Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108222 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmat Prayitno
"Instalasi Rawat Darurat RSUD Kota Yogyakarta, pada tahun 1998 pernah mengadakan survei kepuasan pasien, Namun demikian, sesungguhnya sulit menilai kepuasan pasien IRD yang kebetulan sampai tahun 2001, baru satu kali dilakukan, itupun hasil penelitiannya masih ada hal-hal yang dapat menimbulkan bias bagi manajer rumah sakit khususnya pada instalasi rawat darurat dalam prioritas menyikapi hasil survei tersebut.
Sedangkan pada penelitian kali ini, hasilnya, didapatkan karakteristik responden didominasi oleh usia 15-40 tahun sejumlah 75 %, pendidikan bawah-menengah (SD-SMA) 75 %, wanita 53 %, penghasilan lebih dari Rp.300.000,- sebanyak 66,07 % dan non pegawai (wirausahawan dan lain-lain) 57 %. Pada karakteristik penghasilan, ternyata ada perbedaan persepsi tentang kepuasan antara yang berpenghasilan kurang dari Rp.301.000,- dengan yang berpenghasilan lebih dari Rp.301.000,-.
Dari hasil olahan statistik didapatkan rata-rata nilai kepuasan pasien 6,5 (dari skala Likert 1-10), dan rata-rata nilai pelayanan pelanggan yang dirasakan pasien 6,1 (dan skala Likert 1-10). Responden menyatakan kepuasannya terhadap fasilitas medis dengan memberikan nilai rata-rata 8 dan terendah Iingkungan fisik dengan nilai rata-rata 5. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan kepuasan pasien terhadap pelayanan pelanggan Instalasi rawat darurat belum sepenuhnya memuaskan.

Patient Satisfaction at Emergency Installation at RSUD Kota Yogyakarta in 2001In fact that in 1998, RSUD kota Yogyakarta has conducted Medical patient satisfaction survey for Medical patient service. However, it is difficult to make evaluation on medical patient satisfaction for the medical patient service of emergency installation because of until 2001, there was only one survey that was in 1998. Also, the sample was doubly to be representative will resulting bias for hospital manager to make priority toward the survey result.
The research was conducted as long as 12 December 2001 until 19 December 2001. The result shows that respondent characteristics is dominated by class of age 15-40 year (75 %), low and middle education level (basic-senior high school) is 75 %, female 53 %, income higher than 300.000 is 66.07 % and non government staff is 57 %. On income characteristics, there is a difference satisfaction perception between income class lower than Rp. 301.000 and higher than Rp. 301.000. The fact has relationship with quality of patient service that low for some aspects. The result is supported by hypothesis that the lower income, the higher satisfaction for some point.
Statistically, the average of patient satisfaction is 6.5 (from Likert scale 1-10) and the average of patient service is 6.1 (from Likert scale 1-10). Respondent stated the satisfaction on medical facilities is 8 on average and the lowest is physical environment, namely 5. Due to the result, the conclusion is patient satisfaction on emergency installation service not fully yet satisfied.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T5623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Yusrizal
"Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator untuk mengukur kualitas layanan. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan kualitas layanan yang belum standar dan perlu banyak perbaikan. Kepuasan pasien yang rendah akan berdampak terhadap citra rumah sakit. Kepuasan pasien ini dipengaruhi banyak faktor, diantaranya karakteristik pasien.
Studi ini untuk memperoleh gambaran tentang kepuasan pasien dan faktor-faktor yang berhubungan dengan karakteristik pasien. Penelitian dilakukan di RSUD Lubuk Linggau Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan dari tanggal 1 Juni - 15 Juli 2001. Jenis penelitian yang digunakan adalah "cross sectional study" pada 120 pasien rawat inap. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat, dan multivariat, distribusi frekuensi, "chi square" dan regresi logistik. Hasil yang didapat menunjukkan tingkat kepuasan pasien sekitar 44,2%. Ketidakpuasan pasien ini berhubungan dengan layanan makanan, lingkungan rawat inap, bagian penerimaan pasien, biaya perawatan, dan layanan di loket penerimaan.
Dari uji bivariat dan regresi logistik didapatkan faktor yang berkorelasi dan faktor dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah variabel pendidikan dan pola bayar. Dari penelitian ini disarankan agar manajer rumah sakit lebih meningkatkan dan memperhatikan layanan kepada masyarakat, terutama layanan makanan, lingkungan rawat inap, biaya perawatan, dan layanan di loket pembayaran. Kepada petugas rumah sakit untuk lebih memperhatikan mereka yang berpendidikan tinggi dan yang dirawat dengan tanggungan (Askes / perusahaan tempat pasien bekerja) sehingga tingkat kepuasan mereka dapat ditingkatkan melalui layanan yang lebih baik.

