Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75205 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sunarti
"Menjadi single parent bukanlah suatu hal yang biasa dilakukan oleh wanita Indonesia, lebih-lebih pada tataran masyarakat "akar rumput". Hal ini dikarenakan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai tradisional yang sangat kuat bahwa wanita harus menikah. Oleh karena itu status single parent cenderung untuk dihindari, karena menurut mereka hal ini suatu aib baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya bahkan bagi lingkungan sekitarnya. Oleh karenanya cenderung membuat mereka menutup diri. Hal ini juga akan mempengaruhi terhadap sosialisasi mereka di lingkungan masyarakatnya, juga akan mempengaruhi terhadap akses mereka terhadap sumber-sumber pembangunan yang ada di sekitarnya.
Pemerintah Indonesia melalui Departemen Sosial telah melaksanakan program P2WKS, dimana salah satu sasarannya adalah wanita single parent. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya masih banyak wanita single parent yang belum menikmati hasil-hasil pembangunan. Bahkan Program yang dilaksanakan dirasakan belum menyentuh mereka selaku single parent yang mempunyai permasalahan cukup kompleks baik secara ekonomi, sosial, emosional maupun psikologis. Oleh karena itu fokus kajian penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana pengalaman wanita single parent selaku pribadi, dan pengalaman mereka sehubungan dengan keterlibatannya sebagai peserta program P2WKS.
Dengan mengetahui pengalaman wanita single parent tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi baru bagi pelaksanaan program P2WKS agar lebih efektif dan dapat menambah perbendaharaan informasi mengenai wanita single parent yang akhir-akhir ini semakin trend. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif evaluatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur, observasi dan teknik wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman berstandar terbuka (Banister dkk. 1994, dalam Poerwandari, 1998:72).
Teknik Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis induktif dimana teori bukanlah suatu alat utama untuk memahami masalah tetapi hanya untuk memperkaya pemahaman terhadap gejala dan kenyataan yang diamati. (Gregory dan Altman, 1989 :20-41). Yaitu mengenai keluarga dan keluarga single parent serta permasalahannya yang dikemukakan oleh Miles & Dubois dan Pat Young, juga teori dan konsep yang dikembangkan oleh Schaffer dan Lamb dengan kerangka analisis yang dikembangkan oleh Rew dan Carino (dalam Laksmono, 1999).
Dalam menentukan informan penelitian, teknik yang digunakan adalah teknik purposive yaitu menentukan empat orang penerima program P2WKS Tahun Anggaran 1999/2000 sebagai informan utama, dua orang aparat kelurahan, dua orang pegawai Kanwil Depsos DKI Jakarta, dan satu orang PSM sebagai informan pendukung. Adapun lokasi penelitian di Kelurahan Bungur Kecamatan Senen Kotamadya Jakarta Pusat Propinsi DKI Jakarta. Adapun keseluruhan materi penelitian tersusun dalam enam bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka/Kerangka Teori, Bab III Gambaran Umum Program dan Lokasi Penelitian, Bab IV Temuan Lapangan, Bab V Analisis Masalah dan Bab VI Kesimpulan dan Saran.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan dan persamaan mengenai karakter kepribadian antara wanita single parent, meskipun mempunyai latar belakang yang berbeda. Disamping itu juga dapat diketahui bahwa wanita single parent dalam mengakses program pada kasus ini cenderung mengembangkan pola perilaku pasif karena perasaan malu dalam diri mereka sehubungan dengan status yang dimilikinya. Di samping karena stereotipe yang berkembang juga karena rendahnya pemahaman mereka terhadap program, juga karena kurangnya sosialisasi program itu sendiri karena penyediaan bantuan yang terbatas. Oleh karena dapat diketahui bahwa keterlibatan mereka terhadap program P2WKS dikarenakan adanya keberpihakan petugas pelaksana program, bukan karena inisiatif mereka sendiri. Selanjutnya di sisi yang lain, dalam kasus ini dapat diketahui pula bahwa meskipun mereka single parent ternyata mereka juga dapat menyekolahkan anak-anaknya pada jenjang pendidikan yang tidak jauh berbeda dengan keluarga lengkap umumnya.
