Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136071 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tania Surya Utami
"Saat ini, Indonesia masih mengimpor produk-produk petrokimia tertentu untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri, dan ini merupakan peluang bagi para investor untuk menanamkan modalnya. Untuk itu disadari perlu dikembangkan suatu model industri petrokimia Indonesia, yang dapat membantu para investor untuk mengetahui keadaan industri petrokimia di Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Model dibuat dengan pendekatan sistem dinamis dengan bantuan perangkat lunak komputer Powersim version 5.21, sedangkan optimasi dilakukan dengan bantuan Lingo version 6 berdasarkan prinsip neraca massa.
Hasil simulasi pada model yang dilakukan dengan rentang waktu 1995-2010 menunjukkan, pertumbuhan ekonomi merupakan parameter eksternal yang dominan berpengaruh pada perkembangan industri petrokimia hulu di Indonesia, dan hingga tahun 2010, produksi dari industri metanol, etilena, propilena, benzena dan toluena dapat terus memenuhi kebutuhan di dalam negeri serta memiliki peluang untuk ekspor. Dalam pengembangannya, industri pusat olefin dalam hal ini etilena dan propilena menjadi prioritas, sedangkan industri xilena mengalami hambatan disebabkan tingginya biaya investasi, dan industri C4 belum dijadikan prioritas. Ekspansi kapasitas mutlak dilakukan untuk memenuhi demand domestik, dan tidak menutupi kemungkinan untuk melakukan ekspor, jika kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T9524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Prakosa
"Penelitian ini bertujuan menginvestigasi bagaimana proses restrukturisasi pada salah satu aset ex Badan Penyehatan Perbankan Nasional ('BPPN') yakni PT Tuban Petrochemical Industries ('Tuban Petro') dan anak-anak usahanya. Tujuan berikutnya adalah melakukan investigasi apa saja dan bagaimana proses turnaround dilaksanakan guna meningkatkan nilai aset saham Tuban Petro. Nilai aset saham akan diestimasi menggunakan market multiples approach. Untuk dapat mencapai tujuan penelitian, digunakan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan explanatory case study dan dalam pengumpulan datanya akan dilaksanakan triangulasi antara lain beberapa unstructured interviews dan archival study.
Skema restrukturisasi Tuban Petro oleh BPPN telah menyelesaikan permasalahan utang pasca krisis melalui instrument Multi Years Bond ('MYB') namun dalam pelaksanaannya Tuban Petro belum mampu membayar kewajibannya dan mengalami gagal bayar. Pasca gagal bayar melalui penelitian ini diinvestigasi bahwa dilakukan proses turnaround berupa inisiatif strategis peningkatan competitiveness, perubahan kepemimpinan dan organisasi, serta stakeholders support sehingga dapat tercapai value recovery yang diharapkan.
Signifikansi dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana fenomena restrukturisasi perusahaan dengan kondisi distress yang ekstrim akibat dampak krisis dan melengkapi kurangnya penelitian turnaround yang dilakukan di Indonesia. Penelitian ini memberikan evaluasi alternatif mengenai proses restrukturisasi dan strategi yang telah dilaksanakan sehingga dapat merumuskan strategi di masa yang akan datang. Penelitian mengenai restrukturisasi aset-aset eks-BPPN tidak banyak dilakukan karena keterbatasan akses informasi yang komprehensif.

This study aims to investigate how the restructuring process of one of the assets of the ex-National Bank Restructuring Agency ('IBRA'), named PT Tuban Petrochemical Industries ('Tuban Petro') and its subsidiaries. The next objectives in this research is to investigate what and how strategic initiatives are implemented to turnaround and increase the value of Tuban Petro. The value will be simulated using the market multiples approach. To be able to achieve the research objectives, qualitative research is used using an explanatory case study approach and triangulation will be carried out in collecting data, including several unstructured interviews and archival studies.