Patient satisfaction is one of the indicators to measure the quality of services. A low patient satisfaction reflects the under-standard of quality services which affects the poor image of the hospital. Patient satisfaction is influenced by many factors; one of them is the patient characteristic.
This study is cross sectional approach that objectives to get the information about patient satisfaction and factors that associate with the patient satisfaction. The study was performed of 120 in-patients of District General Hospital Lubuk Linggau and started from June l to July 15th , 2001. Data were analyzed by univariate, bivariate, and multi-variate: frequency distribution, chi-square test and logistic regression.
The result showed only 44,2% of in-patient was satisfied to health services of Lubuk Linggau District General Hospital which was related to food-menu services, in-patient surrounding, admission services and tariffs. It is also proved that education and pattern of payments were a significant correlation. The result of logistic regression also stated that these two factors are related to patient satisfaction. It is recommended to the top manager, staffs and medical-nursing officers to be more courtesy to patient, to improve their skills and knowledge and also to complete the hospital resources. Also, it is a good step and strategy giving a great concern to highly educated patient and health-insurance patient.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T10402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Krisnanda
"Pada era globalisasi dan persaingan bebas dalam bidang pelayanan kesehatan saat ini pihak pengelola pelayanan kesehatan dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Salah satu indikator untuk mengukur kualitas pelayanan adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan kualitas pelayanan berada dibawah standar. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah karakteristik pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien dan melihat bagaimana hubungan antara kepuasan dengan karakteristik pasien, serta faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien. Kepuasan pasien diperoleh dari tingkat kesesuaian/nilai puas yang merupakan rasio persepsi dengan harapan pasien terhadap pelayanan di Instalasi Rawat Darurat RSUD Palembang BARI. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional pada 100 pasien yang dilakukan di Instalasi Rawat Darurat RSUD Palembang BARI dari tanggal 8 Maret 2001 sampai dengan 16 April 2001. Dimensi pelayanan yang digunakan untuk mengukur kepuasan pasien adalah sarana fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan / keyakinan dan kepedulian.
Faktor karakteristik pasien yang ingin diketahui hubungannya dengan tingkat kepuasan pasien adalah variable jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, kiasifikasi pasien dan pendapatan. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Analisis terhadap faktor-faktor dimensi pelayanan dengan self scale survey menggunakan Diagram Kartesius.
Hasil didapat menunjukkan bahwa proporsi pasien yang puas sebesar 46,2% dan pasien yang tidak puas sebesar 53,8% dengan tingkat kesesuaian/ nilai puas 80,71%. Uji bivariat dengan Chi-square didapat variable yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah variabel pendidikan, klasifikasi pasien, dan pendapatan. Disarankan kepada pihak Instalasi Rawat Darurat RSUD Palembang BARI untuk memperhatikan karakteristik pasien khususnya pendidikan, klasifikasi pasien dan pendapatan pasien dalam upaya meningkatkan kepuasan pasien dengan memberikan pelayanan prima. Uji multivariat dengan regresi logistik didapat variabel yang dominan adalah variabel pendapatan, dimana pasien rawat jalan Instalasi Rawat Darurat dengan pendapatan rendah beresiko untuk puas 3 kali dibandingkan dengan pasien pendapatan tinggi.
Analisis setiap faktor terhadap dimensi pelayanan yang digunakan diketahui bahwa faktor-faktor: ruang tunggu yang luas dan nyaman, peralatan medis Instalasi Rawat Darurat terlihat modern, pelayanan sesuai jam buka 24 jam, tidak membedakan satu pasien dengan pasien yang lainnya dan sebagian faktor-faktor: prosedur pelayanan mudah dan tidak berbelit-belit, pelayanan yang sopan dan ramah, merupakan faktor-faktor yang penting dan prioritas bagi pasien dan RSUD Palembang BARI harus segera memperbaiki serta mengoreksi faktor-faktor dimensi pelayanan ini. Faktor-faktor gedung tampak baik dan bersih, perawat berpenampilan rapi dan bersih, pasien tidak menunggu lama untuk diperiksa dokter, proses pendaftaran dilaksanakan dengan cepat, semua keluhan pasien cepat ditanggapi, perawat berperilaku baik selama pelayanan, dokter berperilaku baik selama memeriksa pasien, penampilan dokter menimbulkan rasa percaya dan aman pasien, dokter memiliki kemampuan untuk mengatasi penyakit pasien, dokter memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah senyum dan sopan dan sebagian factor-faktor: prosedur pelayanan mudah dan tidak berbelit-belit, pelayanan yang sopan dan ramah merupakan faktor-faktor dimensi pelayanan yang harus dipertahankan karena pasien merasa puas.