Berdasarkan hasil penelitian di peroleh kesimpulan bahwa untuk mengatasi permasalahan para wanita single parent, sangat diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai karakteristik mereka. Di samping itu, selain upaya peningkatan pendapatan ekonomi keluarganya, juga sangat dibutuhkan bimbingan sosial motivasi guna meningkatkan rasa percaya diri mereka agar dapat berfungsi sosial dengan wajar. Hal ini kiranya mempengaruhi pula terhadap akses mereka dengan program-program pembangunan yang telah dilaksanakan."
2001
T7047
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicky Stephani
"Penelitian ini membahas tentang penggambaran orang tua tunggal dalam program televisi, khususnya dalam program talkshow. Talkshow Sudut Pandang dipilih karena acara tersebut memberikan perhatian dan membahas permasalahan orang tua tunggal di Indonesia dari segi yang konstruktif. Penelitian kualitatif dengan paradigma kritis konstruksionisme ini membahas representasi orang tua tunggal dalam program televisi dengan menggunakan teknik analisis framing setting dan kategorisasi fakta Murray Edelman.Penelitian ini menghasilkan pola representasi orang tua tunggal di televisi, dimana sosok duda mati dari kalangan orang biasa digambarkan secara lebih positif dibandingkan dengan sosok janda cerai dari kalangan artis. Berdasarkan perspektif feminisme sosialis, pola representasi tersebut tidak dapat dilepaskan dari pengaruh ideologi dominan yang ada dalam media Indonesia, yaitu patriarki dan kapitalisme. Pada akhirnya, representasi orang tua tunggal dalam program yang positif sekalipun hanya menjadi reproduksi isu yang dikonstruksi berdasarkan kepentingan ideologi dominan semata.

This research examines representation of single parents in television program, especially talkshow. Talkshow Sudut Pandang is chosen because of its concern and discussion of Indonesian single parents issue from positive perspective. This qualitative research using critical constructionism paradigm discussed single parents representation in television through Edelman`s framing setting and facts categorization analysis.This research describes the pattern of single parents representation in television which died single father from common people is represented more positive than divorced single mother from celebrity realm. Through socialist feminism, those patterns could not be separated from dominant ideologies in Indonesian media, which are patriarchy and capitalism. At the end, representation of single parents in positive program just becomes media reproduction which is constructed by dominant ideologies interest."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Nuriya Santy
"Tujuan pada penelitian ini mendapatkan gambaran pengalaman remaja perempuan single parent menjalani peran baru sebagai ibu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Jumlah partisipan sebanyak 4 orang yang diperoleh melalui metode purposive sampling. Teridentifikasi tujuh tema yang menggambarkan perasaan dan respon yang muncul selama menjadi ibu, adanya perubahan fisik dan psikologis, berbagai kendala yang dirasakan, dukungan yang diterima, dan pendidikan kesehatan yang dibutuhkan oleh remaja perempuan single parent. Hasil penelitian memberikan gambaran pada petugas kesehatan khususnya perawat maternitas bahwa tingkat pengetahuan yang kurang menjadikan alasan perlunya mengembangkan suatu program pendidikan kesehatan dan mengembangkan bentuk konseling khusus tentang perawatan bayi.

