Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128896 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laode Sulaiman
"Perhitungan keekonomian dan analisa resiko bukanlah suatu hal baru, namun bagaimana mengimplementasikan suatu perhitungan keekonomian yang dilengkapi dengan analisa resiko merupakan hal yang perlu dilembagakan secara akademis, karena selama ini kedua hal di atas hanya merupakan rahasia para konsultan asing dalam mengerjakan proyek-proyek investasi besar di negara kita. Tesis ini merupakan salah satu implementasi kedua hal diatas dengan pembahasan pada penentuan pola investasi dengan aplikasi analisa resiko pada instalasi kilang minyak bumi skala kecil dengan orientasi pada produk BBM. Konfigurasi kilang yang sesuai adalah dengan rute Hydrocracker.
Hasil analisa resiko secara Real Options menunjukkan kilang dengan New Technology lebih sesuai untuk mengolah umpan minyak bumi berkadar Sulfur tinggi dengan tingkat kepastian (Certainty) dari 47 % sampai 85 % pada kapasitas 50 Ribu BBUD sampai 1100 Ribu BBUD. Sedangkan untuk jenis minyak bumi berkadar. Sulfur rendah, telah memadai dengan memanfaatkan Base Technology (1998), dimana tingkat kepastiannya adalah 52 % sampai 86 % pada kapasitas 50 Ribu BBUD sampai 100 Ribu BBUD.

Feasibility Study and Risk Analysis aren't the new things, but how to implement both steps is necessary developing on academic field, while those things always a secret of foreign consultant on doing the big investment projects in our country. This thesis try to implement the feasibility study and risk analysis by developing the investment pattern at the small scale refinery. The Hydro cracker route is the best configuration to produce fuel as a main refinery product.
The results of Risk Analysis with Real Options method tells that the New Technology is suitable to process crude oil with high Sulphur content that certainty around 47 - 85 °/Q at 50.000 to 100.000 BBLID refinery capacity. Processing the low Sulphur crude is suitable to apply The Base Technology (1998) that certainty around 52 - 86 1% at 50.000 to 100.000 BBLID refinery capacities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Tigor Maruli
"ABSTRAK
Resiko yang melekat pada industri minyak bumi dan gas alam secara umum, dan secara khususnya pada kilang LPG memiliki potensi dampak negatif yang membawa kerugian bagi organisasi. ISO 31000 memberikan tuntunan secara umum mengenai Manajemen Resiko. Pendekatan deterministik pada penilaian resiko, terdiri dari a) Kualitatif b) Kuantitatif c) Hybrid (gabungan antara kualitatif dan kuantitatif). Teknik hybrid dengan mengolah hasil studi HAZOP dan QRA ? Facility Siting pada kilang LPG, diharapkan dapat memetakan resiko, dan melalui implementasi Manajemen Resiko diharapkan dapat mengevaluasi resiko dan melakukan proses penanggulangan resiko sehingga dapat diterima sesuai dengan kriteria organisasi

ABSTRACT
In general, inherent risk in oil and gas industry, specifically in LPG plant, has negative impact that potentially lead to a significant loss for organization. ISO 31000 provides principle and generic guidance of risk management. There are three methods in assesing risk by deterministic approach, a) Qualitative, b) Quantitative, c)Hybrid. Hybrid technique by combining the HAZOP study and QRA- facility sitting is expected to be able to provide the risk profile, and through implementation of Risk Management is expected to be able to evaluate and treat the risk into certain acceptable level"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T32693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luki Cahyadi
"Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk memberikan gambaran resiko individual pertahun untuk personel yang tinggal dan bekerja di WHP-X. Serta mengevaluasi kegiatan mitigasi / kontrol yang bertujuan untuk menurunkan resiko pada tingkat yang bisa diterima dengan melakukan analisa semi kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatis dan kualitatif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30320
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gagas Ardi Markari
"Kegiatan Pemeliharaan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam operasi sebuah plant dalam menjaga peralatan pada kondisi tetap beroperasi normal. Pemilihan metode pemeliharaan yang tepat sangatlah penting dengan tujuan untuk meminimalkan sumber daya dengan tanpa mengurangi kehandalan dari sebuah peralatan. Metode Penilaian risiko adalah sebuah metode yang menggunakan risiko sebagai dasar untuk mengatur tingkat kekritisan pada setiap peralatan. Tesis ini bertujuan untuk mendapatkan tingkat risiko pada setiap kelompok peralatan dan keseluruhan peralatan di salah satu KKKS Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi (MIGAS). Hasil studi menunjukkan bahwa nilai whole risk dari keseluruhan diperoleh sebesar 4.86 dan berdasarkan analisa sensitivitas dari setiap kelompok peralatan dipengaruhi oleh indikator Frekuensi Gagal Unit, Downtime, dan Lingkungan.

