Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147211 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sudarwaji Edi Yuwono Trihadi
"Untuk menyiapkan SDM yang handal di era teknologi dalam abad 21, maka BPP Teknologi harus jeli dalam mengambil kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, antara lain konsep pengembangan karir yang jelas, serta pendidikan dan pelatihan khususnya Diktat kepemimpinan yang dilaksanakan perlu direncanakan dengan baik, dan harus disesuaikan dengan kebutuhan program dan kebutuhan pejabat sehingga Diklatpim dapat diarahkan untuk meningkatkan kinerja pejabat dan pencapaian tujuan karir yang telah direncanakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Diklatpim dan faktor karakteristik pejabat terhadap kinerja pejabat struktural BPPT dan untuk mengetahui pengaruh Diklatpim, faktor karakteristik dan kinerja pejabat terhadap pengembangan karir pejabat struktural BPPT, sedangkan metode penelitian menggunakan metode kausal komparatif (ex post facto) atau setelah kejadian. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pejabat struktural eselon III dan eselon IV, sedangkan jumlah sampel sebanyak 106 pejabat eselon 111 dan 112 pejabat eselon IV. Untuk penilaian kinerja digunakan standar kompetensi jabatan struktural yang ditetapkan oleh Kepala BKN dengan memakai skala Likert, sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara Diklatpim dan faktor karakteristik pejabat terhadap kinerja pejabat, artinya Diklatpim, jenis kelamin, pangkatlgolongan, tingkat pendidikan, umur dan masa kerja tidak banyak memberikan dampak kepada kinerja pejabat struktural BPPT. Di samping itu Diklatpim, faktor karakteristik dan kinerja pejabat juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengembangan karir pejabat struktural BPPT, kecuali masa kerja yang berpengaruh negatif yang signifikan terhadap pengembangan karir pejabat struktural eselon 111 BPPT.
Berdasarkan hasil penelitian, berikut beberapa saran kebijakan yang mungkin dapat diambil berkaitan dengan pengembangan sumberdaya manusia di BPPT; yakni perencanaan karir harus dikelola dengan baik dan harus jelas, di samping itu pengangkatan pejabat hendaknya mempertimbangkan atau memprioritaskan bagi yang sudah dan lulus Diklatpim yang dipersyaratkan. Dengan demikian maka Diklatpim dapat direncanakan dengan sebaik-baiknya, disesuaikan dengan kebutuhan program dan kebutuhan pejabat, sehingga Diklatpim dapat diarahkan untuk meningkatkan kinerja pejabat dan Diklatpim betul-betul untuk pegawai yang telah direncanakan untuk menduduki jabatan struktural tertentu."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T9426
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyani
"Sekretariat Wakil Presiden merupakan lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab Iangsung kepada Wakil Presiden dengan tugas pokok memberikan dukungan staf, pelayanan administrasi dan masukan kepada Wakil Presiden RI, selaku pembantu Presiden RI. Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal, maka perlu didukung oleh kinerja pegawai yang optimal.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peniaian kinerja pejabat eselon IV di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden, yang juga dapat untuk mengukur keberhasilan organisasi Sekretariat Wakil Presiden.
Selanjutnya penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana hubungan kepemimpinan dengan kinerja pejabat dan bagaimana hubungan kemampuan dengan kinerja pejabat, serta bagaimana hubungan motivasi dengan kinerja pejabat di lingkungan kantor Sekretariat Wakil Presiden.
Idealnya penelitian dilakukan kepada seluruh pegawai di lingkungan kantor Sekretariat Wakil Presiden yang berjumlah 235 orang. Namun karena keterbatasan waktu dan biaya, maka diambil sampel yang melibatkan seluruh pejabat eselon IV yang berjumlah 50 orang, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling.
Alat pengumpulan data yang digunakan berupa angket, berisi daftar pertanyaan, yang dikembangkan dari indikator-indikator variabel yang diteliti, yang terdiri dari tiga variabel bebas yaitu kepemimpinan, kemampuan dan motivasi serta satu variabel terikat yaitu kinerja pejabat di lingkungan Sekretariat Wakil Presiders dan instrumen yang digunakan adalah pernyataan dengan menggunakan skala Likert dengan skor 5,4,3,2,1 yang disusun dan dirangkum dari berbagai teori, kemudian diwujudkan dalam operasional variabel.