The restructuring scheme for Tuban Petro by IBRA has resolved post-crisis debt problems through the Multi Years Bond ('MYB') instrument, but in its implementation, Tuban Petro has not been able to pay its obligations and has defaulted. After default, this research investigated that a turnaround process was carried out in the form of strategic initiatives to increase competitiveness, change leadership and organization, as well as stakeholder support so that the expected value recovery could be achieved.
The significance of this research is to understand how the phenomenon of corporate restructuring with extreme distress due to the impact of the crisis and complement the lack of turnaround research conducted in Indonesia. This study provides an alternative evaluation of the restructuring process and the strategies that have been implemented so that they can formulate strategies in the future. Not much research has been done on restructuring ex-IBRA assets due to limited access to comprehensive information.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khairul Afdhol
"Gas Karbon monoksida dan metana banyak terdapat dalam off gas hasil kilang minyak bumi. Off gas potensial digunakan sebagai bahan baku industri petrokimia. Agar off gas ini bisa dimanfaatkan maka karbon monoksida dan metana harus dihilangkan dari off gas. Penelitian ini bertujuan untuk mengadsorpsi karbon monoksida dan metana menggunakan karbon aktif cangkang kelapa sawit dan karbon aktif komersial secara simultan dengan sistem tumpak dan kontinyu.
Penelitian ini dilakukan 2 tahap yaitu: 1 Pembuatan dan karakterisasi karbon aktif, 2 Uji adsorpsi karbon monoksida dan metana. Dari percobaan aktivasi menggunakan karbon dioksida pada laju alir 150 ml/menit menghasilkan luas permukaan sebesar 978.29 m2/g, Nitrogen pada laju alir 150 ml/menit menghasilkan luas permukaan 1241.48 m2/g, dan karbon dioksida dan nitrogen pada laju alir 200 ml/menit dengan luas permukaan 300.37 m2/g.
Adsorpsi karbon monoksida dan metana pada sistem tumpak karbon aktif cangkang kelapa sawit sebanyak 0.5485 mg/g dan 0.0649 mg/g, pada karbon aktif komersial adalah 0.5480 mg/g dan 0.0650 mg/g. Adsorpsi pada sistem kontinyu karbon aktif dari cangkang kelapa sawit menyerap karbon monoksida 305.23 mg/gr dan metana 12.06 mg/gr, dan karbon aktif komersial menyerap karbon monoksida dan metana sebanyak 204.87 mg/gr dan 5.95 mg/gr.

Carbon monoxide and methane gas are widely present in offshore oil refineries. Off potential gas is used as raw material for the petrochemical industry. In order for this off gas to be utilized, carbon monoxide and methane must be removed from off gas. This study aims to adsorb carbon monoxide and methane using activated carbon of oil palm shells and commercial activated carbon simultaneously with batch and continuous systems.
The research was conducted in 2 stages 1 Preparation and characterization of activated carbon, 2 Carbon monoxide and methane adsorption test. From the activation experiments using carbon dioxide at a flow rate of 150 ml min yielded a surface area of 978.29 m2 g, Nitrogen at a flow rate of 150 ml min yielded a surface area of 1241.48 m2 g, and carbon dioxide and nitrogen at a flow rate of 200 ml min with Surface area 300.37 m2 g.
Adsorption of carbon monoxide and methane on activated carbon activated oil palm shell systems of 0.5485 mg g and 0.0649 mg g, on commercial activated carbon is 0.5480 mg g and 0.0650 mg g. Adsorption of continuous activated carbon from oil palm shells absorbed carbon monoxide 305.23 mg g and methane 12.06 mg g, and commercial activated carbon absorbed carbon monoxide and methane by 204.87 mg g and 5.95 mg g.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmi Rahma Linda
"Duku (Lansium domesticum) merupakan salah satu tanaman buah daerah tropika yang pemanfaatannya belum optimal. Biasanya buah duku dinikmati dalam bentuk segar dan dipetik setelah matang pohon. Secara tradisional, biji yang terdapat dalam buah digunakan sebagai obat demam dan antidiare. Selain itu, belum banyak penelitian yang dilakukan terhadap biji buah duku.
