Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149290 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmi Setiawati
"Studi kasus ini penulis lakukan terhadap satu-satunya Taman Rekreasi Laut/pantai yang ada di Jakarta. Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia pada 1997, maka taman Taman Rekreasi Jaya Ancol ini tidak terkecuali mengalami imbasnya. Akibat dari ini, maka Taman Rekreasi ini mengalami penurunan jumlah pengunjungnya, walaupun upaya untuk meningkatkan jumlah pengunjung telah dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui promosi media, namun hasilnya masih jauh dari apa yang diharapkan. Tidak itu saja, manajemen Taman Rekreasi Jaya Ancol juga mencoba menggerakkan para peminat dari segala umur, pendidikan dan kawasan.
Dilihat dari pokok permasalahannya, disamping karena imbas krisis ekonomi, Taman Impian Jaya Ancol juga terlalu banyak yang ingin ditangani, sementara daya dukung dana masih terbatas. Sementara itu Strategi Komunikasi Pemasarannya kurang atau sama sekali belum terintegrasi, sehingga ada kecenderungan manajemen TIJA hanya mengkonsentrasikan atau percaya kepada satu kekuatan medium saja. Dalam promosi pemasarannya, kurang memperhatikan inovasi-inovasi dalam teknik-teknik komunikasi pemasaran terpadu, kemudian juga promosi melalui pelayanan marketing Public Relations hampir sama sekali tidak disentuh.
Dalam membahas hasil penelitian ini, penulis menggunakan alat analisisnya yang dituangkan sebagian besar dalam kerangka pikir dan memanfaatkan beberapa konsep dan teori yang berkaitan langsung dengan komunikasi pemasaran, antara lain penulis meminjam kerangka pikir dari Schultz cs tentang komunikasi pemasaran terpadu, sementara komunikasi pemasarannya sendiri menggunakan karya dari Cohen yang menggunakan konsep SOSTAC Untuk memahami ini semua, karena studi ini bobotnya lebih kepada manajemen komunikasi, maka pemahaman tentang proses komunikasi pemasaran juga merupakan awal dari semua analisis yang dilakukan dengan meminjam kerangka konsep atau model komunikasinya Lasswell yang diaplikasikan ke dalam proses komunikasi pemasaran sampai kepada bagaimana -pecan yang efektif itu hares disusun. Teori-teori lain yang mendukung kerangka pikir ini penulis juga pergunakan antara lain yang berkaitan dengan pemasaran (seperti dari Stanton, Mowen dan dan Henry Assel tentang consumer behavior dan marketing action). Sementara yang berkaitan dengan manajemen pemasaran penulis iebih banyak meminjam dari pemikirannya Kotler. Karena tesis ini bicara tentang perencanaan, maka teori perencanaan dari Alan Hankock, terutama dari John Middleton dan Stephen Robins. Teori-teori motivasi dan media exposure juga disinggung.
Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metnda yang biasa dilakukan dalam penelitian social. Sifatnya kuantitatif, namun analisisnya penulis tempuh dengan Cara deskriptif. Tanpa menggunakan pembuktian suatu hipotesis tertentu dan pula tidak menggunakan analisis statistik. Disinilah letak dari kelemahan penelitian ini, karena baru disadari kemudian bahwa dalam penentuan populasi dan sampelnya kurang memperhatikan unsur-unsur kelompok di antara para pengunjung.
Sebagai akhir dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ternyata para peminat untuk berekreasi adalah kelompok usia muda, dan umumnya prang Indonesia mempunyai budaya untuk berekreasi sebagai bagian dari kebutuhan hidupnya. Kendala utamanya adalah rendahnya penghasilan hidup rata-rata perbulannya. Motivasi ke Ancol sebagian besar karena butuh rekreasi pada hari-hari besar/libur. Sementara TIJA perlu mengoptimalkan promosi pemasarannya melalui pendekatan komunikasi pemasaran terpadu, marketing public relations dan perlu suatu perencanaan yang lebih matang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Sari
"Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keinginan remaja dalam membeli produk kosmetika "PUTERI". Penelitian dilakukan di wilayah Jakarta Timur. Penelitian tentang sikap dan keinginan dalam konteks perilaku membeli produk ini didasarkan pada teori-teori penerimaan dan pemrosesan pesan, teori Komunikasi Pemasaran, dan teori Perilaku Konsumen: proses pembelian.