Selanjutnya data hasil penelitian, dioiah dan dianalisis untuk mengetahui hubungan variabel bebas XI, X2, X3, dengan variabel terikat Y. Analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara deskriptif dan analisis statistik dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS ( Statistical Product for Service Solution ).
Bertitik tolak atas hasil penelitian yang dilakukan di lingkungan kantor Sekretariat Wakil Presiden, maka dapatlah diketahui seberapa kuat hubungan antara variabel kepemimpinan, variabel kemampuan dan variabel motivasi dengan kinerja pejabat dengan menggunakan analisis korelasi.
Adapun hasil analisis data yang dilakukan pada tingkat signifikan 5% atau taraf kepercayaan 95% ditemukan pertama, koefisien korelasi yang dihasilkan dari hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja pejabat sebesar r = 0,940 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 88,36% dan terdapat hubungan yang positif (tidak berlawanan arah), kedua, korelasi yang dihasilkan dari hubungan kemampuan dengan kinerja pejabat adalah r = 0.916 dan koefisien determinasinya (R2) sebesar 83,9% dan terdapat hubungan yang positif (tidak berlawanan arah), ketiga, korelasi yang dihasilkan dari hubungan antara motivasi dengan kinerja adalah r =0,984 dan koefisien determinasinya R2 sebesar 96,8% dan terdapat hubungan yang positif, sedangkan yang keempat yaitu korelasi hubungan antara kepemimpinan, kemampuan dan motivasi secara bersama-sama dengan kinerja pejabat adalah sebesar r = 0,976 dan koefisien determinasinya sebesar 95,2%.
Dari hasil analisis statistik tampak bahwa kepemimpinan, kemampuan dan motivasi memiliki hubungan yang sangat kuat dan signifikan terhadap kinerja pejabat baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Untuk mencapai kinerja pejabat yang optimal diperlukan upaya peningkatan kepemimpinan, kemampuan dan motivasi, karena secara empiris sudah terbukti. Implikasi dari penelitian ini adalah kinerja pejabat tidak dapat dicapai secara efektif tanpa memperhatikan faktor kepemimpinan, kemampuan dan motivasi.
Kepemimpinan yang efektif seperti yang diinginkan para pejabat eselon IV di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden, dapat menciptakan atau mendukung kelancaran pelaksanaan tugas para pejabat yang bersangkutan. Hal ini penting untuk diperhatikan karena akan membuat para pejabat di lingkungan kantor Sekretariat Wakil Presiden merasa puas terhadap tugasnya yang pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja pejabat sesuai dengan yang diharapkan organisasi. Dan juga dengan memiliki kemampuan yang baik dan motivasi kerja yang tinggi, maka pejabat akan berusaha dan bekerja sekeraskerasnya untuk memenuhi tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
xii + 185 halaman + 22 tabel + 1 gambar + satu berkas lampiran Daftar Pustaka : 60 Buku.

Secretariat of Vice President is a government institution directly under control of Indonesian Vice President. The main tasks of the Secretariat is to assist and give administrative support to the Vice President. An optimal performance of the civil servants of this office is very important to conduct the main tasks and functions of the Secretariat.
The historical background of this research is how important to examine the performance of the fourth echelon officers in the Vice President Secretariat. This enables us to know the level of successful the officers in conducting their main tasks and functions.
One of the purposes of this research is to answer the inquiries of relationship between the leadership and performance of the officers, the relationship between the skill and the performance of the officers, and the relationship between motivation and the performance of the officers of the Vice President Secretariat.
The findings will be more valid in case of the research surveys all of 235 civil servants of the Vice President Secretariat. But, because the shortage of time and the lack of budget, the scope of the survey is reduced to only 50 fourth echelon officers adopting Purposive Sampling.
The methodology of survey is sending and collecting questionnaires. The questionnaire consists of questions about indicator of variable examined. There are three independent variables examined, those are leadership, skill and motivation. Also a dependent variable that is officer?s performance of the Vice President Office. The instrument adopted is statements using Likert Scale : 5, 4, 3, 2, and 1. The questions selected based on variety of theories and then composed as operational variables.
