Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39626 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Natarina
"Indosat adalah salah satu BUMN yang mendapat hak eksklusifitas dari pemerintah untuk menyelenggarakan jasa telepon internasional. Sebagai perusahaan publik, Indosat berusaha konsisten dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Dengan meluasnya penggunaan teknologi informasi di berbagai aplikasi, Indosat merasa perlu untuk menyesuaikan diri agar tidak terjadi kesenjangan terutama untuk jasa yang diselenggarakannya. Maka pada RUPS bulan April 2000 lalu, Indosat resmi mengumumkan reposisi strategi bisnisnya dari penyelenggara jasa telepon internasional ke full service network provider berbasis Protokol Internet. Hal ini juga sebagai langkah menyikapi Undang-undang Telekomunikasi No. 36 tahun 1999 yang akan mulai berlaku September 2000 berisi kerangka acuan bagi industri telekomunikasi di Indonesia yang lebih terbuka dan kompetitif juga untuk peluang penyertaan modal asing. Pelanggan korporasi adalah salah satu publik Indosat yang banyak memberikan kontribusi dalam hal pemasukkan dana atas pemakaian jasa yang diselenggarakan. Reposisi yang dilakukan Indosat adalah sesuatu yang haru dikomunikasikan kepada publik termasuk pelanggan korporasi lewat cara tertentu.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi komunikasi sosialisasi reposisi Indosat kepada pelanggan korporasi, berikut mencari faktor-faktor apa saja yang mendukung strategi tersebut berdasarkan informasi eksternal Indosat. Hal ini dilakukan juga untuk memberi masukkan bagi Indosat dari perspektif akademisi dan hasil penelitian yang didapat memiliki objektifitas yang tinggi.
Teori komunikasi pemasaran terpadu dan manajemen kehumasan dipakai dalam mencari jawaban atas permasalahan pada tesis ini. Sedangkan metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik delphy dan bersifat eksploratif kualitatif, melibatkan wawancara mendalam terhadap beberapa pakar dari berbagai disiplin, pengamatan langsung dan data sekunder.
Hasil dari penelitian adalah sebelum merancang suatu strategi banyak hal yang mendahuluinya. Antara lain citra perusahaan yang baik, peraturan pemerintah yang mendukung, produk dan pelayanan yang sudah matang terlebih Indosat menjual produk teknologi, riset pasar, penentuan target dalam hal ini pelanggan korporasi serta posisi baru mereka. Semua ini ditentukan oleh Indosat jika tidak ingin datanya diketahui pihak luar. Setelah itu baru menyusun strategi komunikasinya. Berhubung muatan edukasinya besar untuk proses pembelajaran teknologi berbasis protokol internet, maka porsi komunikasi lini bawah lebih besar daripada komunikasi lini atas yang dalam hal ini berguna untuk image building dan product awareness."
2000
T5259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Ranika Mazir
"Pada tahun 2000 Garuda Indonesia menambah slogan baru perusahaan yang merupakan positioning statement perusahaan yaitu "Garuda, kini lebih baik". Dengan slogan baru tersebut Garuda berusaha untuk menciptakan tempat khusus dibenak target audience-nya. Slogan baru itu mencerminkan upaya Garuda untuk dapat meningkatkan citra perusahaan yang sempat memburuk dalam periode tertentu. Dengan slogan baru ini diharapkan dapat mempengaruhi atau "menjadi acuan konsumen untuk membeli" berkat adanya positioning statement yang mengemban misi corporate communication yaitu: "kini lebih baik". Selain itu diharapkan para karyawan Garuda mendapatkan semangat baru dan termotivasi dengan diluncurkannya slogan baru perusahaan.
Profesionalisme dan pengelolaan manajemen secara modern diterapkan oleh Garuda Indonesia untuk menunjang slogan baru perusahaan. Sebagai perusahaan yang berorientasi pada "pasar", Garuda berusaha untuk memenuhi kebutuhan penumpang atau calon penumpang dengan membagi-bagi pelayanan yang meliputi layanan pada pre flight, in flight, post flight.