Dalam penelitian ini, hanya dilakukan ekstraksi minyak biji duku dengan menggunakan alat destilasi soxhlet dan pelarut yang digunakan adalah petroleum benzena. Hasil ekstraksi yang berupa minyak berwarna hijau, dianalisis sifat-sifat fisiko-kimianya dan komponen asam lemak penyusun trigliseridanya ditentukan dengan menggunakan peralatan kromatografi gas.
Komposisi asam lemak penyusun trigliserida minyak biji duku terdiri dari asam oleat 46,09%; asam palmitat 36,59%; asam stearat 2,19%; asam miristat 1,80%, asam laurat 1,16%, asam linolenat 1,08%; dan asam linoleat 0,10%. Sehingga minyak biji duku dapat digolongkan ke dalam golongan minyak palmitoolein."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Prasetyo
"Konsumsi energi global yang terus meningkat sementara minyak bumi konvensional semakin menipis, menyebabkan krisis energi yang serius. Bio-oil yang diperoleh dari proses pirolisis lignoselulosa merupakan sumber daya yang menjanjikan menuju produksi biofuel yang berkelanjutan dalam menghadapi peningkatan permintaan energi sekaligus upaya dalam mengurangi emisi CO2. Kandungan oksigen dan air yang tinggi dalam bio-oil membuatnya tidak dapat langsung digunakan sehingga perlu dilakukan peningkatan mutu. Hidrodeoksigenasi (HDO) mampu meningkatkan bio-oil ini menjadi bahan bakar yang berharga dengan mengurangi kandungan oksigennya. Guaiacol dipilih sebagai senyawa model bio-oil yang representatif. Katalis yang tepat dapat digunakan untuk menunjang reaksi HDO guaiacol agar bekerja lebih optimal. Pada penelitian ini disintesis empat katalis yaitu Ru/CeO2 irregular (Ru-1), Ru/CeO2 Nanocubes (Ru-2), Ru/Ce0.9La0.1O2-δ Nanocubes (Ru-3), dan Ru/Ce0.9Pr0.1O2-δ Nanocubes (Ru-4). Katalis yang sudah dipreparasi dikarakterisasi dengan XRD, XRF, SAA, FESEM-EDX dan Spektroskopi Raman. Uji HDO dilakukan pada reaktor batch bertemperatur 300°C selama 2 jam dengan tekanan gas H2 sebesar 20 bar. Reaksi HDO guaiacol dengan katalis Ru-1, Ru-2, Ru-3, dan Ru-4 secara berturut-turut menghasilkan nilai persen konversi guaiacol sebesar 85,38%, 97,05%, 100%, dan 100%.

Global energy consumption continues to increase while petroleum conventions are dwindling, causing a severe energy crisis. Bio-oil obtained from the lignocellulosic pyrolysis process is a promising resource for sustainable biofuel production in the face of increased energy demand as well as efforts to reduce CO2 emissions. The high content of oxygen and water in bio-oil makes it unable to be used directly, so quality improvement is necessary. Hydrodeoxygenation (HDO) is able to increase this bio-oil into a valuable fuel by reducing its oxygen content. Guaiacol was selected as a representative bio-oil model compound. A suitable catalyst can be used to support the guaiacol HDO reaction so that it works more optimally. In this study, four catalysts were synthesized, namely irregular Ru/CeO2 (Ru-1), Ru/CeO2 Nanocubes (Ru-2), Ru/Ce0.9La0.1O2-δ Nanocubes (Ru-3), and Ru/Ce0.9Pr0.1O2-δ Nanocubes (Ru-4). The prepared catalysts were characterized by XRD, XRF, SAA, FESEM-EDX and Raman spectroscopy. The HDO test was carried out in a batch reactor at 300°C for 2 hours with an H2 gas pressure of 20 bars. The HDO guaiacol reaction with catalysts Ru-1, Ru-2, Ru-3, and Ru-4 respectively resulted in percent guaiacol conversion values of 85.38%, 97.05%, 100%, and 100%"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Ganesh Darmayanti