The finding data of the research is then tabulated and analyzed to find the relationship between the independent variables X1, X2, X3 and the dependent variable Y. This study applies descriptive analyses and statistic analyses by using program computer SPSS (Statistical Product for Service Solution).
Based on the finding of this research, we can answer the question of how strong the relationship. Between leadership variable, skill variable and motivation variable with officer?s performance, by using correlation analyses. The analyses with 5% error finds: firstly, coefficient of correlation between officers leadership and performance is r = 0.940, and coefficient determination (R2) is 88.36% with positive relationship. Secondly, correlation between officer's skill and performance is r = 0.916 and coefficient determination (R2) is 83.9% with positive relationship. Thirdly, correlation between officer's motivation and performance is r = 0.984 and coefficient determination (R2) is 96.8% with positive relationship. Fourthly, correlation between leadership, skill and motivation in one hand and performance in the other hand is r = 0.976 with coefficient determination is 95.2%.
Statistic analyses finds leadership, skill and motivation have very strong relationship to officers' performance individually or collectively. According to the empire theory, to get the officer's optimal performance needs to improve the officer's leadership, skill and motivation. The implication of this research is the officer?s performance can not be reach effectively without factors of leadership, skill and motivation.
The, effectiveness leadership of fourth echelon officers of the Vice President Secretariat creates and support their successfulness in conducting the tasks of the officers. This is very important to make the officers satisfy with their own job. In turn, this situation will improve the officers' performance. The skilled and high motivation officers is an incentive for them to work harder for the sake of organization goals.
xii + 185 pages + 22 Tables + I diagram + 1 bundle of supplements Bibliography : 60 books.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. Firdaus
"Perubahan organisasi yang begitu cepat memerlukan sumber daya manusia yang mempunyai kinerja baik.. Kelangsungan hidup suatu organisasi tergantung dari sumber daya manusianya, semakin baik performa sumber daya manusianya maka akan semakin baik organisasi tersebut. Penilaian kinerja merupakan elemen central dari suatu sistem pengembangan sumber daya manusia dan harus berkaitan dengan bidang-bidang manajemen sumber daya manusia lainnya seperti, pengembangan karir, kompensasi, dan tingkat kepuasan pegawai. Sumber daya manusia merupakan suatu modal bagi perkembangan organisasi, selayaknya dinilai kembali dengan penekanan pada kompetensi inti, kapabilitas dan proses pembelajaran.
Sumber daya manusia merupakan aset utama dari suatu organisasi karena mereka bertindak sebagai subjek yang merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan seluruh proses pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu perhatian terhadap penilaian kinerja harus berkaitan dengan masalah kompensasi, kepuasan kerja dan pengembangan karir.
Hal-hal lain yang berkenaan dengan kinerja selain perlunya standar kinerja juga diperlukan ruang lingkup yang dinilai. Menurut Mitchell (1978:343) ruang lingkup yang dinilai meliputi kualitas kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kapabilitas dan komunikasi, sedangkan Drucker (1967) yang dikutip Kathryn (1995:25) menyatakan bahwa kinerja sebenarnya terdiri dari dua dimensi penting yaitu efektifitas dan efisiensi. Secara umum kompensasi membantu perusahaan mencapai tujuan strategis perusahaan dan untuk menjamin keadilan internal dan eksternal. Menurut pendapat Davis, kompensasi adalah apa yang diterima pegawai sebagai pertukaran dengan kegiatan kerja mereka. Pengembangan karir merupakan suatu kemajuan bagi peningkatan eksistensi pegawai sebagai subjek di dalam sebuah organisasi. Menurut Werther dan Davis pengembangan karir adalah tindakan seseorang untuk mencapai rencana karir, sedangkan kepuasan kerja menurut Wexly dan Yukl dalam As'ad (1987 :104) adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.
Desain penelitian adalah rencana dan struktur penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara sensus serta menyebarkan kuesioner terhadap seluruh responden di Biro keuangan sebanyak 78 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik kuesioner dan metode observasi lapangan, sedangkan cars pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS 11,0 for Windows serta menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson sebagai analisa data.
