Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139512 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purnamawati
"Rumah sakit merupakan institusi dalam pemberi pelayanan kesehatan di Indonesia mempunyai fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan penderita. Kemampuan pemerintah untuk membiayai sektor kesehatan terbatas, oleh karena itu pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk lebih mendorong dengan perubahan status beberapa rumah sakit pemerintah dan pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN). Rumah Sakit Anak & Bersalin Harapan Kita adalah salah satu dari 13 Rumah Sakit Pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 127 tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 berubah status dari PNBP menjadi PERJAN. Dengan perubahan status ini diharapkan rumah sakit akan lebih mandiri dan mampu bersaing dengan kompetitor.
Berdasarkan laporan kinerja layanan rawat inap khususnya rawat inap kebidanan BOR (Bed Ocupancy Rate) periode tahun 2000 dan 2001 cenderung turun 3,23 %, kunjungan rawat jalan kebidanan mengalami penurunan 25,42 % pada tahun 2001, kunjungan perneriksaan kandungan juga mengalami penurunan 12,78 % pada tahun 2001 dan kunjungan antenatal baru mengalami penurunan 17,20 % pada tahun 2001. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian lebih dalam lagi bagaimanakah karakteristik serta pilihan dari pasien antenatal terhadap pemanfaatan layanan rawat inap kebidanan. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan layanan rawat inap kebidanan oleh pasien antenatal. Lingkup penelitian ini dibatasi pada karakteristik pasien antenatal yang memanfaatkan layanan rawat inap kebidanan dan yang tidak memanfaatkan layanan rawat inap kebidanan dan bagaimana pilihannya terhadap pelayanan kesehatan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif - analitik dengan design "Cross Sectional". Populasi penelitian adalah data-data sekunder dari medical record pasien antenatal trimester III periode Desember 2001 dan data primer pasien antenatal yang melahirkan di RSAB Harapan Kita dan tidak melahirkan di RSAB Harapan Kita.
Dari 90 catatan medik pasien antenatal yang diteliti, diperoleh 70 % dari pasien antenatal yang memanfaatkan pelayanan rawat inap kebidanan melahirkan di RSAB Harapan Kita dan 30 % pasien antenatal tidak memanfaatkan layanan rawat inap kebidanan.
Dari 8 variabel bebas yang diteliti, ternyata hanya 1 variabel yang terbukti menunjukkan hubungan bermakna dengan pemanfaatan layanan rawat inap kebidanan. Sedangkan 7 variabel lainnya tidak dapat dibuktikan berhubungan dengan pemanfaatan layanan rawat inap kebidanan. Dari 8 variabel bebas yang diteliti terdapat 5 variabel menunjukkan hubungan bermakna terhadap pilihan responden memanfaatkan layanan rawat inap kebidanan di RSAB Harapan Kita.
Karakteristik pasien antenatal yang memanfaatkan layanan rawat inap kebidanan melahirkan adalah usia ibu terbanyak usia produktif dengan tingkat pendidikan tinggi, pekerjaan suami pedagang/ swasta, jarak tempat tinggal dekat dari RSAB Harapan Kita, dan membayar sendiri, diagnosa normal, sistem perjanjian, jumlah anak sedikit.
Karakteristik pasien antenatal yang tidak memanfaatkan layanan rawat inap kebidanan pada dasarnya sama dengan pasien antenatal yang memanfaatkan layanan rawat inap kebidanan. Hanya faktor diagnosa ibu yang berhubungan dengan pemanfaatan layanan rawat inap kebidanan melahirkan. Alasan pilihan responder terhadap pemanfaatan layanan rawat inap melahirkan adalah kekhususan RSAB Harapan Kita, kualitas pelayanan medis, peralatan medis yang lengkap, mempunyai fasilitas ruang perawatan sesuai kelas perawatan dan tarif pantas.
