Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17584 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Howard, Michael
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1993
355.409 2 HOW c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sayidiman Suryohadiprojo
Jakarta: Pustaka Intermasa , 2008
355.02 SAY p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lanza, Conrad H.
Depok: Komunitas Bambu, 2010
355.4 LAN n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hasanuddin Wahid
"Perang sebagai sebuah institusi sosial tertua di dunia, sampai detik ini tetap menjadi isu yang paling mematikan dalam sejarah umat manusia. Perangdalam banal ( hampir semua orang-terkait erat dengan penggunaan kekerasan, tipu muslihat (kelicikan), irrasional, penghancuran, kenestapaan, dan despotisme. Perang bukanlah soal politik atau diplomasi ataupun konsep-konsep modem lainnya. Perang adalah sesuatu yang sangat primitif, dan menyangkut rasa kebencian yang mendalam dan sulit dijelaskan.
Penelitian ini berusaha untuk melakukan kajian terhadap perang melalui karya Clausewitz On War dengan menggunakan pendekatan filosofis demi membuktikan apakah perang identik dengan pemahaman umum di atas. Terkait dengan masalah perang ini, peneliti berupaya menelitinya dengan menggunakan pendekatan konstruktivis/perspektif untuk memperoleh kejelasan seperti apakah sebenarnya pemikiran perang itu berdasarkan karya Clausewitz On War. Lebih dari itu, penelitian ini sebenarnya dikonsentrasikan untuk menelaah secara filosofis konsepsi Clausewitz tentang perang, sebab perang bagi Clausewitz tidaklah identik dengan irrasionalitas, penuh kebiadaban dan primitif. Penelitian ini mengungkapkan bahwa perang dalam pandangan Clausewitz hanyalah merupakan alat dari politik (tujuan nasional sebuah bangsa). Perang bukanlah sebuah tujuan melainkan hanyalah alat dari politik (kebijakan/tujuan nasional) sebuah bangsa. Perang itu sendiri bersifat konstan, sedangkan tata cara, alasan berperang, strategi, taktik, skala ataupun bentuknya berubah-ubah dari waktu ke waktu. Dengan demikian, Clausewitz melihat bahwa perang bukan hanya tindakan politik, namun juga alat politik yang nyata, suatu kelanjutan dari perdagangan politik, upaya untuk mencapai yang sama namun melalui jalan yang berbeda. Pandangan politik adalah tujuannya, perang adalah sarananya dan dalam konsepsi Clausewitz, sarana harus selalu tercakup dalam tujuan. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa didalam On War ditemukan koordinasi yang kuat antara filsafat dan pengalaman. Sejumlah penlikiran filosofis tentang perang dalam On War banyak memperoleh pengaruh dan Machiavelli, Hegel dan Kant. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa Clausewitz melalui karyanya On War juga menegaskan bahwa masalah perang dapat dipelajari secara logis-ilmiah dengan pendekatan-pendekatan filosofis. Pada akhirnya, penelitian ini membuktikan bahwa perang tidaklah identik dengan penggunaan kekerasan yang buta tanpa batas, biadab, primitif dan tidak dapat dikendalikan. Selain perang bukanlah monopoli para jenderal militer. Meski Clausewitz menyatakan bahwa object perang adalah vernichtung (penghancur leburan) kekuatan musuh secara total, Clausewitz justru menunjukkan bahwa perang itu memiliki logikanya sendiri dimana penggunaan kekerasan dapat diukur dan dibatasi oleh sesuatu di Iuar perang itu sendiri. Perang selalu berada dibawah pada tujuan politik ekstemal yang menentukan luas dan sifat kekerasan yang hendak diterapkan. Perang dibenarkan hanya pada saat hal tersebut secara rasional digunakan untuk kepentingan masyarakat luas.

