Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112481 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pambudi Tyas Martopo
"Dalam situasi ketidakpastian di Indonesia yang sudah berlangsung sejak tahun 1997 sampai sekarang ini, banyak perusahaan yang berhenti beroperasi bahkan sampai gulung tikar, khususnya yang bergerak di bidang stamping parts. Akan tetapi ada juga yang tetap bertahan dan mulai bergerak kembali dengan berbagai usaha yang dilakukannya. Salah satu usaha yang dilakukan adalah mengubah strategi utamanya dengan melakukan Diversifikasi Produk/Jasa.
Ketika melakukan perubahan strategi ini, akan muncul banyak masalah , baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun oleh faktor ekstemal atau hal lain yang tidak pernah disadari oleh pihak manajemen. Keadaan tersebut menjadi hal yang menarik untuk diteliti, yaitu sejauh manakah pihak manajemen melakukan perubahan dan beradaptasi terhadap perubahan tersebut serta meneliti apakah kebijakan strategi diversifikasi yang diputuskan oleh manajemen sudah benar dan cocok dengan kondisi internal perusahaan.
Dengan menggunakan analisis SWOT, Five Forces Porter dan AHP penulis melakukan penelitian terhadap permasalahan tersebut. SWOT memetakan Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman yang berada disekitar perusahaan, sedangkan dengan Five Forces Porter akan didapat posisi relatif perusahaan terhadap para pesaing dalam industri sejenis, dimana datanya diperoleh dengan melakukan pengamatan dan wawancara terbatas. Sedangkan AHP akan merupakan alat terakhir yang digunakan adalah hasil pengamatan para ahli yaitu yang se level atau satu level di atas penulis dalam struktur organisasi perusahaan. Namun dalam pengisian kuesioner tersebut penulis juga menyertakan pihak diluar perusahaan dalam industri yang sejenis dengan maksud agar didapat hasil yang lebih objektif.
Dari analisis yang dilakukan, diperoleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa perusahaan sebenarnya tidak atau belum dalam kondisi untuk melakukan strategi diversifikasi, hal ini disebabkan oleh faktor internal yang masih lemah. Untuk itu disarankan agar perusahaan melakukan pembenahan internal secepatnya agar peluang yang sudah ada tidak hilang begitu saja."
T4728
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumiyarti
"Fenomena tentang pertumbuhan ekonomi telah lama menarik untuk diteliti. Beberapa teori pertumbuhan ekonomi muncul untuk mencoba menerangkan mengenai faktor penyebab terjadinya pertumbuhan ekonomi tersebut. Perkembangan terbaru dari teori pertumbuhan ekonomi adalah munculnya teori pertumbuhan baru atau teori pertumbuhan endogen. Salah satu hal yang menarik dari teori pertumbuhan endogen adalah adanya ekstemalitas dalam perekonomian. Ekstemalitas ini merupakan suatu sumber eksternal yaitu sumber lain di luar input yang digunakan, yang turut menjadi faktor panting penyebab terjadinya pertumbuhan ekonomi.
Dalam perekonomian terbuka dimana setiap negara selalu berhubungan dengan negara lain, ekstemalitas dapat muncul dari adanya hubungan perdagangan antar negara. Ketika dua negara mengadakan perdagangan dalam bentuk kegiatan impor dan ekspor barang akhir maupun barang antara, maka akan timbul adanya ekstemalitas yang berupa proses belajar. Proses belajar ini timbul dari pergerakan barang-barang yang secara tidak langsung membawa ide, stok pengetahuan dan teknologi yang terkandung pada barang-barang tersebut. Proses belajar (learning) yang berasal dari kegiatan perdagangan intemasional dikenal dengan istilah economy wide-trade induced learning by doing. Berhasilnya proses belajar tersebut pada sektor industri manufaktur akan menyebabkan meningkatnya tingkat pertumbuhan nilai tambah dan pada akhimya akan meningkatkan proporsi nilai barang yang dapat diekspor. Proses learning dalam hal ini lebih merupakan capital learning, yaitu learning yang terkait dengan penggunaan barang modal. Tesis ini secara khusus akan melihat tentang pengaruh dari sumber eksternal (ekstemalitas) dalam bentuk 'trade induced learning' terhadap pertumbuhan nilai tambah industri manufaktur Indonesia. Variabel trade induced learning (TL) dalam penelitian ini diwakili oleh rasio dari nilai impor dan ekspor mesin-mesin terhadap nilai tambah industri agregat.