Mempertahankan pelanggan yang sudah ada yaitu pasien antenatal dengan cara-cara antara lain membuat paket melahirkan bekerjasama dengan Program Parent Education, kerjasama dengan Bank-Bank yang berlokasi di RSAB Harapan Kita. Memberikan sarana yang lengkap kepada para dokter dan perawat berupa ruang khusus yang nyaman agar dapat terus mengembangkan ilmu pengetahuan guna meningkatkan pelayanan.

The Factors What Related To Utilization Of Mother's Room Care In Rumah Sakit Anak Dan Bersalin Harapan Kita On 2001 - 2002 By Antenatal PatientsIn Indonesia hospital is health care services institution what have functions is curing and recovering patients. Because of government limited prosperity in financing health sector, the administration had made prudence for urging change of hospital corporate, from Public Company on existence Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) to be Division Company or Perusahaan Jawatan (PERJAN). Rumah Sakit Anak Bersalin Harapan Kita has been being Division Company (Perjan) at 12 December 2000 under government regulation number 127 and year of 2000. This alteration was be able expect to be independent company what be capable compete with others.
Under report performance of room care, especially in mother's room care on period 2000 -2001 had been inclined decrease of bed occupancy rate (BOR) about 3,23% and on mother ambulatory care, the trend was being about 25.42%. Meanwhile, on examination of womb had been happened too, about 12,78%. Whereas of prenatal visit, the decreased was being on last year 2001, about 17,20%. So that, researcher interested to engage study about characteristic and background of patient in utilization mothers room care. The objective for this research was be able to get information about factors what influence the patient to give birth on RSAB Harapan Kita, and spend the night at mother's room care. Stand on those reason, researcher had limited the research with the character of antenatal patients who using mothers room care and of antenatal patients who didn't use mothers room care and how theirs made decision for choosing its.
This research was descriptive with "cross sectional" design. Population of research were secondary data from medical record of antenatal patient in trimester III on December 2001 and primary data from patient who give birth at RSAB Harapan Kita and from patient who didn't give birth on this hospital.
From 90 medical record of patient who researched, were been obtained about 70% patient has gave birth on this hospital and their spend the night in mothers room care, but 30% patient didn't use those facilities.
There was one independent variable what significant correlation with utilization of room care and other's (seven variables) were not. Besides that, from eight independent-variable, only five variable what significant correlation with reasons of choosing hospital facility for stay night after giving birth.
The characteristic of patients who used hospital facility were related with age of patient (=they were on productivity age), were educated, and their husband worked as trade or worked on private company, children number, agreement system and pregnant diagnosis, in addition, distance between hospital and patient residence were being influence too. There were not different characters for patient who didn't use hospital facility.
Pregnancy diagnosis was the only one factors what influence patient to give birth on RSAB Harapan Kita. The reason of respondent to choose its were stressing on specific services of hospital, quality of medical services, fully equipped medical, and effective cost for appropriate room care facilities.
To maintenance those customers. RSAB Harapan Kita should has to have good plan, such as using the whole of source hospital optimally, for example co-operation with Parent Education Program to make package to give birth to, co-operation with many bank what on location. Finally, for doctor, nurse and other staffs. RSAB Harapan Kita has to supply tools and infrastructure sufficiently, but the important one is giving opportunity to grow effectively and efficiently.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T5786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Idau
"Menurut SKRT tahun 1995, Angka kematian ibu di Indonesia adalah 373/100.000 kelahiran hidup. Salah satu faktor yang menyebabkan adalah rendahnya akses ibu hamil ke pelayanan kesehatan. Rendahnya akses ibu hamil tersebut akan menyebabkan mereka yang memiliki kehamilan berisiko tidak terdeteksi secara lebih dini. Proporsi kehamilan risiko tinggi di suatu wilayah diperkirakan sekitar 15-20% dari jumlah seluruh ibu hamil, sementara kehamilan yang memiliki faktor risiko belum diketahui. Di Jakarta Selatan hanya 11,75% kehamilan risiko tinggi clan kehamilan yang memiliki faktor risiko yang terdeteksi, sementara di Kecamatan Pesanggrahan hanya berjumlah 5,53%.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor predisposing, enabling dan need dengan pemanfaatan pelayanan antenatal oleh ibu hamil yang memiliki faktor risiko dengan umur kehamilan minimal 3 bulan, di Kecamatan Pesanggrahan. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah sampel adalah 132 orang dan dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2001.
