Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108870 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lusiena Hade Yuni Sari
"Delay teknis dapat terjadi dalam setiap penerbangan pesawat. Dalam tulisan ini disampaikan mengenai cara mendapatkan formulasi rumus delay teknis perbulan dari pesawat Boeing 747-400 milik PT. Garuda Indonesia. Diidentifikasikan ada 34 variabel komponen pesawat yang menyebabkan delay teknis dan satu variabel take off (rev), yang selanjutnya dicari hubungannya dengan jumlah delay teknis perbulan. Dari 328 data delay teknis yang terjadi dari Januari 1996 s.d Desember 2000, dengan menggunakan pendekatan pengujian selisih antara dua proporsi dan regresi berganda, di dapat ada 3 variabel penyebab delay teknis yang berpengaruh kuat dengan jumlah delay teknis perbulan yaitu x1 (take off (rev)), x2 (Landing Gear (ATA 32)), dan x3 (Engine (ATA 72 )).

Technical delay can be happened in each flight of the aircraft. This paper presents about how to discover equation for technical delay per month from Boeing 747-400 aircraft belong to Garuda Indonesia Airline. There are 34 component aircraft variables that cause technical delay and one take off ( rev) variable have been identified that will be investigated , which are related to total technical delay per month . From 328 technical delay data which occurred happen from January 1996 until December 2000 , by using experimental between two proportion and multiple regression approaches, three significant technical delay variables have been found which cause to total technical delay per month : xl ( take off (rev) ) , x2 (Landing Gear (ATA 32)) , x3 (Engine (ATA 72))."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Skripsi ini menyajikan hasil penelitian analisis rencana penggantian pesawat Boeing 737-200 dengan Boeing 737-300 pada periode tahun 2002, periode tahun 2003, periode tahun 2004, periode tahun 2005 untuk hub Cengkareng_dengan delapan rute penerbangan yang dipilih dipilih yaitu CGK-PKU, PKU-CGK, CGK-PLM, PLM-CGK, CGK-UPG, UPG-CGK, CGK-DPS, dan DPS-CGK. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui berapa jumlah pesawat yang dibutuhkan pada periode tersebut dan total keuntungan atau kerugian yang diperoleh perusahaan berdasarkan tipe Boeing dengan demikian dapat ditentukan waktu yang tepat melakukan penggantian pesawat Boeing 737-200 dengan Boeing 737-300. Metode peramalan yang digunakan dengan menggunakan deret waktu analisis kecenderungan model analisis linear, karena metode ini lebih tepat dan sesuai dengan data historis untuk melakukan peramalan 4 tahun ke depan. Hasil peramalan data jumlah penumpang digunakan sebagai data input untuk melakukan analisis kebutuhan pesawat Boeing 737 dan perhitungan proyeksi keuntungan atau kerugian tahunan perusahaan untuk 4 periode tahun ke depan. Hasil akhir dari penelitian analisis rencana penggantian pesawat Boeing 737-200 dengan Boeing 737-300 pada tahun 2000-2005 adalah banyaknya jumlah pesawat Boeing 737-200 atau Boeing 737-300 yang dibutuhkan perusahaan pada periode tahun yang diramalkan, diperoleh penggunaan pesawat Boeing 737-300 lebih sedikit jumlah armadanya sehingga lebih efisien dan dari hasil proyeksi profit/loos perusahaan bahwa pada kondisi nilai dolar adalah $0,89 maka pada tahun 2002 merupakan waktu yang paling tepat untuk mengganti pesawat Boeing 737-200 dengan pesawat Boeing 737-300 karena memiliki keuntungan (profit) yang jauh lebih besar, hampir lima kali lebih besar dari penggunaan pesawat Boeing 737-200."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutomo Kusmarnadi Broto
"Keterlambatan dalam penyelesaian proyek merupakan masalah yang umum dan kerap terjadi untuk pekerjaan berbasis proyek pada PT. XYZ. Penelitian ini melakukan analisis terhadap apa saja variabel yang menjadi penyebab dominan dalam terlambatnya pekerjaan berbasis proyek tersebut. Data diambil dari penelitian-penelitian sebelumnya dan kemudian dilakukan analisis sesuai dengan kondisi aktual yang ada pada PT. XYZ (perusahaan EPC). Penelitian dilakukan dengan menggunakan survey yang menghasilkan rasio risiko tiap-tiap variabel risiko. Setelah survey dilakukan, data primer (indeks rasio risiko) diuji apakah data yang diambil valid dan dapat diandalkan menggunakan metode principal component analysis dan Cronbach’s Alpha. Data yang tidak valid dan tidak dapat diandalkan kemudian dibuang dari data primer dan kemudian analisis lebih lanjut dilakukan untuk variabel yang masih tersisa untuk menentukan peringkat dari risiko tersebut yang kemudian akan didapatkan variabel penyebab yang dominan untuk dilakukan analisis untuk didapatkan bagaimana cara pengelolaannya. Hasil dari penelitian ini adalah menjadi sebuah tolok ukur performa atau kinerja perusahaan serta menjadi sebuah aksi preventif dasar yang bisa dilakukan oleh PT. XYZ atau perusahaan lainnya yang sejenis.

