Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149588 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumbayak, Desri Maria
"ABSTRAK
Novel Song of Solomon karya Toni Morrison dan novel Mama Day karya Gloria Naylor merupakan dua karya besar penulis wanita kulit hitam. Dengan menggunakan unsur mitos dan aspek supranatural dalam menggerakkan alur cerita, Morrison dan Naylor mengangkat satu tema pencarian "dunia baru" melalui masing-masing tokoh utamanya. "Duna baru" yang merupakan sebuah idealisme dan obsesi orang kulit hitam untuk menemukan identitas rasnya disampaikan dengan sangat rill oleh Morrison dan Naylor. "Dunia baru" tersebut dikonstruksikan sebagai sebuah kota Shalimar dan pulau Willow Springs dengan ciri-ciri budaya lama orang kulit hitam sebagai pembentuknya.
Persoalan pencarian "dunia baru" yang berkaitan erat dengan konstruksi ras ditelaah dengan menggunakan satu pendekatan sosio-historis yang akan memaparkan persoalan dibalik pencarian "dunia baru". Song of Solomon dan Mama Day mengungkapkan bahwa permasalahan orang kulit hitam muncul tidak hanya ketika mereka berinteraksi dengan orang kulit putih sebagai pembeda, namun permasalah rumit yang muncul kemudian adalah ketika orang kulit hitam berinteraksi dengan sesama orang kulit hitam sendiri. Pada saat yang sama, Song of Solomon dan Mama Day mengungkap konflik internal ras kulit hitam sebagai manifestasi dari kaburnya identitas ras kulit hitam.
"Dunia baru" yang diposisikan di Selatan tersebut memapahkan konsep Utara yang selama ini disebut sebagai Promised Land. Idealisme ini akhirnya menyodorkan sebuah konstruksi sejarah baru orang kulit hitam, yang mengungkapkan kemampuan orang kulit hitam untuk bebas dari perbudakan. Konstruksi sejarah baru ini sebagai satu usaha untuk menepis sejarah orang kulit hitam yang selama ini dibentuk melalui kacamata orang kulit hitam yang selalu dihubungkan dengan perbudakan dan ketidakberdayaan orang kulit hitam.
"Duna baru" hanya merupakan sebuah alat untuk sementara lari dari konflik dilematis orang kulit hitam. Pencarian "dunia baru" tidak menjawab permasalahan orang kulit hitam untuk menemukan identitas rasnya. Morrison dan Naylor memaparkan posisi orang kulit hitam yang masih tetap tinggal dalam konflik dilematis yang sangat kuat dengan menunjukkan kegagalan kedua tokoh bertahan di "dunia baru" yang mereka cari.

ABSTRACT
Both Song of Solomon and Mama Day are masterpieces written by two black women writers, Toni Morrison and Gloria Naylor. They use mythical and supernatural aspects to develop the plot and present an issue of quest for a "new world" through respective character. "New world" as the Blacks' idealism and obsession is presented as a real fact. The "new world" is constructed as Shalimar town and Willow Springs Island. Both are characterized by the old culture of the Blacks.
The quest for the "new world" relating to the race categorization is analyzed by using the social-historical approach. The approach is employed to find out the problems behind the quest. Morrison and Naylor express that the Blacks' problems arise not only because of the interaction between the Whites, but also because of the interaction among the Blacks themselves which brings about more complicated problems. At the same time Song of Solomon and Mama Day present internal conflicts of the Blacks as the manifestation of their unclear identity.
"New world" positioned in South of America and rejects the existing concept of the North as the Promised Land. The idealism depicts a new history of the Black. It shows the ability of the Blacks to get freed from slavery. The construction functions as an effort to repute the Blacks' history which has been formed through the Whites' perspective before. It always relates to the Blacks' disability and slavery.
The "new world" is one of the means through which the Blacks can escape from their dilemmatic problem. The quest for "new world" can't answer the question of authentic identity. This thesis also concludes the writer's tone, which expresses dilemmatic conflicts of Blacks through the failure of the main character, to survive the "new world"."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rosita Dewi
"ABSTRAK
Panji Segala Raja merupakan salah satu cerita rekaan berisi sejarah. Tidak banyak karya sastra yang mengangkat sejarah Kerajaan Tarumanagara sebagai ide penulisan sehingga membuat karya ini menarik untuk diteliti. Cerita ini mengisahkan keadaaan Tarumanagara saat dipimpin oleh tiga raja, yaitu Purnawarman, Raja Rajaresi, dan Rajadiraja Guru. Purnawarman adalah tokoh dan fokus utama dalam cerita ini. Sejarah yang diangkat ke dalam cerita adalah peristiwa pembuatan tulisan di atas batu (prasasti) dan berita dari Cina tentang Tarumanagara. Prasasti yang diceritakan dalam cerita ada enam, yaitu Prasasti Cidanghiang, Prasasti Jambu, Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi, Prasasti Kebon Kopi, dan Prasasti Ciaruteun. Keenam prasasti tersebut ditulis pada masa pemerintahan Purnawarman. Panji Segala Raja tergolong sastra sejarah karena berisi sejarah yang sudah ditambah dengan imajinasi pengarang, yaitu Ayatrohaedi. Sastra sejarah menonjolkan tokoh dan latar tempat sesuai dengan sejarah untuk menimbulkan kesan nyata pada pembaca. Akan tetapi, tetap terdapat beberapa perbedaan antara cerita dengan sejarah. Hal ini membuktikan bahwa cerita ini adalah cerita fiksi dan tidak dapat dijadikan acuan sejarah.