Penelitian dilakukan dengan memakai pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan dengan metode survey. Populasi penelitian adalah remaja putri usia 15-21 tahun, sampling dilakukan secara sistematik random yang didahului pengklasteran berdasarkan wilayah. Data digali menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan Skala keinginan membeli. Kemudian uji statistik menggunakan faktor analisis dan regresi.
Hasil uji statistik faktor analisis menunjukkan bahwa dari sepuluh variabel, tereduksi menjadi 4 faktor yang dominan (surrogate variable). Pada uji kekuatan hubungan antara variabel independent (Harga, tempat, jenis dan uang), dengan variabel dependen (keinginan membeli) didapatkan r pearson's sebesar 0,964. Uji regresi menunjukkan diantara variabel independen, yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel dependent, adalah variabel harga produk. Kesimpulannya, faktor yang mempengaruhi keinginan membeli adalah faktor harga.
Kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Mustika Ratu antara lain, melalui media massa, kerjasama dan sponsorship, serta mengadakan event-event khusus. Strategi komunikasi pemasaran yang sebaiknya diterapkan oleh Mustika Ratu, sesuai dengan kondisi obyektif yang ada, dengan menggunakan bauran pemasaran (marketing mix), dengan mengaplikasikan beberapa atau seluruh elemen strategi komunikasi pemasaran, yang meliputi pemilihan pasar, perencanaan produk, penetapan harga, sistem distribusi, dan promosi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hera Laxmi Devi Septiani
"Pada dasarnya tujuan utama komunikasi adalah untuk mengubah perilaku. Perubahan perilaku itu baru dapat dicapai jika komunikasi yang dilakukan efektif, artinya pesan yang disampaikan oleh komunikator dimaknai sama oleh komunikan. Untuk dapat menciptakan suatu komunikasi yang efektif, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, di antaranya adanya kesamaan stock of knowledge atau kesamaan frame of reference dan field of experience antara komunikator dan komunikan. Sayangnya, dalam prakteknya banyak komunikator yang kurang memahami pentingnya kesamaan stock of knowledge ini, sehingga seringkali pesan yang ingin disampaikan ternyata tidak ditangkap dengan baik oleh komunikan karena dipersepsikan secara berbeda. Hal seperti ini juga sering terjadi dalam kegiatan komunikasi pemasaran, khususnya iklan. Dalam beberapa kasus pengiklan seringkali disibukkan dengan ide-ide mengenai bagaimana membuat tampilan visual yang - menurut mereka - kreatif dan menarik, namun di sisi lain pengiklan kurang memperhitungkan apakah ide-ide brilyan mereka dapat dipahami oleh audiens. Padahal menurut pakar periklanan Frank Jefkins jika pesan suatu kampanye iklan tidak dipahami oleh audiens, itu berarti kampanye tersebut gagal total, yang ada hanyalah pemborosan waktu dan uang.