"The rapidly growing demand for petroleum resources has become a crucial global problem. Therefore, a more realistic solution is required for oil production. Enhanced oil recovery (EOR) has become an essential technique to extract original oil content and maintain oil fields. During this process, certain viscous polymers are commonly used as mobility control agents. In this work, we introduce a new class of polymer to address the limitations of commercial EOR polymers. We successfully extracted kappa-type carrageenan from Eucheuma cottonii seaweed using demineralized water and ethanol precipitation. The amount of yield, intrinsic viscosity, and viscosity-average molecular mass of the extracted carrageenan were 18.64%, 12.77 dLg-1, and 4.716×105 gmol-1, respectively. Characterizations were done by dynamic viscosity and rheological measurement, along with a thermal degradation test. The measurements indicated that kappa-carrageenan is an attractive green substitute for polyacrylamide, as it showed relatively high resistance to temperature, shear rate, and salinity compared to polyacrylamide-based commercial EOR polymers. However, a higher concentration of carrageenan is still needed to reach the same viscosity as the commercial polymers."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2016
UI-IJTECH 7:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Yoses Brebayrulige
"Peningkatan kapasitas produksi dan penambahan daya listrik pada plant 3AA terbaru berakibat pada kenaikan arus hubung singkat maksimum yang melewati pemutus tenaga tegangan menengah hingga mencapai 45,998kA. Nilai tersebut jauh melebihi  batas kemampuan pemutus tenaga eksisting sehingga diperlukan penggantian peralatan dengan kemampuan menahan arus hubung singkat yang lebih tinggi. Penempatan reaktor pembatas arus pada skenario 1 menurunkan arus hubung singkat hingga sebesar 28,412kA (reaktansi reaktor 0,279) dan pada 2 skenario hingga sebesar 30,425kA (reaktansi raktor 0,1). Pada skenario 3, arus hubung singkat yang melewati 3AA-SWGR01, 3AA-CBS01 dan 3AA-CBS02 dapat diturunkan hingga sebesar 30,626kA dan pada 3AA-SWGR02 dan 3AA-CBS03 sebesar 27,567kA (reaktansi reaktor 0,462). Dengan demikian penggantian pemutus tenaga eksisting (3AA-SWGR01, 3AA-SWGR02 dan 3AA-CBS01) tidak diperlukan. Namun demikian pengoperasian reaktor pembatas arus mengakibatkan peningkatan rugi-rugi daya dan jatuh tegangan. Penempatan reaktor pada skenario 3 merupakan pilihan terbaik karena memberikan rugi-rugi daya minimal dan jatuh tegangan dalam batas yang diinginkan. Investasi reaktor pada skenario 3 juga layak secara keekonomian karena memiliki nilai NPV sebesar USD 467.028 dan IRR 18%, di atas tingkat suku bunga.

With expansion of existing 3AA petrochemical plant, additional demand and development of power distribution system is required. This expansion increases the maximum available short circuit current to 45,998kA. Therefore, existing switchgear shall be replaced with enhanced rating. This replacement requires an expensive cost and shutdown of the existing plant. Current limiting reactor installed in scenario 1 reduce short circuit current to 28,412kA (reactor reactance 0,279). In scenario 2, short circuit current was reduced to 30,425kA (reactor reactance 0,1). In scenario 3, short circuit current was reduced to 30,425kA for 3AA-SWGR01, 3AA-CBS01 and 3AA-CBS02 and 27,567kA for both 3AA-SWGR02 and 3AA-CBS03 (reactor reactance 0,462). In conclusion, switchgear replacement is not required. However, current limiting reactor operation effect losses and voltage drop. Reactor installed in scenario 3 is the best option since its effect on losses and voltage drop is not so severe compare to other scenario. At the end, scenario 3 provide a significant positive NPV (USD 467.028) and IRR of 18%, which is higher than discount rate (12%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyono Rakhmadi
"ABSTRAK
Minyak & gas bumi merupakan salah satu penentu neraca devisa negara
indonesia. Pertingkatan produksi migas selalu tidak seimbang dengan peningkatan
konsumsinya balk untuk penggunaan langsung maupun produk turunannya dalam
berbagai sektor industri. Premier Oil Indonesia (POI) adalah salah satu KPS (Kontraktor
Production Sharing) minyak dan gas bumi yang ada di Indonesia yang dalam operasinya
menggunakan teknologi tinggi dengan investasi yang cukup besar dan kecelakaan kerja
yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian bagi pekerja, perusahaan dan lingkungan.