Sumber penelitian terdiri dari data primer dan sekunder. Data sekunder meliputi , literatur, kepustakaan dan lainya, sedangkan data primer berupa pendapat pegawai Biro Keuangan yang dihimpun dengan instrument kuesioner. Skoring kuesioner menggunakan skala ordinal Likert. Teknik pengambilan data primer dilakukan dengan melakukan sensus terhadap populasi karyawan berjumlah 78 orang. Tingkat respons responden maksimal dibuktikan dengan tingkat pengembalian kuesioner mencapai 100%. Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu instrumen-instrumen diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengujian validitas dan realibiltas menggunakan SPSS 11,0 for Windows dengan rumus Product Moment Pearson. Setelah instrument-instrumen dinyatakan valid dan reliable dilakukan analisis distribusi frekuensi pada tiap butir indikator, korelasi non parametric Spearman's rho. Hubungan antara kompensasi, kepuasan kerja dan pengembangan karir terhadap kinerja dapat dilihat pada grafik scatter plot. Semakin baik kompensasi, kepuasan kerja dan pengembangan karir ada kecendrungan meningkat.
Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan dengan arah positif. Tingkat hubungan yang kuat antara kompensasi dengan kinerja; korelasi sebesar 0,628. Terdapat hubungan sangat signifikan antara kepuasan kerja dangan kinerja; korelasi sebesar 0,804 serta terdapat hubungan yang sangat nyata antara pengembangan karir dengan kinerja; korelasi sebesar 0,76. Secara bersama-sama terdapat hubungan sangat nyata positif dengan tingkat hubungan kuat dan terdapat pengaruh antara kompemsasi, kepuasan kerja dan karir terhadap kinerja sebesar 75,9%.
Untuk meningkatkan kinerja pegawai Biro Keuangan maka dibutuhkan adanya perbaikan sistem kompensasi, pengembangan karir dengan memperhatikan tingkat kepuasan kerja karyawan.

The Effect of Compensation, Working Satisfaction, and Career Development to the Performance of Employees of Financial Bureau, General Secretary, Department of Justice and Human Rights, Republic IndonesiaThe quickly change of organization requires human resources with good performance. Organization life's continuity depends on its human resources; the better its human resources perform, the better the organization will be. Performance appraisal is the central element of a human resources development system and it must relate to other Human Resources Management areas such as career development, compensation and employee satisfaction rate. Human capital should be re-evaluated with its stressing on human resources developmental subjects such as core competencies, capability, and learning process.
Employees are the main assets of an organization because they act as a subject who plan, execute, and control all organization goals achievement process. Therefore attention to performance appraisal must relate to compensation matters, working satisfaction and employee's career development.
The other things related to performance besides the needs of performance standard is the needs of assessed scopes. According to Mitchell (1978 : 343) assessed scopes are including working quality, accuracy of time, initiative, capability and communication; while Drucker (1967) as quoted by Kathryn (1995 : 25) said that "Performance actually comprises two important dimension : effectiveness and efficiency". In general compensation is tended to help the company to achieve its strategic goals and to ensure the internal and external justice. Davis said "Compensation is what employee receive in exchange of their world'. Career development is a progress for the employees existences rising as a subject in the organization; career related to employee's performance. According to Werther and Davis "career development consist of the personal action one understake to achieve a career plan"; while working satisfaction according to Wexly and Yukl in As'ad (1987 :104) "is the way an employ feels about his or her job".
Research design is the plan and structure in such a manner so the researcher will get the answers of the research questions. The samples are taken by conducting a census and also spreading questionnaires to the all of 78 responders at Financial Bureau. Data are compiled by using the questionnaire and field observation method; and the data are processed with SPSS 11,0 for Windows and the using of correlation formula of Product Moment Pearson. The research's resources consist of primary and secondary data. The secondary data are literates, bibliography, etc; while the primary data are the opinions of Financial Bureau's employees which are compiled with the instrument questionnaire. Questionnaire scoring using Likert ordinal scale. Primary data intake technique is done by conducting a census to the 78 employees. The maximum respond rate of responders is proved by the 100% return rate of the questionnaires. Before analyzing, beforehand the instrument is tested for its validity and reliability. The test is using SPSS 11,0 for Windows with the formula Product Moment Pearson. After the instruments are proved to be valid and reliable, the process is continued with analyzing by using Frequency Distribution Analysis for every indicators and Spear man's rho non parametrical correlation. The links among compensation, working satisfaction, and career development related to performance can be seen on Scatter Plot graphic. The better compensation, working satisfaction, and career development are tended to rise the employee's performance.
