Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221512 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinurat, Maudin
"Tujuan manajemen keuangan adalah meningkatkan nilai perusahaan sehingga kemakmuran para pemegang saham yang diterjemahkan menjadi memaksimumkan harga saham biasa perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pengambilan keputusan yang tepat, antara lain keputusan tentang kebijakan dividen dan leverage.
Sampai sekarang ini masih diperdebatkan oleh para ahli keuangan, apakah kebijakan dividen dan kebijakan leverage berpengaruh terhadap harga saham atau tidak. Naik turunnya harga saham itu sendiri ditentukan oleh faktor internal perusahaan dan faktor eksternal. Faktor eksternal bersifat "uncontrollable ", untuk itu dianggap "given". Dalam hal ini yang akan dibahas adalah faktor internal seperti kebijakan dividen dan kebijakan leverage.
Pengambilan keputusan yang tepat akan berdampak positif terhadap nilai perusahaan yang tercermin dengan peningkatan harga saham perusahaan.
Penelitian ini merupakan studi tentang korelasional, yaitu ingin mengetahui seberapa jauh pengaruh dividen dan leverage terhadap perkiraan harga saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Model yang dipergunakan adalah regresi berganda dengan pendekatan Logaritma Natural (ln).
Tujuan yang ingin dicapai dalam studi ini adalah untuk mengetahui apakah kebijakan dividen dan leverage mempunyai pengaruh terhadap harga saham, sedangkan manfaatnya berupa sumbangan pemikiran kepada emiten, investor dan pemerintah (BAPEPAM).
Hasil yang dicapai dalam studi ini menunjukkan bahwa tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti kebijakan dividen dan leverage secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham di BEJ. Demikian juga halnya dengan uji t terhadap koefisien regresi menunjukkan bahwa koefisien dividen dan juga leverage secara keseluruhan menunjukkan pengaruh yang signifikan, namun daya prediksi secara keseluruhan masih lemah hanya 24,6%.
Pengujian model dalam studi ini mempunyai asumsi dasar klasik Ordinary Least Square (OLS). Model ini tidak mengandung gejala multikolinearitas, autokolerasi maupun gejala heteroskedastisitas.
Studi ini memiliki implementasi bagi emiten maupun bagi investor. Bagi emiten Infrastruktur, rasa, dan investasi, Pertanian, dan Pertambangan diharapkan memperhatikan kebijakan dividennya, karena mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan harga saham. Manajemen juga dapat meningkatkan jumlah leveragenya, namun pada batas tertentu harus berhenti, sehingga akan diperoleh struktur modal yang optimal. Bagi investor walaupun leverage perusahaan tidak menjadi persoalan yang berarti, namun harus berhati-hati untuk memperhatikan kondisi keuangan perusahaan sebelum memutuskan investasinya, sebab bila proporsi hutang sudah melebihi yang semestinya, akan berisiko tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7404
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Aswin M.
"Kebijakan dividen suatu perusahaan publik dapat mempengaruhi harga saham masih merupakan suatu perdebatan bagi para ahli keuangan. Teori-teori yang mereka kemukakan bermuara kearah dua kutub yang berbeda. Pertama, adalah teori yang dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani pada tahun 1961 (teori MM) yang dikenal sebagai irrelevant dividend theory. MM mengatakan bahwa kebijakan dividen suatu perusahaan tidak berpengaruh pada harga saham (nilai perusahaan). Teori yang kedua adalah bird-in-the hand theory yang dikemukakan oleh Gordon (1963) dan Lintner (1962), yang menyatakan bahwa harga saham suatu perusahaan tergantung pada dividend payout ratio-nya.
Sejalan dengan teori kedua, Litzenberger dan Ramaswamy (1980) mengemukakan tax preference theory, yang menyatakan bahwa perilaku investor dan pemegang saham di pengaruhi oleh prefensinya terhadap pajak yang harus dibayarkan dari return saham yang dimilikinya.
Penelitian ini ingin menjawab dua permasalahan pokok penelitian sebagai berikut: pertama, apakah ada hubungan antara kebijakan dividen dan harga saham secara empiris di Indonesia ? Kedua, teori kebijakan dividen yang mana yang dapat menjelaskan hubungan antara kebijakan dividen dan harga saham serta teori yang mana yang sesuai di Indonesia ?
Untuk menjawab permasalahan penelitian diatas, kemudian dilakukan pendekatan dengan menggunakan suatu model yakni Capital fissests Pricing Model (CAPM). Model ini telah digunakan oleh Litzenberger dan Ramaswamy (1979 & 1982) yang dirumuskan sebagai berikut:
Rit = Rf + Pi (Rm -- Rf) + yi (Di - Dm)
Kemudian dengan menggunakan regresi. berganda, data Rik, Rf, Rm, Di dan Dm dianalisis. Dari analisis regresi berganda ini akan diperoleh nilai ?Pi dan yi. Bila nilai Ti sama dengan nol, maka (Di - Dm) tidak berpengaruh terhadap Rit. Artinya, hasil tersebut sesuai dengan irrelevant dividend theory dari MM.
Bila yi tidak sama dengan nol, maka (Di -- Dm) mempunyai pengaruh terhadap Rit. Artinya, hasil ini sesuai dengan bird-in-the hand theory dari Gordon & Limner dan dengan tax preference theory dari Litzenberger & Ramaswamy.