Fenomena di atas melatarbelakangi ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian dengan topik : Persepsi Audiens terhadap iklan Produk (suatu studi kualitatif mengenal kegiatan komunikasi pemasaran kartu GSM prabayar MENTARI). Ketertarikan kepada topik ini juga dipicu oleh banyaknya pertanyaan yang timbul ketika pertama kalii ikian MENTARI "The Freedom to be You" yang mempertanyakan maksud iklan tersebut. Padahal sebagian besar dari penanya tersebut termasuk dalam kriteria target audiens iklan MENTARI "The Freedom to. be You? yang seharusnya dapat mengerti dengan mudah pesan yang disampaikan oleh iklan tersebut. Melalui penelitian yang bersifat kualitatif ini penulis berusaha mencari tahu apakah terdapat kesesuaian persepsi antara pengiklan dan audiens. Kerangka pemikiran yang digunakan adalah teori dan konsep pemasaran, komunikasi pemasaran, komunikasi, serta perikianan. Dari kerangka pemikiran itu didapat gambaran mengenai bagaimana melakukan suatu kegiatan komunikasi pemasaran, khususnya perikianan, yang efektif.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat ketidaksesuaian persepsi antara pengiklan MENTARI "The Freedom to be You? dengan audiens, Faktor-faktor yang ditengarai berperan sebagai noise antara lain visual yang ditampikan dalam iklan ternyata dimaknai berbeda oleh audiens, selain itu komponen-komponen iklan lainnya, yaitu headline dan body copy yang seharusnya membantu menjelaskan pesan iklan tersebut ternyata tidak cukup menjelaskan karena tidak bersifat single-minded, melainkan ambigu atau bermakna ganda sehingga dapat dipersepsikan secara berbeda-beda oleh audiens. Selain rancangan pesan iklannya, tampilan visual iklan MENTARI "The Freedom to be You"secara teknis juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain tidak terdapat uniqueness sehingga mengurangi daya tarik iklan tersebut terhadap audiens. Hal ini terbukti dari sekian banyak narasumber tidak ada seorang pun yang berhasil me-recall atau mengingat kembali iklan tersebut tanpa bantuan.
Berdasarkan temuan-temuan di atas, penulis memberikan rekomendasi praktis agar dalam melakukan suatu kegiatan komunikasi pemasaran pengiklan terlebih dahulu menetapkan strategi komunikasi secara jelas dan terarah. Begitu pula dalam teknis merancang pesan iklan, pengiklan harus lebih jeli melihat siapa target audiens-nya. Secara teoritis penulis memberikan rekomendasi agar penelitian ini ditindaklanjuti dengan penelitian-penelitian lainnya yang lebih bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur sejauhmana efektifitas kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan.
Daftar Pustaka: 20 judul buku (1995-2002), 6 Web site"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldi
"Kegiatan komunikasi pemasaran terpadu (imc) dalam mengelola komunikasi merek Studi Deskriptif Pada Kegiatan Pilar IMC dalam Mengelola Komunikasi Merek "12 Jalur Destinasi" Wisata Pesisir Jakarta Utara.

Integrated marketing communication (imc) on strategic management of brand communications programmes Descriptive Studies IMC Pilars on Strategic Management of Brand Communications "12 Jalur Destinasi" North Jakarta Coastal Tourism.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31046
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Bassar
"Media televisi di Indonesia bukan lagi sebagai barang yang mewah, tidak seperti ketika penama kali televisi ada di Indonesia. Saat ini, televisi sudah menjadi suatu kebutuhan bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
Pertama kali televisi hadir di Indonesia, yaitu pada tahun 1962, bertepatan dengan peristiwa olahraga Asia keempat di Jakarta. Peresmian The 4th Asian Games tersebut bersamaan dengan peresmian penyiaran Televisi Republik Indonesia (TVRI) oleh Presiden Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1962.
Kemudian setelah kurang lebih 27 tahun TVRI siaran `sendiri' di Indonesia, di akhir tahun l 990 -an pemerintah memberikan deregulasi dalam bidang pertelevisian, dimana pemerintah mengijinkan televisi swasta untuk siaran. Hal ini membuat dunia televisi berkembang pesat, yaitu dengan munculnya RCTI sebagai televisi swasta pertama di Indonesia, diikuti Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi (ANTV), dan Indosiar Visual Mandiri (IVM).