Di POI, Occupational Health and Safoty Management System (OHSMS) menjadi bagian
dari keseluruhan sistem manajemen. Tujuan dan sasaran KJ terintegrasi dalam ~tiap
rencana, langkah kerja dan target spesitlk yang harus dicapai.
Selarna kuron waktu 6 (enam) tabun dari 2001 - 2006, ada sekitar 380 kasus
kecelakaan keija yang terjadi dan dilaporkan. Mulai awal tabun 2007 POI ingin lebih
meningkatkan kinerja KJLH-nya dengan memasukan kasus Higb Risk (High Potential)
Incident menjadi salah satu indikator K3LH seiain Incident Rate da1am KPI-nya (Key
Performance Indicator). Hal inilah yang memotivasi dan menarik untuk perlunya
dilakukan penelitian ini, guna menganalisa
Po Incident) yang te!jadi selama tabun 200 l - 2006 untuk mcngetabui kinerja basil usaha
K3 khususnya dalarn tingkat kecelakaan kerja.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik komparatit; untuk mengkaji kecelakaan
ke!ja (accident analysis) yang terjadi dan dilakukan penilaian resiko menggnnakan risk
assessment matrix (RAM) untuk mengetahui kecelakaru1 kelja yang berkategori Higb Risk
I Higb Potensial {HlPo Incident) dan membandingkannya dengan data lapnran kecelakaan
tahunan POI serta basil penelitian terdabulu.
Data yang digunakan adalab data sekunder kecelakaan kerja di POI yang tereatat
di Departemen K3LH dari tahun 2001 (kwartal ke empat tabun 2000 yang merupakan
awal penggnnaan database online di POI) sampai dengan tabun 2006. Karena pnnelitian
ini menggunakan
berdasarkan data laporan kecelakaan keija Kualitas laporan kecelakaan kerja yang ada
sangat menentukan hasil analisa pada penelitian ini.
Darl hasii penelitian ini menunjukkan bahwa :
1. Insiden yang terjadi se)ama periode 6 tahun terakhir mengalami fluktuasi khususnya
dari segi tingkat keparahan, tapi dari sisi jumlah maka dua tahwl terakhlr mengalami
peningk:atan yang signifikan. Tingginya prosentase kasus HiPo di tahun 2005
tercermin pada tingginya total kecelakaan kelja di tabun 2006, tapi tidak signifikan di
tahun 2002 - 2003. Berdasarkan analisa dari lokasi dan waktu terjadinya kecelakaan
terlinggi, disimpulkan bahwa meningkat I banyaknya aktifitas berhubungan denga.i1
tingginya tingkat kecelakaan.
2. Primary cause (penyebab dasar) yang paling dorninan adalah Equipment (pernlatan)
yaitu Failure of lifting equipment dan Unsafe equipment due to defect. kemudian
human ( ornng) yaitu Lack of attention I care, twtuk root cause (penyebab langsung)
yang dominan adalah Failure to follow known job procedure, Inadequate ttaioing I
poor training standard, Inadequate supervision.
3. HiPo inciden yang tetjadl di POI terbanyak (41 %) merupakan kejadian hampir
celaka {near miss) dan tidak ada yang merupakan kasus keamanan I security. Dari
sisi awareness untuk melakukan pelaporan. hal ini merupakan cemrin bahwa
kepaduliannya cukup tinggi, kecelakaan dilaporkan bukan hanya karena korban yang
luka atau keparahannya yang berat.