Project delays are common problem for project-based work at PT. XYZ. This paper analyzes which variables that become dominant for causing project-based works delay. Variables data are collected from previous study and analyzed based on actual case study at PT. XYZ (EPC company). The research conducted using questionnaire survey that results index risk ratio for each risk variable. After survey conducted, primary data (index risk ratio) were tested for reliability and validity using principal component analysis (PCA) and Cronbachs Alpha method. Invalid and unreliable data removed from primary data and further analysis to determine rank of causative variable. The dominant causative variables then analyzed to identify how to manage them. The output of this paper will become a performance measurement and as a basic preventive action that can be applied at PT. XYZ or another company in common."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martha Yohanna H.
"Dalam rangka menghadapi persaingan di dunia bisnis, perusahaan maskapai penerbangan menghadapi tuntutan yang semakin meningkat untuk mengoptimasikan kegiatan operasionalnya Berbagai usaha optimasi pada industri penerbangan dilakukan antara Iain melaiui penjadwalan armada dan awak pesawat yang menyangkut beberapa faktor yang saling mempengaruhi.
Salah satu cara yang dilakukan PT. MNA untuk dapat meningkatkan pelayanannya ke konsumen adalah dengan melakukan peningkatan atau penambahan Frekuensi penerbangan terhadap jadwal penerbangan yang sudah ada_Dengan adanya penambahan jam keberangkatan maupun tujuan penerbangan, maka PT. MNA dapat mcmberikan alternalif pilihan waktu bagi konsumen untuk melakukan perjalanan sesuai rute yang bersangkutan.
Usaha peningkalan lersebut diimbangi dengan oplimasi sejumlah armada pesawat yang lersedia. Pada penelitian ini, dilakukan pengumpulan data mengenai parameter yang berpengamh dalam persoalan peningkatan t`rcI
Berdasarkan hasil penyelesaian optimal programa integer, diperoleh beberapa peningkatan mte pencrbangan yang dapat memberikan nilai jam terbang maksimum Hasil peningkatan sejumlah rute penerbangan tersebut akan digunakan untuk membuat jadwal penerbangan bam yang memberikan tingkat utilitas jam Lerbang pesawat lebih besar dibanding dengan jadwal penerbangan yang sudah ada.

In order to facing emulation in business world, company of air transport tirm faces demand which progressively mount for the optimization of its operational activity. Various optimization efforts at air transport industry conducted by for example passing scheduling of air crew and armada which conceming some factor which is influencing each other.
One ofthe way of which is conducted by PT. MNA to be able to improve its service to consumer is by conducting improvement or addition ol' air transport frequency to air transport schedule which have there. With existence of addition ot' departure hour and also air transport target, hence PT. MNA can give time choice alternative to consumer to conduct journey according to pertinent route.
Effort the improvement made balance to with optimization a number of available plane armada. At this research, is conducted by data collecting concerning parameter having an effect on problem of make-up of air transport frequency for the armada of Boeing plane armada 737-200, like air transport route, specification of airport and hour lly. Then conducted by compilation of integer programming model maximizing number of hours fly plane armada by reckoning some operational aspect delinition like maximum hour per air transport route amount and plane which wish to be improved.
Pursuant to result of optimal solution of integer programming. obtained by some make-up of air transport route able to assign value maximum hour. Result of make-up of a number ofthe air transport route will be used to schedule lor new air transport which give utilization hour level plane to fly bigger plane compared to with air transport schedule which have there.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Marthin A.