Berdasarkan basil analisis univariat diketahui bahwa proporsi responden dengan faktor risiko terbanyak yaitu jarak kehamilan < 2 tahun (33,1%). Responden yang memanfaatkan pelayanan antenatal tidak sesuai standar 40,2% dan tidak pernah memanfaatkan 11,4%. Hanya 11,1% responden yang memanfaatkan puskesmas sebagai tempat pemeriksaan kehamilannya.
Hasil analisis multivariat, menunjukkan tiga variabel yang ada hubungan bermakna dengan pemanfaatan pelayanan antenatal yaitu pekerjaan ibu, jumlah anak dan pengambil keputusan.
Dengan mempertimbangkan hasil penelitian ini, sebagai upaya untuk meningkatkan pemanfaatkan pelayanan antenatal, disarankan kepada Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan untuk mengadakan pertemuan rutin dengan petugas pelayanan MA di wilayah Kecamatan Pesanggrahan untuk membicarakan upaya peningkatan deteksi kehamilan berisiko. Hendaknya puskesrnas di Kecamatan Pesanggrahan dilengkapi dengan fasilitas tempat bersalin agar minat masyarakat untuk memanfaatkan puskesmas tersebut meningkat. Bagi petugas puskesmas di Kecamatan Pesanggrahan sebaiknya melakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan kepada wanita usia subur / ibu hamil tentang kehamilan dengan faktor risiko dan pemanfaatan pelayanan antenatal, pengaturan jarak kelahiran dan makanan bergizi. Informasi kesehatan juga perlu diberikan kepada ibu yang memiliki banyak anak dan ibu yang tidak bekerja atau bekerja tidak di sektor formal. Semua ibu hamil dianjurkan untuk masuk kelompok peminat kesehatan ibu dan anak (KP-KIA). Bagi para peneliti agar melanjutkan penelitian dengan waktu yang lebih lama dan variabel yang berbeda."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Martha Adelina
"Pelayanan antenatal merupakan strategi kunci untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi, karena pemanfaatan ANC yang memadai, dihubungkan dengan peningkatan kesehatan maternal dan neonatal. Tujuan penelitian, mengetahui proporsi pemanfaatan dan faktor yang berhubungan dengan pelayanan antenatal K4 di Kota Pematangsiantar tahun 2013. Desain potong lintang, pengumpulan data dengan wawancara kepada 200 ibu yang telah melahirkan 6 bulan. Analisis data : univariat, bivariat dan multivariate. Proporsi yang memanfaatkan pelayanan antenatal sesuai standar K4, 65%. Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan antenatal K4 adalah dukungan suami, pengetahuan, sikap, sumber informasi dan status bekerja. Dukungan suami selama kehamilan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kunjungan antenatal K4.

Antenatal care is a key strategy for reducing maternal and neonatal morbidity and mortality rate because adequate utilization of ANC services is associated with improved maternal and neonatal health outcomes. The objective of study was to determine the proportion of ANC utilization and factor associated with utilization of antenatal care in Pematangsiantar City at 2013. A cross-sectional design, data collection by interviewing 200 mothers who gave birth to 6 months. Data Analysis: Univariate, bivariate and multivariate analyzes. The proportion of antenatal care that utilizes standardized K4, 65%. Factors related to the utilization of antenatal K4 is the husband's support, knowledge, attitudes, resources and work status. Husband's support during pregnancy is an important factor to improving antenatal visits K4."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siane Nursianti Tanuwidjaja
"Pelayanan antenatal, merupakan salah satu komponen penting dalam program kesehatan ibu dan anak, pemanfaatan pelayanan antenatal oleh seorang ibu secara kualitas, dalam penelitian ini diukur dengan melihat jumlah kunjungan, umur kehamilan pada kunjungan pertama serta usia kehamilan saat penelitian dilakukan.