Coping with developmental tasks is exacerbated by a lack of parental support and adolescent developmental tasks that have not been fulfilled, especially for teenage single parent. The purpose of this study is to explore single parent's experience of adolescent girls in undergoing a new role as mother. Qualitative research design with phenomenology method is used four participants obtained through purposive sampling. Seven themes were derived from this study, which describe the feelings and responses occur during motherhood, physical and psychological changes, the perceived constraints, support received, and the need of health education of participants. The results provide a description on maternity health workers especially nurses regarding lack of knowledge in maternal role as a rationale in developing a health educational and counseling programe related to infant care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Tamamiyah Mahendraswari
"Di zaman yang semakin modern, angka pernikahan kian menurun dan angka perceraian meningkat. Hal ini kemudian menciptakan lebih banyak struktur keluarga alternatif di mana banyak anak yang dibesarkan oleh salah satu orang tuanya saja. Penelitian ini hendak mencari tahu apakah terdapat hubungan antara perceraian dan struktur keluarga dengan mobilitas ekonomi antargenerasi di Indonesia, dengan menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) dan metode Unconditional Quantile Regression (UQR). Temuan yang didapatkan adalah variabel perceraian dan variabel interaksi antara perceraian dan pengeluaran orang tua tidak signifikan memengaruhi mobilitas antargenerasi anak. Hanya saja, ditemukan bahwa anak dari ayah tunggal dan ibu tunggal dari kelompok pengeluaran terbawah mengalami mobilitas antargenerasi yang rendah dibandingkan dengan anak dari keluarga utuh, yang menunjukkan masih adanya ketimpangan antara kelompok anak orang tua tunggal dan dua orang tua, terutama pada kelompok pengeluaran terendah. Sementara itu, anak dari orang tua tunggal di kelompok pengeluaran lainnya tidak mengalami mobilitas antargenerasi yang signifikan.

In modern times, the number of marriages is decreasing while the number of divorces is increasing. This then creates more alternative family structures where many children are raised by only one parent. This research wants to find out whether there is a relationship between divorce and family structure with intergenerational economic mobility in Indonesia, using data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) and the Unconditional Quantile Regression (UQR) method. The study finds that the divorce status variable and the interaction variable between divorce and parental expenditure do not significantly affect intergenerational mobility of children. However, it was found that children of single fathers and single mothers from the lowest expenditure groups experience lower intergenerational mobility compared to children from intact families, indicating that there is still inequality between groups of single-parent and two-parent children, especially in the lowest expenditure group. Meanwhile, children of single parents in other expenditure distribution groups do not experience significant intergenerational mobility."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Damayanti
"Hidup sebagai perempuan single parent dengan HIV positif memunculkan beragam stigma dimasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran stigma pada perempuan single parent dengan HIV positif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriftif dengan pendekatan konten analisis. Tehnik pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam yang dilakukan pada 13 partisipan. Tehnik sampling yang digunakan purposive sampling. Data dianalisis dengan tehnik analisis konten konvensional.
Hasil penelitian membentuk 5 tema yaitu:1) mengalami stigma internal, 2) mengalami stigma eksternal dan diskriminasi, 3) memiliki anak sebagai motivator hidup tertinggi, 4) mengalami kelelahan fisik berlebih, 5) mengalami masalah dalam memulai interaksi dengan calon pasangan hidup baru.
Kesimpulan penelitian ini adalah perempuan single parent mengalami stigma ganda dengan status sebagai single parent dan HIV positif. Pada penelitian ini direkomendasikan bahwa perempuan single parent dengan HIV membutuhkan dukungan yang lebih, dibandingkan perempuan HIV yang lain, oleh karena double stigma yang mereka emban.

Life as a single parent women with HIV positive experienced various stigma in community. This study aimed to obtain a picture stigma felt by single parent women with HIV-positive. This study used qualitative methods with the content analysis approach. The participants ware recruited with purposive sampling. In depth interviews conducted with 13 participants, single parent woman with HIV positive in Bandar Lampung city Lampung province. Data were analyzed by conventional content analysis techniques.
Finding showed five themes, as follows : 1) having an internal stigma, 2) having external stigma and discrimination, 3) having children as a highest life motivator, 4) excessive physical fatigue, 5) having problems in getting started interaction with prospective new life partner.