War is an oldest social institution in the world until this moment had been issue which is most killing issue in history of mankind. War-in almost human mind-related to the violence usage, gimmick, irrational, devastation, sorrow and despotism, war is not a politic manner or diplomation or others modem concept. War is something which is very primitive and concerning deep hatred which is hard to be explained. This research try to conduct study as to war by Clausewitz's work On War with using philosophical approach by proof what is identical war with general understanding above. Related to this war problem, researcher tries to research with using constructivist/perspective approach for getting clarity as what is truly that was opinion according to Clausewitz's work On War. More than it, this research is actually concentrated for analyzing philosophically Clausewitz's conception about war, because war for Clausewitz is not identical with irrational, hatred and primitive. This research was showed that war in Clausewitz's opinion is merely tool from politic (national aim in a nation). War is not a means but is merely tool of politic (policy/national aim) a nation. War it self had the quality of constant whereas procedures, wage war's reason, strategy, tactics, scale or its form fluctuated from time to time. Thereby, Clausewitz saw that war is not merely political action, but also real political action, a continuation of political commerce, effort for reaching the same thing but using the different way. Political view is the aim, war is the tool and in Clausewitz's conception, a tool is always come within in the aim.
This research also showed that inside On War can be found strong coordination between philosophy and experience. Amount philosophy view about war in On War a lot of obtaining influence from Machiavelli, Hegel and Kant. Beside that, this research also showed that Clausewitz by his work On War also affirmed that war problem can be studied logically-scientific with philosophical approach. In the end, this research showed that war is not identical with blind of violence usage, barbaric, primitive and can not be controlled. Beside that, war is not military General's monopoly. Although Clausewitz expressed war object is Vernichtung (destruction) enemy's strength totally, Clausewitz exactly showed that war have its logic where violence usage can be measured and bordered by something outside the war it self. War always exists under external political target in determining wide and nature of hardness which will be applied. War is merely agreed at the time of mentioned above rationally is used for the sake of wide society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robertson, David
London: Europa Publications Limited, 1987
R 355.03 ROB d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuardi G. Soebiono
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013
355 YAN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlia Hasyim
"Skripsi ini menjelaskan mengenai keterkaitan antara novel Uncle Tom’s Cabin, kaum abolisionis, dan pecahnya Perang Sipil. Metode yang digunakan dalam menyusun skripsi ini yaitu metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Perkembangan institusi perbudakan di wilayah Selatan Amerika Serikat menyebabkan munculnya kelompok yang menentang kehadiran institusi tersebut,yang disebut sebagai kaum abolisionis. Para abolisionis melakukan berbagai kegiatan untuk mengakhiri keberadaan institusi perbudakan, baik melalui tindakan langsung maupun tidak langsung. Salah satu kegiatan kaum abolisionis yang paling menonjol adalah dengan menyebarkan pemikiran mereka melalui tulisan yang diterbitkan dalam bentuk media cetak, atau biasa disebut sebagai media abolisionis. Kehadiran novel Uncle Tom’s Cabin karya Harriet Beecher Stowe menambah daftar media abolisionis dan menjadi sebuah propaganda anti-perbudakan yang paling sukses pada saat itu. Hasil penelitian dalam skripsi menunjukkan bahwa novel Uncle Tom’s Cabin telah meningkatkan sentimen anti-perbudakan di Utara, sehingga menyebabkan semakin banyaknya jumlah kaum abolisionis, dan pada akhirnya menjadi salah satu pemicu terjadinya Perang Sipil.