4. Dari data HiPo inciden selama 6 tabun hampir 90% kasus serupa akan "MUNG KIN"
teljadi lagi ( dalam bal ini terrnasuk didalamnya 41% kasus san gat mungkin terjadi
lagi dan 14% hampir pasti terjadi kecelakaan lagi).
Dibarapkan dengan basil penelitian hti maka pihak perutabaan disarankan untuk
waspada terhadap kinerja statistik kecelakaan yang ada, menjadikan HiPo Incident
sebagai KPI di tabun 2007 merupakan langkah yang lepat asalkan dibarengi dengan
peningkatan pengetahuan semua karyawannya. lnvestigasi keceiakaan harus
mengidentifikasi penyebab hingga mendapatkan root cause-nya dan tindak lanjut dari
rekomendasi keeelakaan untuk tindakan perbaikan dan peneegahan harus benar-henar
menjawab kausal yang ada, karena hampir semua kasus kecelakaan HiPo yang dllaporkan
mempunyaj potensi untuk teruiang kembali terjadi dan menimbuJkan akibat atau kerugian
yang lebih serius, hal ini jika kondisi masih sama dengan periode 6 tahun tersebut atau
dengan kata lain manajemen POI tidak melalrukan perubahan yang signifikan dari
keadaan khususnya di 2 tahun terakhir yang mempunyai data paling signiftkan.
Kehamsan mengikuti prosedur kerja yang ada, ttaining yang efektif dan efisien
sesuai persyaxatan kompetensi setiap karyawan, perlunya peningkatan fungsi pengawasan
terhadap kinerja bawabannya, dengan perlu adanya inapeksi langsung pada pekeljaan dan
mengawasi serta memberikan saran-saran apabila ada kesalahan dalam pekeljaan atau
kemungkinan munculnya potensi babaya. Intesifikasi semua usaha yang Ielah ada : HSE
Meeting, Safety Inspection, PASS, Hazard Reprot, STOP dan Jain sebagainya untuk
penanggulangan dan pencegahan kecelakaan kerja HSE Manual, Prosedur, Task
Instruction yang telah ada dan tersedla hams diyakinkan terimplementasi dengan
maksimal secarn balk dan benar, dittaioingkan ke semua karyawan yang hams terlibat
agar berkompeten dan diawasi pelaksanannya oleh Supervisor tericait untuk mengurangi bias implementasi serta dilakukan peoinjauan ulang secarn berkala untuk meyakinkan
kesesuaian terbadap hazard dan risk yang herkembang.

ABSTRACT
Product increase Oil and gas always incommensurate to make-up of its consumption to
direct usage and also its generation product in so many industrial sector. Premier Oil
Indonesia ( POI) is one of the CPS ( Contractor Production Sharing) gas and oil exist in
Indonesia which in its operation use high technology with big enough investment, and
accident work that happened surely win generate Joss to worker, environment and
company. In POI, Occupational Health Safety Management System and ( OHSMS)
become the part of the overall of management system. And HSE target integrated in each
plan. work activity and specific goals which must reach.
During range of 6 year from 2001 -2006, there is about 380 work accident that
happened and reported. Start early year 2007 POI wish more is improving of HSE
performance with High Risk ( High Potential) Incident become one of the HSE indicator
besides Incident Rate in KPI ( Key Perfomance Indicator). This matter motivate and
draw to the importance of done by this research, analyze work accident data which have
high risk criterion ( HiPo Incident) that happened during year 2001 - 2006 to know the
performance result of effort HSE specially in level of accident .
This research character is analytic descriptive of comparability, to study accident
that happened (accident analysis) and assessment of risk by use risk assessment matrix (
RAM) to know accident of job which categorize High Risk I High Potential ( HiPo
Incident) and comparing it v.ith annual accident report data of POI and also result of
former research.
The research data used secondary data from acddent data which noted in HSE
Department POI from year 200 l ( quarter four in year 2000 representing early usage of
online database in POI) up to year 2006. Because this research use secondary data,
accident data validity only pursuant to work accident report data. Quality of accident
report existing very determining result of analysis at this research.
