giving the best quality of service to each customer. At the month to evaluated the customer satisfaction in out patient and in-patient by doing the services. The result showed there 10-15 % of respondent did not satisfy about the service they received, but there was no further follow up in detail about this survey.
From this data the outer tried to the survey, which more focus in out patients. The objective of survey is to obtain thorough analysis of customer satisfaction in using characteristic process: age, gender, education, and payment method, The type of survey with has been use is cross sectional using primer data 149 out patients respondent, with univariat analysis, bivariat analysis and Cartesius diagram.
Survey has been done in June 2004 for 15 days. The result in survey 52,3% respondent full satisfied and 47.7 % were not satisfied. There was a significant different from the previous survey which was done earlier by hospital.
From the survey analysis showed factor related to the respondent satisfaction is education. There 47.7 % high education level said satisfaction with p value = 0.002 and from Cartesius diagram, there were 19 item of remarks placing in Quadrant A. The position in this quadrant is top priority for the hospital management to improve the quality of survey regard in order to balance with the quadrant.
It is recommend for the hospital management should focus on the quality of human resources (customer care, standard operating procedure) in order to enhance the services demanded by the patient. The hospital staff has direct contact with the patient and plays an important role in determining the services result.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wimarti Yarsi
"Mutu jasa pelayanan kesehatan dan kepuasan pasien, khususnya pelayanan rumah sakit, akhir-akhir ini cukup menarik perhatian. Mutu pelayanan rumah sakit dalam persepsi pasien dapat dilihat dari penilaian pasien terhadap pelayanan yang mereka terima, dihubungkan dengan kepuasannya.
Penulisan tesis ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang mutu pelayanan dalam persepsi pasien di RSUD Tangerang, khususnya pelayanan rawat jalan, dengan indikator kepuasan pasien dalam hubungannya dengan pelayanan tenaga; lingkungan, sarana /prasarana; dan peraturan yang berlaku di Instalasi rawat jalan. Selain itu juga ditinjau dari karakteristik pasien (umur, sex, pendidikan, penghasilan, penanggung biaya dan kecepatan mencapai rumah sakit). SeIama ini belum ada informasi tentang mutu pelayanan rawat jalan yang dapat digunakan sebagai umpan balik RSUD Tangeran Metoda yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif, dan bersifat cross sectional. Data pasien diperoleh dari survey yang dilakukan kepada 216 responden yang berasal dari pasien rawat jalan RSUD Tangerang selama 2 minggu pada bulan Juni 1996.
Hasil penelitian menunjukkan, yang menyatakan puas terhadap pelayanan secara keseluruhan 68,4 %. Semua faktor pelayanan ( tenaga, lingkungan, dan peraturan yang berlaku) yang diukur, berperan dalam memberikan kepuasan pasien. Sedangkan untuk karakteristik pasien, hanya faktor pendidikan saja yang berperan dalam memberikan kepuasan pasien.
Sebagai saran dikemukakan bahwa, yang dapat segera dilakukan adalah penyediaan rambu - rambu / petunjuk bagi pasien, ketepatan waktu pelayanan pemeriksaan dakter. Selain itu perlu ditingkatkan ketertiban antrian, keramahan para petugas dan pemakaian seragam tenaga bagian pendaftaran / pembayaran serta penerapan budaya senyum.
Selanjutnya perlu diteliti lebih lanjut tentang produktifitas tenaga dan motivasi tenaga, serta sistem antrian di Instalasi Rawat jalan RSUD Tangerang.

The quality of care provided and the level of patient satisfaction are the core of many marketing strategies in health services, especially in hospital service as ever - more competitive markets. The patient perception in health care provided which related with their satisfaction, can be used as indicator of the hospital's service quality.
The aim of this study is to obtain information regarding the health care provided quality, according to the patient perception in the Out Patient Unit of Tangerang District Hospital. Currently, there was no information from patient, which can be used as feedback for maintaining the hospital's service quality, especially in Out patient Unit.
In obtaining the necessary information, this study conducted survey followed by 216 out patient, for 2 week on June 1996, and analyzed with quantitative approach.
The results showed that 68,0 % of interviewer satisfied with care provided. All of the determinant of care provided (i.e. hospital's personnel, environment, regulation) contributed in influencing patient satisfaction. Characteristic patient just for education, that gift the same result.
