Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165309 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Trubus
"Perkembangan jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan, sebagai akibat cara penularannya yang pada umumnya melalui hubungan seksual.
Sejak secara resmi dilaporkan dan ditemukan di Bali tahun 1987, penyakit ini telah mengundang perhatian para ahli dari sejumlah bidang ilmu terkait. Data jumlah kasus HIV/AIDS sampai sekarang, 31 Maret 2000, yang tercacat dan terlaporkan adalah 1190 kasus, yang terdiri dari 887 orang HIV positip dan 303 orang AIDS. Selama ini kajian penyakit ini lebih banyak dikaji dengan pendekatan medis, karena ada asumsi bahwa permasalahan penyakit HIV/AIDS seperti halnya penyakit-penyakit lain merupakan permasalahan medis belaka. Namun demikian dalam perkembangannya seorang penderita yang sering disebut dengan Odha ternyata tidak hanya mengadapi persoalan kesehatannya saja, tetapi dalam kehidupan sehari-harinya Odha juga menghadapi permasalahan sosial, yakni mendapat perlakuan yang diskriminatif baik dari keluarga maupun dari tenaga medis sendiri. Bahkan dalam banyak kasus, Odha dan keluarganya mendapat tuduhan yang bermacam-macam yang berkaitan dengan perilaku seksualnya.
Mengingat kehidupan sosial yang buruk, karena selalu mendapat tekanan baik dari tekanan internal maupun eksternalnya, menyebabkan Odha harus menggunakan cara-cara tersendiri dalam rangka mempertahankan kehidupannya. Oleh karena itu penulis mengadakan penelitian terhadap proses adaptasi Odha dalam mempertahankan hidup dengan studi kasus pada pengidap HIV/AIDS di Sanggar Kerja Yayasan "X". Seperti diketahui bahwa sanggar tersebut selain berfungsi sebagai tempat penampungan sementara dan sebagai salah satu model perawatan Odha di rumah, tetapi juga sebagai tempat Odha untuk beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Dalam penelitian ini penulis mengambil beberapa Odha untuk dijadikan informan, termasuk juga orang-orang yang terkait dengan Odha.
Walaupun dalam penelitian ini menggunakan analisis individual, tetapi dalam pelaksanaannya berhasil mengungkapkan bahwa pengetahuan dan reaksi Odha, terhadap penyakit HIV/AIDS, termasuk juga reaksi keluarga ataupun masyarakat, sangat berbeda-beda dan bergantung pada pengetahuan masingmasing. Reaksi masyarakat pada umumnya menghindari Odha, dan bahkan dalam beberapa kasus justru mengucilkan Odha, karena takut tertular penyakitnya. Sedangkan reaksi Odha sendiri secara terinci dapat dikemukakan, sebagai berikut: (1) ketakutan akan kehilangan pekerjaan; (2) masalah keungan dan biaya pengobatan; (3) takut ditolak oleh pasangan, kolega, dan keluarga; (4) mempunyai teman yang sakit atau meninggal karena AIDS; (5) takut terhadap diskriminasi; (6) cemas akan terjadi cacat dan kehilangan fungsi tubuh; (7) antisipasi terhadap isolasi sebelum kematian; (8) takut akan terjadi gangguan mental; dan (9) takut akan kematian.