The finding highlight that single parent women experience double stigma , due in their status as HIV positive and as single parent. The present study suggest that single parent women need more support stsyems, compared with women living with HIV another, because of the double stigma they have.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chatarina Pahlewi
"Fenomena perceraian di Indonesia yang terjadi pada tahun 2022, berdasarkan laporan statistik mencapai 516.334 kasus dan terus meningkat. Hal ini menyebabkan fenomena orang tua tunggal juga terus meningkat dari waktu ke waktu, yang memiliki dampak pada pola asuh yang orang tua tunggal terapkan kepada anaknya yang berusia remaja. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa memang ada hubungan positif antara pola asuh orang tua dengan self-esteem dan self-efficacy remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hubungan antara pola asuh orang tua tunggal dengan self-esteem dan self-efficacy remaja usia 12-15 tahun. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional, dengan teknik purposive sampling yang melibatkan 109 remaja usia 12-15 tahun yang tinggal bersama orang tua tunggal. Penelitian ini telah lolos kaji etik oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Nomor: KET- 201/UN2.F12.D1.2.1/PPM.00.02/2023. Hasil analisis penilitian ini menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara pola asuh orang tua tunggal dnegan self-esteem dan self-efficacy, serta hubungan antara self-esteem dan self- efficacy remaja (p=0,001). Implikasi penelitian terhadap pelayanan keperawatan dan juga pemerintah setempat adalah perlunya untuk mengefektifkan peran pemerintah daerah dan sekolah terkait bimbingan konseling, unit kesehatan siswa (UKS), dan program karang taruna yang ada di masyarakat khususnya dalam membantu remaja untuk membangun aspek positif yang dimiliki sehingga remaja dapat mengembangkan harga diri dan efikasi diri yang tinggi.

The phenomenon of divorce in Indonesia in 2022, as reported by statistical data, reached 516,334 cases and continues to increase. This has led to the phenomenon of single parenthood also rising over time, impacting the parenting patterns that single parents apply to their teenage children. Previous research has indicated a positive relationship between parenting styles of parents and the self-esteem and self-efficacy of adolescents. This study aims to explore the relationship between the parenting styles of single parents and the self-esteem and self-efficacy of adolescents aged 12-15. The research adopts a descriptive correlational design using a cross-sectional approach, with purposive sampling involving 109 teenagers aged 12-15 living with single parents. The study has been ethically approved by the Research Ethics Committee of the Faculty of Nursing, Universitas Indonesia, with the approval number: KET- 201/UN2.F12.D1.2.1/PPM.00.02/2023. The results of the research analysis, using the chi-square test, indicate a significant relationship between the parenting styles of single parents and self-esteem and self-efficacy, as well as a relationship between the self-esteem and self-efficacy of adolescents (p=0.001). The implications of this research for nursing services and local governments underscore the need to enhance the role of local governments and schools in guidance counseling, student health units (UKS), and youth programs in the community. This is especially crucial in assisting adolescents to build positive aspects of themselves, enabling them to develop high self-esteem and self- efficacy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhanni
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin melihat konflik interpersonal yang dialami oleh karyawan
wanita belum menikah yaitu tuntutan sosial untuk menikah dan hubungannya
dengan tuntutan kerja dan burnout. Penelitian dilakukan pada 1150 karyawan
wanita belum menikah di Jabodetabek dengan rentang usia 25 hingga 35 tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan sosial untuk menikah sebagai
stres luar organisasi memperkuat hubungan antara tuntutan pekerjaan dan burnout
dengan persamaan regresi Y = 56,26 + 0,77X + 0,24M + 0,01 XM.

ABSTRACT
This research examine interpersonal conflict that unmarried women have, it is
social pressure to get married and it?s relationship with job demands and burnout.
Data are collected from 1150 unmarried women employee in Jabodetabek in the
age of 25 until 35. Result shows that social pressure to get married has positive
correlation that strengthen the relationship between job demand and burnout with
regression equation Y = 56,26 + 0,77X + 0,24M + 0,01 XM."
