Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104113 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yunidar
"Mekanisme plasma yang dibangkitkan oleh Laser Nd-YAG pada sampel padat pada tekanan udara di bawah 1 Torr akan dilakukan. Dalam hal menganalisis sifat-sifat plasma ini akan dilakukan perbandingan dengan karakteristik plasma pada tekanan udara di atas 1 Torr. Eksperimen sementara menunjukkan bahwa sifat-sifat plasma pada tekanan di bawah 1 Torr mempunyai mekanisme yang lain dengan plasma pada tekanan tinggi. Plasma pada tekanan udara di bawah 1 Torr dapat diprediksi karena proses tumbukan sangat cepat sebaliknya pada tekanan tinggi karena proses gelombang kejut (shock wave). Eksperimen menunjukkan bahwa plasma pada tekanan udara 0,5 Ton mempunyai slop posisi fungsi waktu mendekati satu dan mempunyai cacah latar (background) yang rendah."
2000
T10325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Margaretha Suliyanti
"A study was performed on a laser-induced shock wave plasma generated on high concentration Au-Ag-Cu alloys by a Q-switched Nd-YAG laser of 4.8 mJ under reduced air pressure of 2 Torr. It was found that the total emission intensity of the secondary plasma is proportional to the intensity of the primary plasma, Assuming linear proportionality between the intensity of the primary plasma and the number of atoms vaporized from the target, it is proposed that the quantitative analysis can be applied to the intensities of the analytical emission Iines normalized by the total intensity of the primary plasma. This experimental result demonstrated for each metal element shows an excellent linear relationship between the normalized emission line intensity and the content of corresponding element after primary plasma normalization."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Suyanto
"Telah dilakukan pembangkitan plasma gelombang kejut hasil interaksi antara laser Nd-YAG pada moda Q swicthed berenergi 80 mj dengan target tembaga di udara tekanan rendah. Untuk mengetahui karakteristik plasma lebih mendalam dan untuk menghindari penggunaan transformasi Abel, dilakukan analisa plasma dalam dua cara yang berbeda yaitu plasma ekspansi bebas (free expansion plasma) dan plasma ekspansi terbatas (confined plasma) yaitu dengan cara membatasi plasma ekspansi bebas dengan dua kaca sejajar tegak. Karena kesamaan karakteristik antara dua plasma ini, maka dapat dibandingkan harga intensitas emisi dan temperaturnya sebagai fungsi ruang dan waktu serta tekanan udara disekitar plasma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas relatif maksimum Cu 1521,8 nm untuk plasma ekspansi bebas lebih tinggi dan datang lebih lambat dari pada plasma ekspansi terbatas. Pola semacam ini juga berlaku untuk temperatur. Selain dari itu, intensitas emisi juga membesar dengan bertambah besarnya tekanan udara disekitar plasma (1-15 ton) baik plasma ekspansi bebas maupun plasma ekspansi terbatas. Untuk membuktikan kesamaan kelakuan antara plasma ekspansi bebas dengan plasma ekspansi terbatas dan juga untuk keperluan transformasi Abel, maka dilakukan pengujian kesimetrisan dan hemisperis pada kedua plasma tersebut."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winardi Tjahyo Baskoro
"Telah dilakukan pembangkitan plasma sekunder hasil interaksi antam laser Nd-YAG (2 mJ, 8 ns) pada moda Q-swicthed dengan target kuningan dan tembaga di udara tekanan rendah (-2 Tort). Karakterisasi plasma dilakukan dengan teknik distrilbusi ruang cacah-waktu dan seluruh-waktu. Hasilnya menunjukkan bahwa plasma gait-wider berbentuk hemispherik dengan diameter 8' mm, dan crater yang terjadi pada target memiliki diameter sekitar 20 mm. Efek penguapan selektif dapat ditekan dengan menurunkan energi laser dari 80 mJ ke 2 mJ. Pengukuran temperatur sebagai fungsi tekanan gas penyangga menunjukkan bahwa temperatur plasma tetap tinggi berkisar 6500 K Juga didapatkan kenyataan bahwa intensitas emisi backgroundnya sangat rendah, dan perbandingan sinyal ke background (SIB) cukup tinggi yaitu 8000 kali. Adapun plasma sekunder yang terjadi dibangkitkan oleh mekanisme gelombang kejut dan mekanisme eksitasi tumbukan sangat cepat antra atom-atom chili target dengan molekul-molekul gas penyangga."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrullah
"Suatu teknik interferometri khusus dengan sensitivitas tinggi telah ditemukan dengan dasar refraktometri pelangi untuk pendeteksian sinyal loncatan densitas tanpa penggunaan susunan pembagi amplitudo tambahan dan rumit. Teknik baru ini telah digunakan untuk karakterisasi plasma gelombang kejut yang dibangkitkan dengan laser Nd-YAG energi rendah (37 mJ) dari contoh seng pada tekanan udara yang dikurangi sampai 10 Ton. Suatu sinyal yang tepat dari loncatan densitas telah dideteksi secara simultan dengan pengamatan sinyal muka emisi, yang menyiratkan bahwa muka emisi dan muka gelombang kejut berhimpit dan bergerak bersama dengan waktu pada tahap awal ekspansi plasma sekunder.