Oleh karena kondisi yang tidak menguntungkan, maka dalam banyak kasus para Odha dengan menggunakan seperangkat pengetahuannya, kemudian secara aktif berhasil mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapinya. Beberapa strategi Odha dalam mepertahankan hidupnya adalah dengan mengisolasi diri dari lingkungannya, membuka diri dengan memberitahukan penyakitnya kepada orang-orang yang dianggapnya dekat, bersikap hidup positif dan selalu berserah diri pada Tuhannya, dan membentuk jaringan sosial dengan sesama Odha dalam rangka berbagi perasaan, penderitaan, dan informasi."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutono Rendra Lysthano
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S7191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasurruni
"Dalam dua puluh tahun ini, kita telah menghadapi suatu penyakit yang paling mematikan di dunia, yaitu AIDS. Penyakit ini sangat ditakuti karena sampai saat ini, belum ada obat yang dapat mematikan virus HIV dengan ampuh. Kalaupun ada, harganya sangat mahal dan hanya menahan rasa sakit penderita. Telah banyak yang dilakukan oleh para ahli medis di seluruh dunia untuk mencari obat yang dapat menghambat pertumbuhan virus HIV. Sudah banyak pula lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang ikut mengkampanyekan isu tentang peduli terhadap penyakit ini. Telah besar biaya yang dikeluarkan untuk menghambat lajunya jumlah penderita HIV/AIDS. Namun hasiinya belum menggembirakan. Di Indonesia sendiri, saat ini diperkirakan jumlah penderita virus HIV/AIDS sudah mencapai 1,3 juta jiwa. Karena itu sudah seharusnya kita ikut peduli terhadap penderitanya, termasuk berusaha menerima apa adanya di lingkungan kita. Upaya kampanye juga harus terus digalakkan agar jumlah korban AIDS tidak lebih besar. Perlu upaya kampanye yang kreatif untuk menarik perhatian masyarakat. Dari penelitian yang telah dilakukan dalam waktu kurang lebih 4 bulan, terungkap banyak hal yang dapat membantu pihak-pihak terkait yang ikut berkampanye. Penelitian, dilakukan melalui pengambilan data secara primer dan sekunder. Data primer diatnbil dari penyebaran kuesioner, sedangkan data sekunder sebagai landasan teori diperoleh dari buku dan internet. Responden yang berhasil dijaring sebanyak 180 orang. Sebagian besar, adalah responden wanita. Responden yang dipilih adalah mereka yang masih duduk di bangku SLTP, SLTA, dan perguruan tinggi yang ada di Jakarta. Dilihat dart hasil penelitian, terungkap bahwa kampanye yang selama ini telah dilakukan, menurut mereka kurang menarik, sehingga jarang di antara mereka yang mau membaca kampanye sosial anti AIDS yang pernah mereka lihat. Menurut mereka, media kampanye yang paling menarik adalah film, sedangkan pilihan media cetak jatuh pada poster berwarna. Di Belanda, poster berwarna telah berperan dalam mengurangi pertambahan jumlah penderita HIV/AIDS. Pembuatan poster berwarna ini dibuat berseri setiap jangka waktu tertentu. Perlu banyak kreativitas tentunya dalam membuat poster ini. Segmentasi audiens yang ingin dicapai juga harus dipertimbangkan dalam melakukan kampanye. Misalnya dari segi gender. Karena cara pengolahan informasi antara lelaki dan perempuan juga berbeda. Kesimpulan utama yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa kampanye sosial yang selama ini telah dilakukan, baru berhasil menanamkan awareness di benak audiens, tapi belum berhasil merubah perilaku mereka menjadi lebih positif terutama kepada para penderita HIV/AIDS. Justru kampanye selama ini cenderung menakuti audiens. Karena itu, pembuatan kebijakan yang konsisten sangat diperlukan agar masalah AIDS ini dapat diatasi dengan cara yang tepat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S19437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Mutiara Artifa
"ABSTRAK
Prevalensi perilaku seksual berisiko HIV AIDS atau PMS pada remaja di Indonesia dan dunia masih mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan rendahnya pengetahuan seksualitas dan kesehatan reproduksi tentang penyebab dan dampak dari perilaku seksual pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan seksualitas dengan perilaku seksual berisiko HIV/AIDS atau PMS Di SMA Yayasan Islam X Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 138 sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner tentang teori seksualitas serta bentuk perilaku seksual berisiko yang dimodifikasi oleh peneliti. Hasil analisis statistik menggunakan chi-square menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan seksualitas memiliki hubungan bermakna dengan perilaku seksual berisiko HIV/AIDS atau PMS X2=5,133, p-value= 0,023, ? = 0,05. Penelitian ini merekomendasikan pada pemerintah, tenaga kesehatan dan sekolah untuk meningkatkan pengetahuan tentang seksualitas fokusnya pada penyebab dan dampak perilaku seksual berisko HIV/AIDS atau PMS agar dapat menurunkan jumlah perilaku seksual berisiko pada remaja di Indonesia.

