Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156983 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dadang Supandi
"ABSTRAK
Dalam era pembangunan yang sedang berlangsung dewasa ini, terlihat adanya tuntutan tugas bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Di kalangan organisasi Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah, semakin terasa perlunya penyelesaian tugas yang cepat, berdaya guna dan berhasil guna yang diorganisir secara rapi, implikasi terpenting dari semua itu adalah bahwa pimpinan suatu orrganisasi dituntut untuk meningkatkan kemampuannya, sehingga diharapkan bisa mengambil keputusan yang baik dalam arti cepat dan tepat Seirama dengan berkembangnya organisasi modern timbulah sesuatu yang baru dari proses manajemen dalam bentuk yang belum begitu mendapatkan perhatian sebelumnya. Hal yang baru itu adalah "Manajemen operasional", suatu kegiatan haruslah dikelola secara profesional agar tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya bisa dicapai secara efekfif dan efisien.
Salah satu kegiatan yang begitu strategis di bawah tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten adalah Penyehatan Air, yang aplikasi di lapangannya dalam bentuk pengawasan kualitas air bersih, perbaikan sarana dan pembinaan pada kelompok pemakai air (Pokmair ). Harus diakui bahwa Manajemen operasional penyehatan air dewasa ini, belum begitu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh terbukti dari tahapan tahapan kegiatan yang dilaksanakan belum bisa di pertanggung jawabkan baik secara teknis maupun administrasi karena adanya berbagai keterbatasan berupa tenaga, biaya dan perlengkapan.
Penelitian di lapangan menunjukan bahwa fungsi manajemen belum berjalan. secara baik, terbuktti perencanaan belum ditempuh melaluilangkah-langkah yang telah ditetapkan sebelumnya misal dimulai dari analisa situasi pengorganisasian juga tidak jauh berbeda, kemudian penggerakan yang merupakan inti dari manajemen yang sedang dilaksanakan ditempuh hanya secara formal saja, sedangkan pengawasan atau pengendalian yang merupakan bukti dan tanggung jawab seorang menejer ditempuh secara temporer dan terakhir penilaian merupakan fungsi manajemen yang merupakan dinar untuk memberikan rekomendasi agar hasil atau kegiatan yang sedang dilaksanakan bisa dilanjutkan atau sebabnya ternyata belum dibandingkan dengan standar baku yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan melihat gambaran di atas, sudah waktunya manajemen Operasional penyehatan air mendapatkan perhatian yang sungguh-snngguh dari para manajer di semua tingkatan, di samping harus dikembangkan pula suatu model manajemen operasional penyehatan air yang sederhana sesuai kebutuhan tapi mampu menjawab semua tantangan yang ada.
Daftar bacaan : 34 (1464 - 2000 )

ABSTRACT
The Analysis Operational Management of Health Community Central about the Healthy Water at Sukabumi Regency in 2000In the new era development that is continuing in this time, it is seen tobe available the duty accusment for all of persons that is in volved inside, in the goverment organiziation as the central level or coonty level, it is felt to need the finalizing duty quickly and the use fulthing is organized tidely the important implication from all of those is the leader of organiziation tobe accused for rising up the ability so far as it is hoped tobe able to take a decision well it's meant quick and accurate it's the same with developing the modern organiziation to emerge new some thing from the management process in from that is not getting attention before the new thing that is " The operational management, the activity mush be able tobe frocessed profesionally so that the intention that is getting exactly before tobe able tobe reached effectively and effesienly.
Some activities is so strategie in subordination with the responsibility the health service of regency and the healthy water, that is aplication at field in form the dear water quality super wising, the improvement place and guidance to the user water group must be recognized that the operational management the healthy water in this time not yet toget the real atention is proofed from steping activity is done to be able tobe responsiblized yet as technic or administration because there is the rarious limition such like power, maint ainance and tool.