Statistical analysis shows there is a significant relationship with positive direction. There is a strong relationship between compensation and performance equal to 0,628. There is also a very significant relationship between working satisfaction and performance equal to 0,804 and also a very real relationship between career development and performance equal to 0,76. Together, there is a very real and positive relationship and there are influences among compensation, working satisfaction, and career development to performance equal to 75,0%.
In order to increase the Financial Bureau employee's performance it will needs a reparations of compensation system, career development by giving more attentions to working employee's satisfaction."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walujo Rahardjo
"Penelitian atau kajian ini menyangkut pengaruh pendidikan dan pelatihan Penjenjangan SPAMEN terhadap peningkatan kemam. puan kerja pejabat eselon II dan III di Jajaran DEPDAGRI dan PEMDA. Dalam kajian ini lebih banyak menganalisis mengenai pengaruh pelaksanaan Diktat dalam lingkup : (1) pengaruh Widyaiswara dalam proses Diktat (2) pengaruh ketepatan metode Pembelajaran dan (3) pengaruh materi Kurikulum.
Penelitian ini berawal dari kajian analisis regresi yang berkaitan dengan masalah peramalan hubungan antara 2 variabel. Dua buah variabel yang akan dianalisis yaitu variabel pendidikan dan pelatihan SPAMEN (variabel bebas) dan variabel kemampuan kerja pejabat Eselon II dan III di Jajaran DEPDAGRI dan PEMDA (variabel terikat). Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel tersebut dilakukan penelitian lapangan melalui hasil respons peserta Diktat SPAMEN dan Alumni Diktat SPAMEN, yang diolah dan dianalisis berdasarkan berbagai perhitungan statistik, analisis korelasional dan regresi Linier.
Pengaruh metode pembelajaran yang diterapkan pada Diktat SPAMEN dilihat dari respons peserta mengenai metode Pembelajaran menunjukkan kecenderungan yang tinggi atau termasuk pada kategori sangat tepat, dengan 7'440 °?o memberikan respons sangat tepat.
Sementara itu, bila dilihat dari respons peserta mengenai penguasaan Widyaiswara/Tenaga Pengajar terhadap Materi (Agenda Pembelajaran) menunjukkan pada kategori cukup, dengan respons peserta yang menjawab menguasai sebanyak 81,00 %.
Hasil pengujian hipotesis pertama dapat dirumuskan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara Lulusan dengan Pengguna Lulusan mengenai relevansi Materi Kurikulum Diktat SPAMEN dengan kemampuan kerja.
Hasil pengujian hipotesis kedua dapat dirumuskan bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi lulusan mengenai relevansi materi Kurikulum Diktat SPAMEN dengan peningkatan kemampuan kerja, di mana hasil perhitungan regresi diperoleh harga konstanta intersep (a) 32,08 dan harga koefisien regresi (b) 0,76.
Dengan kata lain, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh positif antara persepsi lulusan mengenai pelaksanaan kurikulum dengan persepsinya mengenai relevansi materi kurikulum Diktat SPAMEN dengan kemampuan kerja. Hubungan tersebut bersifat positif signifikan dan linear. Sehingga semakin baik pelaksanaan kurikulum sebagai rencana tertulis untuk mencapai tujuan pendidikan dan pelatihan yang diinginkan, maka akan semakin baik pula respons peserta Diktat mengenai relevansi materi (agenda) kurikulum."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Dani
"Semangat Kerja pegawai pada Kanwil Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat masih rendah, hal ini terlihat antara lain dari indikator-indikator berikut ini Disiplin pegawai rendah, dalam bidang kepegawaian banyak dialami keluhan-keluhan, keresahan, dan perasaan ketidakpuasan, serta Produktivitas, hasil kualitas maupun kuantitas cenderung menurun.