Populasi penelitian ini adalah semua peusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada Desember 2000, sejumlah 293 perusahaan. Sampel dilakukan dengan menggunakan teknik stratifikasi (stratified sampling) yang memenuhi kriteria antara lain: perusahaan tersebut harus terdaftar sebelum Januari 2000, tidak terkena criteria delisting, laporan keuangan telah disebabkan sebelum 30 April 2000, tidak mendapatkan opini disclaimer dari akuntan publik dan memberikan divider tunai sejak tahun 1996. Dan penerapan kriteria ini didapatkan 100 perusahaan.
Periode pengamatan penelitian ini dimulai dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2000 dengan satuan waktu pengamatan tahunan atau sebanyak 5 tahun pengamatan. Satuan tahun digunakan karena pembagian dividen pada umumnya di Indonesia dilakukan per tahun.
Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 10 dan hasilnya menunjukkan bahwa ternyata tidak ada pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham di Pasar Modal Indonesia. Hal ini lebih mendekati kepada teori MM atau yang dikenal sebagai irrelevant divident theory. Artinya Ho diterima dan H1 ditolak.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga saham atau nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividennya, ini kemungkiran disebabkan oleh kondisi perekonomian Indonesia yang tidak normal sehingga dividend yield dan capital gains tidak signifikan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. Sejak krisis ekonomi terjadi, IHSG cenderung melemah sehingga para investor tidak lagi menjadikan dividen sebagai salah satu tujuan untuk membeli saham. Dengan tingginya risiko ekonomi yang dihadapi oleh pars investor, maka ketiga teori yang ada mengenai pengaruh kebijakan dividen ini tidak dapat berjalan di Indonesia.
Kondisi makro ekonomi Indonesia dimana suku bunga yang relatif tinggi sehingga Indeks Harga Saham Gabungan menjadi rendah, menyebabkan premi risiko (Rm - Rf) cenderung lebih signifikan dari pada dividend yield (Di - Dm). Oleh karena itu, bag.i para investor dalarn mengambil keputusan investasi saham di BEJ, sebaiknya lebih mempertimbangkan pengaruh premi risiko dari pada kebijakan dividen."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Tujuan penelitian ini untuk mengatasi kebijakan deviden dan pengaruhnya pada perusahaan otomotif."
657 MANDIRI 9:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muslikh
"ABSTRAK
Tujuan manajemen keuangan adalah meningkatkan nilai perusahaan, sehingga kemakmuran pemegang saham meningkat. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pengambilan keputusan yang tepat antara lain keputusan tentang kebijakan dividen, keputusan tentang struktur modal ( Leverage ).
Pengambilan keputusan yang tepat akan berdampak positip terhadap nilai perusahaan yang tercermin dengan peningkatan harga saham perusahaan. Sampai sekarang ini masih diperdebatkan oleh para ahli keuangan, apakah kebijakan dividen dan kebijakan leverage berpengaruh terhadap harga saham atau tidak.
Naik turunnya harga saham itu sendiri ditentukan oleh faktor internal perusahaan dan faktor eksternal. Faktor eksternal bersifat "Uncontrolable" , untuk itu dianggap "given". Dalam hal ini yang akan dibahas adalah faktor internal seperti kebijakan dividen dan kebijakan leverage. Penelitian ini merupakan studi tentang korelasional, yaitu ingin mengetahui seberapa jauh pengaruh dividen dan leverage terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta. Model yang dipergunakan adalah regresi berganda dengan pendekatan logaritma (ln).
Tujuan yang ingin dicapai dalam studi ini adalah untuk mengetahui apakah kebijakan dividen dan leverage mempunyai pengaruh terhadap harga saham, sedangkan manfaatnya berupa sumbangan pemikiran kepada emiten, investor dan pemerintah (BEJ dan Bapepam).
Hasil yang dicapai dalam studi ini menunjukan bahwa F rasio lebih besar dari F tabel, hal ini berarti kebijakan dividen dan leverage secara bersama sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sedangkan uji t test terhadap koefisien regresi menunjukan bahwa koefisien dividen signifikan , tetapi koefisien leverage tidak signifikan.
Ditinjau per sektor industri, pada industri manufaktur menunjukan bahwa baik dividen maupun leverage secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan. Bila dilihat secara sendiri sendiri dividen mempunyai pengaruh yang signifikan dan leverage tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Pada industri keuangan dan industri lain-lain baik dividen maupun leverage tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta.
Pengujian model dalam studi ini telah mempunyai asumsi dasar klasik Ordinary Least Square (OLS). Model ini tidak mengandung gejala multikolonearitas autokorelasi maupun gejala heteroskedastisitas.
Studi ini memiliki implementasi bagi emiten maupun investor. Bagi emiten terutama yang bergerak dalam industri manufaktur diharapkan memperhatikan kebijakan dividennya, karena mempunyai pengaruh yang positip terhadap peningkatan harga saham. Manajemen juga dapat meningkatkan jumlah leveragenya, namun pada batas tertentu harus berhenti, sehingga akan diperoleh struktur modal yang optimal. Bagi investor, walaupun leverage (t) utang perusahaan tidak menjadi persoalan yang berarti, namun perlu ekstra hati hati untuk memperhatikan kondisi keuangan perusahaan sebelum memutuskan investasinya, sebab bila proporsi hutang sudah melebihi yang semestinya, akan beresiko tinggi. "
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Manurung, Maringan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>