The discovery in field shows that the management function not to do well yet, it's proof the planning not tobe done yet through the steps is exactly before for example : tobe begun from the analysis situation, org&niziation is not far different and then the movement that is the real management tobe done just formal, even supervising and handling is Troop and responsiblity as a manager tobe done temporerly and the last evaluation as the management function that is aor activity is being done tobe able tobe continued or the contrary it's real not tobe compared yet by the material standard tobe placed before.
By seeing the imagination in above mentioned down, it's the time of operational management for the dear water toget attention religiously from all of managers in all levels be side it must be developed also as the operational management of the clear water simply suitable with need but it's able to answer all of the exist challenges.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armaji Kamaludi Syarif
"ABSTRAK
Laporan UNICEF pada tahun 2014 menyatakan bahwa Indonesia adalah negara terbesar kedua di
dunia dengan praktik buang air besar sembarangan. Puskesmas adalah garis depan dalam
menangani masalah ini, salah satu programnya adalah memastikan cakupan sanitasi air bersih dan
jamban sehat di wilayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait
pengaruh kepemimpinan dan kegiatan operasional terhadap kinerja UKM terkait cakupan sanitasi
air bersih dan jamban sehat dengan menggunakan kriteria Baldrige Excellence Framework. Data
yang relevan dari penelitian indeks kualitas pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh
Badan Litbangkes dianalisis lanjut secara deskriptif dan analitik dengan menggunakan Structural
Equation Modeling (SEM). Kepemimpinan berhubungan signifikan dengan kegiatan operasional
dengan standardized coefficient 0,99 (p-value 0,05); kegiatan operasional berhubungan tidak
signifikan dengan kinerja dengan standardized coefficient 0,09 (p-value 0,05); kepemimpinan
berhubungan tidak langsung secara tidak signifikan dengan kinerja melalui kegiatan operasional
dengan standardized coefficient 0,09 (p-value 0,05). Berbagai faktor dapat menyebabkan hal
tersebut namun ketidakcocokan kovarian dari variabel di populasi dan sampel serta kemungkinan
peran sektor lain yang lebih besar menjadi dua hal yang menonjol. Kesimpulannya, kinerja UKM
puskesmas terkait cakupan sanitasi air bersih dan jamban sehat masih kurang baik, sehingga perlu
adanya peningkatan capaian indikator-indikator kepemimpinan dan kegiatan operasional yang
harus bekerjasama erat dengan sektor lain.

ABSTRACT
The 2014 UNICEF report stated that Indonesia is the second largest country in the world in
practicing open defecation. The puskesmas is the front line in dealing with this problem, one of
the programs is to ensure the coverage of clean water sanitation and healthy toilets in the area.
This study aims to obtain information regarding the influence of leadership and operational
activities on the performance of public health effort related to the coverage of clean water and
healthy toilet by using the Baldrige Excellence Framework criteria. Relevant data from the
research on the quality index of public health services carried out by the National Institute of
Health and Research Development were further analyzed descriptively and analytically using
Structural Equation Modeling (SEM). Leadership was significantly related to operational
activities with a standardized coefficient of 0.99 (p-value 0.05); operational activities were not
significantly related with performance with a standardized 0.09 coefficient (p-value 0.05);
leadership was not indirectly related significantly to performance through operational activities
with a standardized coefficient of 0.09 (p-value 0.05). Various factors can cause this situation
but covariance mismatches of variables in the population and the sample; and the possibility of
the role of other sectors are the two most probable explanations. In conclusion, the performance
of UKM health centres related to the coverage of clean water and healthy latrines is still not good,
so there are needs to increase in the achievement of leadership indicators and operational activities
which are followed by working closely with other sectors.