Kualitas pelayanan dipengaruhi, salah satunya, oleh apakah perubahan manajemen tersebut memberikan rasa nyaman kepada karyawan sehingga mereka mau mengubah performance pelayanan mereka. Untuk itu perlu diketahui bagaimana iklim organisasi pada perusahaan tersebut. R. Wayne Pace dan Don F. Faulse dalam buku mereka Komunikasi Organisasi mengutip hipotesis Kopelman, Brief da Guzzo (1989) bahwa iklim organisasi meliputi iklim komunikasi, penting karena menjembatani praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia dan produktivitasnya. Perubahan iklim mungkin pada gilirannya, mempengaruhi kinerja dan produktivitas pegawai.
Umumnya kegiatan komunikasi organisasi / perusahaan berada di bawah naungan Humas yang biasa menangani diantaranya: penerbitan media internal, press contanct. Walaupun demikian kerja Humas pada umumnya berkaitan dengan image building dari suatu perusahaan. Pada saat krisis biasanya kerja Humas menjadi lebih intens, karena krisis, termasuk manajemen krisis berkaitan erat dengan image building. Supaya berita dapat tersebar pada publik internal dalam suatu organisasi, dari manajemen puncak sampai lini paling bawah, perlu diterapkan sistem komunikasi formal yang mengikuti struktur organisasi formal yang ada. Selain itu Employee Relations sebagai bagian dari Humas perlu menangani dan banyak memperhatikan personnel policy yang merupakan dasar dari hubungan karyawan yang baik. Semua informasi tentang perusahaan, terutama tentang kebijakan dan pelaksanaannya sebagian besar dikomunikasikan melalui employee relations section.
Untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan dan sikap karyawan PT Garuda Indonesia terhadap komunikasi yang disampaikan manajemen tentang perubahan manajemen sekaligus ingin mengetahui ada atau tidaknya pengaruh terhadap kepuasan komunisasi yang mereka miliki (sebagaimana yang diutarakan oleh Pace & Paules, 1988:165 bahwa kepuasan dalam komunikasi berarti anggota organisasi merasa nyaman dengan pesan-pesan, media, dan hubungan-hubungan dalam organisasi) penulis melakukan penelitian survei dengan mengambil sampel dengan populasi awak pesawat PT Garuda Indonesia yang terbang dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, yang bertugas pada bulan Juni 2002 pada rute penerbangan dalam negeri dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
Hasil penelitian dan interpretasi data menunjukkan bahwa Pimpinan / Manajemen PT Garuda Indonesia dipandang mampu melakukan komunikasi yang baik untuk memberikan informasi perubahan manajemen kepada bawahannya, meskipun ada sejumlah kecil faktor yang dipandang belum memuaskan seperti kedalaman informasi. Kredibilitas penyampai pesan mempengaruhi kepuasan komunikasi, sehingga dalam menyampaikan komunikasi perubahan manajemen pimpinan / manajemen relatif dapat dipercaya atau memiliki kredibilitas yang tinggi di mata karyawannya.
Berdasarkan tujuan penelitian dapat disimpulkan bahwa sikap karyawan terhadap komunikasi yang dilakukan pimpinan adalah positif, baik dilihat dari metode komunikasi, kedalaman komunikasi, kemauan untuk mendengar maupun kepercayaan karyawan terhadap pimpinannya. Kepuasan komunikasi karyawan terhadap informasi dan proses komunikasi yang dilakukan pimpinan / manajemen berkaitan dengan perubahan manajemen memperlihatkan hasil positif. Hasil pengujian ke dua variabel memperlihatakn adanya hubungan yang signifikan secara statistik.

Relation of Employees Behaviors to the Communication of Management Changing With Employees Communication Satisfaction (Case Study of PT Garuda Indonesia's Aircrew)By 2000 Garuda has launched new company's slogan which stands for its positioning statement i.e. "Garuda, kini lebih baik? means "to date, better Garuda". This new slogan reflects that they try to touch and motivated its audience's mind to buy. It also shows Garuda's target to develop its company's image of which was slightly not favorable for certain period.
Professional Modern Management showed by this company through its market oriented services i.e. services of: pre flight, in flight and post flight.
To explore the organizational climate, R.Wayne Pace and Don F. Faulse have written in their book "Organization Communication" that organizational climate consist of organizational communication which is important because it liaise the human resources activity and its productivities. Change of climate could affect the employees' performances as well as its productivities.