ABSTRACT
Panji Segala Raja is one of fiction containing historical event. There are not many literature which contain Kingdom Tarumanagara as the main idea that makes this story is interesting to be analyzed. This story tells the circumstances Tarumanagara when led by three kings, Purnawarman, Raja Rajaresi, and Rajadiraja Guru. Purnawarman is main character and the main focus in this story. The story contains the history about the process of making inscription and some news from China about Tarumanagara. Inscriptions are told in the story are six, Cidanghiang, Jambu, Tugu, Pasir Awi, Kebon Kopi, and Ciaruteun. The six inscriptions written during the reign of Purnawarman. Panji Segala Raja classified as literary of history because it contains the history mixed with imagination from the author, Ayatrohaedi. The characters and setting in accordance with the history fact to make real impression to the reader. However, there are some differences between the story and the history. This proves that the story is fiction and can not be used as a history reference.
"
2015
S59697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gindho Rizano
"ABSTRACT
Tesis ini membahas novel Fight Club dalam konteks politik kelas pada masa kapitalisme lanjut. Fokus dari penelitian adalah melihat bagaimana novel transgresif tersebut berfungsi sebagai alat ideologis sistem kapitalisme dan sekaligus sebagai kritik implisit terhadap sistem tersebut. Novel dianalisis melalui perspektif Marxis menggunakan teori pembacaan political unconscious oleh Fredric Jameson. Dapat disimpulkan bahwa Fight Club mengandung impulsimpuls utopia dengan mengkritik kontradiksi-kontradiksi kapitalisme lanjut seperti alienasi, reifikasi komoditas, dan konsumerisme. Namun, pada saat yang sama novel tersebut dipengaruhi oleh ideologi kapitalis yang membuat kritik novel terhadap kapitalisme menjadi problematis.

ABSTRACT
This thesis discusses Fight Club in the context of class politics of late capitalism. It explores how the transgressive novel can be interpreted as an ideological tool of capitalism as well as an implicit critique of the economic system. The novel is analyzed through Marxist perspective using Fredric Jameson?s theory of the political unconscious. It is concluded that Fight Club contains utopian impulses that criticize the contradictions of late capitalism such as alienation, reification, and consumerism, while at the same time contains the ideology of capitalism that makes the critique problematic.
"
2010
T26631
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Ayu Utami
"This thesis will analyze the Marabar Cave incident in the novel A Passage to India as a mere hallucination experienced by Miss Quested. Psychoanalytical approach and interpretation of dreams will be used to analyze the hidden meaning of the hallucination. This analysis will prove that the hallucination is a form of Miss Quested's wish-fulfilment and that it is she who has hidden sexual desire towards Aziz. Then, by using the Orientalism theory by Edward Said, the relation of this meaning and the prejudice that black is lusty will be studied. It will be proved that the prejudice is a construction made to justify white domination. In the end, it is concluded that this novel is an effort of subversive colonial ideology and the empowerment of black man."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13973
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahsanul Husna
"Skripsi ini membahas tentang tema dan amanat dalam novel Mendhung karya Yes Ismie Suryaatmadja. Untuk mengungkap tema dan amanat, terlebih dulu dilakukan analisis struktur dalam novel, yaitu alur; tokoh; dan latar, berdasarkan buku Memahami Cerita Rekaan oleh Panuti Sudjiman. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat satu tema utama dalam novel Mendhung yaitu perselingkuhan, serta dua tema sampingan yaitu kesenjangan sosial dan ketidakadilan jender. Amanat yang terdapat dalam novel Mendhung adalah ketidaksetiaan dapat membuat seseorang kehilangan segala yang dimilikinya, serta seorang laki-laki harus bersikap tegas.