"
2019
T53871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utama Pranata
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberlangsungan program pengelolaan sarana air bersih dan sanitasi dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat di Desa Karangsuko Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan analisis isi melalui wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi. Keberlangsungan program pengelolaan sarana air bersih dan sanitasi dapat dilihat dengan terpeliharanya manfaat sarana air bersih dan sanitasi sampai dengan penelitian ini berlangsung, terlembaganya Badan Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi "Sumber Maron" menjadi organisasi yang berbadan hukum dengan bukti Akte pendirian Badan Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi Sumber Maron Nomor AHU-0462.AH.02.01 Tahun 2010 tanggal 28 Januari 2010, dan meningkatnya cakupan layanan dan akses sarana air bersih menjadi 4 Desa yaitu Desa Karangsuko, Desa Sukosari, Desa Panggungrejo dan Desa Gondanglegi Kulon dengan total layanan 1.225 Kepala Keluarga (KK). Munculnya dorongan menjaga kesinambungan sarana air bersih dan sanitasi disebakan rasa memiliki terhadap program WSLIC-2 yang sepenuhnya melibatkan partisipasi masyarakat dalam tahapan pembangunannya.

This research aims to determine the sustainability of the program management of water supply and sanitation trough community empowerment approach in Karangsuko 2012. This research used a qualitative approach through content analysis through in-depth interviews, document review and observation. Sustainability of management program of water supply and sanitation can be seen within the maintenance of the benefits of water supply until now, organization Badan Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi "Sumber Maron" into an organization with legal status in fact of establishment of the Certificate No: AHU-0462.AH.02.01 Tahun 2010 tanggal 28 Januari 2010 and increased service coverage and access to clean water became four villages, Desa Karangsuko, Desa Sukosari, Desa Panggungrejo dan Desa Gondanglegi Kulon with total service 1.225 families. Encouragement to maintain continuity of management of water supply and sanitation was caused by sense of belonging to WSLIC-2 is fully involves community participation in its development stages."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31241
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Damayanti
"Tesis ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan sistem penyediaan air minum yang dikelola oleh masyarakat di pedesaan. Penelitian ini dilakukan di dua desa yaitu desa Sindanggalih dan desa Bayongbong, Kabupaten Garut. Metode penelitian yang digunakan adalah metoda kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan sistem penyediaan air minum yang dikelola oleh masyarakat di pedesaan adalah teknik, keuangan, kelembagaan, sosial dan lingkungan, serta dukungan pihak luar terutama Pemerintah Daerah. Hal tersebut sejalan dengan amanat Undang-Undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pelayanan dasar termasuk di dalamnya pelayanan air minum merupakan urusan pemerintah konkuren yang menjadi kewenangan pemerintah daerah yang bersifat wajib.
Hasil penelitian menyarankan agar Pemerintah Daerah membangun sistem dukungan yang lebih sistematik dan terstruktur agar tidak lagi bersifat ad hoc dan bisa menyentuh seluruh desa yang mempunyai pengelolaan dengan tipe serupa. Skema dukungan tersebut disarankan melibatkan pihak lain, baik itu lembaga pemerintah maupun non-pemerintah, misalnya balai pelatihan, PDAM, BLHD, swasta yang mempunyai program CSR, dan perbankan untuk akses pembiayaan komersil.

This thesis analyzes the factors that influence the sustainability of the community managed rural water supply system. The research was conducted in two villages, which are Sindanggalih and Bayongbong in district of Garut. The method used is qualitative method with descriptive design. The study concluded that the factors affecting the sustainability of community managed rural water supply are technical, financial, institutional, social and environmental, as well as external support, especially from Local Government. This is in line with the mandate of the Act No. 23 of 2014 on Regional Government, basic services including water services is a concurrent government affairs under the mandatory authority of local government.
The results of the study suggest that local governments should build a more systematic and structured supporting system so as no longer to be ad hoc and could provide continuous support to all villages that have similar management model. It is also suggested that the supporting scheme involving other parties, both government and non-government, for example, training institution, water utility, local environmental agency, private with CSR program, and bank to access commercial financing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Elisabeth Ratu R.A.
