Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130957 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gandjar I. Bondan
"Tulisan ini menyajikan hasil penelitian mekanik beton (kuat tekan, modulus elastisitas, kuat lentur, rangkak dan susut) mutu tinggi dan baton mutu normal. Beton mutu tinggi dibuat dengan w/c 0,28 dan menggunakan bahan tambah silica fume dan superplasticizer.
Nilai modulus elastisitas tekan beton diambil berdasarkan hasil pengujian kuat tekan beton dengan pemberian beban secara bertahap sebesar 2 ton. Benda uji yang digunakan adalah benda uji silinder dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm. Modulus elastisitas tarik beton diambil dari hasil pengujian kuat lentur balok beton tanpa tulangan yang pada sisi tarik balok dipasang strain gauge untuk mengetahui besarnya regangan berdasarkan beban yang diberikan. Ukuran benda uji adalah 15 x 15 x 60 cm.
Pengujian modulus elastisitas beton dilakukan setelah mencapai umur 28 hari. Pengamatan susut (shrinkage) beton berlangsung selama 90 hari pada balok beton tanpa tulangan dengan ukuran 10 x 10 x 50 cm. Sedangkan pengujian rangkak (creep) beton dilakukan pada benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm selama 90 hari setelah berumur 28 hari.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa beton mutu tinggi memiliki kecuraman yang lebih tajam pada daerah elastis kurva hubungan tegangan regangan baton, dengan demikian besarnya modulus elastisitas lebih besar dibandingkan dengan beton mutu normal. Korelasi antara modulus elastisitas tekan dan tarik dengan kuat tekannya mempunyai niai yang mirip, Ec= Etrk=4300/ f'c .
Hasil pengujian rangkak yang dianalisa berdasarkan model Fxs Newtonian dan pengujian susut yang didekati dengan formulasi Lorman, menunjukkan bahwa beton yang menggunakan silica fume memiliki regangan lebih kecil dibanding dengan beton tanpa menggunakan silica fume, dan mendekati persamaan empiris yang disarankan ACI."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T5963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"The eruption of Merapi left millions cubic meters of volcanic material which is very useful for human life. It scattered some areas with high total amount of sand. This study is intended to take advantage Merapi's sand for a high quality and resistant to aggressive environmental condition concrete making."
JJJ 32(1) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Jazid
"Sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul didalam praktek dilapangan pada pebuatan beton, khususnya beton mutu tinggi ( dengan kekuatan tekan diatas 40 Mpa), salah satu diantaranya adalah usaha untuk mengatasi masalah slump loss.
Pada pembualan beton mutu tinggi biasanya untuk alasan ekonomis digunakan bahan-bahan tambahan mineral lain yang bersifat sebagai Suplementary Cementing Material (SCM), dimana pemakaian bahan ini bermaksud untuk dapat meningkatkan performa dari beton, baik pada fase platis maupun fase keras.
Pada pembuatan beton mutu tinggi, umumnya digunakan rasio air-semen (w/c) yang relalif rendah sehingga tingkat kelecakan beton akan rendah pula, maka untuk mengatasinya diperlukan bahan tambahan kimia yang termasuk dalam jenis WRA, untuk meningkatkan kelecakannya.
Dari suatu penelitian dilaporkan bahwa pemakaian WRA terutama jenis superplastricizer akan menyebabkan slump loss yang lebih besar pada campuran beton. Sehingga perlu diadakan suatu penelitian mengenai pengaruh penambahan bahan ini pada sifat-sifat beton (fresh dan Hardened concrete) tersebut.
Suatu hasil penelitian melaporkan bahwa kekuatan tekan beton sangat dipengaruhi oleh pernilihan rasio air-semen (w/c) untuk beton mutu rendah dan sedang, sedangkan untuk beton mutu tinggi ada faktor lain yang mempengaruhi pemilihan rasio w/c untuk menghasilkan mutu yang dinginkan, yaitu: rasio agregat-semen (A/C), tingkat kelecakan yang diinginkan, type dan ukuran agregat. Sedangkan Faktor utama yang mempengaruhi workabilitas atau kelecakan beton adalah kandungan air dalam campuran. parameter lain yang mempengaruhi workabilitas adalah :
a. ukuran agregat maksimum yang digunakan.
b. gradasi agregat yang digunakan (single grading maupun combined grading).
c. textur dan bentuk dari agregat(kekasaran permukaan dan bentuk granular atau crushed granite stone, serta
d. proporsi campuran yang digunakan.