The communication organization generally supervised by Publics Relations (PR) of which handled the internal media, press contact. However, PR works for company's image building. In critical period, on management crisis situation, PR works more intense due to control its company's image building. To control the spread of the news to its internal publics in an organization, from top management to the lowest level, it is advisable that the flow of formal internal communication runs same as its formal organization chart. On the other hand, Employee Relations as part of PR should handle and care about personnel policies as the basic of good Employee Relationship. Company's information, especially anything related to policies and its implementation mostly handled by Employee Relations Section.
To know the degree of knowledge and the behavior of Garuda Indonesia's employees towards its management communication in relation of management changing as well as to know whether there are any relation with theirs communication satisfaction (as told by Pace & Faules, 1988:165 that satisfaction in communications means organization's members have the pleasure with messages, media and relations throughout organization) the writer has handled a survey with population sample i.e. the domestic aircrews of Garuda Indonesia which fly from or to Sukarno Hatta airport during June 2002 using questionnaire as the main data entries.
The result and data interpretation show that Top Management PT Garuda Indonesia has the ability to handle good communication to distribute the information of its management changing to their subordination. However there are small factors shows the un-satisfaction i.e. the depth of information. As the sender's credibility affected the communication satisfaction, the employees think that on communication of management changing by the management is trustable or has a good credibility.
Based on the research's goal can be concluded that employee behavior in relation to their top management communication is positive in field of: communication method, communication depth, and the willingness to obey or trust to their top management. Communication Satisfaction's related to information and communication process handled by top management show positive image according to the employees. Statistic's examination result related to the two variables show significant relation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T 10732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astranivari
"Adanya merger vertikal anlara PT lndosat Tbk dengan Satelindo dan IM3 menimbulkan implikasi berupa berubahnya fokus bisnis yang semula telekomunikasi layanan internasional menjadi fokus bisnis selular. Selain itu dengan adanya divestasi PT lndosat kemudian berubah status dari BUMN menjadi PMA dengan pembelian mayoritas saham oleh STT Telemedia, milik Temasek Group, Singapura.
Adanya perubahan bentuk perusahaan diikuti dengan perubahan bentuk organisasi maka perlu adanya perubahan visi dan misi yang adaptif terhadap perusahaan sekarang. Selain itu implikasi perubahan visi dan misi juga terkait merger tiga perusahaan yang berbeda sehingga perlu suatu perubahan budaya organisasi untuk menyelaraskan kinerja perusahaan secara internal. Perubahan ini perlu dikelahui khalayak terutama secara internal. Untuk itu dibentuk tim manajemen transformasi berfungsi untuk melakukan kegiatan penyelarasan dengan Divisi Komunikasi Korporal Internal untuk mengkomunikasikan program penyelarasan budaya. Penelitian ini memfokuskan pada komunikasi intemal untuk program penyelarasan budaya perusahaan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriplif, dalam pengeriian bahwa penelillan ini ingin menggambarkan program komunikasi internal dalam penyelarasan buday perusahaan paska merger di Indosat ini.
Penelitian mengacu pada konsep utama mengkomunikasikan perubahan dalam perusahaan oleh Bill Quirke dengan konsep pendukung yaitu komunikasi internal dari Paul Argenti, komunikasi organisasi dari Stephen Robbins serta konsep budaya perusahaan darl Terrence Deal dan Allan A.Kennedy serta Iainnya yang terkait dengan permasalahan.
Kesimpulan dari penelitian bahwa komunikasi intemal yang dilakukan dalam penyelarasan budaya perusahaan paska merger ini dirasakan kurang dapat dicerna, tidak menarik dan perlu lebih agresif dan interaktif Iagi bagi karyawan. Divisi Komunikasi lntemal diharapkan mampu menjembatani komunikasi yang terjadi antar fungsi yang terkait seperti Sub Dit transfomasi, Direksi, SDM dan juga fungsi komunikasi lain di dalam organisasi lndosat.