"Air adalah peradaban dan tanpa air kehidupan akan musnah. Pada saat yang sama air, meskipun merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, juga merupakan sumber daya alam yang langka bagi sebagian penghuni bumi ini. Kompetisi penggunaan air untuk berbagai keperluan membuat ketersediaannya, khususnya air bersih, semakin berkurang. Penyediaan air bersih di Propinsi DKI Jakarta masih menghadapi berbagai kendala yang kompleks, mulai dari kelembagaan, teknologi, pembiayaan, kelangkaan air baku, maupun sikap dari masyarakat dalam memanfaatkan air bersih. Pengelolaan air bersih berpacu dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat pesat serta perkembangan wilayah dan industri yang cepat di Kota Jakarta di tengah ancaman keterbatasan sumber-sumber air balm untuk menyuplai kebutuhan masyarakat perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (i) pengelolaan sumber daya air di Propinsi DKI Jakarta yang ada saat ini, (ii) kendalalhambatan yang dihadapi oleh stakeholder dalam pengelolaan sumber daya air di Propinsi DKI Jakarta, dan (iii) bentuk strategi dan kebijakan yang bisa menjamin pengelolaan sumber daya air di Propinsi DKI Jakarta guna menjawab tantangan masa depan. Penelitian ini menggunakan Metode Quasi. Analisis deskriptif sebagai langkah awal untuk mengevaluasi pengelolaan sumber daya air. Sementara itu, analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunity, and Threats). Kemudian dilakukan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) guns merancang rencana strategis untuk pengelolaan sumber daya air selanjutnya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa air memiliki kriteria kuantitas, kualitas, dan kontinuitas. Indikator pendukung kriteria air adalah penyediaan air, pengelolaan air limbahlkotor, pengelolaan sampah, pengelolaan lingkungan sungai dan catchment area. Lalu kendala-kendala dalarn pengelolaan sumber daya air di Kota Jakarta dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) bagian dengan prioritas yang hares segera diatasi adalah: peraturan, sumber daya manusia dan kelembagaan, teknis dan operasional, peran serta masyarakat, dan pendanaan. Untuk mengatasi berbagai kendala dasar tersebut, diusulkan berbagai kebijakan yang dapat dikembangkan untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air di Propinsi DKI Jakarta guna menjawab tantangan masa depan, yaitu: penyusunan master plan terpadu; penyusunan peraturan perundang-undangan yang komprehensif; keterlibatan seluruh stakeholder dengan koordinasi yang terintegrasi; sosialisasi yang intensif untuk program-program pendukung maupun rancangan. peraturan perundang-undangan; pemberian reward dan punishment yang tegas dan nyata; pengintesifan implementasi program-program pendukung; pola kemitraan untuk implementasi teknologi modem; pembentukan dewan air pemilihan leading sector; dan peningkatan kapabilitas dan kualitas sumber daya manusia."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T17725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrisyah Tauladan
"ABSTRAK
Mempertahankan sistem dari suatu infrastruktur dalam rangka memberikan kualitas air yang bersih dan aman seringkali menjadi tantangan yang signifikan bagi operator dari sistem air bersih. Dikarenakan banyaknya batasan sumber daya dan pendanaan, sistem air publik saat ini mengalami halangan dan tantangan yang sangat besar. Keadaan infrastuktur dari banyak sistem air bersih yang ada sudah sangat memprihatinkan dan sangat memerlukan perhatian lebih dalam perawatan dan pengoperasiannya. Keadaan yang memprihatinkan dari infrastruktur tersebut telah menjadi permasalahan yang kritikal.
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut di atas, Edp (Eau De Paris) menginginkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kapabilitas mereka dengan melakukan ”Sistemisasi (Automasi dan Standarisasi)” dari keahlian-keahlian operator dengan menggunakan teknologi CALM (Computer Aided Lean Management) agar sistem dan infrasruktur yang mereka miliki dapat lebih dapat diandalkan dan terlebih lagi, memberikan terobosan bagi kapabilitas EDP dalam melakukan monitoring dan pengendalian dan mengembangkannya menjadi sistem yang dapat melakukan prediksi terhadap kebocoran dan anomali yang terjadi pada sistem jaringan air bersih Paris.
