Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132813 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Subiyanto
"Permasalahan yang diangkat dalam penulisan Tesis ini adalah Pengelolaan Tempat Karaoke yang ada pada Hotel X di kawasan Taman Sari Jakarta Barat. Selanjutnya dalam tesis ini permasalahannya difokuskan pada Strategi Pengelolaan Tempat Hiburan Karaoke pada Hotel X di kecamatan Taman Sari Jakarta Barat. Fokus permasalahan ini muncul, karena maraknya pertumbuhan bisnis di tempat hiburan karaoke di kecamatan Taman Sari Jakarta Barat, seiring dengan semakin kompleksnya kehidupan masyarakat di kawasan perkotaan, sehingga berpengaruh pada penyusunan dan penerapan strategi pengelolaan tempat hiburan karaoke. Selain itu juga dikaji sistem pengelolaan yang diterapkan oleh pihak pengelola tempat karaoke yang ada pada Hotel X di kawasan Taman Sari Jakarta Barat, sehingga pelanggaran terhadap hukum dan peraturan yang terjadi dalam operasionalisasinya tidak terjangkau oleh baik pihak penegak hukum dan peraturan yang telah ditetapkan maupun aksi penertiban yang dilakukan pihak masyarakat sekitar kawasan Hotel X tersebut.
Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap strategi pengelola tempat hiburan karaoke di Hotel X yang berada di kawasan kecamatan Taman Sari Jakarta Barat sehingga dapat lebih menarik minat tamu dan menjamin kepuasan para pelanggannya, dalam upayanya untuk memenangkan persaingan dari pesaingnya, yaitu pengelola jenis hiburan yang sama di tempat lainnya.
Metologi yang digunakan dalam penelitian ini, difokuskan pada pendekatan kualitatif yang ditekankan pada penerapan Metode Etnografi melalui kegiatan pengamatan, pengamatan terlibat dan wawancara berpedoman agar dapat memahami dinamika pengelolaan tempat hiburan karaoke Hotel X di kawasan Taman Sari Jakarta Barat.
Dari penelitian lapangan yang dilakukan terhadap strategi pengelolaan tempat hiburan Hotel X di kecamatan Taman sari Jakarta Barat ditemukan fakta, bahwa untuk memenangkan persaingan dengan tempat hiburan lainnya tidak jarang melakukan berbagai pelanggaran antara lain pelanggaran perijinan, pelanggaran batas waktu kegiatan dan peredaran narkoba oleh para tamunya. Bahkan tidak segan-segan menjalin hubungan secara informal dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai otoritas dan kekuasaan terhadap kelangsungan usaha karaokenya agar pelanggaran yang mereka lakukan tidak mendapatkan teguran dan memperoleh jaminan keamanan.
Walaupun demikian dari hasil pengamatan yang dilakukan selama penelitian, diketahui bahwa untuk menjalankan tempat usaha karaokenya telah memperkerjakan pegawai tetap tidak kurang 151 orang yang terdiri dari Manajer, Assisten Manager, Captain, Supervisor, Kasir, Bartender, Bar Boy, Room Boy, Waitress, Tekhnisi, Operator, Mami, Petugas Keamanan dan Petugas Parkir. Untuk mendukung strategi usahanya pengelola juga melibatkan pekerja tidak tetap yang terdiri dari wanita pendamping, penari telanjang, agen penari telanjang.
Sehubungan dioperasikannya tempat hiburan karaoke di Hotel X, dengan dampak yang ditimbulkannya antara lain telah membuka peluang pekerjaan di sektor formal yaitu membuka lapangan kerja bagi sebagian anggota masyarakat sekitar Hotel X, untuk menjadi pegawai tetap di Hotel X. Sedangkan di sektor informal berupa terdapatnya peluang untuk mendapatkan penghasilan bagi pedagang kaki lima di sekitar Hotel X dan juru parkir di luar area parkir Hotel X. Dampak tersebut dinilai positif, karena dengan beroperasinya Hotel X pada umumnya dan tempat hiburan karaoke di Hotel X pada khususnya, ternyata telah memberi kesempatan pada sebagian anggota masyarakat sekitarnya untuk mendapatkan pekerjaan dan membuka peluang usaha yang produktif.
Disisi lain, sistem pengelolaan dan operasionalisasi tempat hiburan karaoke di Hotel X, apabila dikaji berdasarkan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku dan dihubungkan dengan teori tentang kejahatan, maka pengelolaan dalam tempat hiburan karaoke di Hotel X tersebut ternyata mencerminkan sebuah tindakan kejahatan yang terorganisasi, dimana jenis tindakan kejahatan ini sangat berbeda dengan tindakan kejahatan konvensional dalam hal sistem operasionalnya, kemampuan intelektualitas pelakunya, dampak langsung maupun tidak langsung yang ditimbulkannya dan keterkaitannya dengan pihak keamanan.