Pada penelitian ini digunakan bahan SCM pozzofume dengan prosentase tertentu serta bahan kimia WRA Sikament NN dan Platiment VZ dengan prosentase tertentu pula untuk mendapatkan target slump sebesar 20 ± 2. Diharapkan pengamatan terhadap perilaku slump dan kekuatan tekannya akibat interaksi bahan-bahan tersebut, diperoleh suatu campuran beton yang memiliki kecepatan slump loss yang terjadi relatif kecil dan kekuatan tekan yang tlnggi. Maka digunakan rasio air semen 0,32 dan prosentase kombinasi agregat S/A =40 % dan 50%, serta A/C = 3,5."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
James Andrean Noel
"Beton merupakan material yang kerap digunakan dalam suatu struktur bangunan dan jembatan. Beton memiliki properti material berupa kuat tekan dan modulus elastisitas dimana kedua variabel memiliki andil besar dalam proses desain struktur. Nilai kedua parameter tersebut dapat diperoleh melalui pengujian properti material beton baik secara destruktif maupun non destruktif.
Korelasi antara pengujian destruktif dan non destruktif bersifat empiris sehingga memerlukan studi lebih lanjut dalam menilai dampak setiap variasi material pada beton. Penelitian ini melakukan pengujian destruktif dan non destruktif terhadap beton instan non OPC dimana sampel yang digunakan dalam setiap proses pengujian merupakan produk PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk. Pengujian destruktif yang dilakukan berupa uji kuat tekan dan uji modulus elastisitas, sedangkan pengujian non destruktif yang dilakukan berupa uji Ultrasonic Pulse Velocity (UPV).
Hasil pengujian antara kedua jenis metode digunakan untuk membentuk korelasi antara pengujian destruktif dan non destruktif spesifik untuk beton dengan tipe yang sama. Pembentukan korelasi antara uji kuat tekan dengan cepat rambat gelombang menghasilkan korelasi meningkat secara eksponensial dan korelasi antara uji modulus elastisitas dengan cepat rambat gelombang menghasilkan korelasi meningkat secara logaritmik.

Concrete is a material that is often used in a building structure and bridges. Concrete has material properties in the form of compressive strength and modulus of elasticity where these two variables play a large role in the structural design process. The values ??of these two parameters can be obtained by testing the properties of the concrete material both destructively and non-destructively.
The correlation between destructive and non-destructive testing is empirical so that it requires further studies in assessing the impact of each material variation on concrete. This study conducted destructive and non-destructive tests on non-OPC instant concrete where the samples used in each testing process were products of PT. Build Solutions Indonesia Tbk. Destructive tests were carried out in the form of compressive strength tests and modulus of elasticity tests, while non-destructive tests were carried out in the form of Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) tests.
The test results between the two types of methods are used to establish a correlation between specific destructive and non-destructive tests for concrete of the same type. Establishing a correlation between the compressive strength test and the wave propagation speed resulted in an exponentially increasing correlation and the correlation between the elastic modulus test and the wave propagation speed resulted in a logarithmically increasing correlation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Septiandini
"Dalam tesis ini dilakukan penelitian terhadap kekuatan beton mutu tinggi melawan serangan sulfat dengan bahan tambahan mikrosilika yang berasal dari Australia (SFA) dan Amerika (SFB). Dalam penelitian ini digunakan beton dengan ?water to cementitious material ratio" 2.8, ukuran agregat maksimum 10 mm, penggunaan superplastisizer 1.65-2.75 % dari berat semen ditambah mikrosilika, dengan variasi tambahan mikrosilika sebesar 5%, 7.5%, 10% dari berat semen ditambah mikrosilika. Benda uji beton dibuat berbentuk silinder dengan ukuran diameter 10 cm dan tinggi 20 cm direndam dalam larutan magnesium sulfat 1%,3%,5% selama 90 hari setelah perawatan 28 hari dengan air biasa.
Ketahanan beton terhadap serangan sulfat dilakukan dengan pengujian kuat tekan dan pengujian berat. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 30,60,90 hari sedangkan pengujian berat dilakukan terhadap benda uji dalam keadaan ssd pada umur 0,14,28,42,56,70,84 hari.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa beton dengan bahan tambahan mikrosilika dapat meningkatkan ketahanan beton terhadap serangan sulfat, dan penggunaan mikrosilika B sebanyak 10% untuk campuran beton adalah yang paling baik untuk meningkatkan kekuatan beton dalam larutan magnesium sulfat.
Dalam larutan magnesium sulfat 3 % sampai umur 90 hari, beton tanpa tambahan mikrosilika mengalami penurunan kuat tekan sebesar 44.8 kg/cm2 dari nilai kuat tekan beton tersebut dalam perawatan dengan air biasa, sedangkan beton dengan campuran mikrosilika B 10 % belum mengalami penurunan dari nilai kuat tekan.