Sehubungan dengan permasalahan di atas, Thesis ini akan menjabarkan analisis tentang beberapa Rekomendasi awal / Initial Recommendation yang akan dapat membantu dalam fase inisiasi proyek penerapan ”Sistemisasi (Automasi dan Standarisasi)” yang diwujudkan dalam proyek INCOM dengan cara melakukan metodologi assessmen dari State-of-Practice & Capabilities yang dimiliki oleh konsosrsium proyek INCOM, serta penerapan strategi yang potensial untuk meningkatkan kapabilitas proyek INCOM dengan membuat beberapa produk seperti Pemetaan Proses Bisnis dan ilustrasi dari Sistem Multi-Agen yang nantinya akan membantu dalam assessmen awal untuk proses analisis feasibility yang akan menyimpulkan apakah teknologi CALM dapat digunakan dalam proyek INCOM

ABSTRACT
Maintaining system infrastructure to deliver clean and safe drinking water to customers is often a significant challenge for the operators of public water systems. Safe drinking water is a necessity for life. Every day billions of liters of this precious commodity are delivered to millions of people. PWS are facing more obstacles and challenges today than they have in the past with more resource and funding constraints. The infrastructure of many of the drinking water systems were built decades ago and are currently in need of attention. The deterioration of the infrastructure of these drinking water systems has become a critical issue.
Based on those conditions, EDP wants to improve their capabilities by “Systematizing (Automation & Standardization)” the expertise of the operators by imbedding the CALM Technology so that it can be more reliable and moreover, make some breakthrough with the capabilities of EDP’s monitoring and controlling function into prediction of leakage and anomalies.
Related to that issue, the Thesis will discuss about several Initial Recommendation and products which can help the initiation phase of this project with the Assessment of the Current State-of-Practice & Capabilities used by the different INCOM Consortium members and the potential strategies for leveraging these capabilities in creating the INCOM Platform (CALM Technology); Business Process Mapping and Illustration of Multi-agent System which will help the early assessment analysis process for the feasibility of this project and support the decision making whether the CALM technology can be used to develop the INCOM Project."
2013
T32745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bethari Dwina Putri
"Pesatnya kegiatan pembangunan di Kecamatan Cisarua sebagai salah satu kawasan perkotaan yang tengah berkembang menyebabkan berkurangnya wilayah resapan air. Perkembangan ini menyebabkan alih fungsi lahan terutama milik penduduk setempat. Hal ini juga menyebabkan perubahan limpasan permukaan dari waktu ke waktu yang dapat mengakibatkan kerugian baik bagi penduduk setempat maupun wilayah hilir. Dalam upaya penanggulangannya dibutuhkan kontribusi tidak hanya dari pemangku kepentingan tetapi juga dari penduduk setempat, maka penelitian mengenai penerapan infrastruktur hijau di lahan privat penduduk perlu dikaji dalam upaya pengelolaan air limpasan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesediaan penduduk dalam penerapan infrastruktur hijau di lahan privat, dan faktor apakah yang mempengaruhi kesediannya dengan menggunakan analisis spasial deskriptif dan analisis regresi ordinal. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan membagi Kecamatan Cisarua menjadi 4 (empat) wilayah klasifikasi ketinggian sehingga dapat diketahui variasi yang terbentuk pada keempat klasifikasi yang berbeda. Hasil penelitian diketahui bahwa penduduk pada wilayah ketinggian 500-700 mdpl, 701-850 mdpl, dan 851-1000 mdpl bersedia dalam penerapan infrastruktur hijau pada lahan privat, sementara penduduk pada wilayah ketinggian >1000 mdpl menyatakan cukup bersedia dalam penerapan infrastruktur hijau. Adapun faktor yang mempengaruhi kesediaan penduduk pada wilayah ketinggian 500-700 mdpl yaitu pendapatan rumah tangga, wilayah ketinggian 701-850 mdpl yaitu pengetahuan penduduk mengenai infrastruktur hijau, dan pendapatan rumah tangga, wilayah ketinggian 851-1000 mdpl yaitu pengetahuan penduduk mengenai infrastruktur hijau, dan persepsi penduduk terhadap limpasan air, serta wilayah ketinggian >1000 mdpl yaitu pengetahuan penduduk mengenai infrastruktur hijau, dan persepsi penduduk terhadap limpasan air. Sehingga dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi wilayah mempengaruhi kesediaan penduduk dalam penerapan infrastruktur hijau yang lebih rendah daripada wilayah dengan ketinggian lebih rendah, serta faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan kesediaan penduduk adalah pengetahuan penduduk mengenai infrastruktur hijau