Banyaknya pelanggaran yang dilakukan pengelola tempat hiburan karaoke Hotel X di kawasan Taman Sari Jakarta Banat dapat terjadi, karena lemahnya tindakan dari pihak Kepolisian dan pemegang otoritas lainnya serta tidak adanya piranti lunak yang digunakan sebagai acuan dalam penerbitan ijin usaha tempat hiburan tersebut."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T8993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Agus Purwanto
"Pajak daerah sebagai salah satu sumber penerimaan daerah Pemerintah Propinsi DKI Jakarta diharapkan mampu menjadi penunjang sumber dana dalam pembiayaan roda pemerintahan dan pembangunan di DKI Jakarta. Salah satu jenis pajak daerah yang dipungut oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta adalah Pajak Hiburan. Dari jenis pajak daerah inilah diharapkan dapat menjadi primadona penerimaan yang sangat dominan dalam arti dapat ditingkatkan di samping jenis pajak daerah yang lainnya. Untuk meningkatkan penerimaan ini, tidak terlepas dari peningkatan kualitas pengelolaan administrasi perpajakan yang effektif di samping kualitas sumber daya manusia yang diberi kewenangan dalam pelaksanaan pemungutan.
Salah satu wilayah di Pemerintah Propinsi DKI Jakarta yang potensiai obyek Pajak Hiburan-nya adalah wilayah Kotamadya Jakarta Selatan, karena wilayah Kotamadya Jakarta Selatan di samping sebagai salah satu wilayah perdagangan juga sebagai salah satu pusat hiburan. Dilihat dari potensi yang ada jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan, masih ditemukan masalah dalam administrasi perpajakannya sehingga kurang menunjang penerimaan.
Penelitian yang dilakukan adalah melalui penelitian yang bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik wawancara terhadap pejabat dan pegawai yang mengelola administrasi pajak hiburan dan juga wajib pajak yang masing-masing sebanyak 15 orang.
Dari analisis yang dilakukan secara deskriptif kualitatif, ditemukan beberapa hal diantaranya adalah pertama, Pajak hiburan merupakan salah satu sumber penerimaan bagi Pemerintah Propinsi DKI Jakarta yang dalam sistem administrasi-nya masih belum effektif. kedua, masih terdapat masalah kurang jelasnya job description antar seksi terkait sehingga kadang terjadi tumpang tindih pekerjaan dan Ketiga, masih sangat terbatasnya jumlah personil yang ada untuk melakukan pendataan dan pemeriksaan dilapangan.
Daftar pustaka : 30 buku, I makalah, 4 peraturan perundangan + 10 peraturan dibawahnya : 3 Peraturan Pemerintah; I SK Menteri, 2 Peraturan Daerah dan 4 SK Gub. { Tahun 1997 - 2002 )"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Jaisyi Rohman
"Skripsi ini membahas tentang fungsi rekreasi perpustakaan, tepatnya pada Taman Baca Bulian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana fungsi rekreasi edukatif berjalan pada Taman Baca Bulian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Taman Baca Bulian menyediakan koleksi, ruang, layanan, dan pengelola yang dapat menunjang kegiatan rekreasi edukatif dan telah dimanfaatkan oleh pemustaka anak. Hasil penelitian ini menyarankan Taman Baca Bulian untuk meningkatkan koleksi, ruang, layanan, dan pengelola serta melakukan promosi dengan gencar guna menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke Taman Baca Bulian.

This research describes the functions of recreations at libraries, specifically in the library of Taman Baca Bulian. The method used in this research is descriptive qualitative with case study approach. This research aims to describe how educative recreations function at Taman Baca Bulian. The result of the research shows that Taman Baca Bulian provides book collections, space, services, and management that support educative recreation activities which have been utilized by young readers. The result suggests Taman Baca Bulian to improve their book collections, space, services, management, as well as promotions to attract society's interest in visiting Taman Baca Bulian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eggink, Clara
"Bloemlezing van gedichten, proza, spelletjes en nuttige wenken ter veraangenaming van vrije dagen."
Haarlem: H. D. Tjeenk Willink & Zoon N. V. Haarlem, 1954
BLD 839.308 EGG w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dliya Pharahita Sudranto
"Skripsi ini bertujuan untuk mengeksplorasi aspek ruang yang dapat membangun escapism melalui sense of place sebagai interaksi antara manusia dengan ruang. Skripsi ini akan membahas sense of place sebagai pengalaman ruang yang dapat memengaruhi persepsi manusia untuk memahami adanya kondisi yang kontra dengan kondisi yang membuat seseorang butuh escape. Pembahasan yang ada akan dilakukan melalui penelusuran berupa pengamatan langsung Tebet Eco Park sebagai wujud escapism dari lingkungan kota. Melalui aspek ruang yang ada, kondisi pada Tebet Eco Park memiliki kondisi yang berbeda dengan kondisi perkotaan yang menjadi alasan dibalik kebutuhan escapism. Dari hasil penelusuran, terdapat tiga aspek penting, yang dapat membangun koneksi spasial, yaitu material dan materialitas, proporsi dan jarak, serta sensory pleasure.

