Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155317 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Susilowati
"Konsep Orthogonal Frequency Division Multiplexing ( OFDM) adalah membagi aliran data input serial ke dalam sejumlah aliran data paralel dan mengirimkan aliran data paralel dengan rate rendah tersebut secara bersamaan. Salah satu keuntungan penggunaan OFDM dibandingkan dengan jenis modulasi lain adalah penggunaan lebar pita yang tersedia dengan lebih efisien.
Simulasi dan analisa dilakukan terhadap performansi sistem OFDM pada beberapa mapper modulasi 16-my pada kondisi kanal AWGN dan kanal fading lambat. Jenis konstelasi yang digunakan adalah 16-QAM rektangular, 16-QAM star dan 16-PSK.
Hasil pada kondisi kanal AWGN memperlihatkan bahwa sistem OFDM yang menggunakan 16-QAM rektangular memberikan performansi BER terbaik dibandingkan penggunaan 16-QAM star atau 16-PSK.
Performansi OFDM pada kanal fading multipath dianalisa menggunakan respons impuls kanal statik. Hasil pada kedua model kanal fading multipath yang digunakan menunjukkan performansi yang relatif buruk. Algoritma forward error correction atau estimasi kanal perlu digunakan untuk mengurangi probabilitas kesalahan bit.
Hasil akhir pada penggunaan kedua algoritma tersebut membuktikan bahwa pengaruh fading kanal multipath dapat dihilangkan sehingga meningkatkan performansi BER sistem OFDM.

The concept of OFDM is to divide the serial input data stream into a number of parallel streams and to transmit these low-rate parallel streams simultaneously. One advantage of using OFDM compared to other types of modulation is better use of the available bandwidth.
The performance of the OFDM system under various 16-ary modulation mappers in AWGN and slowly fading channels are analyzed. It considers three candidate constellations : 16 rectangular-QAM, 16 star-QAM and 16-PSK.
The results for AWGN channel shows that the OFDM system using 16 rectangular-QAM gives the best BER performance compared to the same system using 16 star-QAM or 16-PSK mapper.
The performance of OFDM on multipath fading channels is analyzed using static channel impulse responses. The results of system in the two models of multipath fading channels indicate a relatively poor performance. Forward error-correcting or channel estimation algorithm is necessary to reduce the bit error probability.
The final results obtained after the use of both algorithms : convolutional coding and channel estimation, prove that fading effects can be removed, reducing almost totally the effects of the multipath channel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwandi
"Terdapat beberapa teknologi yang digunakan dalam sistem wireless LAN, yaitu direct sequence spread spectrum (DSSS), frequency hopping spread specfrum (FHSS), dan infra merah. Teknologi yang kini paling banyak digunakan adalah DSSS. Seperti komunikasi nirkabel lainnya, interferensi baik pada kanal yang sama (co-channel) maupun kanal bersebelahan (adjacent channel), adalah faktor yang sangat mempengaruhi unjuk kerja sistem didalam wireless LAN. Skripsi ini menganalisa pengaruh interferensi kanal sama dan kanal bersebelahan terhadap kecepatan transfer data.
Dari data pengukuran secara empiris diperoleh hasil bahwa pada daerah cakupan yang sama, unjuk kerja kecepatan transfer data suatu wireless LAN akan menurun apabila terdapat interferer berupa wireless LAN lainnya yang bekerja pada kanal sama ataupun bersebelahan. Semakin jauh jarak antar kanal frekuensi yang digunakan oleh dua buah jaringan nirkabel, maka kecepatan transfer data akan semakin mendekati kecepatan tanpa adanya interferer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39103
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, M. Amperandus
"Penelitian ini bertujuan untuk mendesain dan menganalisa unjuk kerja trellis coded TC 2 x 4PSK pada kanal fading Nakagami. Desain kode TC multidimensi dilakukan berdasarkan konsep trellis coded modulation pada kanal fading yaitu dengan memperbesar effective code length (ECL) dan product of distance (PD). Untuk mendapatkan performansi yang lebih baik, dilakukan pemilihan kode-kode sinyal dari kombinasi kode yang ada untuk meminimalkan korelasi dari pasangan kode sinyal sehingga diperoleh independensi. Pemilihan kode sinyal dilakukan dengan memilih 8 dari 16 kombinasi pasangan kode sinyal yang mempunyai jarak Euclidean yang lebih besar. Analisa performansi TCM multidimensi pada kanal fading dilihat dari besarnya Probabilitas Error (Pe) yang terjadi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa TC 2 x 4PSK dengan pemilihan pasangan kode sinyal (expurgated phase code) mempunyai unjuk kerja BER yang lebih baik dari TC 2 x 4PSK bila seluruh pasangan kode sinyal digunakan (full code) baik pada A WGN maupun pada kanal fading Nakagami. Penerapan TC 2 x 4PSK dengan expurgated phase code memberikan coding gain sebesar 0,125 dB pada AWGN serta meningkatkan performansi sebesar 4 dB pada kanal fading Nakagami untuk m = 2 pada BER = w-5 , dibandingkan dengan TC 2 X 4PSK denganfull code.