Massive development activities in Cisarua Sub-district as one of the developing urban areas has resulted in reduced water recharge areas. This development led to the conversion of land functions, especially those belonging to local residents. It also causes changes in surface runoff over time which can result in losses for both local residents and downstream areas. In the effort to overcome it, contributions are needed not only from stakeholders but also from local residents, so research on the application of green infrastructure on private land of residents needs to be studied in efforts to manage water runoff. This study aims to determine the willingness of the population in the application of green infrastructure on private land, and what factors influence their willingness to use descriptive spatial analysis and ordinal regression analysis. The research method uses quantitative methods by dividing Cisarua District into 4 (four) altitude classification areas so that it can be seen the variations formed in the four different classifications. The results showed that residents at an altitude of 500-700 mdpl, 701-850 masl, and 851-1000 masl were willing to implement green infrastructure on private land, while residents at an altitude of >1000 masl said they were quite willing to implement green infrastructure. The factors that affect the willingness of the population at an altitude of 500-700 masl are household incom, an altitude area of ​​701-850 masl is the knowledge of the population about green infrastructure, and household income, an altitude area of ​​851-1000 masl is the knowledge of the population about green infrastructure, and residents' perceptions of water runoff, as well as areas with an altitude of >1000 mdpl, namely people's knowledge of green infrastructure, and residents' perceptions of water runoff. So from this study it can be concluded that the higher the area affects the willingness of the population to implement green infrastructure, which is lower than the area with lower altitude, and the most influential factor in determining the willingness of the mpopulation is the knowledge of the population about green infrastructure"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daeli, Sara Mafati
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai impelementasi program hibah air minum yang bersumber dari bantuan pemerintah Australia melalui AusAID di Kabupaten Bandung serta penyebab Kabupaten Bandung tidak dapat mencapai target yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan teori manajemen proyek publik dan manajemen integrasi proyek. Pendekatan dalam penelitian ini ialah post positivist dengan wawancara mendalam dan studi literatur/dokumen. Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa dalam pengimplementasian program hibah air minum AusAID di Kabupaten Bandung menunjukan upaya untuk dapat melaksanakan program namun dalam pelaksanaannya terdapat permasalahan dalam koordinasi antara pihak yang terlibat atau dalam hal manajamen intergrasi proyek tersebut. Penyebab tidak tercapainya target yang diharapkan karena peranan pemimpin, ketidaktepatan penentuan ruang lingkup dan sumber pendanaan, motivasi stakeholder, dan pengawasan dalam pelaksanaan.

ABSTRACT
This research discusses about the implementation of AusAID?s grant clean water program at Bandung Regency and also the problems while the process of implementation. Researchers uses public project management theory and project integration management theory as relevant concepts. Post-positvist paradigm, in-depth interview, and field research methods are used by reasearcher to analyse the main problem. The research has shown some problems in coordination of project integration management. The problems while the process of implementation were the management skill of leader, the balance of project scope and cost, motivation of stakeholder, and controlling public project."
2016
S64794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Tejo Utomo
"Masyarakat dan kebudayaan manusia seringkali mengalami perubahan. Penyebab terjadinya proses perubahan tersebut ada beberapa macam, dan salah satu di antaranya adalah melalui inovasi. Dalam setiap usaha inovasi tentunya akan berhadapan dengan rangkaian masalah sosial-budaya yang bukan hanya bersumber pada masyarakat sebagai penerima program inovasi, namun juga pada pihak perencana sebagai suatu birokrasi dan para petugas pembawa inovasi itu sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S12678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>