Komponen predisposing, enabling, need dan reinforcing diduga merupakan faktor-faktor yang mempunyai hubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal di Kabupaten Bogor, yang mempunyai kuantitas sudah cukup baik namun kualitasnya masih kurang.
Metoda penelitian survey, dengan populasi penelitian ibu hamil dan petugas antenatal puskesmas, penarikan sampel dengan cara: Stratified Cluster Random Sampling.
Hasil yang diperoleh, ternyata derajat .pemanfaatan antenatal baik di Kabupaten Bogor baru mencapai 28%, ibu hamil yang datang ke pelayanan antenatal. 19% masih ada dalam kelompok umur resiko tinggi (<20 atau >35 tahun), dengan pendidikan kurang dari enam tahun 61%, jumlah kehamilan lebih dari tiga kali masih ada 25%, pekerjaan suami terbanyak sebagai buruh, pengetahuan ibu tentang antenatal yang baik baru 41%. Dari segi pembiayaan ternyata 56% ibu hamil mengeluarkan biaya antenatal sekali periksa >=Rp 1000, kondisi ibu waktu datang ke antenatal 46% kondisi sakit dan dilayani 80% oleh puskesmas dengan praktek petugas antenal rata-rata baik. Sumber informasi kesehatan, yang sering diterima dan dipercayai oleh ibu hamil selain petugas adalah orang tua. Faktor yang besar hubungannya dengan pemanfaatan pelayanan antenatal adalah biaya antenatal, dan pengetahuan ibu.
Saran: pengembangan dana sehat untuk menanggulangi masalah biaya pelayanan, dan peringkatan pengetahuan ibu melalui penyuluhan dengan penajaman sasaran (pendidikan kurang dari enam tahun, jumlah kehamilan lebih dari tiga), oleh sumber yang efektif misalnya oleh orang tua."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Hanum
"Jumlah kematian ibu di Kota Depok meningkat dari 26 wanita di tahun 2020 menjadi 35 wanita di tahun 2021. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI adalah melalui pemanfaatan pelayanan antenatal. Kementerian Kesehatan telah mengembangkan peraturan baru mengenai standar kunjungan pelayanan antenatal, yaitu K6. Namun, cakupan K1 dan K4 saja masih menunjukkan ketidaksesuaian angka sehingga besar kemungkinan adanya drop out pada cakupan K6 di Kota Depok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal pada ibu hamil di puskesmas yang berada di wilayah Kecamatan Pancoran Mas Depok. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Besar sampel penelitian adalah 100 responden. Data dikumpulkan pada bulan Mei–Juni menggunakan kuesioner kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal K6 adalah usia (p=0.022), tingkat pendidikan (p=0.005), pengetahuan (p=0.018), sikap (p=0.031), dukungan suami (p=0.010), dan dukungan tenaga kesehatan (p=0.044). Sementara itu, faktor yang tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal K6 adalah pekerjaan (p=0.759), paritas (p=1.000), jarak kehamilan (p=0.616), aksesibilitas (p=1.000), dan penilaian individu (p=1.000). Puskesmas dapat meningkatkan upaya promotif tentang pentingnya pelayanan ANC pada calon pengantin dan PUS melalui sesi konseling, memanfaatkan media sosial yang dimiliki oleh puskesmas, dan meningkatkan pengetahuan suami atau keluarga melalui kelas ibu hamil.

