Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rimarky Oemar
"Penyakit infeksi saluran pernafasan di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan global yang sangat memerlukan penanganan khusus. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 1986, morbiditas dan mortalitas infeksi saluran nafas menduduki urutan pertama, dan pada SKRT tahun 1992 dan 1995 morbiditasnya masih tetap di urutan pertama sedangkan mortalitasnya berada di urutan kedua. Hasil pelaporan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Bidang Kesehatan di Arab Saudi tahun 2000, dari jumlah kunjungan jemaah haji yang berobat ke Kloter dan BPHI 51,18% penderita infeksi saluran pernafasan, dan 35% diantaranya menderita penyakit common cold.
Upaya untuk menanggulangi masalah penyakit common cold selama ini diberikan obat anti biotika. Teknik lain yang perlu diberikan untuk dapat meningkatkan daya immunologi yaitu imboost. Untuk mengetahui apakah pemberian obat (Obat anti influenza/Imboost) dapat meningkatkan daya tahan tubuh jemaah haji Indonesia selama melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi dilakukan penelitian ini. Studi ini menggunakan desain kohor retrospektif, yang mengevaluasi pemberian imboost dan membandingkan dengan yang tidak diberikan imboost. Jumlah sampel sebanyak 180 orang dan diobservasi selama 40 hari. Pengambilan sampel dilakukan dengan sistematik random sampling . Hasil penelitian menunjukkan; secara umum dapat disimpulkan bahwa pemberian imboost memberikan manfaat pada jemaah haji untuk mencegah terjadinya common cold OR 0.16 kali dibandingkan yang tidak diberi imboost 95%CI (0,086-0.325). Variabel eksposure pada penelitian ini merupakan variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian sakit common cold, sedangkan variabel independen lainnya ternyata tidak signifikan.

Relation exposure Imboost to common cold for Indonesia Hajj in Saudi Arabia on 2001 M / 1421 HRespiratory infection disease in Indonesia is still a general health problem, which is needs specially handling. The results of house hold healthy survey (SKRT) in 1986, morbidity and mortality of bronchus infection disease taking the first rater and also SKRT on 1992 and 1995. The performance of Hajj in Saudi Arabia actuated every year rules by regulation No. 17, 1999, about performance especially on health arrange, including health service on hajj pilgrimage that they can do the activity of hajj authentically, easily and perfect. The report from PPIH in Saudi Arabia 2000, the sum visited to BPIH 51, 18% was respiratory infection, and 35% between them suffered common cold.
To be grow up the immunity from common cold disease, in 2001 has been trying to give the imboost. The unit of analysis is who has made the pilgrimage to Mecca in 2001. This research is cohort retrospective design and sampling method is systematic random sampling with sample of 180 people for 40 days observed. Some important results showed that only 33.3 percents of respondent have common cold, and 66.7 percents haven?t. Variables exposure is only variable significantly related with common cold disease, and interpretation of association OR= 0.16 95% CI (0.086-0.325) that imboost supplement can better protect from common cold than not. Meanwhile another independent of variables is not related to common cold."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T5318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Amelia
"Common Cold atau pada umumnya disebut sebagai Batuk Pilek merupakan penyakit yang sering dialami semua orang. Dalam pengobatan suatu penyakit, diperlukan kerasionalan penggunaan obat. Indikator pemantauan Penggunaan Obat Rasional (POR) di sarana pelayanan kesehatan Indonesia dilihat dari persentase peresepan, salah satunya peresepan antibiotik pada diagnosis penyakit ISPA Non- Pneumonia dengan batas toleransi keberterimaan sebesar 20%. Tugas khusus ini berutjuan untuk Mengevaluasi kesesuaian penggunaan antibiotik pada penyakit common cold di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo dengan batas toleransi POR. Metode penelitian yang digunakan yaitu dilakukan dengan desain penelitian cross sectional secara retrospektif. Dari studi ini diketahui pelaksanaan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo dalam peresepan antibiotik terhadap penyakit Common Cold sudah sesuai dengan ketentuan Penggunaan Obat Rasional (POR) karena jumlah peresepannya masih masuk di bawah batas toleransi, yaitu kurang dari 20%.