ABSTRACT
Prevalence of HIV AIDS or STDs risk sexual behaviour in Indonesia and world rsquo s adolescents have high incidence every year. Those are due to low knowledge of sexuality and reproductive health about the causes and effects of sexual behavior in adolescents. This study aimed to identify the relationship between level of sexuality knowledge and HIV AIDS or STDs risk sexual behaviour in SHS Islamic X Jakarta Timur. The research used cross sectional design with 138 samples with total sampling method. This research used questionnaire as an instrument about the theory of sexuality as well as forms of risky sexual behavior modified by researchers. Statistic analyze used chi square with the result that level of sexuality knowledge had correlation with sexual behavior at risk of HIV AIDS or STDs X2 5,133, p value 0,023, 0,05. This study recommends governments, health workers and schools to improve the sexuality knowledge focuses on the causes and effects of HIV AIDS or STDs risk sexual behaviour in order to reduce the amount of risky sexual behavior in adolescents in Indonesia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risyda Zakiyah Hanim
"Praktek Spesialis Keperawatan merupakan sebuah proses penting dari pendidikan profesi dalam rangka mengaplikasikan peran perawat spesialis yang berdampak pada upaya peningkatan kualitas layanan keperawatan. Praktek ini dilakukan dan dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai penelitian. Model Adaptasi Roy dan Teori Sosial Kognitif Bandura di RSUP Fatmawati Jakarta. Tiga kompetensi yang harus dicapai dalam praktek residensi ini adalah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori keperawatan, menerapkan implementasi keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (evidence based nursing practice), dan melakukan proyek inovasi keperawatan yang berguna bagi lahan yang menjadi tempat praktek residensi. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, mahasiswa residensi telah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy pada 1 kasus kelolaan utama dan 30 kasus resume pasien HIV/AIDS dengan berbagai infeksi oportunitis. Sebagai peneliti, mahasiswa residensi telah mengaplikasi penerapan skrining malnutrisi pada pasien HIV/AIDS menggunakan Modiffied Subjective Global Asessessment dan hasil dari evidence based nursing ini menunjukkan bahwa kuisioner MSGA-HIV akurat dan reliable untuk menilai status resiko malnutrisi khusus pada pasien HIV. Sedangkan sebagai innovator, telah dilakukan inovasi edukasi pengetahuan terkait pencegahan infeksi oportunistik yang mana media edukasi juga dibetuk dapat barcode dan hasil penerapan proyek inovasi ini menunjukkan manfaat yang sangat signifikan bagi peningkatan pengetahuan dalam melakukan pencegahan infeksi oportunistik pada ODHA.

Nursing Specialist Practice is an important process of professional education in order to apply the role of specialist nurses which has an impact on efforts to improve the quality of nursing services. This practice is carried out and developed based on science and technology through various studies. Roy's Adaptation Model and Bandura's Cognitive Social Theory at Fatmawati General Hospital, Jakarta. The three competencies that must be achieved in this residency practice are providing nursing care using a nursing theory approach, implementing nursing practice based on scientific evidence (evidence-based nursing practice), and carrying out nursing innovation projects that are useful for the land where the residency is practiced. As nursing care providers, residency students have provided nursing care using Roy's adaptation theory approach in 1 main managed case and 30 resume cases of HIV/AIDS patients with various opportunistic infections. As researchers, residency students have applied the application of malnutrition screening to HIV/AIDS patients using the modified Subjective Global Assessment and the results of this evidence- based nursing show that the Modified SGA HIV questionnaire is accurate and reliable for assessing the risk status of specific malnutrition in HIV patients. Meanwhile, as an innovator, innovative knowledge education has been carried out related to the prevention of opportunistic infections in which educational media has also been formed to be barcoded and the results of implementing this innovation project show very significant benefits for increasing knowledge in preventing opportunistic infections in PLHIV."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reineldis Gerans