The suggestion is that, providing the information board for patient and punctuality of medical doctor. Besides, increasing queuing system, implementation of behavior standard {i.e. smile and friendliness ). Furthermore, this study can be continued with some studies of personnel productivity and motivation, queuing system in Out patient Unit of Tangerang District Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuswara
"Dalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi sangat tajam, termasuk bisnis dalam bidang perumahsakitan. Dalam kondisi persaingan yang ketat, rumah sakit dituntut untuk bisa memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan memuaskan pasien sebagai pelanggan rumah sakit Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan rumah sakit mempunyai peranan yang panting dalam menentukan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Untuk itu agar citra pelayanan keperawatan di suatu rumah sakit itu baik maka kualitas pelayanan keperawatan harus memberikan kepuasan terhadap pasien, keluarga, dan masyarakat sebagai pelanggan rumah sakit.
Berdasarkan hal tersebut diatas, penelitian bertujuan ingin mengetahui mengenai gambaran kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan keperawatan pada Badan Rumah Sakit Umum "45 " Kuningan meliputi karakteristik pasien dan kelas perawatan serta faktor pelayanan keperawatan. Sebagai landasan teoritis mengenai faktor pelayanan keperawatan adalah menurut Krowinski dan Steiber S, 1996 yang meliputi : keterampilan perawat, komunikasi perawat, kepedulian perawat, ketanggapan perawat terhadap masalah pasien dan respon perawat terhadap panggilan pasien. Pengukuran kepuasan dilakukan terhadap 225 responden di ruang rawat inap dengan pengisian kuesioner. Data yang di gunakan adalah data primer dengan analisa univariat dan bivariat.
Hasil penelitian didapatkan proporsi responden yang puas terhadap pelayanan keperawatan sebesar 85,3% sedangkan yang tidak puas sebesar 14,7%. Analisa bivariat dengan menggunakan analisa Chi- square ternyata menunjukan bahwa karakteristik pasien seperti umur, pendidikan, dan kelas perawatan mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepuasan umum atas pelayanan keperawatan. Janis kelamin dan pekerjaan tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepuasan umum atas pelayanan keperawatan.
Faktor pelayanan keperawatan seluruhanya mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepuasan umum atas pelayanan keperawatan. Tetapi yang harus menjadi perhatian bagi manajer keperawatan adalah faktor pelayanan keperawatan seperti keterampilan, komunikasi perawat dan kepedulian perawat ternyata persepsi pasien masih lebih banyak yang menyatakan tidak baik dari pada yang menyatakan baik.
Disarankan kepada pihak Badan Rumah Sakit Umum Daerah "45" Kuningan untuk melaksanakan penyegaran dan pelatihan mengenai teknis dasar keperawatan bekerja sama dengan Komite Keperawatan, menyelenggarakan pelatihan dengan materi teknik berkomunikasi dan strategi dalam kepuasan pasien. Untuk menjaga kamar mandi dan WC diperlukan koordinasi antara Instalasi Rawat Inap dengan Instalasi Kesehatan Lingkungan Rumah sakit, dalam menjaga kerapihan tempat tidur selimut serta sprei diperlukan rutinitas membersihkan tempat tidur minimal 2 kali sehari.

In globalization era, business competition is getting tight including in hospitalization business. In such circumstance, hospital must give a quality heath service and satisfy the patient as hospital customer. Nursing care as an integral part of hospital service has an important role in determining the service in hospital. For that reason, in order to have a good image of nursing care in hospital, quality of nursing care has to satisfy the patient, family, and community.
According to the mentioned above, the study was conducted to assess the description of patient satisfaction toward nursing care in In-patient Ward at Badan Rumah Sakit Umum "45" Kuningan. Some variables that studied were consisted of the characteristics of respondent, class of nursing room, and nursing care factors as well. Nursing care factors in this study was adopted from Krowinski and Steiber (1996) that consisted of nursing skill, communication, caring, and responsiveness to the patient's need. The study used 225 respondents in the in-patient ward as sample and measured their satisfaction by using questionnaire. This study used primary and secondary data and then was analyzed as univariate and bivariate.
The study resulted that proportion of respondent who satisfied on nursing care was 85.3% and the rest (14.7%) did not satisfy. Bivariate analysis using chi square test showed that characteristics of respondents such as age, education, and class of nursing room had significant relationship with general satisfaction of nursing care. Nevertheless, sex and occupation had no significant relationship with the satisfaction of nursing care.
All of nursing care factors showed significant relationship with general satisfaction of nursing care. However, nursing care factors that have to be noticed for the nursing manager in that hospital are nurse's skill, communication, and caring. It was caused the majority of respondents gave no good perception on those matters.