From result of this research indicate that:
1. Incident that happened during period the last 6 year very fluctuate specially
from severity level. but from amount of hence at the last two year is make-up of
which is significant. Percentage of HiPo case in year 2005 resulted at total height
of accident work in year 2006, but do not significant in year 2002 ~ 2003.
Pursuant to analysis from time and location the happening of highest accident~
conclude that increasing activity relate to number of accident.
2. Primary Cause which most dominant is Equipment that is failure of lifting
equipment and unsafe equipment due to defect, then human that is Lack of
attention I care, fur the root of cause dominant is Failure to foliow known job
procedure, inadequate training I poor training standard. inadequate supervision.
3. HiPo Incident that happened in POI majority ( 41 %) representing near miss and
nothing that represent security case. From awareness side to do reporting, this
matter represent that its high enough on awareness, accident reported not merely
because wounded victim or its severity of injury.
4. From HiPo inciden data during 6 year almost 90% of similar case v.-ill "
POSSIBLE" happened again ( in this case include 41% of case very possible
happened again and 14% most certainly happened accident again).
Expected with result of this research hence company suggested to alert to statistica1
performance of existing accident, making Hi Po Incident as KPI in year 2007 representing
a step in the right direction so long as with improvement of knowledge all its employees.
Investigation of accident have to identify cause till get root cause and fOllow-up from
accident recommendation for the action of prevention and correction have to really is
replying of existing causa11 because most of all case accident reported HiPo have potency
to recurred again happened: and generate more serious loss or effect, this matter if
condition stili is: equal to 6 years period or mean POI management do not make a
significant change from existing situation specially in the Jast 2 year having data most
significant.
Compulsion follow existing working procedure. efficient and effective training
according to each employees competence requirement, the importance of improving of
supervisory function to its subordinate performance, direct observe and inspection at
work and also give suggestion if there is mistake in or possibility of potential hazard.
Intensification aH effort which have there are ; HSE Meeting. Safety Inspection, PASS,
Hazard Report, STOP and others for support focus in the accident prevention. HSE
Manual, Procedure, Task Instruction which have there is and available have to be assured
by implementation maximally and correctness, trained to all employees which must
involve to be have competence to and supervised by its by related/relevant Supervisor to
lessen implementation diffraction is and also done by periodical review to assure
according to risk and hazard expanding."
2007
T32494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budi Aguswidjaja
"Metode-metode akuntansi dalam industri minyak dan gas bumi belum memberikan keseragaman perlakuan akuntansi atas biaya-biaya perolehan, eksplorasi, dan pengembangan. Skripsi ini bertujuan untuk memahami metode-metode akuntansi yang paling umum digunakan dalam industri minyak dan gas bumi, yakni metode successful efforts dan full costing serta membandingkannya dengan prosedur akuntansi Kontrak Bagi Hasil yang digunakan pada sebuah perusahaan minyak asing di Indonesia. Penulisan dilakukan dengan telaah kepustakaan dan survei langsung atas prosedur akuntansi Kontrak Bagi Hasil yang diterapkan pada sebuah perusahaan minyak asing yang beroperasi sebagai Kontraktor Pertamina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode-metode akuntansi yang ada ternyata belum dapat sepenuhnya menyajikan informasi-informasi yang merupakan karakteristik khusus industri minyak dan gas bumi serta sangat dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan. Prosedur akuntansi Kontrak Bagi Hasil disusun dengan landasan saling menguntungkan pihak Pertamina maupun Kontraktor dan pada prakteknya banyak berbeda dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Untuk menyeragamkan perlakuan akuntansi dalam industri minyak dan gas bumi di Indonesia, sebaiknya Ikatan Akuntan Indonesia merinci kembali standar Khusus Akuntansi Industri Minyak dan Gas Bumi. Pertamina sebagai pengelola sumberdaya minyak dan gas bumi Indonesia seharusnya berusaha pula untuk menerapkan prosedur akuntansi yang memberikan keuntungan sebesar-besarnya bagi bangsa Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>