"Praktek Spesialis Keperawatan merupakan sebuah proses penting dari pendidikan profesi dalam rangka mengaplikasikan peran perawat spesialis yang berimpak pada upaya peningkatan kualitas layanan keperawatan. Praktek ini dilakukan dan dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai penelitian. Tiga kompetensi yang harus dicapai dalam praktek residensi ini adalah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori keperawatan, menerapkan implementasi keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (evidence based nursing practice), dan melakukan proyek inovasi keperawatan yang berguna bagi lahan yang menjadi tempat praktek residensi. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, mahasiswa residensi telah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy pada 1 kasus kelolaan utama dan 30 kasus resume pasien HIV/AIDS dengan berbagai infeksi oportunitis. Sebagai peneliti, mahasiswa residensi telah mengaplikasi penerapan tindakan keperawatan yang berbasis bukti ilmiah ”A Brief Risk Reduction Intervention” pada ODHA LSL dimana hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang kesehatan seksual ODHA LSL dan menurunnya frekuensi praktek anal seks tanpa kondom yang berdampak pada menurunnya resiko transmisi HIV dikalangan ODHA LSL dan pasangannya. Sedangkan sebagai innovator, telah dilakukan konseling terstruktur ”CEMARA” pada perawat dan ODHA putus ARV dan hasil penerapan proyek inovasi ini menunjukkan manfaat yang sangat signifikan bagi peningkatan self conffidence perawat dalam melakukan konseling kepatuhan dan meningkatnya kepatuhan minum ARV pasien ODHA dengan riwayat putus obat.

Nursing Specialist Practice is an important process of professional education in order to apply the role of specialist nurses who have an impact on efforts to improve the quality of nursing services. This practice is carried out and developed based on science and technology through various studies. Three competencies that must be achieved in this residency practice are providing nursing care using nursing theory approaches, implementing evidence-based nursing practice, and undertaking nursing innovation projects that are useful for the land where residency practices are based. As a provider of nursing care, residency students have provided nursing care using Roy's adaptation theory approach in 1 major case management and 30 cases of resumes of HIV / AIDS patients with various opportunitis infections. As a researcher, residency students have applied scientific evidence-based nursing actions "Brief Risk Reduction Intervention" in men who have sex with men (MSM) with HIV/AIDS, where the results show an increase in knowledge about sexual health of them, and a decrease in the frequency of unprotected anal sex practice that has an impact on decreasing the risk of HIV transmission among MSM with HIV/AIDS. While as an innovator, "CEMARA" structured counseling for nurses and PLWHA dropped out and the results of the application of this innovation project showed a very significant benefit for the increase in nurse self confidence in conducting adherence counseling and increasing adherence to ARV consumption of PLWHA patients with a history of drug withdrawal."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Kurniawan
"Praktek Spesialis Keperawatan merupakan sebuah proses penting dari Pendidikan profesi dalam rangka mengaplikasikan peran perawat spesialis yang berdampak pada upaya peningkatan kualitas layanan keperawatan. Praktik ini dilakukan dan dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi melalui berbagai penelitian. Tiga kompetensi yang harus dicapai dalam praktik residensi ini adalah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori keperawatan, menerapkan implementasi keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (evidence based practice) dan melakukan proyek inovasi keperawatan yang berguna bagi pelayanan keperawatan. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, mahasiswa residensi telah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan Teori Adaptasi Roy pada 1 kasus kelolaan utama dan 30 kasus resume pasien HIV/AIDS dengan berbagai infeksi oportunistik. Sebagai peneliti, mahasiswa residensi telah mengaplikasikan penerapan tindakan keperawatan yang berbasis bukti ilmiah “Pemberian buah pisang gepok hijau (green banana) pada motilitas usus pasien dengan Diare di RSUP Fatmawati”. Sedangkan sebagai peran inovator, telah dilakukan proyek “VOSIL SPARTAN” berupa pemberian edukasi pencegahan infeksi oportunistik pada ODHIV dengan hasil peningkatan pengetahuan dan sikap ODHIV guna pencegahan munculnya infeksi oportunistik.