Dengan menggunakan data industri agregat dan dua digit diperoleh beberapa kesimpulan. Pada tingkat industri dua digit diperoleh hasil bahwa baik sumber internal dari input yang digunakan maupun sumber eksternal berupa variabel trade induced learning berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan nilai tambah industri. Kontribusi sumber ekstemal variabel trade induced learning jauh lebih kecil dibandingkan dengan kontribusi sumber internal. Sementara pada tingkat industri agregat variabel trade induced learning secara statistik tidak signifikan untuk menentukan pertumbuhan nilai tambah. Kesimpulan yang berbeda ini menunjukkan bahwa belum terjadi proses belajar pada industri manufaktur secara umum. Proses belajar mungkin hanya terjadi pada sebagian kecil dari sub sektor industri dua digit. Belum terjadinya proses belajar inilah yang menyebabkan industri manufaktur masih berada pada tingkat skala hasil yang konstan, baik pada tingkat industri agregat maupun pada tingkat industri dua digit. Ini berarti bahwa pertumbuhan industri manufaktur Indonesia masih bertumpu pada pertumbuhan input yang digunakan. Variabel trade induced learning belum dapat berperan dan menjadi sumber bagi pertumbuhan total factor productivity pada industri manufaktur Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T7493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Sugiharti
"Perusahaan Industri Make to Order dapat memulai produksi jika konsumen telah memastikan pesanannya. Kunci kompetitif dari industri Make to Order adalah kemampuan teknis, harga dan kemampuan untuk memenuhi saat pengiriman. Waktu pengiriman dapat dicapai apabila kita dapat membuat sistem pengurutan dan penjadwalan produksi yang baik untuk mengurangi keterlambatan. Pada penelitian ini algoritma quicksort digunakan dalam perancangan sistem komputerisasi penjadwalan produksi dengan menggunakan aturan pengurutan SPT, dimana pekerjaan yang waktu pengerjaannya terpendek dikerjakan lebih dulu.
Algoritma quicksort termasuk salah satu dari 10 algoritma terbaik pada abad ke-20. Ditemukan pertama kali oleh C.AR. Hoare pada tahun 1962. Quicksort sangat popular karena tidak terlalu sulit untuk diimplementasikan dan hasilnya sangat baik Quicksort juga merupakan contoh desain program yang baik untuk membagi dan menyelesaikan masalah pengurutan.
Penelitian ini memberikan kemudahan dalam penjadwalan produksi dan menghasilkan waktu operasi yang lebih efisien dibandingkan dengan sebelumnya.

Make to Order industry begin the production while customers have decided their orders. The competitive keys of Make to Order industry are technical capabilities, price and reliability to meet delivery time. Delivery time can be achieve if we can build a good sequencing and schedulling system to reduce tardiness. In this research, quicksort algorithm is used to desing a computerized production schedule using SPT (shortest processing time) priority dispatching.
Quicksort is listed as one of the top 10 algorithms of the 20th century. It was discovered by C.AR. Hoare in 1962. Quicksort is popular because it is not difficult to implement and it is generally very good. It is also a good example of program design. That is follows the divide and conquer strategy to sort out the number.
This research offered an easy way to build production schedule and resulted more efficient operation times than before.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T7648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Wirawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ario Kurnianto
"ABSTRAK
Kepemilikan mobil di kota besar semakin meningkat. Mobil tipe Low-MPV merupakan yang paling diminati di Indonesia, karena sesuai dengan karakteristik sebagian besar orang Indonesia yang suka berkumpul bersama keluarga. Tantangan utama bagi ATPM atau produsen adalah bagaimana mempertahankan kepuasan dan kesetiaan konsumen, dan untuk selalu memimpin pangsa pasar. Performa produk dan pelayanan merupakan suatu masalah yang perlu diperhatikan seorang manajer, karena performa produk dan pelayanan dapat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam mengambil suatu keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh sebuah model hubungan antar variabel-variabel pembentuk sistem konsumsi pada produk otomotif, terutama mobil tipe Low-MPV. Dimana model tersebut akan digunakan untuk melihat intensi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian produk mobil tipe Low-MPV.

ABSTRACT
Ownership of cars in big cities is increasing. Low MPV type car is the most popular in Indonesia, in accordance with the characteristics of majority of Indonesian people who like to get together with their family. The main challenge for sole agent or the car manufacturers is how to maintain customer satisfaction and loyalty, and to always lead the market share. Products and services performance is an issue that needs to be considered by managers, for the performance of products and services can affect the mindset of a person in making a decision on buying the product. This study aims to obtain a model of the relationship between the variables consumption system forming in automotive products, especially the Low MPV type car. Where the model will be used to look at intention of consumer behavior in purchasing products of Low MPV type car."