Masalah tersebut di atas diduga disebablkan antara lain oleh pelaksanaan Kepemimpinan yang kurang sesuai keinginan. Teknik-teknik Kepemimpinan, kurangnya pemberian motivasi belum sepenuhnya sesuai dengan teknik komunikasi vertikal dan komunikasi saat ini lebih banyak dari atas ke bawah ( Top down) dibanding dari bawah ke atas (bottom up).
Tujuan penelitian ini adalah untuk :mengetahui lebih jauh tentang pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Komunikasi terhadap Semangat Kerja pegawai di lingkungan Kanwil Badan pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat, serta diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran untuk perbaikan pada pelaksanaan Kepemimpinan, pemberian motivasi serta dalam pelaksanaan Komunikasi di Kanwil Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan analisis koefisien determinasi dengan derajat kepercayaan 5 %, taraf kesalahan 5 %, maka diperoleh hasil perhitungan :
- Pengaruh Kepernimpinan terhadap Semangat kerja sebesar 81,75 %. Pengaruh Motivasi terhadap semangat Kerja pegawai sebesar 83,88 %.
- Pengaruh Komunikasi terhadap Semangat Kerja pegawai sebesar 80,29 %.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Kepemimpinan, Motivasi dan Komunikasi memberikan pengaruh yang kuat terhadap Semangat Kerja pegawai di lingkungan Kanwil Badan Pertanahan Nasional propinsi Jawa Barat. Dilain pihak berdasarkan pengujian t-test Satu Sampel, dalam pelaksanaannya variabel-variabel tersebut masih rendah."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexy Oktoman Djohansjah
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan karakteristik individu, motivasi dan kepemimpinan dengan kinerja perawat diruang rawat inap Rumah Sakit Polisi Pusat RS Sukanto Jakarta. Masalah ini timbul disebabkan belum adanya standardisasi tenaga keperawatan yang berguna untuk meningkatkan pelayanan keperawatan. Karakteristik individu, motivasi tenaga keperawatan dan kepemimpinan atasan merupakan faktor- faktor yang membentuk kinerja perawat agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan Potong Lintang (Crass Sectional). Sampel penelitian adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Polisi Pusat RS Sukanto Jakarta sejumlah 121 orang sebagai total sampel. Data yang diperoleh merupakan data primer melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur terhadap sampel.
Hasil analisis bivariat dengan uji statistik chi-square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara usia, masa kerja, motivasi dan kepemimpinan dengan kinerja. Berdasarkan analisis multivariat yang nenggunakan uji regresi logistik didapatkan variabel masa kerja mempunyai hubungan terkuat dengan kinerja tenaga keperawatan.
Disarankan untuk menggunakan informasi penelitian ini untuk kebijakan manajemen sumber daya manusia khususnya dalam perekrutan dan pengembangan karir.

Connection of Individual Characteristic, Motivation and Leadership with Nurse Labor Work in RS Sukanto Central Police Hospital Jakarta 2004This research was conducted to analyze relationship of individual characteristics, motivation and leadership with nurse's performance in nursery room at RS Sukanto Central Police Hospital. This problem occurs because there is no nurse standardization which is useful to increase nurse's service. Individual characteristic, nurse labor motivation and superior leadership are hypothetically related to nurse's performance enough. The design which is used in this research is Cross Sectional study. Research sample is all nurses in nursery rooms at RS Sukanto Central Police Hospital with 121 respondents as total sample. The received data are primary data throughout the interview using structured questionnaire for each sample.
The bivariate analysis result with chi-square statistical test shows that there's a significant relationship between age, sex, work time, motivation and leadership with nurse's performance. Based on multivariate analysis which is using logistic regression test, shows that work time variable is the only variable related to performance.
It is suggested to use this research information for human labor management policy especially for recruitment and career development.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T 12787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji ada tidaknya hubungan diantara variabel - variabel penelitian serta mengukur seberapa besar pengaruh atau kontribusi kepemimpinan dan iklim organisasi sebagai independent variabel terhadap kinerja penyusunan anggaran.
Penelitian ini melibatkan 40 responden yang dipilih dari Bagian Anggaran pada Biro Keuangan dan Perlengkapan DEPERINDAG. Persepsi ke-40 responden tentang pengaruh kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap kinerja penyusunan anggaran merupakan data primer yang diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data via kuesioner sebanyak 10 pertanyaan/pernyataan yang telah dikembangkan dengan skala pengukuran sesuai skala Liken.