In this global era and free competition in health services, any institution that provides health services is required to improve its services quality. One of the indicators used to measure the quality of the services is patient satisfaction. Low patient satisfaction may indicate that the services quality is still below the set standards. Patient satisfaction may be influenced by many factors. One of them is patient characteristic.
The purpose of this study is to describe patient satisfaction and to observe how the satisfaction correlates with the patient characteristic as well as to observe the most dominant factor that correlate with patient satisfaction. Patient satisfaction was measured by compliance scale that included perception ratio with the patient expectation toward the service provided by the emergency policlinic installation of District Hospital Palembang BART. This was a cross sectional study on 100 patient at the emergency policlinic installation of District Hospital Palembang BARI from March 8, 2001 until April 16, 2001. Dimensions of the service used to measure the patients' level of satisfaction included tangibles items, reliability, responsiveness, assurance and empathy.
The characteristics of the patient that this study investigated to reveal their correlation with the patients' level of satisfaction covered the following variables: Gender, age, education, occupation, case patient classification, and income. Data analysis was conducted by using univariat, bivariat, and multivariat techniques. Analysis of the service obtained from the self-scale survey was conducted by referring to Kartesius diagram.
The study result show that the proportions of satisfied patients reach to 46.2% and unsatisfied patients reach to 53.8% with level compliance of 80.71%. The bivariat test by using Chi-square reveals the variables that correlate with patients? satisfaction were education, case patient classification, and income. To recommend the emergency policlinic installation of district Hospital Palembang BARI to put emphasis on patients characteristics particularly on their education, case patient classification, and income in order to increase their level of satisfaction with the best services. The multivariat test by using logistic regression shows that the most dominant variable was income where the emergency policlinic installation patients who income lower were likely to be satisfied 3 times compared to patient who income higher.
Analysis of each factors dimensions of the service indicates that the factors : a comfortable and roomy waiting room, the emergency policlinic installation has got modern medical equipments, the services that opens for 24 hours, do not discriminate in treating the patients and treat them fair, and a half factors: the procedure of serving the patient is easy and not too bureau cratic, the services patients politely and patiently, are the significant factors and a priority for the patients and District Hospital Palembang BARI should be immediately improve and review its factors. Factors: the building of District Hospital Palembang BARI looks good and clean, the paramedics work in their clean and neat uniforms, the patients do not have to wait long in order to meet the doctor to be examined, the process registration can be done fast, they respond the patients' problem quickly and well, the paramedics behave and do their duties well, the doctors behave well and examine the patients well, the performance of doctors arise the patients' trust and make them fell save, the doctors are able to handle the patients diseases, the doctors are treat the patients politely and patiently with smile on their face and a half factors: the procedure of serving the patient is easy and not too bureaucratic, the services patients politely and patiently, that should be District Hospital Palembang BARI maintained for it proved to satisfy the patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T3627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wimarti Yarsi
"Mutu jasa pelayanan kesehatan dan kepuasan pasien, khususnya pelayanan rumah sakit, akhir-akhir ini cukup menarik perhatian. Mutu pelayanan rumah sakit dalam persepsi pasien dapat dilihat dari penilaian pasien terhadap pelayanan yang mereka terima, dihubungkan dengan kepuasannya.
Penulisan tesis ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang mutu pelayanan dalam persepsi pasien di RSUD Tangerang, khususnya pelayanan rawat jalan, dengan indikator kepuasan pasien dalam hubungannya dengan pelayanan tenaga; lingkungan, sarana /prasarana; dan peraturan yang berlaku di Instalasi rawat jalan. Selain itu juga ditinjau dari karakteristik pasien (umur, sex, pendidikan, penghasilan, penanggung biaya dan kecepatan mencapai rumah sakit). SeIama ini belum ada informasi tentang mutu pelayanan rawat jalan yang dapat digunakan sebagai umpan balik RSUD Tangeran Metoda yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif, dan bersifat cross sectional. Data pasien diperoleh dari survey yang dilakukan kepada 216 responden yang berasal dari pasien rawat jalan RSUD Tangerang selama 2 minggu pada bulan Juni 1996.
Hasil penelitian menunjukkan, yang menyatakan puas terhadap pelayanan secara keseluruhan 68,4 %. Semua faktor pelayanan ( tenaga, lingkungan, dan peraturan yang berlaku) yang diukur, berperan dalam memberikan kepuasan pasien. Sedangkan untuk karakteristik pasien, hanya faktor pendidikan saja yang berperan dalam memberikan kepuasan pasien.