Dengan berdirinya 5 (lima) stasiun swasta tersebut, semakin maraklah media televisi di Indonesia. Faktor daya saing, antara lain sumber daya manusia, fasilitas, teknologi, keuangan, dan strategi, harus menjadi perhatian pengelola televisi. Untuk itu, diperlukan adanya strategi yang tepat, khususnya strategi komunikasi pemasaran yang mempunyai peran dalam menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan/atau mengingatkan khalayak (pemirsa dan klien) akan perusahaan dan produk (program) perusahaan, agar dapat menerima dan loyal terhadap program yang ditawarkan perusahaan.
Analisis hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa strategi komunikasi pemasaran RCTI cukup baik. Hal ini dapat dilihat. antara lain dengan adanya strategi pemasaran yang dirumuskan oleh tim Marketing, kemudian dikoordinasikan dan dikomunikasikan dengan bagian-bagian terkait; program acara yang mendapat rating tinggi berkat adanya Programming Team yang menganalisa program RCTI secara terus-menerus; pelayanan prima kepada klien; dan membuka diri terhadap tanggapan dan saran pemirsa yang diterima oleh Public Relations Department, yang semuanya itu ditujukan guna mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T1149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harianto
"Radio Republik Indonesia (RRI) sejak tahun 2000 menyatakan sebagai radio publik (PP. 37 tahun 2000) dengan bentuk perusahaan jawatan dan sejak tahun 2005 (PP. 12 tahun 2005) menjadi Lembaga Penyiaran Publik. Perubahan ini membawa konsekwensi pada keterpaduan langkah-langkah komunikasi pemasaran RRI dalam membangun merek radio publik. Jika keterpaduan komunikasi pemasaran tidak dilakukan maka merek RRI sebagai corongnya pemerintah seperti halnya ketika era Orde Baru akan terns melekat dibenak publik.
Studi ini menganalisis komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan RRI dalam membangun merek Radio Publik. Sebuah studi kualitatif yang berupaya mernahami bagaimana para narasumber penentu kebijakan dilingkungan Direktorat dan pelaku operasional di Kantor Cabang membangun merek radio publik melalui proses-proses kegiatan komunikasi pemasaran terpadu. Penelitian ini dilakukan melalui metode wawancara mendalam ( indepth interview) dengan 7 orang narasumber terdiri dari kalangan Dewan Pengawas RRI, Direksi RRI, dan Senior Manajer RRI Cabang Utama Jakarta. Unit analisisnya kasus Banda dengan multi level analisis. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri (obeserver as a participant) dan kredibilitas penelitian didukung oleh penyertaan langsung beberapa pemyataan (statement) narasumber.
Dengan analisis Komunikasi Pemasaran Terpadu maka akan dapat memperlihatkan secara komprihensif alur proses yang dilakukan untuk membangun merek dimana masing-masing langkah tidak ada yang kontraproduktif Merek yang sukses adalah merek yang mampu mengikat konsumen dan mendorong lahimya hubungan yang mendalam. Kemampuan mengikat konsumen ini harus dimiliki oleh perusahaan dalarn fungsional silang organisasi (cross fungsional organization) dan seluruh bagian organisasi harus memahami visi yang merupakan daya dorong dalam melakukan kegiatan membangun merek. Visi adalah esensi merek.
Dalam membangun merek, kegiatan komunikasi pemasaran terpadu yang meliputi segmentasi, target pasar, positioning, diferensiasi, bauran pemasaran, dan pelayanan adalah mempakan variabel yang dilakukan secara menyeluruh. Langkah-langkah kegiatan komunikasi pemasaran terpadu yang konsisten pada visi selain mampu menentukan arah dalam membangun merek juga menjadi wahana untuk memenangkan persaingan.