Agar bagian ini dapat berperan lebih optimal maka disarankan agar Divisi Komunikasi Internal menggiatkan dan memperjelas komunikasi internal untuk segala kegiatan internal melalui intranet ,hotline atau helpdesk. menambah kualitas materi komunikasi internal dengan bantuan konsultan. Selain itu periu dilakukan penambahan personel di Divisi Komunikasi Internal serta koordinasi dengan pihak internal lain yang maksimal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajmatha Devi
"Setiap perubahan yang terjadi dalam sebuah organisasi pastilah sedikit banyak akan menimbulkan ketidakpastian di antara anggota-anggota organisasi di dalamnya. Namun bukannya tidak mungkin juga perubahan justru terkadang menimbulkan masalah yang tidak disangka akan timbal di masa yang akan datang. Masalah yang mungkin timbul bisa jadi disebabkan oleh karena kurangnya informasi mengenai kebijakan baru yang disampaikan oleh pihak manajemen. Kurangnya informasi ini bisa mengakibatkan terjadinya misperception, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan kinerja dari para karyawan. Penelitian dilakukan untuk mengukur efektifitas kegiatan komunikasi di sebuah organisasi, dalam hal ini mengenai penyebaran informasi tentang suatu kebijakan perusahaan baru. Tujuan dari penelitian ini selain untuk menganalisa secara komprehensif sistem komunikasi internal perusahaan dengan menganalisa keadaan komunikasi, mengetahui masalah yang ada di perusahaan, juga untuk memberikan sejumlah rekomendasi mengenai pelaksanaan komunikasi internal kepada pihak perusahaan. Adapun kerangka teori yang akan dipakai dalam menggambarkan mengenai keadaan yang terjadi di suatu organisasi pada masa penyebaran informasi tersebut adalah komunikasi organisasi, pengetahuan mengenai publik internal sebagai salah satu sasaran komunikasi organisasi, iklim komunikasi dan kepuasan komunikasi, dan aliran informasi dalam komunikasi organisasi - secara spesifik mengenai komunikasi ke bawah (downward communications). PeneIitian ini bersifat evaluatif, dan semua data yang diperoleh akan diggambarkan secara deskriptif mengenai kondisi yang terjadi pada masa kegiatan komunikasi di organisasi tersebut. Pelaksanaan komunikasi akan dijelaskan melalui variabel-variabel sikap dan kepuasan komunikasi, dan kemudian dilihat apakah kedua variabel tersebut memiliki hubungan atau tidak. Unit analisa adalah karyawan para karyawan yang berada di kantor pusat yang sampelnya ditarik secara random acak berstratifikasi. Di dalam penelitian ini akan ditemukan bahwa ternyata kegiatan komunikasi dalam rangka penyebaran informasi di suatu organisasi dinilai kurang efektif oleh karyawan, terlihat dari besarnya presentase responden yang tidak mengetahui inti dari kebijakan perusahaan yang disampaikan. Selain itu juga akan terlihat tingkat kepuasan karyawan dalam penerimaan informasi tersebut yang cukup rendah berdasarkan indikator kecukupan informasi dan keterkaitan informasi dengan pekerjaan."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulina Pia Wulandari
"PT. Caladi Lima Sembilan adalah sebuah organisasi profit yang : bergerak di bidang industri garmen atau pakaian jadi. Pada tanggal 1 Maret 2000 PT. Caladi mengalami perubahan struktur organisasinya yang kesekian kalinya dari perubahan struktur organisasi yang terakhir disusun pada tanggal 19 Januari 2000. Perubahan struktur organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perubahan justru menimbulkan masalah internal di dalam tubuh perusahaan ini. Ada tiga masalah internal yang saat ini terjadi di tubuh PT. Caladi Lima Sembilan yaitu:
1) Presiden Direktur merasa bahwa sistem komunikasi di dalam tubuh PT. Caladi Lima Sembilan tidak berjalan dengan efektif,
2) munculnya pergolakan di kalangan Top level manager yang merasa bahwa mereka terutama yang kalangan "bukan keluarga" merasa kecewa dengan perubahan struktur organisasi tersebut Mereka merasa bahwa pihak manajemen tidak menghargai pengabdian dan prestasi kerja mereka yang rata-rata telah bekerja lebih dari 5 tahun, dan
3) para designer merasa kecewa dengan Presiden Direktur karena hasil rancangannya dan dedikasinya tidak dihargai.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara komprehensif sistem komunikasi internal organisasi dengan mengetahui masalah, mengalisis secara lengkap komunikasi, dan memberikan sejumlah rekomendasi kebijakan pada pihak manajemen PT. Caladi Lima Sembilan. Metode penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan menggunakan metode audit komunikasi pads organisasi.