The number of maternal deaths in Depok has increased from 26 women in 2020 to 35 women in 2021. Antenatal care utilization is one effort that can be made to reduce MMR. The Ministry of Health has developed a new regulation regarding standard antenatal care visits, namely K6 coverage. However, the K1 and K4 coverage alone still shows discrepancies in numbers so there is a high possibility of dropping out of the K6 coverage in Depok. The purpose of this study was to examine the factors related to the use of antenatal care for pregnant women at the health centers in Pancoran Mas District, Depok. This study used a quantitative method with a cross-sectional study design. The size of the research sample is 100 respondents. Data were collected in May–June using a questionnaire and then analyzed by univariate and bivariate with the chi-square test. The results showed that factors related to the utilization of K6 antenatal services were age (p=0.022), education level (p=0.005), knowledge (p=0.018), attitude (p=0.031), husband's support (p=0.010), and health workers’s support (p=0.044). Meanwhile, factors that were not related were occupation (p=0.759), parity (p=1.000), gestation interval (p=0.616), accessibility (p=1.000), and individual assessment (p=1.000). Health centers should increase health promotion regarding the importance of ANC services for prospective brides and fertile age couples through counseling, utilize social media owned by puskesmas, and increase the knowledge of husbands or families through classes on pregnant women."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wariyah
"Angaka kematian ibu di Indonesia saat ini masih tinggi, pada tahun 1997 sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup, padahal pemerintah dalam hal ini Depkes ingin menurunkan angka kematian ibu. Untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) pemerintah telah menempatkan petugas kesehatan (Bidan di desa) dan fasilitas pelayanan kesehatan sampai kedaerah terpencil untuk ikut menjaga kesehatan ibu dan bayi selama masa kehamilan, persalinana, dan masa sesudah persalinan.
Tujuan penelitian ini ingin mengetahui gambaran tingkat kepatuhan. bidan di desa terhadap standar pelayanan antenatal care (ANC) di Kabupaten Karawang, serta faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan bidan di desa terhadap standar pelayanan antenatal.
Rancangan penelitian adalah cross sectional (potong lintang), populasi penelitian ini bidan di desa yang ada di Kabupaten Karawang, sebanyak 277 orang dengan jumlah sampel sebanyak 162 orang. Data di analisis secara univariat. bivariat, dan multivariat dengan menggunakan regresi logistik ganda. Perangkat lunak yang dipakai ialah program komputer di laboratorium Program Studi llmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PS-IKM).
Hasil penelitian yang didapat adalah dari 162 responden, yang patuh terhadap standar pelayanan antenatal care (ANC) sebanyak 115 responden (71,0%), dan yang tidak patuh sebanyak 47 responden (29,0%). Faktor yang memiliki hubungan dengan kepatuhan bidan di desa terhadap standar pelayanan antenatal care (ANC) adalah.umur, pengalaman kerja, pengetahuan, sedangkan perkawinan, pelatihan, supervisi dan sarana tidak memiliki hubungan bermakna. Sedangkan hasil multivariat faktor yang paling dominan berhubungan dengan kepatuhan bidan di desa pada standar pelayanan antenatal adalah status perkawinan.
Mempertimbangkan hasil penelitian ini, maka disarankan kepada semua pihak yang terkait (Dinas Kesehatan, Puskesmas) perlu pembinaan khusus terhadap bidan di desa terutama bidan di desa yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang, sedangkan untuk bidan perlu meningkatkan pengetahuannya melalui pelatihan dan banyak membaca.

The Factors that Related to Village Midwife Compliance on Antenatal Service Standard at Karawang District, 2002The Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high, it was 373 per 1000 live births, 1997, even the government, and MOH would like to reduce it. To reduce the MMR, the government has been placed Village Midwife and facility of health service up to Remote Areas to participate maintain the maternal health and infant during pregnancy, delivery, and post-natal.
The objective this study is to determine the description of Village Midwife compliance rate to ANC standard at Karawang District, and also on what factors that influence to Village Midwife compliance to ANC standard. The study design used cross-sectional, the population of this study is Village-Midwife that available at Karawang District, and the number is 277 people, with the sample as 162 people.
The data was analyzed by univariate, bivariate, and multivariate used logistic regression. The software is computer program at the Laboratory of the Faculty of Public Health, University of Indonesia (PS-IKM-UT).
The result of this study obtained that out of 162 respondents who's having compliance to ANC standard as 115 respondents (71.0%), and was not compliance 47 respondents (29.0%). Result of bivariate prove have significant relationship to Village Midwife compliance to ANC standard are age, work experience, knowledge, while marital, training, supervision and facility is not having significant relationship. The specially vector to related wich compliance to ANC standard as married status.