Data primer diolah secara komputerisasi dengan menggunakan SPSS I0,0 for Windows, dengan teknik analisis korelasi untuk mengetahui dan menguji ada tidaknya hubungan ( r) antara variabel independent dengan variabel dependent dan antar variabel independent. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui dan menguji seberapa besar kontribusi determinasi ( r : ) atau pengaruh variabel independent (kepemimpinan dan iklim organisasi ) terhadap variabel dependent (kinerja penyusunan anggaran).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya korelasi yang positif dan signifikan antara variabel kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap variabel kinerja penyusunan anggaran baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Hal ini ditunjukan dengan angka koefisien korelasi ( r hit ) > signifikasi ( r) tabel dengan p = 0,005 dan n = 40. . Sedangkan besarnya tingkat pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent ditunjukan dengan besarnya perolehan koefisien determinasi ( r 2) x 100% . Secara bersama-sama variabel kepemimpinan dan iklim organisasi memberikan kontribusi sebesar 34,4%.
Kesimpulan, melalui analisis regresi sederhana maupun ganda, dapat disimpulkan bahwa setiap adanya peningkatan atau penurunan variabel kepemimpinan (X1) dan iklim organisasi (X2) maka akan mempengaruhi peningkatan atau penurunan terhadap variabel kinerja penyusunan anggaran (Y). Hal ini dapat diartikan bahwa setiap adanya upaya peningkatan kualitas kepemimpinan dan peningkatan kualitas iklim organisasi haruslah disupport karena pada gilirannya akan diikuti dengan peningkatan kinerja secara signifikan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Gafar
"Dalam Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II), Direktorat Jenderal Cipta Karya dihadapkan pada tantangan tugas-tugas yang semakin berat dan komplek, serta dipacu oleh cepatnya laju pertumbuhan penduduk dan teknologi, sedangkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya pejabat eselon IV di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya masih belum memadai dibandingkan dengan prestasi kerja yang diharapkan. Oleh karena itu sudah selayaknya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya prestasi kerja pejabat eselon IV di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Dengan berlandaskan kepada teori harapan Victor Vroom dan yang pernah diteliti oleh HJ. Bernandin dan Joyce EA. Russell (1993), maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi kerja pejabat eselon IV di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah keahlian, kemampuan, sikap dan perilaku.
Dan untuk menguji keberartian hubungan keempat faktor tersebut terhadap prestasi kerja digunakan analisis kuantitatif model regresi linier, yang dihitung dari temuan 83 sampel pejabat eselon IV di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya, dengan kesimpulan bahwa hipotesis yang diajukan tersebut dapat diterima dengan sangat nyata. Dimana secara parsial telah dibuktikan pula bahwa semakin tinggi tingkat keahlian, kemampuan, sikap yang positif dan perilaku positif, maka semakin tinggi pula tingkat prestasi pejabat eselon IV di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Berdasarkan hasil analisis, dapat disarankan pentingnya prioritas utama kepada kebijaksanaan pengembangan kemampuan dan sikap, baik kemampuan teknis, kemampuan manajerial, konseptual maupun kebijaksanaan pengembangan sikap pejabat eselon IV yang tercermin dalam budaya kerja yang berorientasi pada prestasi kerja.. Prioritas kedua perlu adanya kebijaksanaan pengembangan pada perilaku dan keahlian para pejabat eselon IV agar terdapat kesesuaian antara perilaku dan keahlian terhadap beban tugasnya sehingga secara bersama-sama dengan program prioritas utama di atas dapat diharapkan meningkatkan prestasi kerjanya."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Popon Herawati A. M.
"Universitas Mercu Buana (UMB) senantiasa melakukan perbaikan baik ke dalam maupun ke luar organisasi. Usaha itu dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan citra perguruan tinggi, seperti peningkatan jumlah lulusan yang berkualitas, jumlah mahasiswa dan peningkatan prestasi mahasiswa. Semua itu perlu dukungan SDM yang handal dan modal, antara lain alokasi dana serta sarana dan prasarana yang menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh SDM, alokasi dana dan infrastruktur terhadap kinerja UMB antara lain jumlah lulusan dan jumlah mahasiswa Universitas Mercu Buana.