Common Cold or commonly referred to as Cold Cough is a disease that is often experienced by everyone. In the treatment of a disease, rational use of drugs is needed. Monitoring indicators for Rational Drug Use in Indonesian health care facilities are seen from the percentage of prescriptions, one of which is the prescription of antibiotics for Non-Pneumonia ISPA with a tolerance limit of 20%. This report aims to evaluate the suitability of the use of antibiotics in common cold diseases at the Pasar Rebo Public Health Center with Rational Drug Use tolerance limits. The research method used was a retrospective cross-sectional study design. From this study it is known that the implementation of the Pasar Rebo Public Health Center in prescribing antibiotics for Common Cold disease is in accordance with the provisions of Rational Drug Use because the number of prescriptions is still below the tolerance limit, which is less than 20%."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rohmani
"ABSTRAK
Nyeri akut merupakan masalah utama yang dialami pasien post hemoroidektomi yang terpasang tampon. Penatalaksanaan nyeri yang tepat diperlukan untuk mengurangi respon nyeri. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh kompres dingin di tengkuk pada pasien post hemoroidektomi yang terpasang tampon. Desain penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan non-equivalent pretest-post tes with control group, pengambilan sampel menggunakan concecutive sampling. Jumlah sampel yaitu 32 responden (16 orang kelompok intervensi dan 16 orang kelompok kontrol). Nyeri diukur dengan numeric rating scale (NRS). Uji statistik menggunakan uji nonparametrik wilcoxon test. Hasilnya adalah ada pengaruh signifikan kompres dingin di leher belakang terhadap penurunan nyeri pasien post hemoroidektomi yang terpasang tampon (p value=0,0001; alpha=0,05). Hasil penelitian ini dapat direkomendasikan untuk diterapkan sebagai upaya mengurangi nyeri post hemoroidektomi yang terpasang tampon.

ABSTRACT
Post haemorrhoidectomy patients who are applied tamponade dressing will have major problem of acute pain. Appropriate pain management was needed to reduce the pain response. The aim of this research was to know the effect of cold compress on the back of the neck in after surgery haemorrhoidectomy patient with tamponade dressing. The design of this study used quasi experiment with nonequivalent pretest-post test with control group, sampling used concecutive sampling. Total of sample were 32 respondents (16 intervention and 16 control group). Pain was measured by numeric rating scale (NRS). Statistical test used nonparametric test of wilcoxon. The result showed that there was a significant effect of cold compress on the back of neck to reduction of after surgery haemorrhoidectomy patients with tamponade pain (p value = 0.0001; α=0.05). This study can be recommended as an intervention to reduce pain post haemorrhoidectomy tamponade dressing."
2017
T48880
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Fadhillah
"Penelitian ini mengkaji kelayakan pemanfaatan energi dingin LNG pada terminal penerima dan regasifikasi LNG di Pulau Bangka yang dapat dimanfaatkan untuk sektor perikanan sebagai cold storage. Energi dingin dengan suhu sekitar -161˚C (-260˚F) yang terkandung dalam LNG tersebut sebelum digasifikasikan ke unit vaporizer terlebih terlebih dahulu diintegrasikan kepada unit heat exchanger yang dilakukan untuk memanfaatkan energi dingin LNG untuk mencairkan karbon dioksida yang menjadi refrigerant pada sistem pendingin ikan tersebut.
Untuk mengetahui kelayakan proyek ini, dilakukan kajian tekno-ekonomi proyek dengan jangka waktu operasi selama 20 tahun yang meliputi kajian desain peralatan fasilitas regasifikasi untuk mensupport kebutuhan pembangkit listrik 100 MW load follower dan juga fasilitas cold storage, kajian biaya Capex dan Opex, kajian keekonomian, kajian sensitivitas dengan menggunakan software crystal ball serta kajian penghematan yang diperoleh dengan pemanfaatan gas hasil regasifikasi LNG ini dengan perbandingan terhadap jenis bahan bakar lain yakni HSD.