It is recommended to Badan Rumah Sakit Umum Daerah "45" Kuningan to conduct refreshment and training about basic technique of nursing cooperating with Nursing Committee and training of communication technique and strategy on increasing the patient satisfaction. In addition, coordination is needed between In-patient Unit and Hospital Health Environmental Unit to keep the patient's bathrooms clean. Also it is needed a routine cleaning at least twice a day to keep bed, blanket, and sheet tidy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12987
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Rahmi
"Rumah Sakit merupakan pusat rujukan. Orang yang datang ke rumah sakit sangat beragam, tetapi ada kesamaan antara mereka, yaitu mereka menginginkan dirinya dilayani dengan pelayanan yang terbaik, dimana kepuasan pasien merupakan tujuan pelayanan.
Rumah Sakit M. Ridwan Meuraksa merupakan Rumah Sakit Kesdam Jaya. Persentase Jumlah Kunjungan Pasien Dinas di Poliklinik RS. TK. II M. Ridwan Meuraksa pada tahun 2001 adalah 75% dan pada tahun 2002 sebanyak 72.17%. Mengingat pelayanan terhadap pasien dinas merupakan tugas utama dan jumlah pasien dinas sangat banyak, serta selama ini belum diketahuinya keterkaitan faktor-faktor karakteristik pasien dinas dengan kepuasannya melalui pengukuran perbedaan (kesesuaian) harapan dan persepsi pasien tersebut, maka untuk itu dirasakan perlu melakukan penelitian ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis keterkaitan faktor-faktor karakteristik pasien dinas di poliklinik rawat jalan RS. TK. H. M. Ridwan Meuraksa pada tahun 2003 dengan kepuasannya melalui pengukuran perbedaan (kesesuaian) harapan dan persepsi pasien tersebut.
Penelitian menggunakan desain cross sectional. Data primer melalui pengisian kuesioner oleh pasien dinas yang berobat di poliklinik rawat jalan RS. M. Ridwan Meuraksa sepanjang jam kerja pada bulan Juni 2003 dengan kriteria pasien adalah pasien dinas. Jumlah sampel sebanyak 450 responden. Variabel independen yang dianalisis adalah karakteristik pasien yaitu umur pasien, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status kelompok pasien, dan penghasilan, sedangkan variabel perantara meliputi persepsi dan harapan pasien berdasarkan 5 (lima) dimensi service quality serta variabel dependennya adalah kepuasan pasien. Data yang dikumpulkan diolah secara kuantitatif. Analisa statistik yang digunakan adalah analisa univariat, bivariat (uji Chi-Square) hingga multivariat (korelasi regresi) serta analisa kartesius.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi pasien yang puas seimbang dengan yang tidak puas, yaitu 50%, karakteristik pasien yang lebih banyak adalah umur ≥ 33 tahun (51.1%), laki-laki (54,0%), ≥ SMA (54.9%), Non militer (72,0%) dan penghasilan ≥ 850.000 rupiah (55.1%). Uji Bivariat dengan Chi-Square secara garis besar didapat karakteristik pasien yang berhubungan dengan harapan adalah umur pasien, sedangkan yang berhubungan dengan persepsi adalah umur pasien, status pasien, dan penghasilan. Adapun hasil Uji Chi-Square antara karakteristik pasien dengan tingkat kepuasan pasien didapatkan hubungan yang bermakna pada umur pasien, dan penghasilan. Untuk analisa multivariat didapatkan variabel umur yang paling dominan berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien, Analisa kartesius menempatkan sebagai bagian prioritas utama adalah faktor ketepatan waktu & kesesuaian jadwal dan kepastian dokter & jadwal pelayanan, sebagai bagian pertahankan prestasi adalah faktor tanggapan petugas & kecepatan pelayanan, informatif dan ketersediaan waktu konsultasi, sebagai bagian prioritas rendah adalah faktor kebersihan & kenyamanan dan sebagai bagian yang diberikan secara berlebihan adalah faktor keramahan dan kemudahan prosedur.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada semua pihak yang terkait untuk memperhatikan pasien yang mempunyai harapan tinggi tetapi berpersepsi rendah, dimana hal tersebut menggambarkan tingginya tingkat ketidakpuasan dari pasien.

Hospital is the center of reference. People who come to the hospital are various, but there are similarities between them, they want to get the best services for themselves, where the patient's satisfactions are the main purpose of services.
M. Ridwan Meuraksa Hospital is Kesdam Jaya Hospital. The percentage from total visitors of official patient in Polyclinic RS TK. II M. Ridwan Meuraksa in 2001 is 75% and in 2002 is 72.17%. Considering to the official patient's services is the main duty and the amount of the official patients are so many, so far the connection between official patient?s characteristic and their satisfaction through differential expectation measurement and patient's perception are unknown yet, therefore there is necessary to do this research.