Sebagai saran dikemukakan bahwa, yang dapat segera dilakukan adalah penyediaan rambu - rambu / petunjuk bagi pasien, ketepatan waktu pelayanan pemeriksaan dakter. Selain itu perlu ditingkatkan ketertiban antrian, keramahan para petugas dan pemakaian seragam tenaga bagian pendaftaran / pembayaran serta penerapan budaya senyum.
Selanjutnya perlu diteliti lebih lanjut tentang produktifitas tenaga dan motivasi tenaga, serta sistem antrian di Instalasi Rawat jalan RSUD Tangerang.

The quality of care provided and the level of patient satisfaction are the core of many marketing strategies in health services, especially in hospital service as ever - more competitive markets. The patient perception in health care provided which related with their satisfaction, can be used as indicator of the hospital's service quality.
The aim of this study is to obtain information regarding the health care provided quality, according to the patient perception in the Out Patient Unit of Tangerang District Hospital. Currently, there was no information from patient, which can be used as feedback for maintaining the hospital's service quality, especially in Out patient Unit.
In obtaining the necessary information, this study conducted survey followed by 216 out patient, for 2 week on June 1996, and analyzed with quantitative approach.
The results showed that 68,0 % of interviewer satisfied with care provided. All of the determinant of care provided (i.e. hospital's personnel, environment, regulation) contributed in influencing patient satisfaction. Characteristic patient just for education, that gift the same result.
The suggestion is that, providing the information board for patient and punctuality of medical doctor. Besides, increasing queuing system, implementation of behavior standard {i.e. smile and friendliness ). Furthermore, this study can be continued with some studies of personnel productivity and motivation, queuing system in Out patient Unit of Tangerang District Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunisam Saman
"Jumlah pertolongan persalinan normal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang Bari pada tahun 2000 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 1999, dengan pertolongan persalinan terbanyak ditolong oleh bidan (92%). Meningkatnya jumlah persalinan normal tersebut kemungkinan disebabkan oleh mutu pelayanan yang baik sehingga pada akhirnya akan menimbulkan rasa puas bagi pasien. Namun sampai saat ini gambaran mutu pelayanan dan kepuasan pasien belum pernah diteliti.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran rata-rata tingkat kepuasan pasien, gambaran mutu input (karakteristik bidan dan karakteristik ibu bersalin), mutu proses persalinan (kepatuhan bidan terhadap standar prosedur persalinan dan sikap bidan terhadap pelayanan) dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien. Unit analisis adalah ibu dengan persalinan normal yang ditolong oleh bidan sebanyak 70 responden.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan dilakukan dari tanggal 1 April - 15 Juni 2001. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat (distribusi frekuensi) dan analisis bivariat (uji t dan regresi linear sederhana).
Hasil yang didapatkan pada penelitian ini rata-rata tingkat kepuasan pasien sebesar 78,01%. Rata-rata tingkat kepuasan pasien yang tertinggi didapatkan pada pelayanan bidan di ruang bersalin dan nifas (82,01%). Rata-rata tingkat kepuasan terendah didapatkan pada lingkungan ruang rawat (70,18%).
Kepatuhan bidan terhadap SOP persalinan sebesar 60%. Kepatuhan yang tertinggi didapatkan pada persiapan pasien (97,1%) dan pemeriksaan dalam (95,7%). Kepatuhan terendah didapatkan pada pemeriksaan penunjang (28,6%) dan observasi selama persalinan (18,6%).
Dari hasil bivariat didapatkan variabel-variabel yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah mutu input (umur bidan), mutu proses (kepatuhan bidan terhadap SOP persalinan, mendirikan diagnosa, observasi 2 jam post partum, observasi di ruang nifas), pelayanan bidan dan karakteristik responden (pekerjaan responden).
Dari hasil penelitian ini disarankan bagi manager rumah sakit untuk melakukan pengukuran kepuasan pasien dan mengevaluasi terus sesuai dengan periode waktu yang diinginkan, sehingga diketahui trend (kecenderungan) persentase pasien yang puas dan dimensi mutu pelayanan yang menjadi prioritas dan penting bagi pasien untuk menjadi puas. Sedangkan SOP persalinan agar divisualisasikan dan ditempel pada tempat yang terlihat oleh bidan setiap waktu dan sebaiknya diberikan pelatihan, bimbingan, pengawasan dan koreksi dalam kepatuhan bidan terhadap SOP persalinan.

The number of normal babies delivery in Bari District General Hospital (RSUD) Palembang has increased in 2000 compared with those in 1999, in which the largest part were done by the midwives (92%). The increase of the normal babies? delivery may have a correlation with the service done by the midwives. As the result it increased the satisfaction to the patients. However, until today the figure of patients satisfactions and quality of serving are not known.