Dalam larutan magnesium sulfat 5 % sampai umur 90 hari, beton tanpa tambahan mikrosilika mengalami penurunan kuat tekan rata-rata sebesar 60,1 kg/cm2 dari nilai kuat tekan beton tersebut dalam perawatan dengan air biasa, sedangkan beton dengan campuran mikrosilika B 10 % kuat tekannya hanya mengalami penurunan sebesar 3.5 kg/cm2 dari nilai kuat tekan beton tersebut dalam perawatan dengan air biasa.
Dari hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar SiO2 yang terkandung dalam mikrosilika yang dipergunakan pada campuran beton semakin baik ketahanannya terhadap serangan sulfat, dan dari hasil uji berat diketahui bahwa beton mutu tinggi yang direndam dalam larutan magnesium sulfat sampai umur 90 hari tidak mengalami pengurangan beratnya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8961
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madsuri
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
"Makalah ini menyampaikan kemajuan teknologi beton sebagai material bermutu tinggi dan berkinerja tinggi dalam beberapa tahun terakhir ini, kiranya sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut, karena beton, yang dibuat dengan sebagian besar bahan-bahan lokal yang bisa didapatkan pada banyak tempat di hampir seluruh Indonesia, dapat dipakai sebagai material modern masa depan yang ekonomis dan bermutu tinggi,untuk menunjang pembangunan nasional di bidang konstruksi, seperti konstruksi gedung bertingkat tinggi, jembatan berbentang panjang, pembangkit listrik tenaga nukdir, dan lain sebagainya.
Dalam makalah ini disampaikan beberapa hasil penelitian yang dilakukan di Universitas' Indonesia, serta beberapa basil penelitin di luar negeri, sehuhungan dengan beton mutu tinggi dan berkinerja tinggi, termasuk keawetan dan ketahanan yang lebih baik terhadap serangan lingkungan yang agresif, dibandingkan denagn beton normal. Selanjutnya juga disampaikan pandangan penulis pengenai tuntutan kesinambungan penelitian tekonologi beton di masa mendatang, serta keterbaitannya dengan pembangunan nasional dalam memasuki abad 21."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia
"ABSTRAK
Dengan pesatnya kemajuan mengenai Teknologi Beton, maka saat ini telah ditemukan beton dengan kekuatan sangat tinggi (beton kinerja tinggi) yang mempunyai kekuatan > 80 Mpa. Penemuan ini tentu melalui tahapan-tahapan tertentu yang sejalan dengan hasil-hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya. Satu hal yang menarik saat ini bahwa untuk membuat beton, baik beton dengan mutu biasa maupun beton dengan mutu tinggi, dapat direncanakan (didesain) sebelumnya, sehingga komposisi campuran yang dihasilkan akan mempunyai kekuatan yang diinginkan.
Untuk keperluan Rancang campuran beton mutu tinggi dengan bahan tambahan silicafume (mikrosilika), digunakan formulasi "Feret" yang kemudian telah dikembangkan dan diidentifikasikan terhadap material lokal sekitar Jakarta Jika komposisi campuran beton yang telah dikembangkan oleh para peneliti dipelajari untuk beton mutu tinggi, maka susunan butirannya merupakan susunan butiran yang kontinu (well grading aggregate).
Bagaimana jika susunan butiran (gradasi) beton itu merupakan gradasi yang bercelah (diskontinu), karena keadaan setempat tidak memungkinkan untuk menyediakan material dengan gradasi yang kontinu.
Untuk itu, akan dicoba untuk melakukan serangkaian penelitian, sampai seberapa besar celah (gab) gradasi ini akan berpengaruh terhadap campuran beton mutu tinggi maupun kemungkinannya terhadap pemakaian formulasi "Feret", sehingga diharapkan dapat menemukan batasan-batasan yang digunakan untuk hal tersebut diatas.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di laboratorium terhadap beton mutu tinggi dengan bahan additive silicafume serta pemakaian agregat halus, agregat kasar dengan beberapa variasi celah, maka ternyata pengaruh celah (gab) gradasi ini sangat kecil atau hampir tidak tampak pengaruhnya terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi.
Untuk campuran beton dengan 7.5 % silicafume hasilnya lebih baik pada campuran beton dengan gradasi celah pada agregat halus, sedangkan untuk
campuran beton dengan 10 % silicafume hasilnya lebih baik pada campuran beton dengan gradasi celah pada agregat kasar.
Untuk campuran beton dengan gradasi kontinu + 7.5 % Silica fume dengan w/c=0.25 atau gradasi kontinu + 10 % silicafume dengan w/c=0.26 hasilnya cukup mernadai dan hampir mendekati nilai target kuat tekan (Target Strength) yang ditentukan dengan metode formulasi "Feret".
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>