The purpose of this theses is to design and analize the performance of trellis coded TC 2 x 4PSK on Nakagami fading channel. The code design is based on maximizing the effective code length (ECL) and product of distance (PD). To give better performance, expurgated phase code is used instead of complete code by selecting 8 from all 16 code combinations which have larger Euclidean distance to minimize the maximum correlation between any pair of signals. BER performance TC 2 x 4PSK with expurgated phase code on Nakagami fading channel for various Nakagami fading pameters m are calculated and analized. The result shows that TC 2 x 4PSK with expurgated phase code gives better performance than TC 2 x 4PSK with full code on both A WGN and Nakagami fading channel. It is shown that by using TC 2 x 4PSK with expurgated phase code, coding gain is achieved 0.125 dB in A WGN and gives performance improvement 4 dB in Nakagami fading channel, compared to TC 2 x 4PSK with full code. As comparison, the BER performance of TC QPSK and TC 8PSK are also presented.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T40707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afriyandi Amin
"Dalam skripsi ini akan dibahas fenomena path loss pada propagasi indoor untuk frekuensi 2,4 GHz DSSS wireless LAN. Akan dilihat pengaruh karakteristik ruangan terhadap parameter path loss exponent. Dengan mengetahui parameter tersebut maka dapat dipekirakan besarnya path loss untuk jarak tertentu yang nantinya dapat digunakan untuk mengetahui jangkauan dari sistem DSSS Wireless LAN yang digunakan. Hal ini sangat berguna untuk mendesain penempatan suatu Access Point. Selain itu pada skripsi ini juga akan dibahas mengenai unjuk kerja kecepatan penerimaan data pada user untuk beberapa kondisi. Pengukuran dan penelitian pada skripsi ini dilakukan pada beberapa ruangan yang ada di Divisi RisT1 PT. Telkom, Bandung dengan menggunakan perangkat RoamAbout Wireless LAN 802,11b.
Hasil perhitungan dan pengolahan data pada skripsi ini menunjukkan bahwa tiap-tiap ruangan yang dijadikan obyek penelitian ternyata mempunyai path loss exponent yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena karakteristik masing-masing ruangan berbeda satu sama lain. Dengan demikian jangkauan maksimum dari access point juga bervariasi untuk tiap ruangan. Untuk analisa unjuk kerja kecepatan penerimaan data ternyata pengaruh dari jumlah user dan adanya sumber interfensi dapat mengurangi tingkat kecepatan penerimaan data bila dibandingkan dengan hanya menggunakan satu user dan tanpa adanya sumber interferensi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Mahendra
"Salah satu tantangan utama dalam dunia telekomunikasi adalah menyediakan jasa Iayanan data berkecepatan tinggi. Kondisi keadaan pada saat ini, dengan teknologi broadband wireless yang ada dapat memberikan suatu cakupan area yang luas serta mampu dalam layanan data berkecepatan tinggi yang mengaplikaslkan multimedia.
Salah salu upaya untuk menyediakan jasa layanan data berkecepatan tinggi adalah dengan melakukan teknik diversitas Dimana dalam hal ini adalah teknik diversitas yang dilakukan adalah teknik divertisitas ruang (Space diversity technique).
Dalam tesis ini dilakukan simulasl teknik Space Time Block Coding (STBC) dan Space Frequency Block Coding (SFBC). Simulasi yang dilakukan adalah dengan memakai teknik pemancar tunggal clan pemancar ganda serta teknik penerima tunggal dan ganda.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa teknik space time coding dan space frequency block coding dengan memakai teknik pemancar dan penerima ganda memiliki perfomansi yang balk dibandinkan memakai teknik pemancar tunggal penerima ganda atau sebaliknya.

One of the main challenge in telecommunication is to provide high speed data services. ln this recent condition, the broadband wireless technology could provide high scope coverage area and able to provide high speed data services using multimedia applications.