Hasil kajian keekonomian mennjukkan bahwa proyek ini layak untuk dijalankan dengan kapasitas regasifikasi LNG sebesar 11.07 MMSCFD, diperlukan biaya investasi sebesar USD 48 Juta dengan biaya operasi dan pemeliharaaan tahunan sebesar USD 9.1 Juta. Parameter yang menunjukkan kelayakan proyek ini adalah IRR sebesar 14%, NPV sebesar USD 79 Juta dan Payback Period selama 7.7 tahun.

This study examines the feasibility of LNG cold energy utilization at the receiving terminal and regasification of LNG in Bangka Island which can be utilized for the fisheries sector as a cold storage. Cold energy with temperatures around -161˚C (- 260˚F) contained in the LNG before to be gasified to vaporizer unit, firstly LNG can utilized to the heat exchanger to utilize LNG cold energy to liquefy the carbon dioxide that can used as a refrigerant in the cooling system the cold storage system.
To determine the feasibility of this project, carried out the study of techno-economic of the project with the duration of the operation for 20 years which includes the study design equipment regasification facility to support the needs of the power plant of 100 MW load follower and cold storage facilities, study costs Capex and Opex, the study of economics, sensitivity studies using software crystal ball and assessments savings gained with the use of gas LNG regasification results with comparisons against other fuel types like High Speed Diesel (HSD).
The results of the economic study shows that the project is feasible to run with LNG regasification capacity of 11:07 MMSCFD, required an investment cost of USD 48 million with an annual operating cost and maintainability of USD 9.1 million. Parameters that indicate the feasibility of this project is an IRR of 14%, NPV of USD 79 Million and Payback Period for 7.7 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Spohr, Kristina
"In 1989-90 the map of Europe was transformed peacefully-without a war, unlike other great ruptures of the international order such as 1815, 1870, 1918, and 1945. What role did international summitry play in the dénouement of the cold war? So far scholars have focused on long-term systemic factors, Gorbachevs reform agenda, or the impact in 1989 of people power. This major multinational study, based on archives from both sides of the Iron Curtain, adopts a novel perspective by exploring the contribution of international statecraft to the dissolution of Europes bipolar order. This is done through the examination of key summit meetings from 1970 to 1990 across three phases Thawing the cold war, living with the cold war, and transcending the cold war and in three main strands: the superpowers and arms control, their triangular relationship with China, and the German question. The threads are drawn together in a sweeping analytical conclusion. The book includes fascinating insights into key statesman such as Richard Nixon and Ronald Reagan, Leonid Brezhnev and Mikhail Gorbachev, Willy Brandt and Helmut Kohl, Zhou Enlai and Deng Xiaoping, both as thinkers about the international system and also practitioners of summit bargaining. Particular attention is devoted to the cultural dimensions of summitry, as performative acts for the media and as engagement with the other across ideological divides. Written in lively prose, this book is essential reading for those interested in modern history, contemporary politics, and international relations addressing issues that still shape the world today."
Oxford: Oxford University Press, 2016
e20470087
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Nadia Nurrahmah
"Produk rantai dingin atau cold chain product (CCP) adalah produk yang sensitif terhadap temperatur sehingga penyimpanan dan pengirimannya memerlukan kontrol temperatur yang tak terputus mulai dari pabrik sampai distribusi ke konsumen untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan. Proses penerimaan, penyimpanan, maupun pengiriman cold chain product (CCP) membutuhkan perhatian khusus sesuai standar Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Penerimaan melihat kondisi alat pemantauan suhu dan Vaccine Vial Monitor (VVM), Penyimpanan Cold Chain Product (CCP) harus disimpan di chiller atau cold room (suhu +2° s/d +8°C), dan Pengiriman vaksin harus menggunakan kontainer yang sudah tervalidasi. Apoteker memastikan bahwa produk dibawa dan disimpan sesuai disarankan pabrik 2?C hingga 8?C hingga ke konsumen.