The purpose of this research is to identify description regarding the average satisfaction of baby delivery patients, quality of input (characteristics of midwives and characteristics of mothers), quality of the delivery process (compliance of the midwives toward delivery standard procedure and their attitude towards the patients) and factors, which have relation to the patients? satisfaction. Unit of analysis of the mothers who have normal delivery served by the midwives are 70 respondents.
This research is a quantitative one by using cross sectional approach from the. first of April to the 15`h of June 2001 The analysis used is univariate (frequency distribution) and bivariate (t-test and simple Linear Regression).
The result obtained in this research is that average level of the patient's satisfaction is 78.01%. The highest average level of patients at the midwife service is in delivery and "nifas" room is 82.01%. The lowest average patients? satisfaction is obtained in maintenance room 70.18%.
The compliance of the midwives towards delivery standard procedure is 60%. The highest compliance is obtained in patient's preparation of 97.1 % and inner examination of 95.7 %. The lowest compliance is obtained in supporting check (28, 6%) and observation during delivery (18, 6%).
From the result of bivariate analysis the variables related to patients satisfaction is quality of input, age of midwives, quality of process, compliance of midwives towards delivery standard procedure, diagnosis, two hours observation post partum, observation in post-delivery room, service of the midwives an characteristics of respondents.
From the result of the research, it is suggested that the manager of the hospital to evaluate and find out the trend of patient's satisfaction percentage in a certain period of time, as well as the important and priority dimension of servicing quality in order to satisfy the patients. In addition, delivery SOP should be made and put on the place, which can be seen every time by the midwives. Training, guiding, controlling and correcting are also needed in order to make the midwives' compliance to the delivery SOP.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Purwatika Soekardjo
"Kepuasan pasien adalah kebutuhan, keinginan dan harapan yang dapat terpenuhi sesuai dengan apa yang dapat diberi oleh pemberi pelayanan kesehatan. Dikatakan puas apabila yang didapat dan dirasakan melebihi kebutuhan, keinginan serta harapan pasien.
Kepuasan pasien juga merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pihak manajemen pemberi pelayanan. Banyak hal yang mempengaruhi kepuasan pasien antara lain faktor sosiodemografi, pengalaman masa lalu, cerita dari teman dan lain-lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari gambaran maupun tingkat kepuasan pasien rawat inap yang dihubungkan dengan faktor-faktor karakteristik pasien, kelas perawatan, jenis pelayanan di unit rawat inap sebuah rumah sakit.
Penelitian dilakukan di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita Jakarta pada bulan September 2001. Cara pengambilan sampel dengan cara pusposive sample size. Populasi pada penelitian ini adalah pasien penunggu pasien rawat Inap yang akan pulang/keluar dari RSAB Harapan Kita.
Terpilih sampel sebanyak 108 pasien/penunggu pasien rawat Inap. Jenis penelitian yang digunakan cross sectional. Analisis yang digunakan analisis Unvariat dan Bivariat dengan menggunakan uji Chi - square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menyatakan puas terhadap pelayanan di Unit Rawat Inap RSAB Harapan Kita adalah 75%, dan pasien yang menyatakan tidak puas terhadap pelayanan di Unit Rawat Inap RSAB Harapan Kita adalah 25%. Secara statistik dengan analisis uji Chi - square pada level of significant α 5% diperoleh variabel yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah faktor-faktor pendidikan, pekerjaan, pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan petugas front line, pelayanan petugas keuangan, fasilitas ruangan, tarif. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah faktor umur, cara bayar dan kelas perawatan.

The Factors which were related to Patient Satisfaction at Inpatient Department of "Harapan Kita" Children and Maternity Hospital, Jakarta, 2001Patient satisfactions are the need, demand and expectation of any patient which can be fulfilled by any health service provider. Patients were satisfied if they got and felt everything exceed their needs, demand and expectation everything exceed their needs, demand and expectation everything.
Patient satisfaction is one of many indicators that measure health service quality and can be used to give feed back to health provider management.
Patients satisfaction is depended by many factors, such as social demography factors, old time experiences, hear say stories and etc.
The objective of this study is to find factors which might be related to patient satisfaction such as patient characteristic, inpatient room classification, inpatient services rendered.
This study was conducted in "Harapan Kita" Children and Maternality Hospital Jakarta in September 2001. Sampling is done by purposive sample size. The population sample are all in patient who soon will discharge from hospital. There were 108 samples chosen for this study, the method used was the cross sectional approach: analyses used are univariate and bivariate, using the Chi - square Test.