One of the efforts to proved high speed data services is to diversity technique, which means that we use space diversity technique.
ln this theses, we would use technique simulation space time block coding (STBC) and space frequency block coding (SFBC). ln this simulation we use single transmitter technique and multiple transmitter technique; we also use single receiver and multiple receiver technique.
This test result showed that using double transmitter and receiver technique in space time block coding technique and space frequency block coding will have a better performance compare to using single transmitter technique multiple receiver or on the contrary."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"A combination between MIMO (Multiple-input multiple-output) and OFDM is expected to become a solution to increase data rate in wireless communication...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Pujo Winarko
"Dalam dunia industri, untuk mengetahui performa mesin motor dapat dilakukan diagnosa menggunakan machinery analyzer. Machinery analyzer yang dibahas pada penelitian ini yaitu Haliza. Terdapat permasalahan dalam melakukan diagnosa mesin motor menggunakan Haliza yaitu penggunaan kabel komunikasi antara sensor kecepatan dan Haliza, yang mengurangi fleksibilitas saat proses diagnosa dilakukan dan waktu pemasangan yang cukup lama. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan rancang bangun interface untuk modul komunikasi wireless yang akan dipasang pada sensor kecepatan dan Haliza. Rancang bangun interface di kembangkan dengan menggunakan mikrokontroler ATmega16A, sebagai kontroler pada modul wireless RF CC2500. Telah dilakukan pengujian hardware dan software dari modul komunikasi wireless. Dari hasil uji komunikasi diperoleh jangkauan jarak maksimum tanpa BER (Bit Error Rate) sejauh 16 meter pada kecepatan putaran motor 1800 rpm dengan nilai RSSI -79 dBm. Kecepatan putaran motor maksimum yang dapat terukur yaitu 2100 rpm, dengan tingkat kesalahan 0.14% dibandingkan dengan hasil pengukuran tachometer. Untuk uji kehandalan komunikasi wireless, didapatkan tingkat kesalahan rata-rata sebesar 0.09% pada pengujian jarak 10 meter dengan kecepatan 2100 rpm selama 5 jam pengujian.

In the industrial, to know the performance of the machine can be diagnosed using machinery analyzer. Machinery analyzer are discussed in this research that Haliza. There are problems in diagnosing the machine using Haliza namely the use of the communication cable between the speed sensor and Haliza, which reduces the flexibility when the diagnosis is made and the installation of a long time. Therefore, in this report will be conducted design interface for a wireless communication module that will be installed on the speed sensor and Haliza. The design of the interface is developed by using microcontroller ATmega16A, as a controller in the wireless module RF CC2500. The hardware and software of the wireless communication module have been tested. Communication test results obtained maximum distances without the BER (Bit Error Rate) as far as 16 meters at a motor rotating speed of 1800 rpm with RSSI value of -79 dBm. The maximum rotation speed of the motor which can be measured at 2100 rpm, with an error rate of 0.14% compared with the measurement results tachometer. The reliability test of wireless communication, obtained average error rate of 0.09% at the testing distance of 10 meters at a speed of 2100 rpm for 5 hours of testing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Hal yang terutama pada jaringan wireless bergerak adalah kualitas layanan (QoS).
Jaringan wireless bergerak ini memiliki topologi yang selalu dinarnis setiap saat.
Kemungkinan putusnya koneksi pada jaringan komunikasi yang seperti ini adalah Iebih
besar. Sehingga perlu diperhatikan pertama sekali perutean koneksinya.
Pada skripsi ini diberikan suatu bentuk perutean untuk jaringan bergerak ini.
Pemecahan masalah yang diberikan bentuk perutean ini adalah pada bagaimana
memulihkan kembali link-link koneksi yang terputus akibat mobilitas node-node. Selain
itu perutean ini pun harus mampu meningkatkan kinerja jaringan, yang artinya dengan
perutean bandwith ini kualitas jaringan yang seperti ini dapat ditingkatkan. Karena
mungkin saja untuk menginterkoneksikan jaringan bergerak ini dengan jaringan berkabel
yang mengutamakan QoS dalam kinerjanya, seperti ATM ataupun Internet.
Dari pengujian-pengujian yang akan dilakukan pada simulator yang
mensimulasikan keberadaan jaringan bergerak ini, pengaruh perutean bandwith ini pada
kinerja jaringan bergerak dapat diketahui. Salah satu kelebihan dari bentuk perutean
bandwith pada simulator adalah adanya kalkulasi informasi bandwith. Ini berguna sekali
dalam membantu pembentukan call ataupun koneksi dari suatu node asal ke node tujuan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Triawan
"Perkembangan teknologi sistem telekomunikasi berkembang sangat cepat. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan kinerja sistem telekomunikasi yang handal. Seiring dengan perkembangan teknologi pita lebar, sistem telekomunikasi yang digunakan pada saat ini juga terus dikembangkan agar dapat menghasilkan performa yang lebih baik lagi. Teknik yang digunakan dalam sistem pita lebar tersebut saat ini yaitu menggunakan teknik Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM).