"ABSTRAK
Melalui metode penelitian kepustakaan dan wawancara serta analisa perundangan penulis mencoba melakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk melihat dan menguraikan sampai sejauh manakah realisasi, peiaksanaan Jual beli pesawat udara yang dalam hal ini pesawat udara Boeing 747 yang dilakukan oleh GARUDA dengan The Boeing Company. Sistim Pembelian yang dilakukan adalah Purchase by Installment (Pembelian dengan pembayaran angsuran) yang melibatkan suatu konsorsium Bank. Karena keterbatasan modal yang dimiliki oleh GARUDA maka pembayaran sisa harga pesawat dilakukan dengan cara menerbitkan Promissory Notes (surat hutang piutang) yang diserahkan kepada The Boeing Company pada saat penyerahan pesawat. Surat tersebut kemudian dijual oleh The Boeing Company kepada Konsorsium Bank (APCCL), selanjutnya kewajiban GARUDA untuk melunasi hutangnya secara angsuran kepada APCCL dengan jaminan hak milik atas pesawat udara. Akan tetapi mengenai lembaga jaminan ini belum diatur dalam suatu Undang-undang di Indonesia. Sebab belum adanya status hukum yang jelas akan pesawat udara apakah termasuk benda bergerak atau benda tidak bergerak, menimbulkan permasalahan dalam lembaga jaminan ini. Menurut penulis pesawat udara mi dinarnakan benda yang secara yuridis tidak bergerak atau suatu benda bergerak yang sui generis. Hal tersebut menimbulkan masalah dalam apakah pesawat udara harus dijaminkan secara hipotik atau fiduciair. Perlu dibuatnya undang-undang mengenai status pesawat udara ini, seperti yang diatur terhadap kapal laut dalam KUHD. Lembaga yang paling cocok adalah Hipotik, karena hipotik sudah dikenal dikalangan International seperti yang diatur dalam Convention on the International Recognition of Rights Aircraft 1948. Dalam perjanjian jual beli international selain perlunya dicantumkan pilihan hukum, juga perlu dicantumkan pilihan forum jika terjadi perselisihan. Pada umumnya pilihan forum diserahkan kepada Lembaga Arcitrase dengan alasan penyelesaiannya lebih cepat, murah, tidak banyak formalitas, dan tidak ada publisitas. Dalam setiap jual beli adanya suatu prinsip yang berlaku secara universiil dan perlu dipertahankan (seperti yang diatur dalam pasal 1338 KUHPerd) yaitu kebebasan berkontrak atau prinsip mengikatnya perjanjian yang telah dibuat oleh para pihak seperti undang-undang."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhanika Astri
"Kompetisi ketat pada industri penerbangan menuntut dilakukan optimasi. Biaya awak pesawat merupakan biaya kedua terbesar dalam industri penerbangan sehingga dengan meminimumkannya dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan. Pembuatan jadwal rotasi penugasan awak (crew pairing) merupakan pembuatan rotasi penugasan awak dengan tujuan mengcover seluruh penerbangan dengan biaya minimum. Permasalahan rotasi penugasan awak (crew pairing problem) mempunyai kompleksitas tinggi karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan seperti aturan yang berlaku serta biaya yang ditimbulkan. Ada dua tahap untuk pembuatan rotasi penugasan awak, tahap pertama adalah enumerasi seluruh pairing yang mungkin, kemudian optimasi pairing menggunakan algoritma genetika yang telah dimodifikasi berupa penambahan heuristic feasibility operator yang sesuai dengan karakteristik set covering problem, sehingga memungkinkan terjadinya proses deadhead. Algoritma genetika sendiri melakukan operasi genetika seperti crossover dan mutasi dengan parameter tertentu. Pengolahan data menghasilkan solusi rotasi penugasan awak yang lebih baik dari jadwal sebelumnya pada PT. X, menghasilkan penghematan biaya sebesar 39% dan pengurangan jumlah hari menginap sebesar 42%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
WPP 22(1-5)2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Tri Kurniawati
"Perusahaan layanan Maintenance Repair Overhaul pesawat tidak hanya menawarkan layanan perbaikan tetapi juga menyuplai suku cadang yang dibutuhkan untuk proses perbaikan. Pasca pandemi, terjadi penundaan dan penurunan permintaan yang berdampak pada tingkat ketersediaan suku cadang, sehingga mempengaruhi biaya yang dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi biaya persediaan dengan menetapkan jumlah pemesanan serta titik pemesanan ulang yang optpimal dan responsif pada perubahan. Penelitian dilakukan pada material expandable yang merupakan material sekali pakai dan fokus untuk jenis pesawat boeing 737-NG. penelitian mengusulkan menggunakan metode continuous review untuk pengendalian persediaan. Diawali dengan melakukan pengklasifikasian dengan analisis ABC, dan difokuskan untuk material kategori A yang memiliki nilai penyerapan dana tertinggi. Selanjutnya dilakukan perhitungan dan perbandingan antara metode yang diusulkan dan yang diterapkan. Berdasarkan perhitungan metode ini dapat menghemat total biaya persediaan 62.7%.