Maintenance activities is one of the very important factor in the operation of a plant in maintaining equipment at normal operating conditions. Selection of proper maintenance methods is essential in order to minimize resources without reducing reliability of equipment. Risk assessment method is a method that uses risk as a basis to set the critical level on each of equipment. The thesis aims to get the level of risk in each of group and the overall equipment in one of The PSC Upstream of Oil and Gas Industry (Oil and Gas). The study results showed that the value of whole risk from the overall equipment obtained was 4.86 and based on the sensitivity analysis of each of group affected by equipment failure indicator Frequency Unit, Downtime, and Environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35121
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Yusuf
"Jaringan pipanisasi adalah salah satu sarana transportasi Bahan Bakar Minyak yang banyak mempunyai keuntungan bila dibandingkan sarana transportasi minyak lainnya. Beberapa keuntungan dari sarana ini adalah dapat menyalurkan Bahan Bakar Minyak secara tepat waktu, tepat mutu, dan tepat jumlah, terutama untuk daerah-daerah yang mempunyai tingkat populasi penduduk dan kepadatan lalu lintas yang padat.
Pada saat suatu jalur pipanisasi dioperasikan, biasanya perusahaan mengalami kesulitan untuk memprediksi seluruh kemungkinan kegagalan operasi, untuk itu digunakan teknik pengkajian resiko untuk menentukan faktor-faktor penting yang akan memberi kontribusi permasalahan dimasa mendatang.
Manajemen resiko adalah seluruh proses logika yang akan memberi pengertian kepada perusahaan, seluruh resiko pada waktu beroperasinya suatu fasilitas dan menentukan tindakan apakah yang perlu dilakukan untuk memperkecil atau menerima tingkat resiko yang dapat diterima.
Dengan penggunaan teknik pengkajian resiko yang bersifat subjektif, para ahli dapat mengevaluasi secara lengkap bagaimana perubahan dalam setiap variabel mempengaruhi secara relatif gambaran resiko yang akan terjadi dengan variabel-variabel lainnya. Bila tersedia, data statistik dapat digunakan tetapi diluar sistem analisa resiko.
Hasil yang akan didapat dari pengkajian manajemen resiko dari jalur pipanisasi adalah nilai relatif resiko dari beberapa seksi jalur pipa, perbandingan dan bagaimana kondisi tiap-tiap seksi jalur pipa bila dibandingkan dengan rencana pemeliharaan yang ingin dicapai, serta analisa resiko secara menyeluruh.

Oil pipeline is one of the transportation devices which gives advantages more. Some of them are able to distribute oil punctually, qualitatively and quantitatively, especially for regions having rapid population growth and traffic density.
While Liquid petroleum pipe line operating companies will never be able to accurately predict all pipe line failures, risk assessment techniques can be used to determine the most important factors that may contribute to future problems.
Risk management is the overall logical process by which a company understands the risk associated with operation of its facilities and determines whether and how to take action to reduce or accept risks.
Subjective risk assessment can be used when statistical information is incomplete but expert opinion, experience, intuition and other non-quantifiable resources are available.
Risk assessment doesn't have to be a calculation-intensive exercise. For the most part, such calculations are based on probability data for rare-occurrence events. A false precision often is assigned to numbers that are the result of detailed calculations. In reality, the margin of uncertainty is high because of the large number of required assumptions. Past data can be used as an accurate predictor of future events only if no conditions change within the system.
By using subjective risk assessment techniques, experts can more completely evaluate how changes in one variable impact the risk picture relative to other variables. When available, statistical data is used, but out side the risk analysis system.
Examination Pipeline Risk Assessment of results produces the following; Relative score for each line section, Comparison of how each section compares with maintenance planned requirements, and Complete analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T10421
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Isran
"Pengendalian biaya proyek dimaksudkan untuk mengusahakan agar kemajuan proyek yang dihasilkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya atau kegiatan di kantor pusat di lapangan yang telah direncanakan harus dipantau dan dikendalikan implementasinya agar hasilnya sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan. Masalah yang sering dihadapi oleh sebuah proyek adalah biaya yang telah direncanakan dalam pengadaan material pada tahap perencanaan tidak selaras dengan tahap implementasi atau dengan kata lain actual cost dalam pengadaan material jauh lebih besar dibandingkan rencana biaya material. Masalah ini bisa muncul, karena kurangnya informasi/pengetahuan pihak kontraktor terhadap kegiatan-kegiatan apa saja pada manajemen material yang memiliki resiko yang tinggi dan kegiatan-kegiatan apa saja pada manajemen material yang dapat menurunkan kinerja biaya material. Untuk mengatasi permasalahan ini maka dibutuhkan suatu pengetahuan mengenai identifikasi faktor resiko pada manajemen material dan diperlukan suatu tindakan koreksi (corrective action) yang tepat dalam mengatasi ketidakselarasan ini agar penyimpangan yang terjadi dapat diminimisasi. Skripsi ini mengkaji berbagai faktor resiko serta dampaknya yang mungkin muncul dan juga tindakan koreksi yang diambil kontraktor dalam mengantisipasi berbagai penyimpangan yang terjadi pada biaya material. Dari analisa faktor resiko dapat kita tentukan faktor yang mempunyai tingkat pengaruh tinggi serta pengaruhnya terhadap kinerja biaya. akhirnya dengan semakin efektif dan efisiennya pengendalian biaya material maka tujuan dan sasaran akhir proyek yang ditetapkan sebelumnya akan dapat tercapai sesuai dengan rencana.