Considering to the result of this study, it is recommended to all related parties (Local Health Service, Health Center) need special guidance to Village Midwife, especially Village Midwife that having lower compliance, while for Midwife should increase her knowledge through training and a lot of reading.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Supriani
"ABSTRAK
Pemanfaatan suatu pelayanan kesehatan merupakan hasil interaksi antara pengguna jasa pelayanan kesehatan dan penyelenggara pelayanan kesehatan. Interaksi ini merupakan suatu hal yang sangat kompleks dan berhubungan dengan banyak faktor. Rumah Sakit Hermina Bekasi adalah rumah sakit umum swasta yang terletak di Kota Bekasi dengan unggulan pelayanan pada kebidanan dan anak. Tingginya jumlah kunjungan Ante Natal Care ternyata tidak diikuti oleh tingginya jumlah persalinan. Data selama tiga tahun berturut-turut menunjukkan jumlah kelahiran tidak pernah mencapai target yang ditetapkan oleh Rumah Sakit, hal ini menjadi menarik untuk diteliti lebih lanjut apa penyebabnya dari sisi penyelenggara dan pendukung pelayanan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan desain penelitiannya adalah cross sectional. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Populasi adalah seluruh pasien yang melahirkan di RS Hermina Bekasi. Pengambilan sampel dengan purposive dan quota sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat yaitu distribusi frekuensi, analisis bivariat dengan uji Chi Square, analisis multivariat tidak dilakukan karena tidak memenuhi syarat pengujian. Hasil uji statistik semua variabel bebas tidak adanya hubungan dengan frekuensi selalu memanfaatkan, namun berdasarkan hasil angka, proporsi terbesar frekuensi pemanfaatan pelayanan responden ada pada semua variabel bebas yang baik. Setelah dilakukan pemilahan dan penilaian lebih mendalam dengan menjabarkan hasil penilaian skala Likert yang ada dari masing- masing variabel bebas, didapatkan kekurangan pada hampir semua peryataan dari variabel bebas kecuali perilaku SDM (dokter dan perawat) dan kenyamanan. Sehingga perlu untuk ditelaah lebih lanjut terhadap kekurangan- kekurangan yang ada dari sisi provider. Analisa multivariat tidak bisa diolah lebih lanjut karena hanya satu yang bisa masuk permodelan multivariat (tidak memenuhi syarat).

ABSTRACT
Utilization of health services is the result of an interaction between the users health services and providers of health services. This interaction is a very complex matter and is associated with many factors. Hermina Bekasi Hospital is a general hospital located in Bekasi with superior service in obstetrics and children. The high number of Ante Natal Care visits was not followed by the high number of births. Data for three years in a row shows the number of births has never reached the target set by the hospital, it becomes interesting to study further about the causes from provider and health services side. This research use a quantitative analytical approach while the study design was cross-sectional. Data collection used questionnaires completed by respondents. The population was all patients who give birth in Hermina Bekasi hospital with purposive and quota sampling. Analysis of the data using univariate frequency distributions, bivariate analysis with Chi Square test, multivariate analysis was not performed because it does not meet the test requirements. The results of the all the independent variables statistical test are not always the relationship with the frequency of use, but based on the numbers, the largest proportion of respondents frequency of service utilization for all the independent variables are good. After sorting and more deep assessment by outlining the results of the existing Likert scale assessment of each of the independent variables, found flaws in nearly all variables except the stationing of human behavior (doctors and nurses) and comfort. So it needs to be examined against the existing shortcomings of the provider. Multivariate analysis could not be processed further because the only one who can get in multivariate modeling (not eligible)."