This thesis aims to explore spatial aspects that can build escapism through a sense of place as an interaction between humans and space. This thesis will discuss the sense of place as a spatial experience that can influence human’s perception to understand the existence of conditions that are contrary to the conditions that make someone need to escape. The discussion will be carried out through exploration in the form of direct observation of Tebet Eco Park as a form of escapism from the city. Through the existing spatial aspects, Tebet Eco Park has different conditions compared to urban conditions, which is the reason behind the need of escapism. From the search results, there are three important aspects that can build spatial connections, which are material and materiality, proportion and distance, and sensory pleasure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erick Frendriz
"ABSTRAK
Tesis ini membahas dampak pengamanan yang dilakukan oleh unit informal di
lingkungan usaha tempat hiburan di wilayah Taman Sari, Jakarta Barat. Pengamanan
dilakukan secara informal oleh kelompok orang yang tidak berbentuk kesatuan resmi
seperti Satpam. Namun kelompok informal ini dapat bersinergi dengan satuan resmi
seperti Satpam dan Polsek serta pengusaha setempat, yang lebih penting para tamu
tidak merasa terganggu bahkan justru merasa aman.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode etnografi serta tipe
penelitian studi kasus. Sedangkan teknik pengumpulan data melalui pengamatan,
pengamatan terlibat, wawancara dengan pedoman serta kajian dokumen untuk
mengungkapkan hubungan yang terjadi.
Hasil penelitian dan analisa menggambarkan Jakarta sebagai ibu kota negara, pusat
segala kegiatan termasuk perekonomian, menjadi magnet bagi penduduk daerah lain
untuk datang dan mengadu nasib di Jakarta. Beberapa kelompok dibentuk
berdasarkan suku bangsa mereka, seperti kelompok suku Flores tempat hiburan Club
36 di Taman Sari, Jakarta Barat. Mereka berfungsi sebagai kelompok pengamanan
informal, yang bersinergi dan bekerjasama dengan unit Satpam dan manajemen
setempat membantu aparat kepolisian menciptakan dan menjaga suasana keamanan
lingkungan memberikan rasa aman kepada pekerja serta pengunjung yang datang,
sehingga merasa aman dan tidak ragu untuk berkunjung ke Club 36. Selain itu Polri
sebagai aparat pemerintah yang bertanggung jawab mengenai masalah keamanan
menjadi terbantu akan kehadiran mereka sebab itu Polri disarankan supaya secara
rutin melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kelompok pengamanan
informal.

ABSTRACT
This thesis contains the analysis and results of the research on the security
implementation conducted by the Informal Security unit at the entertainment
environment at Taman Sari, West Jakarta. Security implementation is informally
conducted by a non formalized group or organization such as Satpam security unit.
However this non formalized group has been playing in a sinergycal way with the
management and existing Satpam and Police in maintaining security. Moreover their
security services were well appreciated by guest.
The research was qualitatively conducted by using ethnographic method and case
study. Data was collected through observation, envolved observation, interviews and
document review guidelines.
The results of research and analysis describe that Jakarta as the capital city and the
centre of various economic activities functions as a magnet to draw many people
from other provinces to come to Jakarta. Several security group are established based
on ethnicity such as Flores group at Club 36 entertainment area at Taman Sari, West
Jakarta. This group function as a non formal security group that provides secure
feeling for all worker and visitors, and therefore they do not hesistate to visit the
entertainment. Police as a responsible government officials on security matters will
be being helped, and therefore it is suggested for the police to empower the
nonformal security groups.