Cold chain products (CCPs) are temperature-sensitive products so their storage and delivery require uninterrupted temperature control from factory to distribution to users to avoid unwanted risks. The process of receiving, storing, and shipping cold chain products (CCP) requires special attention according to Good Drug Distribution Practices (GDDP) standards. Acceptance sees the condition of temperature monitoring device and Vaccine Vial Monitor (VVM), Cold Chain Product (CCP) storage must be stored in chiller or cold room (temperature +2° to +8°C), and vaccine delivery must use validated containers. Pharmacists ensure that products are brought and stored according to the manufacturer's recommended temperature 2°C to 8°C to consumers."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Aqshal Ramadhan
"Data dari International Association of Refrigerated Warehouse (IARW) mengeluarkan laporan kapasitas cold storage, dimana India menduduki puncak kapasitas terbesar dengan kapasitas 131 juta meter kubik, yang kemudian disusul oleh Amerika dengan kapasitas 115 juta meter kubik Indonesia dibanding dengan Negara lain seperti India, Amerika,masih tertinggal jauh dengan kapasitas cold storage sebanyak 200 ribu meter kubik. Maka dari hal tersebut Indonesia masih perlu memperluas dan memperbanyak perusahaan penyedia jasa cold storage untuk membantu menangani permintaan kebutuhan cold storage yang terus meningkat. Contoh nya ada beberapa perusahaan di Indonesia seperti PT Adib Cold Logistics yang menyediakan beragam layanan kontrol suhu seperti cold storage dan chiller. Dilengkapi dengan sistem pendingin Mayekawa Newton terbaru yang aman untuk lingkungan dan menghasilkan suhu yang stabil dalam rentang -25˚C hingga +25˚C. Akan tetapi setiap perusahaan yang menyediakan jasa pendinginan, terutama yang menggunakan cold storage pasti akan mengeluarkan biaya untuk melakukan kegiatan maintenance. Terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi biaya maintenance perusahaan, yang paling utama adalah sistem refrigerasi yang digunakan. Karena dari sistem refrigerasi yang digunakan perlu dilakukan pengecekan dan perbaikan berkala, terhadap komponen sistem refrigerasi seperti kompresor, kondensor dan evaporator. Untuk menghitung nya ,diusulkan perhitungan mengenai perhitungan beban pendingin, kapasitas pendingin dengan diagram psikometri dan perhitungan COP untuk dibandingkan dengan spesifikasi dari sistem pendingin Mayekawa Newton.Studi ini membahas mengenai apakah PT.Adib Cold Logistic sudah berjalan sesuai dengan spesifikasi alat Mayekawa Newton dalam mendinginkan cold storage nya. Dalam studi ini dilakukan perhitungan  beban pendingin pada beban produk, beban lampu, beban orang, beban elektrikal, beban material, dan beban infiltasi. Dilakukan juga perhitungan kapasitas pendingin melalui diagram psikometri dari diagram p-h. Metodologi yang digunakan yaitu metode kuantitafi  dan eksperimen . Metode kuantitatif akan dilakukan pengambilan data secara langsung di PT.Adib Cold Logistic . Metode Analitik  akan melakukan perhitungan yang berfokus kepada beban pendingin serta kapasitas pendingin sesuai dengan rumus yang berlaku . Berdasarkan hasil studi didapatkan bahwa beban pendingin dapat berkurang sebanyak 4,27 kW dengan menerapkan improvement yang diberikan oleh penulis, dan dapat menghemat biaya Rp.53.299.028 dalam rentang 1 tahun.