Penelitian ini mengamati kondisi faktor-faktor yang mendukung dalam membangun merek radio publik (pengamatan sejak September 2005 hingga April 2006) yakni fungsional silang organisasi (pemahaman personality dan antara divisilbagian dalam organisasi atas prinsip radio publik), pentingnya membangun hubungan dengan konsumen dan mitra bisnis, menentukan segmentasi dan target pasar sesuai radio publik, konsistensi muatan dan kualitas produk maupun unsur lainnya dalam bauran pemasaran yanag sesuai dengan visi sebagai radio publik, pelayanan RRI sebagai radio publik yang memuaskan keinginan serta memenuhi kebutuhan konsumen dan mitra bisnis.
Dari proses kajian terhadap kegiatan pemasaran terpadu yang dilakukan RRI dalam membangun merek radio publik ditemukan bahwa budaya perusahaan dan perusahaan pembelajar yang tercermin dari bagaimana karyawan bekerja dan bagaimana karyawan berinteraksi satu sama lain termasuk kepada mitra kerja belum maksimal dilaksanakan. Kinerja karyawan LPP RRI ketika penelitian dilakukan, memiliki status Pegawai Negeri Sipil yang "belum terbiasa" menyesuaikan diri terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen_ Selain itu, kebijakan operasional dan sistem alokasi serta penggunaan anggaran yang terikat oleh aturan perundang-undangan yang berlaku menyebabkan belum maksirnalnya langkah-langkah kegiatan komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan RRI dalam membangun merek Radio Publik.
Fenomena dan basil temuan ini diharapkan dapat dijadikan bukti dan masukan akademis untuk dimanfaatkan sebagai kajian yang lebih seksama terhadap penelitian komunikasi pemasaran terpadu dalam membangun merek terutama dilingkungan organisasi yang memiliki karyawan dengan status Pegawai Negeri Sipil dan alokasi serta penggunaan anggarannya tidak sesuai dengan kebutuhan bentuk organisasinya. Seperti yang terjadi di LPP RRI; alokasi dan penggunaan anggaran tidak sesuai dengan RRI sebagai media massa. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan entry point bagi peneliti lain yang akan mengkaji komunikasi pemasaran terpadu dalam membangun merek tidak hanya ditinjau dari sisi identitas nilai raja dan diharapkan penelitian ini juga memiliki masukan praktis untuk dimanfaatkan oleh RRI dalam membangun merek radio publik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Rukmi
"Pertumbuhan industri media cetak yang cepat, membuat persaingan menjadi semakin ketat. Banyaknya media cetak baru membuat konsumen memiliki berbagai macam pilihan sehingga jarang hanya membeli satu macam saja. Melihat hal tersebut membuat para pemain dalam industri ini harus dapat membuat suatu strategi pemasaran yang tepat untuk dapat memenangkan persaingan. Begitu pula pada majalah Femina yang merupakan pemain lama dalam industri ini.
Kondisi tersebut membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik Analisa Hubungan Strategi Komunikasi Pemasaran dengan Loyalitas Merek pada Majalah Wanita (studi kasus majalah Femina). Bagaimana Femina menetapkan dan menjalankan komunikasi pemasarannya, dan apakah ada hubungan pads loyalitas pada majalah tersebut. Penelitian dilakukan dengan cara survai. Kerangka pemikiran yang digunakan adalah teori mengenai strategi pemasaran, komunikasi pemasaran dan loyalitas merek Majalah Femina telah melakukan strategi komunikasi pemasaran agar dapat menarik pembaca dan dapat menjaga pembaca setianya. Adanya konsistensi pesan sangat diperiukan dalam komunikasi pemasaran sehingga pembaca tidak bingung dan dapat menancap di benak pembacanya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa majalah Femina belum melakukan strategi komunikasi pemasaran secara tepat, sehingga belum dapat membentuk loyalitas merek sesuai dengan yang diinginkan. Melihat dari hasil penelitian tersebut sebaiknya majalah Fernina melakukan komunikasi pemasaran yang lebih terarah dan berkesinambungan, dengan pernyataan yang lebih jelas dan lugas sehingga dapat mengena pada pembacanya. Prinsip dasar dari komunikasi pemasaran bila dihubungkan dengan loyalitas merek adalah perusahaan harus dapat mengelola customer expectation karena itu merupakan dasar dalam pengelolaan merek yang menjanjikan dan terciptanya kepercayaan dari merek. Dari penelitian ini terlihat bahwa komunikasi pemasaran yang dilakuan belum diterapkan secara sinergi dan berkesinambungan. Konsitensi peran dan citra yang dimiliki pertu dipertahankan, selain itu perlu dipertimbangkan pengunaan media komunikasi lain seperti Internet dan juga pembentukan komunikas pembaca majalah tersebut.