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) merupakan suatu teknik transmisi yang menggunakan beberapa frekuensi subcarrier yang saling tegak lurus. Sistem OFDM mampu memberikan efisiensi bandwidth yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem Frequency Division Multiplexing (FDM) biasa. Untuk membuat sinyal OFDM diperlukan suatu teknik transformasi yang diterapkan dalam sistem OFDM. Beberapa transformasi yang biasanya digunakan dalam sistem OFDM ialah Discrete Fourier Transform (DFT) dan Discrete Wavelet Transform (DWT).
Dalam skripsi ini dirancang dan dianalisa sistem OFDM yang menggunakan transformasi Lifitng Discrete Wavelet Transform (LDWT). LDWT merupakan pengembangan dari trasformasi DWT. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh transformasi LDWT ini mampu memberikan performa yang lebih baik untuk sistem OFDM. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa sistem OFDM-LDWT menghasilkan nilai BER yang lebih baik dibandingkan sistem OFDM-DWT untuk wavelet Db2, Sym2, dan Coif2, sedangkan wavelet Haar menghasilkan nilai BER yang sama baik. Nilai BER paling baik yang dihasilkan sistem OFDM-LDWT yaitu pada saat menggunakan wavelet Haar, Db2, dan Sym2 pada kanal AWGN dengan menggunakan modulasi QPSK dan tanpa menggunakan Cyclic Prefix (CP).

The development of telecommunication system grows rapidly. Various methods are used to improve the performance of telecommunication system. Due to the development of broadband communication, telecommunication system should be developed to reach the good performance. The technology used in broadband system is Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM).
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) uses multiple orthogonal subcarriers frequency. OFDM system can provide higher bandwidth efficiency than Frequency Division Multiplexing (FDM) system. A transformation technique is required to build the OFDM signal. Some transformations used in the OFDM system is the Discrete Fourier Transform (DFT) and Discrete Wavelet Transform (DWT).
This final project designs and analyzes OFDM system using Lifting Discrete Wavelet Transform (LDWT). LDWT is the next generarion of DWT transform. The advantages of LDWT transform can improve the performance of OFDM system. The result of simulation shows that OFDM-LDWT system has a better BER than OFDM-DWT system in the wavelet Db2, Sym2, and Coif2, while the wavelet Haar has the same good BER. System of OFDM-LDWT has the best performance of BER when using wavelet Haar, Db2, and Sym2 in the AWGN channel with QPSK modulation and without Cyclic Prefix (CP)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saleh Budi Rahardjo
"ABSTRAK
Wireless Office merupakan integrasi antara jaringan GSM dengan jaringan PBX.
Sistem ini memungkinkan jaringan PBX suatu perusahaan menjadi jaringan wireless dengan tetap memakai ekstension PBX maupun nomor Mobile Station GSM sebagai nomor panggilnya. Seluruh infomiasi voice maupun data ditumpangkan pada sebuah jaringan LP, yang juga terintegrasi dengan jaringan LAN/W AN perusahaan, Bagi perusahaan dengan area yang sangat luas, seperti pada perusahaan pertambangan atau pengeboran minyak, sistem ini al-can membuat pemakaian handset GSM para karyawan lebih efekrtifi Mobile Station akan berfimgsi sebagai telepon kantor yang rnelalui jaringan PBX ketil-ra memasuki linglcungan perusahaan, dan al-can kembali ke jaringan provider PLMN masing-masing karyawan ketika lceluar dari linglcungan perusahaan.
Dalam skripsi ini, dibuat suatu perencanaan penerapan dari sistem Wireless Office pada perusahaan Pertamina Daerah Operasi Hulu Cepu_ Alasan dipilihnya lokasi ini adalah karena DOH Cepu merupakan daerah pengeboran yang sangat luas dengan area yang terpisah-pisah_ Para karyawannya juga banyak yang sering melakukan tugas ke tempat-tempat pengeboran dan harus tetap dapat berkomunilcasi dengan kantor pusat Cepu_ Untuk im dibuat rencana penerapan yang terdiri dari integrasi jaringan, penentuan peralatan, perhitungan dan penempatan BTS, perhitungan kapasitas transmisi, serta perancangan simulasi sistem database pada gateway.

"
2001
S39741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>