Penelitian dimulai dengan pengumpulan data time series dari tahun 1985 sampai tahun 2000, dengan menggunakan metode exploratif dan survei. Analisis data dilakukan dengan analisis statistik dengan bantuan SPSS (Statistical Package for Social Science).
Berdasarkan hasil analisis korelasi diketahui bahwa variabel independen dana pembelajaran, kualitas dosen yang lulus program pascasarjana dan infrastruktur berhubungan sangat kuat dengan jumlah kelulusan mahasiswa. Sedangkan jumlah mahasiswa baru berkorelasi sangat kuat dengan variabel independen SDM, promosi dan infrastruktur.
Hasil analisis regresi, menunjukkan bahwa variabel independen, scoring dosen tetap yang menyelesaikan pascasarjana dan jumlah dana anggaran LP2M respon terhadap variabel dependen jumlah lulusan. Sedangkan variabel independen lainnya tidak respon terhadap variabel dependen.
Berdasarkan kesimpulan di atas, perlu disarankan sebagai berikut untuk meningkatkan jumlah kelulusan mahasiswa, dukungan biaya operasional perlu ditingkatkan. Untuk meningkatkan jumlah lulusan juga perlu meningkatkan jenjang pendidikan dosen ke tingkat pascasarjana di perguruan tinggi yang berkualitas. Sistem informasi perlu dibangun lebih baik lagi terhadap sasaran calon mahasiswa Universitas Mercu Buana agar jumlah mahasiswa baru dapat meningkat antara lain melalui promosi intensif dan penjaringan bibit unggul dari berbagai SMU."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11410
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suzana Julianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) Iklim kerja di industri yang kondusif atau non kondusif terhadap kinerja peserta pemagangan, (2) skala perusahaan menengah dan kecil terhadap kinerja peserta pemagangan, dan (3) interaksi antara iklim kerja dan skala perusahaan terhadap kinerja peserta pemagangan. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang bekerja sama dergan BLK Bandung dan Tangerang khusus kejuruan Logam pada tahun ketiga, tahun 1997/1998. Metode penelitian yang digunakan ex post faxto dengan rancangan Faktorial 2 x 2. Variabel bebas penelitian ini adalah (1) lklim-kerja di Industri-dan (2) skala perusahaan sedangkan varibel terikat adalah kinerja peserta pemagangan.
Sampel penelitian ini adalah 3 perusahaan skala menengah dan 6 perusahaan skala kecil yang diambil secara acak dari populasi 26 perusahaan. Responden penelitian yang dilibatkan sebanyak 56 peserta pemagangan. Kinerja peserta pemagangan diukur dengan tes : Uji Keterampilan yang telah dibakukan oleh Depnaker, iklim kerja diukur dengan menggunakan angket.
Temuan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Ada perbedaan Kinerja peserta pemagangan yang magang pada perusahaan menengah dengan yang magang pada perusahaan skala kecil. Kinerja peserta pemagangan pada perusahaan skala menengah lebih tinggi dari pada kinerja peserta pemagangan pada perusahaan skala kecil ( Xsm = 71,21 < s K = 69,78: Fo = 7,738 > Ft (1xs2xo,os) = 4,02). (2) Ada perbedaan kinerja peserta pemagangan antara yang magang pada perusahaan yang memiliki iklim kerja yang kondusif dengan yang magang pada perusahaan yang non kondusif. Kinerja peserta pamagangan pada perusahaan yang memiliki iklim kerja yang kondusif lebih tinggi dari pada kinerja peserta pemagangan pada perusahaan yang iklim kerjanya non kondusif. ( x = 72 > x = 68,64: Fo = 52,310 > Ft (1)(52)(o,o5)= 4,02), dan (3) Tidak ada interaksi antara iklim kerja dengan skala perusahaan, yang memberikan pengaruh terhadap peserta pemagangan (1=o = 2,786 < Ft (1)(52X0,05) = 4,02).
Temuan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas pelatihan, khususnya dalam upaya untuk mencapai keefektifan program pemagangan dan meningkatkan mutu/kinerja peserta pemagangan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>