"
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Astuti
"This study attempts to identify a person?s self-susceptibility and fear of crime against sexual abuse with the coping mechanism of women night workers at the karaoke recreation centers in the region of West Jakarta, by testing the power of each variable based on bi-variants as well as multi-variants connections. As the intervening variable the writer presents the fear of crime variable against sexual abuse. This variable is presented with the purpose to know whether the power of connection between the vulnerability variable and the coping mechanism variable among women night workers shall weaken after the intermediate variable is added."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hofstadter, Douglas R., 1945-
New York: Basic Books, 1985
001.535 HOF m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hofstadter, Douglas R., 1945-
New York: Basic Books, 1985
001.535 HOF m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Astuti
"Kaum perempuan merupakan golongan yang dipandang rentan mengalami kekerasan seksual. Roy Morgan Research Centre menemukan bahwa 79% dari perempuan yang disurvei merasa tidak aman di tempat umum pada malam hari. Beberapa peneliti lain juga seperti Cozijn dan Van Dijk (1976) menekankan pentingnya karakteristik umum dari perempuan, seperti tingkat kerentanan yang lebih tinggi karena secara fisik merasa kurang terhadap ancaman kejahatan, atau karena mereka dalam situasi dan kondisi yang rentan terhadap ancaman kejahatan, terutama mengalami kejahatan seksual. Kesadaran atas kerentanan diri harus diantisipasi untuk mempertahankan diri dari ancaman kejahatan. Killias dan Clerici (2000) menemukan bahwa kemampuan untuk mempertahankan diri seseorang telah dihubungkan dengan dari keselamatan personal dalam berbagai situasi yang setiap saat dapat menimpa dirinya. Penelitian ini mencoba untuk melihat apakah bagaimana kerentanan diridan rasa takut (fear of crime) mengalami kekerasan seksual terhadap mekanisme coping pada perempuan pekerja malam di tempat hiburan karaoke di wilayah Jakarta Barat dengan menguji kekuatan hubungan masing-masing variabel baik secara bivariat maupun multivariat. Sebagai variabel intervening, penulis menghadirkan variabel fear of crime kekerasan seksual. Variabel antara dihadirkan dengan maksud untuk melihat apakah kekuatan hubungan antara variabel kerentanan diri dengan variabel mekanisme coping pada perempuan pekerja malam akan melemah setelah dimasukkan variabel antara. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan menarik sampel pada perempuan pekerja malam di seluruh tempat hiburan karaoeke di wilayah Jakarta Barat sebanyak 75 orang yang dikategorikan bekerja sebagai waitress dan pemandu lagu. Melalui metode kuantitatif, penulis menyebarkan kuesioner serta mengolahnya dengan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Hubungan bivariat antara tiap varibel, yakni kerentanan diri dengan mekanisme coping, kerentanan diri dengan fear of crime kekerasan seksual dan fear of crime kekerasan seksual dengan mekanisme coping dilakukan dengan perhitungan statistik Pearson?s correlations coefficients. Secara keseluruhan menghasilkan hubungan positif yang berarti semakin tinggi tingkat perubahan pada satu variabel, maka akan semakin meningkatkan variabel lainnya. Sedangkan untuk menguji kekuatan kedua variabel tersebut setelah dihadirkan variabel intervening ternyata melemahkan kekuatan hubungan antara kerentanan diri dengan variabel mekanisme coping, karena hubungan variabel independen dengan variabel dependen tersebut menjadi menurun setelah dihadirkan variabel fear of crime kekerasan seksual.

Women are looked upon as vulnerable against sexual abuse. Roy Morgan Research Centre identified that 79% of the women being surveyed felt not secure at public places during the night. Other researchers such as Cozijn and Van Dijk (1976) stressed the importance of women characteristics, including the higher level of vulnerability since physically women are less conditioned to encounter the threat of crime, in particular sexual abuse. Awareness of their self-susceptibility should be anticipated in defending themselves against the threat of crime. Killias and Clerici (2000) identified that the ability to defend oneself is related to personal safety encountered by a person in the various situations at any time. This study attempts to identify a person?s self-susceptibility and fear of crime against sexual abuse with the coping mechanism of women night workers at the karaoke recreation centers in the region of West Jakarta, by testing the power of each variable based on bi-variants as well as multi-variants connections. As the intervening variable the writer presents the fear of crime variable against sexual abuse. This variable is presented with the purpose to know whether the power of connection between the vulnerability variable and the coping mechanism variable among women night workers shall weaken after the intermediate variable is added. The survey conducted is a population study by drawing samples among women night workers consisting of 75 waitresses and disc jockeysfrom all karaoke recreation centers in the West Jakarta.Region.Through the quantitative method the writer processed the results by utilizing SPSS (Statistical Package for Social Sciences). The bi-variant connection between the respective variables, i.e. self- susceptibility and coping mechanism variables, between self-susceptibility and fear of crime against sexual abuse, and between the fear of crime against sexual abuse and coping mechanism is conducted by calculating statistics of the Pearson?s correlations coefficients. The overall results show a positive connection, implying the higher the rate of change at one variable, the higher the increase occurs at other variables. In testing the power of the two above variables, the presentation of the intervening variable weakens the power of connection between the variable of self-susceptibility and coping mechanism variable, since the connection between the independent variable and dependent variable weakens after presentation of thevariable related to fear of crime against sexual abuse."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28631
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>