2016
S65416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawati Diah Astuti
"Janda dan ibu tunggal di Indonesia kerap mendapatkan stigmatisasi yang negatif. Mereka dicurigai melakukan berbagai aktivitas seksual yang tidak lazim serta menjadi objek gosip, predasi seksual pria, kecemburuan seksual para perempuan bersuami, dan fitnah. Representasi mereka di media juga selalu lekat dengan stigmatisasi negatif tersebut. Oleh karena itu, mereka membutuhkan support group sebagai tempat berkumpul dan bersatu untuk saling mendukung. Di era digital, mereka membuat komunitas online melalui media sosial untuk menciptakan ruang publik baru yang berbeda dengan ruang publik dominan. Penelitian ini mengeksplorasi komunitas Single Moms Indonesia di media sosial sebagai bentuk counterpublic para janda. Menggunakan strategi penelitian etnografi digital, peneliti menemukan bahwa 1) para janda memiliki berbagai cara dalam menggunakan komunitas Single Moms Indonesia sebagai sebuah counterpublic, 2) komunitas online bisa menjadi ruang aman bagi janda, 3) counterpublic di ruang online bisa berlanjut hingga ke ruang offline, 4) komunitas Single Moms Indonesia melakukan berbagai upaya untuk membantu para janda mengatasi stigma masyarakat, dan 5) di komunitas online para janda harus menerapkan berbagai regulasi dan filter agar mereka bisa aman dan nyaman dari gangguan masyarakat

Widows and single mothers are routinely stigmatised in everyday Indonesian social life. They are suspected of engaging in a variety of unusual sexual activities as well as being the object of gossip, male sexual predation, sexual jealousy of women, and slander. Their representation in the media has always been closely tied to the stigmatization. Therefore, they need a support group as a place to gather and unite to support each other. In the digital era, these women create online communities through social media to create new public spaces that are different from dominant public spaces. This research explores the Single Moms Indonesia community on social media as a form of counterpublic for widows. Using a digital ethnographic research strategy, I am able to find out that 1) widows and single mothers have various ways of using the Single Moms Indonesia community as a counterpublic, 2) online communities can be safe spaces for widows, 3) counterpublic in online spaces can continue to offline spaces, 4) Single Moms Indonesia communities make various efforts to help widows overcome stigma, and 5) in online communities, widows must implement various regulations and filters so that they can be safe and comfortable from public disturbances."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyowati Irianto
"This article had the aim to show in what way legal anthropological approach can contribute to the development of a field now know as women's studies. What will be explained is the potentiality of yielding rich and valuable data regarding women's issues when the methods developed in anthropological fieldwork are being used in research. The writer illustrate her points by describing her study, conducted in three villages in vicinity of Tarutung, North Sumatera."
1992
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riesa Melani Zainuddin
"ABSTRAK
Di Indonesia terjadi peningkatan perilaku hubungan seks ekstramarital
(HSE) terutama yang dilakukan pria maupun wanita. Tidaklah dipungkiri wanita
yang sudah menikah dapat saja melakukan HSE dengan pria menikah maupun pria
lajang. Dengan semakin sempitnya waktu yang dimiliki oleh wanita menikah untuk
dirinya sendiri, juga semakin pesatnya jumlah wanita lajang saat ini (BPS, 1990),
maka diperkirakan lebih banyak wanita Iajang yang terlibat affair dengan pria
menikah.
Wanita Iajang menarik untuk diteliti terutama yang berada dalam kelompok
dewasa muda, mengingat pada periode ini seseorang diharapkan sudah menikah
dan membentuk keluarga. Pada periode ini pula timbul kebutuhan akan intimacy.
Terlibatnya wanita lajang dengan pria menikah meperlihatkan adanya
kecenderungan pemenuhan intimacy melalui affair. Keterlibatan wanita lajang
dengan pria menikah menurut penelitian sebelumnya akan berlanjut pada perilaku
HSE jika mereka menikah suatu saat nanti.
Banyak faktor penyebab affair- wanita Iajang dengan pria menikah yang
dikemukakan para ahli, diantaranya ?kesepian? dan ?kesenangan semata?. Wanita
lajang pelaku affair ataupun yang bukan pelaku affair tentunya juga melakukan
penyimpulan terhadap penyebab perilakunya sendiri.
Adanya penyimpulan terhadap penyebab peristiwa atau perilaku diri sendiri
maupun orang lain disebut atribusi kausal. Dengan mengetahui pola atribusi kausal
affair dari subyek pelaku affair, akan dapat membantu pembentukan suatu tingkah
Iaku baru yang positif, mengingat atribusi kausal sangat berkaitan erat dengan sikap
yang merupakan dasar dari tingkah laku seseorang.
Weiner mengajukan model 3 dimensi dalam teori atribusi kausal. Dimensi
tersebut adalah locus, stability dan controllability. Dengan mengetahui dimensi
lokus akan diketahui pula apakah faktor penyebab berkaitan dengan diri pelaku
ataukah berada di luar diri pelaku. Sedang dimensi stabilitas berhubungan dengan
ekspektansi apakah perilaku akan dipertahankan atau tidak di masa mendatang.