The patient distribution by satisfaction level showed that 81 patients (75%) are satisfied and 27 patients are less satisfied.
The study revered that factors which related to Patient Satisfaction were education, occupation, doctor's services, nurse services, front line officers, treasury officers, room facilities, tariffs. The factors which were not related to patient satisfaction including: age, payment systems and room classification.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Lidya Pusparia
"Instalasi Farmasi merupakan salah satu terminal pelayanan kesehatan, jalur perbekalan farmasi yang berhadapan langsung dengan masyarakat, dan merupakan bagian dari revenue centre. Latar belakang penelitian ini adalah proporsi kunjungan instalasi farmasi dengan resep obat yang rendah, yaitu kurang dari 50%, serta keluhan pasien akan pelayanan instalasi farmasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih rinci tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan instalasi farmasi dikaitkan dengan minat pasien menebus kembali resep obat di instalasi farmasi RSUD Budhi Asih.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif, desain penelitian ini adalah survey cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner kepada 100 orang responden. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat yaitu membandingkan skor harapan dan kenyataan, kemudian diaplikasikan kedalam diagram kartesius, analisis bivariat dengan chi kuadrat, dan analisis multivariat dengan regresi logistic.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat kepuasan dengan minat kembali menebus resep obat di instalasi farmasi RSUD Budhi Asih. Responden yang menyatakan puas sebanyak 15% responden, sedangkan responden yang menyatakan tidak puas akan pelayanan instalasi farmasi ada sebanyak 85% responden. Frekuensi responden yang berminat menebus kembali resep obat sebanyak 37% responden, sedangkan responden yang tidak berminat sebanyak 63% responden. Variabel yang dominan mempengaruhi minat menebus kembali resep obat yaitu usia, dan dimensi reliability.

Pharmacy is one of terminal health care, pharmaceutical supply lines dealing directly with the community, and is part of a revenue center. The background of this study is the proportion of visits with prescription drug pharmacy low, at less than 50%, and complaints of patients will service pharmacy. This study aimed to find out more detailed level of patient satisfaction of outpatient pharmacy services related to the interests of patients redemption pharmacy prescription drugs at Budhi Asih Hospital.
This study is descriptive and analytical with a quantitative approach, this study design was cross sectional survey. Data collected through questionnaires to 100 respondents. Data analysis was performed by univariate analysis that compared the scores of hope and reality, then applied into Cartesian diagrams, bivariate analysis using chi square, and multivariate analysis with logistic regression.
Results showed that there was a correlation between satisfaction with the interest to re-purchase a prescription drug in the pharmacy department Budhi Asih Hospital. Respondents who said they were satisfied as much as 15% of respondents, while respondents who expressed dissatisfaction pharmacy service will be there as much as 85% respondents. Frequency of respondents who are interested to re-purchase prescription drugs as many as 37% of respondents, while respondents who are not interested as much as 63% respondents. Dominant variables that influence the intention to re-purchase prescription drugs are the age, and the dimension of reliability.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31687
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Loli Fitri
"ABSTRAK
Promosi Kesehatan Rumah Sakit berupa pemberian informasi dan edukasi kepadapasien, klien sehat dan keluarga. Tujuan PKRS untuk meningkatkan derajat kesehatanpasien. RSUD Dr. Adnaan WD telah dilakukan namun belum maksimal, karena masihbanyak komplain pasien terkait kominukasi, edukasi yang tidak efektif dari petugas.Pasien sebagai konsumen eksternal ingin mendapatkan pelayanan kesehatan sesuaiharapan. Untuk menilai kepuasan pasien dilakukan pengukuran tingkat kepuasanmelalui 5 dimensi kepuasan. Tujuan penelitian mengetahui hubungan pemberianinformasi dan edukasi terhadap kepuasan pasien. Penelitian menggunakan pendekatankuantitatif desain cross sectional study. Sampel adalah pasien rawat jalan sebanyak 365,pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukan adanyahubungan antara variabel ketersediaan sarana/media promosi dengan p value 0,48,variabel pemberian informasi dan edukasi oleh petugas administarsi dengan p value0,001, variabel pemberian informasi dan edukasi oleh dokter dengan p value 0,004,variabel pemberian informasi dan edukasi oleh perawat dengan p value 0,001 , danvariabel pemberian informasi dan edukasi oleh apotek dengan p value 0,001, terhadapkepuasan pasien setelah dikontrol oleh umur, jenis kelamin dan pendidikan. Penelitianmenunjukan 43,3 pasien tidak puas terhadap pemberian informasi dan edukasi yangdilakukan petugas kesehatan. Diharapkan rumah sakit melakukan evaluasi terdahapkegiatan PKRS, sehingga meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan.