Adapun teknik penarikan sampelnya adalah stratified sampling. Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: kuestioner dengan menggunakan Profil Komunikasi Organisasi dan wawancara mendalam (depth interview). Cara penghitungan Profil Komunikasi Organisasi menggunakan sistem penghitungan otomatis dengan menggunakan program SPSS 7.5 for Windows dengan statistik mean dan koefisien Pearson Correlation. Data yang diperoleh dari hasil output SPSS 7.5 for Windows dan hasil wawancara mendalam sebagai data pelengkap, akan dianalisis dan langsung diinterpretasi oleh peneliti.
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data, berikut hasil kesimpulan dari hasil analisis dan interpretasi data adalah sistem komunikasi internal PT. Caladi Lima Sembilan berjalan kurang efektif yang ditandai dengan adanya masalah-masalah komunikasi yang menghambat kinerja perusahaan yaitu: secara umum iklim komunikasi PT. Caladi Lima Sembilan dapat ditandai dengan iklim yang cukup demokratis, cukup mendukung, kurang terbuka, diskriminatif dalam keterbukaan, dan memiliki perhatian yang besar pada tujuan kinerja tinggi. Berkaitan dengan kepuasan organisasi, Karyawan di seluruh level pada umumnya merasa puas dengan rekan sejawat tetapi tidak puas dengan masalah penilaian, peluang dan promosi kerja serta masalah upah dan keuntungan. Dalam hal kepuasan komunikasi, Karyawan merasa kurang mendapatkan informasi dari berbagai sumber infomasi dalam perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya. Karyawan telah menggunakan berbagai media komunikasi dalam menjalin hubungan komunikasi di dalam perusahaan. Berkaitan dengan budaya organisasi, karyawan merasa bahwa perusahaan memiliki iklim positif, selalu berupaya untuk unggul, memiliki potensi tumbuh dan praktik-praktik aktif/mendorong. Selain itu karyawan mendari bahwa perusahaan memiliki pengaruh yang negatif dimana perusahaan dianggap kurang profesional, kurang terbuka, diskriminitaf, tidak jelas, dan merasa bahwa perusahaan belum matang dan menjadi besar. Selain masalah komunikasi, ditemukan masalah manajemen yaitu terjadinya krisis otonomi yang menunjukkan bahwa perusahaan berada pada fase ke 2 dari perkembangan organisasi yaitu fase pengarahan (Direction).
Penelitian ini memberikan kontribusi berupa:
(1) audit komunikasi dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur efektifitas sistem komunikasi internal sebuah organisasi, dan
(2) terbuktinya hubungan yang positif kuat secara signifikan antara iklim komunikasi dengan kepuasan organisasi, kepuasan komunikasi, dan budaya organisasi.
Berdasarkan hasil kesimpulan, berikut ini sejumlah rekomendasi (action plans) yang berikan pada manajemen PT. Caladi Lima Sembilan untuk mengatasi permasalahan komunikasi di dalam sistem komunikasi internal PT. Caladi Lima Sembilan yaitu rekomendasi yang bersifat komunikasi dan nonkomunikasi untuk memperbaiki sistem komunikasi internal PT. Caladi Lima Sembilan agar dapat berjalan efektif sehingga kinerja perusahaan meningkat."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Wijaya
"ABSTRAK
Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda pada satu lokasi yang
berdampingan akan menimbulkan kesenjangan, baik kesenjangan
sosial, ekonomi maupun, politik. Kesenjangan yang diakibatkan
oleh kerangka berpikir (frame of references) yang berbeda
mengakibatkan komunikasi yang tidak dua arah. PT. Freeport
Indonesia dengan budaya inovator dan masyarakat Amungme serta
Kamoro yang tradisionil mengalami hambatan dalam berkomunikasi
yang lancar Frame of references yang membentuk persepsi pada
masa lalu akan mungkin muncul kembali dikemudian hari untuk
menginterpretasikan peristiwa yang hampir sama (Erwin
P Bettinghaus,1987) Hal ini menjelaskan kerusuhan sosial yang
sering terjadi di Mimika.
Pentingnya komunikasi tersebut baik pada masyarakat tradisionil
yang menekankan komunikasi lisan (J.L. Fischer,1973) dan arti
komunikasi pada masyarakat kapitalis yang demikian penting (Jurgen Habermas, 1970) Serta karakteristik komunikasi tertulis dari budaya birokrasi (Max Weber, 1943) menuntut Suatu pendekatan manajemen komunikasi dan Strategi komunikasi agar
terjadi Suasana harmonis dan derap maju bersama dari tiga perbedaan yang ada.