Project control is intended to make the project progress on project planned or the activity m Home office and field that lias been planned must be examined and controlled to make the result fit with the aim that has been decided. Problem that often associated with a project are the cost which have been planned in material procurement on planning phase, not compatible with those implementation phase, or in other word the actual costs in material procurement are far above than those in material cost planning. These problem can occur because contractors have lack of information about any high risk activities on material management and activities that can decrease the material cost performance. It is needed sufficient knowledge about material procurement risk factor identification, followed by corrective action to overcome the incompatible in order to minimize the deviation between actual cost and plan cost. This thesis tries to analyze various risk factor, the impacts that may occur, and corrective action taken by contractor to anticipate various deviations which happen in material cost. By analyzing risk factor, we can determined factor that has high effect and impact to cost performance. Finally, as material cost control are becoming more effective and efficient, thus the aim and project final target that has been established before can be achieved as planned. Keyword : Control Problem, Impacts, Corrective Action."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radityo Putra Paripurna
"Era globalisasi membuat Indonesia harus bersaing dengan dunia internasional, tidak terkecuali dalam industri jasa konstruksi. Industri jasa konstruksi ini harus beradaptasi dengan kontrak internasional yang terbilang masih awam bagi kontraktor lokal, sehingga kontraktor lokal perlu mewaspadai sumber-sumber dispute apa saja yang berpotensi dapat terjadi dengan menggunakan kontrak internasional. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada proyek dengan menggunakan kontrak internasional, yaitu dengan mewawancarai orang-orang yang memiliki tanggung jawab di proyek tersebut dan dengan menggunakan metode AHP dan pendekatan level resiko. Hasil yang didapat berdasarkan clusternya, sumber dispute yang didapat justru berasal dari faktor manajemen pada proyek tersebut dan faktor ketidakpastian pada internal proyek.

Globalization era has led Indonesia to compete with the international world, construction industry is not an exception. Construction industry must adapt to international contracts that are still relatively unfamiliar to local contractors, so that the local contractors should be aware of the sources of any dispute that can potentially occur with the use of international contracts. This study uses a case study on the project with international contracts, done by interviewing people who have responsibilities in the project and by using the AHP method and the level-ofrisk approach. Results obtained are based on cluster, the source of the dispute is obtained from management factor on the project and uncertainty factors in project's internal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42902
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnu Budi Hartanto
"Suatu re-engineering analysis oleh lembaga independen dilakukan terhadap platform-platform lepas pantai penunjang kegiatan eksplorasi dan produksi suatu area kontrak bagi hasil yang akan habis service lifenya untuk menentukan apakah platform-platform tersebut layak untuk dipergunakan kembali atau tidak selama jangka waktu tertentu kedepan hingga kontrak bagi hasil area tersebut berakhir. Dengan pendekatan manajemen resiko berdasarkan ISO 31000, perpanjangan service life platform-platform berdasarkan hasil re-engineering analysis ini akan di analisa resikonya untuk mengetahui tingkatan resiko dan akibatnya terhadap orang, lingkungan, aset, serta reputasi pada perusahaan yang mengoperasikan platform-platform tersebut sehingga dapat ditentukan langkah-langkah mitigasi yang akan diambil untuk menghilangkan atau mengurangi dampak dari resikoresiko tersebut dengan mempertimbangkan keekonomisan masing-masing lapangan dalam kaitannya untuk menjamin pemasukan pendapatan bagi negara dan perusahaan.