ata from the International Association of Refrigerated Warehouse (IARW) has released a report on cold storage capacity, where India ranks first with the largest capacity of 131 million cubic meters, followed by the United States with a capacity of 115 million cubic meters. Compared to other countries like India and the United States, Indonesia is still far behind with a cold storage capacity of only 200,000 cubic meters. Therefore, Indonesia still needs to expand and increase the number of cold storage service providers to help meet the increasing demand for cold storage. An example of such companies in Indonesia is PT Adib Cold Logistics, which provides various temperature control services such as cold storage and chiller. Equipped with the latest Mayekawa Newton cooling system that is environmentally friendly and produces stable temperatures ranging from -25˚C to +25˚C. However, every company that provides cooling services, especially those using cold storage, will incur costs for maintenance activities. There are several factors that will affect the maintenance costs of a company, with the most important one being the refrigeration system used. Because periodic checks and repairs need to be carried out on components of the refrigeration system such as compressors, condensers, and evaporators. To calculate these costs, it is proposed to calculate the cooling load, cooling capacity using psychrometric charts, and COP calculations to compare them with the specifications of the Mayekawa Newton cooling system. This study discusses whether PT Adib Cold Logistics operates according to the specifications of the Mayekawa Newton equipment in cooling its cold storage. In this study, calculations are made for the cooling load on product load, lighting load, personnel load, electrical load, material load, and infiltration load. Cooling capacity is also calculated using psychrometric charts from the p-h diagram. The methodology used is quantitative and experimental. The quantitative method involves collecting data directly from PT Adib Cold Logistics. The analytical method focuses on calculating the cooling load and cooling capacity according to applicable formulas. Based on the study results, it was found that the cooling load can be reduced by 4,27 kW by implementing the improvements provided by the author, resulting in a cost savings of Rp.53.299.028 within a one-year period."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Start prcess,particularly cold start condition is considered important to be focused in terms of emission reduction due to high unberned hydrocarbon (HC) concertration in the exhaust gas....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amin Maulana Wicaksono
"ABSTRAK
Berakhirnya Perang Dingin dan Disintegrasi Uni Soviet menyebabkan
terjadinya perubahan mendasar di bidang politik dan ekonomi Rusia. Perubahan-perubahan yang ada ternyata membawa dampak terhadap masalah keamanan nasional Rusia, sebab bagaimanapun masalah kelanjutan Rusia sebagai bekas negara adidaya tidak semata masalah reformasi ekonomi dan demokrasi, tetapi jauh Iebih penting adalah bagaimana mengembalikan status Rusia sediakala seperti Uni Soviet, dengan kapabilitas kekuatan militer dan nuklirnya.
Untuk itu, Rusia merasa perlu dan segera merumuskan atau memperkirakan apa dan bagaimana menghadapai dan mengantisipasi berbagai bentuk ancaman keamanan nasionalnya. Untuk mengimplementasikan kebijakan keamanan tersebut dengan sendirinya, strategi keamanan dan militernya juga harus dikaitan
atau disesuaikan dengan perkembangan realitas yang dihadapi oleh Rusia saat ini dan masa depan.
Kepentingan keamanan Rusia tidak lain adalah masalah konflik-konflik
regional antara negara-negara bekas Uni Soviet dan masalah ancaman perluasan NATO ke Eropa Timur dan Tengah atau negara-negara bekas anggota Pakta Warsawa. Kedua ancaman tersebut sebenarnya saling mempengaruhi, instabilitas dalam negeri dan regional akan mempengaruhi kredibilitas Rusia sebagai pewaris kekuasaan Uni Soviet di internasional.
Ketidakberdayaan Rusia dalam mencegah NATO tersebut menunjukkan
bahwa Rusia tidak memiliki kekuatan tawar menawar (bargaining power) yang kuat terhadap Amerika Serikat. Pada gilirannya Rusia mengalami dilema, di satu sisi tidak ingin AS bertindak sebagai hegemoni tunggal. Di sisi lain, Rusia masih
membutuhkan bantuan dan dukungan ekonomi dari AS dan negara-negara maju
lainnya (G-7).
Dari pandangan strategi tradisionil, Rusia secara historis memiliki
penyebaran pengaruh (sphere of infiuence) di seluruh wilayah bekas Uni Soviet. Dengan kata Iain secara geopolitik, Rusia masih merasa perlu menyatukan bekas negara-negara Uni Soviet dan Pakta Warsawa bahkan RRC untuk menggalang kerjasama kemanan dan militer regional. Di samping itu, sebagai upaya pencarian keseimbangan kekuatan (balance of power) terhadap NATO.
Konsekuensi logis dari ancaman tersebut adalah Rusia tetap
mengandalkan kekuatan nuklirnya secara terbatas (finite nuclear deterrence) untuk menghadapi perang-perang lokaI. Dalam hal ini, diarahkan kepada kekuatan NATO yang mencoba mengancam kedaulatan Rusia."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>