2013
T32780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.G.L. Roni Supatra
"Pemanfaatan pelayanan bersalin bersifat personal dan dapat dipengaruhi oleh mutu layanan rawat jalan di rumah sakit. Sebanyak 77,5% pasien ibu hamil di unit obstetri rawat jalan RS Risa Sentra Medika tidak memilih bersalin di rumah sakit tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan bersalin pada pasien ibu hamil di unit obstetri rawat jalan Rumah Sakit Risa Sentra Medika. Dengan desaign cross sectional dengan jumlah sampel 104 reponden. Untuk menggali lebih mendalam permasalahan rendahnya pemanfaatan pelayanan bersalin, penelitian dilengkapi dengan pendekatan kualitatif melalui diskusi kelompok terarah dengan pihak manajemen mengenai permasalahan yang ada. Jarak dan waktu tempuh menjadi variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan bersalin dari hasil penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Berbeda dengan hasil pendekatan kualitatif yang memperlihatkan bahwa justru fasilitas yang lebih mempengaruhi pemanfaatan pelayanan bersalin pada pasien ibu hamil di unit obstetri rawat jalan di rumah sakit ini.
Rekomendasi yang dapat diajukan dari penelitian ini diharapkan untuk memperbaiki fasilitas di unit obstetri rawat jalan RS Risa Sentra Medika atau merelokasinya sehingga pasien ibu hamil akan merasa lebih nyaman. Diharapkan manajemen RS Risa Sentra Medika melakukan Customer Relationship Management pada pasien ibu hamil yang melakukan antenatal care di unit obstetri rawat jalan RS Risa Sentra Medika, serta melakukan pendirian klinik rawat inap atau klinik bersalin sebagai jejaring RS Risa Sentra Medika, dengan terlebih dahulu melakukan studi kelayakan.

The Utilization of maternity service are personal and could be influence by the quality of outpatient service in hospitals. As total of 77.5% of pregnant women patients in outpatient obstetric unit at Risa Sentra Medika Hospital choose not to dilivered at this hospital. The goal of this study is to determine the factor affecting the utlization of maternity service for pregnant patients in aoutpatient hospital obstetric unit at Risa Sentra Mediak Hospital. The study was condected with a cross sectional design, the number of samples taken by 104 respondents. To probe about the low utilization of maternity service, this study equipped with qualitative research through focus group discussions with management and a quantitative study. The quantitative study results that distance and time as factors related to service utilization. Through a qualitative approach to the results obtained show a different matter where the facilities is a further factor affecting the utilization of maternity service that may be filed.
Recommendations of the study were expected the Risa Sentra Medika Hospital managemant to improve the facilities on an outpatient obstetric unit or relocated so that the pregnant patient will feel more comfortable. Also encourage Risa Sentra Medika Hospital management to maintain Customer Relationship Management in pregnant patients who did antenatal care in hospital outpatient obstetric unit at Risa Sentra Medika Hospital. Another option is to established inpatient clinic or birthing center as a network for Risa Sentra Medika, by first conducating a feasibility study.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31016
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sumiati S.
"Rendahnya kunjungan pemeriksaan kehamilan dalam bentuk K4 di Puskesmas DTP Sindangratu,menjadi salah satu penyebab AKI dan AKB yang masih tinggi. Penelitian ini mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 di puskesmas DTP Sindangratu, dengan tujuan untuk mengetahui secara lebih mendalam gambaran dan faktor-faktor apa saja yang berhungan dengan rendahnya kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 yang baru mencapai 76.7% dari target 90%.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, jumlah responden 121 ibu yang mempunyai bayi berumur 0 ? 6 bulan, dengan teknik pengambilan sampel Symple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan dukungan suami merupakan faktor yang berhubungan dengan kunjungan K4. Berdasarkan penelitian diatas disarankan agar puskesmas meningkatkan kegiatan penyuluhan mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan bagi ibu hamil, keluarga dan masyarakat.

The low visit of the antenatal care in the form of K4 in Public Health Center of DTP Sindangratu becomes one of the causes of the Number of Mother?s Death (AKI) and the Number of Baby?s Death (AKB) that are still high. This research is about the factors that connect with the antenatal care K4 in Public Health Center of DTP Sindangratu, with the aim of recognizing deeper description and factors of anything that connects with the low visit of the antenatal care K4 that only attains 76,7% from the target of 90%.