2017
T48062
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Soetardi
"Jaminan mutu sangal erat hubungannya dengan kepuasan pelanggan. Jaminan mutu merupakan salah satu pertimbangan pelanggan dalam menentukan pemasok mana yang akan dipilih, karena itu pemasok bemsaha semaksimal mungkin memenuhi tuntutan pelanggan terhadap mutu yang disyaratkan. Cacat produk dari suatu proses produksi sangat merugikan. Untuk itu diperlukan Cara pencegahan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan solusi masalah cacat produksi. Prosentase cacat yang tinggi sangat merugikan, Disini penulis bemsaha untuk membuat suatu alat untuk mernbantu menurunkan prosentase cacat produksi, yaitu sistem tool life monitoring. Alat ini digunakan untuk menghitung jumlah waktu kerja lunur fool. Diharapkan alat ini dapat membantu untuk menurunkan jumlah kegagalan produksi akibat kegagalan proses, karena fool yang sudah tumpul dipaksakan untuk dipakai,, Diharapkan dengan penerapan tool life monitoring ini, rnasalah tersebut dapat diatasi, yaitu moniroring secara real time dan terpusat dimana alat akan memberikan aiarm bila jurnlah counrer telah ter1ewati,. Tool adalah faktor dominan yang rnempengaruhi timbulnya cacat, maka hal ini perlu lebih diperhatikan untuk menurunkan kegagalan produk. Keuntungan dari sisi lain seperti biaya produksi maupun waktu produksi dan ketepatan pengiriruan menjadi lebih baik. Sistem ini digunakan pada sebuah industri manufaktu: dengan hasil produk maupun proses produksi yang memiliki ketelitian yang tinggi. Diharapkan hasil dari penerapan tool IW monitoring ini dapat dliadikan acuan pengendalian untuk melaksanakan perbaikan mengurangi cacat produksi yang terus-menerus dengan berpedoman pada mengutarnakan kepuasan pelanggan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Manufacture industries decline in 2006 was caused by 3 big obstructions, its instability in macroeconomics, uncertainty policy and corruptions. This condition caused the payment of dividend manufactures companies decline year to yearand some companies didn't paid the dividend for 3 years respectively. The objective of the research is to find out and analyzes the influence of Cast Ratio, Net Profit Margin (NPM), dan Return on Investment (ROI) to dividend payout ratio at manufactured industry in Indonesia and which factor will be the most dominant to Dividend Payout Ratio (DPR). The data used in this research is from the yearly financial report of the thirty one manufactured industries listed at the Indonesia Stock Exchange (IDX) at 2001 to 2006. The types of research are descriptive and quantitative with the explanatory research method. The analysis of method used in this research is the multiple linear regressions method. The hypothesize test used the statistical of F-test and the statistical of t-test with confident interval 95% and level of significant 5%. The statistical of F-test shows that all independent variables simultaneously influence DPR at the determinant coefficient (R2) 62,1% its shows that research independent variables able to explain 37,9% to DPR while the remaining of 56,7% explained by independent variables that were un-research. The statistical of t-test shows that only ROI partially influence DPR. Return on Investment is the most variable that influence DPR."
JUORMAN
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Utari Indriani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh efektivitas dewan komisaris dan
komite audit terhadap tingkat pengungkapan risiko. Efektivitas dewan komisaris
dinilai berdasarkan independensi, aktivitas, jumlah anggota, dan kompetensi,
sedangkan efektivitas komite audit berdasarkan aktivitas, jumlah anggota, dan
kompetensi. Penelitian ini menggunakan sampel 113 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa efektivitas komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat
pengungkapan risiko, sedangkan efektivitas dewan komisaris tidak terbukti
berpengaruh signifikan.

ABSTRACT
This study investigates the effect of board commissioner and audit committee
effectiveness on the risk disclosure level. The board commissioner effectiveness is
measured by board independence, activities, size, and expertise and competence,
while audit committee effectiveness is measured by audit committee activities, size,
and expertise and competence. This study uses 113 manufacturing companies listed
on Indonesia Stock Exchange for the year 2014. The result shows that audit
committee effectiveness has negative and significant effect on the risk disclosure
level. However, the board commissioner effectiveness does not have significant
effect to the risk disclosure level."
2016
S62779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>