Correlation Analysis Marketing Communication Strategy with Brand Loyalty to Women's Magazines: Case Study: Femina Magazine The growth of media industry is moving very fast and makes the competition among the player becomes tighter. There is much kind of new magazines and new newspapers showed up and makes consumer have many kind of choices so rarely they only buy one kind of magazines. Seeing that kind of situation makes the player must decide good marketing strategy to win the competition. So does Fernina magazines, which is an old player in the industry.
That condition makes the author interested in doing a research of Correlation Analysis Marketing Communication Strategy to Brand Loyalty At Women's Magazines (Case: Femina Magazine ). How Femina chooses and do their marketing communication and does it has correlation with brand loyalty. This research was done by quantitative method and data compilation getting done survey. The basic concepts of this research are the theories about marketing strategy, marketing communication and brand loyalty.
Femina magazine has done marketing communication to attract and to keep their readers. The consistency of message is a must so there be no confusing in their reader and the message will stay on their head.
Femina has not done the correct marketing communication so they cannot build brand loyalty as they expected. According to the result, it would be better if Femina do marketing communication more focus and more integrated, using easier and attractive message to their readers. The basic principle of marketing communication is that acompay must manage customer expectation. This is the foundation of managing the brand promise and creating trust on which brands are built. The consistency of image and message must be remaining. Besides that Femina must consider using other media of communication and making a community for their readers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Wardana Yudakusuma
"Pokok pikiran (tesis) dari penelitian ini adalah gambaran obejektive situation dari strategi komunikasi pemasaran produk asuransi pendidikan Sequis Life. Tesis ini mencoba menggambarkan strategi komunikasi pemasaran yang di terapkan perusahaan asuransi jiwa Sequis Life dan dihubungkan dengan alat analisa SOSTAC.
Masalah yang diteliti adalah mengetahui gambaran objective situation komunikasi pemasaran produk KIDS PLAN. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus (case study) dengan payung paradigma kualitatif dan analisa penelitian secara naratif. Adapun tujuan menggunakan metode ini adalah adanya keinginan untuk mengungkapkan fakta yang didapat dari lapangan dengan variasi sumber data yang tinggi, sehingga jika menggunakan metode kualitatif terasa tujuan yang hendak dicapai menjadi terbatas.
Hasil penelitian menunjukan (1) Terdapat pengaruh yang kuat antara citra perusahaan asuransi jiwa lokal terhadap kepercayaan masyarakat. (2) Terdapat hubungan yang kuat antara pertumbuhan pendapatan premi KIDS PLAN dengan kepercayaan masyarakat terhadap asuransi jiwa lokal. (3) Faktor-faktor internal yang mendukung kegiatan perusahaan PT AI Sequis Life dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran adalah kebijakan perusahaan di bidang promosi dan pengembangan sumber daya manusia serta melakukan promosi melalui special event atau alat - alat promosi seperti (l) personal selling (2) public relation and sponsor marketing. (3) direct marketing communication, (4) point of purchased communication (5) sales promotion. Faktor - faktor eksternal dan situasional yang ikut mempengaruhi keberadaan KIDS PLAN di mata masyarakat adalah (1) kebijakan pemerintah di bidang moneter dengan menutup sejumlah bank dan perusahaan asuransi (2) Krisis moneter dan (3) citra buruk yang selama ini di sandang perusahaan asuransi jiwa lokal. Tidak kuatnya hak cipta atau paten terhadap produk asuransi jiwa sehingga mudah sekali untuk di tiru oleh perusahaan asuransi jiwa lain.