Hasil pengukuran juga menunjukkan bahwa tahap selanjutnya, muka emisi mulai berpisah dari dan tinggal dibelakang muka gelombang kejut yang bergerak dalam gas penyangga. Eksprimen ini mendemonstrasikan bahwa sinyal loncatan densitas dapat dideteksi pada energi laser serendah 14 mJ dan dalam tekanan gas penyangga serendah 3 Ton, dan dengan demikian membuktikan model plasma gelombang kejut dalam jangkauan parameter-parameter operasinya yang sangat bermanfaat."
2001
T5116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nanis Setyowati
"Tesis ini mengemukakan penggunaan honorifiks Jepang dan Jawa sebagai permasalahan, penelitian dilakukan dengan cara perbandingan kontrastif dengan menggunakan satu buah novel terkenal dari masing-masing bahasa Jepang dan Jawa. Penggunaan honorifiks Jepang dan Jawa tersebut dikaitkan dengan faktor hubungan sosial dan faktor status sosial partisipannya.
Persamaan :
1. Pada hubungan sosial atas-bawah, kenjougo dan krama andhap digunakan oleh penutur yang lebih rendah.
2. Pada hubungan sosial berdasarkan usia, kenjougo dan krama andhap digunakan oleh penutur yang lebih muda.
Perbedaan :
1. Di masyarakat Jepang, penggunaan kenjougo melibatkan konsep in-group, tetapi di masyarakat Jawa tidak terdapat konsep in-group.
2. Mengenai status sosial dalam profesi, di Jepang kenjougo hanya digunakan oleh penutur yang profesinya berstatus lebih rendah sehingga bersifat satu arah, tetapi di Jawa krama andhap digunakan oleh kedua-duanya, sehingga bersifat dua arah, yang lebih rendah kepada yang lebih tinggi, maupun yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah.
Ada juga yang tidak bisa dibandingkan. Misalnya mengenai hubungan sosial antara penjual jasa dan pelanggan, di Jepang kenjougo digunakan oleh penjual jasa kepada pelanggannya, sehingga menimbulkan kesan"Customer is a king ", tetapi di dalam novel Jawa "Anteping Tekad" tidak diketemukan kasus bandingannya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This study was conducted to explore the nutrional status children under five factor (i,e. mother education background, family income, children under five healty, health environment, access to health service and access to media information). A cross-sectional study based on health service was conducted in Ciruas, Mancak and Kramatwatu Serang, Banten..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989
302 INT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hadijah Rahadianti Octaviani
"Pengasuh kurang lebih bersama dengan anak selama 10 jam dalam satu hari sehingga sosoknya menjadi sangat berpengaruh bagi perkembangan anak. Anak membutuhkan pengasuh yang responsif dan berpikir cepat dalam melihat suatu masalah yang umum muncul pada anak usia dini. Seringkali pengasuh menemui kendala dalam menghadapi anak usia dini, salah satunya dalam mengatasi masalah ketidakpatuhan yang umum meningkat pada usia 2-3 tahun. Untuk membantu para pengasuh menghadapi masalah tersebut maka dibutuhkan pelatihan. Dalam penelitian ini, akan dibahas bagaimana efektivitas pelatihan yang diadaptasi dari Treatment Package for Child Non Compliance (TPCN) dengan subjek 6 pengasuh usia 18-35 tahun yang mengasuh anak usia 2-3 tahun. TPCN merupakan pelatihan yang melibatkan tiga strategi, antara lain effective instruction delivery (EID), contingent praise (CP) dan time-in (TI). Dari hasil observasi dan evaluasi dengan wilcoxon test sebelum dan sesudah pelatihan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan pengasuh dalam berinteraksi dengan anak usia 2-3 tahun ketika menghadapi masalah ketidakpatuhan.

A nanny usually spends times with children for 10 hours per day, therefore they have a huge influence in the development of the child. Children need a nanny who is responsive and quick thinking in seeing any kind of problems that commonly occur in early childhood. However, they often encounter obstacles especially when facing the noncompliance problem, a problem that normally emerges in child aged 2-3 years old. To help them face this problem, they need training. This study will discuss the effectiveness of a training that is adapted from Treatment Package for Child Non Compliance (TPCN) which involves 6 nannies from age 18-35 who care for children aged 2-3 years old. This training involves three strategies: effective instruction delivery (EID), contingent praise (CP), and time-in (TI). The result from the observation and evaluation by Wilcoxon test before and after the training, showed that there was an increased caregiver skill in interacting with children aged 2-3 years when facing with the non-compliance issues.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T45254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>