Dengan pendekatan kualitatif Serta didukung wawancara
pembicaraan informal dan wawancara baku terbuka pada pihak yang
berkepentingan dan kompeten juga kajian literatur maka
pemgumpulan data dan analisis dapat dilakukan. Keterbatasan
penelitian mengakibatkan data yang didapat tidak dilengkapi dengan data primer.
Hasil temuan Studi ini menekankan pentingnya lembaga independen
yang dapat dipercaya untuk menjembatani berbagai macam
kepentingan yang berbeda. Strategi komunikasi yang disusun
dibagi dalam tiga periode yaitu periode jangka pendek jangka
menengah dan jangka panjang dengan tujuan yang berbeda dan
khalayak yang berbeda pula untuk masing-masing periode.

"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ludlow, Ron
Yogyakarta: ANDI, 1996
658.45 LUD k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ludlow, Ron
Yogyakarta: ANDI, 2000
658.45 LUD et
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lillico, T.M.
Jakarta: Erlangga, 1980
658.45 LIL mt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ambarita, Wesly Parmonangan Conrad
"Masalah yang dihadapi oleh Manajemen dalam mengelola perusahaan dan untuk dapat menghasilkan produk komponen otomotif adalah masalah "Mutu" yaitu meliputi mutu material bahan, mutu metode kerja, mutu manusianya, mutu alat, mutu keselamatan dan kenyamanan lingkungan kerja (ergonomi).
Agar masalah "Mute" ini dapat diatasi, maka penulis mengadakan penelitian secara kualitatif yaitu melihat dari dekat ke lapangan ten tang sikap dan perilaku Kelompok kerja dalam menyikapi "pesan komunikasi" dari menejemen. Isi dari "pesan komunikasi" ini antara lain menyangkut visi dan misi perusahaan, pendidikan summer daya manusia dibidang teknik, manajemen, mutu, kepemimpinan melibatkan lembaga Gugus Kendali Mutu (GKM) di lingkungan perusahaan, program "rewards system" meliputi kesejahteraan, penghargaan, pensiun, perlombaan, hiburan dan hal lain yang menyangkut "rewards system".
Untuk sosialisasi "pesan komunikasi" ini, maka penulis mengetengahkan "peranan komunikator" yaitu Top Management, Menejer, Penyelia, Foreman dengan sasaran "koniunikan" Kelompok kerja atau seluruh karyawan dengan imbalan "system rewards". Disini penulis mengacu pada teori-teori komunikasi, komunikasi organisasi, komunikasi small groups, gaya menejemen jepang, psikologi komunikasi, KAIZEN dan inovasi, menejemen sumber daya manusia, artikel dan tulisan yang menyangkut mute dan KAIZEN dari perusahaan sejenis khusus industri dengan teknologi jepang di Indonesia.
Istilah KAIZEN adalah dari bahasa Jepang yaitu semangat menuju "perbaikan berkesinambungan" atau "improvement with no ending". Prosesnya adalah mencari sebab akibat dari masalah serta penanggulangan masalah berupa "ide-ide perbaikan" dari mutu, unto k sosialisasi budaya semangat "KAIZEN" ini pihak manejemen membuat paket "pesan" melalui "kornunikator" dengan media komunikasi.
Dari hasil penelitian diperoleh temuan komunikasi bahwa pihak menejemen harus mampu sebagai "sumber pesan" dan "komunikator" yang baik agar mampu merangkul Kelompok kerja atau seluruh karyawan yaitu dengan mensosialisasikan budaya semangat "KAIZEN" yaitu sadar akan mute dan semangat perbaikan berkesinambungan.
Manfaat akademis dari penelitian kualitatif ini dapat menjadi referensi atau "pembuka layar" bagi peneliti lain dengan pendekatan kuantitatif dimana dapat dicari signifikansi hubungan limier, korelasi dan regresi diantara variabel babas dan terikat.
Kesirnpulannya adalah bahwa sasaran "Mute" dengan budaya semangat "KAIZEN" ini akan tercapai dengan tujuan :
- Sasaran bagi peningkatan (Objective for Breakthrough).
- Sasaran bagi pengendalian (Objective for Control).
- Sasaran bagi kepuasan pelanggail (Objective for Customer Satisfaction). "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>