Kontribusi dan keterbatasan Studi dari penelitian ini adalah: Penelitian ini tidak concern pada semua masalah yang melingkupi obyek penelitian, sehingga mempunyai sejumlah keterbatasan, yakni masih terbatas pada bentuk studi kasus di SEQUIS LIFE, itupun terbatas pada produk KIDS PLAN, 1 diantara 15 produk asuransi jiwa Sequis Life lainnya. Sehingga hasil penelitian ini terbatas untuk digeneralisasi bagi obyek-obyek penelitian yang lain, baik perusahaan asuransi jiwa yang sejenis maupun yang tidak sejenis.
Dari penelitian ini di rekomendasikan formula dengan alat analisa SOSTAC yang dipadukan dengan marketing mix sehingga dapat menghasilkan rekomendasi praktis yang berguna untuk pembentukan strategi komunikasi pemasaran di masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14298
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Sylvia
"Saat ini terdapat lima buah majalah wanita waralaba yang bersaing untuk memperebutkan pasar pembaca dan pengiklan, selain majalah wanita lokal yang juga membidik pasar yang sama. Hadirnya pemain baru dalam pasar majalah wanita waralaba tentunya berpengaruh berubahnya struktur pasar majalah wanita waralaba ini. Selain itu tingginya tingkat persaingan ini membuat penerbit tidak bisa hanya mengandalkan pada keunggulan produk majalah mereka, tetapi juga harus menerapkan konsep pemasaran lainnya, yaitu dengan menghasilkan produk yang memang dibutuhkan dan diinginkan pasar, serta bagaimana produk tersebut bisa menarik perhatian pasar dan bisa mendapat tempat dihati konsumen. Maka untuk sampai pada tahap tersebut amat panting mengkaji bagaimana strategi yang diterapkan dalam memasarkan produk media khususnya strategi komunikasi pemasarannya.
Kajian dalarri penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian studi kasus. Unit analisis dalam penelitian ini adalah majalah wanita Cosmopolitan Indonesia dan Her World Indonesia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis komparatif& dengan melihat persamaan dan perbedaan yang dilakukan oleh Cosmopolitan dan Her World dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasaran melalui bauran promosinya dan tindakan-tindakan yang mereka lakukan dalam upaya memperoleh performance yang baik dengan memperhatikan indikator-indikator yang ada pada konsep Structure-Conduct-Performace.
Dengan melihat keadaan persaingan majalah wanita yang ada di Indonesia saat ini dan pertumbuhan yang demikian pesat, penelitian ini akan difokuskan untuk mendapatkan gambaran struktur pasar majalah wanita lifestyle dengan sistem waralaba ini dan usaha-usaha komunikasi pemasaran apa saja yang dilakukan oleh masing-masing majalah melalui bauran promosinya (promotional mix) untuk mengantisipasi keadaan pasar ini dan adakah dampaknya terhadap performance masing-masing majalah.
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk memberikan penilaian terhadap performance masing-masing majalah setelah mereka melaksanakan strategi komunikasi pemasaran melalui bauran promosinya. Untuk melakukan proses evaluasi tersebut, penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan, yang pertama penelitian ini berangkat dari konsep Structure - Conduct - Performance.Tahapan yang kedua adalah mengkaji strategi komunikasi pemasaran apa yang dilakukan oleh Cosmopolitan dan Her World melalui bauran promosinya, agar masing-masing majalah mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pembacanya, dan sejauh mana pemenuhan itu dilakukan dengan cara yang lebih efisien dan efektif dibandingkan pesaing.