ABSTRACT
Health Promotion Hospital form of giving information and education to patient, healthyclient and family. The purpose of PKRS is to improve patient 39 s health status. RSUD Dr.Adnaan WD has been done but not maximized, because there are still many complaintsrelated patients kominukasi, ineffective education from the officer. Patients as externalconsumers want to get health services as expected. To assess patient 39 s satisfaction wasdone measurement of satisfaction level through 5 dimension of satisfaction. Thepurpose of the study to know the relationship of information and education to patientsatisfaction. The research used a quantitative approach of cross sectional study design.The sample was 365 outpatients, data collection was done through questionnaire. Theresult showed that there was a correlation between variable of media promotion with pvalue 0,48, variable of information and education by administarsi officer with p value0,001, variable of information and education by doctor with p value 0,004, variable ofinformation and education by nurse with p value 0,001, and variable of givinginformation and education by pharmacy with p value 0,001, to patient satisfaction aftercontrolled by age, gender and education. Research shows 43.3 of patients are notsatisfied with the provision of information and education conducted by health workers.It is expected that the hospital will conduct a gradual evaluation of PKRS activities,there by increasing patient satisfaction on services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Sadeli
"Instalasi rawat inap RSUD Gunung Jati sebagai unit pelayanan perawat selama 24 jam sangat besar pengaruhnya dalam memberikan citra rumah sakit bagi pelayanan rumah sakit secara keseluruhan, karena pelayanan di ruang rawat inap harus diberikan mulai dari pasien masuk sampai dengan pasien pulang dan pelayanan yang diberikan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, terintegrasi, terkoordinasi dan berkolaborasi dari berbagai profesi.
Perawat sebagai salah satu profesi dalam memberikan pelayanan kepada pasien di ruang rawat inap tidak dapat di lepaskan dan perannya sebagai pemberi pelayanan, sebagai pendidik pasien untuk mandiri, serta memberikan konsultasi atas kesulitas yang dihadapi oleh pasien, sehingga pasien segera dapat bergabung dengan keluarganya dan kembali berkarya.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepuasan pasien dan peran perawat sebagai pemberi pelayanan baik pelayan fisik, psikologis, sosial dan spiritual serta hubungannya dengan kepuasan pasien dengan penyediaan fasilitas ruang rawat inap di RSUD Gunung Jati Cirebon. Dengan rancangan penelitian cross sectional, data primer didapat melalui kuesioner.
Penelitian ini, bersifat survei dengan rancangan penelitian cross sectional. Data primer didapat melalui pengisian kuesioner oleh pasien. Analisis statistik yang dipakai adalah analisis univariat untuk melihat gambaran deskriptif, analisis bivariat chi-square, untuk melihat adanya ada tidaknya hubungan antara tingkat kepuasan pasien dengan peran perawat dan penyediaan fasilitas pelayanan, analisis multivariat regresi logistik, untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa secara keseluruhan pasien rawat inap RSUD Gunung Jati periode Februari - Maret 2003 merasa puas, dengan variabel konsultan, lingkungan fisik, perawatan/obat-obatan dan pelayanan makanan/minuman yang berhubungan dengan kepuasan pasien. Variabel perawatan /obat-obatan adalah variabel yang paling berhubungan secara signifikan dengan kepuasan pasien.
Berdasarkan penelitian ini, disarankan peningkatan kemampuan manajemen data lapangan, pendidikan dan latihan, komunikasi interpersonal, dan komunikasi teurapatik, pelatihan SDM di lingkungan RSUD Gunung Jati, agar dapat meningkatkan kepuasan pasien secara berkesinambungan.

Analysis on Patient's Satisfaction Level on Nurse's Role and Facilities Provided in Hospice Ward of Gunung Jati Hospital, Cirebon City As a 24 hour care unit, the hospice ward installation Gunung Jati Hospital has great influence to hospital image. Health care provided by this unit started from where the patient check in until check out, providing care in a continuous, integrated, coordinative, and collaborative involving varied professions.
Nurse as one profession among others who provide care to patient in hospice ward has role as care provider, patient's educator in self reliance, and consultant to assist patients to overcome their problem, as to prepare patients to join back their families and back to daily work.
This study aimed to understand the relationship between patient's satisfaction level and nurse's role as care provider in terms of physical, psychological, social, and spiritual aspects and its relationship to patient's satisfaction on hospice ward facilities provided by Gunung Jati Hospital Cirebon.
This study is a cross sectional survey, collecting data from patients through questionnaire. Statistical analysis used in this study included univariate analysis, bivariate analysis using chi-square test to investigate relationship between patient's satisfaction level with nurse's role and provided facilities, multivariate analysis using logistic regression to know the most dominant independent variable.