Dimensi kontrolabilitas akan memperlihatkan apakah penyebab perilaku berada
dalam kontrol diri atau dalam kontrol orang lain/lingkungan.
Dalam proses atribusi sering terjadi bias, diantaranya adalah actor observer
effect, dimana seseorang akan mengatribusikan kegagalan atau perilaku negatif
dalam penyebab yang eksternal sedangkan perilaku orang lain dalam penyebab
internal.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan pola atribusi kausal affair
wanita lajang pelaku affair dan bukan pelaku affair. Alat ukur yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Causal Dimension Scale II yang dibuat oleh Russel dan kawan-kawan (1992). Subyek dalam penelitian ini berjumlah 67 orang, yang terdiri
dari 34 pelaku affair dan 33 bukan pelaku affair.
Dari penelitian diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan atribusi kausal
affair pada kedua kelompok subyek penelitian. Kelompok pelaku affair
mengatribusikan perilakunya dalam dimensi yang lebih internal, tidak stabil namun
lebih terkontrol secara personal dibandingkan kelompok bukan pelaku affair.
Dengan demikian baik pelaku rnaupun bukan pelaku, keduanya menganggap bahwa
perilaku affair tidak akan dipertahankan, sedangkan faktor penyebab berada pada
lokus internal atau berkaitan dengan diri pelaku serta dapat dikontrol oleh diri
sendiri.
Sedangkan dalam atribusi kausal tidak melakukan affair antara kedua
kelompok subyek juga terdapat perbedaan dalam dimensi stabilitas, dimana subyek
bukan pelaku mengatribusikan perilakunya ke dalam dimensi internal, stabil, dan
memiliki kontrol personal. Artinya, bukan pelaku affair tetap akan
mempertahankan perilakunya untuk tidak melakukan affair. Pelaku affair
mengatribusikan tidak melakukan affair disebabkan oleh sesuatu yang internal,
tidak stabil tapi juga memiliki kontrol personal. Dengan demikian, pelaku affair
memiliki anggapan bahwa subyek bukan pelaku diperkirakan akan melakukan
affair di masa mendatang.
Tidak ditemukan indikasi bias atribusi bagi pelaku affair dalam
mengatribusikan penyebab perilaku affair seperti yang dikemukakan oleh Jones,
Nisbett dan Watson (dalam Brehm & Kassin, 1993), tetapi terjadi bias atribusi
pada subyek bukan pelaku affair mengingat subyek mengatribusikan perilaku affair
dalam lokus internal atau yang berkaitan dengan diri pelaku. Peneliti melihat
adanya kemungkinan bahwa pelaku affair tidak memandang perilakunya sebagai
hal yang negatif.
Faktor penyebab affair yang paling utama bagi pelaku affair adalah
?menghindari komitmen untuk menjalin hubungan formal?, sedangkan bagi bukan
pelaku lebih memilih, ?menyukai pribadi yang matang'. Faktor penyebab tidak
melakukan affair bagi bukan pelaku maupun pelaku affair lebih disebabkan pada
?kontrol diri yang kuat?.
Pada penelitian lanjutan sebaiknya dilakukan wawancara mendalam,
terutama untuk menggali keterlibatan atau kedekatan emosional pada pasangan
affair, agar kita terhindar dari pandangan bahwa affair terjadi akibat motif-motif
hedonis; seperti alasan ?variasi seks? dan ?kesenangan semata?. Sampel penelitian
juga dapat menggunakan pria lajang yang memiliki affair dengan wanita menikah,
karena adanya perbedaan karakteristik, sehingga penelitian dengan menggunakan
sampel tersebut akan mcnarik untuk dibuat. Adanya ketidaksesuaian hasil
penelitian dengan toeri-teori yang ada merupakan hal yang menarik. Bias yang
terjadi dalam penelitian ini dapat dihindari dengan penelitian lanjutan dengan
sampel yang lebih besar dengan alat yang lebih baik."
1998
S2679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>