This research uses the cross sectional design, the amount of respondent is 121 of mothers who have babies at the age of 0-6 months by taking sample technique of random sampling. The result of the research shows that knowledge and support from husband is the factor that connects with the antenatal care K4. Based on the research above, it is suggested that Public Health Center should improve the counseling activity about the importance of antenatal care for pregnant mother, family and society.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Betty Oktaviana
"Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah, namun ibu mungkin menghadapi penyulit. Kematian ibu bisa menjadi hasil akhirnya bila tidak tertangani dengan baik. Hal ini dapat dicegah apabila pelayanan antenatal dilakukan secara rutin dan terpadu yang melibatkan suami, sehingga kesehatan ibu terpantau serta persiapan persalinan dan pencegahan komplikasi dijalankan. Pemerintah telah mengupayakan pelayanan kesehatan ibu, namun belum dimanfaatkan optimal, berdasarkan hasil cakupan pelayanan kehamilan dan persalinan yang belum memenuhi target Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan partisipasi suami dengan pemanfaatan layanan kunjungan antenatal di Indonesia. Penelitian dengan pendekatan cross sectional, menggunakan data SDKI 2012. WUS yang melahirkan anak lahir hidup satu tahun sebelum survei menjadi populasi. Besar sampel 504 responden. Partisipasi suami dalam masa kehamilan diukur berdasarkan pendampingan suami saat kunjungan antenatal, diskusi tentang kehamilan, dan persiapan persalinan serta pencegahan komplikasi. Sedangkan kunjungan antenatal didasarkan atas jadual kunjungan rekomendasi WHO. Data dianalisis menggunakan uji regresi logistik. Pemanfaatan layanan kunjungan antenatal lengkap sesuai jadwal rekomendasi minimal (1-1-2) di Indonesia Tahun 2012 75,8% dan partisipasi suami tergolong tinggi sebesar 94,8%.
Hasil uji regresi logistik menunjukkan ibu dengan suami yang berpartisipasi tinggi, berpeluang 2,29 kali untuk melakukan kunjungan antenatal lengkap (95% CI 0,997-5,267) dibanding ibu dengan suami berpartisipasi rendah setelah dikontrol pendidikan ibu. Namun, secara statistik tidak ada hubungan signifikan antara partisipasi suami dengan pemanfaatan layanan kunjungan antenatal di Indonesia. Pendidikan ibu merupakan determinan pemanfaatan layanan kunjungan antenatal dan berhubungan dengan partisipasi suami dalam masa kehamilan di Indonesia. Diseminasi pengetahuan yang tepat sesuai karakteristik serta upaya untuk mengoptimalkan partisipasi suami diperlukan untuk mencapai target pemanfaatan layanan kunjungan antenatal di Indonesia.

Pregnancy and labor are natural processes, but women may face complications. Maternal death can be the result if it is not handled properly. It can be prevented if antenatal care was done continuity and integrated by involving the husband. So the mother's health is monitored, also birth preparedness and complication readiness is well planned. The government has performed maternal health services, but not utilized optimally yet, based on coverage rate of pregnancy and delivery services that still well below the target set by Ministry of Health in 2010-2014.
The purpose of this study is to identify the association between husband's participation and utilization of antenatal services in Indonesia. Research done using cross sectional approach, by analyzing Indonesian Demographic and Health Survey 2012. Women which give birth one year before survey become population. Sample size was 504 respondents. Husband's participation was measured by husband's assistance during antenatal visits, discussions about pregnancy, and birth preparedness and complication readiness. Which antenatal services was determined by WHO's recommendation schedule. Data were analyzed using logistic regression test. In Indonesia, the utilization of completed antenatal visits was 75,8% and husband's high participation was 94,8% in 2012.
The logistic regression analysis revealed that mother with highly husband participation were more likely to completed antenatal visits (OR= 2,29; 95% Cl: 0,997-5,267) than mother with low husband participation, after controlled mother's education level. Mother's education level were determinants of antenatal services utilization and had association with utilization of antenatal services in Indonesia. Proper dissemination of knowledge according to the characteristics and efforts to optimize husband's participation are needed in order to reach the target of utilization in antenatal services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>