Aircraft Maintenance Repair Overhaul service companies offer repair and maintenance services and supply spare parts needed for the repair process. After the pandemic, there were delays and a decrease in demand, which impacted the availability of spare parts and affected the costs incurred. This research aims to reduce inventory costs by determining the number of orders and reorder points that are optimal and responsive to changes. The research was carried out on expandable materials, which are sin, which is single-use materials; the Boeing 737-NG aircraft type research, a continuous review method for inventory control. Starting b, using ABC analysis, and focusing on category A materials with the highest fund absorption value. Next, calculations and comparisons between the proposed and applied methods are carried out. Based on calculations, it is found that this method can save total inventory costs by 62.7%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Juliana
"PT X merupakan salah satu perusahaan niaga swasta berfasilitas yang bergerak dalam bidang penyaluran gas alam di wilayah Kabupaten Tangerang. Jaringan pipa distribusi gas yang dimiliki pipa mainline berukuran diameter 8 dan 6 inch, pipa konsumen berukuran 4 inch, dengan total panjang 39,5 km. Pada tahun 2014, PT X diakuisisi oleh PT Y dan menjadi anak PT Y dengan kepemilikan 100% saham. Untuk mengetahui potensi teknis dan keekonomian dari pengembangan aset jaringan pipa yang ada saat ini dalam periode sepuluh tahun mendatang, maka penelitian ini dilakukan. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan evaluasi kinerja terhadap jaringan pipa yang ada saat ini, pemetaan sebaran industri di wilayah Kabupaten Tangerang, pembuatan desain teknis pengembangan jaringan pipa gas distribusi dengan menggunakan simulasi proses dan perhitungan keekonomian pengembangan jaringan pipa dengan asumsi semua dana berasal dari ekuitas. Kapasitas laju alir yang dioperasikan saat ini sebanyak 8,1 sampai dengan 9,72 MMSCFD dengan tekanan operasi 120 psig. Nilai keekonomian jaringan pipa existing adalah is NPV = 218.490,92 USD dan PI=1,15. Berdasarkan hasil simulasi proses, jaringan pipa yang ada saat ini memiliki kapasitas maksimum pipa sebesar 28,2 MMSCFD pada tekanan 210 psig. Untuk skenario pengembangan pipa hingga 80% dari kapasitas maksimum (22,6 MMSCFD), maka posisi dan desain pipa pengembangan yang memungkinkan antara lain: 1 km pipa Ø6? dan 3 km pipa Ø4? ke Jalan Industri III dan IV; 2 km pipa Ø4? ke Jalan Telesonik, Jalan Veteran, dan Jalan Jatake; 2 km pipa Ø4? ke Jalan Manis; dan 2 km pipa Ø4? ke Jalan Bhumimas. Total panjang pipa pengembangan adalah 10 km, dengan total biaya investasi sebesar USD 1.326.655,27. Tarif toll fee pipa distribusi ke ruas pipa pengembangan adalah 0,3081 USD/MSCF. Nilai keekonomian jaringan pipa distribusi keseluruhan existing dan pengembangan: NPV= 2.035.313,02 USD and PI=1,49.

PT X is a private commercial company fully engaged in distribution of natural gas business in Kabupaten Tangerang area. The natural gas existing pipelines owned by PT X have 8 and 6 inches in diameter for mainline, and 4 inch for delivery pipeline with total length 39,5 km. In 2014, PT X was acquired by PT Y and became a subsidiary of PT Y with 100% ownership share. In order to know the technical and economic potential of pipeline development for ten years, the research was conducted. Research was done by evaluating the performance of the existing pipelines, mapping the industrial area in Kabupaten Tangerang, created technical design for pipeline development using process simulation software, and calculated the economic value for developing pipeline made, which the source of investments is from equity. The existing capacity used in operation is 8,1 to 9,72 MMSCFD with 120 psig operation pressure. The economic value for existing pipeline is NPV = 218.490,92 USD and PI=1,15. The maximum pipeline capacity is 28,2 MMSCFD in condition 210 psig operating pressure. To optimize the utilities of existing pipeline up to 80% of maximum pipeline capacity (22,6 MMSCFD), the potential position and pipeline design that fit for development are 1 km of Ø6 and 3 km of Ø4? pipe to Jalan Industri III&IV; 2 km of Ø4? pipeline diameter to Jalan Telesonik, Jalan Veteran and Jalan Jatake; 2 km of Ø4? pipeline to Jalan Manis, and 2 km of Ø4? pipeline to Jalan Bhumimas. The total length for pipeline development is 10 km, with USD 1.326.655,27 in total cost. The toll fee tariff for on development pipeline section is 0,3081 USD/MSCF. The economic value for overall existing pipeline and development: NPV= 2.035.313,02 USD and PI=1,49"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>