This paper discusses about theme and mandate in novel Mendhung, Yes Ismie Suryaatmadja work. To reveal the theme and mandate, first do structure analysis of the novel, namely groove; character; and background, based on the book Memahami Cerita Rekaan by Panuti Sudjiman. Results from this research, there is a main theme in the novel Mendhung, that is affair, as well as two side themes, namely social inequalities and gender inequities. The mandate in novel Mendhung is infidelity can make someone lose everything, and a man had to be firm."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florentius Heru Stoffer
"Latar Belakang
Hubungan antara karya sastra dan kenyataan sering dipertanyakan oleh para kritikus sastra. Kenyataan di sini adalah segala sesuatu yang berada di luar karya sastra dan yang diacu oleh karya sastra.
Salah seorang kritikus yang mencoba melihat hubungan tersebut adalah Aristoteles (384-322 SM) melalui sebuah konsep mimesis yang dikemukakannya. Dalam karyanya yang berjudul Poetica, ia mengatakan bahwa mimesis bukan semata-mata tiruan kenyataan, melainkan sebuah proses kreatif. Bertolak dari sebuah kenyataan, seorang penyair mencoba menciptakan suatu kenyataan lain. Dengan bermimesis seorang penyair sebenarnya menciptakan kembali kenyataan, berdasarkan hal-hal yang pernah ada, atau hal-hal yang dibayangkan seharusnya ada, baik berupa fakta, keyakinan, maupun cita-cita (Luxemburg, et.al, 1992:17).
Dalam ilmu sastra modern, teori Aristoteles mengenai mimesis masih diperhatikan, terutama teorinya mengenai recreatio, yang berasumsi bahwa karya sastra merupakan suatu dunia tersendiri. Di satu pihak karya sastra dapat dianggap sebagai sebuah cermin atau gambaran mengenai kenyataan, akan tetapi di pihak lain karya sastra juga dianggap mampu menciptakan dunianya sendiri, yakni dunia kata-kata, sebuah dunia baru yang kurang lebih terlepas dari kenyataan. Unsur-unsur khayalan yang terlepas dari kenyataan tersebut dikenal sebagai fiksionalitas. Dengan demikian sebuah teks fiksi adalah teks yang mengandung unsur-unsur tersebut (ibid: 19).
Dalam pengertian sintaks naratif, fiksi menunjuk pada sekumpulan teks dengan ciri--ciri yang khas. Dalam hal ini karya sastra, misalnya roman dan novel -dengan berbagai aturan dan pengelompokannya- dapat dianggap sebagai fiksi. Sedangkan fiksi dalam pengertian semantik menunjuk pada status denotatum, yakni rekaan.
Kebenaran fiksi di sini sebenarnya berkaitan dengan sebuah kenyataan yang didenotasikan. Akan tetapi kedua pengertian tersebut saling berkaitan, artinya di dalam fiksi menurut pengertian sintakis terdapat fiksi dalam pengertian semantik (Van Zoest, 1990: 5).
Fiksi merupakan gabungan dari realitas dan imajinasi. Seringkali realitas dalam fiksi seolah-olah dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, akan tetapi tidak jarang realitas tersebut nampak jauh dari jangkauan realitas, sehingga sukar dibedakan dengan imajinasi. Realitas yang kelihatan jauh dari realitas kita seharihari inilah yang disebut sebagai "realitas intern", yakni kebenaran yang terikat oleh kesepakatan dan sama sekali lepas dari kenyataan yang mentah (ibid: 44).
Fiksi memberi kebebasan kepada pengarang untuk menyimpang dari realitas sehari-hari. Seorang penulis secara leluasa dapat mengolah tanda/denotatum ke dalam karyanya sehingga membentuk kebenaran baru, kebenaran tekstual, yakni sebuah "dunia mungkin"."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Karya sastra jawa (Kuna) banyak memuat berbagai aspek ,seperti sejarah,budaya seni,ajaran,teknologi maupun aspek kehidupan yang lainnya. kesemuanya itu merupakan warisan yang tidak dapat dinilai harganya...."
PATRA 9(3-4) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fiqrie Hidayat
"Skripsi ini membahas tema penderitaan yang terdapat dalam puisi La Sonnet d'Uranie karya Voiture dan puisi Sonnet sur Job karya Benserade. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan tekstual dan kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan tema penderitaan dalam puisi La sonnet d'uranie dimunculkan melalui aspek semantik yang ditunjang dengan aspek struktural puisi. Begitu juga dengan puisi Sonnet sur Job, tema penderitaan sangat terlihat dalam aspek semantik dan tema tersebut diperkaya melalui pemanfaatan aspek bunyi dan sintaksis dalam bagian struktur puisi.