Nursing Specialist Practice is an important process of professional education in order to apply the role of specialist nurses which has an impact on efforts to improve the quality of nursing services. This practice is carried out and developed based on science and technology through various studies. Three competencies that must be achieved in this residency practice are providing nursing care using a nursing theory approach, implementing evidence-based nursing practice and conducting nursing innovation projects that are useful for nursing services. As a nursing care provider, residency students have provided nursing care using the Roy Adaptation Theory approach in 1 main management case and 30 resume cases of HIV/ AIDS patients with various opportunistic infections. As a researcher, residency students have applied the application of scientific evidence-based nursing actions "Giving green banana to the intestinal motility of patients with diarrhea at Fatmawati General Hospital". While as an innovator role, the "VOSIL SPARTAN" project has been carried out in the form of providing education on the prevention of opportunistic infections in ODHIV with the result of increasing the knowledge and attitude of ODHIV to prevent the emergence of opportunistic infections."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Margareth Joice Widiastuti
"Tujuan: Penelitian ini adalah studi potong lintang untuk mengetahui hubungan antara kadar vitamin E serum dan aktivitas superoxide dismutase (SOD) eritrosit pada penderita HIV/AIDS.
Bahan dan cara: Pengumpulan data dilakukan pada pasien rawat jalan di klinik Pokdisus, RSUPNCM Jakarta selama akhir Februari 2013 sampai bulan Maret 2013. Subyek diperoleh dengan metode consecutive sampling. Sebanyak 52 subjek memenuhi kriteria penelitian. Data dikumpulkan melalui wawancara, rekam medis, dan pengukuran antropometri untuk menilai status gizi, dan pemeriksaan laboratorium yaitu kadar vitamin E serum dan aktivitas SOD eritrosit.
Hasil: Sebagian besar subjek adalah laki-laki (51,9%), usia rata-rata adalah 34 ± 4,84 tahun. Malnutrisi terjadi pada 55,8% dari subyek dan semua subyek (100%) memiliki asupan vitamin E yang kurang dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia. Dalam penelitian ini, sebagian besar subjek telah mendapatkan terapi ARV (94,2%). Jumlah CD4 <200sel/uL ditemukan pada 17 subyek (32,7%). Kadar vitamin E serum yang rendah didapat pada semua subyek (100%) dengan nilai rata-rata kadar vitamin E serum 3,84 (1,77-7,32) umol / L, sementara aktivitas SOD eritrosit yang cukup ditemukan pada 53,8% dari subyek dengan nilai rata-rata 1542,1 ± 281,04 U / g Hb.
Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar serum vitamin E dan aktivitas SOD ditemukan dalam penelitian ini. (R = 0,047, p = 0,742).

Objective: The aim of this cross sectional study was to find a correlation between serum level of vitamin E and erythrocyte superoxide dismutase (SOD) activity in HIV/AIDS patients.
Material and method: Data collection was conducted at Pokdisus outpatient clinic, RSUPNCM Jakarta, from late February 2013 to March 2013. Subjects were obtained with the consecutive sampling method. A total of 52 subjects had met the study criteria. Data were collected through interviews, medical records, and anthropometry measurements to assess the nutritional status, and through laboratory examination (i.e. serum level of vitamin E and erythrocyte SOD activity).
Results: The majority of the subjects were male (51,9%) with a mean age of 34 ± 4.84 years. Malnutrition occured in 55.8% of the subjects and all subjects (100%) had vitamin E intake that is less than the Indonesian recommended dietary allowance (RDA). In this study, most subjects had already been on ARV therapy (94.2%). Low CD4 cell count was found in 17 subjects (32.7%). Vitamin E deficiency was found in all subjects (100%) with a median value of serum level of vitamin E of 3.84 (1.77 to 7.32) μmol / L, while normal SOD activity was found in 53.8% of the subjects with a mean value of 1,542.1 ± 281.04 U / g Hb.
Conclusion: No significant correlation between serum level of vitamin E and SOD activity was found in this study (r = 0.047, p = 0.742).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadetta Yunita Santosa
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>