The main purpose of this research is to know the analysis of the connection between official patients?s characteristic in Polyclinic RS Tk. II M. Ridwan Meuraksa in 2003 with their satisfaction through the differential expectation measurement and patients' perception. This research using cross sectional design. Primary data are from questioner by the official medical patient in Polyclinic Rawat Jalan M. Ridwan Meuraksa on all their duty time on June 2003 with patient's criteria is official patient. The amount of the sample is 450 respondents. Independent variable analyzed are patient's characteristic there are patient's age, gender, education background, group of status, and salary, where the mediator variable includes perception and expectation of the patient classified as 5 dimensions service quality with dependent variable is patient's satisfaction. The data that already collected processed in quantity. The statistical analysis is using univariat analysis, bivariat (Chi-square test) to multivariate (regression correlation) and Cartesius analysis.
The final research indicate that satisfied patient's proportion are equal with the unsatisfied, there are 50%, the most patient's characteristic are from age more than 33 years old (51.1%), men (54.0%), more than Senior High School (54.9%), Non-military (72.0%) and salary with more that Rp. 850.000 (55A%). Bivariat test with Chi-square are commonly found patients characteristic that connected with expectations are patient's age, while connected with perception is patient's age, patient's status, and salary. The result of the chi-square test between patients characteristic and patient's satisfaction level found the meaningful connection on patients' age and salary. For multivariate analysis found that the most dominant age variable connected with patients' satisfaction level. Cartesius analysis place as a part of the main priority is accuracy of time & matching of schedule factor and certainty of doctor & schedule of service factor, as a part of achievement maintenance is performance of labor & velocity of service factor, communicate factor and consultation time factor, as a part of low priority is hygiene factor and pleasant factor, and as a part of offered more is familiar factor and simplify factor.
Based on the research, it is suggested to all who might concern to give more attention to patient with high expectation but with low perception, whereas it described the high level of patients' unsatisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T10919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Gani
"Kepuasan pasien adalah salah satu indikator untuk mengukur kualitas pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan kualitas pelayanan yang berada di bawah standar. Kepuasan pasien yang rendah akan berdampak terhadap citra rumah sakit. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya karakteristik Pasien.
Studi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kepuasan pasien dan faktor-faktor yang berhubungan dengan karakteristik pasien. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Sigli dari tanggal 15 November- 30 Desember 2002, Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional terhadap 100 pasien rawat inap. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat, dan multivariat untuk : distribusi frekuensi, chi-square, dan regresi logistik. Hasil yang didapatkan menunjukkan tingkat ketidakpuasan pasien sebesar 51%. Dari uji bivariat didapat faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah variabel umur dan kelas perawatan, dan yang tidak berhubungan adalah variabel pendidikan, pekerjaan dan penjamin biaya. Regresi logistik mendapatkan faktor dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah veriabel umur dan kelas perawatan pasien.
Dari hasil ini disarankan bagi pihak pengelola rumah sakit untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama terhadap pelayanan perativat dan pelayanan makanan. Pelayanan ini lebih khusus terhadap pasien yang usia lebih tua dan kelas perawatan pasien. Perlu penelitian lebih lanjut tentang kepuasan ini dengan menggabungkan metoda kualitatif dengan kuantiaatif untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Factors Related to In-patients Satisfaction at Sigli General Hospital in 2002 Patients' satisfaction is one of the indications in measuring the quality of health services. Low patients' satisfaction indicates that the quality of health services is below the standard. Low patients' satisfaction may effect to the image of the hospital. Patients' satisfaction is influenced by many factors, one of them is the characteristic of patients.
This study aimed to get the information about the patients' satisfaction and the related factors to the characteristic of the patients. The research was conducted at Sigli General Hospital from November 15 to December 30, 2002. The research is a cross-sectional study to 100 in-patents. The analyses used were univariate, bivariate, and multivariate for: frequency distribution, chi-square, and logistic regression. The result of the study showed that the degree of the patients' unsatisfaction was 51 %. From the bivariate test, it was found that the factors that associate with the patients' satisfaction were age and class of nursing care variables, and the unassociated were education. job and payment guarantor. Logistic regression get the dominant factors, which were related to the patients' satisfaction, that were the variables of age and class of patient nursing.
From this result, it was suggested that the hospital management should improve the public services, especially nursing care and food menu. This services should be to the old-patients and class of nursing. There is a need of further studies about the study of satisfaction which combine the qualitative and quantitative methods in order to get the better result in satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T12696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>