The study showed that overall, patients in hospice ward Gunung Jati hospital in the period of February to March 2003 felt satisfied with consultant, physical environment, care/medication, and care/foods variables showed significant relationship. The most dominant variable was care/medication variable.
Based on this study, it is suggested to improve field data management skill, education and training, interpersonal communication, therapeutic communication, and human resource training in Gunung Jati Hospital as to sustain the high satisfaction level among patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T13046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usfahtul Khasanah
"Latar Belakang: Pertumbuhan industri jasa kesehatan di Indonesia terus meningkat, jumlah rumah sakit di Indoensia juga terus meningkat. Pertumbuhan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta bertumbuh positif. Jumlah rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta juga meningkat dari tahun 2019 – 2022. Hal ini mendorong persaingan dalam industri jasa kesehatan terutama rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta. Rumah sakit berusaha melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan agar tercapai kepuasan pasien. IGD sebagai pintu masuk utama pasien baik rawat jalan maupun rawat inap perlu memperhatikan kepuasan pasiennya. Banyaknya komplain pasien terhadap layanan kesehatan di IGD mengindikasikan adanya kekurangpuasan pasien terhadap layanan di ruang tersebut.
Tujuan Penelitian: untuk melihat hubungan Kualitats Layanan (Service Quality) terhadap kepuasaan pasien di IGD RSAU dr. Esnawan Antariksa.
Metode Penelitian: menggunakan metode penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien yang berkunjung ke IGD RSAU dr. Esnawan Antariksa pada bulan Mei 2024. Sampel penelitian berjumlah 180 pasien. Analisis data menggunakan uji analisa univariat, bivariat chi square, dan regresi logistik ganda.
Hasil Penelitian: kepuasan pasien di IGD RSAU dr. Esnawan Antariksa secara keseluruhan adalah baik yang terlihat dari nilai indeks Ikj yang menunjukkan nilai positif yang mengindikasikan bahwa persepsi pasien terhadap layanan kesehatan di IGD melebihi ekspektasinya. Sehingga timbul kepuasan pasien yang ideal menurut pasien. Namun ketika ditanyakan kembali menggunakan kuesioner ada 56,7% menyatakan ketidakpuasannya. Dari hasil uji chi square terlihat adanya hubungan yang signifikan terhadap kepuasan pasien pada semua dimensi kualitas layanan tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy, dengan p-value 0,000 (<0,050). Kemudian dari hasil uji multivariat menyatakan bahwa responsiveness merupakan faktor yang paling dominan terhadap kepuasan pasien.
Saran: Hendaknya IGD RSAU dr. Esnawan Antariksa dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasiennya terutama pada dimensi responsiveness.

Background: The growth of the health services industry in Indonesia continues to increase, the number of hospitals in Indonesia also continues to increase. Economic growth in DKI Jakarta Province is growing positively. The number of hospitals in DKI Jakarta Province will also increase from 2019 - 2022. This encourages competition in the health services industry, especially hospitals in DKI Jakarta Province. Hospitals try to make efforts to improve the quality of health services in order to achieve patient satisfaction. The Emergency Room as the main entrance for patients, both outpatient and inpatient, needs to pay attention to patient satisfaction. The large number of patient complaints about health services in the Emergency Room indicates that there is a lack of patient satisfaction with the services in that room.
Research Objective: to see the relationship between Service Quality and patient satisfaction in the ER at RSAU dr. Esnawan Antariksa. Research
Method: using quantitative analytical research methods with a cross sectional approach. The population of this study were all patients who visited the emergency room at RSAU dr. Esnawan Antariksa in May 2024. The research sample consisted of 180 patients. Data analysis used univariate analysis, bivariate chi square and multiple logistic regression tests.
Research Results: patient satisfaction in the ER RSAU dr. Esnawan Antariksa as a whole is good as seen from the Ikj index value which shows a positive value indicating that the patient's perception of health services in the ER exceeds their expectations. So that ideal patient satisfaction arises according to the patient. However, when asked again using a questionnaire, 56.7% expressed dissatisfaction. From the results of the chi square test, it can be seen that there is a significant relationship with patient satisfaction in all dimensions of tangible service quality, reliability, responsiveness, assurance and empathy, with a p-value of 0.000 (<0.050). Then, the results of the multivariate test stated that responsiveness was the most dominant factor in patient satisfaction.
Suggestion: It is hoped that the Emergency Room of RSAU dr. Esnawan Antariksa can improve the quality of health services so that it can increase patient satisfaction, especially in the dimension of responsiveness.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>