The focus of this study is about dependability among Uncle Tom’s Cabin,abolitionist, and Civil War. This research uses historical method which consist of four steps, heuristic, critic, interpretation, and historiography. The development of slavery in South caused the emerged of opposing group, called the abolitionist. The abolitionist tried to end the institution of slavery, through direct and indirect action. One of their ultimate activities is to spread their anti-slavery thought through printed media, which called as the abolitionist media. The present of Uncle Tom’s Cabin by Harriet Beecher Stowe became the most successful abolitionist media and antislavery propaganda at the time. The result of the research shows that Uncle Tom’s Cabin has increased anti-slavery sentiment in the North, so the number of the abolitionist has got more and more. Therefore it became one of Civil War causing. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cleary, Thomas
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003
355.02 CLE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jovian Hansel
"Invansi Jepang ke wilayah Joseon pada tahun 1592-1598 menyebabkan perubahan gejolak sosio- politik yang kuat di kawasan Asia Timur. Invansi Jepang pada masa itu dikenal dalam sejarah Korea sebagai peristiwa Perang Imjin. Perang Imjin dilatarbelakangi dari keinginan Hideyoshi untuk menjadi penguasa di Asia Timur dan menggantikan posisi Tiongkok sebagai pusat tatanan dunia. Dalam Invansi ke wilayah Joseon, Hideyoshi menerjunkan sebesar ±300.000 pasukan prajurit dan Jepang dengan mudah berhasil menembus pertahanan Joseon sehingga berhasil mencapai ke ibu kota dalam jangka waktu 19 hari saja. Walaupun usaha Jepang untuk menyerang Joseon begitu kuat, pada akhirnya Jepang harus menerima kekalahan. Kemenangan Joseon dalam Perang Imjin dalam penulisan sejarah umumnya dikatakan sebagai keberhasilan Joseon dalam menggunakan seni perang. Namun, fakta memperlihatkan dalam Perang Imjin, Joseon mendapat bantuan 133.000 pasukan secaran bertahap dari Dinasti Ming Selain itu dikatakan Joseon mengadopsi seni perang dari Cina yang dikenal sebagai Sun Tzu. Adanya bantuan tersebut menjadi alasan dalam penelitian ini untuk menginterpretasikan kembali faktor yang mendukung kemenangan Joseon dalam Perang Imjin. Dengan menggunakan metode deskriptif analitis dan pendekatan historis, penelitian ini menyimpulkan bahwa kemenangan Joseon dalam Perang Imjin tidak murni disebabkan adanya bantuan dari Cina sehingga hal itu menjadi alasan penting mengapa Perang Imjin menjadi kebanggaan bersejarah bagi Korea. Terkait dengan seni perang Sun Tzu, terbukti bahwa Joseon secara adaptif mengadopsi Seni Perang Sun Tzu karena materi Seni Perang Sun Tzu diujikan dalam ujian kenegaraan bagi calon perwira Joseon. Seni perang menjadi sumbangan untuk membentuk pola pikir militer Joseon yang lebih efektif dalam menentukkan strategi perang.

The Japanese invasion of the Joseon region in 1592-1598 caused strong socio-political turmoil in the East Asia region. The Japanese invasion at that time is known in Korean history as an event of the Imjin War. The Imjin War was motivated by Hideyoshi's desire to become ruler in East Asia and replace China as the center of world order. During the invasion of the Joseon region, Hideyoshi fielded ± 300,000 soldiers and the Japanese easily managed to penetrate the Joseon defenses and reach the capital in just 19 days. Even though the Japanese attempt to attack Joseon was so strong, in the end Japan had to accept defeat. Joseon's victory in the Imjin Wars in writing history is generally said to be the success of Joseon in using the art of war. However, the facts show that in the Imjin War, Joseon received the help of 133,000 troops gradually from the Ming Dynasty. In addition, it is said that Joseon adopted the art of war from China known as Sun Tzu. The existence of this assistance becomes the reason in this study to reinterpret the factors that support the victory of Joseon in the Imjin War. By using descriptive analytical methods and historical approaches, this study concludes that the victory of Joseon in the Imjin War was not purely due to assistance from China so that it is an important reason why the Imjin War became a historical pride for Korea. Regarding Sun Tzu's art of warfare, it is evident that Joseon adaptively adopted Sun Tzu's Art of War because Sun Tzu's Art of War material was tested in state exams for prospective Joseon officers. The art of war has contributed to shaping the mindset of the Joseon military which is more effective in determining war strategies"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wijaya, 1944-
Jakarta: Pustaka Utama, 1990
899.232 PUT p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>