Kelima jenis bauran promosi sama-sama digunakan oleh Cosmopolitan dan Her World, namun kompleksitas, variasi jumlah, kualitas dan intensitas penggunaan serta kemampuan membaca dan memanfaatkan peluang, pengalaman dalam menentukan, memilih dan memadukan bauran promosi yang ada membawa dampak Cosmopolitan lebih efisien daripada Her World. Efisiensi yang dilakukan Cosmopolitan antara lain dengan memaksimalkan kekayaan SDM dan modal yang dimiliki oleh PT. Mugi Rekso Abadi sebagai holding company-nya dengan melibatkan media-media yang bernaung di bawah MRA Media dalam melaksanakan bauran promosinya, seperti dalam mencari klien pengiklan, promosi penjualan. Her World tidak mempunyai jaringan konglemerasi seperti apa yang dimiliki oleh Cosmopolitan.
Selain itu Cosmopolitan rnemanfaatkan celah keingintahuan wanita lnonesia yang mengalami pergeseran cultural; dan mampu membaca latent needs yang muncul dari pergeseran cultural tersebut dan berusaha memenuhinya melalui keragaman bahasan artikel. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh Her World karena berpijak pada norma-norma ketimuran yang mendasarinya.
Pada akhir temuan dapat diperlihatkan bahwa ada hubungan timbal balik (reciprocal) antara model organisasi industri (struktur pasar, perilaku pasar dan performa) dengan strategi komunikasi pemasaran. Struktur pasar yang terbentuk memacu industri mencari, menemukan dan menggunakan strategi komunikasi pemasaran yang tepat dan efisien, sedangkan bauran promosi yang tepat, efisien dan bermalma akan meningkatkan jumlah pembeli, selalu berusaha mencari bentuk dan kemasan yang spesifk dan menarik, dan mencari inovasi lain yang berbeda dari produk majalah lain yang mempunyai sasaran pembaca yang hampir lama dengan selalu mengupayakan riset tentang apa yang diinginkan pasar dan meningkatkan mutu majalah sehingga lebih sesuai dengan tuntutan dan karakteristik pembaca."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia,
T13353
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Suriansha
"1ndustri yang bergerak dalam bidang rekreasi dan kepariwisataan terutama yang dikota-kota besar saat ini telah menjadi suatu industri yang kompetitif, dimana persaingan ternyata tidak datang dari industri yang bergerak didalam industri kepariwisataan itu sendiri akan tetapi juga datang dari industri-industri lain yang kini telah menjadi pesaing potensial industri jasa rekreasi seperti pusat-pusat pertokoan, restoran, bioskop, pusatpusat kegiatan olah raga, kesenian, hobbi, dan lain sebagainya. Untuk itu kegiatan promosi sangatlah diperlukan untuk dapat mengingatkan kembali, memperkenalkan produk-produk baru dan juga keuntungan serta kemudahan-kemudahan yang diberikan apabila masyarakat datang kepusat-pusat rekreasi tersebut, seperti juga halnya yang dilakukan oleh manajemen Dunia Fantasi. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk melihat sampai sejauh mana kegiatan promosi yang dilakukan mampu meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke Dunia Fantasi. Untuk itu penelitian dilakukan dengan menggunakan tiga buah analisa yaitu analisa data jumlah pengunjung dan biaya promosi. analisa regresi korelasi serta analisa kuestioner. Hasil dari ketiga analisa diatas menunjukkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan ternyata mempengaruhi jumlah pengunjung yang datang ke Dunia Fantasi. Sehingga kegiatan Promotion mix yang telah dilakukan selama ini harus terus dikembangkan dan di tingkatkan baik kualitas maupun kuanti tasnya untuk dapat terus meningkatkan jumlah pengunjung serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi mereka yang datang berkunjung ke Dunia Fantasi Taman Impian Jaya Ancol."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>