A re-engineering analysis was conducted by an independent body to some extended service life offshore platforms that supporting exploration and exploitation activities for one of the production sharing contract company to decide whether the platform is feasible or not to be utilized during certain time in the future until the production sharing contract is expired. By the risk management which refer to ISO 31000, the risks from the extended service life of the platform will be analyzed to find out their risk level and its impact to people, environment, assets, and company reputation, therefore some mitigation actions can be made to avoid or minimize its impacts by considering the economical aspect of the oilfield in conjunction with ensuring positive income for both government and company."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31430
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Supriyadi
"ABSTRAK
lndustri perminyakan di Indonesia dimulai sejak tahun 1940 oleh perus·ahaan Belanda -Shell BV. lni bisa dilihat dengan adanya lapangan-lapangan minya tua yang ada sebelum tahun 1945 antara lain; Pendopo - Sumatera Selatan, Cepu - Jawa Timur, Bunyu - Kalimantan Timur, Sarong - Irian Jaya dan banyak lagi lainnya. Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, lapangan-lapangah minyak tersebut dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia. Pemerintah membentuk bad an usaha milik negara bidang perminyakan yang dinamakan Permina.
Perusahaan Minyak Negara, kemudian dirubah menjadi Pertamina - Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara pad a tahun 1957. Keterbatasan sumber daya manusia, modal dan teknologi yang dimiliki Pertamina, memaksa Pertamina memberikan kesempatan kepada pihak swasta (Asing dan Nasional) untuk ikut melakukan investasi di bidang perminyakan di Indonesia.
Industri perminyakan mempunyai sifat "capital intensive, high technology dan high risk". Hal ini dikarenakan "nature" dari pada industri itu sendiri dimana dalam pencarian atau eksplorasi minyak dan gas bumi sebagian besar didapatkan di daerah lepas pantai (offshore) atau di hutan belantara (onshore)- remote area, jarang sekali diperoleh di daerah yang ramai atau dekat dengan kota. Sehingga untuk melakukan itu diperlukan dana atau modal yang cukup besar - capital intensive, dan juga memerlukan teknologi yang cukup tinggi untuk pencarian minyak dan gas bumi di dalam perut bumi - high technology.
Disamping bersifat capital intensive dan high technology, industri ini juga men:'p~nyai resiko yang tinggi. (high .r.isk) dalam investasinya: lni disebabkan karena adanya resiko eksplorasi·yaitu tingkat keberhasilan dalam pencarian sumber atau lapangan minyak baru dan.heterogenitas reservoir dimana miriyak tersebut berada atau terakumulasi, resiko eksploitasi yaitu kemungkinan yang timbul pada saat memproduksikan minyak bumi, resiko ekoilomis yaitu fl.uktuasi harga miriyak bumi dan variasi tingkat inflasi atau bunga bank, dan resiko politik yaitu peraturan dan kontrol pemeriritah, stabilitas politik dan tekanan terhadap isu lingkungan hidup.
Analisa resiko yang cukup komperhensif telah dilakukan untuk me-minimumkan resiko-resiko terse but. Analisa resiko yang strategis ini meliputi analisa sensitivitas, range analysis, analisa probabilitas dan analisa portfolio. Analisa sensitivitas - menganalisa sensitivitas suatu proyek terhadap satu atau beberapa parameter tertentu. Range analysis- menganalisa suatu proyek berdasarkan batasan nilai (range) dari beberapa para~eter. Analisis probabilitas - menganalisa suatu proyek berdasarkan probabilitas ketidak-pastian atau keberhasilan proyek tersebut. Analisa portfolio - menentukan proyek-proyek mana yang harus dipilih, dan mana yang harus ditolak.
Hasil analisa tersebut telah memberikan alternatif atau pilihan terbaik dari suatu peluang usaha, yang bisa dipakai dalam proses pengambilan keputusan pada investasi di industri perminyakan dengan resiko yang sekecil-kecilnya dan memberikan nilai (value) yang se-optimal mungkin."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
TM Fachrur Rozi
"Komponen biaya material merupakan suatu bahan yang menjadi peranan utama dalam menyelesaikan suatu pengerjaan proyek. Material besi beton adalah salah satu dari bahan konstruksi yang paling penting dari segi harga dan fungsi. Material besi beton mengambil porsi yang paling besar dari biaya total pembelanjaan material struktural pada proyek konstruksi. Untuk itu, perlu dilakukan identifikasi faktor resiko yang menyebabkan terjadinya cost overrun dalam manajemen biaya material.
Hasil penelitian memperlihatkan tingkat resiko dominan penyebab cost overrun di PT. X meliputi faktor metode pelaksanaan pekerjaan, materials control/penggunaan, dan didapat rekomendasi risk respon terjadinya penyimpangan biaya material besi beton di PT. X.
Material cost component is the major role in completing a work project. Reinforcing steel is one of the most important construction materials in terms of price and functionality. Reinforcing steel take the largest portion of the total purchase cost of structural material in construction projects. Therefore, it is necessary to identify risk factors that lead to cost overrun in the cost of materials management.
The results show the dominant cause of cost overrun risk at PT. X includes factors work execution methods, materials control/use, and how the experts give recommendations of the risk of cost overrun material response of reinforcing steel in PT. X.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42723
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>