This study focuses on the theme of suffering in well known works by Vincent Voiture with his poem La Sonnet La Sonnet d'Uranie and Isaac de Benserade with Sonnet sur Job. This qualitative research is using textual and contextual approaches. The result of this research shows that the theme of suffering in la sonnet duranie is presented by its semantics aspect and supported by its structural ascpect. The same result goes to Sonnet sur Job which its theme is obviously shown in its semantics aspect which is supported with its form of rythme and syntax in structural aspect."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Dana Pranesthi Wening
"Skripsi ini membahas tentang kesinambungan tindak tutur dan keberhasilan komunikasi pada percakapan antartokoh utama dan tokoh utama dengan tokoh lainnya dalam naskah drama Prima Klima karya Fabian Schiedler. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan kesinambungan antara tindak ilokusi dengan tindak perlokusi dalam percakapan dan faktor yang menentukan keberhasilan komunikasi ditinjau dari aspek pragmatis. Data dianalisis dengan menggunakan teori tindak tutur Austin dan Searle dan teori prinsip kerja sama Grice. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak selalu tercapai kesinambungan antar tindak ilokusi dengan tindak perlokusi pada percakapan tokoh dalam naskah drama Prima Klima. Sementara hasil analisis terhadap keberhasilan komunikasi ditinjau dari prinsip kerja sama Grice menunjukkan banyak terjadi pelanggaran terhadap maksim maksim prinsip kerja sama yang menyebabkan komunikasi tidak berhasil.

This undergraduate thesis is done to discuss the continuity of speech act and the communication success between each main characters and the main character with other characters in Fabian Schiedler plays Prima Klima. The purpose of this undergraduate thesis is to find the continuity between illocutionary act and perlocutionary act in the conversation and to find the factors that determine the success of the communication in terms of pragmatic aspects. The data was analyzed using Austin und Searle Theory of Speech Act and Grice Theory of Principle of Cooperation This undergraduate thesis was conducted using descriptive qualitative method
The result of the analysis showed that the continuity between illocutionary act and perlocutionary act in Prima Klima plays is not always achieved. Meanwhile the analysis done to the communication success using Grice Principle of Cooperation showed numbers of violations of the maxims of cooperation principle thus result in communication failure."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Ul Musyahadah
"Penelitian ini membahas struktur intrinsik khususnya tokoh penokohan dalam novel Mawsim al Hijrat ila al Syimaal karya Tayeb Salih Penelitian terhadap novel asal Sudan ini adalah penelitian deskriptif analisis menggunakan pendekatan strukturalisme Penelitian ini menggunakan analisis tema alur latar sudut pandang dan tokoh penokohan dalam novel tersebut melalui teori kesusastraan Penelitian ini membuktikan bahwa setiap aspek intrinsik novel saling berkaitan dan penokohan dalam novel ini banyak dipengaruhi oleh kehidupan sosialnya

The focuses of this study are structural literary especially character and characterization in Tayeb Salih rsquo s work Mawsim al Hijrat ila al Syimaal The research of this Sudanese novel is descriptive analysis research using structural approach This research explains theme plot setting point of view and characteristic of the novel based on literary theory This research proves that every intrinsic aspect of the novel is related to each other and character rsquo s influence by his social life "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>